Top Banner

Click here to load reader

19

16. Juknis Ortek Pembelajaran PAUD

Jan 25, 2016

Download

Documents

Muhammad Hafidz

ggggbvvvmvmnvmnvmnvmnvmnvmnvhvjhcgcbn jhchcjhc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 16. Juknis Ortek Pembelajaran PAUD

PETUNJUK TEKNIS

ORIENTASI TEKNIS PEMBELAJARAN

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,

NONFORMAL, DAN INFORMAL

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2012

MILIK NEGARA

TIDAK DIPERDAGANGKAN

Page 2: 16. Juknis Ortek Pembelajaran PAUD

i

SAMBUTAN

DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI,

NONFORMAL, DAN INFORMAL

Usia dini merupakan periode perkembangan yang sangat penting dalam

kehidupan manusia. Pada masa ini, seluruh instrumen besar manusia

terbentuk, bukan kecerdasan saja tetapi seluruh kecakapan psikis. Para

ahli menamakan periode ini sebagai usia emas perkembangan.

Pemerintah terus mendorong kesadaran akan pentingnya pendidikan anak

usia dini (PAUD) menuju PAUD sebagai sebuah gerakan nasional.

Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional mengamanatkan bahwa

PAUD dapat dilaksanakan melalui semua jalur pendidikan, baik formal,

nonformal, maupun informal. Selain memberikan kepastian hukum dan

penetapan standar, pemerintah terus berupaya memberikan stimulasi

terhadap penyelenggaraan PAUD, antara lain dalam bentuk pemberian

bantuan dana rintisan penyelenggaraan PAUD, bantuan operasional

pendidikan, bantuan alat permainan edukatif, bantuan pembangunan dan

rehab sarana dan prasarana, insentif pendidik, serta peningkatan mutu

pendidik secara berkelanjutan. Namun demikian mengingat besarnya

tantangan yang dihadapi, maka mengandalkan dukungan pemerintah saja

tidaklah cukup. Untuk mewujudkan PAUD sebagai gerakan nasional

diperlukan keterlibatan semua komponen bangsa dan sumber-sumber

pendanaan yang tersedia yang meliputi orangtua, masyarakat, dana

tanggung jawab sosial perusahaan (CSR), alokasi dana desa, program

nasional pemberdayaan masyarakat (PNPM), dan sumber lain yang tidak

mengikat.

Selain upaya perluasan, kita juga harus memperhatikan aspek pemerataan.

PAUD harus mampu menjangkau kawasan yang tertinggal, terisolir, dan

terdepan dengan berbagai karakteristiknya. Prioritas pembangunan tahun

ini diarahkan untuk menjangkau wilayah ini, dengan moto “menjangkau

yang tidak terjangkau”. Untuk mempercepat upaya tersebut, pemerintah

telah menetapkan koridor-koridor pembangunan nasional yang terdiri

dari enam koridor, yaitu koridor I untuk wilayah Sumatera; koridor II

untuk wilayah Jawa; koridor III untuk wilayah Kalimantan; koridor IV

Page 3: 16. Juknis Ortek Pembelajaran PAUD

ii

untuk wilayah Sulawesi; koridor V untuk wilayah Maluku, Bali, dan Nusa

Tenggara; serta koridor VI untuk wilayah Papua.

Saya menyambut gembira atas terbitnya petunjuk teknis ini untuk

dijadikan pedoman dalam pelaksanakan kegiatan di lapangan. Semoga

pelaksanaan program PAUD tahun 2012 dapat berjalan lebih baik. Kritik

dan saran dari para pemangku kepentingan untuk perbaikan petunjuk

teknis ini di masa yang akan datang, sangat kami harapkan.

Jakarta, Februari 2012

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini,

Nonformal, dan Informal,

Prof. Dr. Lydia Freyani Hawadi, Psikolog

NIP. 19570322 198211 2001

Page 4: 16. Juknis Ortek Pembelajaran PAUD

iii

KATA PENGANTAR

Pengelolaan pembelajaran yang tepat pada program pada

Pendidikan Anak Usia Dini merupakan inti dari layanan PAUD yang

berkualitas. Kepiawaian guru dalam merencanakan, melaksanakan, serta

menilai program yang sesuai dengan perkembangan, karakretistik anak,

dan nilai budaya yang tumbuh di sekitar anak merupakan tantangan besar

yang harus diatasi pendidik PAUD di Indonesia. Tidak dipungkiri bahwa

banyak pendidik PAUD yang sudah melampaui kemampuan di atas,

namun jauh lebih banyak yang masih di bawah kemampuan yang

diharapkan. Berbagai latar belakang pendidikan, keterbatasan mengakses

program pengembangan diri, serta keterbatasan dukungan finansial

merupakan alasan yang dirasakan para pendidik PAUD sekarang ini.

