62 DAFTAR PUSTAKA Ahmadi.1998. Psikologi Umum. Jakarta: Rajawali. Asandi, Q. A.R. & Rosyidi, Hamim. 2010. Self-Disclosure Pada Remaja Pengguna Facebook. Surabaya : Jurnal Penelitian Psikologi 2010, Vol. 01, No. 01, 87-98. Arikunto, S. 1997. Prosedur Penelitan : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta. Awa, D.J. 2012. Relasi Interpersonal dengan teman sebaya ditinjau dari secure attachment remaja putri dan ibu. Skripsi . Semarang :UNIKA Soegijapranata (tidak diterbitkan). Azwar, S. 2010. Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. -----------. 2004. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Byrne, D. &Baron, R. A. 2005. Psikologi Sosial (jilid 2). Edisi kesepuluh. Jakarta: Penerbit Erlangga. Clerq, L.D & Smet, B. 1994. Psikologi kesehatan. Semarang: Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata . Collin, V. L. (1996). Human attachment. USA : McGraw Hill. Cristiani, G.M. 2011. Hubungan antara dukungan sosial dengan kecenderungan bunuh diri pada remaja panti asuhan. Skripsi . Semarang :Unika Soegijopranata (tidak diterbitkan). DeVito, J.A. 1995. The Interpersonal Communication book. 7 th edition. New York : Harper Collins College Publisher. Durkin, K. (1995). Developmental Social Psychology. Massachussets : Blackwell Publisher Inc. Fauzyah, I. Hubungan antara pengungkapan diri anak remaja dengan orang tuanya dengan stres yang dialaminya di SMPN 01 Tulungagung. Tesis . Malang : http://lib.uin-malang.ac.id/thesis (15/01/2013 ).
35
Embed
1. hard cover - repository.unika.ac.idrepository.unika.ac.id/1399/8/09.40.0167 Catur Hidayati DAFTAR... · Hubungan antara dukungan sosial dengan kecenderungan bunuh diri pada remaja
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Arikunto, S. 1997. Prosedur Penelitan : Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:
Rineka Cipta. Awa, D.J. 2012. Relasi Interpersonal dengan teman sebaya ditinjau dari
secure attachment remaja putri dan ibu. Skripsi. Semarang :UNIKA Soegijapranata (tidak diterbitkan).
Azwar, S. 2010. Metode penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. -----------. 2004. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Byrne, D. &Baron, R. A. 2005. Psikologi Sosial (jilid 2). Edisi kesepuluh.
Jakarta: Penerbit Erlangga. Clerq, L.D & Smet, B. 1994. Psikologi kesehatan. Semarang: Fakultas
Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata . Collin, V. L. (1996). Human attachment. USA : McGraw Hill. Cristiani, G.M. 2011. Hubungan antara dukungan sosial dengan
kecenderungan bunuh diri pada remaja panti asuhan. Skripsi. Semarang :Unika Soegijopranata (tidak diterbitkan).
DeVito, J.A. 1995. The Interpersonal Communication book. 7th edition.
New York : Harper Collins College Publisher. Durkin, K. (1995). Developmental Social Psychology. Massachussets :
Blackwell Publisher Inc. Fauzyah, I. Hubungan antara pengungkapan diri anak remaja dengan
orang tuanya dengan stres yang dialaminya di SMPN 01 Tulungagung. Tesis. Malang : http://lib.uin-malang.ac.id/thesis (15/01/2013).
63
Gainau, M.B .2008. pengembangan inventori self disclosure bai siswa usia
sekolah menengah atas. Sekolah Tinggi Agama Kristen Protestan Negeri Sentani Jayapura : Jurnal Iilmu pendidikan, Jilid 15, nomor 3.
Greene, K., Derlega, V.J., & Mathews, A., 2006. The cambridge handbook
of personal relationship. Cambridge: Cambridge University Press. Hadi, S. 2000. Metode Research (Jilid 2). Yogyakarta: Andi Offset. Hardjana, A.M. 1994. Stress tanpa Distres : seni mengolah stress.
Yogyakarta: Kanisius. Hurlock, E.B. 1980. Psikologi Perkembangan (Edisi kelima). Jakarta :
Erlangga. ---------------.2005. Perkembangan Anak (Jilid 1). Jakarta : Erlangga. Kurniastuti, E.R. 2010. Minat siswa pada pengajaran remidial ditinjau dari
dukungan sosial keluarga dan konsep diri akademik. Tesis. Semarang :Unika Soegijopranata (tidak diterbitkan).
