Top Banner
I.Pendahuluan A. Definisi Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh mikroorganisme pada endokard atau katub jantung. Infeksi endokarditis biasanya terjadi pada jantung yang telah mengalami kerusakan. Penyakit ini didahului dengan endokarditis, biasanya berupa penyakit jantung bawaan, maupun penyakit jantung yang didapat. Dahulu Infeksi pada endokard banyak disebabkan oleh bakteri sehingga disebut endokariditis bakterial. Sekarang infeksi bukan disebabkan oleh bakteri saja, tetapi bisa disebabkan oleh mikroorganisme lain, seperti jamur, virus, dan lain-lain (Muttaqin, 2009). B. Epidemiologi Insidens di negara maju berkisar antara 5,9 sampai 11,6 episode per 100.000 populasi. Di amerika pada tahun 2009 serikat sekitar antara 1,4 sampai 4,2 kasus per 100.000 orang tiap tahun. Endokarditis infektif biasanya lebih sering pada laki-laki dibandingkan perempuan dengan rasio 2 : 1 ( Sudoyo, 2009). Epidemiologi endokarditis infektif selama 50 tahun terakhir ini telah banyak berubah. Waktu 1
29

143332654 Referat Pa Endokarditis

Jan 01, 2016

Download

Documents

Tri Ayu Wd
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 143332654 Referat Pa Endokarditis

I.Pendahuluan

A. Definisi

Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh

mikroorganisme pada endokard atau katub jantung. Infeksi endokarditis

biasanya terjadi pada jantung yang telah mengalami kerusakan. Penyakit

ini didahului dengan endokarditis, biasanya berupa penyakit jantung

bawaan, maupun penyakit jantung yang didapat. Dahulu Infeksi pada

endokard banyak disebabkan oleh bakteri sehingga disebut endokariditis

bakterial. Sekarang infeksi bukan disebabkan oleh bakteri saja, tetapi bisa

disebabkan oleh mikroorganisme lain, seperti jamur, virus, dan lain-lain

(Muttaqin, 2009).

B. Epidemiologi

Insidens di negara maju berkisar antara 5,9 sampai 11,6 episode per

100.000 populasi. Di amerika pada tahun 2009 serikat sekitar antara 1,4

sampai 4,2 kasus per 100.000 orang tiap tahun. Endokarditis infektif

biasanya lebih sering pada laki-laki dibandingkan perempuan dengan rasio

2 : 1 (Sudoyo, 2009).

Epidemiologi endokarditis infektif selama 50 tahun terakhir ini telah

banyak berubah. Waktu dulu sebagian besar pasien endokarditis infektif

mempunyai penyakit dasar seperti penyakit jantung reumatik, penyakit

jantung kongenital atau sifilis sebagai penyebab kelainan endokardium,

namun meningkatnya intervensi medis dan meningkatnya angka

penyalahguna narkoba intravena membuat kejadian endokarditis infektif

semakin meningkat (Tleyjeh, 2005).

C. Alasan Pembahasan Penyakit

Meskipun penyakit ini jarang ditemui di Indonesia, tetapi penyakit ini

sangat berbahaya bagi manusia. Oleh karena itu, kami memilih penyakit

endokarditis ini untuk kami bahas didalam referat ini guna untuk memberi

1

Page 2: 143332654 Referat Pa Endokarditis

informasi mengenai penyakit tersebut. Alasan lain kami memilih penyakit

ini adalah endokarditis ini menyerang organ jantung yang seperti kita

ketahui bahwa jantung itu sebagai pemompa darah keseluruh tubuh dan

menyuplai oksigen dan nutrisi seluruh sel-sel kita. Apabila organ jantung

ini terkena masalah (penyakit), maka bisa jadi sel-sel kita tidak tersuplai

oksigen dan nutrisi sehingga sel-sel kita bekerja secara tidak sempurna dan

tubuh mengalami gangguan yang lain selain dari kerusakan jantung.

D. Prevalensi

Sejauh ini belum ada data epidemiologis penduduk tentang prevalensi

atau insidensi penyakit endokarditis di Indonesia. Prevalensi yang ada

hanya tentang jumlah perkiraan prevalensi endokarditis di masyarakat

adalah sekitar 5/100.000 penduduk pertahun, dan meningkat menjadi 150-

200/100.000 penduduk pertahun pada penyalahgunaan obat intravena.

Endikarditis lebih sering terjadi pada orang dewasa. Sektira 50% kasus

yang ada terjadi pada pasien dengan umur diatas 50 tahun. Endokarditis

lebih sering terjadi pada laki-laki dibanding dengan perempuan.

