Top Banner
mewuJuDKAn JAlAn beRKeSelAmAtAn DI InDoneSIA Sebuah Kemitraan Australia-Indonesia dalam Rekayasa Keselamatan Jalan Kementerian PeKerjaan UmUm DireKtorat jenDeral Bina marga kontak Unit Rekayasa Keselamatan Jalan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum Jalan Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta 12110 Gedung Sapta Taruna Lantai 6 Subdit Teknik Lingkungan dan Keselamatan Jalan Telepon: 021- 7246654 mewuJuDKAn JAlAn beRKeSelAmAtAn DI InDoneSIA Sebuah Kemitraan Australia-Indonesia dalam Rekayasa Keselamatan Jalan Desember 2010 IndonesIa Infrastructure InItIatIve Kementerian PeKerjaan UmUm DireKtorat jenDeral Bina marga
81

105. Keselamatan Jalan Indii

Jan 21, 2016

Download

Documents

Yasruddin Mt

sdss
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 105. Keselamatan Jalan Indii

mewuJuDKAnJAlAn beRKeSelAmAtAn DI InDoneSIA

Sebuah Kemitraan Australia-Indonesia dalam Rekayasa Keselamatan Jalan

Kementerian PeKerjaan UmUm

DireKtorat jenDeral Bina marga

kontak

Unit Rekayasa Keselamatan Jalan

Direktorat Jenderal Bina Marga

Kementerian Pekerjaan Umum

Jalan Pattimura No. 20, Kebayoran Baru, Jakarta 12110

Gedung Sapta Taruna Lantai 6

Subdit Teknik Lingkungan dan Keselamatan Jalan

Telepon: 021- 7246654

mew

uJu

DK

An

JA

lA

n b

eR

KeS

elA

mAtA

n D

I InD

on

eS

IAS

ebuah

Kem

itraan

Austra

lia-In

donesia

dala

m R

ekayasa K

esela

mata

n J

ala

nD

esem

ber 2

010

IndonesIa Infrastructure InItIatIve

Kementerian PeKerjaan UmUm

DireKtorat jenDeral Bina marga

Page 2: 105. Keselamatan Jalan Indii

MewuJudKAnJAlAn beRKeSelAMAtAn dI IndoneSIA

Sebuah Kemitraan Australia-Indonesia

dalam Rekayasa Keselamatan Jalan

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:38 AM Page a

Page 3: 105. Keselamatan Jalan Indii

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:38 AM Page b

Page 4: 105. Keselamatan Jalan Indii

© IndII 2010

Semua kekayaan intelektual asli yang terkandung dalam dokumen ini adalah milik Prakarsa

Infrastruktur Indonesia (IndII). Tulisan ini dapat digunakan secara bebas oleh konsultan dan mitra-

mitra IndII dalam mempersiapkan dokumen, merencanakan dan mendesain laporan, dan dapat

juga digunakan secara bebas oleh lembaga-lembaga atau organisasi lain dengan menyebutkan

sumbernya.

Pandangan-pandangan yang diungkapkan dalam publikasi ini tidak selalu mencerminkan pandangan

dari Pemerintah Australia. Setiap upaya telah dilakukan untuk memastikan bahwa dokumen-

dokumen yang direferensikan dalam publikasi ini telah dicantumkan dengan benar. Namun, IndII

sangat menghargai setiap saran untuk perbaikan yang diperlukan, atau tentang sumber dokumen

dan/atau data terkini.

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:38 AM Page c

Page 5: 105. Keselamatan Jalan Indii

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:38 AM Page d

Page 6: 105. Keselamatan Jalan Indii

Kata Pengantar

Buku ini dibuat berdasarkan sejumlah laporan teknis, presentasi Power Point, laporan evaluasi

dan informasi teknis lainnya yang dihasilkan dalam kerja Unit Rekayasa Keselamatan Jalan (URKJ)

di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) yang didukung oleh Prakarsa Infrastruktur

Indonesia (IndII). URKJ dibentuk dalam lingkungan DJBM di tahun 2008, dengan dukungan teknis

dan dukungan keuangan dari IndII. Buku ini merangkum hasil kerja dan pencapaian URKJ dalam

dua tahun pertama. Isi buku ini sebagian besar dibuat berdasarkan tulisan dan presentasi dari

Phillip Jordan, konsultan IndII, dalam perannya sebagai Konsultan Teknik Keselamatan Jalan untuk

URKL. Buku ini sebagian besar juga terinspirasi oleh kerja anggota URKJ lainnya – Ibu Jany Agustin,

Bapak Victor Taufik, Bapak Arief Rizaldi dan Bapak Andria Muharami Fitri. URKJ pada awalnya

berada di bawah pengelolaan dan pengarahan Ibu Jany Agustin. Sejak bulan September 2009

tugas tersebut telah dialihkan pada Ibu Nurmala Simanjuntak.

Buku ini juga berisi rangkuman pendek sejumlah prakarsa keselamatan jalan di Indonesia,

berdasarkan berbagai laporan lainnya yang diterbitkan oleh AusAID mengenai keselamatan jalan

di Indonesia. Semua laporan tersebut meliputi Initial Investigation of a Possible AusAID Road

Safety Project in Indonesia oleh Eric Howard (2008) dan Recommendations for a Road Safety Unit

at the Ministry of Public Works oleh David Foster (2009).

Semua fakta dan angka terkait dengan skenario global/ASEAN diambil dari: The True Cost of Road

Crashes, www.irap.com, Facts and Figures, www.grsproadsafety.org; dan World Bank Roads and

Road Safety, www.worldbank.org.

Foto sampul muka: Atas perkenan Timur Angin

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:38 AM Page e

Page 7: 105. Keselamatan Jalan Indii

UcaPan terIma KasIh

Kegiatan keselamatan jalan yang dilaksanakan oleh IndII merupakan bagian dari kerja sama

Pemerintah Australia dengan Pemerintah Indonesia dalam program jalan dan transportasi. Sinergi

dengan program Pemerintah Australia yang lain berperan cukup penting. Untuk itu IndII ingin

menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang erat dengan dua program lain yakni Eastern

Indonesia National Roads Improvement Project (EINRIP) dan Indonesia Transport Safety Assistance

Package (ITSAP). IndII dan URKJ telah mengelola sebuah program pendek untuk meningkatkan

pengelolaan lalu lintas selama pembangunan dalam berbagai proyek EINRIP, dan menunjukkan

praktik yang lebih baik untuk bisa dikembangkan ke berbagai proyek pekerjaan jalan di seluruh

Indonesia. Meskipun tidak termasuk dalam buku ini, IndII baru-baru ini telah memulai sebuah

kegiatan baru untuk mengelola Audit Keselamatan Jalan dalam berbagai proyek EINRIP sesuai

permintaan Unit Pengawasan EINRIP (EMU). IndII juga melakukan koordinasi dengan ITSAP dalam

serangkaian isu mengenai keselamatan jalan dan saat ini tengah merencanakan untuk

membangun kerja sama melalui desain yang sesuai, pelaksanaan program bantuan teknis

keselamatan jalan, dan program hibah.

Kami menyampaikan terima kasih kepada Direktur Jenderal Bina Marga, Bapak Djoko Murjanto,

atas saran dan dukungan kepada URKJ dalam melaksanakan berbagai kegiatan dalam rangka

Rekayasa Keselamatan Jalan. Kami juga menyampaikan terima kasih kepada Direktur Bina Teknik,

Bapak Purnomo S., Mantan Direktur Bina Teknik, Bapak Danis H. Sumadilaga, para pejabat senior

Bina Marga antara lain Plh. Kepala Sub-Direktorat Teknik Lingkungan dan Keselamatan Jalan, Bapak

Herry Vaza, Kepala Seksi Sub-Direktorat Teknik Lingkungan dan keselamatan Jalan, Ibu Nurmala

Simanjuntak, dan para staf Bina Marga atas bantuan dan kerja sama dalam mempersiapkan dan

melaksanakan kegiatan keselamatan jalan baik di tingkat pusat (Jakarta) maupun di tingkat Balai

(Bina Marga tingkat wilayah).

Kami menyampaikan terima kasih kepada Direktur IndII, Bapak David Ray, Direktur Teknis untuk

bidang transportasi IndII, Bapak David Shelley, dan Penasihat Utama IndII untuk Bina Marga, Bapak

David Foster, atas dukungan dan masukan yang sangat berharga, terima kasih secara khusus untuk

penyediaan foto, masukan teknis serta pendapat profesional dari Ibu Jany Agustin, Ibu Nurmala

Simanjuntak, Bapak Syarkowi Mansyur, Ibu Erika Pangaribuan, Bapak Arief Rizaldi, Bapak Andria

Muharami Fitra, Bapak Victor Taufik, Arif Susanto, Bapak Phillip Jordan dan M.Faiz Akbar EZ.

Tak lupa ucapan terima kasih kepada tim redaksi yaitu Efrulwan, Carol Walker, Eleonora Bergita,

Pooja Punjabi dan Ruth Davidson serta disain oleh Arif Susanto (kertasputih.com).

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:38 AM Page f

Page 8: 105. Keselamatan Jalan Indii

1

daftar Isi

• Wilayah ASEAN | 12

• Indonesia | 13

6. Pencapaian dan Kegiatan Mendatang | 67

Pendahuluan | 5

Sambutan | 2

2. Masalah Keselamatan Jalan | 11

• Tim | 26

• Lokakarya | 27

• Investigasi Blackspot | 43

• Persimpangan | 51

• Audit Keselamatan Jalan | 54

• Pejalan Kaki | 61

Kata Penutup | 71

Tanggapan | 72

Glosarium | 73

dAftAR ISI

MewuJudKAn JAlAn beRKeSelAMAtAn dI IndoneSIA

3. Mengatasi Masalah Keselamatan Jalan | 15

1. Jalan Berbahaya: Sebuah Keprihatinan Global | 7

• Sambutan oleh

Minister Councellor AusAID | 2

• Sambutan oleh

Direktur Jenderal Bina Marga | 3

4. Latar Belakang Prakarsa AusAID

untuk Peningkatan Keselamatan

Jalan Saat Ini | 19

5. DJBM dan AusAID – Sebuah

Kemitraan Dalam Rekayasa

Keselamatan Jalan | 25

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:39 AM Page 1

Page 9: 105. Keselamatan Jalan Indii

sIaPa pun yang baru mengunjungi Indonesia untuk

pertama kalinya akan segera dikejutkan oleh

banyaknya kendaraan yang berdesakan di tiap ruas

jalan yang ada. Di seluruh wilayah Jakarta saja, sekitar

650 mobil baru dan 3.400 motor baru bermunculan

setiap harinya, dan jumlah ini terus meningkat pesat. Di

saat yang sama, prasarana di negeri ini tengah

ditingkatkan untuk menanggulangi peningkatan jumlah

kendaraan yang luar biasa ini. Pembangunan berbagai

jalan baru dan peningkatan jalan yang ada tidak hanya

memberikan tantangan yang besar, namun juga

peluang untuk meningkatkan keselamatan pengguna

jalan di Indonesia.

Keahlian teknis Australia dalam rekayasa dan

pendidikan jalan telah mengurangi jumlah jalan tol

selama lebih dari beberapa dekade lalu. Di Australia

kami telah belajar apa yang bisa dilakukan melalui

pengalaman yang diperoleh dari program

pembangunan jalan besar-besaran setelah

pertumbuhan ekonomi di tahun 1980-an dan 1990-

an. Melalui penelitian intensif dan peninjauan yang

berkesinambungan, kami telah berhasil meningkatkan

keselamatan walaupun jumlah mobil telah berlipat

ganda. Dengan adanya potensi yang luas untuk

meningkatkan keselamatan jalan melalui aspek teknis,

Prakarsa Infrastruktur Indonesia (IndII) yang didanai

oleh AusAID membentuk sebuah kemitraan dengan

Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM) untuk

menciptakan sebuah Unit Rekayasa Keselamatan Jalan

di tahun 2008.Kemitraan kami dengan DJBM

bertujuan membagi pengetahuan dan keahlian kami

ini dengan teknisi jalan di Indonesia di semua level.

Saya sangat terkesan dengan kemauan dan komitmen

yang saya lihat dari para teknisi jalan di Indonesia. Saya

melihat adanya hasrat dan tekad yang nyata untuk

menciptakan perubahan positif dan permanen dalam

budaya keselamatan jalan nasional. Menciptakan

jalan yang berkeselamatan tentunya hanyalah

sebagian solusi. Masalah perilaku pengguna jalan juga

harus diatasi, seiring dengan penguatan dalam

undang-undang lalu lintas. Namun, dengan

membangun jalan baru yang lebih aman dan

meningkatkan keselamatan pada semua ruas jalan

yang telah ada, para teknisi dapat berada di posisi

terdepan dalam menghadapi tantangan nasional yang

besar ini. Saya yakin, dengan menyatukan para

profesional dalam keselamatan jalan dari Australia dan

Indonesia, kita tidak hanya akan menyelamatkan

nyawa dan mengurangi korban luka, namun juga

meningkatkan produktivitas nasional.

Buku ini memberikan ringkasan singkat mengenai

sebagian dari kerja DJBM-AusAID dalam bidang

keselamatan jalan hingga saat ini. Buku ini

menggambarkan secara singkat bahwa sebuah

langkah yang kecil namun penting telah diambil

dalam rangka menuju jalan yang lebih meningkatkan

keselamatan bagi semua orang Indonesia.

Jacqui De Lacy

Minister-Counsellor, AusAID Indonesia

2 SAMbutAn

MewuJudKAn JAlAn beRKeSelAMAtAn dI IndoneSIA

Sambutan

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:40 AM Page 2

Page 10: 105. Keselamatan Jalan Indii

KeseLamatan Jalan adalah salah satu isu yang perlu

mendapatkan perhatian dalam pembangunan

infrastruktur jalan saat ini dan di masa mendatang.

Keselamatan jalan dalam hal ini tidak hanya berkaitan

dengan budaya berlalu-lintas para pengguna jalan dan

aspek teknis dari berbagai kendaraan yang digunakan,

namun juga sangat berhubungan dengan aspek teknis

konstruksi jalan itu sendiri setelah dioperasikan.

Sebuah jalan yang dirancang dan dibangun dengan

mempertimbangkan unsur keselamatan jalan, akan

sangat besar pengaruhnya terhadap pencegahan

tabrakan dan pengurangan resiko korban jika terjadi

tabrakan atau kecelakaan.

Bagi Indonesia, keselamatan jalan telah diatur dalam

Undang-Undang No 38 Tahun 2004 tentang Jalan,

Peraturan Pemerintah No 34 Tahun 2006 tentang Jalan,

dan Undang-Undang No 22 Tahun 2009 tentang Lalu

Lintas dan Angkutan Jalan. Direktorat Jenderal Bina

Marga Kementerian Pekerjaan Umum, sebagai instansi

yang memiliki tugas dalam mengelola jalan nasional di

Indonesia telah melaksanakan berbagai upaya dalam

hal peningkatan keselamatan jalan. Hal ini didukung

oleh visi dan misi Direktorat Jenderal Bina Marga untuk

mewujudkan jalan yang berkeselamatan. Renstra Bina

Marga 2010-2014 telah mengakomodir program

peningkatan keselamatan jalan yang diharapkan dapat

menjadi payung untuk percepatan berbagai upaya dan

kegiatan terkait peningkatan keselamatan jalan di masa

mendatang.

Sasaran utama dari upaya meningkatkan keselamatan

jalan di Indonesia harus diarahkan terutama kepada

para perencana dan pelaksana jalan di Ditjen Bina

Marga Kementerian Pekerjaan Umum. Lembaga ini

memiliki tanggung jawab awal dalam konstruksi

sebuah jalan yang berkeselamatan. Pada tahap

berikutnya, upaya ini juga harus melibatkan Ditjen

Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan dan

Direktorat Lalu lintas Kepolisian Republik Indonesia

untuk melakukan pengaturan lalu lintas pada jalan

yang telah terbangun.

Dukungan yang diberikan oleh Indonesia Infrastructure

Initiative (IndII) sebuah proyek yang didanai oleh

AusAID dalam rangka peningkatan keselamatan jalan

merupakan sebuah langkah awal yang sangat strategis.

Upaya peningkatan keselamatan jalan, sebagaimana

telah dilakukan di berbagai negara lain, akan

membutuhkan waktu lama, mungkin satu generasi.

Karena itu, upaya ini harus segera dimulai dan

dilanjutkan. Jajaran perencana dan pelaksana jalan

Ditjen Bina Marga baik yang ada di pusat maupun di

wilayah dan daerah harus bisa menjadi ujung tombak

dalam memperkenalkan pentingnya unsur keselamatan

jalan dalam pembangunan sebuah jalan.

Kami menyambut baik inisiatif dari IndII dalam

menerbitkan buku yang berisi tentang berbagai

kegiatan yang telah dilakukan oleh Ditjen Bina Marga

yang didukung oleh IndII. Berbagai kegiatan pelatihan

dan lokakarya telah diberikan, untuk memberikan

wawasan yang lebih baik kepada para perencana

maupun pelaksana kegiatan jalan, ini merupakan

contoh kegiatan awal yang sangat baik. Sejumlah materi

tentang identifikasi titik rawan kecelakaan (blackspot),

yang mana kegiatan tersebut mungkin merupakan

sesuatu yang baru, bersifat reaktif, yang ternyata sangat

penting dilakukan dalam rangka mengurangi jumlah

tabrakan atau kecelakaan dan mengurangi keparahan

resiko korban. Sementara itu materi tentang audit

keselamatan jalan adalah tindakan preventif yang harus

dilakukan pada saat mendisain sebuah jalan. Jika kedua

hal ini telah dilakukan dengan benar, maka akan

membawa dampak yang sangat besar bagi peningkatan

keselamatan jalan.

Semoga penerbitan buku ini dapat membantu

mempercepat peningkatan pemahamanan para

perencana dan pelaksana dan berbagai pihak terkait

tentang pentingnya upaya keselamatan jalan yang

harus dilakukan oleh berbagai pihak.

Djoko murjanto

Direktur Jenderal Bina Marga

Kementerian Pekerjaan Umum

3SAMbutAn

MewuJudKAn JAlAn beRKeSelAMAtAn dI IndoneSIA

Sambutan

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:40 AM Page 3

Page 11: 105. Keselamatan Jalan Indii

4 PendAhuluAn

MewuJudKAn JAlAn beRKeSelAMAtAn dI IndoneSIA

buku ini menekankan peran yang dilakukan para

perekayasa keselamatan jalanbagi peningkatan keselamatan jalan

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:40 AM Page 4

Page 12: 105. Keselamatan Jalan Indii

5PendAhuluAn

MewuJudKAn JAlAn beRKeSelAMAtAn dI IndoneSIA

InDonesIa tengah menghadapi masalah keselamatan

jalan yang sangat serius, dengan jatuhnya sekitar 40.000

korban jiwa dalam tabrakan lalu lintas setiap tahunnya.

Jika tidak ada tindakan, angka ini akan terus meningkat.

Masalah keselamatan jalan masih menjadi bidang yang

relatif baru di Indonesia sehingga hanya sedikit pakar

teknis yang memiliki pemahaman yang memadai

mengenai prosedur dalam hal keselamatan jalan.

Oleh karena itu, buku mengenai keselamatan jalan ini

menjadi penting dan dibutuhkan. Buku ini disusun oleh

Prakarsa Infrastruktur Indonesia (IndII), sebuah proyek

yang didanai oleh Pemerintah Australia dalam rangka

meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia melalui

peningkatan relevansi, kualitas dan jumlah investasi di

bidang infrastruktur. Saat ini IndII memberikan bantuan

kepada Direktorat Jenderal Bina Marga (DJBM),

Kementerian Pekerjaan Umum di bidang keselamatan

jalan. Proyek keselamatan jalan ini telah memasuki tahun

kedua dan di DJBM telah terbentuk Unit Rekayasa

Keselamatan Jalan (URKJ). Dalam rentang waktu tersebut

telah terdapat peningkatan pemahaman akan hal-hal

yang berhubungan dengan keselamatan jalan serta

upaya menjadikan jalan berkeselamatan di Indonesia.