04/171/ (10/02/2012). Lemme, B.H. 1995. Development in Adulthood. Needham Heights: Ally
and Bacon. Liliana, A.W. 2009. Gambaran Kelekatan (Attachment) Remaja Akhir
Putri dengan Ibu. Skripsi. Depok: http://repository.gunadarma.ac.id/ (20/01/2013)
Lubis, A.J. 2006. Dukungan Sosial pada Pasien Gagal Ginjal Terminal
yang Melakukan Terapi Hemodialisa. Skripsi. Medan :http://repository.usu.ac.id/ (06/03/2013).
Lubis, N.K. 2008. Hubungan antara Persepsi terhadap Karakteristik Guru
Bimbingan dan Konseling dengan Self Disclosure pada Siswa SMP Negeri 31 Medan. Skripsi. Medan: http://repository.usu.ac.id/ (02/03/2013).
64
Maentiningsih, D. 2008. Hubungan antara secure attachment dengan motivasi berprestasi pada remaja. Jurnal. Jakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. http://Google/jurnal psikologi.gunadarma/ (02/01/2012).
Maulana, T. 2009. Hubungan antara Persepsi tentang Dukungan Sosial
dengan Keterbukaan diri Remaja Akhir. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia Bandung: www.proskripsi.com/2012 (26/08/13)
perkembangan (pengantar dalam berbagai bagiannya). Yogyakarta : Gajah Mada University Press.
Myers, D.G. 1994. Exploring Social Psychology. New York : McGraw-Hill. Myers, D.G. 2005. Social Psychology : 8th Edition. New York : McGraw-
Hill.
Papalia, D.E., Old, S.W. & Feldman, R.D. 2008. Human Development (psikologi Perkembangan). Bagian V s/d IX. Edisi 9. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Pramesti, C.A.S. 2011. Hubungan antara secure attachment dan self
disclosure dengan intimacy pada dewasa awal. Tesis. Semarang :Unika Soegijopranata (tidak diterbitkan).
Rambe, A.R.R. 2009. Hubungan antara dukungan sosial orangtua dengan
kemandirian belajar pada Siswa sekolah menengah atas. Skripi. Universitas Sumatera Utara. http://repository.usu.ac.id (05/01/2013).
Santrock, J.W. 1995. Life-span development (jilid 2). Jakarta : Penerbit
Erlangga. ----------. 2002. Perkembangan Masa Hidup (Jilid 1). Alih Bahasa: Cusairi,
A &Damanik. Jakarta: Erlangga. Sarafino, E.P. & Smith, T.W. 2012. Health Psychology Biopsychosocial
Interactions. 7edt. Asia : Wiley.
65
Sheridan, C.L & Radmecher, S.A. 1992. Health Psychology, challenging the biomedical model. New York: John Wiley and sons.
Smet, B. 1994. Psikologi Kesehatan. Jakarta : PT. Gramedia. Stevens-Long, J. 1984. Adult life : 2rd edition. Palo Alto: Mayfield
Publishing Company. Suparno, Paul. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget.
Yogyakarta: Penerbit Kanisius Taylor, A.G. 1999. The organization of information. Englewood Libraries
Unlimited Inc. Taylor, S.E. 2009. Health Psychology. 7edt. Singapore. McGraw-Hill. Wade, C & Tavris, C. 2007. Psikologi (jilid 2) 9th. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
66
LAMPIRAN-LAMPIRAN
67
LAMPIRAN I
PENYEBARAN SKALA
68
Usia : tahun Jenjang pendidikan : SMP/ SMA/ SMK *) Jenis kelamin : Pria / Wanita *) coret yang tidak perlu
PETUNJUK PENGERJAAN
Pada berikut ini terdapat skala yang berisi beberapa pernyataan dan saudari diminta untuk memberikan satu jawaban atas pernyataan-pernyataan tersebut. Sebelum menjawab ada beberapa hal yang PERLU DIPERHATIKAN, yaitu : 1. Pada skala ini tidak ada jawaban yang salah ataupun benar.
Diharapkan menjawab secara jujur sesuai dengan yang saudari rasakan dan lakukan dalam kehidupan saudari.