Sedangkan pada anak-anak, endokarditis terjadi pada anak-anak dengan

kelainan congenital (Muttaqin, 2009).

2

Page 3: 143332654 Referat Pa Endokarditis

II.Isi

A. Definisi

Endokarditis merupakan peradangan pada katup dan permukaan

endotel jantung. Endokarditis infeksi (endokarditis bakterial) adalah

infeksi yang disebabkan oleh invasi langsung bakteri atau organisme lain,

sehingga menyebabkan deformitas bilah katup (Arif Muttaqin, 2009).

Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh

mikroorganisme pada endokard atau katub jantung. Infeksi endokarditis

biasanya terjadi pada jantung yang telah mengalami kerusakan. Penyakit

ini didahului dengan endokarditis, biasanya berupa penyakit jantung

bawaan, maupun penyakit jantung yang didapat. Dahulu Infeksi pada

endokard banyak disebabkan oleh bakteri sehingga disebut endokariditis

bakterial. Sekarang infeksi bukan disebabkan oleh bakteri saja, tetapi bisa

disebabkan oleh mikroorganisme lain, seperti jamur, virus, dan lain-lain

(Muttaqin, 2009).

Endokarditis adalah suatu infeksi pada lapisan endokard jantung

(lapisan yang paling dalam dari otot jantung) akibat infeksi kuman /

mikroorganisme yang masuk. Biasanya secara normal selalu ada kuman

yang komensal di permukaan luarnya. Pada lapisan ini didapatkan adanya

lesi spesifik, berupa vegetasi, yang merupakan masa dengan ukuran yang

bervariasi, yang terbentuk platelet, fibrin, mikroba, dan sel-sel inflamasi

saling berkaitan satu sama lain. Di dalam jantung, tempat yang paling

sering terkena proses endokerditis infeksi adalah katup jantung namun

proses endokarditis dapat pula mengenai sisi septal defect (misalnya pada

atrial defect, ventricular septal defect), arteriovenois shunt, arterioterial

(patent duktus arterious) atau koartasio aorta, endokarditis dibagi menjadi

dua, yaitu endokarditis infektif dan endokarditis bakterialis (Muttaqin,

2009).

Pengertian mengenai endokarditis dibagi menjadi dua bagian besar

yaitu endokarditis infektif dan endokarditis non infektif (Muttaqin, 2009):

1.    Endokarditis infektif

3

Page 4: 143332654 Referat Pa Endokarditis

Penyakit yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada endokardium

jantung atau pada pembuluh darah besar. Penyakit ini ditandai oleh adanya

vegetasi. Berdasarkan gambaran klinisnya, endokarditis infektif dibedakan

menjadi dua yaitu : 1) Endokarditis bakterial subakut, timbul dalam

beberapa minggu atau bulan dan disebabkan oleh bakteri yang kurang

ganas, seperti streptokokus viridans. 2) Endokarditis bakterial akut, timbul

dalam beberapa hari sampai beberapa minggu, dengan tanda-tanda klinik

yang lebih berat. Sering disebabkan oleh bakteri yang ganas seperti

stafilokokus aureus.

2.    Endokarditis non infektif

Penyakit yang disebabkan oleh laktor trombosis yang disertai dengan

vegetasi, Penyakit ini sering didapatkan pada penderita stadium akhir dari

proses  keganasan. Berdasarkan jenis katup jantung yang terkena infeksi,

endokarditis dibedakan juga menjadi dua yaitu: 1) Native valve

endocarditis, yaitu infeksi pada  katup jantung alami. 2) Prosthetic Valve

endocarditis, yaitu infeksi pada katup jantung buatan. 

Gejala klinis endokarditis, sangat bervariasai dari yang ringan hingga yang

terberat, yaitu Endokarditis Akut, dan Endokarditis Subakut:

1. Endokarditis Akut biasanya dimulai secara tiba-tiba dengan demam

tinggi 38,9-40,9 Celsius, denyut jantung yang cepat, kelelahan dan

kerusakan katup jantung yang cepat dan luas. Vegetasi endokardial

(emboli) yang terlepas bisa berpindah dan menyebabkan infeksi

tambahan di tempat lain Penimbunan nanah (abses) dapat terjadi di

dasar katup jantung yang terinfeksi atau di tempat tersangkutnya

emboli yang terinfeksi. Katup jantung bisa mengalami perforasi

(perlubangan) dan dalam waktu beberapa hari bisa terjadi kebocoran

besar. Beberapa penderita mengalami syok; ginjal dan organ lainnya

berhenti berfungsi (sindroma sepsis). Infeksi arteri dapat

memperlemah dinding pembuluh darah dan meyebabkan robeknya

pembuluh darah. Robekan ini dapat berakibat fatal, terutama bila

terjadi di otak atau dekat dengan jantung.

