Top Banner
Program LUMBUNG DESA PROPOSAL KEGIATAN DEWAN KOMITE WILAYAH (DKW) DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
39

1 presentasi lumbung desa dkw diy

Jun 20, 2015

Download

Dalam rangka meningkatkan ketahanan pangan keluarga, upaya yang dilakukan antara lain melalui penguatan cadangan pangan masyarakat dalam bentuk Program Lumbung Desa. Program Lumbung Desa adalah salah satu kelembagaan yang ada di masyarakat yang telah lama berperan dalam pengadaan pangan terutama dalam musim paceklik. Peranan Program Lumbung Desa di masa lalu lebih bersifat sosial dan sebagai tempat untuk menyimpan hasil panen yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat di musim paceklik. Peranan Program Lumbung Desa ini pernah diupayakan untuk digantikan oleh kelembagaan alternative dengan mengintegrasikan seluruh lembaga sosial pedesaan dalam suatu organisasi modern. Namun kelembagaan alternative tersebut ternyata mengalami kegagalan dan menyebabkan petani selalu berada dalam posisi lemah. Berdasarkan hasil penelitian PSP-LP IPB tahun 2001, menunjukkan bahwa Program Lumbung Desa pedesaan di beberapa daerah terbukti memiliki daya adaptasi yang lebih tinggi dari jenis-jenis lembaga alternatif yang diintervensi dari luar. Program Lumbung Desa tersebut tidak hanya efektif dalam melayani kebutuhan pangan anggotanya pada saat krisis tetapi juga melayani kebutuhan finansial anggotanya dari hasil pengelolaan lumbung.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

Program

LUMBUNG DESA

PROPOSAL KEGIATAN

DEWAN KOMITE WILAYAH (DKW)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 2: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

Latar Belakang :

1. Memantapkan ketahanan pangan masyarakat merupakan prioritas utama dalam pembangunan, karena pangan merupakan kebutuhan yang paling dasar bagi sumber daya manusia suatu bangsa.

2. Untuk menjamin pemenuhan kebutuhan konsumsi penduduk secara fisik maupun ekonomi, diperlukan pengelolaan cadangan pangan di seluruh komponen masyarakat.

3. Salah satu caranya ialah dengan menumbuh kembangkan sekaligus memelihara tradisi masyarakat secara perorangan maupun kelompok untuk menyisihkan sebagian hasil panen sebagai cadangan pangan dengan membangun lumbung pangan.

PROPOSAL LUMBUNG DESA

2

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 3: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

Tujuan :Meningkatkan peran Program Lumbung Desa, yaitu :

1. Berperan sebagai fungsi sosial dalam penyediaan cadangan pangan masyarakat,

2. Berperan sebagai fungsi ekonomi bagi kesejahteraan anggota dan masyarakat di sekitar desa sasaran.

PROPOSAL LUMBUNG DESA

3

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 4: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

Sasaran Program Lumbung Desa berada di Desa Penghasil Pangan yang belum mendapat bantuan program sejenis pemerintah.

Penerima manfaat Program Lumbung Desa adalah rumah tangga miskin.

Gapoktan yang sudah eksis maupun kelompok tani baru.

Sasaran :

PROPOSAL LUMBUNG DESA

4

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 5: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

1.Tersedianya fisik lumbung desa.

2.Berkembangnya organisasi, administrasi dan jaringan usaha lumbung desa.

3.Tersedianya cadangan pangan di masyarakat

4.Berkembangnya usaha produktif

Indikator Keberhasilan/Output

PROPOSAL LUMBUNG DESA

5

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 6: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

KERANGKA KONSEP

PENDIRIAN LUMBUNG

DESA

PROPOSAL LUMBUNG DESA

6

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 7: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

Dengan bantuan modal dari KOMNASPAN, Kelompok Tani bisa membeli padi dari anggotanya dengan harga lebih tinggi.

Dengan harga jual lebih tinggi, maka petani akan menjual padinya ke kelompok daripada ke tengkulak. Maka petani untung, demikian pula dengan kelompoknya.

Petani bisa menyimpan sebagian hasil panen atau cadangan pangannya di lumbung desa.

1. Mewujudkan Kedaulatan dengan Program Lumbung Desa

Sebelum ada program lumbung desa, posisi petani selalu ditekan oleh tengkulak. Selain dengan sistem ijon, di mana petani terlebih dulu berhutang uang maupun barang pada tengkulak sebelum panen, petani juga tak bisa melakukan tawar menawar untuk menentukan harga pembelian.