Dalam pola pembangunan PAUD di Indonesia yang tertuang pada

Grand Desain telah ditetapkan arah kebijakan PAUD ke depan yakni di

tahun 2045 diharapkan seluruh anak usia 0-6 tahun terlayani dengan

layanan PAUD yang prima sehingga mereka dapat tumbuh dan

berkembang menjadi insan Indonesia yang cerdas komprehensif. Jalan

menuju arah sana masih panjang dan harus diperjuangkan dengan

berbagai cara, termasuk mengatasi kendala-kendala tersebut di atas. Salah

satu kebijakan Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini untuk

menyiapkan pendidik yang siap mengelola pembelajaran yang tepat

dengan cara menyertakan mereka mengikuti Orientasi Teknis

Pembelajaran PAUD. Kegiatan orientasi ini utamanya ditujukan bagi

calon pendidik dan atau pendidik baru yang mendapatkan rintisan atau

bantuan lain melalui dana dekon. Untuk memberikan acuan kepada para

pengelola dan penyelenggara kegiatan ortek pembelajaran maka disusun

Petunjuk Teknis Penyelenggaraan Orientasi Teknis Pembelajaran

Pendidikan Anak Usia Dini yang di dalamnya memuat silabus materi

ortek.

Materi orientasi ini belum sedalam yang diharapkan, oleh karena itu

para pendidik yang sudah mengikuti kegiatan orientasi teknis seharusnya

mengikuti pelatihan dan latihan berjenjang (diklat berjenjang) baik dari

Page 5: 16. Juknis Ortek Pembelajaran PAUD

iv

APBN, APBD, atau sumber lain. Sebagai bagian yang tidak terpisahkan

dari program penyiapan pendidik yang berkualitas, diharapkan kegiatan

orientasi teknis pembelajaran ini memberi manfaat bagi para pendidik.

Untuk itu untuk perbaikan pelaksanaan ortek yang akan datang, kami

menunggu saran dan rekomendasi dari para pembaca dan pengguna

Petunjuk Teknis ini.

Akhirnya kami mengucapkan banyak terimakasih kepada seluruh

pihak yang telah membantu terwujudkan Petunjuk Teknis ini. Semoga

Petunjuk Teknis ini bermanfaat bagi kita semua. Amien.

Jakarta, Januari 2012

Direktur Pembinaan

Pendidikan Anak Usia Dini,

Dr. Erman Syamsuddin

NIP. 195703041983031015

Page 6: 16. Juknis Ortek Pembelajaran PAUD

v

DAFTAR ISI

SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENDIDIKAN

ANAK USIA DINI, NONFORMAL, INFORMAL ............................ i

KATA PENGANTAR ................................................................ iii

DAFTAR ISI ................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN ................................................................ 1

A. Latar Belakang ................................................................ 1

B. Dasar Hukum ................................................................ 1

C. Tujuan ................................................................ 2

D. Pengertian ................................................................ 3

BAB II PELAKSANAAN ............................................................. 4

A. Materi ............................................................. 4

B. Sumber dana ............................................................. 4

C. Pelaksana/Panitia ................................................................ 5

D. Peserta Orientasi ............................................................. 5

E. Narasumber ............................................................. 6

F. Metode ............................................................. 6

G. Prasarana/Sarana ............................................................. 6

H. Mekanisme Orientasi ..................................................... . 6

I. Surat Tanda Serta/Sertifikat ............................................. 7

I. Penutup .............................................................. 8

Lampiran

Lampiran 1 Kisi-Kisi Kurikulum Kegiatan Orientasi Teknis

Pembelajaran PAUD ..................................................... . 9

Lampiran 2 Contoh Lembar Penilaian Narasumber ............................ 12

Lampiran 3 Contoh Lembar Penilaian Kegiatan Orientasi Teknis

Pembelajaran PAUD ..................................................... . 13

Page 7: 16. Juknis Ortek Pembelajaran PAUD

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perluasan dan pemerataan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