Buku ini diawali dengan sebuah tinjauan singkat

mengenai masalah keselamatan jalan di dunia, diikuti

oleh kondisi keselamatan jalan di Indonesia. Dalam

hal ini ditekankan akan pentingnya peran jalan itu

sendiri dalam keselamatan jalan. Buku ini,

menjelaskan kegiatan terkini rekayasa keselamatan

jalan yang dilaksanakan URKJ di jajaran DJBM, dan

juga merangkum sebagian dari keluaran (output)

penting, hasil dan temuan utama rekayasa

keselamatan jalan yang dilakukan oleh URKJ selama

hampir dua tahun. Buku ini dapat memberikan

wawasan mengenai bagaimana kerjasama DJBM dan

IndII dapat membantu pengembangan jalan yang

berkeselamatan di Indonesia. Diharapkan pula agar

buku ini dapat membangkitkan minat dan antusiasme

pada bidang rekayasa keselamatan jalan.

Buku ini ditujukan bagi semua pemangku kepentingan;

mulai dari pembuat kebijakan hingga para insinyur di

lapangan (perekayasa). Dalam buku ini ditekankan

peran yang dapat dilakukan oleh perekayasa untuk

meningkatkan keselamatan jalan.

Pendahuluan

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:41 AM Page 5

Page 13: 105. Keselamatan Jalan Indii

6 JAlAn beRbAhAyA: SebuAh KePRIhAtInAn GlobAl

MewuJudKAn JAlAn beRKeSelAMAtAn dI IndoneSIA

di dunia, dalam setiap 30 detik terdapat satu

orang tewas dalam tabrakan di jalan, yang berarti

3.000 orang tewas dalam sehari,

dan 50 juta orang terluka setiap tahun

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:41 AM Page 6

Page 14: 105. Keselamatan Jalan Indii

7JAlAn beRbAhAyA: SebuAh KePRIhAtInAn GlobAl

MewuJudKAn JAlAn beRKeSelAMAtAn dI IndoneSIA

Jalan berbahaya: Sebuah

Keprihatinan Global

1

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:42 AM Page 7

Page 15: 105. Keselamatan Jalan Indii

8 JAlAn beRbAhAyA: SebuAh KePRIhAtInAn GlobAl

MewuJudKAn JAlAn beRKeSelAMAtAn dI IndoneSIA

PILIhLah sebuah surat kabar harian dari negara mana pun di dunia, dan

kemungkinan besar Anda akan menemui paling tidak satu judul tentang

sebuah kecelakaan lalu lintas. ‘Wabah’ tabrakan lalu lintas di dunia dan

korban jiwa serta cedera yang ditimbulkannya telah menyebabkan

keprihatinan yang mendalam di kalangan pemerintah di seluruh dunia.

Di seluruh dunia, lebih dari 1,3 juta orang tewas

dalam tabrakan lalu lintas tiap tahunnya. Ini berarti

3.500 nyawa hilang di jalan tiap harinya, atau satu

kematian terjadi tiap 30 detik. Selain korban jiwa, tiap

tahunnya tabrakan lalu lintas mengakibatkan 50 juta

orang cedera.

Gambaran ini hanyalah angka yang resmi. Catatan

polisi cenderung mencantumkan jumlah kecelakaan

serta korban yang lebih kecil daripada yang

sebenarnya. Bahkan di beberapa negara, bahkan

kurang dari setengah jumlah korban jiwa dari

tabrakan lalu lintas yang dilaporkan pada polisi.

Di penjuru dunia, kompleksnya permasalahan

keselamatan jalan sudah menjadi rahasia umum. Di

tahun 2004, sebuah prakarsa bersama WHO dan Bank

Dunia menghasilkan World Report on Road Traffic

Injury Prevention. Di tahun 2009, sejumlah menteri

dari pemerintahan 70 negara berkumpul di Moskow

untuk Konferensi Menteri Dunia yang pertama kali

mengenai Keselamatan Jalan. Konferensi ini

menghasilkan ikrar bersama untuk menjalankan

upaya dalam keselamatan jalan dan untuk secara

resmi meminta PBB mendeklarasikan tahun 2011-

2020 sebagai satu dekade aksi Keselamatan Jalan.

Sebagai tindak lanjutnya, pada tanggal 2 Maret 2010,

Majelis Umum PBB mengadopsi resolusi tersebut.

Lebih dari 1,3 juta orang di seluruh dunia

meninggal dalam tabrakan lalu lintas

setiap tahun.

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:46 AM Page 8

Page 16: 105. Keselamatan Jalan Indii

9JAlAn beRbAhAyA: SebuAh KePRIhAtInAn GlobAl

MewuJudKAn JAlAn beRKeSelAMAtAn dI IndoneSIA

tabrakan lalu lintas merupakan penyebab kematian terbesar

kedua bagi pria muda, setelah hIV/aIDs yang merenggut lebih

banyak korban di seluruh dunia.

Dampak tabrakan Lalu Lintas Bagi generasi muda

Tabrakan lalu lintas merupakan penyebab kematian

terbesar kedua bagi pria muda, setelah HIV/AIDS yang

merenggut lebih banyak korban di seluruh dunia.

Tabrakan lalu lintas dapat menyebabkan trauma

karena lelaki muda umumnya merupakan pencari

nafkah, atau nantinya akan menjadi pencari nafkah

utama dalam keluarga. Jika mereka tewas, atau cacat

permanen, keluarganya sering kali akan jatuh dalam

kemiskinan, hal ini akan memperbesar dampak

kecelakaan yang sudah tragis tersebut.

Tabrakan lalu lintas juga sangat tidak adil. Sekitar dua

pertiga tingkat kematian di seluruh dunia dialami oleh

pejalan kaki yang kebanyakan tak akan sanggup

memiliki kendaraan bermotor, namun merekalah

yang membayar paling mahal akibat dari hasrat

mobilitas orang lain.

lebih besar dibanding jumlah total dana bantuan

pembangunan yang diterima oleh negara

berkembang di seluruh dunia. Kerugian ini jelas-

jelas menghambat perkembangan ekonomi dan

sosial negara-negara ini.

Diperkirakan saat ini negara-negara

berkembang kehilangan 100 milyar

dollar Amerika setiap tahunnya

karena tabrakan lalu lintas.

Tabrakan lalu lintas telah memakan biaya satu

hingga tiga persen Produk Nasional Bruto (PNB),

sehingga mengakibatkan beban yang besar dalam

keuangan negara. Ini merupakan sumber daya

yang sangat vital bagi suatu negara, terutama

negara dengan ekonomi yang sedang

berkembang. Secara global tabrakan lalu lintas

diperkirakan menelan biaya sekitar 500 milyar

dollar Amerika setiap tahunnya – hampir dua kali

Biaya ekonomi

Kematian akibat tabrakan Lalu Lintas Lebih Banyak

terjadi di negara-negara Berpenghasilan rendah

Terdapat kabar baik bahwa tingkat kematian di jalan

di berbagai negara dengan tingkat penghasilan lebih

tinggi umumnya rendah dan semakin menurun. Kabar

buruknya adalah di sejumlah negara berpenghasilan

rendah, tingkat korban jiwa akibat tabrakan lalu lintas

umumnya tinggi dan cenderung meningkat. Lebih dari

85 persen dari tingkat kematian dan korban luka

akibat tabrakan lalu lintas terjadi di sejumlah negara

berpendapatan rendah dan menengah, walaupun

tingkat kepemilikan kendaraan bermotor warga

semua negara tersebut kurang dari 40 persen.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini

memperkirakan bahwa jika tidak diambil tindakan,

tingkat kematian akibat tabrakan lalu lintas akan

meningkat dari 1,3 juta di tahun 2004 menjadi 2,4

juta di tahun 2020, yang akan menjadikannya

penyebab kematian dini terbesar kelima di dunia.

Peningkatan jumlah ini terutama akan terjadi di

beberapa negara berpenghasilan rendah dan

menengah seiring meningkatnya tingkat kepemilikan

kendaraan bermotor.

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:48 AM Page 9

Page 17: 105. Keselamatan Jalan Indii

10 MASAlAh KeSelAMAtAn JAlAn

MewuJudKAn JAlAn beRKeSelAMAtAn dI IndoneSIA

berdasarkan perkiraan, jumlah biaya tabrakan lalu lintas di Indonesia setara dengan

2,9 persen Produk domestik bruto

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:48 AM Page 10

Page 18: 105. Keselamatan Jalan Indii

11MASAlAh KeSelAMAtAn JAlAn

MewuJudKAn JAlAn beRKeSelAMAtAn dI IndoneSIA

MasalahKeselamatan

Jalan

2

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:49 AM Page 11

Page 19: 105. Keselamatan Jalan Indii

12 MASAlAh KeSelAMAtAn JAlAn

MewuJudKAn JAlAn beRKeSelAMAtAn dI IndoneSIA

wIlAyAh ASeAn:

Wilayah ASEAN, yang menjadi tempat tinggal lebih dari

530 juta orang, merupakan salah satu dari wilayah yang

berkembang paling pesat di dunia. Pertumbuhan

ekonominya yang kuat merupakan salah satu faktor

penyebab meningkat pesatnya jumlah kendaraan di

jalanan, terutama sepeda motor. Sepeda motor

merupakan salah satu bentuk sarana transportasi yang

paling populer di wilayah tersebut dikarenakan biaya yang

relatif rendah dan kesesuaian dengan lingkungannya.

Namun, di banyak negara ASEAN, pengembangan

infrastruktur, undang-undang dan pendidikan yang

diperlukan untuk mendukung meningkatnya kepemilikan

kendaraan bermotor ini belum terlaksana. Berbagai studi

di wilayah ini memperlihatkan kurangnya perhatian dan

komitmen para pembuat keputusan pada keselamatan

jalan, yang sering kali berujung pada pengelolaan dan

kepemimpinan keselamatan jalan yang tidak memadai.

Kebanyakan negara ASEAN juga mengalami rendahnya

pengetahuan dan kesadaran akan keselamatan jalan,

kendaraan serta kondisi jalan yang tidak aman, dan

undang-undang serta penegakannya yang tidak

memadai. Hal ini secara keseluruhan turut memberi

kontribusi pada buruknya kinerja keselamatan jalan.

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:50 AM Page 12

Page 20: 105. Keselamatan Jalan Indii

13MASAlAh KeSelAMAtAn JAlAn

MewuJudKAn JAlAn beRKeSelAMAtAn dI IndoneSIA

IndoneSIA:

Indonesia menghadapi masalah keselamatan jalan

yang sangat serius. Situasi ini kemungkinan besar akan

semakin memburuk sebagai akibat pertumbuhan

jumlah kendaraan yang sangat pesat (terutama sepeda

motor), pertumbuhan jumlah penduduk, pertumbuhan

ekonomi, dan berbagai faktor lainnya.

Pelaporan Kecelakaan Lalu Lintas di Indonesia

Catatan kepolisian menunjukkan bahwa sekitar 20.000

warga Indonesia kehilangan nyawanya di jalan tiap tahun

(lihat tabel), namun catatan dari sejumlah rumah sakit

serta penelitian independen menunjukkan bahwa angka

yang sebenarnya lebih dari 40.000, dengan jumlah

korban cedera diperkirakan lebih dari satu juta orang.

Masalah dalam pencatatan data tabrakan lalu lintas –

yang mengakibatkan jumlah pelaporan yang lebih

rendah – menyebabkan masalah keselamatan jalan

hanya menjadi perhatian khalayak terbatas serta bagi

pemerintah hanya terbatas kepada masalah kesehatan

masyarakat yang serius. Padahal keselamatan jalan

berdampak besar pada perekonomian, di mana dalam

salah satu studi diperkirakan bahwa total biaya yang

diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas sebesar 2,9

persen dari PDB Indonesia.

tahunJumlah tabrakan

Korban JiwaKorban Korban

Lalu Lintas Luka Berat Luka ringan

2005 91,623 16,115 35,891 51,317

2006 87,020 15,762 33,282 52,310

2007 49,553 16,955 20,181 46,827

2008 59,164 20,188 23,440 55,731

Sumber: Kepolisian Republik Indonesia

Tingkat kematian per 10.000 kendaraan di Indonesia

sekitar delapan kali lebih tinggi di Indonesia

dibandingkan di Australia, dan lebih dari dua kali lebih

besar dibanding Malaysia, negara tetangga ASEAN yang

memiliki praktik keselamatan jalan yang baik. Masalah

ini sudah sangat mendesak – jika tidak dilakukan

tindakan apa pun, korban jiwa akibat tabrakan lalu

lintas di Indonesia diperkirakan akan melebihi 50.000

orang per tahun dalam waktu dekat.

tabrakan Lalu Lintas, Korban Jiwa, Luka Berat dan Luka ringan serta Perkiraan Kerugian materi

di Indonesia, 2005-2008

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:50 AM Page 13

Page 21: 105. Keselamatan Jalan Indii

14 MenGAtASI MASAlAh KeSelAMAtAn JAlAn

MewuJudKAn JAlAn beRKeSelAMAtAn dI IndoneSIA

umumnya orang menyalahkan pengguna jalan untuk semua masalah

keselamatan jalan di suatu negara

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:50 AM Page 14

Page 22: 105. Keselamatan Jalan Indii

15MenGAtASI MASAlAh KeSelAMAtAn JAlAn

MewuJudKAn JAlAn beRKeSelAMAtAn dI IndoneSIA

Pada dasarnya, masalah keselamatan jalan berakar dari

gabungan sejumlah faktor – human error, kendaraan

serta jalan itu sendiri. Upaya-upaya awal untuk

meningkatkan keselamatan jalan di kebanyakan negara

sering kali diarahkan pada satu komponen saja, yaitu

tingkah laku pengguna jalan dalam hal mematuhi

peraturan lalu lintas, menggunakan sabuk keselamatan,

dan mengenakan helm bagi pengendara sepeda motor.

Sudah umum jika orang menyalahkan pengguna jalan

atas masalah keselamatan jalan di suatu negara. Di

Indonesia, kebanyakan orang menyalahkan

pengendara motor. Mereka juga menambahkan

bahwa kesadaran masyarakat dalam masalah

keselamatan jalan perlu ditingkatkan dan pihak

kepolisian perlu lebih tegas dalam menegakkan

peraturan bagi pengendara motor.

Walaupun usaha peningkatan kesadaran masyarakat

sangat penting dan bernilai, faktor utama dalam

perbaikan kinerja keselamatan jalan nasional adalah

penggunaan sumber daya nasional secara bijaksana

melalui kerja sama dan koordinasi yang seksama

antar lembaga-lembaga pemerintah.

Mengatasi Masalah Keselamatan

Jalan

3

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:51 AM Page 15

Page 23: 105. Keselamatan Jalan Indii

16 MenGAtASI MASAlAh KeSelAMAtAn JAlAn

MewuJudKAn JAlAn beRKeSelAMAtAn dI IndoneSIA

1 Faces Behind the Figures WHO www.who.int2 Definisi pelatihan dari Departemen Transportasi Inggris

ditakdirkan. Namun, perekayasa keselamatan jalan

memandang tabrakan lalu lintas sebagai “suatu kejadian

dengan berbagai faktor, bersifat langka dan acak di mana

satu atau lebih pengguna jalan gagal berinteraksi dengan

lingkungan di sekitarnya.”2

Perbedaan antara kecelakaan dan tabrakan lalu lintas

sangat penting di sini. Kecelakaan disebabkan oleh takdir

atau nasib sial; tidak ada yang bisa dilakukan untuk

mencegahnya. Namun, tabrakan dapat dihindari dengan

mengambil berbagai langkah pencegahan. Tindakan dapat

diambil untuk mengurangi risiko tabrakan dan banyak dari

sejumlah risiko ini yang dapat diperkirakan sebelumnya.

Analisis tabrakan lalu lintas di berbagai negara telah

menunjukkan bahwa meskipun pengemudi membuat

kesalahan dan kendaraan mungkin saja tidak layak jalan,

kondisi dari jalan itu sendiri sering kali menjadi ancaman

terbesar bagi hilangnya nyawa manusia dan memberi

kontribusi besar dalam jumlah dan tingkat keparahan

kecelakaan lalu lintas.

Kondisi jalan sebagian besar dapat dikendalikan.

Pemeliharaan dan peningkatan jalan dapat mencegah

tabrakan dan mengurangi keparahan cedera.

Pentingnya menentukan Penyebab Kecelakaan

“Kita harus mengubah cara berpikir kita mengenai

tabrakan. Sebagian besar orang mengira bahwa

tabrakan sudah ditentukan oleh takdir. Kita harus

memandang tabrakan sebagai suatu kejadian yang

dapat dicegah, bahwa kematian dalam tabrakan

merupakan kematian dini.”

Diza, ibu Thiago de Moraes Gonzago yang tewas

dalam tabrakan lalu lintas pada usia 18 tahun1

Sebagaimana telah dibahas, keselamatan jalan merupakan

interaksi antara kendaraan, manusia, serta jalan. Sudah

umum untuk menyalahkan pengemudi atas suatu

tabrakan, atau kondisi kendaraan yang dikemudikan. Jika

pengemudi maupun kendaraan tidak dapat dipersalahkan,

maka tabrakan sering kali dipandang sebagai takdir, atau

nasib sial belaka. Sejak dulu hingga saat ini, tabrakan lalu

lintas selalu, digambarkan sebagai kecelakaan yang

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:51 AM Page 16

Page 24: 105. Keselamatan Jalan Indii

17MenGAtASI MASAlAh KeSelAMAtAn JAlAn

MewuJudKAn JAlAn beRKeSelAMAtAn dI IndoneSIA

59.6tidak memakai sabuk Keselamatan

97.1terkait Kecepatan

129.7terkait Pengaruh alkohol

217.5terkait Kondisi Jalan

Biaya tabrakan Lalu Lintas di amerika serikat (Dalam Dollar amerika serikat)

Grafik di atas, yang diambil dari laporan oleh Dr Ted

Miller dan Dr Eduard Zaloshnja baru-baru ini,

menggambarkan kontribusi kondisi jalan bagi biaya yang

ditimbulkan oleh tabrakan lalu lintas di Amerika Serikat.

Penulis laporan menyebutkan bahwa, “oleh karena faktor

pengemudi juga turut berperan dalam menentukan

kejadian kecelakaan, maka untuk menghindarkannya

diperlukan peningkatan kualitas pengemudi, artinya perlu

memberi pengajaran pada jutaan pengemudi praktik

keselamatan jalan yang paling baik”. Tentu hal ini bukan

merupakan cara yang praktis. Akan lebih praktis jika

membuat lingkungan menjadi lebih aman dan terlindungi.

Mengenai biaya, para penulis ini menemukan bahwa

besarnya biaya akibat tabrakan lalu lintas yang diakibatkan

oleh kondisi jalan mengindikasikan pentingnya kedua

faktor di atas dalam keselamatan jalan. “Secara umum

kondisi jalan bisa dikendalikan, pemeliharaan dan

peningkatan kondisi jalan dapat mencegah tabrakan lalu

lintas dan mengurangi tingkat keparahan cedera.”

