PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR TENTANG PERISTIWA PROKLAMASI PADA SISWA KELAS V C MATA PELAJARAN IPS DI SDI WAHID HASYIM SELOKAJANG KABUPATEN BLITAR SKRIPSI Oleh Anisa Mukhoyyaroh 07140039 JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Agustus 2009
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
TENTANG PERISTIWA PROKLAMASI PADA SISWA KELAS V C MATA PELAJARAN IPS
DI SDI WAHID HASYIM SELOKAJANG KABUPATEN BLITAR
SKRIPSI
Oleh
Anisa Mukhoyyaroh 07140039
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG
Agustus 2009
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
TENTANG PERISTIWA PROKLAMASI PADA SISWA KELAS V C MATA PELAJARAN IPS
DI SDI WAHID HASYIM SELOKAJANG KABUPATEN BLITAR
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
Anisa Mukhoyyaroh 07140039
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG Agustus 2009
LEMBAR PERSETUJUAN
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
TENTANG PERISTIWA PROKLAMASI PADA SISWA KELAS V C MATA PELAJARAN IPS
DI SDI WAHID HASYIM SELOKAJANG KABUPATEN BLITAR
SKRIPSI
Oleh
Anisa Mukhoyyaroh 07140039
Telah disetujui pada tanggal 12 Mei 2009
Oleh Dosen Pembimbing:
Dr. M. Zainuddin, MA NIP. 150 275 502
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Dra. Hj. Sulalah, M.Ag NIP. 150 267 278
HALAMAN PENGESAHAN
PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR
TENTANG PERISTIWA PROKLAMASI PADA SISWA KELAS V C MATA PELAJARAN IPS
DI SDI WAHID HASYIM SELOKAJANG KABUPATEN BLITAR
SKRIPSI
dipersiapkan dan disusun oleh Anisa Mukhoyyaroh (07140039)
telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal 5 Agustus 2009 dengan nilai B+B
dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan (S.Pd)
pada tanggal: 10 Agustus 2009
Panitia Ujian Tanda Tangan
Ketua Sidang Drs. A. Zuhdi, MA NIP. 150 275 611
:
Sekretaris Sidang Dr. M. Zainuddin, MA NIP. 150 275 502
:
Pembimbing Dr. M. Zainuddin, MA NIP. 150 275 502
:
Penguji Utama Dr. H. Asmaun Sahlan, M.Ag NIP. 150 215 372
:
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik IbrahimMa lang
Dr. M. Zainuddin, MA NIP. 150 275 502
PERSEMBAHAN
Sebuah tulisan sederhana ini aku persembahkan
Kepada orang-orang yang selalu dekat di hati
Ayah dan Ibu tercinta (Aspiiak & Mujiastutik)
Yang selalu sabar membimbing dan memberikan
Jutaan kasih sayangnya Kepadaku,
dan selalu mendo’akan dengan penuh keikhlasan
Tanpa aku pinta dan tanpa meminta balasan apapun dariku
Kakak ku (Sulthoni, Fakhomatu Zulfah & Iqbal Fuqona) tersayang
Yang selalu menyayangiku dengan penuh kasih sayang,
Semoga tali kasih dan persaudaraan di antara kita abadi selamanya
2. Temuan Siklus II ......................................................................... 106
BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN .......................................... 107
BAB VI PENUTUP ........................................................................................ 112
A. Kesimpulan ....................................................................................... 112
B. Saran.................................................................................................114
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ABSTRAK Mukhoyyaroh, Anisa, 2009, Penggunaan Media Audio Visual untuk
Meningkatkan Motivasi Belajar Tentang Peristiwa Proklamasi Pada Siswa Kelas VC Mata Pelajaran IPS di SDI Wahid Hasyim Selokajang Kabupaten Blitar. Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang, Pembimbing: Dr. M. Zainuddin, MA
Kata kunci : Media Audio Visual, Motivasi Relajar
Proses belajar mengajar yang di selenggarakan di sekolah atau lembaga formal, dimaksudkan untuk mengarahkan perubahan diri siswa secara terencana , baik perubahan dalam pengetahuan pemahaman dan ketrampilan atau sikap. Proses belajar mengajar di sekolah atau dilembaga formal sangat dipengaruhi oleh lingkungan belajar. Lingkungan tersebut antara lain meliputi: siswa, guru, karyawan sekolah, bahan atau materi pelajaran atau buku paket, media, sumber belajar lain yang mendukung dan fasilitas belajar. Media audio visual adalah media instruksional modern yang sesuai dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi), meliputi media yang dapat dilihat, didengar dan yang dapat dilihat dan didengar.Penekanan utama dalam pengajaran audio visual adalah pada nilai belajar yang diperoleh melalui pengalaman kongkret , tidak hanya didasarkan atas kata-kata belaka.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah media audio visual mampu meningkatkan motivasi belajar serta penerapannya pada mata pelajaran IPS siswa kelas VC SDI Wahid Hasyim. Penelitian ini dilakukan di SDI Wahid Hasyim jalan KH Wahid Hasyim No 32 Desa Selokajang Kecamatan Srengat Kabupaten Blitar.
Penelitian yang peneliti lakukan ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitiannya yaitu penelitian tindakan kelas (PTK). Urutan kegiatan penelitian mencakup: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) observasi (4) refleksi. Dalam pengumpulan data menggunakan teknik wawancara, observasi dan dokumentasi. Sedangkan untuk analisisnya, penulis menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Untuk uji keabsahan data penulis menggunakan tiga cara yaitu perpanjangan keikutsertaan, ketekunan pengamatan dan triangulasi. Sumber penelitiannya yaitu siswa kelas V C
Hasil penelitian menunjukkan bahwa media audio visual pada mata pelajaran IPS dengan materi peristiwa proklamasi mampu meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya siswa kelas VC SDI Wahid Hasyim. Hal tersebut dapat dilihat secara kuantitatif adalah perbandingan dari siklus I 47,62% dan siklus II 80,95% jadi hasil observasi lapangan menunjukkan adanya peningkatan motivasi belajar dari siklus I ke siklus II mengalami peningkatan sebesar 33,33%. Sedangkan bukti secara kualitatif adalah dapat dijelaskan dan banyaknya siswa yang menyatakan senang terhadap penggunaan media audio visual ini tumbuhnya motivasi, konsentrasi siswa pada mata pelajaran, suasana kelas menjadi hidup. Dengan demikian, bahwa penggunaan media audio visual dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ketika kita mendengar kata motivasi yang muncul dalam angan-angan
kita adalah pada suatu keadaan seseorang yang mempunyai semangat tinggi,
rajin, mampu bekerja keras yang akhirnya mengantarkan kita pada pencapaian
yang memuaskan atau bahkan pencapaian prestasi. Dalam proses belajar
motivasi sangatlah diperlukan sebab seseorang yang tidak memiliki motivasi
dalam belajar tidak akan mungkin melakukan aktivitas belajar.
Belajar dan motivasi selalu mendapat perhatian khusus bagi pendidik
dan peserta didik, karena memberi motivasi kepada peserta didik merupakan
hal yang perlu dan penting dalam proses pembelajaran. Di sekolah, setiap anak
memiliki sejumlah motivasi atau dorongan-dorongan yang berhubungan
dengan kebutuhan, baik kebutuhan biologis maupun kebutuhan psikologis.
Disamping itu anak juga memiliki sikap-sikap, minat-minat, penghargaan dan
tujuan-tujuan tertentu. Oleh sebab itu tugas guru adalah menimbulkan
motivasi yang akan mendorong anak untuk berbuat sesuatu dalam mencapai
tujuan belajarnya.
Pembangunan di masa sekarang dan masa mendatang sangat dipengaruhi
oleh sektor pendidikan, sebab dengan bantuan pendidikan setiap individu
berharap bisa maju berkembang dan di kemudian hari bisa mendapatkan
pekerjaan yang pantas. Lewat pendidikan orang mengharapkan supaya semua
bakat , kemampuan dan kemungkinan yang dimiliki bisa dikembangkan secara
maksimal agar orang bisa mandiri dalam proses membangun pribadinya.
Sedang negara bisa maju bila semua warga negaranya berpendidikan, serta
memperoleh kesempatan untuk mendapatkan penghasilan yang layak. Oleh
karena itu tingkat pendidikan menjadi salah satu indikator untuk mengukur
kemajuan dan derajat kemakmuran Negara serta mengukur besarnya peranan
setiap warga Negara dalam kegiatan-kegiatan membangun. 1
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi semakin mendorong
upaya-upaya pembaharuan dalam pemanfaatan hasil-hasil teknologi dalam
proses belajar. Para guru dituntut agar mampu menggunakan alat-alat yang
dapat di sediakan oleh sekolah, dan tidak tertutup kemungkinan bahwa alat-
alat tersebut dengan sesuai perkembangan dan tuntutan zaman. Guru
sekurang-kurangnya dapat menggunakan alat yang murah dan efisien yang
meskipun sederhana dan bersahaja tatapi merupakan keharusan dalam upaya
mencapai tujuan pengajaran yang diharapkan. 2
Media pembelajaran merupakan salah satu unsur yang sangat penting
dalam proses belajar mengajar yang dapat dimuati pesan yang akan
disampaikan kepada siswa, baik berupa alat, orang maupun bahan ajar, selain
itu media pembelajaran merupakan salah satu cara untuk memotivasi dan
berkomunikasi dengan siswa agar lebih efektif. Oleh karena itu media
pembelajaran saat proses belajar mengajar sangat diperlukan.
1 Kartini Kartono, Pengantar Ilmu Mendidik Teoritis (Bandung: Mandar Maju, 1992), hal. 21 2 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002 ), hal. 2
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi telah mengalami
perkembangan yang sangat pesat terutama di bidang informasi dan
telekomunikasi. Dengan munculnya berbagai alat informasi dan komunikasi
kita dapat mengetahui kejadian atau peristiwa disuatu negara atau daerah pada
saat kejadian itu berlangsung. Melalui kemajuan tersebut para guru dapat
menggunakan berbagai media sesuai dengan kebutuhan dan tujuan
pembelajaran. Dengan menggunakan media komunikasi bukan saja
mempermudah dan mengefektifkan proses pembelajaran akan tetapi juga bisa
membuat proses pembelajaran lebih menarik3. Tidak dapat dipungkiri,
munculnya berbagai alat informasi dan komunikasi yang telah banyak
membantu proses pendidikan. Ini terbukti sekarang ini dalam proses belajar
mengajar seorang guru sering menggunakan media seperti komputer, tape
recorder, dll.
Dalam rangka meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas
lembaga pendidikan berusaha meningkatkan kualitas dan proses pembelajaran.
Usaha-usaha dalam meningkatkan kualitas pembelajaran antara lain
mengembangkan media pembelajaran, menerapkan media pembelajaran serta
memilih dan menetapkan jenis media pembelajaran yang akan digunakan.
Pengembangan dan penerapan media pembelajaran diharapkan dapat
memberikan motivasi belajar terhadap siswa sehingga berdampak pula pada
prestasi belajarnya.
3 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta, 2007), hal. 162
Berkaitan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
lembaga pendidikan harus mampu menerapkan media pendidikan yang sudah
ada. Media pendidikan yang diterapkan oleh lembaga pendidikan sekarang ini
belum di daya gunakan secara optimal, melihat kenyataan yang ada
dilapangan guru jarang sekali menggunakan media pendidikan dalam proses
belajar mengajar dikelas, guru lebih sering menggunakan metode ceramah.
sehingga proses belajar anak hanya sekedar merekam informasi dan murid
mendengar, memperhatikan serta mencatat tanpa ada variasi yang lain, yang
akhirnya membiasakan diri tidak kreatif dalam mengemukakan ide-ide dan
pemecahan masalah yang efektif akan di bawa anak-anak dalam kehidupan
sehari-hari.
Dalam proses belajar mengajar di kelas yang hanya menggunakan
metode ceramah dan guru sebagai satu-satunya sumber belajar tanpa adanya
media, maka komunikasi antara guru dan siswa tidak akan berjalan secara
lancar. Hal ini terkait dengan permasalahan dalam proses belajar mengajar.
Permasalahan yang di hadapi suasana kelas ramai, penjelasan guru
membosankan, materi cenderung bersifat umum dan kadang-kadang
penyampaian guru terlalu cepat, hal ini siswa juga kurang konsentrasi bahkan
menjadi malas mengikuti mata pelajaran disekolah.
