Top Banner
1 TUGAS TUGAS TUGAS TUGAS PERENCANAAN KOTA PERENCANAAN KOTA PERENCANAAN KOTA PERENCANAAN KOTA Oleh Oleh Oleh Oleh : MELIA OKTIVA 100406026 Fakultas Teknik Fakultas Teknik Fakultas Teknik Fakultas Teknik Departemen Arsitektur Departemen Arsitektur Departemen Arsitektur Departemen Arsitektur UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
22

100406026 - MELIA OKTIVA (UTS).pdf

Apr 16, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 100406026 - MELIA OKTIVA (UTS).pdf

1

TUGAS TUGAS TUGAS TUGAS PERENCANAAN KOTAPERENCANAAN KOTAPERENCANAAN KOTAPERENCANAAN KOTA

OlehOlehOlehOleh ::::

MELIA OKTIVA

100406026

Fakultas TeknikFakultas TeknikFakultas TeknikFakultas Teknik

Departemen ArsitekturDepartemen ArsitekturDepartemen ArsitekturDepartemen Arsitektur

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Page 2: 100406026 - MELIA OKTIVA (UTS).pdf

2

ABSTRAK

Telah dilakukan analisa terhadap perkembangan transportasi pada

perencanaan kota Surakarta, Indonesia . Dengan analisa terhadap kota ini,

diharapakan dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk perencanaan

transportasi di masa depan untuk mengurangi kemacetan yang sering terjadi.

Page 3: 100406026 - MELIA OKTIVA (UTS).pdf

3

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN................................................................................... 4

1.1 Latar Belakang..................................................................................... 4 1.2 Tujuan.................................................................................................. 6

BAB II TEORI................................................................................................... 6

2.1 Kemacetan Lalu Lintas....................................................................... 7

2.2 Faktor Penyebab Kemacetan Kota Surakarta..................................... 8

2.3 Tempat – tempat yang Rawan Kemacetan......................................... 8

2.4 Dampak dari Kemacetan................................................................... 10

2.5 Solusi untuk Mengatasi Kemacetan.................................................. 12

BAB III STUDI KASUS.................................................................................. 15

BAB IV KESIMPULAN.................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 22

Page 4: 100406026 - MELIA OKTIVA (UTS).pdf

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kota Surakarta adalah sebuah kota yang terdapat di Jawa Tengah yang

dikenal dengan nama Solo atau Sala. Kota Surakarta ini menempati peringkat

kesepuluh wilayah terbesar di Indonesia setelah Yogyakarta. Di sebelah utara

Kota Surakarta berbatasan dengan Kabupaten Boyolali, di sebelah timur

berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar, di sebelah barat berbatasan dengan

Kota Kartasura, dan di sebelah selatan berbatasan dengan Solo Baru Kabupaten

Sukoharjo.

Dilihat dari letak wilayahnya, Kota Surakarta ini berpotensi sebagai

daerah transit yang strategis. Karena Kota Solo merupakan pertemuan dari tiga

jalur utama kota besar dari jalur transportasi Jawa, yaitu jalur ke Yogyakarta,

Semarang dan Surabaya. Kota Surakarta juga dikenal dengan kota budaya

karena di kota ini banyak tempat – tempat bersejarah seperti keraton, sehingga

banyak wisatawan yang singgah di kota ini. Di kota budaya ini juga berdiri

universitas – universitas yang lumayan favorit seperti Universitas Sebelas

Maret, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Unisri, HIS, Universitas

Surakarta, dan masih banyak sekolah tinggi lainnya, sehingga banyak

mahasiswa pendatang yang tinggal di Kota Surakarta. Faktor – faktor itulah

yang membuat Kota Surakarta semakin ramai dan hidup. Kondisi inilah yang

membuat pemerintah Kota Surakarta berinisiatif untuk mengembangkan Kota

Surakarta menjadi Kota Metropolis. yang berbudaya dengan slogan Spirit Of

Java.

