Top Banner
91 Lampiran 9 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. I DENGAN ANGGOTA KELUARGA NY. S YANG MENDERITA TB PARU DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PACARKELING SURABAYA 1. Kasus 1 1.1 Pengkajian Pengkajian dilakukan pada hari Jumat, 28 Maret 2014 di rumah keluarga Tn. I Pukul 17.00 WIB. 1. Data umum a. Nama Kepala Keluarga : Tn. I b. Alamat dan telepon : Jl. Karang gayem 4/31 Surabaya c. Pekerjaan KK : Pensiunan PT Barata d. Pendidikan KK : SMK e. Komposisi keluarga : N o . Nama L / P Hub dg KK Umur Pend idik an Pekerjaan Status Imunis asi Status Kesehat an 1 . 2 . 3 . 4 . 5 . 6 . 7 . Tn I Ny.S Nn.D Tn.Y f Tn.Y An.R An.C L P P L L L P KK Istri Anak ke-3 Anak ke-4 Menantu Cucu Cucu 62 Th 56 Th 33 Th 29 Th 36 Th 7 Th 4 Th SMK SD SMK SMK SMK SD - Tidak bekerja Tidak bekerja Wiraswast a Wiraswast a Wiraswast a Tidak bekerja Tidak bekerja - - - - - Lengka p Lengka p Sehat Sakit TBC Sehat Sehat Sehat Sehat Sehat f. Genogram
26

10.2 Kasus 1

Feb 12, 2016

Download

Documents

Hany Krisbianti

Laporan
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 10.2 Kasus 1

91

Lampiran 9 ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN. I

DENGAN ANGGOTA KELUARGA NY. S YANG MENDERITA TB PARUDI WILAYAH KERJA PUSKESMAS PACARKELING SURABAYA

1. Kasus 11.1 Pengkajian

Pengkajian dilakukan pada hari Jumat, 28 Maret 2014 di rumah keluarga Tn. I Pukul 17.00 WIB.1. Data umum

a. Nama Kepala Keluarga : Tn. Ib. Alamat dan telepon : Jl. Karang gayem 4/31 Surabayac. Pekerjaan KK : Pensiunan PT Baratad. Pendidikan KK : SMKe. Komposisi keluarga :

No.

Nama L/P

Hub dg KK

Umur Pendidikan

Pekerjaan Status Imunisasi

Status Kesehatan

1.2.3.4.5.6.7.

Tn INy.SNn.DTn.YfTn.YAn.RAn.C

LPPLLLP

KKIstri

Anak ke-3Anak ke-4Menantu

CucuCucu

62 Th56 Th33 Th29 Th36 Th7 Th4 Th

SMKSD

SMKSMKSMKSD-

Tidak bekerjaTidak bekerjaWiraswastaWiraswastaWiraswasta

Tidak bekerjaTidak bekerja

-----

LengkapLengkap

SehatSakit TBC

SehatSehatSehatSehatSehat

f. Genogram

Keterangan:

g. Tipe keluargaTipe keluarga Tn.I adalah ke, hal mana keluuarga majemuk terdiri dari suami, istri, anak, menantu beserta cucunya. Tidak ada kendala atau masalah yang dirasakan setiap anggota keluarga yang mengganggu aktifitas mereka sehari-hari.

h. Suku bangsa

Page 2: 10.2 Kasus 1

92

Keluarga Tn.I bersuku Jawa, bahasa yang digunakan sehari-hari adalah Bahasa Jawa dan terkadang Bahasa Indonesia. Di dalam keluarga tidak ada budaya yang bertentangan dengan kesehatan.

i. AgamaKeluarga Tn.I menganut Agama Islam, setiap anggota keluarga menunaikan shalat 5 waktu. Tidak ada pantangan dalam mengkonsumsi obat yang bertentangan dengan syariat Agama Islam. Keluarga berpendapat bahwa sakit yang diserita Ny.S adalah cobaan yang diberikan oleh Allah.

j. Status sosial ekonomi keluargaMenurut Ny.S setiap bulan keluarganya diberi uang oleh anak ketiga ± Rp 1000.000,-. Tn.I sudah tidak bekerja lagi karena sudah pensiun dari pabrik tersebut dan hanya mendapatkan pesangon. Ny.S biasanya membantu catering anaknya di Pacar Kembang. dan pengeluaran untuk setiap bulan ± Rp 1000.000,-. Selain itu klien juga diberi uang oleh anak ke-4 sehingga Ny.S dapat menyisihkan uang untuk ditabung.

k. Aktivitas rekreasi keluargaNy.S mengatakan kegiatan yang dilakukan oleh keluarga adalah menonton televisi bersama seluruh anggota keluarga dan bermain dengan cucunya, terkadang jalan-jalan dengan suami. Menurut Ny.S dengan keadaan seperti ini maka ada suasana kebersamaan.