Dalam pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS), tidak semua materi
khususnya peristiwa proklamasi bisa diceritakan atau diterangkan saja.
Melainkan harus diperlihatkan secara nyata agar materi (ilmu) yang didapat
peserta didik tersebut akan selalu diingat dan dipahami. Dengan menggunakan
media video cassete, anak-anak juga dapat termotivasi belajarnya. Anak akan
dapat cepat memahami dan mengerti tentang materi yang diajarkan dengan
menggunakan media tersebut. Anak juga akan senang dengan pengalaman-
pengalaman yang telah dilihatnya melalui media video cassete. Oleh karena
itulah dasar adanya penggunaan media video cassete pada pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) ini diharapkan agar siswa dapat melihat, dan
memahami objek yang dipelajari, sehingga kesenjangan yang ada dapat
teratasi.
Berdasarkan paparan di atas di lihat dari pentingnya dalam hal
pendidikan maka peneliti mengambil judul ”Penggunaan Media Audio Visual
Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar tentang Peristiwa Proklamasi Pada
Siswa Kelas V C Mata Pelajaran IPS di SDI Wahid Hasyim Selokajang
Kabupaten Blitar” yang siswanya berjumlah 424 siswa. Dengan media
tersebut di harapkan agar siswa lebih mudah memahami materi pelajaran
sekaligus dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam proses belajar
mengajar dengan baik dan benar. Serta pembelajaran yang sebelumnya
membosankan bagi siswa dan terkesan biasa-biasa saja kini dapat beralih
peran menjadi pembelajaran yang lebih menyenangkan dan sangat mengena
pada siswa, karena siswa dihadapkan pada situasi yang berbeda dari
sebelumnya sehingga dari pengalaman tersebut siswa bisa menemukan
pengetahuan baru.
B. Rumusan masalah
Dengan mengacu pada latar belakang masalah di atas, maka dapat di
rumuskan rumusan masalah PTK sebagai berikut:
1. Bagaimanakah perencanaan penggunaan media audio visual untuk
meningkatkan motivasi belajar tentang peristiwa proklamasi pada siswa
kelas V C mata pelajaran IPS di SDI Wahid Hasyim Selokajang
Kabupaten Blitar?
2. Bagaimanakah pelaksanaan penggunaan media audio visual untuk
meningkatkan motivasi belajar tentang peristiwa proklamasi pada siswa
kelas V C mata pelajaran IPS di SDI Wahid Hasyim Selokajang
Kabupaten Blitar?
3. Bagaimanakah penilaian penggunaan media audio visual untuk
meningkatkan motivasi belajar tentang peristiwa proklamasi pada siswa
kelas V C mata pelajaran IPS di SDI Wahid Hasyim Selokajang
Kabupaten Blitar ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah
untuk mendeskripsikan upaya meningkatkan motivasi belajar tentang
peristiwa proklamasi dengan menggunakan media audio visual pada siswa
kelas V C di SDI Wahid Hasyim Selokajang Kabupaten Blitar. Dari tujuan
umum di atas bisa di temukan tujuan khusus sebagai berikut:
1. Untuk mendeskripsikan perencanaan penggunaan media audio visual
untuk meningkatkan motivasi belajar tentang peristiwa proklamasi pada
siswa kelas V C mata pelajaran IPS di SDI Wahid Hasyim Selokajang
Kabupaten Blitar.
2. Untuk mendeskripsikan melaksanakan penggunaan media audio visual
untuk meningkatkan motivasi belajar tentang peristiwa proklamasi pada
siswa kelas V C mata pelajaran IPS di SDI Wahid Hasyim Selokajang
Kabupaten Blitar.
3. Untuk mendeskripsikan penilaian penggunaan media audio visual untuk
meningkatkan motivasi belajar tentang peristiwa proklamasi pada siswa
kelas V C mata pelajaran IPS di SDI Wahid Hasyim Selokajang
Kabupaten Blitar.
Setelah penulis melakukan penelitian dan mengetahui hasilnya, maka
yang di harapkan dari penulis semoga dari hasil penelitian ini dapat
memberikan konstribusi di dunia pendidikan pada umumnya dan SDI Wahid
Hasyim pada khususnya, dan guru sebagai peneliti di dorong untuk berani
mencoba menerapkan media dalam proses belajar mengajar serta menilai
apakah media itu efektif atau tidak dalam meningkatkan motivasi belajar para
siswa.
Secara khusus dapat memberikan manfaat bagi:
1. Bagi peneliti
Dengan dilaksanakan PTK maka guru sebagai peneliti sedikit demi sedikit
mengetahui strategi, media maupun metode pembelajaran yang sesuai
dengan tujuan atau kompetensi dasar pembelajaran.
2. Bagi Guru
Sebagai modal dalam mendesain kegiatan belajar mengajar dalam
memberikan latihan secara langsung kepada siswa untuk dapat
meningkatkan keaktifan dan motivasi pada siswa.
3. Bagi siswa
Dengan dilaksanakan PTK akan sangat membantu siswa yang mengalami
kesulitan belajar. Dengan adanya tindakan yang baru dari guru akan
memungkinkan siswa terlibat secara aktif dalam proses kegiatan belajar
mengajar, mampu berfikir kreatif sehingga siswa termotivasi untuk
mengikuti proses pembelajaran.
4. Bagi sekolah
Hasil PTK sangat bermanfaat dalam rangka perbaikan sistem
pembelajaran.
D. Pembatasan Masalah
Oleh karena media audio visual mencakup banyak macamnya seperti:
Audio Visual Diam, yaitu media yang menampilkan suara dan gambar diam
seperti film bingkai suara (sound slides), film rangkai suara, cetak suara. Dan
Audio Visual Gerak, yaitu media yang dapat menampilkan unsur suara dan
gambar yang bergerak seperti film suara dan video-cassete. Maka dalam
penelitian ini yang akan dikaji adalah media audio visual gerak yang memakai
media video-cassete.
E. Penegasan Istilah atau Definisi Operasional
Untuk memahami pengertian tentang arti yang terkandung dalam
pembahasan, maka diperlukan penegasan istilah yang terdapat dalam
penelitian ini, yaitu sebagai berikut:
1. Ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah bidang studi yang multi disiplin,
terdiri dari beberapa mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial dan
humaniora (humanities), yang mempelajari interaksi manusia dengan alam
dan lingkungan masyarakat.4
2. Motivasi belajar adalah penggerak tingkah laku kearah suatu tujuan
dengan didasari adanya suatu kebutuhan.5
3. Media audio visual adalah Media instruksional modern yang sesuai
dengan perkembangan zaman (kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi),
meliputi media yang dapat dilihat, didengar dan yang dapat dilihat dan
didengar.6
4 Hari Suderadjat, op.cit., hlm. 49 5 Tabrani Rusyan, dkk. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja
Rosdakarya, 1994) hlm. 99 6 Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif (Jakarta: Rineka Cipta, 1997 ), hal. 97
F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian
Untuk menghindari terjadinya pembahasan yang melebar mengingat
banyaknya materi pada pelajaran IPS, maka peneliti membatasi pada materi
peristiwa proklamasi. Hal ini untuk mempermudah bagi peneliti untuk
melakukan penelitian sehingga mendapatkan hasil seperti yang diharapkan.
Serta mempermudah siswa dalam kegiatan belajar, sehingga antara siswa dan
peneliti dapat bekerja sama dengan baik dan peneliti mengharapkan dengan
digunakannya media video cassete pada pembelajaran IPS materi peristiwa
proklamasi maka motivasi belajar siswa kelas VC SDI Wahid Hasyim dapat
ditingkatkan.
G. Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
BAB I : Pada bab ini menerangkan tentang pendahuluan yang
meliputi: latar belakang masalah, rumusan masalah, manfaat
penelitian, definisi operasional, ruang lingkup dan keterbatasan
penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II : Kajian pustaka dibahas pada bab ini. Yaitu membahas
tentang Pembelajaran IPS, Pengertian peristiwa proklamasi
media pembelajaran yang meliputi pengertian media
pembelajaran, jenis-jenis media pembelajaran, kriteria
pemilihan media, manfaat media dalam pembelajaran, prinsip-
prinsip penggunaan media dan motivasi belajar yang meliputi,
pengertian motivasi, macam-macam motivasi unsur-unsur yang
mempengaruhi motivasi, fungsi dan nilai motivasi dan bentuk-
bentuk motivasi, penerapan media audio visual dalam
meningkatkan motivasi belajar.
BAB III : Metodologi penelitian: membahas pendekatan dan
jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, sumber
BAB IV : Pembahasan hasil penelitian, memaparkan deskripsi
lokasi penelitian yang meliputi sejarah SDI Wahid Hasyim
Selokajang, sarana dan prasarana, visi dan misi madrasah,
deskripsi kelas VC, siklus penelitian yang siklus I, dan siklus
II, Temuan penelitian
BAB V : Pembahasan hasil penelitian
BAB VI : Kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan hasil
penelitian beserta saran-saran sebagai bahan pertimbangan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Penelitian Terdahulu
Siti Marfu’ah, Penelitiannya berjudul Penggunaan Media Pembelajaran
Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan
Agama Islam Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pagak Malang. Hasil
penelitian ini Peneliti mengungkapkan dengan adanya media dalam
pembelajaran di kelas maupun di luar kelas siswa tidak merasa bosan dan
jenuh dalam melakukan belajar dan dapat membantu siswa untuk tercapainya
tujuan dari pembelajaran. Dengan penggunaan media secara benar akan dapat
merangsang dan menumbuhkan motivasi siswa untuk mempelajari,
memahami isi dari materi akhirnya siswa akan memberikan respon atau
umpan balik yang memuaskan. Faktor pendukung: tersedianya media di
sekolah, tersedianya waktu untuk menggunakan media, minat dan respon
siswa, kemampuan guru dalam menggunakan media, kedisiplinan guru. Faktor
penghambat: siswa yang terlambat, siswa yang tidak membawa buku, suasana
kelas yang ramai, kurangnya ketrampilan guru dalam membuat media,
terbatasnya media di sekolah.7
Penelitian berikutnya dilakukan oleh Anik Sri Andayani Penelitiannya
berjudul Penggunaan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Di SDN Randu Agung 01 Lumajang.
7 Siti Marfu’ah, Penggunaan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pagak Malang, Skripsi, Universitas Islam Negeri Malang. 2007
Hasil penelitian ini Peneliti mengungkapkan penggunaan media pembelajaran
dalam meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam harus berdasarkan kriteria pemilihan media pembelajaran agar
proses belajar mengajar dapat berjalan efektif. Kriteria pemilihan media
pembelajaran adalah:
1. Disesuaikan dengan materi yang akan disampaikan
2. Disesuaikan dengan karakteristik siswa
3. Kondisi dan situasi8
Penelitian berikutnya dilakukan oleh Afif Mukhamad. Penelitian ini
berjudul Penggunaan Media Foto Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar
Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X- MAN Kota Blitar.
Hasil penelitian ini Peneliti mengungkapkan pentingnya penggunaan
media foto dalam proses pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar
siswa khususnya mata pelajaran ekonomi dengan materi pokok bentuk-bentuk
pasar. Metode yang monoton akan menimbulkan kejenuhan pada anak didik
pada waktu di dalam kelas. Penggunaan media foto agar siswa termotivasi
adalah dengan membentuk kelompok belajar serta presentasi di depan kelas
tentang foto yang di pegang siswa. Dan selain dapat memotivasi untuk belajar
hal tersebut dapat menghidupkan suasana.9
8 Anik Sri Andayani, Penggunaan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Motivasi
Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Di SDN Randu Agung 01 Lumajang, Skripsi. Universitas Islam Negeri Malang, 2006
9 Afif Mukhamad. Penggunaan Media Foto Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X- MAN Kota Blitar. Skripsi, Universitas Islam Negeri Malang. 2008
Dari penjelasan diatas, dapat diambil kesimpulan persamaan dan
perbedaan, penelitian sebelumnya dengan penelitian yang sekarang.
Persamaannya adalah sama-sama membahas tentang pembelajaran dengan
menggunakan media untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Sedangkan
perbedaan penelitian yang sekarang dengan penelitian yang terdahulu adalah
bahwa media yang digunakan dalam penelitian sekarang ini adalah media
audio visual, Selain itu perbedaannya adalah objek penelitiannya, sekarang di
SDI Wahid Hasyim, kabupaten Blitar.