4

Page 5: 143332654 Referat Pa Endokarditis

2. Endokarditis Sub Akut bisa menimbulkan gejala beberapa bulan

sebelum katup jantung rusak atau sebelum terbentuknya emboli.

Gejalanya berupa kelelahan, demam ringan 37,2-39,2 Celsius,

penurunan berat badan, berkeringat dan anemia. Diduga suatu

endokarditis jika seseorang mengalami demam tanpa sumber infeksi

yang jelas, jika ditemukan murmur jantung yang baru atau jika

murmur yang lama telah mengalami perubahan. Limpa bisa membesar,

Pada kulit timbul binti-bintik yang sangat kecil, juga di bagian putih

mata atau dibawah kuku jari tangan. Bintik-bintik ini merupakan

perdarahan yang sangat kecil yang disebabkan oleh emboli kecil yang

lepas dari katup jantung. Emboli yang lebih besar dapat menyebabkan

nyeri perut, penyumbatan mendadak pada arteri lengan atau tungkai,

serangan jantung atau (stroke).

B. Etiologi

Endokarditis merupukan penyakit yang disebabkan oleh infeksi dari

bakteri, dan bakteri tersebut adalah Staphylococcus aureus. S. epidermidis,

Streptococcus faecalis, Str. Viridans. Infeksi yang lebih jarang terjadi

disebabkan oleh jamur, yaitu Rickettsia atau Chlamydia (Brooker, 2008).

Biasanya bakteri atau mikroorganisme tersebut menyerang katup

jantung dan membentuk suatu vegetasi (fibrin, mikroorganisme, dan

trombosit) pada lapisan endokardium.vegetasi yang dibentuk dari infeksi

endokarditis ini dapat pecah dan mengakibatkan emboli, yang dapat

berjalan ke otak atau area sistemik lain (Brooker, 2008).

Agen infeksi tersering yang menyebabkan endokarditis infektif katup

asli adalah bakteri Gram-positif, termasuk Sterptococcus viridans, S.

Aureus, dan enterokokus. Spesies bakteri spesifik sering dapat diantidipasi

berdasarkan faktor-faktor pejamu. Pemakaisan obat suntik sering

memasukkan S. Aureus ke dalam darah ketika jarum non-steril digunakan

atau kulit kurang dibersihkan secara memadai sebelum jarum dimasikkan.

Pasien yang baru menjalani prosedur gigi berisiko mengalami bakterimia

5

Page 6: 143332654 Referat Pa Endokarditis

transien oleh flora mulut normal, terutama Streptococcus viridans, yang

kemudian dapat menyebabkan endocarditis (Ganong,  2010).

Di kelompok-kelompok berisiko utama, organisme penyebab sedikit

banyak berbeda-beda. Endokarditis pada katup asli, tetapi sudah abnormal

atau rusak paling sering (50%–60% kasus) disebabkan oleh Streptococcus

viridans; ini bukan organisme yang menyebabkan penyakit reumatik.

Sebaliknya, organisme S. aureus yang lebih virulen dan sering ditemukan

pada kulit dapat menyerang katup sehat atau cacat dan menjadi penyebab

10%-20% kasus secara kesuluruhan; S. aureus adalah penyebab utama

pada pengguanaan obat intravena (Robbins, 2009).

Infeksi saluran kemih-kelamin oleh enterokokus dapat menyebabkan

bakterimia yang dilanjutkan oelh pembenihan bakteri di katup jantung

yang rusak. Pasien dengan katup jantung prostetik juga berisiko besar

mengalami endocarditis infektif oleh flora kulit seperti S. Epidermis atau

S. Aureus.  Sebelum antibiotik ditemukan, endocarditis infektif merupakan

penyakit yang secara progresif melemahkan, tidak dapat disembuhkan, dan

mematikan. Bahkan dengan antibiotik, angkan kematian kasus untuk

endocarditis mendekati 25%, dan penyembuhan definitif sering

memerlukan pemberian antibiotik jangka panjang dan pembedahan segera

untuk mengganti katup jantung yang terinfeksi (Ganong, 2010).

