Top Banner
JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6 1 AbstrakTelah dibuat termometer digital berbasis mikrokontroler ATMEGA 16 dengan menggunakan termokopel tipe K untuk mengukur variasi suhu didalam mesin kriogenik dan mampu mengukur suhu -190,00 °C dengan ketilitian 0,01 °C. Termometer dikalibrasi dengan termometer digital Omega Data Logger. Pengambilan data suhu dilakukan dengan variasi ketinggian didalam mesin kriogenik. Variasi ketinggian sensor suhu diatur oleh sistem mekanik yang digerakkan oleh motor stepper. Material kriogenik yang digunakan menggunakan nitrogen cair dan es kering. Kata KunciKriogenik, Termokopel I. PENDAHULUAN riogenik merupakan suatu ilmu yang membahas tentang produksi dan efek suhu rendah. Sistem ini menggunakan material dengan suhu rendah yang sangat ekstrem. [1] Menurut hukum termodinamika, terdapat batas untuk suhu terendah yang bisa dicapai, yang dikenal sebagai nol mutlak. Nol mutlak adalah nol dari skala temperatur absolut dengan suhu -273,15°C. Skala SI metrik absolut dikenal sebagai skala kelvin atau bisa dikatakan 0 °C sama dengan 273,15 K. Dalam skala Kelvin rentang kriogenik berada dibawah 120 K (- 153°C). Gas-gas seperti nitrogen, oksigen, helium dan sebagainya mengalami perubahan awal dari gas menjadi cair pada tekanan atmosfer dan dikenal sebagai cairan kriogenik atau kriogens. [2] Untuk mengetahui suhu rendah yang sangat kritis tersebut. Untuk mengetahui suhu rendah yang sangat kritis tersebut maka diperlukan sebuah alat ukur berupa termometer. Termometer sendiri merupakan pengembangan dari sebuah prinsip termokopel. Pada sebuah termokopel berlaku efek seebeck yaitu pengkonversian dari perubahan suhu yang dideteksi sebagai perubahan tegangan. [3] (Wikipedia) Karena perubahan tegangan pada sebuah termokopel sangat kecil maka diperlukan sebuah rangkaian penguatan tegangan agar nilai tegangan yang terdeteksi bisa diukur oleh alat ukur. Rangkaian penguat sendiri memiliki beberapa macam salah satunya merupakan penguat non inverting seperti yang akan digunakan dalam penelitian ini. Rangkaian non inverting ini hampir sama dengan rangkaian inverting hanya perbedaannya adalah terletak pada tegangan inputnya dari masukan non inverting. Rumus penguatan non inverting adalah seperti berikut : V o = (R f + R i )/V i ……………………………(1) Lalu persamaan menjadi V o = (R f /R i + 1)/V i …..……………………...(2) Hasil tegangan output non inverting ini akan lebih dari satu dan selalu positif. Rangkaiannya adalah seperti pada gambar 1 berikut ini. [4] Gambar 1 Rangkaian dasar op amp non inverting Selain memerlukan rangkaian penguat dalam rangkaian pengkarakterisasian sebuah kriogenik diperlukan sebuah motor steper sebagai penggarak termokopel. Hal ini dikarenakan suhu bahan terlalu rendah sehingga tidak boleh bersentuhan langsung dengan organ tubuh. Motor stepper sendiri merupakan jenis motor yang mendapat masukan masukan berupa pulsa listrik dan keluaran berupa gerak langkah untuk setiap pulsa input. Gerak langkah rotor adalah tetap untuk setiap masukan pulsa listrik. Pada dasarnya prinsip kerja motor stepper ini sama dengan motor DC yaitu dengan pembangkitan medan magnet untuk memperoleh gaya tarik maupun gaya tolak dengan menggunakan catu tegangan DC pada lilitan atau kumparannya. Perbedaannya adalah apabila pada motor DC menggunakan gaya tolak untuk menolak atau mendorong kutub magnet yang dihasilkan, maka pada motor stepper digunakan gaya tarik untuk menarik kutub magnet yang dihasilkan oleh kumparan. [5] II. METODOLOGI PENELITIAN Dalam perancangan pembuatan alat ini diawali dengan perancangan umum sistem dari keseluruhan. Adapun perancangan pembuatan rancang bangun sistem ini terbagi atas beberapa perangkat yang saling berhubungan yaitu perangkat elektronik (hardware) dan perangkat lunak (software) yang berisi instruksi untuk menjalankan program. A. Perancangan Perangkat Keras Pada tahapan ini adalah tahapan untuk membuat alat ukur elektronik dan pembuatan sistem mekanik. Sistem elektronik PENGGUNAAN TERMOKOPEL TIPE K BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 UNTUK MENGUKUR SUHU RENDAH DI MESIN KRIOGENIK Sigit Adi Kristanto, Bachtera Indarto Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 E-mail: [email protected] K
6