Dengan adanya Lumbung Desa, petani mempunyai kekuatan untuk melakukan tawar menawar dengan pembeli hasil panen. Harga yang ditawarkan petani diperoleh dari hasil survei pengurus. Sesama petani kemudian sepakat mengajukan satu harga ke pembeli.

2. Meningkatkan Posisi Melalui Program Lumbung Desa

PROPOSAL LUMBUNG DESA

7

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 8: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

Pembentukan Organisasi kelompok Lumbung Desa merupakan puncak dari kuatnya Lumbung Desa.

Beberapa petani, antara 8 hingga 20 orang, bergabung dalam Kelompok Tani.

Sadar tentang kuatnya posisi tawar yang bisa diperoleh melalui asosiasi, para ketua kelompok tani segera mendirikan Asosiasi /Gapoktan.

Asosiasi/gapoktan yang sudah ada, kemudian membentuk Organisasi Kelompok Lumbung Desa yang mewadahi sebagian besar petani di kawasan ini

Pembentukan Organisasi Kelompok Lumbung Desa

PROPOSAL LUMBUNG DESA

8

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 9: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

Strategi Kegiatan Program Lumbung Desa

Seluruh proses dapat dilakukan dalam kurun waktu tiga – lima tahun, meliputi tiga tahapan yaitu: 1. tahap penumbuhan, 2. tahap pengembangan, 3. serta perwujudan kemandirian

kelembagaan

PROPOSAL LUMBUNG DESA

9

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 10: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

Tahap 1 : Penumbuhan kelompok :

1. Identifikasi desa dan kelompok2. Sosialisasi3. Seleksi4. Penetapan5. Penyusunan RUK (Rencana Usaha

Kelompok)6. Penyaluran Dana7. Pemanfaatan Dana (pembangunan fisik lumbung).

PROPOSAL LUMBUNG DESA

10

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 11: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

1. Penguatan kelembagaan2. Pengembangan usaha kelompok3. Penguatan cadangan pangan4. Penguatan modal usaha5. Pelatihan dan pendampingan

Tahap 2 : Pengembangan Kelompok

PROPOSAL LUMBUNG DESA

11

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 12: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

1.Pemantapan kelembagaan2.Pengembangan jaringan usaha dan

kemitraan3.Pemantapan cadangan pangan4.Pelatihan dan pendampingan

Tahap 3 : Kemandirian :

PROPOSAL LUMBUNG DESA

12

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 13: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

Kerangka Konsep Pemberdayaan Program Lumbung Desa

PROPOSAL LUMBUNG DESA

13

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 14: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

PENGORGANISASIAN LUMBUNG

DESA

PROPOSAL LUMBUNG DESA

14

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 15: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

1. Tingkat Pusat (DKN KOMNASPAN)

1. Menyusun Pedoman Teknis Pemberdayaan Lumbung Desa

2. Melakukan koordinasi, sosialisasi, verifikasi, advokasi, terhadap penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan lumbung desa

3. Melakukan Monitoring dan Evaluasi4. Pembinaan

PROPOSAL LUMBUNG DESA

15

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 16: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

2. Tingkat Propinsi (DKW KOMNASPAN)

Pada tingkat propinsi, DKW KOMNASPAN bertindak sebagai koordinator pelaksana kegiatan. 1. Menyusun petunjuk pelaksanaan pemberdayaan

lumbung desa2. Melakukan koordinasi, identifikasi dan seleksi calon

penerima dan calon lokasi, sosialisasi, verifikasi, dan pembinaan terhadap penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan lumbung desa.

3. Menetapkan kelompok sasaran, dengan menerbitkan SK DKW KOMNASPAN.

4. Menyelenggarakan Bimtek tentang penyelenggaraan Lumbung Desa bagi : Pengurus DKW dan DKD, Fasilitator Lapangan, dan Kelompok Kegiatan Lumbung Desa.

5. Melakukan Monitoring dan Evaluasi secara berkala.6. Melaporkan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan

lumbung desa ke DKN KOMNASPAN.

PROPOSAL LUMBUNG DESA

16

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 17: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

3. Tingkat Kabupaten (DKD KOMNASPAN)

DKD KOMNASPAN sebagai koordinator pelaksana Lumbung Desa di kabupaten. 1. Bersama DKW melakukan identifikasi, sosialisasi,

dan seleksi calon penerima dan calon lokasi, verifikasi, dan pembinaan terhadap penyelenggaraan kegiatan pemberdayaan lumbung desa.