2. Riwayat dan tahap perkembangan keluargaa. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga Ny.S merupakan tahap perkembangan keluarga dengan anak dewasa atau pelepasan karena Anak pertama sudah menikah dan meninggalkan rumah. Tugas perkembangan pada tahap ini adalah:1) Memperluas keluarga inti dengan keluarga besar

Pada keluarga Ny.S, anak pertama, ketiga dan keempat sudah membentuk keluarga dan anak yang pertama dan kedua meninggalkan rumah, memiliki rumah sendiri. namun anak ketiga dan keempat sudah berkeluarga tetapi masih tinggal bersama Ny.S. Tugas perkembangan ini belum terpenuhi karena keluarga Ny.S belum sepenuhnya terpenuhi memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.

2) Mempertahankan keintiman pasanganHal tersebut sudah terpenuhi karena hubungan komunikasi antara Ny.S dengan suaminya terjalin harmonis seperti menanyakan kondisi kesehatan Ny.S. dan jika ada waktu luang biasanya Ny.S dan Tn.I keluar jalan-jalan naik sepeda motor berdua.

3) Membantu orang tua suami/istri yang sedang sakit dan memasuki masa tua.Pada keluarga Ny.S, seluruh anak sangat mendukung untuk kesembuhan orang tuanya, terutama Ny.L anak pertama yang selalu menemani ibunya mengantarkan berobat ke puskesmas walaupun sudah tidak tinggal satu atap. Tugas perkembangan ini sudah terpenuhi

4) Membantu anak untuk mandiri di masyarakatPada keluarga Ny.S, anak pertama, ketiga dan keempat sudah berkeluarga. Anak pertama dan kedua tinggal di rumah peninggalan neneknya jalan Pacar Kembang belaker no 47 sedangkan anak ketiga dan keempat masih

Page 3: 10.2 Kasus 1

93

tinggal bersama orang tua di Jalan Karang Gayem 4/31, Ny.L bekerja di catering, Ny. A, Ny.D dan Tn.Y bekerja di pabrik. Hal tersebut sudah terpenuhi.

5) Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tanggaPada keluarga Ny.S, telah diatur kembali peranan antara orang tua Ny.D dan Tn.Y sebagai anak. Berperan dalam kegiatan rumah tangga serta peran merawat orang tua yang sakit. Hal tersebut sudah terpenuhi.

b. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhiSemua tahap perkembangan keluarga sudah terpenuhi seperti yang diharapkan. Sedangkan tugas perkembangan keluarga yang belum optimal dicapai saat ini adalah karena Ny.S mengatakan perannya belum berhasil seperti yang diharapkan, karena Nn.A berusia 37 tahun belum menikah.

c. Riwayat keluarga intiTn.I menderita penyakit DM sejak 4 tahun yang lalu dan rutin minum obat glibenclamid 1x1 Pagi. Setelah Ny.S mengeluh batuk lebih dari 3 minggu, pada tanggal 10-03-2014 hasil tes dahak atau SPS hasilnya BTA positif dan klien sudah minum OAT selama ± 3 minggu, di minum pukul 07.00 WIB. Ny.S termasuk katagori 1 pada fase intensif. Gejala TB paru yang masih muncul sampai sekarang seperti batuk dan berkeringat malam tanpa melakukan aktifitas. Adapun anak dan menantunya dalam keadaan sehat, tidak pernah mempunyai sakit serius. Kedua cucunya dalam keadaan sehat, tidak pernah sakit serius tetapi terkadang batuk pilek.

d. Riwayat kesehatan keluarga sebelumnyaMenurut Tn.I keluarganya memiliki riwayat diabetes melitus dari ayah Tn.I. Tn.I menderita TB paru ± 4 tahun yang lalu dan sudah dinyatakan sembuh sejak menjalani pengobatan selama ± 6 bulan. Adapun keluarga dari Ny. S tidak memiliki riwayat penyakit menular dan penyakit keturunan seperti diabetes melitus dan hipertensi.