1 PENGGUNAAN TERMOKOPEL TIPE K BERBASIS … · -200 °C hingga 1200 °C. Termokopel ini berbahan dasar ... digunakan Codevision AVR dan untuk menampilkan data ke . ... merupakan bahasa

Mar 07, 2019

Download

Documents

buitram
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 1 PENGGUNAAN TERMOKOPEL TIPE K BERBASIS … · -200 °C hingga 1200 °C. Termokopel ini berbahan dasar ... digunakan Codevision AVR dan untuk menampilkan data ke . ... merupakan bahasa

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6

1

Abstrak— Telah dibuat termometer digital berbasis

mikrokontroler ATMEGA 16 dengan menggunakan termokopel

tipe K untuk mengukur variasi suhu didalam mesin kriogenik dan

mampu mengukur suhu -190,00 °C dengan ketilitian 0,01 °C.

Termometer dikalibrasi dengan termometer digital Omega Data

Logger. Pengambilan data suhu dilakukan dengan variasi

ketinggian didalam mesin kriogenik. Variasi ketinggian sensor

suhu diatur oleh sistem mekanik yang digerakkan oleh motor

stepper. Material kriogenik yang digunakan menggunakan

nitrogen cair dan es kering.

Kata Kunci—Kriogenik, Termokopel

I. PENDAHULUAN

riogenik merupakan suatu ilmu yang membahas tentang

produksi dan efek suhu rendah. Sistem ini menggunakan

material dengan suhu rendah yang sangat ekstrem. [1]

Menurut hukum termodinamika, terdapat batas untuk suhu

terendah yang bisa dicapai, yang dikenal sebagai nol mutlak.

Nol mutlak adalah nol dari skala temperatur absolut dengan

suhu -273,15°C. Skala SI metrik absolut dikenal sebagai skala

kelvin atau bisa dikatakan 0 °C sama dengan 273,15 K. Dalam

skala Kelvin rentang kriogenik berada dibawah 120 K (-

153°C). Gas-gas seperti nitrogen, oksigen, helium dan

sebagainya mengalami perubahan awal dari gas menjadi cair

pada tekanan atmosfer dan dikenal sebagai cairan kriogenik

atau kriogens. [2]

Untuk mengetahui suhu rendah yang sangat kritis tersebut.

Untuk mengetahui suhu rendah yang sangat kritis tersebut

maka diperlukan sebuah alat ukur berupa termometer.

Termometer sendiri merupakan pengembangan dari sebuah

prinsip termokopel. Pada sebuah termokopel berlaku efek

seebeck yaitu pengkonversian dari perubahan suhu yang

dideteksi sebagai perubahan tegangan. [3] (Wikipedia)

Karena perubahan tegangan pada sebuah termokopel sangat

kecil maka diperlukan sebuah rangkaian penguatan tegangan

agar nilai tegangan yang terdeteksi bisa diukur oleh alat ukur.