Page 5: 100406026 - MELIA OKTIVA (UTS).pdf

5

Seperti kota metropolis yang lain, kini Kota Surakarta telah berdiri

bangunan pencakar langit seperti apartment, hotel, bank – bank yang

bangunannya modern, dan mall – mall yang cukup besar seperti Solo Grand

Mall (SGM), Solo Square (SS), Carefour, dan lain – lain. Selain dibangun

gedung – gedung super mewah, di Kota Surakarta juga masih banyak bangunan

– bangunan kuno yang diperuntukan untuk fasilitas umum. Seperti bangunan

kantor pos, Bank Indonesia, stasiun – stasiun yang ada di Kota Surakarta serta

tempat yang lainnya. Hal ini dilakukan agar Kota Surakarta tetap menjadi kota

budaya.

Selain itu, penduduk ataupun wisatawan yang singgah di kota ini,

disuguhi dengan tempat – tempat yang menarik di sisi Kota Surakarta seperti

Galabo, tempat makan makanan yang khas dari Solo, night market tempat

membeli berbagai cinderamata khas solo, Taman Balaikambang, taman kota

yang digunakan untuk wisata, PGS, Benteng, Pasar Klewer, Pasar Legi, dan lain

– lain.

Di sisi – sisi Kota Surakarta inilah yang biasanya terjadi penumpukan

kendaraan yang tak ayal menimbulkan kemacetan.Serta mengingat Kota

Surakarta yang sering dilalui oleh banyak kendaraan baik kendaraan umum

maupun pribadi sehingga jalanan utama di Kota Surakarta menjadi sangat

ramai. Apalagi jika pada jam berangkat dan pulang kerja, sekolah, serta kuliah,

jalan – jalan di Kota Surakarta menjadi padat. Oleh sebab itu, kami tertarik

untuk membahas kemacetan di Kota Surakarta ini.

Page 6: 100406026 - MELIA OKTIVA (UTS).pdf

6

1.2 Tujuan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dan

wawasan tentang sistem transportasi secara umum, dan menacari solusi dari

permasalahan system transportasi yang ada di Indonesia serta membantu

memikirkan alternative lain untuk mengatasi kemacetan.

Page 7: 100406026 - MELIA OKTIVA (UTS).pdf

7

BAB II

TEORI

2.1 Kemacetan Lalu Lintas

Kemacetan adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau bahkan

terhentinya lalu lintas yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan

melebihi kapasitas jalan. Kemacetan banyak terjadi di kota-kota besar,

terutamanya yang tidak mempunyai transportasi publik yang baik atau memadai

ataupun juga tidak seimbangnya kebutuhan jalan dengan kepadatan penduduk,

misalnya Jakarta dan Bangkok.

Lalu lintas didalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan

sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas Jalan, sedang yang

dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang diperuntukkan

bagi gerak pindah Kendaraan, orang, dan/atau barang yang berupa Jalan dan

fasilitas pendukung.

Jadi definisi kemacetan lalu lintas adalah situasi atau keadaan

tersendatnya atau bahkan terhentinya gerak kendaraan dan orang di Ruang Lalu

Lintas jalan yang disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan sehingga

melebihi kapasitas jalan.

Faktor – faktor yang menyebabkan kemacetan antara lain:

1. Arus yang melewati jalan telah melampaui kapasitas jalan,

2. Terjadi kecelakaan lalu-lintas sehingga terjadi gangguan kelancaran karena

masyarakat yang menonton kejadian kecelakaan atau karena kendaran

yang terlibat kecelakaan belum disingkirkan dari jalur lalu lintas,

Page 8: 100406026 - MELIA OKTIVA (UTS).pdf

8

3. Terjadi banjir sehingga kendaraan memperlambat kendaraan

4. Ada perbaikan jalan,

5. Bagian jalan longsor,

6. Kemacetan lalu lintas yang disebabkan kepanikan seperti kalau terjadi isyarat

sirene tsunami,

7. Adanya pasar tumpah,

8. Parkir liar di sisi jalan yang menyebabkan jalan menjadi sempit.

2.2 Faktor Penyebab Kemacetan di Kota Surakarta

Faktor – faktor di atas merupakan penyebab umum kemacetan yang sering

terjadi pada sebagian kota di wilayah Indonesia, tak terkecuali Kota Surakarta.