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:52 AM Page 17

Page 25: 105. Keselamatan Jalan Indii

18 lAtAR belAKAnG PRAKARSA AuSAId untuK PenInGKAtAn

KeSelAMAtAn JAlAn SAAt InI

MewuJudKAn JAlAn beRKeSelAMAtAn dI IndoneSIA

Pbb telah mendeklarasikan

tahun 2011 – 2020 sebagai dekade

Aksi Keselamatan Jalan

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:52 AM Page 18

Page 26: 105. Keselamatan Jalan Indii

19lAtAR belAKAnG PRAKARSA AuSAId untuK PenInGKAtAn

KeSelAMAtAn JAlAn SAAt InI

MewuJudKAn JAlAn beRKeSelAMAtAn dI IndoneSIA

latar belakangPrakarsa AusAId

untuk PeningkatanKeselamatan Jalan

Saat Ini

Worldwide, the extent of the road safety problem has been widely

acknowledged. In 2004, a joint initiative between WHO and the

World Bank produced the World Report on Road Traffic Injury

Prevention. In 2009, government ministers from 70 countries

gathered in Moscow for the first-ever Global Ministerial Conference

on Road Safety. This resulted in a joint pledge to gear up road safety

efforts and to formally ask the United Nations to declare 2011-2020

the decade of action for Road Safety. Accordingly, on 2nd March

2010, the General Assembly of the United Nations adopted the

resolution.

4

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:52 AM Page 19

Page 27: 105. Keselamatan Jalan Indii

20 lAtAR belAKAnG PRAKARSA AuSAId untuK PenInGKAtAn

KeSelAMAtAn JAlAn SAAt InI

MewuJudKAn JAlAn beRKeSelAMAtAn dI IndoneSIA

Kegiatan keselamatan jalan yang berhasil di

berbagai bidang, tidak hanya dalam sektor

kebijakan publik, bergantung pada sejumlah

sektor yang berperan dalam koordinasi dengan

tingkat lokal dan nasional.

seBagaImana yang terjadi di banyak negara

berkembang lainnya, fungsi manajemen kelembagaan

keselamatan jalan belum berkembang secara memadai

di Indonesia.

Berhasilnya kegiatan keselamatan jalan, dibandingkanranah kebijakan publik lainnya, lebih bergantung padalembaga-lembaga di sejumlah sektor untukmengoordinasikan kegiatan di tingkat daerah dantingkat nasional. Kurangnya koordinasi antara lembaga-lembaga di tingkat pusat di Indonesia, termasukDirektorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat),Kepolisian Lalu lintas dan DJBM, tampak jelas dan telahmenghambat upaya keselamatan jalan yang lebihefektif.

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:53 AM Page 20

Page 28: 105. Keselamatan Jalan Indii

21lAtAR belAKAnG PRAKARSA AuSAId untuK PenInGKAtAn

KeSelAMAtAn JAlAn SAAt InI

MewuJudKAn JAlAn beRKeSelAMAtAn dI IndoneSIA

Direktorat Jenderal Bina margaDJBM bertanggung jawab untuk mengidentifikasiwilayah masalah keselamatan jalan, misalnya blackspot

(lokasi rawan kecelakaan), mengembangkan sejumlahprogram peningkatan keselamatan jalan, sertamelaksanakan beragam langkah untuk mengurangitingkat kecelakaan lalu lintas. Meskipun demikian,tanggung jawab lembaga ini atas peningkatan tersebuthanya sebatas penyusunan ulang dan/atau perubahandan modifikasi geometris pada kelengkapan jalanmaupun fasilitas lainnya pada ruang milik jalan. Rambu,lampu lalu lintas, dan marka jalan tidak termasukdalam tanggung jawab tersebut. Dalam bidangpencegahan kecelakaan, DJBM bertanggung jawabuntuk melaksanakan proyek jalan baru serta auditkeselamatan jalan untuk peningkatan jalan.

situasi Daerah

di Indonesia. Kemampuan Pemda sangat terbatas, halini disebabkan oleh kurangnya keahlian dan peluangpelatihan. Saat ini keselamatan jalan tidak menjadifokus utama, dengan adanya masalah lain sepertimanajemen lalu lintas dan kemacetan sertatransportasi umum yang menuntut prioritas.Walaupun demikian, beberapa bukti menunjukkanbahwa ada minat yang kuat untuk meningkatkankeselamatan jalan di beberapa kabupaten.

Terdapat 33 propinsi, 401 kabupaten dan 97 kota yangmerupakan pemerintahan daerah (Pemda) otonomsejak desentralisasi kewenangan pemerintahan diakhir tahun 1990-an. Pemda memiliki berbagaiwewenang yang mempengaruhi hasil keselamatanjalan, termasuk sebagian besar tanggung jawabinfrastruktur dan kegiatan operasional lalu lintassehari-hari. Dengan demikian, Pemda berperanpenting dalam peningkatan kinerja keselamatan jalan

Direktorat Jenderal Perhubungan Darat

Ditjen Hubdat berbagi tanggung jawab dengan DJBM

dalam mengidentifikasi lokasi masalah keselamatan

jalan. Lembaga ini juga bertanggung jawab untuk

menyediakan maupun memodifikasi marka jalan,

rambu, dan lampu lalu lintas.

Namun, undang-undang lalu lintas dan angkutan jalan yang baru, yaituUndang-undang no. 22/2009, menetapkan dan memperjelas tanggungjawab lembaga-lembaga utama ini:

Polisi Lalu Lintas Pihak kepolisian berbagi tanggung jawab dengan DitjenHubdat dan DJBM untuk mengidentifikasi masalahkeselamatan jalan dan dapat merekomendasikanberbagai tindakan yang perlu diambil di kedua lembagatersebut. Kepolisian juga bertanggung jawab penuhatas penyelidikan kecelakaan lalu lintas dan penegakanundang-undang lalu lintas.

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:53 AM Page 21

Page 29: 105. Keselamatan Jalan Indii

22 lAtAR belAKAnG PRAKARSA AuSAId untuK PenInGKAtAn

KeSelAMAtAn JAlAn SAAt InI

MewuJudKAn JAlAn beRKeSelAMAtAn dI IndoneSIA

pengguna jalan yang rentan tabrakan. Tujuannya

adalah mengurangi angka kematian dan korban

luka akibat tabrakan lalu lintas.

• rencana DJBm 2010–2014

Rencana ini berisi program keselamatan jalan

pertama untuk Indonesia. Investigasi blackspot

dan Audit Keselamatan jalan adalah fitur utama

program ini, dengan jumlah yang makin meningkat

seiring berjalannya rencana tersebut.

• Kemitraan Keselamatan Jalan global (grsP)

GRSP mulai beroperasi di Indonesia pada akhir

2007. Kegiatan awalnya di Indonesia berfokus

pada kampanye penggunaan helm. GRSP akan

mengkaji peluang kegiatan lain secara lebih jauh,

termasuk kegiatan yang akan membangun

koordinasi antar lembaga.

membuat Kemajuan

IndII telah bekerja sama dengan DJBM untukmemajukan rekayasa keselamatan jalan bersamaandengan dukungan faktor-faktor lainnya dalammenciptakan situasi yang positif dan memungkinkanURKJ untuk tumbuh dan berkembang.

Selain Undang-Undang no.22/2009, terdapat beberapaprakarsa yang mencerminkan adanya keprihatinanakan jumlah korban kecelakaan lalu lintas di Indonesiadan perlunya meningkatkan keselamatan jalan. Inimeliputi:

• Program Keselamatan Jalan regional aDB –

asean, country report and action Plan for road

safety in Indonesia (2005)

Ini merupakan serangkaian dokumen yang

komprehensif yang berisikan identifikasi 15

strategi yang dirumuskan dalam Rencana Aksi.

• rencana aksi Keselamatan Jalan Ditjen hubdat

2008-2012

Rencana ini bertujuan melaksanakan berbagai

program keselamatan jalan yang terfokus pada

Di Indonesia pengendara motor wajib menggunakan helm.

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:54 AM Page 22

Page 30: 105. Keselamatan Jalan Indii

23lAtAR belAKAnG PRAKARSA AuSAId untuK PenInGKAtAn

KeSelAMAtAn JAlAn SAAt InI

MewuJudKAn JAlAn beRKeSelAMAtAn dI IndoneSIA

memperbaiki Praktik rekayasa Keselamatan Jalan

IndII telah mengalokasikan sumber daya pada wilayah

yang sering kali dipandang perlu namun berjangka

waktu panjang dan terlalu sulit untuk dilaksanakan,

yaitu membuat jalan raya nasional menjadi lebih aman.

Perbaikan praktik teknik keselamatan jalan Indonesia

merupakan tantangan yang besar bagi bangsa ini

karena sedikitnya jumlah perekayasa keselamatan jalan

handal yang dimilikinya. IndII membantu sejumlah

pejabat Indonesia mengatasi masalah ini dengan

menyediakan pelatihan mengenai investigasi blackspot

dan audit keselamatan jalan baik pada tingkat nasional

maupun daerah. Walaupun demikian, upaya ini saja

tidak cukup untuk mempertahankan peningkatan

keselamatan jalan dalam jangka panjang, diperlukan

juga upaya perubahan kelembagaan. Karena itu, IndII

telah membantu DJBM membentuk sebuah Unit

Rekayasa Keselamatan Jalan (URKJ) yang akan

memimpin upaya meningkatkan pengembangan

perekayasa keselamatan jalan yang profesional di

seluruh negeri.

01-03. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:54 AM Page 23

Page 31: 105. Keselamatan Jalan Indii

24 djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

Bina Marga memulai program lokakarya rekayasa keselamatan jalan di pertengahan tahun

2009 dengan dukungan IndII

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:09 AM Page 24

Page 32: 105. Keselamatan Jalan Indii

25djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

djBM dan ausaId – sebuah

kemitraan dalam rekayasa keselamatan jalan

5

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:09 AM Page 25

Page 33: 105. Keselamatan Jalan Indii

26 djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

tIMpelatihan bagi anggota tim untuk mengasah

kemampuan mereka dalam menyajikan, memimpin

serta mengembangkan kegiatan lokakarya.

Jadwal lokakarya merupakan tantangan tersendiri.

Dalam jangka waktu tiga bulan, tim melaksanakan

tujuh lokakarya tentang rekayasa keselamatan jalan di

tiga balai, dengan total 18 hari pelatihan. Seratus

sepuluh orang dilibatkan dalam berbagai lokakarya

tersebut, dan 14 lokasi blackspot dan studi kasus audit

telah dikunjungi. Tanggapan juga telah diberikan atas

33 laporan kelompok dari lokasi studi dan pekerjaan

perancangan telah dilaksanakan untuk menghilangkan

beberapa blackspot.

Peningkatan keselamatan jalan merupakan sebuah

komitmen jangka panjang, namun sejumlah upaya awal

yang dilakukan telah menetapkan program untuk

menginvestigasi dan mengatasi masalah blackspot di

daerah. Dengan beragam kegiatan tim, terdapat tujuan

yang hendak dicapai yakni membangun keahlian staf

keselamatan jalan di semua tingkat, yang akan

menghasilkan jalan yang lebih baik secara teknis dan

mengurangi jumlah korban jiwa serta cedera.

tim rekayasa keselamatan jalan Indonesia pertama kali

dibentuk tahun 2009 dengan lima anggota, termasuk

konsultan nasional Jany Agustin dan Victor Taufik, serta

perekayasa dari DJBM, Arief Rizaldi dan Andria

Muharami Fitri. Tim ini dipimpin Phillip Jordan,

Konsultan Rekayasa Keselamatan Jalan dari IndII.

Mengingat masih barunya masalah rekayasa

keselamatan jalan di Indonesia, tantangan awal bagi

tim ini adalah memperkuat pengetahuan pejabat-

pejabat DJBM mengenai bidang ini. Penyebaran ilmu

ini secara efektif bagi pemerintah daerah juga

merupakan prioritas awal. Kedua tujuan utama ini

dicapai dengan memberikan pelatihan pada anggota

tim DJBM mengenai berbagai masalah teknis, dan di

saat yang sama juga melibatkan mereka dalam upaya

pelatihan di tingkat daerah.

Lokakarya yang digelar di balai (DJBM daerah) bukan

hanya merupakan peluang belajar bagi peserta

pelatihan dari daerah, namun juga merupakan arena

Rekayasa keselamatan jalan dapatdidefinisikan sebagai “modifikasi

lingkungan fisik jalan, danpenggunaan proses dan teknik

yang telah teruji dengan tujuanmengurangi risiko bagi semua

pengguna jalan.”

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:09 AM Page 26

Page 34: 105. Keselamatan Jalan Indii

Dengan dukungan IndII, DJBM mengawali program

lokakaryanya pada pertengahan 2009.

Lokakarya Keselamatan Jalan:

Lokakarya pada umumnya melibatkan sejumlah pegawai

DJBM, polisi lalu lintas dan Ditjen Hubdat. Oleh karena

terwujudnya jalan yang aman tergantung pada kerja sama

ketiga lembaga ini, sudah seharusnya mereka mulai bekerja

sama sedini mungkin.

Lokakarya tersebut dipimpin oleh konsultan IndII Phillip

Jordan, dengan dukungan besar dari anggota inti tim. IndII

membantu DJBM mengembangkan kecakapannya dalam

memberikan pelatihan, sehingga di masa mendatang

pekerjaan tersebut dapat diperluas ke bidang lainnya.

Pelatihan meliputi kombinasi dari diskusi, presentasi, dan

pelatihan praktis mengenai riset dan investigasi di bidang

jalan.

Semua sesi dalam kelas memungkinkan peserta untuk mulai

memikirkan cara praktis untuk meningkatkan keselamatan

jalan. Sesi kemudian berlanjut dengan penjelasan teknik dan

proses ini dengan mengacu pada jalan serta masalah di

bidang jalan yang sebenarnya.

Umumnya sebuah lokakarya berlangsung dua hari dan

meliputi sejumlah sesi sebagai berikut:

• Peran DJBM dalam keselamatan jalan di Indonesia;

• Pengantar pada rekayasa keselamatan jalan;

• Proses investigasi blackspot;

• Pengantar pada proses audit keselamatan jalan

• Latihan kelompok (termasuk diskusi praktis mengenai

masalah keselamatan jalan di daerah).

Hari pertama berisikan serangkaian presentasi mengenai

rekayasa keselamatan jalan di Indonesia, termasuk informasi

mengenai investigasi blackspot dan audit keselamatan jalan.

Hari kedua dilaksanakan di lapangan dan meliputi inspeksi

lokasi untuk audit keselamatan jalan dan/atau investigasi

tabrakan di berbagai lokasi blackspot.

Sebagai contohnya, lokakarya yang diselenggarakan di Jambi,

Sumatera termasuk sebuah audit tahap rancangan awal

sebuah ruas Jalan Nasional yang diusulkan untuk pelebaran

dan penguatan. Ini merupakan sebuah audit tahap

rancangan detail dari sebuah rancangan pemodelan ulang

suatu persimpangan dengan lampu lalu lintas di sebuah jalan

bypass di selatan Jambi, serta inspeksi sebuah tikungan tajam

pada suatu ruas rawan kecelakaan. Tikungan ini memiliki

super-elevasi yang berlebihan (lihat glosarium untuk definisi

super-elevasi). Karena badan dan bahu jalan yang rusak

berat, beragam truk dengan muatan berlebihan yang

menggunakan jalan ini harus berjalan lambat, hal ini

memperbesar risiko terguling. Investigasi kecelakaan

dilaporkan secara lebih terperinci di halaman 47 buku ini.

Dari waktu ke waktu, tim telah memodifikasi isi awal bahan

lokakarya untuk menjalankan pelatihan secara lebih efektif.

Sebagai contohnya, telah diputuskan untuk mengkaji tiap

laporan dalam lokakarya penyegaran dan untuk memberikan

pada setiap tim sebuah salinan laporan konsultan mengenai

audit dan blackspot dalam bahasa Indonesia, agar peserta

pelatihan dapat menggunakan laporan konsultan tersebut

secara lebih efektif sebagai indikasi standar yang harus

dicapai untuk laporan di masa mendatang.

Diusulkan pula agar sejumlah lokakarya mendatang dapat

diperpanjang hingga tiga hari untuk memungkinkan

diadakannya diskusi lanjutan mengenai inspeksi lokasi. Selain

itu, lokakarya juga meliputi berbagai upaya untuk

memastikan bahwa langkah-langkah penanggulangan

blackspot yang diusulkan saat audit dan inspeksi lokakarya

segera dilaksanakan. Untuk tujuan ini, dicari pendanaan

untuk menangani blackspot dengan langkah yang telah

disepakati sehingga anggota tim dapat melihat hasil yang

positif dan praktis dari kerja mereka.

27djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

lokakarya

No. Lokasi tanggal Kehadiran

1 Palembang 29 Juni-1 Juli 2009 40

2 Jambi 13 - 14 Juli 2009 25

3 Medan 12 - 14 Agustus 2009 41

4 Bandung 18 - 20 Agustus 2009 50

5 Palembang 15 - 16 Oktober 2009 30

6 Bandung 20 - 21 Oktober 2009 25

7 Medan 28 - 29 Oktober 2009 25

8 Denpasar 07 - 08 Oktober 2010 31

9 Makassar 12 - 13 Oktober 2010 34

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:10 AM Page 27

Page 35: 105. Keselamatan Jalan Indii

rendah dapat ditekankan. Sebuah program untuk

lokakarya telah disusun dan terlampir.

• Enam puluh peserta yang terdiri dari kontraktor,

konsultan and perekayasa dari Balai hadir di dua

lokakarya “Keselamatan Jalan di Lokasi Perbaikan

Jalan” masing-masing selama dua hari dan kegiatan

tersebut dilaksanakan di Bali serta Makasar.

• Kedua lokakarya tersebut dinilai sangat tinggi oleh

peserta – baik dalam hal muatan teknis maupun

presentasi dan minat. Skor rata-rata dari peserta

pada saat memberikan umpan balik adalah 80-85

persen.

• Lokakarya sejenis jelas merupakan suatu kebutuhan.

Kegiatan ini seharusnya merupakan bagian dari

program pelatihan reguler URKJ/DJBM/IndII.

• Beragam jenis permainan (game) yang digunakan

sangat sukses dan akan terus digunakan pada

berbagai lokakarya selanjutnya.

• Inspeksi ke lapangan adalah sangat penting untuk

melihat berbagai kekurangan yang ada.

28 djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Risiko tabrakan di lokasi perbaikan jalan sekitar tiga kali

lebih besar daripada risiko tabrakan di bagian jalan

manapun lainnya. Dengan kata lain, tingkat keselamatan

jalan di lokasi perbaikan jalan memerlukan perhatian

khusus. Di Indonesia perhatian semacam ini masih

kurang.

Karena itulah, selanjutnya diputuskan bahwa IndII akan

membiayai dua lokakarya pelatihan yang akan berfokus

pada peningkatan pengetahuan teknis para kontraktor

dan konsultan yang mengerjakan sejumlah proyek

EINRIP, sebuah proyek pengembangan jalan di kawasan

Indonesia timur yang didanai AusAID.

Dua lokasi terbaik di mana ini dapat dilakukan adalah di

Jalan Tohpati Kusamba (yang tengah berlangsung

perbaikan jalan dan lokasi dekat dengan lokasi lokakarya

yang sesuai) dan ESS-02 (yang kurang lebih berjarak tiga

jam perjalanan dengan kendaraan dari Makassar,

Sulawesi Selatan).

Kedua lokakarya ini dirancang agar mudah dilaksanakan

dengan menyertakan acara kunjungan lokasi di mana

masalah keselamatan jalan yang ada dapat diidentifikasi

dan peningkatan keselamatan yang efektif dengan biaya

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

Lokakarya mengenai Keselamatan Jalan di Lokasi Perbaikan Jalan

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:10 AM Page 28

Page 36: 105. Keselamatan Jalan Indii

tim URKJ telah menyiapkan permainan

tersebut, dan kesuksesan lokakarya ini

tergantung sepenuhnya kepada

antusiasme para peserta.