2. Bersama DKW melakukan Monitoring dan Evaluasi.

3. Melaporkan perkembangan pelaksanaan kegiatan pemberdayaan lumbung desa ke DKW secara berkala.

4. Melakukan pendampingan dengan rekruitment tenaga pendamping/fasilitator lapangan yang profesional, dan ditetapkan dengan Kontrak Kerja oleh DKW KOMNASPAN.

PROPOSAL LUMBUNG DESA

17

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 18: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

4. Tingkat Kelompok Lumbung Desa

1. Menyusun RUK (Rencana Usaha Kelompok).2. Membangun fisik lumbung.3. Melakukan pengadaan bahan pangan untuk

cadangan.4. Mengembangkan usaha ekonomi kelompok.5. Meningkatkan kapasitas kemampuan

manajemen dan ekonomi.6. Melaporkan perkembangan kegiatan

pemberdayaan lumbung desa ke DKD secara berkala

PROPOSAL LUMBUNG DESA

18

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 19: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

Pelaksana Kegiatan Pemberdayaan Lumbung Desa

PROPOSAL LUMBUNG DESA

19

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 20: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

DETAIL KEGIATANPENGEMBANGANLUMBUNG DESA

PROPOSAL LUMBUNG DESA

20

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 21: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

1. Seleksi Kelompok Sasaran

1. DKW menentukan jumlah kelompok sasaran sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan.

2. Kelompok sasaran adalah kelompok yang telah ada atau kelompok baru yang memiliki potensi untuk pengembangan lumbung desa yang berasal dari desa tersebut dengan jumlah anggota minimal 20 orang.

3. Kelompok sasaran tersebut belum pernah mendapat penguatan modal atau fasilitasi lain dari organisasi dan lembaga lainnya.

PROPOSAL LUMBUNG DESA

21

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 22: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

2. Sosialisasi Kegiatan

1. Sosialisasi kegiatan kepada kelompok sasaran dilakukan oleh DKW dengan fasilitasi DKD.

2. Materi Sosialisasi : Pedoman Teknis Pemberdayaan Lumbung Desa

PROPOSAL LUMBUNG DESA

22

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 23: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

3. Penetapan Kelompok Sasaran

1. Kelompok sasaran ditetapkan dengan SK DKW KOMNASPAN.

2. Kelompok sasaran yang telah ditetapkan membentuk struktur kepengurusan/manajemen Lumbung Desa yang diketahui oleh Kepala desa setempat, dengan mengajukan nama Lumbung Desa sesuai kesepakatan seluruh anggota kelompok.

3. Lumbung Desa membuka rekening tabungan atas nama Kelompok Lumbung Desa pada Bank yang ditentukan oleh DKN KOMNASPAN.

PROPOSAL LUMBUNG DESA

23

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 24: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

4. Penyusunan Rencana Usaha Kelompok (RUK)

1. Penyusunan Rencana Usaha Kelompok (RUK) Lumbung Desa dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan seluruh anggota kelompok yang difasilitasi oleh DKW dan DKD.

2. Rencana awal yang disusun ditingkat kelompok adalah perencanaan pembangunan fisik lumbung desa yang mencakup waktu pelaksanaan, spesifikasi dan pembiayaan.

3. Rencana Usaha Kelompok (RUK) tersebut diverifikasi oleh DKW KOMNASPAN dan merupakan syarat pencairan dana

PROPOSAL LUMBUNG DESA

24

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 25: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

5. Mekanisme Pencairan dan Penyaluran Dana

1. Dana pemberdayaan lumbung desa merupakan “dana bergulir” yang digunakan sebagai dana untuk pemberdayaan Kelompok Lumbung Desa, dialokasikan untuk membiayai pembangunan fisik lumbung desa serta stimulan permodalan untuk usaha produktif, yaitu : untuk pengadaan bahan pangan pokok sebagai cadangan pangan dan aktivitas pengembangan usaha kelompok untuk mendukung keberlanjutan kelompok.

2. Pembangunan lumbung tersebut dilakukan di atas lahan kelompok atau lahan yang peruntukannya telah ditetapkan bagi kepentingan Kelompok Lumbung Desa dengan bukti surat pernyataan penyerahan pemanfaatan lahan dari pemilik lahan.