B. Pembelajaran IPS
1. Hakekat Pembelajaran IPS
Menurut Kosasih Djahiri, hakekat dari pembelajaran IPS adalah
diharapkan mampu membina suatu masyarakat yang baik, dimana para
anggotanya benar-benar berkembang sebagai insan sosial yang rasional
dan bertanggung jawab yang dapat menciptakan nilai-nilai budaya
kemanusiaan yang baik di kemudian hari.10 Menurut Nursid Sumaatmadja
yang dikutip oleh Trianto, pembelajaran IPS adalah bertujuan untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial
yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap
perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap
10 Amiruddin Zuhri, Bahan Kuliah Konsep Dasar IPS I (Malang: UIN Malang, 2004), hlm. 09
masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri
maupun yang menimpa kehidupan masyarakat.11
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai
cabang ilmu-ilmu sosial seperti sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi,
politik, hukum, dan budaya. IPS dirumuskan atas dasar realitas dan
fenomena sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari
aspek dan cabang-cabang ilmu sosial. IPS merupakan bagian dari
kurikulum sekolah yang diturunkan dari isi materi cabang-cabang ilmu
sosial: sosiologi, sejarah, ekonomi, politik, antropologi, filsafat, dan
psikologi sosial.12
Ilmu pengetahuan sosial (IPS) adalah bidang studi yang multi
disiplin, terdiri dari beberapa mata pelajaran ilmu pengetahuan sosial dan
humaniora (humanities), yang mempelajari interaksi manusia dengan alam
dan lingkungan masyarakat.13 Menurut Martorella yang dikutip oleh Etin
Solihatin, pembelajaran pendidikan IPS lebih menekankan pada aspek
‘pendidikan’ daripada ‘transfer konsep’, karena dalam pembelajaran
pendidikan IPS siswa diharapkan memperoleh pemahaman terhadap
sejumlah konsep dan mengembangkan serta melatih sikap, nilai, moral,
dan ketrampilannya berdasarkan konsep yang telah dimilikinya.14 Dengan
11 Trianto, Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek (Jakarta: Prestasi Pustaka
Publisher, 2007), hlm. 121 12 Tim Pustaka Yustisia, Panduan Penyusun KTSP Lengkap; Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan SD, SMP, dan SMA (Yogyakarta: Pustaka Yustisia, 2007), hlm.336 13 Hari Suderadjat Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) (Bandung: CV Cipta
Cekas Grafika, 2004), hlm. 49 14 Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning; Analisis Model Pembelajaran IPS
(Jakarta: PT Bumi Aksara, 2007), hlm. 14
demikian pendidikan IPS harus diformulasikan pada aspek
kependidikannya.
Bidang studi IPS mencakup pengetahuan, sikap, dan nilai yang harus
dikembangkan dalam diri siswa. Menurut Waney, semuanya itu harus
dikembangkan berdasarkan dimensi siswa sebagai pribadi dan makhluk
sosial serta sebagai warga negara Indonesia yang berkepribadian
Pancasila. Untuk itu perlu dikembangkan kepribadian siswa melalui:15
a. Hubungan antara manusia dengan benda-benda di sekitarnya, seperti:
kendaraan, tumbuhan, rumah, hewan, dan sebagainya, yaitu bagaimana
seorang anak dapat bersikap baik dengan barang-barang yang ada di
sekelilingnya.
b. Hubungan antar sesama manusia
c. Hubungan antara manusia dengan masyarakat sekitarnya
d. Hubungan antara manusia dengan lingkungan alamnya
e. Hubungan manusia sebagai makhluk dengan Allah SWT.
2. Tujuan dan Fungsi Pembelajaran IPS
Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah untuk
mengembangkan potensi siswa agar peka terhadap masalah sosial yang
terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan
segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi masalah yang
terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang
menimpa masyarakat. Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-
15 Amiruddin Zuhri, op.cit., hlm. 10
program pelajaran IPS di sekolah diorganisasikan secara baik. Menurut
Awan Mutakin, rumusan tujuan tersebut dapat dirinci sebagai berikut:16
a. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau
lingkungannya, melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan
kebudayaan masyarakat.
b. Mengetahui dan memahami konsep dasar serta mampu menggunakan
metode yang di adaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat
digunakan untuk memecahkan masalah-masalah sosial
c. Mampu menggunakan model-model dan proses berfikir serta membuat
keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di
masyarakat
d. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta
mampu membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil
tindakan yang tepat
e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu
membangun diri sendiri agar survive yang kemudian bertanggung
jawab membangun masyarakat.
f. Mengunjuk kerjakan perilaku yang menggambarkan kesamaan derajat
manusia dalam perbedaan suku, bangsa, dan agama
g. Menghargai demokrasi dan mampu menjadi warga negara yang
demokratis
16 Tim Pustaka Yustisia, op.cit., hlm. 338
h. Berfikir kritis dan mampu mengevaluasi informasi dan mampu
berkomunikasi secara aktif.17
Ada beberapa tujuan lain yang hendak dicapai melalui pengajaran
IPS di sekolah. Menurut ’the social science education frame work for
california school’, tujuan IPS adalah:18
a. Membina siswa agar mampu mengembangkan pengertian berdasarkan
data generalisasi serta konsep ilmu tertentu maupun bersifat
interdisipliner/ komprehensif dari berbagai cabang ilmu sosial.
b. Membina siswa ke arah nilai-nilai kemasyarakatan serta dapat
mengembangkan dan menyempurnakan nilai-nilai yang ada pada
dirinya
c. Membina dan mendorong siswa untuk memahami, menghargai, dan
menghayati adanya keanekaragaman dan kesamaan kultur maupun
individu.
d. Membina siswa agar dapat mengembangkan dan mempraktekkan
keanekaragaman ketrampilan studi, kerja, dan intelektualnya secara
pantas sebagaimana diharapkan oleh ilmu-ilmu sosial
e. Membina siswa berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan, baik
sebagai individu maupun sebagai warga masyarakat.
Mengenai tujuan ilmu pengetahuan sosial, para ahli sering
mengaitkannya dengan berbagai sudut kepentingan dan penekanan dari
program pendidikan tersebut. Gross menyebutkan bahwa tujuan
kegiatan belajar mengajar, dapat dipengaruhi efektifitas program
instruksional.33
Sedangkan menurut Association Of Education And Communication
Technology (AECT) media adalah segala bentuk dan saluran yang
digunakan untuk menyalurkan pesan atau informasi. Sedangkan menurut
Heinich apabila dikaitkan dengan kegiatan pembelajaran maka media
dapat diartikan sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses
pembelajaran untuk membawa informasi dari pengajar kepeserta didik.34
Selain pengertian diatas, ada juga yang berpendapat bahwa media
pengajaran meliputi perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak
(software). Hardware adalah alat-alat yang dapat mengantarkan pesan
seperti overhead projector, radio, televisi, dan sebagainya. Sedangkan
software adalah isi program yang mengandung pesan seperti informasi
yang terdapat transparasi atau buku dan bahan-bahan cetakan lainnya,
cerita yang terkandung dalam film atau meteri yang disuguhkan dalam
bentuk bagan, grafik, diagram dan lain sebagainya. 35
Ciri-ciri umum media pembelajaran sebagai berikut:
a. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dewasa ini dikenal
sebagai hardware (perangkat keras), yaitu sesuatu benda yang dapat
dilihat, didengar, atau diraba dengan panca indra.
33 Asnawir dan Basyirudin Usman, Media Pembelajaran (Jakarta: Ciputat Pers, 2002), hlm. 11 34 Hamzah B. Uno, Profesi Kependidikan Problema Solusi Dan Reformasi Pendidikan Di Indonesia (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hal. 113 35 Wina Sanjaya, op. cit., hal 163-164
b. Media pendidikan memiliki pengertian non-fisik yang dikenal sebagai
software (perangkat lunak), yaitu kandungan pesan yang terdapat
dalam perangkat keras yang merupakan isi yang ingin disampaikan
kepada siswa.
c. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan audio.
d. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada proses belajar
baik didalam maupun diluar kelas.
e. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi
guru dan siswa dalam proses pembelajaran.
f. Media pendidikan dapat digunakan secara massa (misalnya: radio,
televisi), kelompok besar dan kelompok kecil (misalnya film, slide,
video, OHP), atau perorangan (misalnya:modul, komputer, radio
tape/kaset, video recorder)
g. Sikap, perbuatan, organisasi, strategi, dan manajemen yang
berhubungan dengan penerapan suatu ilmu. 36
Media pengajaran diartikan sebagai segala sesuatu yang dapat
digunakan untuk menyalurkan pesan atau isi pelajaran, merangsang
pikiran, perasaan , perhatian dan kemampuan siswa, sehingga dapat
mendorong proses belajar mengajar. 37
36 Azhar Arsyad, op. cit., hal. 6-7.
37 R. Ibrahim dan Nana Syaodih, Perencanaan pengajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2003), hlm. 112
KERUCUT PENGALAMAN BELAJAR
Gambar 2.1
Kedudukan media cukup penting artinya dalam meningkatkan kadar
informasi yang kita ingat (70%) dibandingkan dengan pembelajaran
melalui metode ceramah (20%).38
2. Jenis-jenis Media Pembelajaran
Ada beberapa jenis media pengajaran yang dapat digunakan dalam
proses belajar mengajar antara lain:
a. Media Grafis
Media grafis adalah media visual, yang berfungsi untuk
menyalurkan pesan dari sumber ke penerima pesan (reserver), dimana
pesan dituangkan melalui lambang atau simbol komunikasi visual.
Menurut Arief S. Sadiman simbol-simbol tersebut harus dipahami
benar, artinya agar proses penyampaian pesan dapat berhasil dan
efisien. Selain fungsi umum tersebut, secara khusus grafis berfungsi
38 Cepi Riyana, op.cit, ( http://www.cepiriyana.blogspot.com diakses 1 maret ),
pula untuk menarik perhatian, memperjelas sajian ide,
mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat
dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Media grafis mempunyai jenis yang bermacam-macam, beberapa
diantaranya sebagai berikut:
1) Bagan
Bagan adalah suatu media pengajaran yang penyajiannya
secara diagramatik dengan menggunakan lambang-lambang visual,
untuk mendapat sejumlah informasi yang menunjukkan
perkembangan ide, objek, lembaga, orang, keluarga ditinjau dari
sudut waktu dan ruang.39
2) Grafik
Grafik adalah gambar sederhana yang disusun menurut prinsip
matematika, dengan menggunakan data berupa angka-angka. 40
3) Diagram
Diagram adalah susunan garis-garis dan menyerupai peta dari
pada gambar. Untuk meningkatkan letak bagian-bagian sebuah alat
atau mesin serta hubungan satu bagian dengan bagian yang lain.
4) Poster
Poster adalah gabungan antara gambar dan tulisan dalam satu
bidang yang memberikan informasi tentang satu atau dua ide
Adapun kelas 1 sejumlah 3 kelas, kelas 2 sejumlah 3 kelas, kelas 5
sejumlah 3 kelas dan kelas 6 sejumlah 2 kelas. Antara kelas dan lainya
seperti kantor guru, lab komputer dan yang lainya didalam satu komplek
yayasan pondok pesantren Darur Roja’
6. Keadaan Guru.
SDI Wahid Hasyim saat ini memiliki tenaga guru sebanyak 29 orang
dari jumlah tersebut yang telah menjadi pegawai negri berjumlah 7 orang
dan sebagian lainya menjadi guru tidak tetap (GTT).
SDI Wahid Hasyim memiliki 29 pengajar dan satu tenaga
kebersihan, mereka kebanyakan berasal dari daerah blitar. Adapun jumlah
pengajar yang menjadi PNS (pegawai negeri sipil) dari karyawan yang
ada.