Sebuah Panduan Lapangan untuk

Kendali Lalu lintas pada Perbaikan

Jalan telah disusun oleh Unit

Rekayasa Keselamatan Jalan.

Panduan ini menjadi basis dari dua

lokakarya dan menjadi referensi bagi

Konsultan dan Kontraktor tentang

praktik keselamatan jalan yang baik.

Panduan ini diperkenalkan sebagai

buklet yang akan dipakai untuk

panduan keselamatan di lokasi

EINRIP dan lokasi perbaikan jalan

(lainnya).

29djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

Penduan lapangan untuk pengawasan lalu lintas di proyek pekerjaan jalan yang

disiapkan tim URKJ

Permainan Perbaikan Jalan

Tim URKJ menggunakan sebuah permainan (game)

yang simpel. Permainan ini menyimulasikan lokasi

perbaikan jalan yang berisi kegiatan menggambar

sederhana tata letak jalan yang umum bersama dengan

beberapa rambu kecil yang dapat diletakkan di

sepanjang jalan tersebut. Tim URKJ membawa konsep

ini lebih jauh dengan memperbesar enam gambar

lokasi EINRIP dan menyiapkan ratusan rambu kecil dan

tonggak untuk digunakan oleh peserta lokakarya.

Gambar-gambar ini begitu besarnya sehingga harus

diletakkan di lantai tempat lokakarya, dan peserta

diminta mempersiapkan rencana manajemen lalu

lintas yang aman dan efisien untuk setiap lokasi.

Salah satu lokasi ini merupakan persimpangan yang

besar, yang satu memiliki penurunan lajur, yang satu

lagi memiliki penyempitan namun tanpa penurunan

lajur, dan yang lain lagi dekat dengan jembatan.

Permainan ini terbukti sangat informatif dan

membantu peserta untuk dengan cepat memahami

berbagai masalah teknis yang ada dalam pemasangan

rambu di lokasi perbaikan jalan.

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:10 AM Page 29

Page 37: 105. Keselamatan Jalan Indii

Peserta menilai Lokakarya tersebut menarik,

informatif dan Bermanfaat

Semua lokakarya diterima dengan baik oleh para

peserta, yang merasa mendapatkan pengetahuan

teknis yang berharga dari kegiatan ini.

Para peserta lokakarya pada umumnya bersikap positif

dalam laporan investigasinya dan melakukan usaha

terbaik untuk menyediakan materi yang bermanfaat

dalam laporan mereka. Namun, tampak bahwa

sebagian besar tidak berpengalaman dalam audit dan

blackspot. Hal ini lazim terjadi di putaran pertama audit

dan investigasi blackspot di setiap negara yang baru

mengenal rekayasa keselamatan jalan. Di negara-

negara seperti Kanada, Australia, dan Selandia Baru di

mana rekayasa keselamatan jalan sudah umum sejak

lebih dari 25 tahun terakhir, para perekayasa dalam

bidang ini cenderung membuat kesalahan yang sama

dalam studi kasus audit, namun mereka diuntungkan

oleh pengetahuan teknis yang lebih banyak yang

membantu mereka dalam mengembangkan langkah

penanggulangan blackspot.

30 djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:10 AM Page 30

Page 38: 105. Keselamatan Jalan Indii

31djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

PELAJARAN 1: Perekayasa DJBm memiliki Peran Penting dalam Keselamatan Jalan di indonesia

Sejumlah besar tabrakan lalu lintas disebabkan oleh

kondisi jalan.

Para perekayasa keselamatan jalan harus menggabungkan

pemahaman rekayasa jalan, desain jalan, serta faktor

manusia dengan logika dan penilaian yang masuk akal.

Sebagai contoh, para perekayasa harus dapat

mengidentifikasi apa yang menyebabkan atau mungkin

menyebabkan masalah tabrakan lalu lintas, memutuskan

apakah masalah tersebut dikarenakan desain jalan,

kesalahan manusia atau kombinasi keduanya, dan

mencari strategi yang akan mengatasi semua masalah

tersebut. Dengan mengetahui peran kondisi jalan dalam

kaitan dengan jumlah tabrakan lalu lintas dan tingkat

keparahannya, para perekayasa ingin mengurangi risiko

yang ada dalam desain jalan. Karena kesalahan manusia

juga merupakan faktor penyumbang dalam angka

tabrakan lalu lintas, para perekayasa menciptakan kondisi

jalan dengan memperhitungkan faktor ini untuk

mengurangi dampak kesalahan manusia yang berpotensi

mengundang bencana.

Perekayasa dapat membangun jalan yang sederhana, jelas

dan mudah dipahami oleh pengguna jalan. Para

perekayasa akan menyadari bahwa mereka menyediakan

jalan untuk digunakan oleh masyarakat, dan bahwa

masyarakat dapat berbuat kesalahan dari waktu ke waktu.

Para perekayasa akan menyediakan jalan dan sarana yang

dapat memberikan Peringatan, Informasi, Panduan,

Kendali serta Kemudahan bagi pengguna jalan. Bagaimana

caranya agar hal ini bisa dicapai merupakan inti dari tugas

perekayasa keselamatan jalan. Beberapa pandangan

mengenai hal ini dijabarkan pada bagian berikut.

Faktor Penyebab tabrakan

Sesi Lokakarya

Sebagian dari sesi di ruang kelas dan pelatihan praktis yang tercakup dalam lokakarya digambarkan secara lebih

terperinci dalam tujuh pelajaran berikutnya.

Faktor Manusia

(95%)

Faktor

Lingkungan

Jalan

(28%)

(67%)

(24%)

(4%)

(4%)

(4%)

Faktor Kendaraan

(8%)

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:11 AM Page 31

Page 39: 105. Keselamatan Jalan Indii

32 djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

Agar rambu peringatan dapat bermanfaat secara efektif,

rambu tersebut harus dipasang pada jarak yang tepat

dari bahaya yang diperingatkan oleh rambu tersebut.

Jika rambu dipasang terlalu dekat dari bahaya tersebut,

dan kecepatan kendaraan terlalu tinggi, pengguna jalan

akan tiba di lokasi berbahaya sebelum mereka memiliki

cukup waktu untuk bereaksi pada informasi yang baru

mereka terima. Terlebih lagi, rambu peringatan yang

tidak memantulkan cahaya mungkin tidak terlihat di

waktu malam. Sejumlah rambu yang tidak jelas atau

tidak standar mungkin saja terlihat namun tidak

dipahami. Situasi semacam ini dapat berujung pada hal-

hal yang tidak diinginkan.

Pengemudi harus diberi waktu untuk bereaksi terhadap

suatu informasi dan mereka juga perlu memahami

makna dari rambu peringatan tersebut. Rambu-rambu

harus mudah dipahami, dan mengandung pesan yang

positif.

PELAJARAN 2: Jika Digunakan dengan Benar, Rambu Peringatan Dapat meningkatkan Keselamatan Jalan

Informasi harus diletakkan di tempat di mana informasi

tersebut diperlukan agar dapat bermanfaat. Blacklength

(lihat glosarium) dalam gambar di bawah ini contohnya,

merupakan sepasang ‘belokan dua arah’ di mana telah

terjadi banyak tabrakan kendaraan dari depan dan

tabrakan kendaraan dari samping selama beberapa

tahun terakhir.

Pihak yang berwenang di bidang jalan sadar bahwa di di

tempat tersebut tingkat keselamatan rendah, dan telah

memasang beberapa rambu peringatan serta panduan.

Sayangnya, rambu-rambu tersebut tersembunyi di balik

pepohonan seperti gambar di bawah ini. Rambu hanya

dapat berguna apabila terlihat dengan baik. Dalam hal

ini, rambu-rambu tersebut dipasang sebelum pohon-

pohon ditanam. Peristiwa ini memberi penekanan

pentingnya semua lembaga untuk bekerja sama. Ini juga

berarti bahwa para perekayasa keselamatan jalan perlu

mempertahankan hasil kerja mereka dengan secara

teratur memonitor sejumlah pencapaian sebelumnya.

Di jalan yang memungkinkan kendaraan berkecepatan

tinggi, informasi mungkin perlu diulang-ulang untuk tiap

interval tertentu.

PELAJARAN 3: informasi yang tepat di Saat yang tepat Akan meningkatkan Keselamatan

Apakah Anda dapat melihat rambu-

rambu di sebelah kiri jalan? Sebenarnya

terdapat lima rambu lalu lintas

termasuk tiga rambu peringatan!

Sayang sekali pepohonan menutupi

rambu-rambu keselamatan jalan yang

penting tersebut.

Rambu pada gambar berikut ini membawa pesan yang tidak

terlalu jelas sehingga kurang berguna. Bukankah

pengemudi/pengendara memang harus selalu berhati-hati?

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:11 AM Page 32

Page 40: 105. Keselamatan Jalan Indii

33djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

tanda yang tidak dimengerti oleh semua orang.tidak jelas apa yang terjadi di sini.

Sejumlah hal utama yang perlu diingat mengenai rambu-rambu, delineasi, serta marka jalan adalah :

• mencolok/mudah terlihat

• jelas/mudah terbaca

• mudah dipahami

• dapat dipercaya

• benar/merupakan rambu yang sesuai dengan bahaya yang mengancam

• konsisten/rambu yang sama digunakan dalam situasi yang sama

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

Sebagaimana halnya rambu peringatan, rambu

informasi harus memantulkan cahaya agar dapat

terlihat di waktu malam.

Petunjuk arah yang terdapat pada

rambu lalu lintas sebagian besar tidak

dapat terbaca karena tertutup pohon.

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:11 AM Page 33

Page 41: 105. Keselamatan Jalan Indii

34 djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

PELAJARAN 4: Pengguna Jalan Perlu Panduan yang Jelas tentang Apa yang Harus Dilakukan

Saat kondisi jalan sulit untuk disiasati atau mungkin

terdapat banyak kondisi mengejutkan bagi mereka

yang menggunakannya, perekayasa keselamatan jalan

harus mempertimbangkan cara terbaik memandu

pengguna jalan dalam menggunakan jalan tersebut.

Ruas jalan berikut ini memberikan panduan yang jelas

dalam bentuk batas kecepatan dan Chevron Alignment

Markers (CAMs) yang ada di sepanjang tikungan

tersebut. Patok pengarah yang dapat memantulkan

cahaya, terdapat di sepanjang jalan, memberikan

informasi berkala dengan jarak tertentu bagi para

pengemudi/pengendara. Pengguna jalan dipandu lebih

jauh dengan adanya tepian yang dicat di kedua sisi jalan

dan diperingatkan agar tidak mendahului di lokasi ini

dengan adanya marka ganda tidak terputus.

Agar efektif, panduan ini harus tersedia secara

berkesinambungan di sepanjang rute tersebut dan

harus konsisten di seluruh jaringan jalan. Rambu-

rambu harus terstandarisasi sehingga suatu panduan

memiliki arti yang sama di manapun ditemukan. Sekali

lagi, perlu diingat bahwa semua panduan ini harus

dapat memantulkan cahaya agar dapat efektif terlihat

di waktu malam.

Dalam contoh ini pengguna jalan diberi panduan dalam

memilih lajur yang hendak dimasuki. Garis-garis yang

tergambar tersebut menjauhkan pengguna jalan dari

‘tanduk’ (titik tengah) jauh sebelum ada kemungkinan

menabraknya. CAM memandu pengguna jalan pada

kedua tikungan yang ada, dan sebuah rambu memberi

peringatan pada mereka yang memilih lajur kiri akan

bahaya yang mengancam di depan.

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:12 AM Page 34

Page 42: 105. Keselamatan Jalan Indii

35djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

PELAJARAN 5: Lokasi Perbaikan Jalan Harus Dikelola Keamanannya

Risiko dari sebuah tabrakan yang fatal atau serius di lokasi

perbaikan jalan adalah tiga kali lebih tinggi dibanding

risiko dari tabrakan yang sama di bagian jaringan jalan

yang lain. Lokasi perbaikan jalan berbahaya tidak hanya

bagi pengguna jalan tetapi juga bagi para pekerja.

Perekayasa mempunyai tanggung jawab untuk

mengurangi risiko di lokasi perbaikan jalan dengan cara:

• Menyiapkan Rencana Pengelolaan Lalu Lintas (lihat

glosarium) dan mengimplementasikannya di setiap

lokasi perbaikan jalan.

• Menggunakan rambu, penanda jalan berbentuk

kerucut lalu lintas, dan garis pembatas yang

memenuhi persyaratan sesuai dengan prinsip rambu

yang baik di atas.

• Mengadopsi “konsep zona” untuk lokasi perbaikan

jalan dan mengelolanya dengan baik.

Konsep zona membagi lokasi perbaikan jalan menjadi

empat zona: Zona Peringatan Awal, Zona Panduan

Transisi, Zona Pekerjaan, dan Zona akhir. Pengemudi atau

pengguna jalan awalnya diberi tahu akan adanya

pekerjaan perbaikan jalan di depan, kemudian mereka

dipandu (jika diperlukan) menuju jalur yang benar

dengan kecepatan yang aman, sebelum memasuki Zona

Pekerjaan. Setelah mereka melewati Zona Pekerjaan,

mereka dipandu dan dikendalikan kembali ke jalur yang

benar dalam kecepatan yang benar untuk melanjutkan

perjalanan.

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

Konsep zona untuk mengelola lokasi proyek perbaikan jalan

zona peringatan awal zona pekerjaan zona akhir

zona panduan transisi

(meruncing)

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:12 AM Page 35

Page 43: 105. Keselamatan Jalan Indii

Dua kegagalan utama sehubungan dengan lokasi

perbaikan jalan Indonesia saat ini adalah:

• Kegagalan dalam menggunakan rambu untuk

memperingatkan pengemudi/pengguna jalan yang

mendekat ke arah para pekerja yang ada di depannya,

• Kegagalan dalam menempatkan rambu peringatan

agar cukup jauh dari Zona Pekerjaan. Beberapa

rambu bahkan ditempatkan hanya satu atau dua

meter dari para pekerja.

IndII dan tim URKJ dari DJBM telah bekerja sama dalam

rangka mendorong para manajer proyek dan

koordinator keselamatan lalu lintas mereka untuk

mengadopsi konsep zona dan menempatkan semua

rambu dan kerucut lalu lintas dengan baik sebelum

memasuki Zona Pekerjaan. (biasanya berjarak 100m

atau lebih)

36 djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Sebuah lokasi perbaikan jalan di Sulawesi Selatan yang tidak memiliki rambu sama sekali. terlihat kendaraan melewati kedua sisi jalan.

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:13 AM Page 36

Page 44: 105. Keselamatan Jalan Indii

IndII dan tim URKJ selalu mendorong agar para kontraktor

untuk memastikan bahwa semua pekerja telah dilengkapi

dengan jaket dengan warna terang yang memantulkan

cahaya dan terlihat jelas sebagai peringatan di sepanjang

waktu di lokasi kerja.

37djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

IndII memberikan bantuan kepada EINRIP dengan

menyelenggarakan dua lokakarya masing-masing selama

dua hari tentang “Keselamatan Jalan di Lokasi Perbaikan

Jalan” di Denpasar dan Makassar. Penekanannya adalah

pada hal-hal utama yang dibahas sebelumnya. Para

manajer proyek dan koordinator keselamatan lalu lintas

mereka didorong untuk menghindari “kejutan” di lokasi

perbaikan jalan. Bukti yang diperoleh dari inspeksi

lapangan yang dilaksanakan selama lokakarya tersebut

menunjukkan bahwa saat ini masih terlalu banyak

“kejutan” di lokasi perbaikan jalan di Indonesia.

Beberapa perubahan positif telah dicatat, dua lokakarya

tersebut telah diikuti dengan baik dengan umpan balik

dari peserta yang menyatakan bahwa sejumlah

kontraktor telah berupaya untuk melakukan

pekerjaannya kini dengan lebih baik. IndII mengharapkan

adanya perubahan positif yang signifikan dalam hal

rambu-rambu keselamatan di lokasi perbaikan jalan di

Indonesia di tahun-tahun mendatang, dan akan

melanjutkan kerja sama dengan DJBM dan tim URKJ

untuk mencapai tujuan tersebut.

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:13 AM Page 37

Page 45: 105. Keselamatan Jalan Indii

38 djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

Dalam contoh ini, kelengahan yang mungkin dialami

pengemudi karena jalan yang lebar memungkinkannya

untuk leluasa mengemudikan mobilnya diantisipasi

dengan rambu-rambu tepi jalan dan marka jalan tak

terputus, yang menunjukkan derajat tikungan dalam

gambar ini. Andaikata sang pengemudi gagal memasuki

tikungan dengan kecepatan yang sesuai, tidak ada titik

benturan di luar jalan, pohon, saluran atau selokan,

yang bisa meningkatkan risiko kecelakaan mobil yang

parah. Bagian luar tikungan di jalan tersebut memiliki

bahu jalan yang beraspal, sehingga memperkecil

kemungkinan pengemudi kehilangan kendali. Desain,

informasi dan panduan di jalan ini secara keseluruhan

memberikan bantuan bagi pengemudi untuk melalui

tikungan tersebut dengan aman. Dengan demikian, jika

pengemudi salah perhitungan, sehingga mengakibatkan

kendaraannya keluar dari jalan, kecil kemungkinan akan

terjadi kecelakaan yang serius.

Menyadari bahwa faktor kesalahan manusia akan selalu

menentukan keselamatan jalan, para perekayasa dapat

merancang jalan yang akan dapat mengakomodasi

kesalahan manusia tanpa harus mengakibatkan

kehilangan nyawa. Pengemudi/pengguna jalan dapat

melakukan kesalahan kapan dan di mana saja, sehingga

dalam beberapa kasus kendaraan mereka terpaksa keluar

dari jalan. Di sepanjang jalan di Indonesia, terdapat

banyak bahaya di sisi jalan seperti selokan yang tidak

tertutup, pohon, lobang, pinggir badan jalan yang curam,

pancang jembatan dan kepala jembatan (bridge piers and

abutments) dan terkadang bangunan. Tim URKJ telah

berupaya untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya-

Konsep Clear Zone

bahaya ini dan memperkenalkan konsep “clear zone”.

Pemahaman akan konsep clear zone dapat membantu

tim URKJ dalam meningkatkan keselamatan bagi

pengguna jalan.

Clear zone adalah sebuah area di sepanjang jalan yang

harus bebas dari bahaya (berupa bagian jalan yang solid,

dengan diameter lebih dari 100 mm), berfungsi untuk

meminimalkan akibat dari tabrakan yang menyebabkan

mobil terlempar ke luar jalan. Lebar dari clear zone

tergantung kepada kecepatan kendaraan, volume lalu

lintas, kemiringan, dan kecuraman jalan.

PELAJARAN 6: Sisi Jalan Harus Dirancang Agar Lebih Ramah (forgiving)

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:13 AM Page 38

Page 46: 105. Keselamatan Jalan Indii

39djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Sebuah contoh bahu jalan yang diaspal – sangat membantu pengendara sepeda

motor dan sangat membantu mengurangi resiko keluar dari jalur jalan. Bahu jalan

yang diaspal juga membantu dalam hal pemeliharaan jalan dan mencegah

kemungkinan bahu jalan yang menurun.

Sepeda motor terdorong keluar badan jalan oleh kendaraan

yang lebih besar.

Kecuraman sisi jalan yang dramatis bisa membahayakan

pengendara sepeda motor.