Menurut analisis yang didapat faktor utama penyebab kemacetan di Kota

Surakarta antara lain adalah:

1. Pertambahan volume kendaraan,

2. Pedagang kaki lima berjualan di trotoar

3. Sarana dan prasarana lalu lintas kurang memadai,

4. Parkir liar,

5. Tata kota yang kurang baik,

6. Kendaraan yang tidak tertib lalu lintas.

2.3 Tempat – Tempat yang Rawan Kemacetan

Adapun tempat – tempat yang rawan macet akibat faktor di atas adalah:

Page 9: 100406026 - MELIA OKTIVA (UTS).pdf

9

1. Palang pintu palur, setiap kali kereta lewat akan muncul kemacetan. Hal ini

akibat dari kendaraan dari arah barat (Solo) yang menuju ke Karanganyar

atau tawangmangu atau sebaliknya terhalang oleh palang pintu pada saat

kereta lewat. Padahal jalur ini padat dengan kendaraan. Jadi pada saat

kereta lewat terjadi penumpukan kendaraan yang kadang mengakibatkan

kemacetan.

2. Palang pintu KA Jebres di Jalan Urip Sumoharjo, palang pintu ini berdekatan

dengan traffict light. Ketika palang pintu menutup dan pada saat itu juga

traffict light menunjukan lampu merah, maka di daerah itu akan terjadi

penumpukan kendaraan.

3. Di sekitar Pasar Gede, Pasar Klewer,Pasar Legi, Solo Grand Mall, PGS, SS

dan pusat perbelanjaan lainya. Tempat – tempat ini biasanya terjadi

penumpukan kendaraan karena di tempat perbelanjaan seperti ini banyak

orang yang memarkirkan kendaraannya di badan jalan. Hal ini dikarenakan

lahan parkir pusat perbelanjaan itu kurang memadai, tidak bisa

menampung volume kendaraan. Sehingga kendaraan yang lewat jalan di

depan pusat perbelanjaan ini tidak leluasa melewati jalan karena jalan

terhalang oleh kendaraan yang terparkir secara liar.

4. Pasar Kartasura, pasar tumpah yang ada di Kota Surakarta. Pasar ini kadang

menimbulkan kemacetan, karena sebagian badan jalan digunakan untuk

berjualan.

5. Kerten, karena banyak kendaraan umum yang ngetem disana.

6. Di depan sekolah, kampus, kantor. Ketika jam berangkat dan pulang sering

terjadi kemacetan karena padatnya kendaraan. Apalagi jika jalannya kecil,

keadaan ini bisa memperparah kemacetan.

Page 10: 100406026 - MELIA OKTIVA (UTS).pdf

10

7. Terminal Tirtonadi, stasiun balapan, stasiun purwosari, dan tempat

perpindahan moda lainya. Pada saat liburan atau lebaran penumpang

membludak, dan banyak penumpang yang menunggu bus di luar dari

wilayah terminal sehingga jalan perlintasannya agak terganggu dan bisa

menimbulkan kemacetan.

8. Dan tempat wisata seperti Taman binatang Jurug dan Taman Balaikambang.

Saat liburan tiba tak ayal tempat wisata ini dipenuhi oleh wisatawan bai

lokal maupun luar kota. Sehingga jalan disekitar taman itu padat dan

kemungkinan terjadi kemacetan.

9. Empat jalur utama kota Solo yakni jalan lingkar utara (Sumber-Mojosongo),

jalan Achmad Yani, jalan Slamet Riyadi dan jalan Veteran, kondisi arus

lalu lintasnya sudah menunjukkan kepadatan walaupun tidak menimbulkan

kemacatan permanen.