PROPOSAL LUMBUNG DESA

25

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 26: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

5. Mekanisme Pencairan dan Penyaluran Dana (lanjutan)

Dalam penggunaan dana pemberdayaan lumbung desa tersebut, kelompok sasaran harus mempunyai kinerja sebagai berikut:

1. Mempunyai kelengkapan organisasi.2. Memiliki manajemen administrasi dan keuangan

yang baik (tertib administrasi).3. Transparan dalam pengelolaan keuangan

kelompok.4. Memiliki rencana usaha kelompok5. Mempunyai rekening atas nama kelompok

PROPOSAL LUMBUNG DESA

26

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 27: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

5. Mekanisme Pencairan dan Penyaluran Dana (lanjutan)

Proses pengajuan dan pencairan dana dilakukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Rencana Usaha Kelompok (RUK) disusun oleh kelompok dan ditandatangani ketua dan sekretaris, serta diketahui minimal 3 (tiga) anggota kelompok lainnya

2. Kelompok memberitahukan nomor rekening tabungan (foto kopi /scan buku tabungan) kepada DKW KOMNASPAN

3. Ketua Kelompok Lumbung Desa mengusulkan Rencana Usaha Kelompok (RUK) ke DKW KOMNASPAN.

4. DKW KOMNASPAN meneliti RUK tersebut dan mengusulkannya ke DKN KOMNASPAN

5. Berdasarkan Rekomendasi dari DKW maka DKN KOMNASPAN menerbitkan Surat Perintah Pencairan Dana.

PROPOSAL LUMBUNG DESA

27

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 28: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

5. Mekanisme Pencairan dan Penyaluran Dana (lanjutan)

Pencairan dana oleh Kelompok dengan melampirkan :1. SK DKW KOMNASPAN tentang penetapan kelompok.2. Rekapitulasi RUK dengan mencantumkan:

― Nama Kelompok Lumbung Desa ― Struktur Kepengurusan Kelompok Lumbung Desa ― Daftar Nama anggota kelompok― Fotokopi / scan Rekening Bank atas nama Kelompok― Desain sederhana dan Perincian Anggaran Pembangunan Fisik

Lumbung dan/atau penggunaan lainnya yang berhubungan dg Program Lumbung Desa sesuai Rencana Usaha Kelompok (RUK) .

― Surat Keterangan tentang status Kepemilikan Lahan atas nama anggota kelompok

― Surat Ijin atau kerelaan dari pemilik lahan untuk pembangunan fisik lumbung desa

3. Kuitansi yang ditandatangani oleh ketua kelompok dan diketahui oleh DKW KOMNASPAN

4. Surat Kesepakatan Bersama (SKB) antara DKW KOMNASPAN dengan kelompok sasaran tentang pemanfaatan dana.

5. Pakta Integritas

PROPOSAL LUMBUNG DESA

28

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 29: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

6. Pemanfaatan dana

1. Dana pemberdayaan lumbung desa dimanfaatkan untuk pembangunan fisik lumbung desa yang dilakukan secara swakelola oleh kelompok Lumbung Desa. Dana tersebut digunakan untuk pembelian bahan bagunan seperti: pasir, semen, batu bata dan lain – lainnya, sedangkan kebutuhan lainnya seperti upah tenaga kerja dan konsumsi diupayakan berasal dari partisipasi masyarakat.

2. Pembangunan fisik lumbung desa tersebut dilakukan dengan memperhatikan konstruksi lumbung dengan sirkulasi udara di dalam lumbung terkendali, kapasitas simpan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kelompok.

3. Kapasitas bangunan fisik lumbung diperkirakan berkisar antara 20 – 40 ton setara gabah/beras. Dalam pemanfaatan dana tersebut, pengurus Kelompok Lumbung Desa membukukan seluruh aktivitas penarikan dana dan pembelanjaannya.

PROPOSAL LUMBUNG DESA

29

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 30: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

7. Monitoring dan Evaluasi :

1. DKD KOMNASPAN melakukan monitoring untuk mengetahui kesesuai antara RUK dengan realisasi pembangunan fisik lumbung. Hasil monitoring tersebut harus dilaporkan kepada DKN dan DKW KOMNASPAN

2. Monitoring dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan termasuk pemanfaatan dana. Monitoring dilakukan sedini mungkin untuk mengetahui berbagai permasalahan yang muncul di lapangan supaya kegiatan berjalan secara efektif. Kegiatan monitoring dilakukan secara berkala dan berjenjang sesuai dengan tahapan kegiatan pemberdayaan lumbung pangan

3. Evaluasi kegiatan dilakukan secara berjenjang (DKN, DKW, DKD) setiap semester (6 bulan) yang bertujuan untuk menilai tingkat keberhasilan kegiatan pemberdayaan lumbung desa sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan

PROPOSAL LUMBUNG DESA

30

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 31: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

8. Pelaporan :

Pelaporan pelaksanaan kegiatan dilakukan setiap semester dan tepat waktu oleh DKW ke DKN.

