081011 Permenkes 889 2003 Ppt.ppt-modif

REGISTRASI, IZIN PRAKTIK, DAN IZIN KERJA TENAGA KEFARMASIAN

(Permenkes RI No: 889/Per/Menkes/V/2011)

Registrasi :adalah pencatatan resmi terhadap tenaga kefarma-sian yang telah memiliki sertifikat kompetensi dan telah mempunyai kualifikasi tertentu serta diakui secara hukum untuk menjalankan pekerjaan/ praktik profesinya.

Registrasi ulang: adalah pencatatan ulang terhadap tenaga kefarma-sian yang telah diregistrasi setelah memenuhi persyaratan yang berlaku.

Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA):adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Menteri kepada Apoteker yang telah diregistrasi.

Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian (STRTTK) :adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Menterikepada Tenaga Teknis Kefarmasian yang telah diregistrasi.

Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA):Adalah surat izin yang diberikan kepada Apoteker untuk dapat melaksanakan praktik kefarmasian pada fasilitas pelayanan kefarmasian.

Surat Izin Kerja Apoteker (SIKA):adalah surat izin praktik yang diberikan kepada Apoteker untuk dapat melaksanakan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas produksi atau fasilitas distribusi atau penyaluran.

1. Wajib bagi setiap tenaga kefarmasian

Apoteker yang menjalankan pekerjaan

kefarmasian

2. STRA dikeluarkan oleh Menteri.

3. Menteri mendelegasikan pemberian

STRA kepada KFN

4. KFN hrs sdh menerbitkan STRA dlm

waktu 10 hari kerja

5. STRA Berlaku selama 5 tahun *

1. FC. ijazah Apoteker;

2. FC. sertifikat kompetensi profesi;

3. FC. Surat sumpah/janji Apoteker;

4. Surat keterangan sehat fisik dan mental dari

dokter yang memiliki surat izin praktik;

5. Surat pernyataan akan mematuhi & melakskan

ketentuan etika profesi meterai 6 rb

6. Pas foto terbaru berwarna ukuran:

4 x 6 cm : 2 (dua) lembar

2 x 3 cm : 2 (dua) lembar.

Permohonan kpd Ka KFN melalui webb

PROSES PENERBITAN SURAT TANDA REGISTRASI APOTEKER (STRA)

APOTEKER (baru lulus) SATU BULAN SEBELUM DIAMBIL SUMPAH PT

MENGAJUKAN PERMH. STRA KE KOMITE FARMASI NASIONAL (KFN)

DALAM WAKTU 2 MINGGU KFN MENERBITKAN STRA

STRA DIKIRIM KFN KE PT STRA DIBERIKAN KEPADA APOTEKER PADA

WAKTU PENGAMBILAN SUMPAH APOTEKER

SIPA DAN SIKA

SETELAH TERBIT STRA, APABILA APOTEKER BEKERJA DI BID. KEFARMASIAN SELANJUTNYA YBS. MENGAJUKAN PERMOHONAN SIPA ATAU SIKA DI DINAS KESEHATAN KAB/KOTA DIMANA APOTEKER BEKERJA

BILA APOTEKER BEKERJA SEBAGAI APA MAKA SELANJUTNYA YBS. MENGAJUKAN PERMH. PENERBITAN SIA DI DINKES KAB/KOTA SETEMPAT

Surat Permohonan ditujukan

Kepada:Ketua KFN d/a Sekretariat Ditjen Binfar dan Alkes, Kantor Kementerian Kesehatan RIJl. H.R. Rasuna SaidJakarta Selatan(Gedung Dr. Adhyatma lantai 8 ruang 802)

• dikeluarkan oleh organisasi profesi setelah lulus uji kompetensi IAI• berlaku selama 5 (lima) tahun dan dapat dilakukan uji kompetensi kembali setelah habis masa berlakunya.• Apt baru lulus langsung dpt sertifikat kompetensi• Permohonan diajukan PT secara kolektif 1 bl sblm penyumpahan Apt • Uji kompetensi dilakukan dg pembobotan SKP• Pedoman penyelengg uji kopmt ditetapkan KFN

Registrasi ulang dilakukan sesuai ketentuan dengan melampirkan surat tanda registrasi lama

Registrasi ulang harus dilakukan minimal 6 (enam) bulan sebelum STRA atau STRTTK habis masa berlakunya.