C. Epidemiologi

Insidens di negara maju berkisar antara 5,9 sampai 11,6 episode per

100.000 populasi. Di amerika pada tahun 2009 serikat sekitar antara 1,4

sampai 4,2 kasus per 100.000 orang tiap tahun. Endokarditis infektif

biasanya lebih sering pada laki-laki dibandingkan perempuan dengan rasio

2 : 1 (Sudoyo, 2009).

Epidemiologi endokarditis infektif selama 50 tahun terakhir ini telah

banyak berubah. Waktu dulu sebagian besar pasien endokarditis infektif

mempunyai penyakit dasar seperti penyakit jantung reumatik, penyakit

6

Page 7: 143332654 Referat Pa Endokarditis

jantung kongenital atau sifilis sebagai penyebab kelainan endokardium,

namun meningkatnya intervensi medis dan meningkatnya angka

penyalahguna narkoba intravena membuat kejadian endokarditis infektif

semakin meningkat (Tleyjeh, 2005).

Meningkatnya angka kematian berhubungan dengan peningkatan

umur, infeksi yang mengenai katup aorta, penanganan gagal jantung

kongestif, komplikasi dengan sistem saraf pusat dan penyakit yang

mendasari. Angka kematian juga bervariasi tergantung pada organisme

penginfeksi. Mortalitas pada penyakit netive valve endocarditis berkisar

antara 16-27% dan mortalitas pada pasien prosthetic valve infections lebih

dari 50% terjadi kira-kira 2 bulan setelah operasi (Mylonakis, 2001).

D. Faktor Risiko

Faktor-faktor yang daoat meningkatkan infeksi akibatk

endokarditis adalah (Kumar dkk, 2007):

1. Sejumlah kelainan jantung yang pernah diderita sebelumnya.

Risiko endokarditis meningkat pada semua penyakit yang

menyebabkan peningkatan trauma hemodinamik pada permukaan

endokardium, seperti pirau tekanan tinggi didalam jantung(misal

defek septum ventrikel yang kecil) atau penyakit katup

kronis(misal, penyakit jantung reumatik kronis, stenosis aorta

kalsifikasi degeneratif, prolaps katup mitral). Karena prevalensinya

yang tinggi, prolaps katup mitral menjadi faktor predisposisi

tersering bagi infeksi endokarditis.

2. Dengan meningkatnya jumlah pasien yang menjalani bedah

penggantian katup, katup prostetik sekarang menjadi penyebab

10% sampai 20% kasus infeksi endokarditis. Tidak ada perbedaan

insiden endokarditis antara katup mekanis dan bioprostetik.

Frekuensi endokarditis juga meningkat, seperti diperkirakan, pada

orang dengan kateter intravaskuler tetap.

7

Page 8: 143332654 Referat Pa Endokarditis

3. Penyalah gunaan obat intra vena berisiko tinggi mengakibatkan

infeksi endokarditis. Dalam situasi ini, infeksi endokarditis

biasanya terjadi pada katup yang sebelumnya normal, sering

mengenai katup di sisi kiri jantung.

E. Tanda dan Gejala

Tanda dan gejala penyakit endokarditis ini adalah:

1. Demam sering ditemukan pada endocarditis infektif

2. Murmur jantung

3. Pembesaran limfe

4. Ptekie

5. Konjungtiva palpebra, mukosa palatal dan bukal serta ekstremitas dan

tidak spesifik pada endocarditis infektif.

6. Splinter atau subungual hemorrhages: gambaran merah gelap ,linier atau

jarang berupa flame-shaped streak pada dasar kuku atau jari biasanya

bagian proksimal.

7. Osler nodes berupa nodul subkutan kecil yang nyeri terdapat pada jari

atau proksimal dan menetap beberapa jam.

8. Lesi janeway berupa eritmia kecil dan makula hemoragis yang tidak nyeri

pada telapak tangan atau kaki dan merupakan akiat emboli septik.

9. Roth spot perdarahan retina oval dengan pusat yang pucat jarang

ditemukan pada EI.

10. Atralgia dan mialgia jarang atritis dan nyeri bagian belakang prominen

(sudoyo, 2009).

Demam merupakan gejala dan tanda yang paling sering ditemukan

pada endokarditis. Demam mungkin tidak ditemukan atau minimal pada

pasien usia lanjut atau pada gagal jantung kongestif, debilitis berat, gagal

ginjal kronik, dan jarang pada endokarditis katup asli yang disebabkan

stafilokokus koagulase negatif (Sudoyo, 2009).