sangat dimungkinkan untuk menjangkau seluruh sasaran apabila

ditunjang dengan ketersediaan lembaga PAUD yang mudah diakses,

pendidik yang sesuai dengan kompetensi yang diharapkan, dan

dukungan penyelenggaraan PAUD dari Pusat, Daerah dan

masyarakat. Peningkatan mutu layanan terkait erat dengan penyiapan

pendidik yang bermutu, memiliki kompetensi handal sebagai

Pembina dan fasilitator pembelajaran. Kenyataan sekarang ini baru

sekitar 15 % pendidik yang memenuhi kualifikasi pendidikan, dan

baru sekitar 40% pendidik yang mendapatkan pelatihan yang relevan.

Kondisi di atas merupakankan tantangan tersendiri mengingat

guru merupakan komponen penting dalam pemberi layanan PAUD.

Perlu dicari berbagai strategi dan alternative untuk meningkatkan

kompetensi guru sesuai dengan yang diharapkan.

Tantangan lain adalah terus bertambahnya lembaga-lembaga

baru layanan PAUD, yang nota bene memerlukan guru-guru baru

yang kompeten. Terkait dengan kebutuhan tersebut, Direktorat

Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini menyelenggarakan kegiatan

Orientasi Teknis Pembelajaran bagi guru-guru PAUD khususnya

yang menerima program rintisan dan program lainnya.

Untuk memperkuat pelaksanaan kegiatan Orientasi Teknis

Pembelajaran tersebut, maka perlu disusun Petunjuk Teknis

Pelaksanaan Orientasi Teknis Pembelajaran PAUD.

B. Dasar Hukum

1. Undang-undang Dasar 1945;

2. Undang-undang Nomor 4 Tahun 1974 tentang Kesejahteraan

Anak;

Page 8: 16. Juknis Ortek Pembelajaran PAUD

2

3. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan

Anak, pasal 4 dan pasal 8;

4. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan;

6. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 31 Tahun 2007

tentang Organisasi dan Tata Kerja Direktorat Jenderal Pendidikan

Non Formal dan Informal Departemen Pendidikan Nasional;

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 58 tahun

2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.

C. Tujuan

1. Tujuan Petunjuk Teknis

Sebagai acuan bagi Pihak yang bertanggung jawab dalam

menyelenggarakan Orientasi Teknis Pembelajaran PAUD bagi

Tenaga Pendidik/Pengasuh PAUD baik yang didanai APBN,

APBD, maupun swadaya.

2. Tujuan Orientasi

a. Tujuan Umum

Tujuan umum Orientasi adalah meningkatkan pemahaman

dan keterampilan Tenaga Pendidik/Pengasuh di bidang

pendidikan, kesehatan dan gizi agar dapat meningkatkan

kecerdasan jamak anak usia dini yang dititipkan pada lembaga

PAUD.

b. Tujuan Khusus

Tujuan khusus Orientasi ini adalah untuk meningkatkan :

1) Keterampilan dalam menstimulasi pertumbuhan dan

perkembangan anak sesuai dengan minat dan kemampuan

anak.

2) Keterampilan dalam membangun karakter dan

kepribadian anak.

3) Keterampilan dalam mengelola dan mendukung kegiatan

main sesuai perkembangan main anak.

Page 9: 16. Juknis Ortek Pembelajaran PAUD

3

4) Keterampilan dalam menjaga dan memelihara kesehatan,

gizi, dan keamanan lingkungan anak.

5) Keterampilan dalam menyusun rencana pembelajaran,

mengelola pembelajaran dan memberdayakan

lingkungan, limbah, dan alat yang tersedia menjadi

sumber belajar bagi anak.

6) Keterampilan dalam mendokumentasikan,

menterjemahkan, mengelola dan melaporkan pengamatan

perkembangan anak.

7) Keterampilan bekerja secara efektif dengan orangtua

dalam mendidik dan mengasuh anak.

D. Pengertian

1. Pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang

ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun

yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk

membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani

agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih

lanjut (UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas).

2. Petunjuk Teknis Orientasi Teknis Pembelajaran Pendidikan Anak

Usia Dini merupakan acuan minimal yang perlu diperhatikan

dalam keseluruhan proses penyelenggaraan Orientasi.

3. Tenaga Pendidik adalah seseorang yang memiliki kemampuan

untuk memberikan pelayanan pendidikan kepada anak usia dini di

lembaga PAUD.