Tabel 4.1
Nama Guru SDI Wahid Hasyim Tahun Ajaran 2008 / 2009
NO Nama Keterangan
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
Ponidi S.Pd
H. Masnun
Mirati
Hj. Umi Salasah
Zainal Arifin S.Pd
Winarto S. Pd
Siti patonah
Suparmiati
Endah Nurlia
Nur Wahyuningtyas
Binti Nashikhak
Sulchan Fauzi
Priyo Sukohutomo
Eni Solikah
Erna Lutfita
Nila Deli
Fitria Nursanti
Ahmad Nafi’i
Guru PKN
Guru PAI
Guru PAI
Guru PAI
Guru Matematika
Guru Olah Raga
Guru kelas III A
Guru Matematika
Guru IPS
Guru IPS
Guru IPA
Guru PKN
Guru kelas IV
Guru kelas II
Guru kelas II
Guru kelas IV
Guru kelas I
Guru kelas I
NO Nama Keterangan
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
Komsatul Karomah
Fina Nurmayanti
Mujiasri
Latifatul Khusna
Miftakhul Huda
Sri Wahyuni
Damiasri
Novi Dariani
Beni Suharmanu
Tohari
Imam Muslih
Guru kelas I
Guru Bahasa Inggris
Guru Bahasa Inggris
Guru Kelas II
Bahasa Indonesia
Guru Kelas III
Guru Kelas IV
Guru Olah Raga
Guru Komputer
Guru Komputer
Guru Bahasa Daerah
7. Keadaan Siswa.
Secara kuantitas jumlah yang sedang belajar di SDI Wahid Hasyim
dari tahun selalu mengalami peningkatan terutama mulai tahun 2002
dengan diadakannya SDI (program plus) dimana setelah siswa pulang dari
kegiatan belajar jam 12.00 wib di sekolah siswa tidak langsung pulang
melainkan langsung mengikuti kegiatan dipondok pesantren sampai
dengan pukul 16.00 wib. Adapun kegiatan siswa selama 1 hari.
Tabel 4.2
Jam Bentuk Kegiatan
06.45
07.00-12.00
12.00-13.00
Senam pagi
Kegiatan belajar mengajar di sekolah
Makan siang di pondok dan sholat dhuhur
Jam Bentuk Kegiatan
13.00-14.00
14.00-15.00
15.00-16.00
Berjamaah
Mengaji Al’Quran di pondok
Kegiatan TPA / Diniyah
Belajar bersama dan sholat ashar berjamaah
(Data: diambil dari dokumen SD Islam Wahid Hasyim Selokajang, Serengat, Blitar)
Tabel 4.3
Jumlah Siswa
Adapun perincian adalah sebagai berikut:
NO Tahun Pelajaran Jumlah Siswa
1
2
3
4
5
6
7
1988 / 1989
1999 / 2000
2001 / 2002
2002 / 2003
2003 / 2004
2004 / 2005
2005 / 2006
122 siswa
132 siswa
156 siswa
180 siswa
192 siswa
342 siswa
361 siswa
8
9
10
2006 / 2007
2007 / 2008
2008 / 2009
382 siswa
416 siswa
424 siswa
(Data: diambil dari dokumen SDI Wahid Hasyim Selokajang, Serengat, Blitar)
8. Deskripsi Kelas V C
Penlitian dilaksanakan dikelas V C
Tabel 4.4
Adapun jumlah siswa kelas V C adalah sebagai berikut:
NO Keterangan Jumlah
1
2
Putra
Putri
18
7
Jumlah 25
(Data: diambil dari dokumen SDI Wahid Hasyim Selokajang, Srengat, Blitar) Pengajaran IPS diberikan 2 kali seminggu yaitu hari rabu dan
Sabtu dan pengajar IPS adalah Ibu Nur Wahyuningtyas.
B. Paparan Data Sebelum Tindakan
Sebelum penelitian dilaksanakan peneliti mengadakan pertemuan pada
hari Rabu tanggal 25 Februari 2009 dengan kepala sekolah, waka kurikulum
dan guru IPS kelas V C Dalam pertemuan ini peneliti menyampaikan tujuan
untuk melaksanakan penelitian di sekolah tersebut. Sebelum disetujui oleh
guru IPS peneliti mengajukan kelas yang akan di teliti siswa kelas V C kepada
kepala sekolah dan waka terlebih dahulu. Setelah kepala sekolah dan waka
memberikan izin pelaksanaan dan selanjutnya peneliti dipersilahkan untuk
berdiskusi dengan guru yang mengajar IPS pada kelas V C tentang situasi
kelas yang akan di teliti dan tentang mata pelajaran yang akan diberikan pada
waktu pelaksanaan penelitian serta metode atau media yang akan peneliti
lakukan yaitu menggunakan media video cassete sebagai proses belajar
mengajar.
Ibu Nur Wahyuningtyas selaku guru IPS mengatakan:
“ Saya belum pernah menggunakan media pembelajaran yang sampean lakukan, dalam pelaksanaan proses pembelajaran IPS kelas V masih sering menggunakan metode ceramah dan tanya jawab. tapi saya rasa media video cassete itu bagus dan akan menarik bagi semua siswa”95
Peneliti disini bertindak sebagai guru dan pengamat dalam kelas yang
diteliti sebelum pelaksanaan tindakan peneliti berdiskusi dengan guru IPS
kelas V C tentang motivasi mereka dalam belajar dengan metode yang
diterapkan oleh guru selama ini serta masukan-masukan tentang perilaku
siswa siswi dalam kelas, agar peneliti sedikit memahami psikologis siswa
yang akan dijadikan penelitian dan juga meminta absensi kelas.
Setelah selesei berdiskusi ibu Nur Wahyuningtyas selaku guru IPS
memberikan pesan:
“ Mengajar itu penuh tantangan dan awet muda, karena setiap hari bertemu dengan hal-hal baru seperti murid yang bandel, yang malas belajar atau tidak mengerjakan PR, nah disitulah tantangan guru semoga berhasil yaa…..”
95 Wawancara dengan Bu Nur Wahyuningtyas, guru IPS kelas V SDI Wahid Hasyim
Kabupaten Blitar, 25 Februari 2009
Hasil observasi awal menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran
guru masih menggunakan pendekatan pembelajaran tradisional, metode yang
digunakan masih ceramah dan tanya jawab, motivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran relatif rendah, dalam proses pembelajaran guru tidak melakukan
refleksi. Apalagi para siswa kelas VC khususnya yang laki-laki, motivasi
belajar mereka sangat rendah. Hal ini sebagaimana pernyataan oleh guru wali
kelas V C:
”Sebenarnya memang benar Bu, sangat perlu dan sesegera mungkin untuk dilaksanakan pembenahan pada proses pembelajaran karena yang harus dibenahi dalam kelas VC ini adalah motivasi belajarnya, apalagi yang laki-laki, kalau yang perempuan sudah lumayan bagus motivasinya.96
Selain pernyataan dari guru, para siswa juga mengaku bahwa selama ini
proses pembelajaran khususnya dalam pelajaran IPS yang mereka ikuti masih
menggunakan metode yang biasa, yaitu metode ceramah, mereka hanya
disuruh mendengarkan dan setelahnya diberi tugas untuk dikerjakan.
”Iya bu selama ini bu Guru hanya bercerita dan menerangkan di depan kelas, setelah itu dikasih soal untuk dikerjakan, terus biasanya bu Guru juga meninggalkan kami di kelas.97 Selain itu, siswa kelas V C SDI Wahid Hasyim juga sangat heterogen,
baik dari segi kemampuan akademis maupun latar belakang siswa itu sendiri.
Mereka sangat aktif dan suka membuat keributan ketika jam pelajaran
berlangsung. Mereka sangat aktif tapi dari segi motivasi belajarnya sangat
96 Wawancara dengan Bu Mirati, guru wali kelas V SDI Wahid Hasyim Kabupaten Blitar, 25
Februari 2009 97 Wawancara dengan Siska Ayu Prisilia, siswa kelas V SDI Wahid Hasyim Kabupaten Blitar
, 25 Februari 2009
kurang. Hal ini dikatakan oleh salah satu guru yang sudah tidak aktif lagi
mengajar tetapi bertugas menjaga koperasi sekolah
”Memang benar Bu anak-anak kelas V C itu nakal-nakal semua, dan nakalnya itu merata satu kelas. Saya dan guru-guru di sini itu sering dibuat jengkel dengan ulah mereka, mereka sering tidak mau masuk kelas dengan alasan tidak suka dengan gurunya. Bahkan pernah Bu pada suatu hari saya dan Bu Nur harus menjaga di luar pintu supaya mereka tidak keluar kelas.98
C. Siklus penelitian
Mengacu pada model penelitian tindakan menurut Elliot, maka tahap-
tahap siklus sebagai berikut:
1. Siklus I
Pada siklus I dilaksanakan dua kali pertemuan. Pada pertemuan I
peneliti mengadakan pre test sebagai tindakan memeriksa lapangan dengan
menggunakan strategi pembelajaran konvensional dengan metode ceramah
dan tanya jawab. Pertemuan selanjutnya peneliti menggunakan media
video cassete untuk mengetahui peningkatan motivasi siswa dalam
pembelajaran.
a. Pre test
1) Rancangan pre test
Pre test dirancang sebagai tindakan observasi lapangan untuk
mengetahui situasi pembelajaran sebelumnya yaitu pembelajaran
konvensional. Adapun beberapa persiapan dalam melaksanakan pre
test antara lain:
98 Wawancara dengan Ibu Pujiati penjaga koperasi SDI Wahid Hasyim Kabupaten Blitar, 25
Februari 2009
a) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
Rencana pelaksanaan pembelajaran konvensional dibagi
menjadi tiga tahap yaitu kegiatan awal, kegiatan inti, dan
penutup.
(1) Kegiatan awal dimulai dengan salam pembuka terlebih
dahulu peneliti berkenalan dengan siswa mengungkapkan
maksud dan tujuan kedatangan peneliti.
(2) Pada kegiatan inti, peneliti menulis di papan tulis materi
yang akan disampaikan, serta menerangkan materi
pelajaran di depan kelas dan dilanjutkan dengan tanya
jawab.
(3) Penutup dilakukan dengan memberikan pre test kepada
siswa.
b) Mempersiapkan instrumen penelitian berupa lembar observasi
yang digunakan dalam mengukur motivasi belajar siswa.
2) Pelaksanaan pre test
Pre test dilaksanakan pada hari sabtu tanggal 28 Februari
2009, dengan menggunakan metode ceramah dan tanya jawab
seperti yang dilakukan pengajar sebelumnya.
Indikator pencapaian pada petemuan I adalah menjelaskan
peristiwa-peristiwa proklamasi berdasarkan garis waktu penting
sekitar proklamasi. Pembelajaran dengan menggunakan metode
ceramah dan tanya jawab dilaksanakan tanpa menggunakan media
pembelajaran sebagai alat bantu belajar. Guru menjelaskan
peristiwa-peristiwa berdasarkan garis waktu penting sekitar
proklamasi.
Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa mendengarkan
sedangkan guru menerangkan dan berceramah di depan kelas
sesekali mendekte peristiwa-peristiwa berdasarkan garis waktu
penting sekitar proklamasi dan siswa menulisnya dalam buku
pelajaran. Dalam kondisi demikian, siswa terlihat jenuh, bosan, dan
kurang bergairah sehingga ada beberapa siswa yang mengalihkan
perhatiannya dengan main sendiri, menulis, berbicara pada
temannya saat guru menerangkan. Kemudian untuk
mengkondisikan kelas, guru menginstruksikan tepuk diam, yang
berbunyi: Tepuk diam,! Jika aku, sedang belajar. Maka aku, harus
Adapun indikator keberhasilan penggunaan media video cassete sebagai
berikut:
1. Pada saat pembelajaran siswa terlihat lebih aktif untuk mencari sendiri,
semangat dan tidak merasa bosan pada saat pembelajaran berlangsung.
2. Dengan menggunakan video cassette karena siswa bisa melihat secara realita
peristiwa proklamasi secara langsung dan lebih konsentrasi.
3. Adanya peningkatan motivasi belajar siswa terlihat pada saat observasi yang
dilakukan oleh peneliti.
BAB VI
PENUTUP
Pada bab ini, akan diuraikan mengenai hasil kesimpulan dan saran.
Kesimpulan merupakan hasil dari penelitian yang telah dijabarkan sebelumnya,
sedangkan saran merupakan pendapat peneliti untuk hasil penelitian lebih lanjut.
A. Kesimpulan
1. Perencanaan penggunaan media audio visual pada materi peristiwa
proklamasi mata pelajaran IPS. Perencanaan dibuat berdasarkan konsep-
konsep yang terdapat dalam penggunaan media audio visual yitu
mempersiapkan video cassette dan peralatannya menggunakan computer
dan proyektor, disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Langkah awal
dari perencanaan ini adalah menetapkan materi pembelajaran, menelaah
buku paket IPS kelas V, mengembangkan silabus, menyusun rencana
pelaksanaan pembelajaran, mempersiapkan instrumen penelitian berupa
lembar observasi yang digunakan dalam mengukur motivasi belajar siswa.