Faktor serius lain yang juga merupakan keprihatinan

yang umum tentang jalan di Indonesia adalah

kurangnya bahu jalan yang diaspal. Sebagian besar

jalan memiliki bahu jalan yang tidak diaspal dan banyak

di antaranya memiliki sisi yang curam dari permukaan

jalan yang solid, bahkan tinggi kecuramannya hingga

sampai 20cm! Bahu jalan yang menurun seperti itu

mengakibatkan risiko besar bagi pengguna jalan,

khususnya sepeda motor yang terkadang secara

mendadak harus menggunakannya untuk menghindari

bahaya lain seperti truk atau bus dari depan, atau

lubang di jalan.

Bahu jalan seperti ini adalah salah satu risiko terbesar

bagi sepeda motor di Indonesia saat ini. Tim URKJ

mendorong DJBM untuk mengaspal bahu jalan di

sepanjang jalan raya – untuk menghilangkan kecuraman

bahu jalan dan untuk meningkatkan keselamatan jalan

bagi semua pengguna jalan (terutama sepeda motor).

Selain itu keuntungan lainnya adalah bahu jalan yang

diaspal akan membantu upaya pemeliharaan jalan.

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:14 AM Page 39

Page 47: 105. Keselamatan Jalan Indii

40 djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

Bahaya lainnya adalah keberadaan

warung dan kios pinggir jalan yang

menggunakan bahu jalan untuk

menarik perhatian pejalan kaki. Jika

lokasinya terletak di wilayah di

mana arus lalu lintas melaju dengan

kecepatan tinggi, risiko tabrakan

antara kendaraan dan pejalan kaki

yang memasuki arus lalu lintas akan

semakin besar. Warung atau kios

semacam ini harus disingkirkan

agar jalan menjadi lebih aman.

Bahaya di tepi jalan dapat meliputi “elemen-elemen

keselamatan” seperti patok petunjuk beton dan lampu

penerangan jalan umum dengan tiang yang padat.

Meskipun sudah ada standarisasi ukuran di Indonesia,

namun bisa jadi elemen tersebut menjadi tidak aman.

Kini terdapat pilihan lain yang lebih aman, yang dapat

mengurangi akibat luka berat jika kendaraan keluar dari

badan jalan.

Tim URKJ mendorong para perekayasa untuk memasang

patok petunjuk plastik and lampu penerangan dengan

tiang yang mudah patah sehingga dapat meminimalkan

risiko bila tertabrak mobil, bus atau truk. Sayangnya

pilihan terakhir ini cukup mahal dan perlu waktu lama

untuk dapat dipergunakan secara luas.

Saluran drainase (saluran air di bawah jalan) dan dan

selokan yang tidak tertutup juga membawa risiko serius

bagi pengemudi dan pengendara. Saluran drainase sebisa

mungkin dapat disambung sampai ke titik di luar clear

zone. Salah satu perkembangan positif yang merupakan

hasil kerja tim URKJ adalah penyambungan sebuah

saluran drainase di Jawa Tengah. Saluran drainase di

bawah jalan merupakan ancaman bahaya bagi setiap

kendaraan yang melaju. Oleh sebab itu saluran drainase

di bawah jalan di Pantura tersebut kini diperpanjang

dengan sambungan dan bukan hanya dilindungi dengan

pagar pengaman (guardrail) untuk saluran drainase. Kini

ujung luar saluran air itu berakhir di luar clear zone.Saluran air (drainase) yang diperpanjang di daerah Jawa

tengah. Semakin jauh bahaya dipindahkan dari jalan, semakin

kecil risiko jalan.

Sebuah patok plastik – gagasan

berbiaya rendah sebagai hasil dari

kunjungan misi Pencari Fakta ke

melbourne, Australia pada bulan

April 2010.

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:14 AM Page 40

Page 48: 105. Keselamatan Jalan Indii

41djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Membangun jalan yang ramah bagi

penggunanya berarti mengurangi

kebutuhan akan penahan benturan.

Penahan benturan seharusnya hanya

dipasang di lokasi di mana dibutuhkan

untuk mengurangi kemungkinan

tabrakan yang serius.

Penahan benturan itu sendiri

merupakan bahaya yang mengancam

di pinggiran jalan dan seharusnya

hanya dibangun di lokasi dimana

tabrakan yang lebih serius bisa terjadi

jika penahan itu tidak dipasang di

tempat tersebut.

Penahan benturan harus dibangun sedemikian rupa sehingga tidak meningkatkan

risiko cedera yang serius.

Ujung atau terminal dari penahan

benturan harus dibangun sedemikian

rupa agar tidak meningkatkan

kemungkinan cedera yang serius.

Penahan harus dipasang dengan

ketinggian yang tepat dan dengan

keseimbangan yang cukup untuk

menghadapi bahaya (sehingga

apabila penahan benturan tertabrak,

kendaraan tidak terperangkap ke

dalam bahaya). Penahan di jembatan

harus terhubung kuat ke pembatas

jembatan. Tim URKJ bersama para

perekayasa DJBM dengan hati-hati

dan seksama mempertimbangkan

kapan penahan benturan harus

dipasang dan kapan tidak harus

dipasang. Detail instalasi dalam hal ini

sangat vital.

PELAJARAN 7: Pasang Penahan Benturan Hanya Jika Diperlukan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:15 AM Page 41

Page 49: 105. Keselamatan Jalan Indii

42 djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

investigasi Blackspot dan Audit Keselamatan Jalan

Audit keselamatanjalan (sebuah proses

proaktif) menerapkankeahlian yang samadalam tahap desain

suatu proyek jalanbaru untuk mencegah

tabrakan

Investigasi kecelakaan pada blackspot (sebuah prosesreaktif) menggunakan data tabrakan pada suatu lokasi,dan bertujuan mengurangi frekuensi tabrakan dan/atau

tingkat keparahannya di lokasi tersebut.

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:15 AM Page 42

Page 50: 105. Keselamatan Jalan Indii

43djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

Blackspot adalah sebuah lokasi di mana kecelakaan lalu

lintas terjadi secara berkala. Tiap-tiap negara memiliki

definisi yang berbeda-beda: di Victoria, Australia,

definisi blackspot adalah lokasi di mana terjadi tiga

kecelakaan yang memakan korban dalam waktu lima

tahun. Di tahun 1980, saat investigasi blackspot mulai

dilaksanakan, definisinya adalah kejadian 12 kecelakaan

yang mengerikan hingga memakan korban dalam kurun

waktu tiga tahun.

InvestIgasIBlackspot

Catatan polisi dan data dari mulutke mulut seringkali membantu

mengindentifikasi blackspot.

Tiap negara dapat menetapkan definisi blackspot

masing-masing. Definisi di Indonesia untuk periode tiga

tahunan adalah:

• 10 poin untuk setiap kecelakaan yang memakan

korban jiwa

• 5 poin untuk setiap kecelakaan yang memakan

korban yang serius

• 1 poin untuk kecelakaan lainnya

Lokasi-lokasi dalam suatu provinsi atau daerah yang

mengumpulkan poin terbanyak dalam periode tiga

tahun akan ditetapkan sebagai blackspot. Ini merupakan

titik tolak untuk mengidentifikasi kandidat lokasi yang

paling tepat. Data kecelakaan dari kepolisian yang akurat

dan lengkap sangat penting bagi investigasi blackspot.

Walaupun masih terdapat kesulitan dalam memperoleh

data jumlah kecelakaan dari kepolisian yang akurat,

namun catatan pihak kepolisian setempat dan data dari

mulut ke mulut sering kali membantu dalam

mengidentifikasi blackspot di Indonesia.

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:15 AM Page 43

Page 51: 105. Keselamatan Jalan Indii

44 djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

Diagnosis:

Jika informasi tersedia, para

perekayasa akan menggambar

diagram tabrakan, mengidentifikasi

dengan jelas setiap kendaraan/

pejalan kaki yang terlibat dalam

kejadian, serta secara akurat

menggambarkan titik benturan.

Dengan mengulang latihan ini setiap

kali ada tabrakan, sebuah diagram

tabrakan dapat mengungkap

sebuah pola tabrakan.

Sebuah tabel faktor tabrakan dapat

membantu para perekayasa

mencari pola lebih jauh (jam, kondisi

hujan/panas, siang/malam dll.) yang

mungkin akan membantu dalam

memilih langkah penanggulangan

yang tepat.

Perekayasa cenderung seperti

dokter, dan pasien mereka adalah

‘lokasi yang sakit’, lalu mereka

berusaha untuk mendiagnosis asal

munculnya penyakit tersebut.

Namun, tidak seperti manusia,

blackspot tidak dapat berbicara –

sehingga teknisi harus mencari

petunjuk lainnya untuk membantu

diagnosis. Dengan demikian,

penting bagi para perekayasa untuk

mengunjungi lokasi.

Terdapat urutan yang harus dipenuhi dalam menjalankaninvestigasi blackspot, dari awal saat kecelakaan terjadi

hingga langkah-langkah penanggulangan yang dirancangoleh perekayasa diterapkan (lihat diagram arus).

Dua langkah yang paling penting

dalam proses investigasi blackspot

adalah diagnosis masalah tabrakan

tersebut dan pengembangan langkah

penanggulangannya.

Peristiwa tabrakan

Laporan

Polisi

Monitor Disimpan dalam

database

Mendesain, mengaudit

dan membangun

Ekstrak data

Diagnosis

Mengembangkan langkah

penanggulangan

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:16 AM Page 44

Page 52: 105. Keselamatan Jalan Indii

45djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

Kunjungan Lokasi:

Penting sekali untuk mengunjungi lokasi dalam kondisi

yang sama seperti saat tabrakan terjadi. Jika tabrakan

lebih banyak terjadi di waktu malam, kunjungan

sebaiknya dilakukan waktu malam. Jika tabrakan

biasanya terjadi di waktu hujan badai, kita pasti

memerlukan payung saat mengunjungi lokasi tersebut.

Para perekayasa harus melihat jalan dari sudut

pandang pengguna jalan, dan mencoba menentukan

mengapa tabrakan terjadi.

Lokasi: Km 10.8

LokasiKm 10,8

Utara

Binjai

Medan

Lokasi:

Km 10.8

NO. 4 5 6 7 8 9

Lokasi Km

10,7 10,8 10,8 10,8 10,81 10,81

ArahKendaraan -1 Utara Selatan Selatan Selatan Utara Selatan

Hari Sabtu Selasa Kamis Selasa Sabtu Minggu

Tanggal 23-08-08 30-09-08 28-08-08 05-08-08 03-09-05 29-01-07

Jam 5:30 1:00 9:00 3:00 11:30 3:45

Keadaan cuaca (terang/gelap)

Meninggal - - - - - 1

Serius 1 1 1 1 1 1

Ringan - - - - - 1

Permukaan Jalan ? ? ? ? ? ?

Tipe Tabrakan Pejalan kakiTabrakan belakang

Tabrakan kepalaTabrakan belok

kananTabrakan

kepalaTabrakan belakang

Kondisi Lalu Lintas

Ringan Ringan Sedang Ringan Sedang Ringan

SEVERITY SERIOUS SERIOUS SERIOUS SERIOUS SERIOUS FATAL

Kendaraan -1 Motor Motor Motor Angkot Becak motor Motor

Kendaraan -2 Pejalan kaki Angkot Truk Trailer Minibus Becak dayung

Keterangan Polisi tentang tabrakan

Motor menabrak pejalan kaki

dengan sepedanya

Motor menabrak belakang

Angkot

Motor berjalan agak kekanan

dari garis tengah dan ditabrak truk

Angkot dari arah berlawanan

ditabrak trailer ketika mencoba

berbelok

Becak motor mencoba

memotong truk yang keluar

dari took, ditabrak minibus

Becak dayungditabrak motor dari belakang

JALAN LiNtAS timUR SUmAtERA - cRASH DEtAiLS

BLAcKSPot t-1, mEDAN

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:16 AM Page 45

Page 53: 105. Keselamatan Jalan Indii

46 djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

monitor

Setelah berbagai langkah penanggulangan terlaksana,

lokasi harus dipantau untuk memastikan beragam langkah

tersebut sudah sesuai dan cukup untuk mengurangi atau

bahkan menghapuskan angka tabrakan.

...dan membangun

Bergantung jenis langkah penanggulangan yang

diputuskan, tim yang bertanggung jawab untuk

pelaksanaannya bisa jadi adalah DJBM atau mungkin juga

bukan. Apa pun kasusnya, perekayasa bertanggung

jawab memastikan pekerjaan yang dilakukan sesuai

dengan rancangan akhir.

Desain, Audit...

Setelah langkah penanggulangan yang tepat sudah

diputuskan, perekayasa perlu mendapatkan persetujuan

mengenai pembiayaan untuk pekerjaan tersebut. Untuk

mendapatkan biaya tersebut, perekayasa perlu

memberikan justifikasi mengenai perlunya pekerjaan

tersebut. Justifikasi ini harus dicapai dengan

membandingkan biaya dari langkah penanggulangan

tersebut dengan manfaat yang dicapai dari penerapannya.

Sebuah laporan yang memperhitungkan rasio biaya-

manfaat diserahkan pada lembaga penyandang dana, dan

jika semuanya sudah lengkap, akan disepakati bahwa

langkah-langkah penanggulangan tersebut akan

dilaksanakan.

mengembangkan Langkah-langkah Penanggulangan

Setelah menentukan semua faktor yang menjadi

penyebab blackspot, tim URKJ harus memutuskan

berbagai langkah yang paling dapat mengurangi jumlah

dan/atau tingkat keparahan tabrakan di masa yang akan

datang. Contohnya, lampu lalu lintas dapat mengurangi

risiko tabrakan dari samping kanan di persimpangan,

namun dapat meningkatkan risiko tabrakan belakang.

Lampu penerangan jalan umum dapat meningkatkan

kondisi di waktu malam, namun hanya sedikit efektif

untuk mencegah tabrakan di siang hari. Meskipun

penahan benturan tidak akan mengurangi jumlah

tabrakan, elemen ini dapat mengurangi tingkat kerusakan

yang ditimbulkan olehnya. Setiap kasus memerlukan

pengalaman dan penilaian tersendiri.

Seperti dokter, yang tidak boleh mengobati pasien

berpenyakit jantung dengan mengobati pasien dengan

perawatan untuk penyakit kulit (jelas-jelas perawatan

yang salah!), seorang perekayasa harus mencari langkah

yang tepat untuk menanggulangi masalah tersebut.

Langkah-langkah penanggulangan berbiaya rendah lebih

disukai, karena lebih mudah untuk diterapkan. Oleh

karena pihak lain yaitu kepolisian dan Ditjen Hubdat juga

turut memberi sumbangsih dalam kesuksesan langkah-

langkah penanggulangan blackspot, mereka tetap harus

diajak berkonsultasi dalam mengambil langkah-langkah

untuk mengurangi risiko tabrakan.

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:16 AM Page 46

Page 54: 105. Keselamatan Jalan Indii

47djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

Jambi, lokasi ini merupakan tikungan tajam ke arah

kanan dengan radius perkiraan antara 40-50 meter. Dari

tikungan tersebut, jalan menurun ke arah menjauh dari

Jambi dengan tanjakan diperkirakan antara 5-6 persen.

Ada rambu yang memperingatkan akan adanya

kecuraman tersebut, namun tidak ada peringatan akan

adanya tikungan tersebut dan tidak ada panduan selain

sebuah patok rambu yang sudah lama.

Terdapat super-elevasi yang sangat tinggi di tikungan ini

– diperhitungkan melebihi 12 persen (standar super-

elevasi untuk radius ini adalah 6-7 persen). Tikungan ini

ada pada lokasi yang tidak dipelihara dengan baik. Ada

kayu-kayu gelondongan yang jatuh dari truk dan

dibiarkan begitu saja. Ada pula pasir dan kerikil di bagian

dalam tikungan. Saat cuaca hujan, bagian dalam tikungan

menjadi berlumpur dan lunak, ini merupakan indikasi

drainase yang tidak memadai. Tidak ada garis panduan di

tikungan ini, dan juga tidak ada penerangan. Badan jalan

sempit, hampir 7m di sekitar tikungan tersebut. Pada

arah ke selatan menuju Jambi, terdapat sejumlah

tambalan di badan jalan yang bisa membuat pengemudi

harus bergerak ke kanan untuk menghindarinya. Pada

bagian ini juga terdapat penurunan bagian jalan yang

sangat curam, yakni lebih dari 10cm, dari badan jalan ke

bagian luar bahu jalan di sekitar tikungan ini.

Bagaimana melakukan investigasi Blackspot:

contoh Kasus Jambi

Blackspot Jambi

Jalan lingkar Jambi merupakan bagian dari Jalan Raya

Nasional yang sibuk di Jambi. Ini adalah jalan dua lajur

dengan dua arah yang memiliki sejumlah tikungan

horizontal dan beberapa bukit kecil. Jalan lingkar ini

berada pada lokasi semi-pedesaan namun terdapat

banyak kegiatan bisnis dan rumah dibangun di

sepanjang sisinya. Rute ini dipadati oleh truk dan secara

keseluruhan kondisinya buruk.

Kecepatan tempuh bebas umumnya adalah 50km/jam

bila kondisi lalu lintas memungkinkan. Karena batas

kecepatan tidak tertera di rambu dengan baik, pengguna

jalan mungkin tidak tahu berapa batas kecepatan yang

diperkenankan. Ada banyak lubang di jalan ini, dan

banyak lokasi dengan penurunan dari badan jalan ke

bahu jalan. Banyak truk dengan muatan berlebih

menggunakan jalan ini dan oleh karenanya berjalan

amat lambat saat melewati bagian jalan yang rusak.

Tikungan tajam pada perhentian 2,850 dilaporkan

sebagai blackspot. Untuk lalu lintas ke arah menjauh dari

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:17 AM Page 47

Page 55: 105. Keselamatan Jalan Indii

48 djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

masalah Kecelakaan Lalu Lintas

Belum diketahui jumlah kecelakaan yang terjadi di

tikungan ini. Berdasarkan informasi setempat dan dari

pihak kepolisian, tampak bahwa sejumlah kecelakaan ini

merupakan gabungan dari:

• Truk yang terguling

• Tabrakan depan antara truk/bus dengan kendaraan

yang datang dari arah berlawanan

• Masalah yang lebih ringan yang melibatkan kejadian

kendaraan keluar dari jalan

Walaupun tidak ada rincian mengenai sejumlah

tabrakan ini, penduduk setempat melaporkan bahwa

kemungkinan ada empat hingga lima tabrakan tiap

tahun di tikungan ini. Tabrakan depan umumnya serius,

jadi kemungkinan ada satu atau lebih korban jiwa tiap

tahunnya.

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:17 AM Page 48

Page 56: 105. Keselamatan Jalan Indii

49djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

Tabrakan dari depan

Karena pengemudi truk dan bus berusaha melewati

tikungan ini dengan sangat berhati-hati, mereka

cenderung melewati lajur jalan yang salah untuk

memaksimalkan radius berbelok mereka dan mencari jalur

yang paling mulus. Truk dan bus yang menuju Jambi sering

kali melalui sisi jalan yang salah, sehingga dapat

mengejutkan pengemudi dan pengendara yang datang

dari arah depan. Keberadaan pepohonan di bagian dalam

tikungan seringkali membuat garis jalan tidak terlihat

dengan jelas sehingga risiko tabrakan dari depan sangat

tinggi saat truk dan bus berada pada lajur yang salah.