4. Tenaga Pengasuh adalah seseorang yang memiliki kemampuan

untuk memberikan pelayanan pengasuhan dan perawatan kepada

anak untuk menggantikan peran orangtua yang sedang

bekerja/mencari nafkah.

Page 10: 16. Juknis Ortek Pembelajaran PAUD

4

BAB II

PELAKSANAAN

A. Materi

Kegiatan Orientasi Teknis Pembelajaran PAUD dilaksanakan

selama 4 hari efektif @ 45 menit, dengan kurikulum kegiatan

sebagai berikut:

No. Materi Jumlah Waktu

Teori Praktek

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

12

13

Kontrak Belajar (Analisa Diri dan

Analisa Kebutuhan):

Konsep Dasar PAUD

Tumbuh Kembang Anak 0 – 6 Tahun

Gizi dan Perawatan Anak 0 – 6 Tahun

Bermain pada Anak Usia 0 - 6 Tahun

Penataan lingkungan dan alat main

Pengelolaan kegiatan bermain

Pembuatan Rencana Pembelajaran

Penilaian dan Pelaporan Perkembangan

anak

Pendidikan Keorangtuaan (Parenting)

Pendidikan Karakter

Micro teaching

Evaluasi Orientasi

1 jam

2 jam

2 jam

2 jam

2 jam

1 jam

1 jam

1 jam

1 jam

1 jam

2 jam

2 jam

1 jam

1 jam

2 jam

2 jam

3 jam

1 jam

4 jam

Jumlah 18 jam 14 jam

B. Sumber dana

Orientasi dilaksanakan di daerah melalui dana Dekonsentrasi pada

Dinas Pendidikan Tingkat Propinsi yang tercantum pada DIPA

Page 11: 16. Juknis Ortek Pembelajaran PAUD

5

Propinsi tahun 2012, dari APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota atau

dana lain dari masyarakat.

C. Pelaksana/Panitia

Susunan Pelaksana penyelenggaraan Orientasi Teknis disesuaikan

dengan kebutuhan setempat dan disesuaikan dengan ketentuan yang

ada. Pelaksana sebagai Panitia mempunyai tugas-tugas sebagai

berikut:

a. Menyusun Desain (termasuk rencana dan jadwal pelaksanaan).

b. Mengatur dan menatalaksanakan administrasi

c. Menghubungi dan mengundang Narasumber

d. Mengindentifikasi dan mengundang Peserta

e. Menyiapkan prasarana dan sarana yang akan digunakan

f. Menggandakan materi dari Narasumber

g. Melaksanakan kegiatan Orientasi

h. Menyusun laporan kegiatan.

D. Peserta Orientasi

1. Kriteria Peserta

a. Diutamakan bagi lembaga yang akan menerima dana Block

grand Rintisan PAUD;

b. Memiliki minat dalam mendidik dan mengasuh anak usia

dini.

c. Memenuhi ketentuan Direktorat Pembinaan PAUD.

2. Kewajiban Peserta

a. Mentaati peraturan sesuai tata tertib yang ditetapkan

Panitia

b. Aktif mengikuti semua aktivitas selama kegiatan Orientasi

berjalan.

c. Menerapkan semua pengetahuan dan keterampilan yang

diajarkan di PAUD binaan masing-masing.

Page 12: 16. Juknis Ortek Pembelajaran PAUD

6

3. Hak Peserta

a. Memperoleh sarana dan materi belajar selama mengikuti

Orientasi

b. Memperoleh Tanda Serta (Sertifikat) dalam mengikuti

kegiatan Orientasi.

E. Narasumber

Narasumber yang memberikan materi pada kegiatan Orientasi

adalah Master Trainer yang telah dilatih di tingkat Pusat sesuai

dengan bidang keahliannya.

F. Metode

Metode yang digunakan dalam kegiatan Orientasi ini adalah metode

partisipatif atau yang dapat memberikan kesempatan bagi Peserta

untuk berperan aktif seperti tanya-jawab, diskusi, berbagi

pengalaman, pengatasan-masalah (problem solving) dan simulasi.

G. Prasarana/Sarana

1. Gedung pertemuan yang memadai dari segi penerangan,

pengaturan udara, dan kenyamanan serta daya tampung untuk

seluruh peserta.

2. Memiliki ruangan untuk praktek pembelajaran dengan metode

PAUD.

