Top Banner
KARAKTERISTIK RESISTOR 1. Tujuan Dapat mengetahui karakteristik resistor Dapat mengukur besarnya arus 2. Pendahuluan 2.1 Multimeter Multimeter adalah alat ukur yang di pakai untuk mengukur tegangan listrik, arus listrik dan tahanan (resistansi). Multimeter di bagi menjadi 2 jenis, yaitu multimeter analog dan multimeter digital. Multimeter Analog, yaitu multimeter yang pembacaan hasil ukurannya menggunakan penunjuk jarum. Multimeter Digital, yaitu multimeter yang pembacaan hasil ukurannya berupa digit angka.
11

1 Karakteristik Resistor

Jan 15, 2016

Download

Documents

haifa zalikha

laporan alat ukur
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 1 Karakteristik Resistor

KARAKTERISTIK RESISTOR

1. Tujuan

Dapat mengetahui karakteristik resistor

Dapat mengukur besarnya arus

2. Pendahuluan

2.1 Multimeter

Multimeter adalah alat ukur yang di pakai untuk mengukur

tegangan listrik, arus listrik dan tahanan (resistansi). Multimeter di bagi

menjadi 2 jenis, yaitu multimeter analog dan multimeter digital.

Multimeter Analog, yaitu multimeter yang pembacaan hasil ukurannya

menggunakan penunjuk jarum.

Multimeter Digital, yaitu multimeter yang pembacaan hasil ukurannya

berupa digit angka.

Fungsi Multimeter :

Mengukur tegangan DC

Mengukur tegangan AC

Mengukur kuat arus DC

Mengukur nilai hambatan sebuah resistor

Page 2: 1 Karakteristik Resistor

Mengecek hubung-singkat / koneksi

Mengecek transistor

Mengecek kapasitor elektrolit

Mengecek dioda, led dan dioda zener

Mengecek induktor

Mengukur HFE transistor (type tertentu)

Mengukur suhu (type tertentu)

2.2 Resistor

Resistor adalah salah satu komponen elekronika yang berfungsi

untuk menahan arus yang mengalir dalam suatu rangkaian/sistem

elekronika. Resistor berupa terminal 2 komponen elektronik yang

menghasilkan tegangan pada terminal yang sebanding dengan arus listrik

yang melewatinya sesuai dengan hukum Ohm.

Ada dua karakteristik resistor yang perlu di ketahui yaitu:

o Nilai Resistansinya.

o Rating dayanya (Kemampuan untuk menahan arus yang mengalir

pada resistor tersebut).

Resistor mempunyai harga resistansi yang cukup banyak, mulai

dari beberapa ohm di belakang koma sampai beberapa mega ohm didepan

koma. Rating daya yang tertinggi ada yang mencapai beberapa ratus watt

dan yang terendah sampai mencapai 0,1watt rating daya sangat penting ,

Page 3: 1 Karakteristik Resistor

A B C D E HA

F G

J

I

N

M

L

K

sebab ia menunjukkan daya maksimum yang bisa di sipasikan tanpa

menimbulkan panas-panas yang berlebihan yang dapat mengakibatkan

kerusakan pada resistor tersebut.Disipasi artinya bahwa daya sebesar I2R

akan di buang kepadanya. Panas yang berlebihan dapat mengakibatkan

terbakarnya resistor.

2.3 Power Supply

Power Supply atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan Catu

Daya adalah suatu alat listrik yang dapat menyediakan energi listrik untuk

perangkat listrik ataupun elektronika lainnya. Pada dasarnya Power

Supply atau Catu daya ini memerlukan sumber energi listrik yang

kemudian mengubahnya menjadi energi listrik yang dibutuhkan oleh

perangkat elektronika lainnya. Oleh karena itu, Power Supply kadang-

kadang disebut juga dengan istilah Electric Power Converter.

Bagian-bagian power supply

Keterangan:

A = Range amperemeter H = pengaturan arus negativ

Page 4: 1 Karakteristik Resistor

B = switch power supply I = tempat mencolokan kabel negativ

C = switch ampere J = pengaturan tegangan positiv

D = voltage dual tarcking K = pengaturan arus positiv

E = switch volt L = indicator overflow

F = dual tracking M = range voltmeter

G = pengaturan tegangan negativ N = tempat mencolokan kabel positive

2.4 Protoboard

Digunakan untuk membuat rangkaian elektronik sementara. Dengan memanfaatkan protoboard, komponen – komponen elektronik yang dipakai tidak akan rusak dan dapat di gunakan kembali untuk membuat rangkaian yang lain.

3. Gambar Rangkaian

( a ) ( b )