2. Pelaksanaan penggunaan media audio visual pada materi peristiwa
proklamasi mata pelajaran IPS dapat terlaksana sesuai dengan apa yang
sudah direncanakan. Dengan adanya pelaksanaan pembelajaran IPS
dengan penggunaan media audio visual dapat meningkatkan motivasi
belajar siswa hal ini terlihat dari antusias siswa selama kegiatan belajar
berlangsung Penggunaan media audio visual memiliki dampak positif
terhadap peningkatan motivasi belajar siswa pada materi peristiwa
proklamasi mata pelajaran IPS. Hal ini dapat dilihat dari Antusias siswa
selama mengikuti pembelajaran, siswa lebih konsentrasi dan selalu aktif
bertanya, siswa mampu menjelaskan kembali materi yang telah dipelajari
pada pertemuan sebelumnya dan siswa mampu menerapkan materi yang
diperoleh ke dalam kehidupan sehari-hari.
3. Penilaian terhadap penggunaan media audio visual mata pelajaran IPS di
SDI Wahid Hasyim secara kualitatif menunjukkan siswa senang terhadap
penggunaan media audio visual terlihat lebih bersemangat, suasana kelas
menjadi hidup, keberanian dalam mengemukakan pendapat, dapat
menemukan pengetahuan yang baru, keaktifan, konsentrasi, antusias siswa
selama mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media audio visual.
berdasarkan secara kuantitatif berupa angka-angka yang diperoleh dari
perhitungan motivasi belajar siswa dapat diketahui bahwa penggunan
media audio visual yaitu meningkatnya motivasi belajar siswa dari siklus 1
ke siklus II sebanyak 33,33%
B. Saran
Melihat hasil penelitian diatas sebagai saran dari peneliti yang di
harapkan adalah dapat menjadi pertimbangan bagi peningkatan mutu
pendidikan IPS adalah sebagai berikut:
1. Guru diharapkan lebih banyak berpikir tentang strategi dan metode apa
yang harus diterapkan untuk mencapai kompetensi dasar yang ditargetkan.
2. Pengembangan dalam penggunaan media audio visual untuk proses belajar
harus dikembangkan sesuai dengan materi dan peserta peserta didiknya,
agar dapat memberikan manfaat yang lebih maksimal.
3. Selain media audio visual sebagai media pembelajaran tentunya masih
banyak media-media lain yang harus di fahami agar bisa bermanfaat dalam
dunia pendidikan.
4. Profesionalitas dari seorang guru dalam mengajar dan mendidik menjadi
faktor pendukung keberhasilan siswa. Maka guru diharapkan menguasai
pelajaran tersebut dengan segala teknik mengajar sehingga ketika
mengalami kendala mampu mencari jalan keluar sebagai alternatif.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi dkk. 2007. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.
Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada Cipta.
Aqib, Zainal. 2007. Penelitian Tindakan Kelas: untuk Guru. Bandung: Yrama Widya.
Djamarah, Syaiful Bahri. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Dimyati, dkk. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Faishol, 2006. IPS Sejarah Jakarta: Fajar Hamalik, Oemar. 2007. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.
Hasan, Iqbal. 2002. Pokok-Pokok Materi Metodologi Penelitian Dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Hasibuan. 1988. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Remadja Karya.
Ibrahim R. 2003. Perencanaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Indrastuti. 2005. Buana Pengetahuan Sosial. Jakarta: Yudhistira
Kartono, Kartini. 1992. Pengantar Ilmu Mendidik Teoritis. Bandung: Mandar Maju.
Marfu’ah, Siti. 2007. Penggunaan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Pagak Malang. Skripsi Universitas Islam Negeri Malang.
Muhaimin, dkk.1996. Strategi Belajar Mengajar. Surabaya: Citra Media.
Mukhamad, Afif. 2008. Penggunaan Media Foto Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X- MAN Kota Blitar. Skripsi Universitas Islam Negeri Malang.
Nasution. 2006. Metode Research. Jakarta: Bumi Aksara.
Sri Andayani, Anik. 2006. Penggunaan Media Pembelajaran Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran PAI Di SDN Randu Agung 01 Lumajang. Skripsi Universitas Islam Negeri Malang.
Syah, Muhibbin. 2000. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Tim Pustaka Yustisia. 2007. Panduan Penyusun KTSP Lengkap; Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD, SMP, dan SMA. Yogyakarta:Pustaka Yustisia.
Trianto. 2007. Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Uno, Hamzah. 2007. Teori Motivasi Dan Pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar Yang Kreatif Dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.
. 2007. Profesi Kependidikan Problema Solusi dan Reformasi Pendidikan di Indonesa. Jakarta: Bumi Aksara.
Wiriaatmadja, Rochiati. 2008. Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Zainuddin, Muhammad Walid.2009. Pedoman Penelitian Skripsi. UIN Malang.
Zuhri, Amirudin. 2004. Bahan Kuliah Konsep Dasar IPS I. Malang: UIN Malang.
LAMPIRAN 1
SILABUS PEMBELAJARAN
Nama Sekolah : SDI Wahid Hasyim Mata Pelajaran : IPS Kelas : V Semester : 2 (dua)
Standar Kompetensi : Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/ Alat
1. Mendeskripsi-kan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.
Perjuangan para pejuang pada
masa penjajahan
Belanda dan Jepang
� Membuat laporan mengenai tokoh-tokoh pejuang nasional yang ada di propinsi setempat.
� Melakukan diskusi tentang peristiwa dan peranan Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928 dalam mempersatukan Indonesia.
� Membuat tulisan mengenai peranan masing-masing tokoh penting dalam peristiwa Sumpah pemuda.
� Membuat laporan mengenai tokoh-tokoh pejuang nasional yang ada di propinsi setempat.
� Menceritakan peristiwa Sumpah Pemuda.
� Menceritakan peranan masing-masing tokoh dalam peristiwa Sumpah Pemuda 28 oktober 1928.
� Menceritakan peranan Sumpah Pemuda 28 oktober 1928 dalam mempersatukan Indonesia.
� Tes Tertulis.
� Lisan. � Perbuatan. � Produk
9 jp x 35 menit
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/ Alat
2. Kemampuan menganalisis peristiwa proklamasi
Peristiwa proklamasi
� Guru menjelaskan peristiwa sekitar proklamasi berdasarkan garis waktu
� Siswa diajak ke ruang media audio visual untuk melihat peristiwa proklamasi
� Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok.
� Siswa sisuruh merangkum dari peristiwa proklamasi yang sudah diperlihatkan
� Menjelaskan beberapa usaha dalam rangka mempersiapkan kemerdekaan.
� Menjelaskan perlunya perumusan dasar negara sebelum kemerdekaan.
� Mengidentifikasi peranan beberapa tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan.
� Menunjukkan sikap menghargai jasa para tokoh dalam mempersiapkan kemerdekaan.
� Tes Tertulis.
� Lisan. � Proses
pembelaja-ran
8 jp x 35 menit
� Gambar-gambar tokoh yang sesuai.
� Buku IPS kelas V.
� Buku referensi lain yang sesuai.
� Video cassete
3. Menghargai jasa dan peranan tokoh dalam memproklamasikan kemerdekaan.
Peristiwa sekitar
Proklamsi
� Membaca dan merenungkan isi teks Proklamasi.
� Tanya jawab tentang pristiwa sekitar Proklamsi.
� Diskusi kelompok tentang peristiwa Rengasdengklok dan proses Penyusunan Teks Proklamsi.
� Menceritakan peristiwa-peristiwa penting yang terjadi di sekitar Proklamsi (Peristiwa Rengasdengklok dan Penyusunan teks, detik-detik proklamsi Kemerdekaan).
� Membuat garis waktu tentang tahapan peristiwa menjelang proklamasi.
� Tes Tertulis.
� Lisan. � Produk
(LKS). � Portofolio.
14 jp x 35 menit
� Atlas Indonesia.
� Gambar-gambar tokoh yang sesuai.
� Buku IPS kelas V.
� Buku referensi lain yang sesuai.
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Pembelajaran
Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian Alokasi Waktu
Sumber/ Bahan/ Alat
� Membuat tahapan peristiwa menjelang proklamsi dalam bentuk garis waktu.
� Menjelaskan peranan tokoh yang terlibat dalam peristiwa Proklamasi.
� Secara kelompok mencatat peran salah satu tokoh dalam peristiwa sekitar proklamsi.
� Membiasakan nilai-nilai kepahlawanan dalam perilaku sehari-hari.
� Membuat biografi seorang tokoh yang terlibat dalam peristiwa Proklamsi.
� Berbincang dengan nara sumber tentang cara menghargai jasa tokoh-tokoh kemerdekaan, kemudian membuat laporannya.
� Membuat riwayat singkat/ringkasan tentang tokoh-tokoh pemting dalam perisriwa-peristiwa proklamsi, misalnya: Soekarno, Moh. Hatta, A. Soebardjo, Fatmawati.
� Memberikan contoh cara menghargai jasa tokoh-tokoh kemerdekaan.
� Album Pahlawan.
� Nara sumber (orang tua/tokoh/ Masyara-
kat)
4. Menghargai perjuangan para tokoh dalam mempertahan-kan kemerdekaan
Perjuangan mempertahan-
kan kemerdekaan
� Menyanyi bersama lagu “Maju Tak Gentar”.
� Berdiskusi tentang peristiwa 10 Nopember 1945 di Surabaya.
� Mencari informasi tentang penyebab meletusnya pertempuran di Surabaya.
� Menceritakan peristiwa 10 Nopember 1945 di Surabaya.
� Menceritakan peristiwa pertempuran Ambarawa Medan Area dan Bandung Lautan Api.
� Tes Tertulis.
� Lisan. � Produk
(LKS). � Portofolio
10 Jp x
35 menit
� Atlas Indonesia.
� Gambar-gambar tokoh yang sesuai
Kompetensi Dasar
Materi Pokok/ Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Indikator Penilaian
lokasi Waktu
Sumber/ Bahan/
Alat � Mencari informasi tentang
penyebab meletusnya pertempuran di Surabaya.
� Mencatat secara kronologis peristiwa pertempuran Ambarawa dan Medan Area.
� Melakukan penelitian dengan cara wawancara atau studi pustaka untuk menvari data tentang peristiwa-peristiwa mempertahankan kemerdekaan yang terjadi di wilayah tempat tinggal.
� Berdiskusi untuk memahami materi tentang agresi militer Belanda.
� Mencari isi perjanjian Linggajati. � Siswa menanggapi tentang
penangkapan para pemimpin indonesia ketika terjadi agresi militer Belanda II. Dilanjutkan dengan melakukan pengamatan terhadap peta gerilya Panglima Sudirman.
� Membuat rangkuman tentang materi agresi militer Belanda dalam bentuk tabel.
� Membuat riwayat singkat/ringkasan tentang tokoh-tokoh pemting dalam perisriwa-peristiwa proklamsi, misalnya: Soekarno, Moh. Hatta, A. Soebardjo, Fatmawati.
� Memberikan contoh cara menghargai jasa tokoh-tokoh kemerdekaan.
� Menceritakan peristiwa mempertahankan kemerdekaan yang terjadi di wilayah setempat.
� Menceritakan agresi militer Belanda terhadap Republik Indonesia.
� Menceritakan pengakuan kedaulatan Indonesia oleh Belanda.
� Menceritakan peranan beberapa tokoh dalam mempertahankan kemerdekaan, Misalnya: Ir Soekarno, Drs. Moh Hatta, Sri Sultan Hamengku Bowono IX, Panglima Besar Sudirman, dan Bung Tomo
� Buku IPS kelas V.
� Buku referensi lain yang sesuai.
� Album Pahlawan.
LAMPIRAN 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/II
Hari/Tanggal : Sabtu, 28 Pebruari 2009
Alokasi Waktu : 2x35 menit
A. Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
B. Kompetensi Dasar
Kemampuan menganalisis peristiwa proklamasi
C. Indikator
Siswa dapat menjelaskan peristiwa-peristiwa proklamasi berdasarkan garis
waktu penting sekitar proklamasi.
D. Materi Ajar
Peristiwa proklamasi
E. Alat dan Bahan
� Papan tulis
� Kapur tulis
F. Sumber Belajar
� Buku panduan Cakrawala IPS untuk kelas V SD dan MI, Penerbit PT
Jatra Lestari
� Buku panduan Buana IPS untuk kelas V SD/MI, Penerbit Yudhistira
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
� Salam dan do’a
� Absensi
� Pengkondisian kelas
� Menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
� Guru menyiapkan materi ajar
� Guru menjelaskan peristiwa-peristiwa proklamasi berdasarkan garis
waktu penting sekitar proklamasi.