STRA DAN STRTTK DAPAT DICABUT KARENA:1. Permohonan ybs2. Ybs tdk lagi memenuhi persyaratan fisik dan mental utk menjalankan pekerjaan kefarmasian berdasarkan srt keterangan dokter.3. Melakukan pelanggaran disiplin tenaga kefarmasian4. Melakukan pelanggaran hukum di bid kefarmasian yg dibuktikan dg putusan poengadilan5. Pencabutan disampaikan kpd ybs dg tembusan: Dirjen, Kadnkes Prov, Kadinkes Kab/Kota dan organisasi profesi.

Surat izin berupa:a. SIPA bagi Apoteker penanggung jawab di fasilitas pelayanan kefarmasian;b. SIPA bagi Apoteker pendamping di fasilitas pelayanan kefarmasian;c. SIKA bagi Apoteker yang melakukan pekerjaan kefarmasian di fasilitas produksi atau fasilitas distribusi/penyaluran; ataud. SIKTTK bagi Tenaga Teknis Kefarmasian yang melakukan pekerjaan kefarmasian pada fasilitas kefarmasian.

SIPA / SIKA bagi Apoteker penanggung jawab diberikan utk 1 tempat fasilitas kefarmasian. Apoteker penanggung jawab di fasilitas yanfar puskesmas dapat menjadi Apoteker pendamping di luar jam kerja. SIPA bagi Apoteker pendamping dapat diberikan untuk paling banyak 3 tempat fasilitas pelayanan kefarmasian. SIKTTK dapat diberikan untuk paling banyak 3 tempat fasilitas kefarmasian. SIPA, SIKA, SIKTTK dikeluarkan Kadinkes Kab/Kot SIPA, SIKA, SIKTTK berlaku apabila STRA/STRTTK masih berlaku

Permohonan SIPA atau SIKA dilampiri:1. fotokopi STRA yang dilegalisir oleh KFN;2. surat pernyataan mempunyai tempat praktik profesi atau surat keterangan dari pimpinan fasilitas pelayanan kefarmasian atau dari pimpinan fasilitas produksi atau distribusi/ penyaluran;3. surat rekomendasi dari organisasi profesi; dan4. pas foto berwarna ukuran: - 4 x 6 sebanyak 2 (dua) lembar - 3 x 4 sebanyak 2 (dua) lembar

# Kadinkes Kab/Kota harus menerbitkan SIPA/SIKA paling lama dlm 20 hari kerja

Kadinkes Kab/Kota dapat mencabut SIPA, SIKA atau SIKTTK karena:a. atas permintaan yang bersangkutan;b. STRA atau STRTTK tidak berlaku lagi;c. yang bersangkutan tidak bekerja pada tempat yang tercantum dalam surat izin;d. yang bersangkutan tidak lagi memenuhi persyaratan fisik dan mental untuk menjalankan pekerjaan kefarmasian berdasar- kan pembinaan dan pengawasan dan ditetapkan dengan surat keterangan dokter;e. melakukan pelanggaran disiplin tenaga kefarmasian berdasarkan rekomendasi KFN; atauf. melakukan pelanggaran hukum di bidang kefarmasian yang dibuktikan dengan putusan pengadilan.

Kadinkes Kab/Kota : wajib melaporkan pelaksanaan pemberian SIPA, SIKA, dan SIKTTK serta pencabutannya setiap 3 (tiga) bulan sekali kepada Kadinkes Prov.

Kadinkes Prov : wajib melaporkan rekapitulasi pemberian SIPA, SIKA, dan SIKTTK serta pencabutannya setiap 6 (enam) bulan sekali kepada Direktur Jenderal.

KFN mempunyai tugas:a. sertifikasi dan registrasi;b. pendidikan dan pelatihan berkelanjutan;c. pembinaan dan pengawasan.

Susunan organisasi KFN terdiri dari:a. Divisi Sertifikasi dan Registrasi;b. Divisi Pendidikan dan Pelatihan Berkelanjutan; c. Divisi Pembinaan dan Pengawasan.

SERTIFIKASI DAN RE-SERTIFIKASI *

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN BERKELANJUTAN

(CPD)

PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Anggota KFN berjumlah 9 yang berasal dari:

1. Kementerian Kesehatan 2 (dua) orang;2. Badan Pengawas Obat dan Makanan 1 (satu) orang;3. Organisasi profesi 3 (tiga) orang;4. Organisasi yang menghimpun Tenaga Teknis Kefarmasian 1 (satu) orang;5. Perhimpunan dari Perguruan Tinggi Farmasi di Indonesia 1 (satu) orang; dan6. Kementerian Pendidikan Nasional 1 (satu) orang.