3. Pengkajian Lingkungana. Karakteristik rumah

Luas bangunan yang ditempati sekitar 136m2 (8m x 17m),terdiri dari 1 ruang tamu, 2 kamar tidur, 1 ruang dapur, 1 kamar mandi dan didepan ada teras rumah. Bangunan berbentuk segi empat. Lantai rumah cukup bersih terbuat dari tegel semen, berdinding tembok, kepemilikan rumah sendiri, keadaan rumah cukup bersih, penataan alat atau perabot rumah tangga tampak kurang teratur, penerangan dan ventilasi cukup baik terdapat 4 jendela, beberapa jendela dibuka setiap pagi. Khusus penerangan dan ventilasi dalam kamar cukup. Untuk pemanfaatan pekarangan didepan rumah terdapat toga. Penyediaan air bersih berasal dari PDAM sedangkan untuk air minum menggunakan air mineral dalam kemasan galon. Di rumah terdapat 1 jamban berupa septic tank dengan jarak ±10 m. Tempat sampah didepan rumah diangkut oleh petugas.

Page 4: 10.2 Kasus 1

94

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RWKeluarga Tn.I hidup di lingkungan yang padat penduduknya. Jalan setapak berpaving yang menuju akses jalan raya dan dapat dilewati oleh sepeda motor. Sebagian besar dari tetangga di lingkungan tempat tinggal keluarga Tn.I merupakan penduduk asli yang bersuku jawa. Interaksi antar warga banyak dilakukan pada sore dan malam hari karena pada siang hari umumnya mereka bekerja.

c. Mobilitas geografis keluargaKeluarga Tn.I dahulu tinggal di Pacar Kembang 47 belakang selama 10 tahun. Pada tahun 2006 keluarga Tn.I pindah rumah di Karang Gayem 4/31 surabaya hingga sekarang dan bertempat tinggal di lingkungan yang padat penduduk.

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakatNy.S adalah kader PKK di RT 01 RW 02 Kaliwaren, biasanya mengikuti pengajian rutin 1x/ minggu, serta mengikuti kader posyandu lansia.

e. Sistem pendukung keluargaNy.S selalu mendapat dukungan dari anggota keluarga lainnya dalam hal pengobatan gratis TB paru. Keluarga memiliki fasilitas untuk menunjang kesehatan ke Puskesmas Pacar Keling Surabaya dengan mengunakan Jamkesmas. Untuk transportasi keluarga menemani untuk berobat dengan menggunakan sepeda motor menuju pelayanan kesehatan.

4. Struktur Keluargaa. Pola komunikasi keluarga

Keluarga Tn.I menggunakan pola komunikasi terbuka di mana tiap anggota keluarga berhak dan bebas menyampaikan pendapat. Antar anggota keluarga Tn.I terbina hubungan yang harmonis, dalam menghadapi suatu permasalahan biasanya dilakukan musyawarah keluarga sebelum memutuskan pemecahan.

b. Struktur kekuatan keluargaPengambilan keputusan di keluarga adalah Tn.I selaku Ayah Atau kepala keluarga melalui tahap diskusi/musyawarah dengan anggota keluarga..Bila mengalami suatu masalah pada salah satu anggota keluarga Tn.I tiap anggota biasanya selalu memberikan pendapatnya.

c. Struktur Peran 1) Tn.I sebagai ayah dan kepala rumah tangga yang baik bagi keluarga,

melindungi dan menjaga keluarga termasuk anak yang masih tinggal bersamanya.

2) Ny.S sebagai ibu rumah tangga, sebelum sakit Ny.S membantu anak ke-1 memasak catering tetapi selama sakit TB paru sering di rumah bersih-bersih.

Page 5: 10.2 Kasus 1

95

3) Ny.D sebagai anak ketiga yang sudah berkeluarga4) Tn.Y sebagai anak terakhir yang sudah berkeluarga, dimana sudah

bekerja.d. Nilai dan Norma Keluarga

Menurut Tn.I semua kebiasaan yang ada di rumahnya adalah peraturan – peraturan umum yang ada dalam keluarga lain seperti harus menjalankan ibadah shalat 5 waktu, saling menghormati antar anggota keluarga dan saling menyayangi, dan sebisa mungkin menghindari perselisihan.