� Siswa bertanya materi yang diajarkan
� Evaluasi
3. Kegiatan Akhir
� Siswa menyimpulkan materi dibimbing oleh guru
� Memberi motivasi atau pesan
� Salam dan do’a
H. Penilaian
� Test tulis
� Proses : Keaktifan, ketepatan jawaban, dan ketepatan waktu
pengumpulan tugas.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/II
Hari/Tanggal : Rabu, 4 Maret 2009
Alokasi Waktu : 2x35 menit
A. Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
B. Kompetensi Dasar
Kemampuan menganalisis peristiwa proklamasi
C. Indikator
� Siswa dapat mengidentifikasi perang dunia dua atau hirosima
� Siswa dapat mengidentifikasi peranan lembaga-lembaga yang di bentuk
jepang
� Siswa dapat mengidentifikasi peranan BPUPKI dan PPKI.
D. Materi Ajar
Peristiwa proklamasi
E. Alat dan Bahan
� Papan tulis
� Kapur tulis
� Modul pembelajaran
� Video cassete
F. Sumber Belajar
� Cakrawala IPS untuk kelas V SD dan MI, Penerbit PT Jatra Lestari
� Buana IPS untuk kelas V SD/MI, Penerbit Yudhistira
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
� Salam dan do’a
� Absensi
� Pengkondisian kelas
� Menyampaikan tujuan pembelajaran
� Umpan balik
2. Kegiatan Inti
� Siswa diajak keruang media audio visual untuk melihat video cassete
� Guru memberikan modul pada siswa
� Siswa dibagi menjadi 5 kelompok
� Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ditentukan
oleh guru
� Masing-masing ketua kelompok menyampaikan hasil pembahasan
� Siswa bertanya materi yang diajarkan
� Evaluasi
3. Kegiatan Akhir
� Siswa menyimpulkan materi dibimbing oleh guru
� Memberi motivasi atau pesan
� Salam dan do’a
H. Penilaian
� Test tulis
� Proses : Keaktifan, ketepatan jawaban, dan ketepatan waktu
pengumpulan tugas.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/II
Hari/Tanggal : Rabu, 11 Maret 2009
Alokasi Waktu : 2x35 menit
A. Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
B. Kompetensi Dasar
Kemampuan menganalisis peristiwa proklamasi
C. Indikator
� Siswa dapat menceritakan riwayat singkat tentang tokoh-tokoh proklamasi
� Siswa dapat memberi contoh cara menghargai jasa tokoh-tokoh
perjuangan dalam proklamasi kemerdekaan
D. Materi Ajar
Peristiwa proklamasi
E. Alat dan Bahan
� Papan tulis
� Kapur tulis
� Modul pembelajaran
� Video cassete
F. Sumber Belajar
� Buku panduan Cakrawala IPS untuk kelas V SD dan MI, Penerbit PT
Jatra Lestari
� Buana IPS untuk kelas V SD/MI, Penerbit Yudhistira.
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
� Salam dan do’a
� Absensi
� Pengkondisian kelas
� Menyampaikan tujuan pembelajaran
� Umpan balik
2. Kegiatan Inti
� Guru mempersiapkan gambar-gambar tokoh pejuang kemerdekaan
� Guru menempelkan gambar di papan tulis
� Guru memberi penjelasan sedikit peristiwa penting perjuangan bangsa
dan usaha mempersiapkan kemerdekaan
� Siswa diajak keruang media audio visual untuk melihat video cassete
� Siswa dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 5 siswa
� Evaluasi
3. Kegiatan Akhir
� Siswa menyimpulkan materi dibimbing oleh guru
� Memberi motivasi atau pesan
� Salam dan do’a
H. Penilaian
� Tugas kelompok
� Test tulis
� Proses : Keaktifan, ketepatan jawaban, dan ketepatan waktu
pengumpulan tugas.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V/II
Hari/Tanggal : Sabtu, 14 Maret 2009
Alokasi Waktu : 2x35 menit
A. Standar Kompetensi
Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan
dan mempertahankan kemerdekaan Indonesia
B. Kompetensi Dasar
Kemampuan menganalisis peristiwa proklamasi
C. Indikator
Siswa mampu menjelaskan peristiwa rengas dengklok, penyusunan teks
proklamasi dan membuat riwayat singkat Ir Soekarno.
D. Materi Ajar
Peristiwa proklamasi
E. Alat dan Bahan
� Papan tulis
� Kapur tulis
� Modul pembelajaran
� Video cassete
F. Sumber dan Bahan
� Buku panduan Cakrawala IPS untuk kelas V SD dan MI, Penerbit PT
Jatra Lestari
� Buku panduan Buana IPS untuk kelas V SD/MI, Penerbit Yudhistira
G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
� Salam dan do’a
� Absensi
� Pengkondisian kelas
� Menyampaikan tujuan pembelajaran
� Umpan balik
2. Kegiatan Inti
� Siswa diajak ke ruang media audio visual
� Siswa disuruh merangkum dari peristiwa-peristiwa yang sudah
diperlihatkan
� Siswa mempresentasikan di depan kelas secara bergantian
� Siswa bertanya materi yang diajarkan
� Evaluasi
3. Kegiatan Akhir
� Siswa menyimpulkan materi dibimbing oleh guru
� Memberi motivasi atau pesan
� Salam dan do’a
H. Penilaian
� Tugas individu
� Proses : Keaktifan, ketepatan jawaban, dan ketepatan waktu
pengumpulan tugas.
LAMPIRAN 3
1) Peristiwa Sekitar Proklamasi
Pembelajaran peristiwa proklamasi adalah pemberitahuan resmi kepada
seluruh rakyat, permakluman atau pengumuman bahwa bangsanya telah
merdeka.
Tanggal 6 Agustus 1945 kota Hiroshima di bom oleh Amerika Serikat,
menyusul kota Nagasaki tanggal 9 Agustus 1945. Pada tanggal 9-14 Agustus
1945, Ir. Soekarno, Moh. Hatta dan Radjiman Wediodiningrat berangkat ke
kota Dallat untuk bertemu dengan jendral Terauci. Tujuan pertemuan itu
adalah membahas pelaksanaan kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 14
Agustus 1945 Jepang menyerah kepada sekutu, peristiwa kekalahan ini di
ketahui oleh para pemuda melalui radio BBE (Inggris). Sutan Syahrir
kemudian menemui Bung Hatta yang baru kembali dari Dallat untuk
membicarakan kemerdekaan Indonesia.
Ada perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua
mengenai pengumuman proklamasi Indonesia. Golongan tua menghendaki
agar pengumuman itu dilaksanakan sesuai dengan janji jepang, sedangkan
golongan muda bermaksud untuk mengumumkan secepatnya. Wikana dan
Yusuf Kunto kemudian memutuskan untuk membawa Ir. Soekarno dan Drs.
Moh. Hatta keluar kota yaitu Rengasdengklok, dengan tujuan agar kedua
tokoh itu tidak mendapat tekanan dari pihak Jepang. Pada pukul 21.00
rombongan kembali ke Jakarta. Pertemuan di Rengasdengklok memutuskan
untuk segera mengumumkan proklamasi kemerdekaan Indonesia. Pertemuan
tercapai kesepakatan bersama bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia akan
di cetuskan pada tanggal 17 Agustus 1945.
Perumusan teks proklamasi dilakukan oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh.
Hatta, Mr Ahmad Subarjo dengan disaksikan oleh Sukarni, Sudiro, B.M. Diah,
dan tokoh lain. Rumusan teks proklamasi ditulis oleh Bung Karno kemudian
dibacakan secara perlahan. Ir. Soekarno menyarankan agar teks proklamasi di
tandatangani oleh seluruh peserta rapat. Akan tetapi setelah di
musyawarahkan, semua yang hadir sepakat bahwa naskah itu di tandatangani
oleh Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Dalam
rapat disepakati bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia akan di umumkan
pada pukul 10.00 tanggal 17 Agustus 1945 di kediaman Soekarno.
Tepat pukul 10.00 hari jum’at tanggal 17 Agustus 1945 di jalan
Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta, Ir. Soekarno membacakan teks proklamasi
kemerdekaan Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan pengibaran bendera
merah putih, dengan Latief Hendraningrat, S. Suhud dan Tri Murti sebagai
pembawa bendera. Bendera itu dijahit oleh ibu Fatmawati. Pada saat bendera
di naikkan hadirin serentak menyanyikan lagu Indonesia Raya ciptaan W.R.
supratman tanpa dipimpin dirijen.
2) Peran BPUPKI dan PPKI Dalam Perumusan Dasar Negara dan UUD
1945.
a) Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI).
Sejak dibentuk pada tanggal 1 Maret 1945 dan diresmikan pada
tanggal 28 Mei 1945 BPUPKI telah melakukan sidang dan menghasilkan:
� Pada sidang 29 Mei -1 Juni 1945 menghasilkan dasar negara yang
menjiwai Undang-Undang Dasar
� Pada sidang 2 Juni 1945 berhasil memutuskan rancangan UUD
b) Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)
Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan karena dianggap
telah melaksanakan tugasnya, kemudian dibentuk PPKI pada tanggal 7
Agustus 1945. pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI bersidang dan berhasil
menetapkan:
� Mengesahkan UUD (yang dbuat BPUPKI)
� Memilih Ir. Soekarno sebagai presiden dan Drs. Moh. Hatta sebagai
wakil presiden
� Sebelum terbentuknya MPR, pekerjaan presiden untuk sementara
waktu diganti oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).
3) Tokoh Penting yang Berperan dalam Peristiwa Proklamasi
a) Ir. Soekarno
Lahir di Surabaya tanggal 6 Juni 1901
� Riwayat Pendidikan: Bersekolah di EIS, kemudian melanjutkan ke
HBS selama 6 tahun dan dilanjutkan ke THS Bandung (ITB) pada
tahun 1925 beliau berhasil meraih gelar insinyur.
� Riwayat Perjuangan:
• Pada tahun 1927 mendirikan PNI, karena dianggap merugikan
Belanda tahun 1930 ditangkap, beliau dihukum selama 4 tahun.
Tahun 1933 dibebaskan, tetapi ditangkap kembali dan diasingkan
ke kota Ende lalu dipindahkan ke Bengkulu.
• Pada masa pendudukan militer Jepang, mendirikan organisasi
PUTERA, beberapa saat sebelum kemerdekaan. Soekarno berperan
terutama dalam menentukan waktu harus merdeka. Pada tanggal
17-08-1945 memproklamasikan Indonesia merdeka. Pada tanggal
18-08-1945 terpilih menjadi presiden I (pertama) Ir. Soekarno
wafat tanggal 21 Juni 1970 dan di makamkan dikota Blitar.
b) Drs. Moh. Hatta
Lahir pada tanggal 12 Agustus 1902 di Bukit tinggi.
� Riwayat Pendidikan: Bersekolah di ELS, melanjutkan ke MULO, Prins
Hendrik School dan terakhir melanjutkan ke Handels Highschool di
Belanda
� Riwayat Perjuangan:
• Pada tahun 1926 mendirikan Perhimpunan Indonesia karena
dianggap mengkhawatirkan Belanda pada tahun 1927 Bung Hatta
ditangkap dan dihadapkan ke pengadilan tetapi dibebaskan dari
segala tuntutan.
• Setelah kembali ke Indonesia tahun 1932 mendirikan Partai
Pendidikan Nasional Indonesia, karena mengganggu kepentingan
Belanda Bung Hatta ditangkap dan diasingkan ke Boren Digul di
Papua lalu dipindahkan ke Banda Neira dan terakir ke Sukabumi.