3. Tersedia alat tulis-menulis, meja kursi, LCD, Komputer dll.

4. Peralatan umum lain yang diperlukan Peserta selama mengikuti

kegiatan Orientasi.

H. Mekanisme Orientasi

1. Persiapan

a. Menyusun desain kegiatan Orientasi

b. Rapat persiapan dilanjutkan dengan pembentukan Panitia

untuk menerbitkan Surat Tugas dan Surat Keputusan

Kegiatan Orientasi Peningkatan Pemahaman Tenaga

Pendidik/ Pengasuh di PAUD.

c. Menentukan dan menghubungi calon Narasumber untuk

memaparkan materi yang telah ditentukan.

Page 13: 16. Juknis Ortek Pembelajaran PAUD

7

d. Mengidentifikasi calon peserta dari lembaga PAUD yang

ada di daerah yang bersangkutan.

e. Mempersiapkan kelengkapan administrasi antara lain

berupa tanda pengenal, tata tertib, biodata peserta, daftar

hadir, kelengkapan administrasi keuangan, sertifikat dan

lembar evaluasi kegiatan.

f. Menghubungi pihak Penyewa Gedung yang akan

digunakan dalam pelaksanaan Orientasi.

g. Menyiapkan surat-surat yang diperlukan seperti

Pemanggilan Peserta, Undangan untuk Narasumber,

Undangan untuk Para Pejabat, dan surat-surat lain yang

berhubungan dengan pelaksanaan Orientasi.

2. Penyelenggaraan

Orientasi Teknis Pembelajaran PAUD bagi Tenaga Pendidik/

Pengasuh PAUD diselenggarakan sesuai dengan rencana dan

desain yang telah dibuat.

3. Tindaklanjut

a. Setelah kegiatan Orientasi dilaksanakan para Peserta dapat

mempraktekkan ilmu yang diperoleh di lembaga yang

bersangkutan

b. Peserta memperoleh Surat Tanda Serta/Sertifikat

c. Peserta selalu mendapat pembinaan secara berkelanjutan

dengan memberikan kesempatan pada Orientasi lainnya

yang berguna untuk meningkatkan pengetahuan dan

keterampilannya.

I. Surat Tanda Serta/Sertifikat

Surat tanda serta atau Sertifikat dikeluarkan dan ditandatangani oleh

Pejabat selaku Penanggung Jawab Kegiatan Orientasi atau pihak

lain yang berwenang.

Page 14: 16. Juknis Ortek Pembelajaran PAUD

8

J. Penutup

1. Tindak Lanjut

Kegiatan Orientasi Teknis Pembelajaran PAUD bersifat

pengenalan awal tentang pengelolaan pembelajaran.

Pendalaman lebih lanjut dilakukan oleh pendidik melalui

pendidikan dan latihan berjenjang (diklat berjenjang), kursus,

magang, kegiatan di gugus, dan belajar mandiri.

2. Rujukan

Apabila dalam penyelenggaraan atau tindaklanjut kegiatan dan

hal-hal yang perlu informasi lebih lanjut, dapat menghubungi

Sub Direktorat Pembelajaran dan Peserta Didik, Direktorat

Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Direktorat Jenderal

Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal, Gedung

E lantai 7 Kemdikbud. Jalan Jenderal Sudirman-Senayan-

Jakarta. Dapat juga membuka program e-learning di

www.paud.kemdiknas.go.id.

Page 15: 16. Juknis Ortek Pembelajaran PAUD

9

Lampiran 1.

KISI-KISI KURIKULUM KEGIATAN

ORIENTASI PENINGKATAN PEMAHAMAN PELATIH

DAN PENDIDIK PAUD

No. Materi Jumlah Waktu

Teori Praktek

1

Kontrak Belajar (Analisa Diri dan Analisa

Kebutuhan):