5. Fungsi keluargaa. Fungsi Afektif

Anggota keluarga saling menyayangi, mencintai, Mengasihi dan saling mendukung antar anggota keluarga, jika ada masalah selalu dibicarakan bersama dan dicarikan jalan keluar dan jika salah satu anggota yang sakit maka anggota keluarga yang lainnya ikut merasakannya.

b. Fungsi SosialisasiNy.S mengatakan hubungan keluarga dengan masyarakat di lingkungan tempat tinggalnya cukup baik. Ny.S selalu mengajarkan dan menanamkan perilaku sosial yang cukup baik, seperti memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anaknya. Keluarga mengajarkan perilaku sesuai ajaran agama yang dianutnya dalam kehidupan sehari-hari dirumah dan lingkungannya. Keluarga juga cukup aktif dalam mengikuti kegiatan yang ada dimasyarakat.

c. Fungsi Perawatan Kesehatan atau Tugas Perawatan Keluarga1) Mengenal masalah kesehatan

Ny.S belum mengetahui mengenai penyakit TB paru yang dideritanya. Hal ini ditunjukkan dengan Ny.S mengatakan “saya hanya tahu kalau batuk-batuk dan penyakit menular itu pun saya tahu itu dari petugas kesehatan”. “saya tidak tahu penyebabnya mbak, apa sih itu mbak?”. Berdasarkan pengukuran pengetahuan TB paru dengan kuesioner diperoleh skor sebesar 40 % didapatkan tingkat pengetahuan yang kurang. Keluarga tampak binggung saat diberi pertanyaan tentang TB paru.

2) Mengambil keputusanAnggota keluarga lebih mempercayakan masalahnya pada pelayanan kesehatan seperti Puskesmas. Keluarga sangat percaya terhadap petugas kesehatan dan selalu rajin Kontrol tiap hari Rabu ke Puskesmas Pacar Keling Surabaya. Setelah dinyatakan menderita TB paru keluarga Ny.S yaitu Ny.L anak ke-1 sebagai PMO dan mendukung pengobatan TB untuk kesembuhan Ny.S dan mengambil OAT sebelum persediaan habis.

3) Merawat anggota keluarga yang sakitAnggota keluarga Tn.I, ia selalu mengingatkan Ny.S untuk terus minum obat secara teratur dan selalu memotivasi Ny.S untuk makanan yang bergizi. PMO yang ditentukan oleh puskesmas adalah Ny.L dengan tugas menyiapkan obat, mengawasi minum obat sampai menelan tetapi Ny.S meminum obatnya sendiri. Ny.S sehari-hari mengasuh cucunya yang berusia 4 tahun. Ketika batuk Ny.S menutupnya dengan tangan dan tidak menggunakan masker.

4) Memelihara atau memodifikasi lingkungan

Page 6: 10.2 Kasus 1

96

Tn.S mampu memodifikasi lingkungan, ventilasi dan pencahayaan cukup setiap hari jendela selalu dibuka. Rumah Tn.I tertata cukup rapi. sampah dibuang didepan kemudian diangkut oleh petugas.

5) Menggunakan fasilitas atau pelayanan kesehatanKeluarga Tn.S dahulu memanfaatkan fasilitas yang diberikan oleh Pabrik yaitu askes. Ny.I mengatakan bahwa keluarga mereka sangat memanfaatkan Askes, karena pandangan mereka itu adalah hak mereka yang pembayarannya melalui potongan gaji setip bulan. Tn.I dan Ny.S rutin check up kesehatannya setiap bulan ke RS. Sekarang keluarga Tn. Kontrol rutin ke Puskesmas Pacar Keling dengan menggunakan JPS. Setiap hari Rabu Ny.S mengambil OAT jika tidak paham Ny.S menyakan kepada petugas kesehatan. Jadi, keluarga Tn.I sudah mengerti tentang pemanfaatan fasilitas kesehatan.

d. Fungsi ReproduksiNy.S mengatakan sudah menoupause ±8 tahun yang lalu. Ny. S mempunyai 4 orang anak.

e. Fungsi EkonomiMenurut Tn.I keadaan ekonomi keluarganya cukup, menurutnya cukup untuk makan sehari – hari, untuk berobat saat ada anggota keluarga yang sakit. Keluarga juga dapat penghasilan dari anak-anaknya.

6. Stress dan koping keluargaa. Stressor jangka pendek dan panjang

Menurut Ny.S tidak ada yang membuat stress untuk saat ini. Ny. S tidak menarik diri dari masyarakat sekitarnya. Tetangga Ny.S hanya mengetahui jika Ny.S menderita sakit paru-paru

b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stresorNy.S menganggap masalah ini adalah cobaan dari tuhan. Ny.S sudah dapat beradaptasi dengan penyakit yang dideritanya karena sudah berobat ke Puskesmas dan pasrah terhadap situasi sakitnya.

c. Strategi koping yang digunakanJika ada masalah dalam keluarga selalu dimusyawarahkan dengan anggota keluarga yang lain dengan komunikasi terbuka untuk mengatasi masalah tersebut.

d. Strategi adaptasi disfungsionalKeluarga tidak pernah menggunakan alternatif lain untuk berobat, keluarga selalu pergi ke puskesmas atau rumah sakit.