Tahun 1943 memimpin kantor Pusat Tenaga Rakyat, bersama
dengan jatuhnya Jepang kepada sekutu, Bung Hatta dan Bung
Karno memproklamasikan Indonesia merdeka.
c) Ahmad Subardjo
Beliau Lahir di Karawang tanggal 23 Maret 1896. Riwayat
Pendidikan: Tahun 1933 menyeleseikan kuliahnya di Universitas Lerden
pada jurusan hukum. Sebagai pengacara beliau juga belajar di angkatan
laut Jepang. Menjelang kemerdekaan Ahmad Subardjo menjadi anggota
BPUPKI, aktif dalam perumusan teks proklamasi. Pada pemerintahan
republik Indonesia, pertama kali beliau menjabat menjadi menteri luar
negeri. Beliau wafat pada bulan Desember tahun 1978 di Jakarta.
d) Ibu Fatmawati
Beliau adalah ibu negara RI yang pertama. Ia lahir di Bengkulu 5
Februari 1923, menikah dengan Ir. Soekarno pada tahun 1943 di
Bengkulu. Melalui tangan terampilnya, berhasil di jahit Bendera Merah
Putih yang kemudian dikenal dengan Bendera Pusaka.
e) Sutan Syahrir
Sutan Syahrir dilahirkan tanggal 5 maret 1909 di padang panjang,
Sumatra Barat, anak dari Moh. Rasad Gelar Maharaja Soetan. Dia gemar
membaca dan menimba pengetahuan. Ketika menjadi mahasiswa di
Amsterdam, dia aktif dalam gerakan Partai Sosial Demokrat. Setelah
kembali ke Indonesia (1932-1934), dia masuk ke organisasi gerakan
Indonesia, Syahrir ikut aktif bersama para pemuda revolusioner di bawah
pimpinan Chaerul Shaleh. Dalam masa awal kemerdekaan, Syahrir
menjadi banggota KNIP. Sampai tiga kali syahrir menjabat perdana
menteri. Syahrir meninggal dunia pada 19 April 1966 dan dimakamkan di
makam taman pahlawan Kalibata Jakarta.
f) Wikana
Wikana adalah seorang pemimpin kelompok pemuda pada masa
persiapan proklamasi kemerdekaan. Dia pemimpin Gerindo (Gerakan
Indonesia Merdeka). Kemudian menjadi tokoh terkemuka dari Pasindo
(Partai Sosial Indonesia).
g) Sukarni
Semula sukarni adalah sekretaris perhimpunan pemuda. Bulan
November 1945 ia terpilih menjadi anggota KNIP. Ikut aktif dalam
mempersiapkan kemerdekaan Indonesia. Ia adalah pemimpin golongan
pemuda revolusioner di Jakarta. Ia kemudian menjadi pemimpin partai
rakyat dam memimpin Partai Murba bersama Adam Malik.
h) Chaerul Saleh
Chaerul Saleh adalah seorang pemimpin kelompok pemuda pelajar
dalam masa persiapan proklamasi, yaitu pemuda menteng 31. setelah
jepang menyerah, ia terkenal sebagai pemuka BKPRI (Badan Kongres
Pemuda Republik Indonesia) dan Partai Murba.
4) Menghargai Jasa Tokoh-Tokoh Kemerdekaan
Bangsa indonesia harus menghargai jasa-jasa para pejuang kemerdekaan
indonesia. Berkat perjuangan mereka yang ulet, gigih, tulus, dan tanpa
mengenal lelah maka bangsa Indonesia dapat menikmati kemerdekaan. Berkat
Rahmat Tuhan Yang Maha Esa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang
berdaulat.
Kemerdekaan yang kita nikmati sekarang merupakan hasil perjuangan
seluruh bangsa Indonesia. Kemerdekaan Indonesia bukan hadiah dari sekutu,
jepang, maupun Belanda. Para pejuang kemerdekaan Indonesia telah rela
berkorban. Mereka mengorbankan harta benda, keluarga, maupun nyawa.
Mereka rela berkorban demi tanah air dan bangsa Indonesia yang mereka
cintai.
Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghargai jasa-jasa para
pejuang kemerdekaan Indonesia diantaranya adalah sebagai berikut:
a) Mendoakan para pejuang yang telah tiada agar mendapat tempat yang
layak di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
b) Mengisi kemerdekaan dengan pembangunan, bekerja keras, belajar dengan
tekun, dan berdisiplin.
c) Meneladani sikap kepahlawanan para pejuang kemerdekaan untuk mengisi
kemerdekaan.
d) Memberi penghargaan berrupa gelar atau tanda jasa kepada para pejuang
kemerdekaan.
"Disinilah Dibacakan Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada Tanggal 17 Agustus 1945
jam 10.00 pagi oleh Bung Karno dan Bung Hatta".
Rumah Sukarno : Jalan Proklamasi no. 56
Monumen Proklamasi
Lokasi Rumah Babah Djiauw Rengasdengklok
Pembacaan Proklamasi 17 Agustus 1945
"Proklamasi Kemerdekaan " di Jalan Pengangsaan Timur no.56 17 Agustus 1945
Museum Perumusan Naskah Proklmasi Jalan Imam Bonjol no.1
Ruang I
“Ruang ini merupakan tempat peristiwa sejarah yang pertama dalam persiapan perumusan naskah proklamasi. Setelah kembali dari rengasdengklok tanggal 16 agustus 1945, pukul 22.00 WIB. Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta dan Mr. Ahmad Soebardjo di terima oleh maeda diruang ini”
Ruang II
“Ruang ini merupakan tempat dirumuskannya naskah proklamasi. Dini hari menjelang pukul 03.00 WIB, Soekarno, Hatta dan Ahmad Soebardjo memasuki ruang II ini dan mengitari meja bundar, untuk mermuskan konsep naskah proklamasi. Soekarno yang menuliskan konsep naskah proklamasi di atas secarik kertas, sedangkan Hatta dan Ahmad Soebardjo menyumbangkan pikirannya secara lisan.”
Ruang III
Konsep Teks Proklamasi Kemerdekaan yang ditulis di atas secarik kertas oleh Bung Karno
Ruang IV
Ruang Pengetikan Naskah Proklamasi
Ruang Pengesahan Naskah Proklamasi
Ruang ini merupakan ruang pengesahan/penandatanganan naskah proklamasi. Konsep naskah Proklamasi diutarakan oleh Soekarno kepada hadirin di ruang ini dan dibacakan secara perlahan lahan berulang–ulang dan beliau meminta persetujuan atas rumusan naskah proklamasi tersebut. Jawaban hadirin adalah setuju.Ruang Pengesahan Naskah Proklamasi Ruang ini merupakan ruang pengesahan/penandatanganan naskah proklamasi. Konsep naskah Proklamasi diutarakan oleh Soekarno kepada hadirin di ruang ini dan dibacakan secara perlahan lahan berulang–ulang dan beliau meminta persetujuan atas rumusan naskah proklamasi tersebut. Jawaban hadirin adalah setuju.
1 2 3
Keterangan : 1. Bung Karno 2. Bung Hatta 3. Mr. Achmad Subardjo.
LAMPIRAN 4
LEMBAR SOAL
Soal Pre Test
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Tanggal berapa Kota Hiroshima dijatuhi bom atom oleh Amerika Serikat?
2. Tanggal berapa Ir. Soekarno, Mohamad Hatta dan Rajiman Wediodiningrat
menerima Terauci di Dallat?
3. Tanggal dan jam berapa Wikana menemui Bung Karno menuntut segera
memproklamasikan kemerdekaan Indonesia?
4. Tanggal berapa Bung Karno dan Bung Hatta dibawa ke Rengasdengklok dan
pukul berapa keduanya kembali ke Jakarta?
5. Dimana dan pukul berapa proklamasi dikumandangkan?
Soal Latihan Siklus II Pertemuan I
A. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada
huruf a, b, c, atau d !
1. Dua tokoh yang dibawa para pemuda ke Rengasdengklok ialah.............
a. Ir. Soekarno dan Ahmad Subardjo
b. Ahmad Subardjo dan Mohamad Hatta
c. Mohamad Hatta dan Sayuti Melik
d. Ir. Soekarno dan Mohamad Hatta
2. Tokoh yang pertama kali mengetahui kekalahan jepang adalah .................
a. Sukarni
b. Sutan Syahrir
c. Yusuf Kunto
d. Wikana
3. Lokasi Rengasdengklok berada disekitar ............................
a. Bekasi
b. Cirebon
c. Jakarta
d. Bogor
4. Pada tahun 1943, Ir. Soekarno pernah ditangkap dan diasingkan ke ...........
a. Ende b. Bengkulu c. Bangka d. Belitung
5. Ir. Soekarno dan Mohamad Hatta menandatangani teks atas nama...............
a. Proklamator b. Bangsa Indonesia c. PPKI d. BPUPKI
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Bagaimana cara menghargai jasa tokoh-tokoh kemerdekaan?
2. Sebutkan tokoh penting dalam peristiwa proklamasi?
3. Dimana dan tanggal berapa Ir. Soekarno dilahirkan?
4. Dimana dan tanggal berapa Drs. Moh. Hatta dilahirkan?
5. Dimana dan tanggal berapa Ahmad Subardjo dilahirkan?
Soal Latihan Siklus II Pertemuan II
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat!
1. Peristiwa penting di sekitar proklamasi antara lain...............
a. Jepang menyerah kepada sekutu
b. Jepang segera memerdekakan Indonesia
c. Jepang akan meninggalkan Indonesia
d. Jepang membentuk BPUPKI
2. Naskah proklamasi di rumuskan di kediaman........................
a. Ahmad Subardjo
b. Ir. Soekarno
c. Laksamana Maeda
d. Drs. Moh. Hatta
3. Berikut ini tokoh yang berjasa pada perumusan teks proklamasi, kecuali........
a. Ir. Soekarno
b. Drs. Moh. Hatta
c. Laksamana Maeda
d. Ahmad Subardjo
4. Yang membawa bendera merah putih pada upacara tanggal 17 agustus
adalah..........
a. Wikana
b. Latief Hendradiningrat
c. Suhud
d. Tri Murti
5. BPUPKI diresmikan pada tanggal...........................
a. 1 Maret 1945
b. 28 Maret 1945
c. 1 Mei 1945
d. 28 Mei 1945
6. Rancangan UUD di rumuskan pada sidang tanggal......................
a. 29 Mei 1945 c. 22 Juni 1945
b. 1 Juni 1945 d. 18 Agustus 1945
7. Bapak proklamator kita adalah ..........................
a. Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta
b. Ir. Soekarno dan Soeharto
c. Ir. Soekarno dan Moh. Yamin
d. Ir. Soekarno dan Sutan Syahrir
8. Naskah proklamasi di ketik oleh........................
a. Ir. Soekarno
b. Drs. Moh. Hatta
c. Sutan Syahrir
d. Sayuti Melik
9. Organisasi yang pertama kali dibentuk untuk mempersiapkan kemerdekaan
adalah..................
a. PPKI
b. BPUPKI
c. GAPPI
d. KIP
10. Lembaga keamanan yang dibentuk pemerintah pada awal kemerdekaan
adalah...............
a. TNI
b. TRI
c. TKR
d. BKR
Soal Ulangan
A. Pilihlah jawaban yang benar dengan memberi tanda silang (X) pada
huruf a, b, c, atau d !
1. Indonesia menyatakan kemerdekaan karena keinginan dari ........................
a. Pemuda Revolusioner
b. Bung Karno dan Bung Hatta
c. Seluruh rakyat Indonesia
d. Rakyat Kota Jakarta
2. Setiap tanggal 17 Agustus dilakukan upacara bendera untuk
........................
a. Membina persatuan dan kesatuan
b. Memperingati hari revolusi Indonesia
c. Memperingati hari kemerdekaan Indonesia
d. Memperingati hari kebangkitan bangsa
3. Berikut ini adalah tokoh-tokoh pemuda revolusioner,
kecuali........................
a. Mr. Ahmad Subarjo
b. Chaerul Saleh
c. Adam Malik
b. Sukarni
4. Penyusunan teks proklamasi dilakukan dirumah....................
a. Bung Karno
b. Bung Hatta
c. Chaerul Saleh
d. Laksamana Maeda
5. Bung Karno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia atas
nama..............
a. Para pemuda
b. Bangsa Indonesia
c. Pemerintah Jepang
d. Rakyat Jakarta
6. Pembacaan teks proklamasi dilakukan oleh bungkarno di kota...........
a. Jakarta c. Bandung
b. Bogor d. Rengasdengklok
7. Badan yang debentuk oleh jepang adalah.......................
a. PKI
b. BPUPKI
c. KNIP
d. UUD
8. Bung Karno dan Bung Hatta dibawa oleh para pemuda ke kota..................
a. Bekasi
b. Yogyakarta
c. Rengasdengklok
d. Bogor
9. Pemuda Indonesia yang pertama kali mendengar berita kekalahan jepang
dari sekutu adalah ......................
a. Ir. Soekarno
b. Drs. Moh. Hatta
c. Sutan Syahrir
d. Sayuti Melik
10. Tujuan dibawanya dua tokoh proklamator ke kota rengasdengklok
ialah..........
a. Menunda proklamasi kemerdekaan
b. Menyusun teks proklamasi
c. Memproklamasikan kemerdekaan RI
d. Membentuk pemerintahan baru
B. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!