Rangkaian penguat sendiri memiliki beberapa macam salah

satunya merupakan penguat non inverting seperti yang akan

digunakan dalam penelitian ini. Rangkaian non inverting ini

hampir sama dengan rangkaian inverting hanya perbedaannya

adalah terletak pada tegangan inputnya dari masukan non

inverting. Rumus penguatan non inverting adalah seperti

berikut :

Vo = (Rf + Ri)/Vi ……………………………(1)

Lalu persamaan menjadi

Vo = (Rf/Ri + 1)/Vi …..……………………...(2)

Hasil tegangan output non inverting ini akan lebih dari satu

dan selalu positif. Rangkaiannya adalah seperti pada gambar 1

berikut ini. [4]

Gambar 1 Rangkaian dasar op amp non inverting

Selain memerlukan rangkaian penguat dalam rangkaian

pengkarakterisasian sebuah kriogenik diperlukan sebuah

motor steper sebagai penggarak termokopel. Hal ini

dikarenakan suhu bahan terlalu rendah sehingga tidak boleh

bersentuhan langsung dengan organ tubuh. Motor stepper

sendiri merupakan jenis motor yang mendapat masukan

masukan berupa pulsa listrik dan keluaran berupa gerak

langkah untuk setiap pulsa input. Gerak langkah rotor adalah

tetap untuk setiap masukan pulsa listrik. Pada dasarnya prinsip

kerja motor stepper ini sama dengan motor DC yaitu dengan

pembangkitan medan magnet untuk memperoleh gaya tarik

maupun gaya tolak dengan menggunakan catu tegangan DC

pada lilitan atau kumparannya. Perbedaannya adalah apabila

pada motor DC menggunakan gaya tolak untuk menolak atau

mendorong kutub magnet yang dihasilkan, maka pada motor

stepper digunakan gaya tarik untuk menarik kutub magnet

yang dihasilkan oleh kumparan. [5]

II. METODOLOGI PENELITIAN

Dalam perancangan pembuatan alat ini diawali dengan

perancangan umum sistem dari keseluruhan. Adapun

perancangan pembuatan rancang bangun sistem ini terbagi

atas beberapa perangkat yang saling berhubungan yaitu

perangkat elektronik (hardware) dan perangkat lunak

(software) yang berisi instruksi untuk menjalankan program.

A. Perancangan Perangkat Keras

Pada tahapan ini adalah tahapan untuk membuat alat ukur

elektronik dan pembuatan sistem mekanik. Sistem elektronik

PENGGUNAAN TERMOKOPEL TIPE K BERBASIS

MIKROKONTROLER ATMEGA16 UNTUK MENGUKUR

SUHU RENDAH DI MESIN KRIOGENIK

Sigit Adi Kristanto, Bachtera Indarto

Jurusan Fisika, Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111

E-mail: [email protected]

K

Page 2: 1 PENGGUNAAN TERMOKOPEL TIPE K BERBASIS … · -200 °C hingga 1200 °C. Termokopel ini berbahan dasar ... digunakan Codevision AVR dan untuk menampilkan data ke . ... merupakan bahasa

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6

2

Sensor termokopel

Rangkaian Penguat

Minimum sistem ATmega16

Tampilan berupa LCD/PC/Laptop

menggabungkan sensor dengan sistem penguat yang

mengondisikan sinyal keluaran dari sensor lalu diolah kedalam

mikrokontroler. Berikut alur perancangan perangkat keras

yang dibuat.

Gambar 2. Diagram Alir Perangkat Keras

Sensor termokopel membaca suhu, kemudian keluaran

sensor termokopel masuk ke rangkaian penguat. Dari

rangkaian penguat ini diteruskan kedalam ADC yang ada di

mikrokontroler. Setelah diolah dari mikrokontroler data siap

ditampilkan pada LCD/PC/Laptop.

