Top Banner
EFEK SAMPING DAN EFEK SAMPING DAN INTERAKSI ARV DALAM INTERAKSI ARV DALAM MANAGEMENT HIV MANAGEMENT HIV Care Support and Treatment HIV/AIDS Care Support and Treatment HIV/AIDS kelas Farmasi/ RR / Perawat kelas Farmasi/ RR / Perawat 1
74

06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Dec 08, 2015

Download

Documents

YulianiPatabang
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

EFEK SAMPING DAN EFEK SAMPING DAN INTERAKSI ARV DALAM INTERAKSI ARV DALAM

MANAGEMENT HIVMANAGEMENT HIV Care Support and Treatment HIV/AIDSCare Support and Treatment HIV/AIDS

kelas Farmasi/ RR / Perawatkelas Farmasi/ RR / Perawat

1

Page 2: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

TujuanTujuan

Pada akhir Module ini, peserta mampu:• Menyebutkan efek samping yang sering pada ARV,

termasuk toksisitas spesifik dari masing-masing kelas• Menyebutkan interaksi yang sering ditermukan antara

ARV dan terapi terkait HIV yang sering• Menyebutkan interaksi obat antara obat ARV dan

makanan• Mendiskusikan tata laksana dari efek samping

2

Page 3: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Tujuan Utama ARTTujuan Utama ART

• Mengurangi morbiditas dan mortalitas terkait HIV• Memperbaiki kualitas hidup• Memulihkan fungsi imun dan memaksimalkan periode

penekanan viral load• Memaksimalkan efisiensi penggunaan HAART, dengan

meminimalkan toksisitas

3

Page 4: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

EFEK SAMPING OBAT ARV

4

Page 5: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Efek samping ARVEfek samping ARV

• Biasanya efek samping timbul dalam beberapa minggu pertama tetapi dapat timbul kapan saja setelah memulai ARV

• Dapat ringan atau berat• Beberapa toksisitas bersifat sementara dan

menghilang jika terapi diteruskan, toksisitas lainnya bisa mengancam jiwa dan obat harus dihentikan

5

Page 6: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Efek samping ARVEfek samping ARV

• Dapat mempengaruhi adherence terhadap ART poten

• Menyebabkan penurunan kualitas hidup• Dapat mempengaruhi keseluruhan efikasi dari

pengobatan

6

Page 7: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Efek samping ARVEfek samping ARV

• Toksisitas ARV: – Spesifik untuk kelasnya (terjadi pada semua

obat dalam satu kelas)– Spesifik untuk masing-masing obat

7

Page 8: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Toksisitas Spesifik menurut KelasToksisitas Spesifik menurut Kelas

8

Kelas ToksisitasNRTIs Asidosis laktat

NtRTIs Disfungsi tubulus ginjal proksimal

NNRTIs Ruam dan hepatotoksisitas

Protease Inhibitors

Gangguan metabolik

Page 9: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Asidosis LaktatAsidosis Laktat• Kemungkinan akibat toksisitas mitokondria

Berhubungan dengan NRTIs– Paling sering akibat d4T dan/atau ddI

• Sering berupa hiperlaktemia ringan, asimtomatik; sementara hiperlaktemia simtomatik jarang

• Asidosis laktat jarang tetapi memiliki angka mortalitas yang tinggi

9

Page 10: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Asidosis laktat: gambaran klinisAsidosis laktat: gambaran klinis• Tampilan klinis: bervariasi dan tidak spesifik :

– Umum : Kelelahan dan kelemahan– Sal Cerna: mual, muntah, diare, nyeri perut, hepatomegali,

anoreksia, menurunnya berat badan secara mendadak – Sal napas : takipneu dan dispneu (hiperventilasi)– Neurologi : kelemahan motorik

• Sering dihubungkan dengan steatosis hepatik, pankreatitis Monitoring rutin dari laktat serum tidak direkomendasikan, periksa hanya jika ada gejala

• Waktu : median onset adalah 10 bulan setelah dimulainya terapi 10

Page 11: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Asidosis laktat: diagnosis dan tata laksanaAsidosis laktat: diagnosis dan tata laksana

Evaluasi diagnostik :• Laktat serum (konfirmasi dengan tes kedua)• Bikarbonat serum• Uji fungsi hati• Amilase• Lipase• Analisis gas darah• Studi pencitraan jika diperlukan (misalnya evaluasi untuk

steatosis hati, pankreatitis) 11

Page 12: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Asidosis laktat: Diagnosis dan Tata laksana (2)Asidosis laktat: Diagnosis dan Tata laksana (2)

• Laktat <2 mmol/L dan bikarbonat normal– Lanjutkan ARV– Tidak ada asidosis laktat; evaluasi untuk penyebab lain