1. Peristiwa rengasdengklok terjadi karena perbedaan pendapat
antara.............
2. Perang Dunia II terjadi pada tahun 1939-1945 antara negara-negara poros
yaitu Jerman, Italia dan Jepang melawan negara-negara sekutu, sebutkan
negara-negara sekutu tersebut....................
3. Sebutkan 9 panitia yang dibentuk BPUPKI untuk merumuskan dasar
negara...........
4. Sebutkan bunyi piagam jakarta yang memuat rumusan dasar
negara...............
5. Sebutkan tugas BPUPKI..............................
LAMPIRAN 5
HASIL PRESTASI SISWA KELAS V C
NILAI TUGAS
SIKLUS II NO NAMA P PRE TEST
SIKLUS I
TK TI TK U
JML RATA-RATA
1 Adida sahabat B 75 80 75 80 80 390 78 2 Alit ssakti A.N C 65 75 80 85 80 385 77 3 Andi harioko C 65 85 70 85 75 380 76 4 Candra wahyu N B 70 80 80 80 85 395 79 5 Desiana yusti F A 80 85 80 85 85 415 83 6 Doni hendrawan A 75 80 80 85 85 405 81 7 Didin dwi P. B 70 80 75 85 75 385 77 8 Diah ayu A. A 85 85 95 85 100 450 91.5 9 Endah ediati B 75 85 80 85 85 410 82 10 Fahmi endarto A 70 75 85 85 85 400 80 11 M. Lukman nur Y A 80 80 80 85 85 410 82 12 M. Mizen B 65 75 75 85 80 380 76 13 M.Muzan sa’roni A 70 80 80 85 90 405 81 14 M.Nurnyoto putra B 70 85 75 85 85 400 80 15 Nasruddin A 80 85 90 85 100 440 88 16 Nurhasyim B 75 80 80 85 85 405 81 17 Nuril fuadah C 70 85 80 85 80 400 80 18 Riki nur woko B 70 85 75 85 80 395 79 19 Rizki yulil tri W. C 65 80 70 80 75 370 74 20 Samsun hanif A 85 80 95 80 100 440 88 21 Siska ayu prisilia A 80 85 95 85 95 440 88 22 Wahyudi B 65 80 70 85 80 390 78 23 Zulfa wijiana A 75 85 80 85 90 415 83 24 Joko sugiarto A 75 85 85 80 90 415 83 25 Zulfi ilfatna B 70 80 75 80 80 385 77
Keterangan: � TI : Tugas Individu P : Performence � TK : Tugas Kelompok U : Ulangan � A : Baik Sekali � B : Baik � C : Cukup � D : Kurang
LAMPIRAN 6
LEMBAR OBSERVASI MOTIVASI
Nilai Pre test Siklus I Siklus
II
Variable Indikator Deskriptor
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1 Merasa terangsang untuk melaksanakan tugas yang diberikan
X X X Pendorong
Bersemangat terhadap tugas yang dikerjakan
X X X
Tergerak untuk selalu belajar
X X X Penggerak
Tergerak untuk selalu melakukan pekerjaan yang sesuai minatnya
X X X
Terangsang untuk mewujudkan keinginannya
X X X Rangsangan
Melakukan sesuatu karena ada rangsangan
X X X
Keinginan untuk selalu menghilangkan kemalasan
X X X Keinginan
Mempunyai keinginan kuat terhadap sesuatu
X X X
Mengikuti pembelajaran dengan senang
X X X
Tidak merasa jenuh dengan pelajaran
X X X
Semangat
Selalu tak kenal malas dalam belajar
X X X
Bertanya untuk mencari tahu
X X X
Motivasi
Rasa ingin tahu
Selalu merasa penasaran terhadap sesuatu
X X X
Jumlah 27 40 50 Rata-Rata 2.1 3.1 3.8
Keterangan 4 : baik sekali 2 : cukup 3 : baik 1 : kurang
LAMPIRAN 7 FOTO
Kantor SDI Wahid Hasyim
Ruang kelas SDI Wahid Hasyim
Kondisi waktu ulangan
Kondisi pembelajaran konvensional
Kondisi pembelajaran menggunakan media audio visual melihat peristiwa proklamasi siklus 1 pertemuan kedua
Kondisi pembelajaran menggunakan media audio visual melihat peristiwa proklamasi siklus 2 pertemuan kedua
Kondisi pembelajaran menggunakan media audio visual melihat peristiwa proklamasi siklus 2 pertemuan pertama
LAMPIRAN 8
STRUKTUR ORGANISASI SEKOLAH WAHID HASYIM
Ket: Garis Komando Garis Koordinasi
KEPALA SEKOLAH
SISWA
MASYARAKAT
PENJAGA
GURU KELAS I
II
DEWAN KOMITE
UNIT PERPUS
TATA USAHA
III VI IV V
LAMPIRAN 9
STRUKTUR ORGANISASI KOMITE SEKOLAH
Ket: Garis Komando Garis Koordinasi
KETUA KOMITE KEPALA SEKOLAH
NARA SUMBER
WAKIL KETUA
SEKRETARIS BENDAHARA
WK. SEKRETARIS WK. BENDAHARA
ANGGOTA BIDANG
PENGGALIAN SUMBER DATA SEKOLAH
PENGELOLAAN
PENGEMBANGAN KUALITAS PELAYANAN
SEKOLAH
SARANA/PRASARANA SEKOLAH
SISTEM INFORMASI PELAYANAN SEKOLAH
USAHA KREASI SENI DAN KREATIVITAS
SEKOLAH
LAMPIRAN 10
PEDOMAN WAWANCARA UNTUK MENGGALI DATA KUALITATIF
SECARA MENDALAM
1. Menanyakan kebersediaan siswa untuk di wawancarai
2. Menanyakan tanggapan siswa terhadap penggunaan media audio visual pada
pertemuan kemarin.
3. Menanyakan kepada siswa tentang keaktifan dikelas.
4. Menanyakan kepada siswa waktu mengerjakan soal-soal.
5. Menanyakan kepada siswa tentang tanggapan sebelum dan setelah media
audio visual digunakan dalam pembelajaran.
LAMPIRAN 11
HASIL WAWANCARA DENGAN SISWA
Transkrip hasil wawancara siswa setelah mengikuti penggunaan media audio
visual dalam pembelajaran IPS.
Wawancara dengan subyek I
Peneliti : Bagaimana perasaan kamu pada waktu mengikuti pelajaran
dengan penggunaan penggunaan media audio visual
Siswa I : Senang sekali, pada waktu pertama kali saya biasa-biasa saja
Peneliti : Bagaimana semangat kamu pada waktu mengikuti pelajaran
dengan menggunakan media audio visual
Siswa I : Pada waktu mengikuti penggunaan media audio visual saya
sangat antusias sekali tidak seperti biasa.
Peneliti : Kalau begitu pada waktu saya memberikan pertanyaan apakah
kamu ikut mengacungkan tangan untuk menjawab.
Siswa I : Ya
Peneliti : Apakah waktu mengerjakan soal-soal kamu bisa semua
Siswa I : Bisa
Peneliti : Berarti bagaimana tanggapan kamu sebelum dan sesudah media
audio visual ini digunakan.
Siswa I : Sebelum media audio visual ini digunakan perhatian kami
kurang terpusat pada pelajran karena dari kami banyak yang
ngomong sendiri. Setelah media audio visual ini digunakan kami
tertarik dan langsung melihat peristiwa proklamasi secara
langsungsehingga membuat lebih paham terhadap materi.
Peneliti : Apa sekarang kamu benar-benar paham tentang peristiwa proklamasi
Siswa I : Ya, saya sudah paham.
Peneliti : Kalau begitu saya ucapkan terima kasih banyak kamu telah
memberi peluang untuk diwawancarai.
Wawancara dengan subyek II
Peneliti : Bagaimana perasaan kamu pada waktu mengikuti
pelajaran denganpenggunaan media audio visual
Siswa II : Perasaan saya senang sekali dan tertarik pada waktu penggunaan
media audio visual dilakukan di kelas kami
Peneliti : Bagaimana semangat kamu pada waktu mengikuti penggunaan
media audio visual.
Siswa II : Pada waktu mengikuti penggunaan media audio visual saya
sangat bersemangat dan bergembira dan saya selalu masuk terus
tidak pernah absen
Peneliti : Kalau begitu pada waktu saya memberikan pertanyaan apakah
kamu ikut mengacungkan tangan untuk menjawab.
Siswa II : Sebenarnya saya mau, tapi teman-teman sudah banyak yang
mau menjawab, terus ya saya diam saja.
Peneliti : Apakah waktu mengerjakan soal-soal kamu bisa semua
Siswa II : Iya bu bisa
Peneliti : Berarti bagaimana tanggapan kamu sebelum dan sesudah media
audio visual ini digunakan.
Siswa II : Sebelum media audio visual digunakan kebanyakan dari kami
banyak yang tidur-tiduran dan ngomong sendiri membuat kami yang
mendengarkan penjelasan dari guru merasa terganggu.
Peneliti : Apa sekarang kamu benar-benar paham tentang peristiwa
proklamasi
Siswa II : Insya Allah sudah
Peneliti : Kalau begitu saya ucapkan terima kasih kamu telah memberi
peluang untuk diwawancarai
Wawancara dengan subyek III
Peneliti : Bagaimana perasaan kamu pada waktu mengikuti pelajaran
dengan penggunaan media audio visual.
Siswa III : Perasaan saya senang sekali dan ternyata dengan penggunaan
media audio visual ini sangat menyenangkan sekali, karena saya bisa
melihat peristiwa proklamasi secara langsung, bukan hanya dari
cerita saja.
Peneliti : Bagaimana semangat kamu pada waktu mengikuti penggunaan
media audio visual.
Siswa III : Pada waktu mengikuti penggunaan media audio visual saya
sangat bersemangat dan lebih konsentrasi dalam mengikuti pelajaran.
Peneliti : Kalau begitu pada waktu saya memberikan pertanyaan apakah
kamu ikut mengacungkan tangan untuk menjawab.
Siswa III : Tidak
Peneliti : Memang kenapa.
Siswa III : Karena jawaban saya kayaknya masih kliru, jadi lebih baik saya
diam saja.
Peneliti : Berarti bagaimana tanggapan kamu sebelum dan sesudah media
audio visual ini digunakan.
Siswa III : Sebelum media audio visual digunakan saya belum paham
dengan materi, setelah media audio visual digunakan membuat kami
lebih memperhatikan pelajran IPS.
Peneliti : Apa sekarang kamu benar-benar paham tentang peristiwa
proklamasi
Siswa III : Tidak semuanya paham bu.
Peneliti : Kalau begitu saya ucapkan terima kasih kamu telah memberi
BUKTI KONSULTASI Nama : Anisa Mukhoyyaroh NIM : 07140039 Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) Dosen Pembimbing : Dr. M. Zainuddin, MA Judul : Penggunaan Media Audio Visual untuk Meningkatkan
Motivasi Belajar Tentang Peristiwa Proklamasi Pada Siswa Kelas VC Mata Pelajaran IPS di SDI Wahid Hasyim Selokajang Kabupaten Blitar.
NO. TANGGAL HASIL YANG
DIKONSULTASIKAN TANDA TANGAN
1. 4 Februari 2009 Proposal 1.
2. 11 Februari 2009 Revisi proposal 2.
3. 2 Maret 2009 Bab I, II, III 3.
4. 19 Maret 2009 Revisi Bab I, II, III 4.
5 23 Maret 2009 ACC Bab I, II, III 5.
6 15 April 2009 Bab IV, V, VI 6.
7 28 April 2009 Revisi Bab IV, V, VI 7.
8 5 Mei 2009 Revisi Bab I-VI 8.
9 7 Mei 2009 ACC Keseluruhan 9.
Malang, 12 Mei 2009
Mengetahui, Dekan Fakultas Tarbiyah
Dr. M. Zainuddin, MA NIP. 150 275 50
BIODATA MAHASISWA
Nama : Anisa Mukhoyyaroh
NIM : 07140039
TTL : Blitar, 16 April 1987
Fak./Jur./Prog. Studi : Tarbiyah, PGMI, Pendidikan