10. Depan Rumah sakit,seperti depan rumah sakit Moewardi.

11. Dan tempat lainnya.

2.4 Dampak dari Kemacetan

Kemacetan lalu lintas ini memberikan dampak negatif yang cukup besar

yang antara lain menyebabkan:

a. Kerugian waktu, karena kecepatan perjalanan yang rendah. Banyak waktu

yang terbuang pada saat terjebak macet. Apalagi jika padat merayap yang

bisa macet sampai berjam – jam. Hal ini sangat merugikan sekali bagi

semua orang termasuk produsen sayur atau buah. Karena barang

dagangannya tidak dapat dipasarkan tepat waktu dan jika terlalu lama bisa

saja barang produksinya busuk dan produsen mengalami kerugian yang

Page 11: 100406026 - MELIA OKTIVA (UTS).pdf

11

sangat besar. Bagi konsumen kerugian ini juga dirasakan karena tidak dapat

memenuhi kebutuhannya.

b. Pemborosan energi, karena pada kecepatan rendah konsumsi bahan bakar

lebih tinggi, sehingga pengeluaran untuk membeli bahan bakar lebih

banyak.

c. Keausan kendaraan lebih tinggi, karena waktu yang lebih lama untuk jarak

yang pendek, radiator tidak berfungsi dengan baik dan penggunaan rem

yang lebih tinggi. Apalagi macet ditengah – tengah tanjakan, supir harus

pintar – pintar untuk mengendalikan kendaraan agar tidak tergelincir jika

tergelincir dapat menimbulka kecelakaan karambol. Yang dapat

menimbulkan kerugian materiil bahkan korban jiwa.

d. Meningkatkan polusi udara karena pada kecepatan rendah konsumsi energi

lebih tinggi, dan mesin tidak beroperasi pada kondisi yang optimal.

e. Menurunnya kualitas udara perkotaan yang menyebabkan adanya pemanasan

kota karena perubahan iklim, penipisan lapisan ozon secara regional, dan

menurunnya kualitas kesehatan masyarakat, seperti terjadinya infeksi

saluran pencernaan, timbulnya penyakit pernapasan, adanya Pb (timbal)

dalam darah, dan menurunnya kualitas air bila terjadi hujan (hujan asam).

f. Penggunaan bahan bakar untuk kendaraan bermotor dapat mengemisikan zat-

zat pencemar seperti CO, NOx, SOx, debu, hidrokarbon dan timbal tersebut

dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang berbeda tingkatan dan

jenisnya, tergantung dari macam, ukuran dan komposisi kimiawinya.

Gangguan tersebut terutama terjadi pada fungsi faal dari organ tubuh seperti

paru-paru dan pembuluh darah, atau menyebabkan iritasi pada mata dan

kulit.

Page 12: 100406026 - MELIA OKTIVA (UTS).pdf

12

g. Meningkatkan stress pengguna jalan, ketika orang sedang di buru waktu

untuk cepat – cepat sampai tujuan pada saat di tengah jalan malah terjebak

oleh macet. Maka emosi pengemudi naik dan menjadi stress karena target

yang diinginkan tidak tercapai.

h. Mengganggu kelancaran kendaraan darurat seperti ambulans, pemadam

kebakaran dalam menjalankan tugasnya.

2.5 Solusi untuk Mengatasi Kemcetan

Ada beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk memecahkan

permasalahan kemacetan lalu lintas yang harus dirumuskan dalam suatu rencana

yang komprehentip yang biasanya meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

1. Peningkatan Kapasitas Jalan

Salah satu langkah yang penting dalam memecahkan kemacetan adalah

dengan meningkatkan kapasitas jalan/parasarana seperti:

a. Memperlebar jalan, menambah lajur lalu lintas sepanjang hal itu

memungkinkan,

b. Merubah sirkulasi lalu lintas menjadi jalan satu arah,

c. Mengurangi konflik dipersimpangan melalui pembatasan arus tertentu,

biasanya yang paling dominan membatasi arus belok kanan.

2. Meningkatan Penggunaan Kendaraan Umum

Solusi ini dilakukan untuk mengurangi volume kepadatan kendaraan.