7. Harapan keluargaTn.I mengatakan semoga dengan adanya perawat yang datang ke rumahnya, bisa membantu untuk meningkatkan kesehatan keluarganya. Dan semoga bisa memberikan informasi – informasi kesehatan yang diperlukan oleh anggota keluarga. Setelah berobat dan minum obat teratur berharap bisa sembuh dan mengurangi penularan ke anggota keluarga.

Page 7: 10.2 Kasus 1

97

8. Pemeriksaan fisikNo.

Pemeriksaan Fisik

Anggota KeluargaTn. I Ny. S Ny. D Tn. Y Tn.Yi An. R An. C

1 Keadaan umum

ComposmentrisTD: 120/70 mmHgRR : 18x/menitN : 84x/ menitS : 36,6° C

ComposmentrisTD : 130/80mmHgRR : 19x/menitN  : 80x/menitS  : 36,7° CBB: 52 Kg

ComposmentrisTD : 110/80mmhgRR  : 19x/menitN  : 80x/menitS    : 36,5° C

ComposmentrisTD : 110/70mmhgRR: 18x/menitN :80x/menit S : 36,5° C

ComposmentrisTD : 110/80mmhgRR  : 19x/menitN  : 86x/menitS    : 36,5° C

ComposmentrisRR: 25x/menitN : 106x/menit S : 36,6° C

ComposmentrisRR  : 24x/menitN  : 104x/menitS    : 36,7° C

2 Kepala- Rambut

- Mata

Bersih, rambut hitam dan penyebaran rata.

Tidak Ikterik Tidak AnemisTidak memakai kaca mataPenglihatan masih baik

Bersih, rambut hitam pendek dan penyebaran rata

Tidak Ikterik Tidak AnemisTidak memakai kaca mataPenglihatan masih baik

Bersih, rambut hitam lurus

Tidak Ikterik Tidak AnemisTidak memakai kaca mataPenglihatan masih baik

Bersih, rambut hitam

Tidak Ikterik Tidak AnemisTidak memakai kaca mataPenglihatan masih baik

Bersih, rambut hitam lurus

Tidak Ikterik Tidak AnemisTidak memakai kaca mataPenglihatan masih baik

Bersih, rambut hitam

Tidak Ikterik Tidak AnemisTidak memakai kaca mataPenglihatan masih baik

Bersih, rambut hitam lurus

Tidak Ikterik Tidak AnemisTidak memakai kaca mataPenglihatan masih baik

3 Hidung Tidak ada secret dan polip.

Tidak ada secret dan polip.

Tidak ada secret dan polip.

Tidak ada secret dan polip.

Tidak ada secret dan polip.

Tidak ada secret dan polip.

Tidak ada secret dan polip.

4 Telinga Tidak adaSerumenPendengaran

Tidak adaSerumenPendengaran

Tidak adaSerumenPendengaran

Tidak adaSerumenPendengaran

Tidak adaSerumenPendengaran

Tidak adaSerumenPendengaran

Tidak adaSerumenPendengaran

Page 8: 10.2 Kasus 1

98

baik baik baik baik baik baik baik5 Mulut dan

Gigi Bersih, Tidak ada stomatitis dan gigi lengkap

Bersih, tidak ada stomatitis dan gigi lengkap

Bersih, tidak ada stomatitis dan gigi lengkap

Bersih, tidak ada stomatitis dan gigi lengkap

Bersih, tidak ada stomatitis dan gigi lengkap

Bersih, tidak ada stomatitis dan gigi lengkap

Bersih, tidak ada stomatitis dan gigi lengkap

6 Leher Tidak adapembesarankelenjar tyroid

Tidak adapembesarankelenjar tyroid

Tidak adapembesarankelenjar tyroid

Tidak adapembesarankelenjar tyroid

Tidak adapembesarankelenjar tyroid

Tidak adapembesarankelenjar tyroid

Tidak adapembesarankelenjar tyroid

7 Dada- Jantung

- Paru-paru

- Bentuk

S1 dan S2 tunggalSuara nafasVesikulerPergerakan dada simetris

S1 dan S2 tunggalMasih terdapat batuk produktifTerdapat suara nafas tambahan RonchiRR 19x/menitPergerakan dada simetrisvocal fremitus teraba.