1) Rangkaian Sistem Minimum Mikrokontroler

Mikokontroler digunakan untuk mengolah data hasil dari

keluaran rangkaian penguat. Mikrokontroler ini diintegrasikan

dengan komponen elektronika yang lain untuk dapat mengolah

data tersebut dan biasa disebut rangkaian minimum sistem

mikrokontroler. Mikrokontroler nanti yang digunakan

mikrokontroler ATMEGA16.

2) Rangkaian Penguat Sensor Termokopel

Rangkaian penguat sensor termokopel berupa rangkaian

dasar sensor dan penguat operasional. Pada rangkaian penguat

ini digunakan dengan tipe AD521. Gambar rangkaian bisa

dilihat pada gambar 3.

Gambar 3 Rangkaian Penguat Dengan AD521

Pada gambar 3 digunakan penguatan sebesar 283,91 untuk

menguatkan sensor termokopel. Nilai tersebut didapat dengan

cara membagi nilai RGAIN (RG) dengan RSCALE (RS). Sehingga

kenaikan suhu pada sensor termokopel yang semula 40µV/°C

menjadi 11,35 mV/°C.

3) Sensor Termokopel

Termokopel yang digunakan pada penelitian ini

menggunakan termokopel tipe K yang ditunjukkan pada

gambar 4.

Gambar 4 Sensor Suhu Termokopel

Pada gambar 4 pembacaan sensor termokopel ini mulai dari

-200 °C hingga 1200 °C. Termokopel ini berbahan dasar

Chromel dan Alumel yang mempunyai sensitivitas rata-rata

41µV/°C.

4) Sistem Mekanik

Fungsi dari sistem mekanik pada penelitian adalah untuk

menurunkan atau menaikkan sensor termokopel menuju

sebuah wadah atau termos yang berisi nitrogen cair dan es

kering. Gambar mekanik tersebut bisa dilihat pada gambar 5.

Gambar 5 Gambar Mekanik

Pada gambar 5, tiang penyangga digunakan sebagai

tempat motor stepper untuk menurunkan dan menaikkan

sensor termokopel. Sistem ini bersama termometer yang

dibuat akan membentuk mesin kriogenik.

B. Perancangan Perangkat Lunak

Perancangan software digunakan untuk memproses data

keluaran dari perangkat keras. Pada langkah kerja ini ada 2

tahapan yaitu pembuatan software mikrokontroler dan

pembuatan software untuk menampilkan data ke PC/Laptop.

Software untuk memproses data pada mikrokontroler

digunakan Codevision AVR dan untuk menampilkan data ke

Page 3: 1 PENGGUNAAN TERMOKOPEL TIPE K BERBASIS … · -200 °C hingga 1200 °C. Termokopel ini berbahan dasar ... digunakan Codevision AVR dan untuk menampilkan data ke . ... merupakan bahasa

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6

3

PC/Laptop digunakan Microsoft Visual Studio 2010.

1. Software Mikrokontroler

Software yang digunakan untuk menulis program

mikrokontroler menggunakan Codevision AVR. Diagram alir

pemrograman mikrokontroler bisa dilihat pada gambar 6.

Gambar 6 Diagram Alir Program Mikrokontroler

Pada gambar diagram alir 6, hal pertama kali ketika

program dibuat yaitu menginialisasi ADC, USART, dan I/O.

Inisialisasi ADC digunakan untuk membaca hasil dari

keluaran sensor termokopel. USART sendiri digunakan untuk

komunikasi serial dengan komputer. Inisialisai I/O untuk

mengontrol motor stepper saat digerakkan dan menampilkan

data ke LCD.

Setelah menginialisasi, program dijalankan untuk

mengambil data dan mengolahnya. Lalu data hasil olahan

dikirim melalui komunikasi serial kekomputer untuk

ditampilkan datanya.