Namun untuk mengoptimalkan angkutan umum agar efisien dalam penggunaan

ruang jalan dan menarik minat penumpang dilakukan beberapa cara antara lain:

a. Pengembangan jaringan pelayanan angkutan umum,

Page 13: 100406026 - MELIA OKTIVA (UTS).pdf

13

b. Menambah angkutan massal yang nyaman, misalnya Solo Batik Trans.

c. Pengembangan lajur atau jalur khusus kendaraan, misalnya jalur khusus

kendaraan roda 2.

d. Pengembangan kereta api kota, misalnya: KA Pramex, yang menghubungkan

kota Solo dengan kota Yogya dan sekitarnya,

e. Penyediaan tranportasi publik yang nyaman,aman,dan selamat misalnya bus

Damri baru yang menambah fasilitas AC di kendaraannya,

f. Kendaraan umum diharapkan tepat waktu,agar penumpang beralih dari

kendaraan pribadi ke kendaraan umum,

g. Memperbaiki fasilitas transit kendaraan umum, seperti halte,terminal,

ataupun stasiun.

3. Pembatasan Kendaraan Pribadi

Langkah ini biasanya tidak populer tetapi bila kemacetan semakin parah

harus dilakukan manajemen lalu lintas yang lebih ekstrim sebagai berikut:

a. Pembatasan penggunaan kendaraan pribadi menuju suatu kawasan tertentu.

Dengan cara menarik bayaran yang akan masuk kesuatu wilayah tertentu.

Misalnya dengan penggunaan Electronic Road Pricing (ERP), ERP berhasil

diterapkan di Singapura, London, Stokholm,

b. Pembatasan pemilikan kendaraan pribadi melalui peningkatan biaya

pemilikan kendaraan, pajak bahan bakar, pajak kendaraan bermotor, bea

masuk yang tinggi,

c. Pembatasan lalu lintas tertentu memasuki kawasan atau jalan tertentu, seperti

diterapkan di Jakarta yang dikenal sebagai kawasan 3 in 1 atau contoh lain

Page 14: 100406026 - MELIA OKTIVA (UTS).pdf

14

pembatasan sepeda motor masuk jalan tol, pembatasan mobil pribadi masuk

jalur busway.

d. Diterapkanya sistem Parkir progesif, yaitu kebijakan parkir yang menerapkan

tarif parkir yang tinggi di kawasan yang akan dibatasi lalu lintasnya.

4. Pengoptimalan Peranan Jalan

Pengoptimalan jalan yang sudah ada dapat dilakukan dengan cara:

a. Penataan pedagang kaki lima yang biasanya berjualan di trotoar. Keadaan ini

tak jarang menimbulkan area parkir liar yang dapat menimbulkan

kemacetan.

b. Mengurangi area parkir liar. Parkir liar sering menggunakan badan jalan

untuk area parkir sehingga jalan yang dialui semakin sempit. Masalah

parkir liar ini dapat dilihat di dekat SGM. Jalan yang ada dialih fungsikan

menjadi lahan parkir. Dan pada hari libur di tempat itu sering terjadi

kemacetan.

c. Membiasakan untuk berlalu lintas dengan baik agar terhidar dari bahaya

kecelakaan.

Page 15: 100406026 - MELIA OKTIVA (UTS).pdf

15

BAB III

STUDI KASUS

1. TOKYO

Kereta Api

Kereta api secara formal dibuja di Jepang pada tahun 1872. Kereta api

Nasional Jepang (Kokutetsu) yang telah dioperasikan selama 114 tahun ingá

tahun 1987 membentuk inti dari pengoperasian kereta api di Jepang.

Selanjutnya Kokutetsu telah diprivatisasi dan pada saat ini dibagi menjadi 6

perusahaan kereta api yang terpisah. Termasuk pula penumpang dan perusahaan

pengangkutan peti kemas (muatan), hal ini mencakup The Eastern Japan (JR

East), The Central (JR Tokai), dan Western Japan Railway Company (JR West).

Jumlah penumpang yang menggunakan JR East setiap hari di stasiun

Shinjuku, yang merupakan stasiun terpadat, dilaporkan 680.000 orang. Jalar lalu

lintas kereta api swasta di daerah Tokyo, Kyoto, Osaka, dan Kobe juga

berkembang pesat. Sebagai tambahan, jalar bawah tanah untuk sistem subway

di dalam kota besar terus berkembang setiap tahunnya. JR telah memiliki 2000

Km jalar, termasuk jalar Shinkansen sementara jalur swastanya mencapai 6.600

Km, yang melintasi negara tersebut.