S1 dan S2 tunggalSuara nafasVesikulerPergerakan dada simetris

S1 dan S2 tunggalSuara nafasVesikulerPergerakan dada simetris

S1 dan S2 tunggalSuara nafasVesikulerPergerakan dada simetris

S1 dan S2 tunggalSuara nafasVesikulerPergerakan dada simetris

S1 dan S2 tunggalSuara nafasVesikulerPergerakan dada simetris

8 Abdomen

Datar, terdapat ising usus, tidak ada nyeri tekan

Datar, Bising usus frekuensi 14x/menit, tidak ada nyeri tekan

Datar, tidak ada nyeri tekan

Datar, tidak ada nyeri tekan

Datar, tidak ada nyeri tekan

Datar, tidak ada nyeri tekan

Datar,tidak ada nyeri tekan

9 Ekstermitas Ekstremitas atas dan bawah

Ekstremitas atas dan bawah

Ekstremitas atas dan bawah

Ekstremitas atas dan bawah

Ekstremitas atas dan bawah

Ekstremitas atas dan bawah

Ekstremitas atas dan bawah

Page 9: 10.2 Kasus 1

99

dapat digerakkan, CRT < 3 detikTidak ada edema

dapat digerakkan, CRT < 3 detikTidak ada edema

dapat digerakkan, CRT < 3 detikTidak ada edema

dapat digerakkan, CRT < 3 detikTidak ada edema

dapat digerakkan, CRT < 3 detikTidak ada edema

dapat digerakkan, CRT < 3 detikTidak ada edema

dapat digerakkan, CRT < 3 detikTidak ada edema

9. Pemeriksaan penunjanga. Pemeriksaan Dahak SPS

Nama : Soewarni Umur : 56 tahun L/P : Perempuan Bulan

KeNo. Reg Lab

Hasil Pemeriksaan Dahak Tanggal BB

A B C BTA0 (awal)

2150423

1+Neg

1+Neg

Neg 1+Neg

21-02-201403-05-2014

52 Kg52,5 Kg

10. TerapiTerapi yang didapat yaitu OAT katagori 1 di minum sejak tanggal 10-03-2014 dengan dosis 1 x 3 kapsul/hari.

Page 10: 10.2 Kasus 1

100

11. Analisis dataNo Data Problem Etiologi1

2

DS : a. Ny.S mengatakan tidak

menggunakan maskerb. Tn.I memiliki riwayat TB paru ± 4

tahun yang laluc. Ny. S mengatakan tidak ada

pembuangan dahak khusus.d. Ny.S sehari-hari mengasuh cucunya

yang berusia 4 tahun DO:a. Terdapat balita umur 4 tahun (cucu)

yang terlihat akrabb. Tidak menggunakan sapu tangan

tetapi hanya dengan menutup tangannya ketika batuk.

c. Hasil pemeriksaan : BTA 1+ pada tanggal 10-3-2014

DS : a. Ny.S mengatakan belum paham

mengenai penyakit TB paru hanya mengetahui penyakit TB Paru itu penyakit menular.

DO :a. Pendidikan terakhir Ny.S adalah

SDb. Dari kuisioner pengetahuan tentang

penyakit TB paru yang telah diberikan kepada Ny.S hanya bisa menjawab 4 pertanyaan dari 10 yaitu sebesar 40 %

c. Keluarga binggung saat ditanya tentang definisi TB Paru sambil menjawab “saya tidak tahu mbak”

d. Keluarga bertanya tentang pengertian penyakit TB Paru seperti “ TB paru itu apa sih mbak?”

Resiko terjadinya penularan TB paru Ny.S pada anggota keluarga yang lain

Kurang pengetahuan keluarga tentang penyakit TB paru

Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit

Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah penyakit TB paru

12. Skoringa. Resiko terjadinya penularan TB paru Ny.S pada anggota keluarga yang lainnya

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

Kriteria Skor PembenaranSifat masalah:Ancaman kesehatan

2/3 x1=2/3 Ny. S menderita TB Paru katagori 1 fase intensif bulan I dengan BTA positif. Ny.S tidak memakai masker dalam kesehariannya.