8

Page 9: 143332654 Referat Pa Endokarditis

Manifestasi kadang-kadang adanya penurunan berat badan, lesu, dan

sindrom mirip flu yang tidak spesifik. Sebaliknya, endokarditis akut

memperlihatkan awitan seperti badai dengan demam yang cepat meninggi,

menggigil, kelemahan otot, dan kelesuan (Robbins, 2009).

Murmur jantung ditemukan pada 80-85% pasien endokarditis katup

asli, pembesaran limpa ditemukan pada 15-50% pasien dan lebih sering

pada endokarditis subakut (Sudoyo, 2009).

Ptekie merupakan manifestasi perifer tersering, dapat ditemukan pada

konjungtiva palpebra, mukosa palatal dan bukal, ekstremitas dan tidak

spesifik pada endokarditis. Splinter atau sububgual haemorrhages

merupakan gambaran merah gelap, linier atau jarang berupa flame-shaped

streak pada dasar kuku atau jari, biasanya pada  bagian proksimal dan

menetap dalam beberapa jam atau hari, dan tidak patognomonis untuk

endokarditis. Lesi janeway berupa eritema kecil atau makula hemoragis

yang tidak nyeri pada telapak tangan atau kaki dan merupakan akibat

emboli septik. Roth spot, perdarahan retina oval dengan pusat yang pucat

jarang ditemukan pada endokarditis (Sudoyo, 2009).

F. Penegakan Diagnosis

Diagnosis endokarditis ditegakkan berdasarkan anamnesis yang

cermat, pemeriksaan fisis yang teliti, pemeriksaan laboratorium antara

lain: kultur darah, dan pemeriksaan penunjang ekokardiograf. Investigasi

diagnosis harus dilakukan jika pasien demam disertai satu atau lebih gejala

kardinal; ada predisposisi lesi jantung atau pola lingkungan, bakterimia,

fenomena emboli, dan bukti proses endokard aktif, serta pasien dengan

katup prostetik (Sudoyo, 2009).

Kultur darah yang positif merupakan kriteria diagnostik utama dan

memberikan petunjuk sensitivitas antimokroba. Beberapa penelitian

9

Page 10: 143332654 Referat Pa Endokarditis

merekomendasikan kultur darah diambil pada saat suhu tubuh tinggi.

Dianjurkan pengambilan darah kultur 3 kali, sekurang-kurangnya dengan

interval 1 jam, dan tidak melalui jalur infus (Sudoyo, 2009).

Pemeriksaan ekokardiografi sangat berguna dalam menegakkan

diagnosis terutama jika kultur darah negatif. Demikian juga pada diagnosis

bekterimia persisten dimana sumber infeksi belum dapat diketahui

(Sudoyo, 2009).

pada penegakan diagnosis infeksi endokarditis menggunakan

beberapa kriteria, yang dibagi menjadi 2 kriteria yaitu kriteria mayor dan

kriteria minor (Gleadle, 2003):

1. Kriteria Mayor

a. Isolasi mikrobiologis organisme tipikal atau kultur darah positif

persisten.

b. Bukti keterlibatakn endokard(regurgitasi katup yang baru

timbul atau ekokardiografi positif).

2. Kriteria minor

a. Presdisposisi terhadap kelainan jantung

b. Imunologis: faktor reumatoid positif, glomerulonefritis,

nodus osler, atau bintik roth

c. Demam suhu > 380C

d. Fenomena vaskuler yaitu emboli arteri besar, infark

pulmonal septik, aneurisma mikotik, perdarahan

intrakranial, perdarahan konjungtiva, dan lesi janeway

e. Temuan mikrobiologis yaitu adanya kultur darah positif

atau bukti serologis adanya infeksi tipikal.

Untuk memenuhi kriteria harus ada 2 kriteria mayor, satu kriteria mayor

dan 3 kriteria minor, atau 5 kriteria minor. Akan tetapi diagnosis tersingkir

jika ada diagnosis lain yang lebih pasti yang menjelaskan tanda-tanda

infeksi endokarditis.

10

Page 11: 143332654 Referat Pa Endokarditis

G. Patogenesis

(sudoyo, 2009).