Kendaraan keluar dari jalan

Kendaraan dapat berjalan menjauh dari Jambi dalam

kecepatan cukup tinggi. Tikungan ada di akhir jalur lurus

yang panjang, dan jalan lingkar tersebut memiliki turunan

di lokasi ini. Truk, bus, mobil, dan motor mungkin saja akan

mendekati tikungan ini dengan kecepatan yang terlalu

tinggi. Terdapat jalan samping berukuran kecil keluar dari

jalan lingkar dengan garis singgung yang mungkin bisa

disalahartikan oleh pengemudi sebagai kelanjutan dari

jalan lingkar. Di malam hari, tanpa panduan maupun

penerangan, pengemudi dan pengendara mungkin tidak

melihat tikungan tersebut, serta kehilangan kendali saat

melewati bahu jalan yang kasar dan tidak beraspal,

sehingga mengakibatkan mereka keluar dari jalan.

Analisis tabrakan

Truk terguling

Sejumlah truk yang menuju Jambi berjalan dengan

lambat di tikungan ini saat menanjak sekitar 5-6 persen.

Sering kali truk-truk ini membawa muatan berlebih

sehingga pengemudi mencoba berbelok dengan

mengambil radius terbesar sambil sekaligus berusaha

menghindari lubang serta kayu gelondongan dan

material. Pengemudi sadar bahwa super-elevasi di sini

sangat tinggi. Mereka mempunyai pilihan yang sulit

antara berjalan di lajur yang benar (dengan risiko

merusak truk mereka), atau berjalan terlalu lambat dan

terguling saat melewati super-elevasi yang sangat tinggi

tersebut.

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:18 AM Page 49

Page 57: 105. Keselamatan Jalan Indii

SEBELUm

SESUDAH

50 djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

Blackspot Jambi ditangani dengan langkah-langkah tersebut

setelah investigasi dan akan dimonitor untuk memastikan

langkah-langkah yang dimaksud berhasil mengurangi jumlah

tabrakan.

Langkah Penanggulangan yang Direkomendasikan:

Dengan melakukan analisis tabrakan, anggota tim

berhasil membuat daftar langkah-langkah berbiaya

rendah untuk mengurangi risiko kecelakaan di jalan ini:

• Bersihkan kayu gelondong dan material di bagian

dalam tikungan.

• Buka jarak pandang di bagian dalam tikungan

dengan memangkas pohon.

• Perbaiki drainase di bagian dalam tikungan dengan

membersihkan drainase yang sudah ada atau

membuat yang baru jika diperlukan.

• Pasang sejumlah CAM di bagian luar tikungan –

untuk pengemudi/pengendara dari kedua arah.

Tempatkan empat CAM di tiap arah di sisi luar

bahu jalan.

• Pasang satu lampu penerangan jalan di tikungan ini.

• Tempatkan rambu peringatan adanya tikungan

50m sebelum titik garis singgung pada setiap jalan

menuju tikungan ini.

• Bangun bagian bahu jalan yang tidak beraspal di

bagian luar tikungan dengan memadatkan

tanah/batu dan membentuknya sesuai kondisi

tanah setempat.

• Pasang marka tidak terputus di sepanjang

tikungan ini, dan paling tidak sepanjang 50m di

tiap-tiap bagian menjelang tikungan, untuk

memperjelas bagian tengah jalan tersebut dan

untuk mencegah kendaraan mendahului.

• Pasang rambu batas kecepatan di sepanjang jalan

lingkar ini (mungkin 60km/jam, namun perlu

dibahas dengan pihak polisi lalu lintas terlebih

dulu). Pastikan bahwa pengemudi/pengendara

mendapat pesan yang jelas mengenai kecepatan

maksimum yang diizinkan.

• Buat desain dan konstruksi ulang tikungan

tersebut untuk memungkinkan super-elevasi yang

tepat dikombinasi dengan bahu jalan beraspal

yang lebar (paling tidak 1,5m) di kedua sisinya.

• Jika tikungan sudah direkonstruksi, pastikan

bahwa garis tepi dan garis tengah dipasang untuk

memandu pengemudi.

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:18 AM Page 50

Page 58: 105. Keselamatan Jalan Indii

51djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

Persimpangan merupakan lokasi rawan konflik bagi

semua pengguna jalan dan patut mendapatkan

perhatian lebih. Sebanyak 43 persen tabrakan di

perkotaan dan 11 persen tabrakan di pedesaan yang

memakan korban terjadi di persimpangan. Pada sebuah

perempatan, misalnya, ada 36 kemungkinan titik konflik.

(ditandai dengan titik merah pada diagram atas)

Tabrakan di persimpangan sering kali berakibat fatal

karena kurangnya pelindung tabrakan dari samping dan

akibat dari kecepatan yang relatif tinggi. Semakin banyak

titik konflik, semakin tinggi risiko tabrakan. Untungnya,

terdapat sejumlah langkah yang dapat diambil.

Pembangunan bundaran, misalnya, dapat mengurangi

jumlah titik konflik menjadi empat. Pada bundaran,

terutama yang dilengkapi dengan ‘daratan pemisah’,

risiko bagi pejalan kaki berkurang, karena kendaraan

mengurangi kecepatan saat mendekati bundaran, dan

‘daratan’ tersebut menjadi tempat berlindung bagi

penyeberang jalan.

persIMpangan

Semakin sedikit titik konflik,semakin sedikit pula tabrakan

terjadi.

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:18 AM Page 51

Page 59: 105. Keselamatan Jalan Indii

52 djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

Jika tabrakan menjadi masalah di persimpangan, penting untuk membedakan

antara tabrakan karena kendaraan melampaui persimpangan atau karena

kendaraan berhenti lalu berjalan lagi di persimpangan (start ulang), karena

solusi untuk tiap masalah ini sangat berbeda.

Jika terjadi tabrakan karena pengemudi tidak tahu ada persimpangan, maka

masalahnya di sini adalah karena kendaraan melampaui persimpangan. Jika

pengemudi tahu ada persimpangan dan berhenti, tapi memilih waktu yang

salah untuk memasuki jalan, maka ini adalah masalah start ulang.

Untuk mengurangi kemungkinan melampaui persimpangan, maka

persimpangan harus dibuat lebih mencolok. Ini dapat dilakukan dengan

menggandakan rambu-rambu, membuat garis tengah sehingga persimpangan

tampak lebih jelas, dan menyediakan rambu peringatan dan arah lebih awal

sehingga pengemudi/pengendara dapat mengantisipasi adanya persimpangan

tersebut tepat waktu.

Penerangan mungkin juga diperlukan, dan tata ruang jalan lainnya seperti

persimpangan jenis staggered T-junction atau bundaran mungkin perlu

dipertimbangkan.

Sumber: Australian

Line Marking for

Roundabouts

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:18 AM Page 52

Page 60: 105. Keselamatan Jalan Indii

53djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

Untuk mengurangi kemungkinan start ulang, maka

persimpangan harus terbuka lebar. Garis-garis penunjuk

arah jalan (ke kiri dan ke kanan) bisa diperbaiki dengan

memangkas tumbuhan dan pepohonan di sekitarnya,

memindahkan bangunan yang melanggar aturan dan

melarang parkir. Terkadang halte bis juga harus

dipindahkan. Bundaran dan rambu lalu lintas, yang

membutuhkan biaya lebih mahal – bisa mengurangi

masalah start ulang.

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:18 AM Page 53

Page 61: 105. Keselamatan Jalan Indii

54 djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

Tidak seperti investigasi blackspot, yang merupakan

sebuah proses reaktif dalam menghadapi masalah

kecelakaan, audit merupakan proses yang proaktif

dengan tujuan mengidentifikasi dan menghilangkan

potensi masalah keselamatan sebelum terjadi.

Tujuan utama audit adalah memastikan bahwa

tingkat keselamatan yang tinggi bagi semua proyek

jalan baik yang baru maupun yang sudah ada. Audit

keselamatan jalan menjamin tingkat keselamatan

jalan mendapat perhatian pada tiap tahap proyek

jalan. Tabrakan lalu lintas terjadi karena banyak

faktor, dan oleh karena itu audit tidak dapat

menjamin bahwa setiap potensi masalah

keselamatan telah diketahui. Bagaimanapun juga,

pertimbangan yang matang dan penggunaan

rekomendasi audit keselamatan jalan secara

seksama dapat mengurangi risiko yang dihadapi

oleh pengguna jalan.

Sebuah Audit Keselamatan Jalan atau Road Safety

Audit (RSA ) dapat terjadi pada tahap manapun

atau semua tahap desain dan konstruksi jalan,

yaitu:

RSA pada jalan yang sudah ada tidak bisa disalahartikansebagai investigasi blackspot. Audit menyelidiki potensi

masalah, sedangkan investigasi blackspot bertujuanmeningkatkan keselamatan jalan setelah terjadi

masalah.

audIt keselaMatan jalan

Audit keselamatan jalan adalah ”pengujian formal sebuah proyekjalan/lalu lintas di mana sebuah

tim yang independen danberkualifikasi memberikan laporan

mengenai potensi tabrakan padaproyek tersebut.”

(Austroads 2009)

Kelayakan

Desain awal

Desain rinci

Saat konstruksi

Pra pembukaan

Saat jalan sudah ada

Untuk proyek jalan yang besar, audit perlu

dilakukan pada tiap tahap proses.

6

6

6

6

6

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:19 AM Page 54

Page 62: 105. Keselamatan Jalan Indii

55djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

Apa pun tahap desain atau konstruksi, laporan audit mengikuti pola langkah yang sama dari awal

pelaksanaan hingga penyelesaian.

• RISIKO SANGAT TINGGI – masalah keselamatan utama dengan peluang besar tabrakan akan

terjadi dan/atau tabrakan tersebut akan mengakibatkan banyak korban jiwa.

• RISIKO TINGGI – masalah keselamatan utama dengan peluang tabrakan akan terjadi dan/atau

tabrakan tersebut akan mengakibatkan banyak korban luka berat atau meninggal.

• RISIKO SEDANG – masalah keselamatan utama dengan risiko lebih rendah bahwa tabrakan akan

terjadi dan/atau tabrakan tersebut hanya akan mengakibatkan korban luka sedang/ringan saja.

• RISIKO RENDAH – masalah keselamatan yang bisa diterima jika terjadi beberapa tabrakan

dan/atau tabrakan tersebut akan mengakibatkan korban luka ringan saja.

• RISIKO SANGAT RENDAH – masalah keselamatan yang bisa diterima jika terjadi beberapa

tabrakan dan/atau tabrakan tersebut akan mengakibatkan kerugian material saja.

Pada setiap tahap, terdapat peringkat risiko yang diakui bagi RSA untuk mengkaji kekurangan dalam

masalah keselamatan pada tahap perencanaan dan konstruksi (lihat boks):

Sumber:

Panduan Audit

Keselamatan Jalan

AUSTROADS, 2002

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:19 AM Page 55

Page 63: 105. Keselamatan Jalan Indii

Auditor kemudian menggambarkan secara terperinci

langkah-langkah yang dapat mengurangi risiko. Risiko

yang tinggi jelas memerlukan perhatian segera, namun

belum tentu memerlukan solusi berbiaya tinggi. Jika

rencana jalan masih pada tahap awal desain, sering kali

dimungkinkan untuk menghilangkan risiko tersebut

sebelum benar-benar muncul, namun fitur pelengkap

harus dipasang pada jalan tersebut untuk mengantisipasi

masalah yang mungkin muncul tadi. Audit cukup efektif

dalam mengurangi risiko pada tiap tahap konstruksi

desain, namun akan lebih efektif dari segi biaya jika

dilaksanakan lebih awal. Namun, kapan pun audit

dilaksanakan dalam pembangunan jalan, audit hanya

memerlukan sebagian kecil dari seluruh biaya yang ada.

Sebuah contoh nyata audit adalah yang dilaksanakan

oleh peserta lokakarya URKJ di Jambi. Proyek ini meliputi

peningkatan dan rehabilitasi kira-kira 19km Jalan Raya

Nasional melalui daerah berbukit-bukit di utara Jambi,

Sumatra. Pekerjaan ini meliputi pelebaran badan dan

bahu jalan, drainase, marka jalan dan peningkatan

delineasi, serta rehabilitasi dan penguatan badan jalan.

Jalan raya ini memiliki riwayat kemacetan dan tabrakan

lalu lintas, namun membangun jalan raya baru yang

lebih lebar dan lurus akan memakan terlalu banyak

biaya. Karena itu diputuskan untuk memperlebar dan

memperkuat jalan yang sudah ada.

Sebagian besar dari peningkatan jalan telah terlaksana

saat inspeksi audit dilakukan. Bagian jalan raya yang

mengalami audit adalah sebuah jalan dua lajur dengan

dua arah. Di beberapa lokasi terdapat saluran besar

pada tiap sisinya. Terdapat dua lajur selebar 3,5m dan

bahu jalan selebar 1,5m yang tidak beraspal. Jalan raya

ini memiliki banyak tikungan horizontal dan vertikal,

dengan kecepatan aman diperkirakan hanya 40km/jam,

meskipun biasanya kecepatan kendaraan yang melalui

jalan ini lebih tinggi.

RSA tahap Pra Pembukaan dari Peningkatan Jalan Raya

pada Jalan Raya Nasional Sumatera-Jambi

56 djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:19 AM Page 56

Page 64: 105. Keselamatan Jalan Indii

Persoalan Keselamatan:Sejumlah masalah keselamatan ditemui sepanjang jalan

yang baru ditingkatkan ini. Selain itu, sejumlah masalah

keselamatan juga muncul terkait proyek pekerjaan jalan

yang sedang berlangsung.

Kekurangan-kekurangan dalam masalah keselamatan ini

diberi peringkat risiko oleh tim audit sesuai dengan

sistem peringkat yang telah ditetapkan (lihat tabel).

57djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

mASALAH KESELAmAtAN

Clear zone untuk jalan dengan volume tinggi dan

kecepatan yang diantisipasi sebesar (kira-kira)

75km/jam (perkiraan) seharusnya 6m (menurut

grafik clear zone VicRoads). Meskipun konsep

clear zone masih baru di Indonesia, angka 6m ini

merupakan lebar yang diakui secara internasional

dan harus dijauhkan dari bahaya tepi jalan pada

kedua sisi jalan raya.

RiSiKo

SANgAt

tiNggi

REKomENDASi

• Perlu dicatat bahwa praktik internasional

yang baik membutuhkan clear zone selebar

paling tidak 6m untuk jalan raya.

• Usahakan untuk menempatkan semua

bahaya tepi jalan di luar jarak ini.

• Tutup saluran air dengan tutup yang sesuai

dan dapat dilalui.

• Sebagai alternatif, gunakan penahan

benturan (pagar) sebagai pelindung dari

bahaya tepi jalan.

Jalan raya ini masih mengikuti garis yang sama

dengan yang dimilikinya sebelum pengerjaan.

Ini berarti bahwa keterbatasan horizontal dan

vertikal yang sama masih ada. Ada lokasi di

mana lalu lintas yang lebih cepat bisa

memanfaatkan marka jalan untuk mendahului

truk dan bus yang berjalan lebih lambat.

tiNggi

• Perlu dicatat bahwa peluang untuk

mengurangi bahaya akibat tabrakan saat

mendahului telah terlewatkan.

• Program konstruksi marka untuk

mendahului untuk program pekerjaan

mendatang.

• Tingkatkan jalur pandang untuk program

pengerjaan mendatang.

Bahu jalan seharusnya ditingkatkan namun tidak

ditutup. Jalan raya nasional dengan volume dan

jenis lalu lintas seperti ini seharusnya memiliki bahu

jalan yang beraspal – paling tidak selebar 1,5m –

untuk keamanan. Tiadanya bahu jalan yang

beraspal menghadirkan masalah khususnya bagi

pengendara motor – mereka bisa terpotong dan

bisa menghadapi kendaraan yang sedang

mendahului dan mendekati mereka – dan mereka

tidak memiliki jalur untuk menghindar. Masalah ini

harus diatasi segera.

tiNggi

Tutup bahu jalan di jalan raya ini (paling tidak

selebar 1,5m) segera/sedini mungkin.

1. mASALAH KESELAmAtAN YANg DiKEtAHUi PADA AUDit PRA PEmBUKAAN

Marka jalan belum selesai pada saat inspeksi.

Karena sifat jalan raya ini yang kurva-linier

(banyak lengkungan H dan V), sangat penting

bagi keselamatan untuk mendelineasi

lengkungan-lengkungan tersebut untuk

meminimalkan risiko kendaraan keluar dari jalan.

Garis tepi diperlukan terus-menerus sepanjang

jalan raya ini.

tiNggi

Pasang garis tepi di sepanjang dua sisi jalan

raya.

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:20 AM Page 57

Page 65: 105. Keselamatan Jalan Indii

58 djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

Tidak ada CAM (Chevron Alignment Markers) yang

terpasang pada lengkungan manapun saat

inspeksi. Tidak diketahui apakah ada rencana

memasang CAM seperti ini. Namun, karena

adanya jalur H dan V di jalan ini, CAM penting

untuk dipasang untuk memberi batas jalur –

terutama di malam hari.

tiNggi

Pasang sejumlah CAM di sekitar lengkungan

di mana radiusnya adalah 200m atau kurang.

Patok pengarah yang digunakan dalam proyek ini

adalah bahaya di tepi jalan. Patok ini berisiko

mencederai pengendara motor yang

menabraknya.

Ganti semua patok pengarah dengan patok

plastik. Pastikan bahwa pita pemantul cahaya

dipasang pada tiap patok.

Tidak ada rambu batas kecepatan sepanjang jalan

raya ini. Ini berakibat situasi tidak aman di mana

pengemudi/pengendara tidak tahu berapa

kecepatan maksimal yang diperbolehkan.

Kecepatan saat menuruni jalan di ketinggian

terlalu tinggi untuk kondisi ruang yang ada.

Pasang rambu batas kecepatan (berpasang-

pasangan) di lokasi-lokasi setiap 2km

sepanjang jalan (untuk seluruh panjang jalan

raya).RENDAH

mASALAH KESELAmAtAN RiSiKo REKomENDASi

Garis putih pembatas pada bagian jalan raya ini

sangat baik. Namun, peningkatan jalan raya tidak

menutup bahu jalan. Bahu jalan akan terkikis

seiring waktu dan tidak akan menyediakan ruang

yang diperlukan pengemudi untuk menghindar.

Jalan raya ini memiliki banyak lengkungan. Patok

pengarah merupakan pembatas yang baik namun

pada beberapa tikungan tajam dibutuhkan pula

CAM

SEDANg

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:20 AM Page 58

Page 66: 105. Keselamatan Jalan Indii

59djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

HigH

mASALAH KESELAmAtAN REKomENDASi

Jalan raya ini memiliki garis tepi di beberapa bagian

namun tidak ada pada bagian lainnya. Diperlukan

adanya garis pembatas yang berkelanjutan.

Sepasang lengkungan 2 arah terletak di ujung utara

jalan raya yang sudah ditingkatkan. Kombinasi

lengkungan horizontal dan vertikal adalah kondisi

yang tidak baik – lengkungan horizontal tidak terlihat

sebelum puncak, dan beberapa pengemudi bisa saja

keluar dari jalan ke sisi kiri sebelum menyadari jalur

yang benar. Jelas bahwa delineasi sangat diperlukan

di sini. Patok pengarah merupakan awal yang baik

namun CAM lebih diperlukan.

Patok-patok pengarah ini belum dicat. Ini harus

dilakukan segera. Patok-patok ini terbuat dari beton

bertulang dan merupakan bahaya di tepian jalan –

terutama bagi pengendara motor. Ada patok

pengarah yang terbuat dari plastik dan lebih murah.

Ini harus dipergunakan.

Lereng sisi ini tidak bisa dilalui dan berada di dalam

clear zone. Dengan letak pada lengkungan 2 arah ini

ada risiko yang tinggi bahwa kendaraan dapat

keluar dari jalan dan jatuh di lereng ini. Pembatas

(garis tepi dan patok pengarah) akan membantu

mengurangi risiko ini, namun penahan benturan

lebih diperlukan.