2. Software Antarmuka

Untuk menampilkan data suhu dan ketinggian kedalam

PC/Laptop digunakan Microsoft Visual Studio 2010. Software

tersebut merupakan bahasa pemrograman tingkat tinggi. Data

dari mikrokontroler dikirim ke program Microsoft Visual

Studio 2010 lalu ditampilkan pada PC/Laptop dan data

tersebut dapat dikirim ke Microsoft Excel untuk dapat diolah

datanya. Program antarmuka tersebut digunakan untuk

mengontrol motor stepper. Diagram alir program antarmuka

dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7 Diagram Alir Program Antarmuka

Pada gambar 7 diagram alir diatas, ketika akan memulai

pengambilan data, program antarmuka akan mengirim

perintah menuju mikrokontroler. Perintah tersebut digunakan

untuk mengambil data dari mikrokontroler. Setelah data

diambil kemudian data tersebut dibuat database. Jika

pengambilan data sudah cukup dilakukan maka program

tersebut bisa dihentikan. Tampilan program antar muka bisa

dilihat pada gambar 8.

Gambar 8 Tampilan Program Antarmuka Komputer

Mulai

Inisialisasi ADC, USART, I/O

Baca data dari Sensor

Pengolahan data

Tampilkan data suhu

pada LCD

Selesai

Kirim data serial ke PC

Input Data

Tampilkan data dan

masukkan database

Tidak

Start

Ambil Data

Kirim perintah ambil data

kemikrokontroler

Ambil data

lagi?

Stop

Ya

Ya Tidak

Page 4: 1 PENGGUNAAN TERMOKOPEL TIPE K BERBASIS … · -200 °C hingga 1200 °C. Termokopel ini berbahan dasar ... digunakan Codevision AVR dan untuk menampilkan data ke . ... merupakan bahasa

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6

4

C. Kalibrasi Alat

Kalibrasi dilakukan dengan cara membandingkan keluaran

alat ukur yang dibuat dengan termometer digital. Termometer

digital yang digunakan adalah Termometer Digital Omega

Data Logger. Alat ini mempunyai resolusi 0,1°C/0.1°F dan

menggunakan sensor termokopel tipe K. Termometer Digital

Omega Data Logger ini mempunyai rentang dan akurasi -200

hingga 1370°C dan -328 hingga 2498°F.

Proses kalibrasi dilakukan dengan meletakkan secara

bersamaan sensor dari kedua alat tersebut pada sistem

mekanik yang dibuat. Kemudian menurunkannnya dengan

digerakkan oleh motor stepper kedalam termos yang berisi

nitrogen cair.. Nitrogen cair yang diisikan mempunyai

ketinggian 1 cm hingga 2 cm dari dasar termos. Data dicatat

dari ketinggian 20 cm dari dasar termos hingga kedua sensor

termokopel tercelup dan dicatat perubahan suhunya setiap

penuruan 0,5 cm. Hasil pengkalibrasian tersebut ditunjukkan

pada gambar 9 berupa grafik penurunan sensor termokopel

tersebut.

Gambar 9 Grafik Hasil Kalibrasi

Pada gambar grafik 3.12 terdapat selisih nilai suhu antara

termometer buatan dengan termometer Omega Data Logger.

Untuk menyamakan keduanya maka dilakukan faktor koreksi

dengan mengurangkan nilai suhu yang ditunjukkan kedua

termometer tersebut. Faktor koreksi tersebut nantinya

digunakan untuk mengolah data yang ada sehingga nantinya

data yang ditampilkan merupakan hasil olahan dengan

menggunakan faktor koreksi.

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Pengukuran

1. Es Kering (Dry Ice)

Pengukuran karakterisasi dilakukan dengan

memasukkan Dry Ice kedalam termos dan dibuat lubang pada

tutup untuk aliran udara. Lubang pada tersebut berfungsi

untuk mengalirkan suhu dari luar kedalam termos. Termos

yang digunakan mempunyai diameter 19 cm dengan

kedalaman wadah 30 cm. Sensor masuk kedalam termos

dengan menggunakan sistem mekanik yang menggunakan

motor stepper dan melewati lubang pada tutup termos.