Mikroba steril yang menempel pada endokardium yang rusak diduga

merupakan nodus primer untuk adhesi bakteri. Faktor hemodinamik (stress

mekanik) dan proses imunologis mempunyai peran penting pada kerusakan

endotel (Sudoyo, 2009). Adanya kerusakan endotel selanjutnya akan

mengakibatkan deposisi fibrin dan agregasi trombosit sehingga akan

terbentuk lesi nonbacterial thrombotic endocardial (NBTE). Jika terjadi

infeksi mikroorganisme, yang masuk dalam sirukulasi melalui infeksi fokal

atau trauma maka endokarditis non bacterial akan menjadi endokarditis

infektif. Faktor-faktor yang terdapat pada bakteri seperti dekstran, ikatan

11

Mikrotrombi streil

Menempel pada endokardium yang rusak

Deposisi fibrin dan agregasi trimbosit

Lesi nonbacterial trombotic endocardial (NBTE)

Jika infeksi mikroorganisme masuk sirkulasi melalui infeksi

fokaal dan trauma

Endocarditis non bacterial akan menjadi endocarditis infectif

Page 12: 143332654 Referat Pa Endokarditis

fibronektin dan asam teichoic berpengaruh terhadap perlekatan bakteri

dengan matriks fibrin-trombosit pada katup yang rusak (Sudoyo, 2009).

H. Patofisiologi

Terjadinya endokarditis rematik disebabkan langsung oleh demam

rematik, suatu penyakit sistemis yang disebabkan oleh infeksi

Streptococcus grop A. demam rematik mempengaruhi semua persendian,

menyebabkan poliartritis,. Jantung juga merupakan organ sasaran dan

merupakan bagian yang kerusakananya paling serius (Muttaqin, 2009).

Kerusakan jantung dan lesi sendi bukan akibat infeksi, artinya

jaringan tersebut tidak mengalami infeksi atau secara langsung dirusak

oleh organisme tersebut, namun hal ini merupakan fenomena sensitivitas

atau reaksi, yang terjadi sebagai respon terhadap Streptococcus

hemoliticus. Leukosit darah akan tertimbun pada jaringan yang terkenadan

membentuk nodul yang kemudian akan digantikan dengan jaringan parut

(Muttaqin, 2009).

Endokarditis secara anatomi dimanifestasikan dengan adanya

timbunan kecil yang transparan yang menyerupai manik-manik dengan

ukuran sebesar kepala jarum pentul, tersusun dalam deretan sepanjang tepi

bilah katup. Manik-manik kecil tadi tidak tampak berbahaya dan dapat

menghilang tanpa merusak bilah katup, namun yang lebih sering mereka

menimbulkan efek yang serius. Mereka menjadi awal terjadinya suatu

proses yang bertahap menebalkan bilah-bilah katup, menyebabkannya

menjadi memendek dan menebal dibandingkan dengan bilah katup yang

normal, sehingga tidak dapat menutup dengan sempurna. Sebagai akibat

terjadilah kebocoran yang disebut sebagai regurgitasi katup. Tempat yang

paling sering mengalami regurgitasi katup adalah katup mitral atau

bikuspidalis (Muttaqin, 2009).

Pada pasien lain, tepi bilah kaup yang meradang dapat menjadi

lengket satu sama lain, mengakibatkan stenosis katup yaitu, penyempitan

lumen katup. Sebagian ketil pasien dengan demam rematik menjadi sakit

12

Page 13: 143332654 Referat Pa Endokarditis

berat dengan gagal jantung yang berat, disritmia serius, dan pneumonia

rematik (Muttaqin, 2009).

Penyakit infeksi endokarditisini dapat sembuh dengan sempurna dan

segera. Tetapi masih terdapat efek residual yang terjadi yaotu deformitas

katup progresif (Muttaqin, 2009).

I. Gambar Histopatologi

Gambar 1. Gambar makros endokarditis (medicinembbs, 2011)

Keterangan :

Endokarditis bacterialis pada katup aorta. Vegetasi irreguler melekat

ke katub yang telah mengalami kerusakan berat dan berlubang.

Gambar 2. Histopatologi Endokarditis (medicinembbs, 2011)

Keterangan : terdapat neutrofil

13

Page 14: 143332654 Referat Pa Endokarditis

J. Terapi

1). Terapi Modern

1. Antibiotik

Antibiotik diberikan sesuai dengan hasil test sensitivitas dari mikroba yang

ditemukan pada pemeriksaan kultur darah. Apabila penyebab

streptococcus maka diberikan:

a. Benzyl penicilin 2gr melalui iv setiap 4 jam

b. Gentamycin 80 melalui iv setiap 12 jam

Apabila penyebabnya staphylococcus:

a. Flucloxacilin 3 gr setiap 6 jam

b. Gentamycin 80 melalui iv setiap 12 jam

Pemberian obat-obatan diberikan selama 4 minggu. Pada penderita

yang sensitive terhadap penicillin bias diberikanVancomycin 1 gr iv 2x

sehari atau Teicoplanin iv (400 mg 3x/sehari selam3 hari, kemudian 400

mg iv setiap hari). Pemberian Gentamycin dan Vancomycin harus

dimonitor secara seksamakarena adanya efek ototoxicity dan

nephrotoxicity pada kedua obat(Aminuddin, 2003).