Page 11: 10.2 Kasus 1

101

Kemungkinan masalah untuk diubah:Sebagian

2/2x 2=2 Dapat dirubah dengan penyuluhan tentang penularan TB Paru. Ny. S membuang dahak di toilet dan rajin membuka jendela pada pagi hari.

Potensi masalah untuk dicegah:Cukup

2/3 x 1=2/3 Kondisi rumah Tn.I yang cukup bersih, lantai rumah cukup bersih, ventilasi dan pencahayaan cukup.

Menonjolnya masalah: Masalah berat harus segera ditangani

2/2 x 1=1 Masalah perlu ditangani segera karena resiko penularan pada anggota keluarga yang lain dengan melakukan pemeriksaan pada anggota keluarga yang lain (screening kesehatan) dan Keluarga Tn.I memanfaatkan Puskesmas yang terdekat dan sesuai kemampuan.

Total 4 1/3

b. Kurang pengetahuan tentang penyakit TB paru pada keluarga Ny.S berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga dalam mengenal masalah tentang TB paru

Kriteria Skor Pembenaran1. Sifat masalah.

Keadaan sejahtera

2. Kemungkinan masalah dapat diubah.Mudah

3. Potensial masalah untuk dicegahSedang

4. Menonjolnya masalahAda masalah tetapi tidak perlu ditangani

1/3 x 1 = 1/3

2/2 x 2 = 2

2/3 x 1 = 2/3

2/2 x 1 = 1

Ny. S mendapatkan informasi tentang TB paru dari petugas kesehatan bahwa TB paru itu dapat menular.

Ny. S sering aktif bertanya jika tidak paham tentang TB paru.

Keluarga Tn.I mau diajak kerjama (kooperatif) dalam penyuluhan

Keluarga merasa jika masalah ini tidak besar, karena mereka masih mempunyai teman dan kerabat dan dapat dijadikan sumber informasi.

Total skor 4

2. Diagnosis KeperawatanSetelah melakukan proses skoring prioritas diagnosis keperawatan pada keluarga Tn.I, yaitu:a. Resiko terjadinya penularan TB paru Ny.S pada anggota keluarga yang

lainnya berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

b. Kurang pengetahuan tentang penyakit TB paru keluarga Tn.I berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.I dalam mengenal masalah tentang TB paru Ny.S

Page 12: 10.2 Kasus 1

102

3. Intervensi Keperawatan

No.

Diagnosa Tujuan Kriteria Evaluasi IntervensiKeperawatan Umum Khusus Kriteria Standar

1 Resiko terjadinya penularan TB paru Ny.S pada anggota keluarga yang lainnya berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

Setelah dilakukan 4x kunjungan rumah, tidak terjadi penularan TB paru

Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam bentuk pendidikan kesehatan:1. Keluarga dapat

mengenal dan mampu mencegah penularan penyakit TB paru pada anggota keluarganya.

2. Keluarga mampu melakukan tindakan untuk merawat anggota keluarga yang menderita penyakit TB paru dengan mencegah penularan

Verbal

Perilaku(Psikomotor)

Keluarga dapat : a. Menjelaskan tentang

cara penularan TB paru dengan benar

b. Menyebutkan 2 upaya untuk mencegah terjadinya penularan TB paru dengan benar

c. Menyediakan tempat untuk pembuangan dahak dengan benar.

Ny.S menutup mulutnya dengan sapu tangan pada waktu bersin atau batuk

1) Beri pendidikan kesehatan kepada keluarga Tn.I tentang pencegahan dan penularan TB paru.

2) Evaluasi singkat untuk menyebutkan apa yang sudah dijelaskan

3) Beri reinforcement positif

1) Anjurkan keluarga untuk menyediakan wadah khusus untuk pembuangan dahak yang diberi desinfektan.

2) Anjurkan untuk memisahkan alat makan, menjemur alat-alat tidur

3) Anjurkan untuk memakai masker, menutup mulut dengan sapu tangan ketika batuk atau bersin

4) Berikan masker pada keluarga.