Motor stepper menggerakkan sensor naik turun

didalam termos. Motor stepper dikontrol dengan

menggunakan program antarmuka yaitu Visual Basic 2010 dan

mengontrol setiap kenaikan dan penurunan sensor setiap

kenaikan 0,5 cm. Program antarmuka tersebut juga merekam

data suhu dan ketinggian. Kemudian data suhu ditampilkan

sebanyak sepuluh data setiap titik yang nantinya bisa dirata-

rata. Sensor suhu yang dinaikturunkan mengambil data hingga

ketinggian 5 cm.

Gambar 10 Grafik Kenaikan Sensor Dalam Termos Berisi Es

Kering

Gambar 11 Grafik Penurunan Sensor Suhu dalam Termos

berisi Es kering

Pada gambar 10 dan 11 terjadi perubahan suhu

terhadap ketinggian. Ada kenaikan suhu secara signifikan

yang ditunjukkan dalam grafik 10 tersebut. Hal itu

dikarenakan sensor termokopel saat dinaikkan mendekati

lubang yang ada ditutup termos sehingga suhu udara luar

masuk melalui lubang tersebut dan mempengaruhi sensor

termokopel.

Pada grafik 11 saat sensor termokopel diturunkan

suhunya turun secara perlahan. Sehingga pada ketinggian yang

sama nilai suhu yang dihasilkan saat sensor termokopel

dinaikkan berbeda dengan saat saat sensor termokopel

diturunkan.

Perbedaan data yang ditunjukkan grafik 10 dan grafik

11 dikarenakan aliran suhu dari luar termos yang melewati

lubang disela-sela sistem mekanik mempengaruhi distribusi

suhu tersebut. Es kering yang mudah menguap juga

berpengaruh terhadap perubahan suhu tersebut.

-200.00

-150.00

-100.00

-50.00

0.00

0 10 20 30

Su

hu

(C

)

Ketinggian (mm)

Grafik Kalibrasi Termometer Buatan

Termometer Omega

Data Logger

Termometer Buatan

Page 5: 1 PENGGUNAAN TERMOKOPEL TIPE K BERBASIS … · -200 °C hingga 1200 °C. Termokopel ini berbahan dasar ... digunakan Codevision AVR dan untuk menampilkan data ke . ... merupakan bahasa

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6

5

-200.00

-150.00

-100.00

-50.00

0.00

0 50 100 150 200 250

Su

hu

(C

)

Ketinggian (mm)

Grafik Penurunan 2 Sensor

Suhu

2. Nitrogen Cair

Hal yang sama seperti percobaan menggunakan es

kering dilakukan pada karakterisasi menggunakan nitrogen

cair. Hanya saja terdapat perbedaan ketinggian untuk

mengambil data. Pengambilan data untuk nitrogen cair

diambil setiap kenaikan 1 mm dari dasar termos hingga

ketinggian 21 cm. Lalu setelah mencapai ketinggian 21 cm

diturunkan lagi dan data diambil kembali setiap penurunan 1

mm hingga menyentuh dasar termos dengan ketinggian

permukaan cairan nitrogen sekitar 6 cm dari dasar termos.

Pengambilan data nitrogen cair diambil sebanyak dua kali

sehingga didapatkan dua data kenaikan dan dua data

penurunan.

Hasil percobaan saat sensor termokopel dinaikkan

ditunjukkan pada gambar grafik 12 dan 13 Sedangkan saat

sensor termokopel diturunkan ditunjukkan pada gambar grafik

14 dan 15.

