07. Pengukuran Besaran Listrik POTENSIOMETER 7.1 Pendahuluan Potensiometer merupakan sebuah instrumen penting dalam bidang pengukuran listrik dan kalibrasi. Potensiometer pada dasarnya digunakan untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui dengan cara membandingkannya terhadap tegangan yang diketahui, dimana tegangan yang diketahui disuplai dari sebuah sel standar atau sumber tegangan referensi yang diketahui. Disamping itu, potensiometer juga dapat digunakan untuk : 1. menentukan arus, dengan hanya mengukur penurunan tegangan yang dihasilkan arus tersebut melalui sebuah tahanan yang diketahui. 2. mengkalibrasi voltmeter dan ampermeter, dan melengkapi cara standar untuk mengkalibrasi instrumen-instrumen tersebut. Pengukuran yang didasarkan pada cara perbandingan akan menghasilkan tingkat ketelitian yang sangat tinggi, karena hasil yang diperoleh hanya bergantung pada ketelitian tegangan standar yang diketahui, dan bukan bergantung pada defleksi aktual dari jarum penunjuk sebagaimana pada instrumen kumparan putar. Prinsip dasar sebuah potensiometer adalah memanfaatkan keadaan setimbang atau kondisi nol, maka jika kondisi setimbang dicapai, tidak ada daya yang diserap dari rangkaian yang mengandung gaya gerak listrik ( ggl ) yang tidak diketahui, dan sebagai akibatnya, penentuan tegangan tidak bergantung pada tahanan sumber. 7.2 Rangkaian-Rangkaian Potensiometer 7.2.1 Rangkaian Dasar PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
07. Pengukuran Besaran ListrikPOTENSIOMETER
7.1 Pendahuluan
Potensiometer merupakan sebuah instrumen penting dalam bidang pengukuran
listrik dan kalibrasi.
Potensiometer pada dasarnya digunakan untuk mengukur tegangan yang tidak
diketahui dengan cara membandingkannya terhadap tegangan yang diketahui,
dimana tegangan yang diketahui disuplai dari sebuah sel standar atau sumber
tegangan referensi yang diketahui.
Disamping itu, potensiometer juga dapat digunakan untuk :
1. menentukan arus, dengan hanya mengukur penurunan tegangan yang dihasilkan
arus tersebut melalui sebuah tahanan yang diketahui.
2. mengkalibrasi voltmeter dan ampermeter, dan melengkapi cara standar untuk
mengkalibrasi instrumen-instrumen tersebut.
Pengukuran yang didasarkan pada cara perbandingan akan menghasilkan tingkat
ketelitian yang sangat tinggi, karena hasil yang diperoleh hanya bergantung pada
ketelitian tegangan standar yang diketahui, dan bukan bergantung pada defleksi
aktual dari jarum penunjuk sebagaimana pada instrumen kumparan putar.
Prinsip dasar sebuah potensiometer adalah memanfaatkan keadaan setimbang atau
kondisi nol, maka jika kondisi setimbang dicapai, tidak ada daya yang diserap dari
rangkaian yang mengandung gaya gerak listrik ( ggl ) yang tidak diketahui, dan
sebagai akibatnya, penentuan tegangan tidak bergantung pada tahanan sumber.
7.2 Rangkaian-Rangkaian Potensiometer
7.2.1 Rangkaian Dasar
Prinsip kerja potensiometer didasarkan pada rangkaian gambar 1, yang memper-
lihatkan skema dasar dari potensiometer kawat geser ( slide wire ).
Adapun operasi rangkaian dasar pada gambar 1 adalah sebagai berikut :
1. Jika saklar S dipindah ke posisi “ operasi “ dan saklar kunci galvanometer dibuka,
maka baterai kerja akan mengalirkan arus ke tahanan dan kawat geser, dan arus
kerja yang melalui kawat geser dapat diubah dengan cara mengubah posisi dari
tahanan geser.
2. Untuk mengukur tegangan yang tidak diketahui ( E ), ditentukan dengan cara
bagaimana mendapatkan posisi kontak geser, sehingga galvanometer
menunjukkan defleksi nol jika saklar galvanometer ditutup.
Arus galvanometer nol, menunjukkan bahwa tegangan yang tidak diketahui ( E )
besarnya sama dengan penurunan tegangan E’ pada bagian xy dari kawat geser.
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 1
( dengan perkataan lain penentuan nilai E adalah penentuan penurunan
tegangan E‘ sepanjang kawat geser ).
Catatan :
1. Kawat geser mempunyai tahanan yang sama sepanjang kawat.
2. Sebuah skala yang dikalibrasi, biasanya dalam centimeter atau millimeter yang
terdapat sepanjang kawat geser, sehingga kontak geser dapat dipindah-kan ke
posisi yang diinginkan.
3. Disebabkan tahanan kawat geser diketahui secara tepat, maka penurunan
tegangan sepanjang kawat atau sebagian kawat dapat dikontrol dengan
mengatur arus kerja.
Sebagai langkah awal dalam prosedur pengukuran, arus kerja perlu diatur atau
distandarkan ke sebuah tegangan referensi yang diketahui, seperti sel standar pada
gambar 1, dan caranya adalah sebagai berikut :
- kawat geser mempunyai panjang total 200 cm dan tahanan 200 Ω. Gaya gerak
listrik ( ggl ) tegangan referensi yang diperlihatkan sel standar 1,019 V.
- Sakalar S diletakkan pada posisi “ kalibrasi “ dan kontak geser ditempatkan pada
tanda 101,9 cm pada skala kawat geser.
- Selanjutnya tahanan geser diatur agar memberikan arus kerja, sehingga jika
saklar galvanometer ditutup, maka galvanometer tidak menghasilkan defleksi
( keadaan setimbang dicapai ).