Page 13: 10.2 Kasus 1

103

4. Implementasi No Diagnosa

keperawatan keluarga

TUK Tanggal Jam

Implementasi Ttd

1 Resiko terjadinya penularan TB paru Ny.S pada anggota keluarga yang lainnya berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam bentuk pendidikan kesehatan:a. Keluarga dapat mengenal

dan mampu mencegah penularan penyakit TB paru pada anggota keluarganya.han TB paru.

b. Keluarga mampu melakukan tindakan untuk merawat anggota keluarga yang menderita penyakit TB paru dengan mencegah penularan

06 April 201416.00 WIB

1. Memberikan penyuluhan tentang pencegahan dan penularan TB paru

2. Mengevaluasi singkat untuk menyebutkan penyuluhan yang sudah dijelaskan

3. Memberikan reinforcement positif 4. Menganjurkan keluarga untuk menyediakan

wadah khusus untuk pembuangan dahak yang diberi desinfektan

5. Menganjurkan untuk memisahkan alat makan, menjemur alat-alat tidur

6. Menganjurkan untuk memakai masker, menutup mulut dengan sapu tangan ketika batuk atau bersin

7. Memberikan masker pada keluarga.

Devita

1 Resiko terjadinya penularan TB paru Ny.S pada anggota keluarga yang lainnya berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam bentuk pendidikan kesehatan:a. Keluarga dapat

mengenal dan mampu mencegah penularan penyakit TB paru pada anggota keluarganya.

b. Keluarga mampu melakukan tindakan

14 April 201419.30 WIB

1. Menggali lebih dalam tentang intervensi sebelumnya.

2. Memotivasi untuk menggunakan masker, memisahkan alat makan, membuka jendela setiap hari

Devita

Page 14: 10.2 Kasus 1

104

untuk merawat anggota keluarga yang menderita penyakit TB paru dengan mencegah penularan

1 Resiko terjadinya penularan TB paru Ny.S pada anggota keluarga yang lainnya berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

Setelah dilakukan tindakan keperawatan dalam bentuk pendidikan kesehatan:a. Keluarga dapat mengenal

dan mampu mencegah penularan penyakit TB paru pada anggota keluarganya.

b. Keluarga mampu melakukan tindakan untuk merawat anggota keluarga yang menderita penyakit TB paru dengan mencegah penularan

20 April 201418.00 WIB

1. Menggali lebih dalam tentang intervensi sebelumnya.

2. Memotivasi untuk menggunakan masker, memisahkan alat makan, membuka jendela setiap hari

Devita

Page 15: 10.2 Kasus 1

105

5. EvaluasiNo

diagnosaTanggal

JamEvaluasi Pelaksana

1 06-04-201417.00 WIB

S : a. Ny.S mengatakan masih belum paham tentang cara penularan TB parub. Ny.S mengatakan membuang dahaknya di toiletc. Ny.S mengatakan minum obat setiap hari

O : a. Keluarga tidak dapat menjelaskan kembali tentang cara penularanb. Ny.S dapat menyebutkan 1 upaya pencegahan TB paruc. Ny.S menutup mulutnya dengan tangan pada waktu bersin atau batukd. Keluarga membuka jendela setiap harie. Ny.S tidak memakai masker.

A : Masalah tidak terjadi

P :Intervensi dilanjutkanPada kunjungan ke 2 : Berikan pendidikan kesehatan ulang sesuai kesepakatan dengan keluarga.

Devita

1 14 April 201420.00 WIB

S : a. Ny.S mengatakan kuman menular lewat udarab. Ny.S mengatakan membuka jendela tiap hari agar sinar matahari masuk.c. Ny.S mengatakan membersihkan rumahnya setiap hari

O : a. Keluarga menjawab pertanyaan tentang cara penularan TB parub. Ny.S dapat menyebutkan 2 upaya pencegahan TB paru

Devita

Page 16: 10.2 Kasus 1

106

c. Keluarga membuka jendelanyad. Ny.S tidak memakai maskere. Ny.S menutup mulutnya dengan tangan pada waktu bersin atau batuk

A : Masalah tidak terjadiP :

Intervensi dilanjutkanPada kunjungan ke 3 : Berikan pendidikan kesehatan ulang sesuai kesepakatan dengan keluarga.

1 20 April 201419.00 WIB

S : a. Ny.S mengatakan ketika batuk kuman TB menular lewat udara bebas b. Ny.S mengatakan membuka jendela tiap hari agar sinar matahari masuk, makan

makanan bergizi, membuang dahak di toiletc. Ny.S mengatakan minum obat setiap hari.

O : a. Keluarga menjawab pertanyaan tentang pencegahan dan penularan TB parub. Ny.S dapat menyebutkan 2 upaya pencegahan TB paruc. Keluarga membuka jendela setiap harid. Ny.S memakai maskere. Ny.S menutup mulutnya dengan sapu tangan pada waktu bersin atau batuk

A : Masalah tidak terjadiP : Intervensi dihentikan

Devita