Gambar 12 Grafik kenaikan sensor suhu ke-1 dalam termos

berisi nitrogen cair

Gambar 13 Grafik kenaikan sensor suhu ke-2 dalam termos

berisi nitrogen cair

Gambar 14 Grafik penurunan sensor suhu ke-1 dalam

termos berisi nitrogen cair

Gambar 15 Grafik penurunan sensor suhu ke-2 dalam

termos berisi nitrogen cair

Dari gambar 12 dan gambar 13 terlihat kenaikan suhu

hasil saat sensor termokopel yang dinaikkan dari dasar termos

yang tercelup nitrogen cair hingga ketinggian 21 cm. Nilai

suhu yang didapatkan bertambah positif seiring pertambahan

ketinggian. Bertambahnya suhu tersebut dikarenakan sensor

termokopel mendekati lubang yang ada pada tutup termos.

Lubang tersebut merupakan aliran suhu dari luar termos

sehingga mempengaruhi bertambahnya suhu yang didapat.

Hal yang sama juga terjadi pada gambar grafik 14

dan gambar grafik 15 yang terjadi kesamaan penurunan suhu.

Akan tetapi penurunan suhu terhadap ketinggian ini berubah

secara perlahan.

Saat sensor termokopel dinaikkan maupun diturunkan

pada ketinggian yang sama terdapat perbedaan suhu. Hal itu

dikarenakan karena nitrogen cair menguap saat sensor

termokopel diturunkan maupun dinaikkan. Volume nitrogen

cair yang berkurang juga berpengaruh dalam perubahan suhu

tersebut. Lebar lubang pada tutup termos juga memperahui

perubahan suhu ini.

Dari gambar grafik hasil dari penelitian yang

didapatkan data distibusi suhu material kriogenik baik dari es

kering maupun dari nitrogen cair terdapat keseksamaan.

Termometer yang dibuat sudah bisa mengukur suhu -190°C.

-250.00

-200.00

-150.00

-100.00

-50.00

0.00

0 50 100 150 200 250

Su

hu

(C

)

Ketinggian (mm)

Grafik Kenaikan 1 Sensor Suhu

-250.00

-200.00

-150.00

-100.00

-50.00

0.00

0 50 100 150 200 250

Su

hu

(C

)

Ketinggian (mm)

Grafik Kenaikan 2 Sensor Suhu

-250.00

-200.00

-150.00

-100.00

-50.00

0.00

0 50 100 150 200 250

Su

hu

(C

)

Ketinggian (mm)

Grafik Penurunan 1 Sensor

Suhu

Page 6: 1 PENGGUNAAN TERMOKOPEL TIPE K BERBASIS … · -200 °C hingga 1200 °C. Termokopel ini berbahan dasar ... digunakan Codevision AVR dan untuk menampilkan data ke . ... merupakan bahasa

JURNAL SAINS DAN SENI POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) 1-6

6

IV. KESIMPULAN

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat

disimpulkan bahwa :

1. Termometer yang dibuat dapat mengukur suhu rendah

yaitu pada -190 °C dan mempunyai ketilitian sebesar

0,01°C.

2. Terjadi perubahan suhu setiap ketinggian saat sensor

dinaikkan maupun diturunkan.

3. Pada ketinggian yang sama setelah sensor termokopel

dinaikkan kemudian diturunkan terdapat perbedaan suhu

dikarenakan nitrogen cair dan es kering yang berkurang

akibat menguap serta aliran suhu dari luar yang melewati

lubang pada tutup termos.

UCAPAN TERIMA KASIH

Para penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak

Bachtera selaku dosen pembimbing yang telah memberi

bimbingan, saran serta diskusi. Sehingga paper penelitian ini

dapat terselesaikan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Flynn, Thomas, 1997. “Cryogenic Engineering”. New

York: Marcel Dekker.

[2] Sears, Zemansky, “FISIKA untuk UNIVERSITAS 1”.

Jakarta: Trimitra Mandiri.

[3] http://id.wikipedia.org/wiki /Termokopel

[4] Sutrisno, 1987. “ELEKTRONIKA jilid 2”. Bandung:

Penerbit ITB.

[5] Andrianto, Heri. 2008, “Pemrograman Mikrokontroler

AVR ATMega16”. Bandung: Informatika Bandung.