Page 16: 100406026 - MELIA OKTIVA (UTS).pdf

16

Bus

Jalanan di Jepang hampir 100% permukaan dari jalan nasional dan jalan

biasa telah dibeton. Statu situasi yang nyaman bagi mobil. Seluruh negeri telah

tersebar rute jalar bus. Karena lebih murah menggunakan bus daripada kereta,

berkembang pula sejumlah masyarakat yang menggunakan jasa bus Express

untuk bepergian di dalam negeri. Kelas mewah pun kemudian muncul, beberapa

diantaranya bahkan memiliki ruangan yang membuat penumpang nyaman

dalam perjalanan sambil menikmati karaoke pada saat yang sama, sebagai

contoh. Bus-bus ini telah terbukti terrenal untuk darmawisata pegawai

perusahaan.

Hampir 30 tahun yang lalu mayoritas peti kemas dibawa dengan

menggu7nakan jalar kereta Namur pada saat ini sebagian besar peti kemas

dibawa melalui jalan. Truk-truk besar bepergian antara daerah produksi dan

daerah consumen siang dan malam. Kemudian, Sejak pengangkut peti kemas

Express menangani paket-paket kecil yang dapat tiba pada tujuan dengan cepat,

mereka menyediakan jasa yang membuat rata-rata consumen merasa mereka

tidak bisa apa-apa tanpanya.

Page 17: 100406026 - MELIA OKTIVA (UTS).pdf

17

Penerbangan

Ketika bepergian dari Tokyo menuju Osaka pada saat ini, satu dari dua

pemikiran tentang pilihan yang akan diambil apakah akan menggunakan

pesawat terbang atau menggunakan shinkansen. Hal ini dikarenakan adanya

sedikit perbedaan pada waktu tempuh yang diperlukan dan banyaknya ongkos

pada saat yang sama. Bagaimanapun ketika bepergian menuju tempat yang

sangat jauh, seseorang dihadapkan pada pilihannya untuk menggunakan kapal

terbang dengan biaya yang lebih besar tetapi waktu yang cepat atau

menggunakan kereta yang memerlukan waktu lebih lama tetapi memungkinkan

penumpang untuk menikmati pemandangan dari jendela kereta.

Ada banyak bandar udara di seluruh Jepang. Maskapai penerbangan

utama terdiri dari Japan Air Lines, All Nipón Airways, Japan Air System,

South-West Air Lines, dan Air Nipón, diantaranya yang lain. Jumlah total

pesawat terbang sekitar 3000 pesawat, berarti ketika ada satu pertimbangan

untuk menambah satu rute internacional, langit di atas jepang telah penuh. Pada

tahun 1994, bandar udara pertama yang dikelilingi air telah selesai dibangun.

Bandara Internacional Kansas.

Page 18: 100406026 - MELIA OKTIVA (UTS).pdf

18

2. HONGKONG

Di Hongkong MRT disebut sebagai ( MTR )Mass Transit Railway adalah

kereta api sistem rapid transit di Hong Kong. Awalnya dibuka pada tahun 1979,

sistem sekarang termasuk 211,6 km (131,5 mil) dari rel dengan 155 stasiun,

termasuk 86 stasiun kereta api dan 69 berhenti light rail. Sistem MTR saat ini

dioperasikan oleh MTR Corporation Limited (MTRCL).

Di bawah rel yang dipimpin kebijakan transportasi pemerintah, sistem MTR

adalah modus umum dari angkutan umum di Hong Kong, menawarkan efisiensi

dan keterjangkauan, dengan lebih dari empat juta perjalanan dilakukan dalam

hari kerja rata-rata. Pada babak pertama 2009, MTR memiliki pangsa pasar 42%

dari pasar transportasi umum waralaba, sehingga pilihan transportasi yang

paling populer di Hong Kong. Integrasi dari kartu Octopus teknologi smart tarif-

pembayaran ke MTR sistem pada bulan September 1997 telah lebih

ditingkatkan kemudahan komuter di MRT.