2. Tugas ini tidak berhubungan dengan penilaian suster asrama, sehingga saudari tidak perlu khawatir dalam menjawab. Semua jawaban akan dirahasiakan.
3. Tugas saudari adalah memberi tanda silang (X) pada jawaban yang dipilih. SS : Jika pernyataan tersebut SANGAT SESUAI bagi saudari S : Jika pernyataan tersebut SESUAI bagi saudari TS : Jika pernyataan tersebut TIDAK SESUAI bagi saudari STS : Jika pernyataan tersebut SANGAT TIDAK SESUAI bagi
saudari Contoh:
No PERNYATAAN SS S TS STS 1. Saya suka bercerita dengan
teman-teman asrama X
Artinya, Sangat Sesuai (SS) : saudari sangat suka bercerita dengan teman-teman asrama
4. Jika telah selesai, pastikan tidak ada nomor yang terlewatkan 5. TERIMA KASIH, DAN SELAMAT MENGERJAKAN
☺ SEMOGA TUHAN MEMBERKATI ☺
69
SKALA I
No PERNYATAAN SS S TS STS1 Saya bercerita kepada teman-teman
asrama mengenai apa yang saya lakukan sehari-hari
2 Saya berani mengakui jika tidak melaksanakan piket harian
3 Saya bercerita dengan suster mengenai pekerjaan orang tua saya
4 Saya bercerita kepada teman asrama mengenai hobi saya
5 Saya mengatakan kepada suster jika perasaan saya kurang nyaman
6 Saya mengatakan kepada suster mengenai hal-hal yang saya butuhkan saat ini
7 Saya meminta bantuan kepada teman mengenai PR dari sekolah yang tidak saya mengerti
8 Saya bercerita kepada teman asrama mengenai hasil ujian yang saya peroleh
9 Saya bercerita kepada suster mengenai kegiatan saya di sekolah
10 Saya berbicara mengenai alasan saya tinggal di asrama kepada teman-teman asrama
11 Saya mengatakan kepada teman-teman asrama bahwa saya senang tinggal diasrama karena ada yang memantau jam belajar
12 Saya bercerita kepada teman asrama tentang yang saya lakukan untuk meraih cita-cita
13 Saya menyampaikan pendapat saya mengenai ketidaksetujuan penjadwalan piket asrama kepada suster
14 Saya mengungkapkan kepada teman-teman asrama mengenai pandangan pribadi saya tentang pakaian yang seksi
15 Saya mengungkapkan kepada suster apa yang saya pikirkan mengenai pandangan pribadi saya tentang perilaku beragama
70
16 saya lebih senang menyimpan masalah sendiri dari pada menceritakannya dengan teman-teman asrama
17 saya tidak bercerita kepada suster mengenai latar belakang keluarga saya
18 saya memilih untuk diam ketika teman-teman asrama menanyakan hal-hal pribadi saya
19 saya tidak membicarakan diri saya kepada suster
20 saya tidak menceritakan latar belakang keluarga kepada teman-teman asrama
21 saya enggan menceritakan masalah pribadi saya kepada teman asrama
22 saya menceritakan semua sifat buruk saya kepada teman asrama
23 saya menceritakan apapun tentang saya kepada suster
24 saya mampu menjelaskan secara rinci setiap pendapat saya kepada teman-teman asrama.
25 ketika bercerita dengan orang lain, saya berusaha menutupi kelemahan saya.
26 saya kadang melebihkan cerita diri saya kepada orang lain
27 saya sering menceritakan hal-hal yang sebenarnya tidak pernah saya lakukan
28 saya bercerita kepada teman-teman asrama tentang masa kecil saya
29 saya mengungkapkan perasaan senang kepada teman
30 saya bercerita kepada teman-teman asrama mengenai masalah yang saya hadapi
31 saya mengungkapkan masalah saya kepada suster asrama
32 saya bercerita kepada suster mengenai teman-teman kelompok piket di asrama
33 saya mengungkapkan kepada suster tentang perasaan saya.
