Top Banner
DIFERENSIASI ORGAN REPRODUKSI
24

11. Diferensiasi Organ Reproduksi

Nov 29, 2015

Download

Documents

himawarum
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 11. Diferensiasi Organ Reproduksi

DIFERENSIASI

ORGAN REPRODUKSI

Page 2: 11. Diferensiasi Organ Reproduksi

Organ reproduksi terdiri atas gonad, saluran

reproduksi dan kelenjar asesori • Gonad : testis, ovarium

– Gonochoristic : individu hanya memiliki satu tipe gonad

– Hermaphrodite:

• Synchronous : Jaringan testiskuler dan ovarian berfungsi secara bersamaan

• Protandrous : jaringan testikuler berfungsi terlebih dahulu

• Protoginous : jaringan ovarian berfungsi terlebih dahulu

• Saluran reproduksi

– Jantan : vasa eferensia, epidymis, vasa deferensia, uretra, vesicula seminalis, duktus ejakulatorius

– Betina : tuba fallopi (oviduk), uterus, servix, vagina

• Kelenjar asesori: prostat, cowpery, bulbouretral

Page 3: 11. Diferensiasi Organ Reproduksi

Penentuan jenis kelamin

• Jenis kelamin primer

– Genotip

• Jantan heterozigot: XY jantan, XX betina

• jantan homozigot: ZZ jantan, ZW betina

• Rasio seks kromosom dan autosome

– Lingkungan

• Temperatur

• Posisi

• Jenis kelamin sekunder

– hormonal

Page 4: 11. Diferensiasi Organ Reproduksi

Penentuan jenis kelamin

Page 5: 11. Diferensiasi Organ Reproduksi

• SRy: penentu diferensiasi gonad indiferent ke arah testis

• SOX9: gen pada autosome yang mengarahkan perkembangan testis

• SF1: bersama dengan Sox9 mengamplifikasi transkripsi AMH

• DAX1:

• Wnt4: dianggap sebagai penentu diferensiasi ovarium

Page 6: 11. Diferensiasi Organ Reproduksi
Page 7: 11. Diferensiasi Organ Reproduksi

Keterlibatan kromosom X dan Y pada

diferensiasi gonad

Page 8: 11. Diferensiasi Organ Reproduksi

Pengaruh lingkungan terhadap penentuan

jenis kelamin

• Posisi

Page 9: 11. Diferensiasi Organ Reproduksi

Pengaruh lingkungan terhadap penentuan

jenis kelamin

Lingkungan: temperatur

– Aligator mississippiensis:

temperatur 30°C semuanya

betina; 33°C semuanya

jantan

– Macroclemys temminckii:

<22° atau >28° C betina, di

antaranya jantan

– Trachemys scripta: >30°C

semua betina, 25°-28°C

semua jantan, 28,5°C

menghasilkan 50%

jantan/betina

Page 10: 11. Diferensiasi Organ Reproduksi

Pembentukan gonad

• Gonad primordia terbentuk pada daerah medioventral mesonephros bersifat indiferent

• Gonad primordia tersusun atas dua komponen utama

– Jaringan somatis (mesenkim): epitelium germinal coelom dan jaringan mesonephric

– Sel germinalis primordia

• Sel germinalis primordia dibentuk/ dialokasikan di luar gonad primordia

Page 11: 11. Diferensiasi Organ Reproduksi

Alokasi sel germinalis primordia (SGP)

• Ada dua mekanisme alokasi SGP

– Maternal determinant (germ plasm) penentu SGP ditentukan sejak awal /segera setelah fertilisasi

– Induksi SGP dialokasikan setelah adanya induksi (contoh BMP4=bone morphogenetic 4)

• Setelah dialokasikan, SGP migrasi menuju gonad primordia

• Di dalam gonad primordia SGP germ cells berdiferensiasi menurut genotip dan/atau induksi di dalam gonad primordia

Page 12: 11. Diferensiasi Organ Reproduksi

Alokasi SGP pada mencit

Page 13: 11. Diferensiasi Organ Reproduksi

Migrasi SGP

pada manusia

Page 14: 11. Diferensiasi Organ Reproduksi

Diferensiasi gonad

Page 15: 11. Diferensiasi Organ Reproduksi
Page 16: 11. Diferensiasi Organ Reproduksi
Page 17: 11. Diferensiasi Organ Reproduksi

Diferensiasi Sifat Kelamin Sekunder

Page 18: 11. Diferensiasi Organ Reproduksi
Page 19: 11. Diferensiasi Organ Reproduksi

Diferensiasi organ kelamin sekunder

• Jantan

– Regresi duktus Muller (dibawah pengaruh AMH)

– Diferensiasi duktus Wolffian menjadi epididymis, vas deferens (di bawah pengaruh androgen)

– Diferensiasi organ genetalia eksternal dan karakter kelamin sekunder (di bawah pengaruh androgen)

• Betina

– Regresi duktus Wolffian

– Duferensiasi duktus Muller menjadi oviduct, uterus dan bagian anterior vagina (dibawah pengaruh estrogen)

– Diferensiasi karakter kelamin sekunder (dibawah pengaruh estrogen)

Page 20: 11. Diferensiasi Organ Reproduksi
Page 21: 11. Diferensiasi Organ Reproduksi

Penentuan Jenis Kelamin pada lalat

Drosophila

• Drosophila memiliki kromosom X dan

kromosom Y, tetapi kromosom Y tidak

menentukan jenis kelamin

• Penentuan jenis kelamin ditentukan oleh

jumlah kromosom X rasio antara

kromosom kelamin dan autosom

• Kromosom Y diperlukan pada proses

spermatogenesis

Page 22: 11. Diferensiasi Organ Reproduksi

Tabel 17.1 Rasio kromosom x pada autosom pada fenotip seksual

berbeda

lalat Drosophila melanogaster

X Chromosomes Autosome

sets

(A) X :A

ratio Sex

3 2 1.50 Metafemale

4 3 1.33 Metafemale

4 4 1.00

Normal

female

3 3 1.00

Normal

female

2 2 1.00

Normal

female

2 3 0.66 Intersex

1 2 0.50 Normal Male

1 3 0.33 Metamale

Source : After Strickberger 1968

Page 23: 11. Diferensiasi Organ Reproduksi

Mosaik pada insekta

Page 24: 11. Diferensiasi Organ Reproduksi