a. Pemahaman Peran Guru pada PAUD

b. Sikap profesionalisme Guru

1

2 Konsep Dasar PAUD

a. Holistik integrative

b. Terpadu dan berkesinambungan

c. DAP

2 1

3 Tumbuh Kembang Anak 0 – 6 Tahun

a. Aspek perkembangan

b. Tahapan Perkembangan anak

c. Faktor yang mempengaruhi perkembangan

d. Cara Anak belajar

e. Dukungan guru untuk pertumbuhan dan

perkembangan anak

2 1

4 Gizi dan Perawatan Anak 0 – 6 Tahun

a. Pentingnya gizi bagi pertumbuhan dan

perkembangan otak dan kecerdasan anak

b. Kebutuhan gizi untuk anak sesuai usia

c. perawatan dasar kesehatan anak

d. Dukungan guru untuk gizi dan perawatan

anak

2

5 Bermain pada Anak Usia 0 - 6 Tahun

a. Pentingnya bermain bagi anak

b. Macam-macam jenis kegiatan bermain

c. Kegiatan bermain yang sesuai dengan

tahapan perkembangan anak

2

Page 16: 16. Juknis Ortek Pembelajaran PAUD

10

d. Dukungan guru untuk kegiatan main anak

6 Penataan lingkungan dan alat main

a. Pentingnya penataan lingkungan

b. syarat penataan lingkungan in door dan

out door

c. Penataan lingkungan sesuai tahapan

perkembangan anak

d. Dukungan guru menyiapkan lingkungan

bermain yang mendukung semua aspek

perkembangan anak

1 2

7 Pengelolaan kegiatan bermain

a. Bermain sensorimotorik

b. Bermain peran

c. Bermain pembangunan

*Bermain mengenalkan konsep

matematika

*Bermain mengenalkan konsep sain

d. Dukungan guru selama dan sesudah anak

bermain

1 3

8 Pembuatan Rencana Pembelajaran

a. Pengertian Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan

b. Menyusun Silabus

c. Menyusun Rencana Pembelajaran

1 2

9 Penilaian dan Pelaporan Perkembangan Anak

a. Macam-macam teknik penilaian

b. Pelaksanaan penilaian pada PAUD

c. Bentuk pelaporan

1 1

10 Pendidikan Keorangtuaan (Parenting)

a. Pentingnya kegiatan parenting untuk

mendukung keberhasilan anak

b. Berbagai macam kegiatan parenting

1

11 Pendidikan Karakter

a. Nilai-nilai karakter pada anak usia dini

b. Teknik Pengenalan dan penanaman

2

Page 17: 16. Juknis Ortek Pembelajaran PAUD

11

karakter pada anak usia dini

c. Memasukkan pendidikan karakter pada

kegiatan harian lembaga PAUD

12 Micro teaching

a. Menetapkan aspek apa yang akan

dikembangkan

b. Konsep pengetahuan apa yang akan

dibangun pada anak

c. Sikap apa yang diharapkan dari anak

d. Kegiatan main apa yang disiapkan guru

e. Bagaimana guru mengelola kegiatan main

tersebut

2 4

Evaluasi Orientasi

Jumlah 18 jam 14 jam

Page 18: 16. Juknis Ortek Pembelajaran PAUD

12

Lampiran 2

Contoh Lembar Penilaian Narasumber

Nama Narasumber : ..........................

Materi : ..........................

Tanggal : ..........................

No Indikator Nilai

(rentang 40 – 100)

1. Kesesuaian Materi dengan Tujuan Pelatihan

2. Sistematika dan kejelasan materi

3. Kemampuan menyampaikan materi

4. Ketuntasan materi

5. Kemampuan mengelola kelas

6. Kemampuan mengelola waktu

7. Penggunaan alat bantu/media belajar

8. Kemampuan menjawab pertanyaan

Jumlah

.........................,....................,.............

Peserta,

..................................

Keterangan:

Nilai A = (650 – 800)

Nilai B = (480 – 649)

Nilai C = (400 – 479)

Nilai D = (kurang dari 400)

Page 19: 16. Juknis Ortek Pembelajaran PAUD

13

Lampiran 3.

LEMBAR PENILAIAN PENYELENGGARAAN

ORIENTASI TEKNIS

No Indikator Nilai

(rentang 40 – 100)

1 Kesiapan menerima peserta

2 Pengaturan pembagian ATK

3 Pengaturan kamar

4 Pengelolaan ruang kegiatan

5 Kesiapan alat yang yang digunakan

(sound system, LCD, dll)

6 Pemilihan Nara sumber

7 Penyediaan makanan

8 Kebersihan kamar dan ruangan

9 Fasilitasi kebutuhan peserta

10 Penyelesaian administrasi

Jumlah ....................

.........................,....................,.............

Peserta,

..................................

Keterangan:

Nilai A = (850 – 1.000)

Nilai B = (700 – 849)

Nilai C = (500 – 699)

Nilai D = (kurang dari 500)