- Pada kondisi setimbang ini, penurunan tegangan pada kawat sepanjang
101,9 cm sama dengan tegangan sel standar sebesar 1,019 V, dan karena
bagian kawat sepanjang 101,9 cm menyatakan tahanan sebesar :
(101,9 / 200 ) x 200 Ω = 101,9 Ω , maka arus kerja adalah: 1,019/101,9 = 10 mA
( sekali dikalibrasi, arus kerja tidak pernah berubah ).
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 2
Gambar 1
- Setelah potensiometer distandarkan, maka setiap tegangan dc yang kecil yang
tidak diketahui ( maksimum 1,6 V ) dapat diukur.
- Selanjutnya saklar S dipindahkan ke posisi “ operasi “ dan kontak geser
digerakkan sepanjang kawat sampai galvanometer tidak menunjukkan defleksi,
jika saklarnya ditutup ( kondisi setimbang dicapai ).
- Pada kondisi setimbang ini, besar tegangan E dapat ditentukan yaitu sama
dengan penurunan tegangan E’ sepanjang bagian xy.
Contoh 1 : Potensiometer yang ditunjukkan pada gambar 1, mempunyai baterai
kerja 3,0 V dan tahanan dalam diabaikan. Tahanan kawat geser
400 Ω dan panjang 200 cm. Sebuah skala 200 cm sepanjang kawat
geser mempunyai bagian skala 1 mm dan dapat diinterpolasi pada
nilai seperempat dari satu bagian skala.
Potensiometer distandarkan dengan sebuah tegangan referensi
1,0180 V dengan menyetel kontak geser ke posisi 101,8 cm pada
skala.
Tentukan : a. arus kerja
b. nilai tahanan geser
c. rangkuman pengukuran
d. resolusi instrumen dalam mV.
Penyelesaian :
a. Menghitung arus kerja :
instrumen distandarkan, tanda 101,8 cm pada skala sesuai dengan 1,0180 V ( E ’
pada gambar 1 ), maka 101,8 cm menyatakan tahanan sebesar = (101,8 / 200 )
x 400 Ω = 203,6 Ω. Jadi arus kerja = 1,0180 V / 203,6 Ω = 5 mA
b. Menghitung nilai tahanan geser
karena arus kerja = 5 mA, maka penurunan tegangan pada seluruh kawat geser
adalah : 5 mA x 400 Ω = 2,0 V, maka penurunan tegangan pada tahanan geser
adalah : 3,0 – 2,0 = 1 V, dan penyetelan tahanan geser menjadi = 1,0 V / 5 mA =
200 Ω.
c. Menghitung rangkuman pengukuran
rangkuman pengukuran ditentukan oleh tegangan total seluruh kawat geser,
yaitu : 5 mA x 400 Ω = 2,0 V
d. Menghitung resolusi instrumen
resolusi instrumen ditentukan dari tegangan yang dinyatakan oleh seperempat
dari satu bagian skala, yaitu : 0,25 mm. Karena panjang total200 cm menyata-
kan 2,0 V, maka resolusi :
( 0,25 mm / 200 cm ) x 2,0 V = 0,25 mV
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 3
7.2.2 Potensiometer Satu Rangkuman
Potensiometer tipe laboratorium modern menggunakan tahanan tingkat / dial resistor
yang telah dikalibrasi dan sebuah kawat geser berbentuk lingkaran kecil dengan satu
atau lebih gulungan, sehingga memperkecil ukuran instrumen.
Pada gambar 2, ditunjukkan diagram rangkaian sebuah potensiometer sederhana,
yang terdiri dari :
- gabungan 15 tahanan presisi dan kawat geser berbentuk lingkaran satu
gulungan ( pengganti kawat geser yang panjang ).
- Tahanan kawat geser 10 Ω dan tahanan-tahanan piringan masing-masing
mempunyai nilai 10 Ω, sehingga tahanan total saklar tingkat 150 Ω
- Kawat geser yang dilengkapi dengan 200 pembagian skala dan interpolasi
sebesar seperlima dari satu bagian skala dapat diperkirakan dengan baik.
- Arus kerja yang dipertahankan pada 10 mA, sehingga setiap langkah dari saklar
tingkat menyatakan tegangan 0,1 V, dan masing-masing bagian skala pada
kawat geser menyatakan tegangan 0,0005 V dan pembacaan dapat ditaksir
sampai sekitar 0,0001 V.
- Sebuah saklar fungsi dua posisi yang menghubungkan salah satu sel standar
atau ggl yang tidak diketahui ke rangkaian, dan saklar K dan tahanan seri
pengaman pada rangkaian galvanometer
PUSAT PENGEMBANGAN BAHAN AJAR-UMB Ir. S.O.D. Limbong PENGUKURAN BESARAN LISTRIK 4
Gambar 2
Untuk mengoperasikan galvanometer pada sensitivitas maksimal, tahanan penga-
man dihubung singkat dengan memasang kunci hubung singkat di dalam kontak
antara tahanan dan pengaman tersebut.
Contoh 2 : Potensiometer satu rangkuman seperti ditunjukkan pada gambar 2,
mempunyai saklar tingkat 20 langkah, dimana masing-masing langkah
menyatakan 0,1 V, dan tahanan masing-masing tingkat adalah 10 Ω.
Kawat geser 11 gulungan mempunyai tahanan 11 Ω, mengijinkan
saling menutupi sebagian antara penyetelan-penyete-lan saklar
tingkat. Skala kawat geser yang berbentuk lingkaran mempunyai 100
bagian skala, dan interpolasi dapat dilakukan pada seperlima dari satu
bagian skala. Baterai kerja mempunyai tegangan 6,0 V dan tahanan