Saluran ini merupakan salah satu bahaya tepi jalan

di sepanjang jalan raya ini. Jika ada kendaraan yang

keluar dari jalan dan menabrak saluran ini

penumpangnya akan mengalami cedera serius.

Diperlukan adanya tepi jalan berkeselamatan di

sepanjang jalan nasional di Indonesia.

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:21 AM Page 59

Page 67: 105. Keselamatan Jalan Indii

60 djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

SEDANg

• Gunakan rambu yang dapat memantulkan

cahaya yang ditempatkan 500m dan juga 100m

pada sebelum setiap lokasi kerja untuk

memberitahu pengemudi/pengendara bahwa

ada perbaikan jalan di depan.

• Gunakan rambu batas kecepatan 40km/jam

untuk mengendalikan kecepatan lalu lintas.

• Gunakan kerucut lalu lintas dari plastik (seperti

topi nenek sihir dengan pita pemantul cahaya)

untuk memberi batas zona perbaikan jalan.

Para pekerja tidak mengenakan rompi berpemantul

cahaya yang mudah terlihat. Untuk keamanan mereka,

terutama jika bekerja dekat dengan arus lalu lintas,

mereka harus diwajibkan mengenakan rompi ini.

SEDANg

• Sediakan rompi berpemantul cahaya ini bagi

semua pekerja di lokasi.

• Wajibkan mereka mengenakannya saat bekerja.

Hanya ada sedikit rambu untuk memperingatkan

pengemudi/pengendara akan adanya perbaikan jalan

yang sedang berlangsung. Rambu yang digunakan untuk

menyediakan cukup informasi untuk membantu

pengendara. Ini merupakan masalah yang umum dalam

perbaikan jalan di Indonesia dan perlu diatasi demi

keselamatan pekerja dan pengguna jalan.

SEDANg

• Gunakan rambu yang dapat memantulkan

cahaya, yang ditempatkan 500m dan juga 100m

sebelum tiap lokasi kerja untuk memberitahu

pengemudi/pengendara bahwa ada perbaikan

jalan di depan.

• Gunakan rambu batas kecepatan 40km/jam

untuk mengendalikan kecepatan lalu lintas.

No. mASALAH KESELAmAtAN RiSiKo REKomENDASi

2. mASALAH KESELAmAtAN tERKAit PRoYEK PEKERJAAN JALAN

Di lokasi kerja ini sepertinya sedang ada perbaikan wilayah

longsoran. Jalan raya dikurangi menjadi satu jalur pada

titik ini, namun rambu peringatannya sangat sederhana.

Rambu memperingatkan akan bahaya batu longsor,

namun tidak memperingatkan pengemudi bahwa salah

satu lajur jalan ditutup, dan bahwa lalu lintas ke arah

Jambi harus menggunakan lajur lainnya (dengan risiko

berpapasan dengan kendaraan dari arah berlawanan).

Rambu ini tidak memantulkan cahaya dan tidak akan

terlihat di waktu malam. Ada risiko kendaraan memasuki

wilayah longsoran setelah hari gelap – terutama jika arus

lalu lintas berkurang dan kecepatan meningkat.

Kelompok pekerja jalan ini sedang bekerja di sepanjang

jalan raya. Mereka berada dekat dengan jalan raya,

namun tidak ada rambu sebelumnya untuk

memperingatkan pengendara bahwa ada pekerjaan

sedang berlangsung. Tidak satupun dari pekerja tersebut

mengenakan rompi pengaman yang memantulkan cahaya.

Salah satu pekerja bertanya mengapa para perekayasa

mengenakan rompi pengaman namun para pekerja tidak.

Ini pertanyaan yang wajar.Kemudian ia diberi rompi dan

mengenakannya. Semua pekerja di jalan harus diwajibkan

mengenakan rompi pengaman.

Terdapat kekurangan rambu maupun pembatas dari

perbaikan jalan. Hanya ada sedikit rambu peringatan

maupun informasi. Rambu-rambu tersebut tidak

memantulkan cahaya dan tidak memberi batas jalan yang

bisa dilalui maupun pada proyek pekerjaan jalan yang sedang

dilakukan secara memadai. Batas kecepatan setelah

perbaikan jalan tidak diketahui, seharusnya ditegaskan

dengan rambu bahwa batas kecepatan adalah 40km/jam,

untuk menekankan bahwa pengemudi/pengendara harus

berjalan lambat di lokasi ini.

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:21 AM Page 60

Page 68: 105. Keselamatan Jalan Indii

pejalan kakI

61djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Walaupun kita pada umumnya beranggapan bahwapengemudi dan pengendara adalah pengguna jalan utama

di Indonesia, kelompok terbesar justru sebenarnya adalahpejalan kaki. Mengingat 65 persen korban jiwa dalam

kecelakaan di dunia adalah pejalan kaki, perekayasa wajibmemperhitungkan keselamatan pejalan kaki

di jalan mereka.

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:22 AM Page 61

Page 69: 105. Keselamatan Jalan Indii

orang Lanjut Usia

Pejalan kaki lanjut usia mungkin memerlukan lampu

penerangan jalan. Beberapa mungkin tidak dapat

melihat lalu lintas dengan jelas dalam kondisi

pencahayaan kurang. Lajur pejalan kaki sebaiknya mulus

namun tidak licin, dan lubang-lubang harus ditambal.

Lokasi yang memungkinkan orang berhenti di tengah

jalan harus dapat diakses oleh mereka yang berjalan

lambat atau kesulitan naik ke trotoar.

Di mana ada persimpangan dengan lampu lalu lintas,

lamanya waktu berjalan harus sesuai untuk orang lanjut

usia. Perekayasa harus selalu melihat rancangannya dari

sudut pandang orang yang akan menggunakan jalan

tersebut.

orangtua - 45%(pejalan kaki yang tewas

berusia 60 tahun keatas)

anak-anak - 20% (pejalan kaki yang tewas

usia 4-12 tahun)

orang cacat - data tak tersedia

Mabuk - 25%(pejalan kaki yang tewas memiliki

kadar alkohol dalam darah 0,15%)

62 djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

Meskipun setiappejalan kaki pasti

menghadapi risikosaat berada di jalan

raya dan bertemukendaraan, namun

ada beberapakelompok yang

memerlukanperhatian khusus,

seperti orang lanjutusia, anak-anak,

mereka yang dalampengaruh

obat/minuman kerasdan para penyandang

cacat.

Data statistik pejalan kaki Australia.

Situasi di Indonesia tidak diketahui dengan pasti.

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:22 AM Page 62

Page 70: 105. Keselamatan Jalan Indii

63djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

Anak-Anak

Anak-anak mudah teralih perhatiannya dan sering kali

tidak mengenal bahaya. Mereka dapat mengejutkan

pengendara motor dengan tiba-tiba muncul di jalan.

Perekayasa harus mengakomodasi keselamatan anak-

anak dengan mempertimbangkan hal-hal seperti lokasi

kendaraan parkir. Seorang anak yang menyeberangi

jalan dari belakang kendaraan yang sedang parkir tidak

akan terlihat hingga kendaraan lain semakin mendekat.

Di dekat sekolah-sekolah, berbagai obyek seperti pohon

dan bangunan dapat mengurangi jarak pandang antara

anak-anak pejalan kaki dan pengendara motor.

Pagar dan gerbang sekolah harus berada di lokasi yang

aman. Anak-anak yang berkerumun di sekolah pada jam

pulang dapat menciptakan kondisi yang berbahaya jika

gerbang sekolah langsung mengarah ke jalan. Jalur

pejalan kaki harus aman dan berkelanjutan agar anak-

anak dapat menggunakannya dengan aman. Kendaraan

juga harus memperlambat kecepatan di wilayah sekitar

sekolah.

Penyandang cacat

Perekayasa perlu mempertimbangkan bagaimana

seorang tuna rungu atau tuna netra dapat mengetahui di

mana harus menyeberang jalan. Mereka perlu

mempertimbangkan apakah seorang dengan masalah

mobilitas dapat melalui penyeberangan jalan. Contohnya,

apakah seorang pengguna kursi roda dapat menyeberangi

jalan dengan median yang dinaikkan? Perekayasa harus

memosisikan diri mereka sebagai pejalan kaki, sehingga

berpikir bahwa keselamatan para penyandang cacat ada di

tangan mereka. Melihat risiko yang mengancam pejalan

kaki dan pengguna jalan lainnya membantu perekayasa

mengembangkan strategi untuk meminimalkan risiko ini.

gerbang sekolah tidak boleh terbuka menuju jalan raya.

masih terdapat banyak bahaya bagi anak-anak di indonesia

yang berjalan kaki dari dan ke sekolah. URKJ berupaya

membantu para perekayasa untuk mengembangkan

keselamatan yang lebih baik bagi para pejalan kaki kecil.

orang yang Sedang Dalam Pengaruh

Narkoba/minuman Keras

Kebanyakan orang mengkonsumsi narkoba/alkohol pada

malam hari. Kesulitan orang yang dalam pengaruh

narkoba/minuman keras adalah untuk mengendalikan

diri dan melakukan koordinasi tubuh. Hal ini dapat

diperburuk oleh kurangnya pencahayaan. Jika ada jeruji,

pagar dapat membantu memisahkan orang dalam

pengaruh alkohol dari jalan raya. Pengendara motor

yang berada dalam pengaruh alkohol bahkan

menyimpan risiko lebih besar bagi pejalan kaki.

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:22 AM Page 63

Page 71: 105. Keselamatan Jalan Indii

64 djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

Segregasi

Membiarkan kendaraan melaju di jalan bebas hambatan

dan memberi kesempatan pada orang berjalan di

tempat khusus bagi pejalan kaki adalah solusi ideal

untuk menjamin keamanan pejalan kaki.

Separasi

Jika segregasi tidak dimungkinkan, pejalan kaki dapat

dipisahkan dalam ruang dan waktu dari pengguna jalan

lainnya. Penyeberangan jalan dengan lampu lalu lintas

memungkinkan kendaraan dan pejalan kaki

menggunakan ruang yang sama dengan membedakan

waktu masing-masing dalam penggunaannya. Jelas

bahwa pengaturan waktu harus sesuai dengan kebutuhan

kedua jenis pengguna, dan penyeberangan jalan harus

jelas terlihat oleh siapa pun. Penyeberangan jalan harus

mempertimbangkan kecepatan kendaraan yang

menggunakan jalan tersebut. Jika kecepatan kendaraan

terlalu tinggi, diperlukan rambu lalu lintas untuk

mengurangi kecepatan kendaraan. Hal ini berfungsi

secara baik di wilayah perkotaan, namun di wilayah

pedesaan di mana kecepatan lalu lintas tinggi dan

penyeberangan jalan tidak tersedia, menyeberang jalan

bisa berbahaya bagi para pejalan kaki. Jika

penyeberangan yang aman tidak memungkinkan untuk

dibangun, “pemisahan tempat” dapat digunakan untuk

segregasijalan bebas hambatan, tempat

pejalan kaki/mal

Integrasi kendaraan & pejalan kaki

menggunakan jalan yang sama

separasidalam hal waktu atau ruang

Ada tiga strategiutama bagi pejalan

kaki: segregasi,separasi, dan

integrasi.

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:23 AM Page 64

Page 72: 105. Keselamatan Jalan Indii

65djBM dan ausaId – seBuah keMItraan

dalaM rekayasa keselaMatan jalan

integrasi

Integrasi adalah pada saat pejalan kaki dan lalu lintas

menyatu dan berbagi ruang yang sama. Dalam situasi ini

sangat penting untuk mengendalikan kecepatan

kendaraan sehingga hanya mengakibatkan cedera

ringan jika terjadi tabrakan.

mencegah kontak antara pejalan kaki dengan kendaraan.

Teknik ini perlu penggunaan jembatan penyeberangan

maupun underpass.

Separasi juga bisa dicapai dengan menciptakan ruang

yang aman di tengah jalan bagi pejalan kaki. Dengan

mengalami sendiri berjalan kaki di sekitar jalan raya,

para perekayasa dapat memosisikan diri mereka sebagai

pejalan kaki.

Pertanyaan lebih lanjut adalah apakah lajur pejalan kaki

selalu ada di jalan dan terpelihara dengan baik, dan

apakah ada titik penyempitan bagi pejalan kaki di mana

mereka mungkin harus memasuki area lalu lintas. Jika

tidak ada lajur pejalan kaki, mungkin bahu jalan bisa

ditutup dan diberi tepian untuk menyediakan lajur

pejalan kaki tersebut.

Di sini pejalan kaki dipisahkan dari arus kendaraan dalam hal waktu.

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:23 AM Page 65

Page 73: 105. Keselamatan Jalan Indii

66 pencapaIan dan kegIatan Mendatang

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

para perekayasa keselamatan jalan diberikan

pelatihan dan dukungan teknis untuk melaksanakan tanggung jawab

dalam melindungi kehidupansesama pengguna jalan.

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:23 AM Page 66

Page 74: 105. Keselamatan Jalan Indii

67pencapaIan dan kegIatan Mendatang

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

pencapaian dan kegiatan Mendatang

6

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:24 AM Page 67

Page 75: 105. Keselamatan Jalan Indii

Blackspots

Dalam tahun 2009, sejumlah 27 lokasi blackspot telah

diinvestigasi, disusun dalam laporan dan dipresentasikan.

Lokasi blackspot ini meliputi tikungan di jalan pedesaan,

persimpangan di jalan perkotaan, sejumlah persimpangan-

Y, blacklength pejalan kaki, dan sejumlah lokasi di mana

jalan raya yang semula terbagi menjadi beberapa lajur

berubah menjadi jalan yang tidak terbagi.

Dalam tahun 2010, kegiatan ini berlanjut dengan

investigasi blackspot di sejumlah daerah di Indonesia

termasuk:

• Duri, Riau pada 1-2 maret

• Jambi pada 3-5 maret

• Blackspot menteng, Jakarta pada 19 mei Lokasi ini merupakan tempat terjadinya kecelakaan

tragis pada Januari 2010 di mana sebuah mobil

dengan penumpang lima anak muda kehilangan

kendali saat melaju dan menabrak pagar. Empat orang

tewas. Melalui upaya kerja sama antara URKJ,

Kepolisian dan Pemerintah Propinsi DKI, satu paket

perbaikan berupa pemasangan rambu berbiaya

rendah menjadi prioritas. Hal ini merupakan wujud

perhatian Polisi Lalu lintas (dalam hal ini POLDA Metro

Jaya) dan Pejabat Ditjen Hubdat pada pentingnya

masalah keselamatan jalan. Kerjasama ini telah

membantu pembentukan kemitraan yang baik ini.

• Pulau Bangka, Bangka Belitung pada 1-3 Juni

• Lombok, Nusa tenggara Barat pada 28-30 Juli

• Jawa timur pada 2 September

Sebuah blackspot di Jambi telah ditangani dengan biaya

rendah. Setelah lokakarya URKJ, pihak berwenang

setempat di Bandung dan Palembang telah sepakat untuk

mengalokasikan dana untuk mengatasi dan menghapus

sejumlah blackspot di wilayah mereka masing-masing.

68 pencapaIan dan kegIatan Mendatang

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

pencapaIan

Jambi

Palembang

BandungJakarta

Rembang

JALUR menuju jalan yang berkeselamatan masih

merupakan perjalanan yang panjang dan penuh

tantangan, namun kemajuan sudah mulai terlihat. Daftar

di bawah ini merupakan rangkuman singkat beberapa

pencapaian yang berhasil dicatat tim URKJ dalam dua

tahun pertama.

SEBELUm

SESUDAH

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:24 AM Page 68

Page 76: 105. Keselamatan Jalan Indii

Audit Keselamatan jalan

Atas permintaan dari Manajer Proyek, tiga audit

keselamatan jalan telah dilakukan masing-masing di Tanjung

Priok (Jakarta), Nagreg (Jawa Barat), dan Rembang (Jawa

Tengah). Ini menandakan bahwa para Manajer Proyek yang

berpikiran maju sangat antusias memanfaatkan

pengetahuan dan keahlian tim URKJ dalam proyek mereka.

Suntikan pengetahuan rekayasa keselamatan jalan sangat

berharga dan bernilai jangka panjang bagi Indonesia.

• Jalan tol tanjung Priok, Jakarta pada Juli dan

Agustus 2010:

Atas permintaan Manajer Proyek, Tim URKJ

melaksanakan dua audit keselamatan jalan pada jalan

bebas hambatan ini. Dua laporan audit (saat proyek

pekerjaan jalan dan pra pembukaan) telah disusun

dan disajikan kepada Tim Proyek, bertempat di kantor

di Tanjung Priok.

• Nagreg, Jawa Barat pada Februari dan September

2010:

Atas permintaan Manajer Proyek, sebuah audit

keselamatan jalan untuk terowongan dengan metode

cut/cover telah dilaksanakan, diikuti oleh presentasi

kepada konsultan desain dan Sub Direktorat

Perencanaan DJBM. Setelah Idul Fitri 2010, atas

permintaan Manajer Proyek, ulasan rekayasa

keselamatan jalan mengenai Jalan Bypass Satu Arah

Sementara di Nagreg telah dilaporkan pada Manajer

Proyek dan Direkturnya.

• Rembang, Jawa tengah, oktober 2009

Untuk membantu Balai dalam rangka perbaikan

Pantura sepanjang lebih dari 30km ke arah utara

Rembang, tim URKJ melakukan inspeksi lapangan dan

melaporkan sejumlah keprihatinan terkait keselamatan

jalan. Sebagai hasil dari laporan tersebut, patok

pengarah jalan yang terbuat dari plastik telah mulai

dipasang di tempat tersebut untuk memperbaiki

pembatas jalan, dan saluran drainase telah disambung

untuk mengurangi jumlah bahaya sisi jalan. Perbaikan

lainnya masih belum terlaksana.

69pencapaIan dan kegIatan Mendatang

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

misi Pencari Fakta melbourne:

Sebuah Misi Pencari Fakta ke VicRoads, Melbourne,

Australia didanai oleh IndII dan dilaksanakan pada 8-17

April 2010. Delegasi Indonesia terdiri dari 24 orang dari

Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian

Perhubungan, Polisi Lalu lintas Republik Indonesia,

Bappenas, dan Universitas Indonesia. Sebuah jaringan

anggota Misi Pencari Fakta telah mengembangkan

agendanya sendiri sejak itu, dan bertemu secara reguler

di Bappenas untuk mengajukan pemikiran-pemikiran

mengenai prakarsa keselamatan jalan di masa

mendatang. Salah satu manfaat yang muncul dari

kelompok ini adalah dilaksanakannya sejumlah proyek

demonstrasi di mana rekayasa keselamatan jalan dapat

dipertunjukkan.

Jawa tengah pada 3 September 2010:

Sungguh menyenangkan saat melihat salah satu teknisi

dalam Misi Pencari Fakta ke Melbourne memotong pipa

PVC menjadi dua untuk membuat patok pengarah dari

plastik. Dengan menambahkan pita pemantul cahaya, ia

telah menciptakan serangkaian patok pengarah yang

baik dengan biaya rendah untuk membantu pengguna

jalan. Patok-patok plastik ini tidak berbahaya, tidak

seperti patok pengarah jenis lama yang terbuat dari

beton.

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:24 AM Page 69

Page 77: 105. Keselamatan Jalan Indii

Lebih Lanjut tentang Lokakarya Keselamatan

dalam Pekerjaan Perbaikan Jalan:

URKJ menyajikan lokakarya ini bagi IndII dan EINRIP. Unit

ini menyusun Panduan Lapangan Keselamatan dalam

Perbaikan Jalan yang dibagikan untuk seluruh peserta.