2. Pengobatan bila terjadi gagal jantung bias diberikan obat-obatan

sepertidigitalis, diuretika, dan vasodilator. Apabila terjadi komplikasi

pada organ lain, bias diberikan obat-obatansesuai dengan komplikasi yang

terjadi (Aminuddin, 2003).

3. Pembedahan

Tindakan pembedahan diperlukan pada keadaan :

a . Gaga l j an tung ak iba t t idak be r fungs inya ka tub

b. Adanya infeksi (septicemia) yang tidak bias diatasi dengan

pemberianantibiotika yang optimal

c. Kambuh setelah pengobatan antibiotika yang optimal

d . E m b o l i   m u l t i p l e

e . Endokard i t i s  pada ka tub bua tan

f . Per luasan   in feks i   in t rakard iak  

14

Page 15: 143332654 Referat Pa Endokarditis

g. Endokarditis pada lesi jantung akibat penyakit

jantung bawaan

h . E n d o k a r d i t i s k a r e n a j a m u r

i. Adanya infeksi para valvar seperti  abses pada arcus aorta

j. Aneurisma sinus valsava dan obstruksi katub jantung

Indikasi pembedahan dan saat pembedahan yang tepat sangat

diperlukan pada penanganan kasus endokarditis mengingat resiko

mortalitas dan morbiditas yang tinggi (Aminuddin, 2003).

2). Terapi Lama

Pemberian penisilin V 2,0 gram per oral 1 jam sebelum operasi,

kemudian 1 gram 6 jam kemudian. Untuk pasien yang tidak bisa

menerima pemberian secara per oral dapat diberikan 2.000.000 unit

larutan penisilin G, IV atau IM, 30-60 menit sebelum operasi dan

1.000.000. unit 6 jam kemudian (Pedersen, 1998).

K. Komplikasi

Komplikasi yang paling sering disebabkan oleh endokarditis adalah

gagal jantung yang disebabkan oleh vegetasi yang melibatkan katup aorta

atau mitral. Emboli sistemik juga merupakan komplikasi dari endokarditis

yang sering kali bersaam dengan manifestasi sistem saraf sentral.

Berikutnya adalah emboli paru dapat menyerang anak-anak dengan VSD

atau tetralogi fallot. Komplikasi lain yang mungkin terjadi adalah

aneurisma mikotik, robekan sinus valsalva, penyeumbatan katup akibat

vegetasi yang besar, terjadinya blokade jantung pada kelanian VSD akibat

dari keterlibatan sistem hantaran khusus (Behrman & Kliegman, 2010).

Sementara komplikasi yang lainnya adalah (Muttaqin, 2009):

a. Komplikasi Endokarditis:

Diantara berbagai manifestasi klinik dari endokarditis komplikasi

neurologi merupakan hal yang penting karena sering terjadi, merupakan

komplikasi neurologik. Dapat melalui 3 cara:

15

Page 16: 143332654 Referat Pa Endokarditis

1. penyumbatan dari pembuluh darah oleh emboli yang berasal dari

vegetasi endokardial

2. infeksi meningen, jaringan otak, dinding pembuluh darah karena

septik emboli atau bakterimia

3. reaksi immunologis

Melalui mekanisme tersebut dapat menyebabkan:

1. infark atau infark berdarah

2. pendarahan intra serebral, SAB, perdarahan subdural

3. prose desak ruang, seperti abses atau mycotic aneurysma

4. perubahan fungsi otak karena berbagai factor

Bila terjadi emboli akan akan mengakibatkan:

a. Gejala neurologik fokal bila mengenal hanya satu pembuluh darah

b. lebih dari satu pembluh darah tergantung dari istemianya apakah

dapat membaik sebelum terjadi kerusakan yang permanen maka

gejalanya mirip TIA, atau bila berlanjut menyebabkan kerisakan

jaringan otak dan terjadi proses supurasi.