Pada tahun 1967, pembangunan MTR dipicu oleh sebuah studi pemerintah-

bintara. Pemerintah Hong Kong sebelumnya melakukan studi pada tahun 1960

untuk mencari solusi untuk masalah lalu lintas tumbuh disebabkan oleh

ekspansi ekonomi di wilayah itu Konstruksi dimulai segera setelah rilis

penelitian., Dan baris pertama dibuka pada tahun 1979 . The MTR segera

populer dengan penduduk Hong Kong, sebagai akibatnya, barisberikutnya telah

dibangun untuk menutupi lebih banyak wilayah. Ada perdebatan terus-menerus

tentang bagaimana dan di mana untuk memperluas jaringan MTR.

Page 19: 100406026 - MELIA OKTIVA (UTS).pdf

19

BAB IV

KESIMPULAN

Kota Surakarta merupakan pertemuan dari tiga jalur utama kota besar dari

jalur transportasi Jawa, yaitu jalur ke Yogyakarta, Semarang dan Surabaya.

Kota Surakarta ini juga merupakan kota budaya dan perdagangan yang

memungkinkan terjadi lalu lintas orang, barang, dan jasa yang cukup besar.

Kondisi demikian menyebabkan jalur transportasi Kota Surakarta menjadi jalur

yang strategis jika tidak diatur dengan baik maka dapat menimbulkan

kemacetan lalu lintas.

Kemacetan lalu lintas adalah situasi atau keadaan tersendatnya atau

bahkan terhentinya gerak kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas jalan yang

disebabkan oleh banyaknya jumlah kendaraan sehingga melebihi kapasitas

jalan.

Faktor yang menyebabkan kemacetan di Kota Surakarta antara lain:

1. Pertambahan volume kendaraan,

2. Pedagang kaki lima berjualan di trotoar,

3. Sarana dan prasarana lalu lintas kurang memadai,

4. Parkir liar,

5. Tata kota yang kurang baik,

6. Kendaraan yang tidak tertib lalu lintas.

Page 20: 100406026 - MELIA OKTIVA (UTS).pdf

20

Tempat rawan macet di sekitar Kota Surakarta antara lain:

1. Palang pintu palur

2. Palang pintu KA Jebres

3. Di sekitar Pasar Gede, Pasar Klewer,Pasar Legi, Solo Grand Mall, PGS, SS

dan pusat perbelanjaan lainya

4. Pasar Kartasura

5. Kerten

6. Di depan sekolah, kampus, kantor

7. Terminal Tirtonadi, stasiun balapan, stasiun purwosari, dan tempat

perpindahan moda lainya.

8. Tempat wisata seperti Taman binatang Jurug dan Taman Balaikambang

9. Empat jalur utama kota Solo yakni jalan lingkar utara (Sumber-Mojosongo),

jalan Achmad Yani, jalan Slamet Riyadi dan jalan Veteran,

10. Depan rumah sakit, seperti di depan RS Moewardi.

Page 21: 100406026 - MELIA OKTIVA (UTS).pdf

21

Dampak yang ditimbulkan oleh kemacetan antara lain:

1. Kerugian waktu

2. Pemborosan energi

3. Keausan kendaraan

4. Meningkatkan polusi udara

5. Merusak kesehatan

6. Meningkatkan stress pengguna jalan.

Solusi yang dapat dilakukan untuk mengurangi atau menghindari

kemacetan antara lain:

1. Peningkatan Kapasitas Jalan,

2. Meningkatan Penggunaan Kendaraan Umum,

3. Pembatasan Kendaraan Pribadi,

4. Pengoptimalan Peranan Jalan yang Sudah ada.

Page 22: 100406026 - MELIA OKTIVA (UTS).pdf

22

DAFTAR PUSTAKA

- http://greyrani.wordpress.com/2011/01/26/perencanaan-pembangunan-di-

jepang/

- http://housingjapan.com/2011/11/24/tokyo-city-planning-tokyo-sky-tree/

- http://www.goethe.de/kue/arc/dos/dos/sls/sfo/en1566336.htm

- http://www.theatlanticcities.com/neighborhoods/2011/11/tokyos-backup-

plan/440/

- http://selviaagustina090990.blogspot.com/2010/01/makalah-sistem-

transportasi-kemacetan.html