1. warga negara Republik Indonesia;2. latar belakang pendidikan bidang farmasi;3. sehat jasmani dan rohani;4. untuk anggota KFN yang berasal dari organisasi atau perhimpunan harus diusulkan oleh organisasi atau perhimpunan yg bersangkutan kepada Direktur Jenderal.

# Masa bakti KFN 3 th dpt dipilih lagi 1 x# Ketua KFN harus seorang APOTEKER

ANGGOTA KOMITE FARMANGGOTA KOMITE FARMAASI NASIONALSI NASIONALMasa Bakti 2011 – 2014Masa Bakti 2011 – 2014

(Kepmenkes Nomor 1621/2011 – Tgl 1 Agustus 2011)

1. Drs. Purwadi, Apt - (mewakili Kemkes)2. DR. Faiq Bahfen, SH. - (mewakili Kemkes)3. Dra. Augustine Zaini, MSi., Apt - (mewakili Badan POM)4. DR. Tutus Gusdinar Kartawinata, Apt - (mewakili APTFI)5. DR. Umi Athiyah, MS., Apt - (mewakili Kemendiknas)6. Drs. Ahaditomo, MS., Apt - (mewakili IAI)7. Drs. Bambang Triwara, Apt., Sp.FRS - (mewakili IAI)8. Drs. Nurul Falah Eddy Pariang., Apt - (mewakili IAI)9. Dra. Suzana Indah Astuti, MSi., Apt - (mewakili PAFI)

Pembinaan dan pengawasan dilakukan oleh :- Direktur Jenderal, - Kepala DinasKesehatan Provinsi, - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota,- Organisasi Profesi dan/atau perhimpunan terkait sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing.

Tujuan Pembinaan dan pengawasan untuk:1.melindungi pasien dan masyarakat 2.mempertahankan dan meningkatkan mutu pekerjaan kefarmasian sesuai dengan perkembangan Iptek3.memberikan kepastian hukum bagi pasien, masyarakat, dan tenaga kefarmasian.

Hasil BINWAS dilaporkan secara berjenjang kepada DirJen

1. Apoteker yang telah memiliki SP atau SIK dianggap telah memiliki STRA, SIPA, atau SIKA

2. Asisten Apoteker dan Analis Farmasi yang telah memiliki SIAA dan SIKAA dianggap telah memiliki STRTTK dan SIKTTK

3. Apoteker atau Asisten Apoteker & Analis Farmasi dimaksud wajib mengganti SP, SIK, SIAA atau SIKAA dengan STRA dan SIPA/SIKA atau STRTTK dan SIKTTK paling lambat 31 Agustus 2011 dan diperpanjang s/d 31 Desember 2011 (sesuai Edaran

Menkes No. TU.08.03/IV/1400/2011)

Penggantian SP dan SIK dengan STRA dilakukan dengan cara mendaftar melalui website KFN.

Pendaftaran diajukan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sebelum tanggal 31 Agustus 2011

Setelah mendapatkan STRA untuk pertama kalinya, Apoteker wajib mengurus SIPA dan SIKA di Dinkes Kab/Kota tempat pekerjaan kefarmasian dilakukan.

1. Fc. KTP/SIM/Paspor2. FC. ijazah Apoteker;3. SIK/SP;4. Pas foto terbaru berwarna ukuran: 4 x 6 cm : 2 (dua) lembar 2 x 3 cm : 2 (dua) lembar.

Permohonan kpd Ka KFN melalui webb

Surat Permohonan ditujukan

Kepada:Ketua KFN d/a Sekretariat Ditjen Binfar dan Alkes, Kantor Kementerian Kesehatan RIJl. H.R. Rasuna SaidJakarta Selatan(Gedung Dr. Adhyatma Lantai 8 Ruang 802)

Masa berlaku :- STRA, - STRTTK, - SIPA, - SIKA, - SIKTTKberdasarkan Tanggal kelahiran Apoteker/TTK ybs

Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, maka;

1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 184/Menkes/Per/II/1995 tentang Penyempurnaan Pelaksanaan Masa Bakti dan Izin Kerja Apoteker;2. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 679/Menkes/SK/V/2003 tentang Registrasi dan Izin Kerja Asisten Apoteker; dan3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 695/Menkes/Per/VI/2007 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 184/Menkes/Per/II/1995 tentang Penyempurnaan Pelaksanaan Masa Bakti dan Izin Kerja Apoteker;

dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.