Hal tersebut mengakibatkan:

1. septik atau septic meningitis

2. absces, mikro absces otak

3. meningoencephalitis

Bila dinding arteri atau vasa vaserum terkena maka akan terjadi

aneurisma, yang akan mengakibatkan pecahnya pembuluh darah yang

bersangkutan. Berbagai factor yang dapat menimbulkan kelainan

neurologis yaitu: Hipoksia, ganguan metabolisme, pengaruh obat-obatan,

pengaruh toksis dari infeksi systemic, reaksi imunitas terhadap pembuluh

darah, proliferatif endarteritis.

.

b. Komplikasi dapat terjadi disemua organ bila terjadi emboli infektif

1. Gagal jantung

Komplikasi yang paling sering ditemukan adalah gagal jantung

sedang sampai berat dan kemtian terjadi 85% dari 95 kasus

2. Emboli

16

Page 17: 143332654 Referat Pa Endokarditis

Emboli terjadi pada 13-35% endokarditis infektif subakut dan 50-

60% pada penderita endokarditis akut. Emboli arteri sering terjadi

pada otak, paru, arteri koronaria, limpa, ginjal ekstrimitas, usus,

mata dll.

3. Aneurisma nekrotik

Terjadi pada 3-5% endokarditis infektif dan akan mengalami

perdarahan

4. Gangguan neurologik

Ditemukan pada 40-50% endokarditis infektif. Ganguan bisa

berupa, gangguan kesadaran, gangguan jiwa (psikotik) meningo

ensepalitis steril. Kelainan pada pembuluh darah otak 80%

disebabkan infark dan 20% karena perdarahan otak

L. Prognosis

Endokarditis akut yang disebabkan oleh S. aureus memiliki angka

kematian yang tinggi 40%, kecuali saat berkaitan dengan penyalahgunaan

narkoba intravena. Endokarditis yang disebabkan oleh Streptococcus

memiliki angka kematian sekitar 10%. Sebagian besar prognosis

bergantung pada terjadi atau tidaknya komplikasi yang menyertai

(Hersunarti, 2003).

17

Page 18: 143332654 Referat Pa Endokarditis

III.Kesimpulan

1. Endokarditis adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh

mikroorganisme pada endokard atau katub jantung. Infeksi

endokarditis biasanya terjadi pada jantung yang telah mengalami

kerusakan.

2. Diagnosis endokarditis ditegakkan melalui anamnesis yang cermat,

pemeriksaan fisik yang teliti, pemeriksaan laboratorium antara lain:

kultur darah, dan pemeriksaan penunjang elektrokardiograf.

3. Pengobatan endokarditis adalah dengan antibiotik, bila terjadi

gagal jantung bisa diberikan obat-obatan seperti digitalis, diuretika,

dan basodilator.

18

Page 19: 143332654 Referat Pa Endokarditis

DAFTAR PUSTAKA

Aminuddin, Muhammad & Lefi, Achmad. 2003. Pedoman Diagnosis dan Terapi Ilmu

Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah Edisi 3. Surabaya: Lab/SMF

IlmuPenyakit Jantung dan Pembuluh Darah FK UNAIR RSUD dr.Soetomo.

Brooker, Chris. 2008. Ensiklopedia Keperawatan. Jakarta: EGC.

Ganong, Mcphee., J Stephen. 2010. Patofisiologi Penyakit edisi 5. EGC: Jakarta.

Gleadle, Jonathan. 2007. At A Glance Anamnesis dan Pemeriksaan Fisik. Jakarta:

Erlangga.

Hersunarti, N.B. 2003. Buku Ajar Kardiologi. Jakarta: FKUI.

Kumar, Vinay. Ramzi S.C. Stanley L. Robbins. 2007. Buku Ajar Patologi

Robbins. Jakarta: EGC.

Kumar, Vinay. Ramzi S.C. Stanley L. Robbins. 2009. Buku Ajar Patologi

Robbins. Jakarta: EGC.

Medicinembbs. 2011. Infective Endocarditis.

Muttaqin, Arif. 2009. Pengantar Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan

Sistem Kardiovaskuler. Jakarta: Salemba Medika.

Mylonakis E, Calderwood SB. Infective endocarditis in adults. N Engl J Med.

Nov 1 2001;345(18):1318-30.

Pedersen, Gordon W. 1996. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Jakarta: EGC.

Sudoyo, Aru W. 2009.  Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid II Edisi V . Jakarta: Pusat

Penerbitan Departemen IPD FKUI.

Tleyjeh IM, Steckelberg JM, Murad HS, Anavekar NS, Ghomrawi HM, Mirzoyev

Z, et al. Temporal trends in infective endocarditis: a population-based study

in Olmsted County, Minnesota. JAMA. Jun 22 2005;293(24):3022-8.

19