71
SKALA II NO PERNYATAAN SS S TS STS1 Saya merasa orang tua saya
memperhatikan kebutuhan saya
2 Orang tua saya mengabaian hasil ujian sekolah saya
3 Saya menceritakan permasalahan saya dengan orang lain
4 Saya merasa sulit mempercayai orang lain sepenuhnya
5 Saya merasa orang tua melindungi saya ketika ada masalah
6 Saya merasa takut masuk ke dalam lingkungan baru
7 Saya yakin dapat menggapai cita-cita saya
8 Saya memiliki banyak kelemahan sehingga saya merasa kurang percaya diri
9 Saya memiliki beberapa sahabat dekat 10 Saya merasa tidak nyaman ketika
merawat teman yang sakit
11 Menurut saya, orang lain menghargai pendapat saya
12 Saya sering merasa sendiri 13 Saya yakin orang lain tidak membongkar
masalah saya
14 Saya lebih memilih memendam masalah saya sendiri dari pada menceritakannya dengan orang lain
15 Saya merasa bebas dari gangguan jika pergi berbelanja bersama teman
16 Saya merasa ada yang ingin mengambil barang milik saya
17 Saya percaya bahwa saya mampu mandiri dengan tinggal jauh dari orang tua
18 Penampilan saya kurang menarik 19 Saya merasa senang ketika bisa
menghibur teman yang sedang sedih
72
20 Saya merasa hanya sebatas kenal dengan teman-teman saya
21 Saya merasa orang lain menghargai sifat saya yang berbeda
22 Saya merasa orang lain menjauhi saya 23 Saya tidak takut bertemu dengan orang
baru
24 Saya merasa orang lain tidak dapat diandalkan
25 Saya merasa nyaman mengenal orang baru
26 Saya merasa sering mendapat gangguan dari orang lain
27 Saya percaya bahwa saya mampu menyelesaikan soal test saya sendiri
28 Saya merasa kurang pandai 29 Saya mengenal dekat teman-teman saya 30 Saya merasa tidak ada orang spesial
dalam hidup saya
73
SKALA III NO PERNYATAAN SS S TS STS1 Ketika saya kehabisan uang saku, teman
asrama mau meminjami saya.
2 Teman-teman asrama menolak ketika saya meminta tolong untuk menggantikan piket harian saya
3 Suster sering mengingatkan saya mengenai peraturan-peraturan yang ada di asrama
4 Suster tidak ada di tempat ketika saya ingin meminta saran
5 Saya merasa senang teman-teman asrama menghibur saya ketika sedih
6 Saya merasa teman-teman asrama tidak mau mengerti masalah saya
7 Suster memberi pujian terhadap prestasi yang saya capai
8 Teman-teman asrama menganggap saya tidak memiliki kemampuan
9 Saya merasa kelompok piket harian saya sangat kompak
10 Saya merasa memiliki hobi yang berbeda dengan teman asrama
11 Teman-teman asrama sering mentraktir saya jajan
12 Ketika menyelesaikan piket harian, teman-teman yang sudah selesai piket tidak mau membantu saya
13 Teman-teman asrama memberi saran ketika saya mendapatkan masalah
14 Teman-teman asrama asal menjawab ketika saya meminta pendapat
15 Saya menjadi yakin ketika Suster mengatakan bahwa saya mampu meningkatkan prestasi
16 Suster sering marah, sehingga membuat saya merasa tidak betah tinggal di asrama
17 Teman-teman asrama memberi saya
74
semangat 18 Suster tidak mau mendengar pendapat
saya
19 Saya merasa beberapa teman asrama memiliki minat yang sama dengan saya
20 Saya merasa teman-teman berangkat ke sekolah sendiri-sendiri
21 Ketika kesulitan mengerjakan tugas sekolah, teman-teman asrama membantu saya
22 Para Suster terlalu sibuk untuk saya mintai pertolongan
23 Teman-teman asrama memberikan penjelasan mengenai tugas sekolah yang saya tanyakan
24 Teman-teman asrama tidak memberitahukan kepada saya mengenai perubahan jadwal piket
25 Kepedulian teman-teman asrama membuat saya nyaman tinggal di asrama
26 Beberapa gunjingan teman asrama membuat saya tidak percaya diri
27 Suster tidak pernah membanding-bandingkan saya dengan orang lain
28 Teman-teman memandang sebelah mata terhadapa prestasi yang saya peroleh
29 saya merasa anggota asrama sering berkumpul untuk saling mencurahkan isi hati
30 saya merasa teman-teman asrama sibuk dengan kegiatan masing-masing