Salah satu yang perlu mendapat perhatian lebih adalah

pengembangan sebuah ‘permainan’ (game) – gambar

berskala dari beberapa bagian dari jalan yang menjadi

studi kasus, yang disusun oleh Victor Taufik. Ia juga

menyiapkan ratusan rambu dan kerucut lalu lintas

dalam skala kecil. Sungguh menyenangkan melihat

orang dewasa, baik pria dan wanita sibuk di lantai di

lokasi lokakarya, berdebat sengit mengenai lokasi

kerucut yang benar, maupun rambu yang sesuai untuk

digunakan. Permainan ini berdampak kuat bagi para

hadirin, dan akan terus digunakan dalam lokakarya

mendatang.

memperbarui manual

Diskusi telah berlangsung untuk merevisi dan

memperbarui standar serta manual. Hal yang terpenting

adalah DJBM telah berkomitmen mengalokasikan

sumber daya bagi tim URKJ yang baru.

Masa depan

70 pencapaIan dan kegIatan Mendatang

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

iNDii yakin bahwa kerja sama berkelanjutan dengan

DJBM akan meningkatkan kualitas rekayasa keselamatan

jalan di Indonesia. Setelah buku ini diterbitkan, IndII

akan melanjutkan upaya-upaya peningkatan kapasitas

dalam bentuk lokakarya, berbagi kemampuan dan

pelatihan untuk membangun kemampuan teknis

instansi pemerintah terkait baik di tingkat pusat maupun

daerah dan juga di antara para konsultan daerah.

Dana tetap akan dialirkan untuk meningkatkan

keselamatan jalan sebagai bentuk gerakan mengadopsi

program blackspot nasional yang muncul pada saat yang

tepat.

Kegiatan keselamatan jalan IndII hingga saat ini telah

menemukan kelemahan dalam petunjuk teknis, yang

berisikan praktik yang telah usang dalam sudut pandang

keselamatan terkini. Semua petunjuk ini akan terus

diperbarui untuk menyesuaikan dengan fokus

keselamatan yang terbaru.

Setelah mendorong kerja sama lintas-lembaga dengan

melibatkan peserta pelatihan dari Kepolisian dan Ditjen

Perhubungan Darat di tingkat daerah, IndII akan terus

mendorong dan memelihara kerja sama yang erat

dengan semua lembaga ini dengan tujuan

mengembangkan pendekatan terkoordinasi pada

keselamatan jalan di semua tingkatan.

Dengan memprakarsai pelatihan dan mendukung

pengembangan rekayasa lalu lintas jalan berbiaya rendah

di Indonesia, IndII yakin bahwa seiring berjalannya waktu

manfaat ekonomi akan semakin tampak nyata. Selain itu,

para perekayasa, dengan pelatihan dan dukungan teknis

untuk melaksanakan tanggung jawab mereka, akan

semakin menyadari perannya dalam melindungi nyawa

sesama pengguna jalan.

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:25 AM Page 70

Page 78: 105. Keselamatan Jalan Indii

iNDoNESiA tengah mengalami krisis keselamatan jalan,

tergolong yang terburuk di seluruh dunia. Data rumah sakit

menunjukkan lebih dari 40.000 orang tewas di jalanan

Indonesia tiap tahunnya. Jika tidak dilakukan apa pun,

korban tewas akibat tabrakan diperkirakan akan melebihi

50.000 per tahun dalam waktu dekat. Menghadapi latar

belakang semacam ini, IndII telah mulai bekerja sama secara

erat dengan para perekayasa Indonesia untuk

meningkatkan keselamatan jalan. Dengan fokus pada

infrastruktur, IndII memulai dengan pengerahan berbagai

upaya dalam merekayasa keselamatan jalan. IndII telah

mendanai konsultan untuk membantu otoritas jalan raya

nasional (DJBM) dalam pembentukan sebuah Unit Rekayasa

Keselamatan Jalan (URKJ), dan dalam peningkatan

kemampuan perekayasa lokal sehubungan dengan hal

rekayasa keselamatan jalan. Dengan dibantu oleh dua

konsultan nasional (Jany Agustin dan Victor Taufik), dan

berlokasi di Kantor Pusat DJBM, kami menghabiskan waktu

hampir dua tahun bekerja sama dan berlatih dengan teknisi

DJBM (bersama Polisi Lalu lintas dan pejabat Ditjen Hubdat)

dalam hal rekayasa keselamatan jalan. Ini merupakan

langkah awal menuju pembentukan URKJ yang

berkelanjutan di lingkungan DJBM. Dua perekayasa muda

DJBM (Arief Rizaldi dan Andria Muharani) menjadi

perekayasa DJBM yang pertama bergabung dengan tim

tersebut, di akhir 2009. Kemampuan dan antusiasme

mereka telah memperkuat tim ini.

Dengan dukungan IndII, DJBM mengadakan tujuh

lokakarya pelatihan besar di berbagai kota di sepanjang

Koridor Sumatra bagian Timur dan Koridor Jawa bagian

Utara (dua jalan raya paling sibuk dan berbahaya di

Indonesia). Baru-baru ini, dua lokakarya besar yang

berfokus pada keselamatan jalan saat perbaikan jalan

dilaksanakan di Makassar dan Denpasar. Sebagai lokakarya

yang pertama dengan topik tersebut, lokakarya ini

diterima dengan baik oleh para peserta. Telah dibuat pula

rencana untuk mengadakan lokakarya semacam ini di

seluruh negeri.

Dua kegiatan rekayasa keselamatan jalan baru-baru ini

diadakan di DJBM. Yang pertama adalah program audit

keselamatan jalan dan investigasi tabrakan yang bertujuan

membantu DJBM melaksanakan investigasi blackspot-nya.

Dengan dukungan teknis dari konsultan Australia, kegiatan

ini bertolak dari kegiatan-kegiatan proyek yang digambarkan

dalam buku ini.

Yang kedua adalah penyusunan serangkaian manual

rekayasa keselamatan jalan dan DVD yang sesuai. Dengan

tujuan meningkatkan pengetahuan dan kesadaran

perekayasa DJBM dalam hal-hal seperti manajemen

bahaya tepi jalan, serta audit keselamatan jalan, manual

dan DVD ini diharapkan menjadi tolok ukur dokumentasi

keselamatan jalan di Indonesia.

Australia telah mengurangi tingkat kematian akibat

tabrakan hingga berhasil menjadi menjadi salah satu yang

terbaik di dunia. Pengalaman kami dapat digunakan untuk

membantu negara-negara seperti Indonesia melakukan

“lompatan ke depan” lebih cepat. Kami dapat membantu

pakar-pakar Indonesia menyelamatkan banyak jiwa.

Keselamatan jalan merupakan sebuah investasi jangka

panjang di suatu negara, dengan hasil terbesar yang akan

ditentukan oleh koordinasi, komunikasi dan kerja sama

antar lembaga pemerintah. Para pakar di Indonesia harus

ditemukan, dipupuk, didorong dan dibantu. IndII

mengetahui bahwa konsultan internasional dapat

membantu, memimpin, melatih, mendorong dan

menimbulkan rasa antusias – namun pada akhirnya

solusinya terletak pada upaya dan para pakar setempat.

IndII senang dapat membantu Indonesia dalam upaya

keselamatan jalannya. Masukan lebih jauh akan diberikan

di tahun mendatang dalam merekayasa keselamatan jalan

raya nasional. Bantuan akan terus diberikan kepada DJBM

untuk mentransfer kemampuan dan ilmu yang diperlukan

untuk dapat menangani masalah kesehatan global ini

secara efektif dari segi biaya.

Sebuah awal telah dimulai. Masih banyak tugas di depan.

Saya yakin bangsa Indonesia saat ini “sedang dalam

perjalanan menuju jalan berkeselamatan.”

Phillip Jordan

Konsultan Rekayasa Keselamatan Jalan IndII

Jakarta, November 2010

71saMButan penutup

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

kata penutup

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:25 AM Page 71

Page 79: 105. Keselamatan Jalan Indii

“ “

tanggapan

“PELATIHAN rekayasa keselamatan jalan telah

meningkatkan pengetahuan dan memberikan kami pilihan

yang luas dalam memilih opsi peningkatan keselamatan

jalan. Saya rasa pejabat terkait keselamatan jalan, dengan

lembaga-lembaga pemangku kepentingan juga harus

mengikuti pelatihan ini. Lokakarya ini menyenangkan

sekali!

Melalui lokakarya ini kami sekarang lebih menyadari apa

sebenarnya keselamatan jalan itu. Dulu kami hanya

memandang aspek teknis, namun kenyataannya, ada

banyak solusi berbiaya rendah yang dapat meningkatkan

keselamatan jalan dan pada saat yang sama juga

mengurangi faktor risiko tabrakan.

Salah satu langkah awal kami adalah meningkatkan

kesadaran pemangku kepentingan akan pentingnya

keselamatan jalan. Salah satu contoh kecil adalah kami

sekarang sangat memperhatikan adanya izin bagi papan

iklan di jalan-jalan”.

ir. Erika Pangaribuan, mmKepala Seksi Sub Bag Pengawasan Jalan, Balai 1 Medan

“MENINGKATKAN kesadaran dan memusatkan

perhatian lembaga terkait pada keselamatan jalan

merupakan aspek penting dari proyek ini. Keselamatan

jalan bukan konsep yang baru di Indonesia namun orang

hanya memberi perhatian saat sudah terjadi masalah.

IndII telah mengoordinasikan kegiatan keselamatan

jalan dengan tiga lembaga terkait – Kementerian

Pekerjaan Umum, DJBM, dan pihak Kepolisian. Kami

dapat mengembangkan kerja sama ini dan melibatkan

lembaga lain seperti konsultan dan kontraktor. Idealnya,

proyek ini akan terus membangun momentum sehingga

kegiatan dan pelatihan dalam keselamatan jalan

menjadi komitmen yang tetap dalam lembaga

perencanaan daerah dan nasional.

Seiring dengan berlanjutnya pengembangan kegiatan

dan pelatihan di wilayah lainnya di Indonesia, studi

banding dengan negara lain yang menghadapi masalah

yang sama mungkin dapat meningkatkan kemampuan

kita mengatasi masalah setempat”.

ir. Syarkowi mansyur, m.ScKepala Bidang Perencanaan dan Pengawasan Balai

Besar Pelaksanaan Jalan Nasional III-Palembang.

72 tanggapan

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

tanggapan dari DJBm atas prakarsa keselamatan

jalan yang diselenggarakan oleh Unit Rekayasa

Keselamatan Jalan

“PEMANGKU kepentingan seperti polisi, DJBM dan

dinas perhubungan, baik di tingkat nasional maupun

regional, harus memperkuat komitmen lembaga mereka

bagi pemahaman keselamatan jalan. Saat ini masih

banyak kekurangan sumber daya manusia dalam hal

auditor keselamatan jalan dan peran terkaitnya. Kami

masih membutuhkan dukungan teknis dari pakar

nasional maupun internasional untuk mengembangkan

dan memperluas program keselamatan jalan kami.

Walaupun program ini masih dalam tahap awal namun

kami telah memetik hasil positif dari pelatihan tersebut.

Sebagai contohnya, kami telah menyadari betapa

bahayanya penahan beton bagi pengendara motor dan

pengemudi. Jadi kami harus menstandarisasi aspek

keselamatan jalan ini secara keseluruhan. Setelah

berpartisipasi dalam investigasi di beberapa Propinsi

dengan Balai, saya rasa metode pelatihan ‘learning by

doing’ ini sangat efektif”.

ir. Nurmala Simanjuntak, mEng.ScKepala Seksi Sub Direktorat Teknik Lingkungan

Wilayah Barat, Direktorat Bina Teknik, DJBM

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:25 AM Page 72

Page 80: 105. Keselamatan Jalan Indii

73glosarIuM

glosariumAngkot: Kendaraan kecil yang digunakan

sebagai transportasi umum dalam kota atau

antar kota di Indonesia

BAC: Singkatan dari Blood Alcohol Content

(kandungan alkohol dalam darah), sebuah

cara mengukur tingkat pengaruh alkohol.

Blacklength: Ruas jalan dengan jumlah

korban tabrakan yang tinggi per kilometer

Blackspot: Wilayah jalan dengan tingkat

tabrakan yang tinggi.

investigasi blackspot: Sebuah investigasi yang

bertujuan meningkatkan keselamatan jalan

setelah masalah timbul. Investigasi ini

menyelidiki kesalahan yang terjadi, penyebab,

dan menyarankan berbagai cara mengurangi

kemungkinan masalah tersebut berulang di

kemudian hari.

CAM: Singkatan dari Chevron Alignment

Marker. CAM digunakan dalam jumlah

banyak untuk menunjukkan derajat belokan

di suatu ruas jalan.

Clear zone: Wilayah di luar jalan yang harus

dibiarkan bebas dari penghalang dan

penurunan yang berbahaya untuk memberi

ruang pada kendaraan untuk menghindar.

Lebar clear zone yang diperlukan dihitung

berdasarkan volume kendaraan, kecepatan

kendaraan, radius lengkungan dan lereng

bagian samping jalan yang curam.

Langkah penanggulangan : Langkah yang

diterapkan untuk mengurangi risiko tabrakan.

Penahan benturan: Penahan yang

ditempatkan secara strategis di sisi jalan

untuk mencegah kendaraan keluar dari jalan

dan menabrak benda yang lebih berbahaya.

Biaya kecelakaan: Biaya total suatu

tabrakan, terdiri dari banyak komponen

seperti biaya medis, gaji yang hilang, serta

kerusakan materi.

DJBm: Direktorat Jenderal Bina Marga.

Ditjen Hubdat: Direktorat Jenderal

Perhubungan Darat.

EiNRiP: Eastern indonesia National Road,

Proyek Perbaikan Jalan Nasional Indonesia

Timur. Sebuah prakarsa yang dibiayai oleh

AusAID.

cedera fatal: Cedera akibat kecelakaan yang

berakibat kematian, baik seketika maupun

hingga 30 hari setelah kecelakaan.

Jalan yang ramah (forgiving): Jalan yang

dirancang untuk melindungi dan mengurangi

risiko pengguna jalan saat terjadi tabrakan.

Patok jalan yang mudah patah: Patok ringan

yang dibangun sedemikian rupa sehingga

bisa patah dan dilewati pada saat ditabrak

kendaraan, memperkecil risiko dan

mengurangi cedera.

Rambu prioritas: Rambu yang

mengindikasikan bahwa seorang pengemudi

harus siap untuk berhenti jika perlu untuk

memberi kesempatan pengemudi dari arah

lain untuk lewat.

Pagar pengaman jalan/guardrail: Sebutan

yang sering digunakan untuk penahan baja

dari batangan berbentuk W.

tabrakan depan: Tabrakan di mana ujung

depan dua kendaraan saling berbenturan.

marka jalan: Garis yang ditambahkan pada

permukaan jalan untuk memandu,

mengarahkan maupun mengendalikan

pengemudi/pengendara.

Badan jalan: Permukaan jalan yang

dipadatkan, seperti jalan yang keras dan

trotoar.

Kerugian material saja (Property Damage

Only - PDO): Jenis kecelakaan yang hanya

mengakibatkan kerugian material saja. Sifat

kerugian dihitung secara finansial.

Perlintasan kereta: Persimpangan antara

jalur kereta api dan jalan.

Kecelakaan lalu lintas: Tabrakan atau

kejadian lalu lintas lain yang terjadi tanpa

unsur kesengajaan pengguna jalan, lihat

tabrakan.

tabrakan: Tabrakan lalu lintas (tabrakan

kendaraan bermotor, kecelakaan mobil, atau

tabrakan mobil) yang terjadi jika sebuah

kendaraan di jalan berbenturan dengan

kendaraan lain, pejalan kaki, binatang,

reruntuhan, maupun penghalang. Tabrakan

lalu lintas dapat berakibat kematian, cedera

maupun kerugian material. Tabrakan dapat

dihindari dengan mengambil langkah-

langkah pencegahan.

Korban jiwa akibat tabrakan: Seorang

korban yang meninggal dalam 30 hari sejak

tabrakan sebagai akibatnya.

Punuk Jalan: Sebuah punuk yang didisain

dan dibangun dengan benar melintas sebuah

jalan yang bertujuan untuk mengurangi

kecepatan kendaraan dan/atau mengurangi

kepadatan lalu lintas (juga biasa disebut

polisi tidur).

marka jalan: sarana maupun material apa

pun yang digunakan di permukaan jalan

untuk memandu, mengarahkan maupun

mengendalikan pengemudi/pengendara.

Audit keselamatan jalan: Audit yang

menyelidiki potensi masalah, mengkaji apa

yang mungkin salah dan menyarankan

metode untuk menghindarinya.

Perekayasa keselamatan jalan (RSE):

Seorang perekayasa yang bekerja untuk

meningkatkan keselamatan jalan melalui

penyesuaian dengan lingkungan fisik jalan.

Perekayasa jalan umumnya terampil dalam

investigasi blackspot dan audit keselamatan

jalan.

Bahaya tepi jalan: Suatu benda (berdiameter

lebih dari 100mm) yang terletak dalam clear

zone jalan.

trauma tabrakan lalu lintas: Trauma yang

disebabkan oleh tabrakan lalu lintas.

Pengguna jalan: Orang-orang yang

menggunakan jalan, termasuk pejalan kaki,

pengendara sepeda, pengendara motor,

pengemudi mobil, truk dan bus, dan

sebagainya.

tabrakan terguling: Suatu jenis tabrakan lalu

lintas di mana kendaraan terguling ke

samping atau terbalik.

Bundaran: Sebuah persimpangan melingkar

di mana lalu lintas harus berjalan dalam satu

arah mengelilingi suatu bagian di tengahnya

(biasanya berbentuk taman atau air mancur).

Kecelakaan keluar dari jalan: Kecelakaan

tunggal, terjadi jika sebuah kendaraan keluar

dari jalan.

Patok pengaman: Juga dikenal sebagai

penahan benturan, ini merupakan penahan

dari baja atau beton yang mencegah

kendaraan yang oleng menabrak benda di

tepi jalan yang lebih berbahaya.

Jalan beraspal: Jalan yang telah dilapisi

dengan aspal.

cedera berat: Cedera yang membuat korban

masuk rumah sakit dan dirawat selama lebih

dari 30 hari.

Bahu jalan: Bagian di tepi jalan yang

dibangun dan dinaikkan. Bahu jalan

memberi ruang untuk drainase dan menjaga

keawetan jalan beserta lapisan dasar jalan.

Bahu jalan yang diaspal dapat menjadi

‘ruang pemulihan’ yang baik untuk

kendaraan yang oleng, atau jalur untuk

menghindari tabrakan depan. Selain itu,

bahu jalan memberikan ruang yang lebih

aman bagi pejalan kaki yang berjalan di jalan

tersebut.

Super-elevasi: Lereng pada bagian tikungan

jalan yang disediakan untuk membantu

meningkatkan kekuatan kendaraan dalam

mempertahankan alur belokannya. Namun,

jika sudut super-elevasi terlalu besar, dan

kendaraan yang menggunakan jalan itu

terlalu berat, ada risiko kendaraan tersebut

akan terguling.

Rencana manajemen lalu lintas: Sebuah

perencanaan yang menunjukkan dengan

jelas semua rambu, palang dan komponen

lain yang harus dipasang di lokasi jalan.

Mewujudkan jalan BerkeselaMatan dI IndonesIa

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:25 AM Page 73

Page 81: 105. Keselamatan Jalan Indii

04. IndII Road Safety Report_Bhs_Layout 1 12/20/10 2:25 AM Page 74