Laporan pelaksanaan kegiatan tersebut mencakup:

1. Kemajuan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan indikator yang ditetapkan

2. Permasalahan yang dihadapi dan penyelesaiannya

3. Perkembangan kelompok sasaran dalam mengelola usahanya berikut realisasi fisik dan keuangan.

Laporan tersebut mencakup aspek organisasi, adminstrasi, permodalan dan pemanfaatan dana bantuan lumbung desa yang diterima oleh kelompok.

PROPOSAL LUMBUNG DESA

31

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 32: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

9. Pendampingan :

1. Pembinaan secara berjenjang dilakukan oleh :

― Fasilitator lapangan ― DKD ― DKW ― DKN

2. Pembinaan secara umum dilakukan secara berkesinambungan dan terarah terutama dalam hal :

― perencanaan usaha kelompok, ― prosedur permohonan bantuan, ― prosedur pengadministrasian/pembukuan

pengelolaan dana, ― cara-cara menghitung bunga, ― pembayaran angsuran dan pelunasan pinjaman.

PROPOSAL LUMBUNG DESA

32

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 33: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

KEGIATAN TAHAP PENGEMBANGANBeragam bentuk pemberdayaan masyarakat yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pendapatan petani, yaitu:

1. Pengembangan usaha kelompok dengan mendukung kegiatan: ― Pembuatan kandang komunal― Pembuatan kolam ikan― Bantuan bibit ikan― Bantuan bibit kelinci― Bantuan alat pembuatan kompos― lain-lain

2. Penguatan cadangan pangan melalui edukasi dan sosialisasi Kegiatan Diversifikasi Pangan kepada masyarakat yang mengkonsumsi pangan pokok non beras, yaitu usaha masyarakat yang mengoperasikan unit alat & mesin penepung jagung dan singkong.

3. Kegiatan pengolahan pangan pada kelompok wanita yang mengoperasikan alat & mesin penepung jagung, sealer, kompor gas, peralatan memasak dll.

4. Kegiatan budidaya sayuran organik

PROPOSAL LUMBUNG DESA

33

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 34: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

Kerangka Kerja Pemberdayaan Lumbung Desa

PROPOSAL LUMBUNG DESA

34

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 35: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

PRAKIRAAN ANGGARAN TAHAP PENUMBUHAN (tahun ke 1):

PROPOSAL LUMBUNG DESA

35

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NO URAIAN VOLUME SATUAN (Rp.) JUMLAH (Rp)

1 Bantuan Pembangunan fisik lumbung desa kelompok

Dana Bergulir untuk Pinjaman dan pembelian hasil panen kelompok

2 Sosialisasi dan Seleksi Kelompok sasaran kelompok

Rekruitment fasilitator + Bimtek 1 Ls

HR fasilitator 1 tahun (termasuk tunjangan makan dan transport) kelompok

3 Operasional DKW dan DKD (administrasi, pendampingan, pelaporan, dan evaluasi) 1 Ls

JUMLAH ANGGARAN

Page 36: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

PRAKIRAAN ANGGARAN TAHAP PENGEMBANGAN(tahun ke 2):

PROPOSAL LUMBUNG DESA

36

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NO URAIAN VOLUME SATUAN JUMLAH

1 HR fasilitator 1 tahun (termasuk tunjangan makan dan transport) kelompok

2 Operasional DKW dan DKD (administrasi, pendampingan, pelaporan, dan evaluasi) 1 Ls

JUMLAH ANGGARAN

Page 37: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

PRAKIRAAN ANGGARAN TAHAP KEMANDIRIAN(tahun ke 3):

PROPOSAL LUMBUNG DESA

37

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

NO URAIAN VOLUME SATUAN JUMLAH

1 Dana Bergulir untuk Pengembangan Modal dan Diversifikasi Kegiatan kelompok

2 HR fasilitator 1 tahun (termasuk tunjangan makan dan transport) elompok

3 Operasional DKW dan DKD (administrasi, pendampingan, pelaporan, dan evaluasi) 1 Ls

JUMLAH ANGGARAN

Page 38: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

Total Anggaran Dibutuhkan ( 3 tahun Pemberdayaan) Untuk ………. Kelompok :

Tahap Penumbuhan Rp. ……………,-Tahap Pengembangan Rp……………..,-Tahap Kemandirian Rp. ……………,-Total anggaran dibutuhkan Rp. …………...,- (……………………………………………….Rupiah)

PROPOSAL LUMBUNG DESA

38

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Page 39: 1 presentasi lumbung desa   dkw diy

Terimakasih

PROPOSAL LUMBUNG DESA

39

DKW DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

SEKIAN