Gambar Teori Gambar Praktik

4. Daftar Alat dan Komponen

Multimeter Digital

Power Supply

Resistor : 1KΩ, 10KΩ, 4.7KΩ

Protoboard

Banana kabel

Jumper

5. Langkah Kerja

Siapkan alat dan komponen

Buat rangkaian percobaan sesuai gambar rangkaian, dengan

resistor 1 kΩ; 10 kΩ; dan 4,7 kΩ

RV

RVin

Page 5: 1 Karakteristik Resistor

Nyalakan power supply dan atur dengan multimeter tegangannya

sebesar 1 volt

Atur posisi saklar selector ke DC mA

Ketika rangkaian sudah siap, nyalakan power supply dan amati

digit angka pada multimeter digital

Baca dan catat hasil pengukuran

Selanjutnya atur tegangan 2 volt – 10 volt dan ulangi dari langkah

ke empat

6. Hasil Pengukuran

NO V

Teori Praktik

R1=1

kΩR2=10kΩ R3=4,7kΩ

R1=1

kΩR2=10kΩ R3=4,7kΩ

1 1 volt1,0

mA0,1 mA 0,21 mA

0,87

mA0,10 mA 0,20 mA

2 2 volt2,0

mA0,2 mA 0,42 mA

2,01

mA0,22 mA 0,34 mA

3 3 volt3,0

mA0,3 mA 0,63 mA

3,0

mA0,31 mA 0,51 mA

4 4 volt4,0

mA0,4 mA 0,85 mA

3,91

mA0,41 mA 0,65 mA

5 5 volt5,0

mA0,5 mA 1,06 mA

4,94

mA0,52 mA 1,08 mA

6 6 volt6,0

mA0,6 mA 1,27 mA

5,93

mA0,61 mA 1,28 mA

7 7 volt7,0

mA0,7 mA 1,48 mA

6,91

mA0,71 mA 1,48 mA

8 8 volt8,0

mA0,8 mA 1,70 mA

7,99

mA0,82 mA 1,72 mA

9 9 volt9,0

mA0,9 mA 1,91mA

8,99

mA0,92 mA 1,93 mA

1010

volt10 mA 1,0 mA 2,12 mA

9,97

mA1,01 mA 2,14 mA

Page 6: 1 Karakteristik Resistor

7. Pembahasan

Hukum Ohm adalah hukum dasar yang menyatakan hubungan

antara arus listrik ( I ) , tegangan ( V ) dan hambatan ( R ). Pada dasarnya

bunyi hokum Ohm adalah : “ Besar arus listrik ( I ) yang mengalir melalui

sebuah penghantar/ konduktor akan berbanding lurus dengan beda

potensial/ tegangan ( V ) yang diterapkan kepadanya dan berbanding

terbalik dengan hambatannya ( R )”.

Secara matematis, hokum Ohm dapat di rumuskan:

Dengan menggunakan hukum Ohm, arus dapat dihitung dengan rumus :

v=1v ,R=1kΩv=1v ,R=10kΩ v=1v ,R=4,7 kΩ

I= 1

103=1mA I= 1

104=0,1mA I= 1

4,7×103=0,21mA

Tetapi secara praktik, arus yang didapatkan sedikit berbeda. Berikut ini

adalah grafik hasil praktikum.

V=IR I=VR

R=VI

Page 7: 1 Karakteristik Resistor

Pada resistor yang mempunyai nilai sebesar 1kΩ diberikan tegangan

sebesar 1 volt menghasilkan arus 0,87 mA. Saat diberikan tegangan 2 volt

menghasilkan arus 2,01 mA, tegangan 3 volt menghasilkan arus 3,0 mA,

tegangan 4 volt menghasilkan arus 3,91 mA, tegangan 5 volt

menghasilkan arus 4,94 mA, tegangan 6 volt menghasilkan arus 5,93 mA,

tegangan 7 volt menghasilkan arus 6,91 mA, tegangan 8 volt

menghasilkan arus 7,99 mA, tegangan 9 volt menghasilkan arus 8,99 mA,

tegangan 10 volt menghasilkan arus 9,97 mA

Pada resistor yang mempunyai nilai sebesar 10 kΩ diberikan tegangan

sebesar 1 volt menghasilkan arus 0,10 mA. Saat diberikan tegangan 2 volt

menghasilkan arus 0,22 mA, tegangan 3 volt menghasilkan arus 0,31 mA,

tegangan 4 volt menghasilkan arus 0,41 mA, tegangan 5 volt

menghasilkan arus 0,52 mA, tegangan 6 volt menghasilkan arus 0,61 mA,

tegangan 7 volt menghasilkan arus 0,71 mA, tegangan 8 volt

Page 8: 1 Karakteristik Resistor

menghasilkan arus 0,82 mA, tegangan 9 volt menghasilkan arus 0,92 mA,

tegangan 10 volt menghasilkan arus 1,01 mA

Pada resistor yang mempunyai nilai sebesar 4,7 kΩ diberikan tegangan

sebesar 1 volt menghasilkan arus 0,20 mA. Saat diberikan tegangan 2 volt

menghasilkan arus 0,34 mA, tegangan 3 volt menghasilkan arus 0,51 mA,

tegangan 4 volt menghasilkan arus 0,65 mA, tegangan 5 volt

menghasilkan arus 1,08 mA, tegangan 6 volt menghasilkan arus 1,28 mA,

tegangan 7 volt menghasilkan arus 1,48 mA, tegangan 8 volt

menghasilkan arus 1,72 mA, tegangan 9 volt menghasilkan arus 1,93 mA,

tegangan 10 volt menghasilkan arus 2,14 mA

8. Penutup

8.1 Kesimpulan

Pada praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa arus yang

didapatkan dari hasil teori dan hasil praktik nilainya sedikit berbeda.

Apabila terjadi kesalahan dalam menyusun rangkaian tersebut maka hasil

yang didapat sangat jauh berbeda dari hasil teori.

Berdasarkan rumus V = IR ( tegangan = arus x hambatan ), maka

jika hambatan diganti, besarnya arus akan berubah. Hal ini disebabkan

arus berbanding tebalik dengn hambatan. Jadi, jika hambatan yang dipakai

semakin kecil, maka semakin besar arus yang dihasilkan.

8.2 Saran

Mengecek peralatan sebelum dan sesudah percobaan

Kerjakan dengan teliti dalam membuat rangkaian dan menghitung

teori