• Laktat 2-5 mmol/L, simtomatik– Dapat melanjutkan ARV, khususnya jika bikarbonat

normal, tetapi monitor gejala, laktat dan laboratorium lain secara hati-hati

– Atau, sementara hentikan ARV sambil melakukan pemeriksaan diagnostik tambahan

12

Page 13: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Asidosis laktat: Diagnosis dan Tata laksana(3)Asidosis laktat: Diagnosis dan Tata laksana(3)

• Laktat 5 mmol/L dan simtomatik atau laktat >10mmol/L tanpa melihat gejala– Hentikan semua ARV– Terapi penunjang (Cairan IV, O2, sedasi, dan bantuan

respiratori jika diperlukan)– Terapi suportif yang belum terbukti

• Infus bikarbonat• Vit.B1 dan Vit.B2 dosis tinggi • Antioksidan oral (mis. L-carnitine, coenzyme Q, Vit.C)

13

Page 14: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Asidosis laktat: Diagnosis dan Tata laksana(4)Asidosis laktat: Diagnosis dan Tata laksana(4)

• Setelah perbaikan klinis dan laboratorium, ART dapat diberikan kembali:– Rejimen yang tidak mengandung NRTI – Rejimen yang mengandung NRTI yang sudah direvisi

(gunakan dengan hati-hati)• Gunakan NRTI yang paling tidak menghambat mitokondria

(ABC, ZDV atau 3TC)– Monitor dengan ketat (pertimbangkan pengukuran

laktat tiap bulan minimal selama 3 bulan)

14

Page 15: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

RuamRuam

• Sebagian besar menyebabkan ruam ringan sampai sedang (pada 1-6 minggu pertama terapi)

• Paling jarang: ruam yang berat dan mengancam jiwa [mis Stevens-Johnson Syndrome atau Toxic Epidermal Necrolysis (TEN), pada NVP]

• Dapat menyertai reaksi hipersensitivitas• Tidak ada reaktivitas silang ruam antara NVP dan

EFV

15

Page 17: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

..

17

Stevens-Johnson syndrome (dengan keterlibatan mukosa)

Page 18: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

HepatotoksisitasHepatotoksisitas

• Lebih jarang pada anak dibanding dewasa– Terjadi pada 10% pasien dengan NVP ( atau lebih jika

disertai ko-infeksi Hepatitis B atau C)– Paling sering pada 12 minggu pertama terapi – Biasanya menyebabkan peningkatan tes fungsi hati,

hepatomegali – Sering ringan-sedang tetapi bisa berat (potensial fatal) – Hentikan NVP untuk toksisitas derajat 3 atau lebih tinggi

(transaminases >200) – Jangan memulai lagi NVP

18

Page 19: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Gangguan Metabolik untuk PIGangguan Metabolik untuk PI

• Resistensi insulin / diabetes• Hiperlipidemia• Lipodistrofi• Hepatitis• Gangguan tulang• Peningkatan episode perdarahan pada

hemopheliacs

19

Page 20: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Hiperglikemia dan Resistensi InsulinHiperglikemia dan Resistensi Insulin

• Hiperglikemia telah dilaporkan pada 3-17% pasien yang mendapat PI

• Harus dinasihati tentang gejala bahaya hiperglikemia seperti polidipsi, poliuria, dan polifagia

• Dapat membaik pada sebagian pasien setelah penghentian terapi

• Namun, sebagian besar ahli akan melanjutkan HAART dengan terapi suportif jika tidak ada diabetes berat

20WHO: Scaling up ART in Resource limited setting

Page 21: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

HiperlipidemiaHiperlipidemia

• Peningkatan trigliserida dan/atau kolesterol (terkait dengan terapi PI)

• Sebagian besar ahli melanjutkan PI pada pasien dengan gejala ringan sampai sedang (misalnya trigliserida<750-1000 mg/dL).

• Sebagian pasien membaik setelah penghentian PI dan pindah ke rejimen poten berbasis NRTI atau NNRTI

21WHO: Scaling up ART in Resource limited setting

Page 22: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

HiperlipidemiaHiperlipidemia

• Sering pada dewasa, terutama dengan PI, pada anak baru beberapa laporan

• Beberapa ARV, terutama PI dan d4T, dapat meningkatkan lipid

• Belum ada studi risiko kardiovaskular pada anak• Belum ada studi mengenai terapi penurunan lipid

pada anak22

Page 23: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

HiperlipidemiaHiperlipidemiaKlasifikasi NCEP untuk anak dan remaja :Klasifikasi NCEP untuk anak dan remaja :

KategoriKategori Kolesterol totalKolesterol total Kolesterol LDLKolesterol LDL

High > 200 mg/dL >130 mg/dL

Borderline 170-179 mg/dL 110-129 mg/dL

Acceptable <170 mg/dL <110 mg/ dL

Kadar trigliserida <200 mg/dL dianggap acceptable

23JAMA. 2001;265:2456-97

Page 24: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

LipodistrofiLipodistrofi Perubahan pada distribusi lemak tubuh telah

dilaporkan pada hampir 80% pasien yang mendapat PI, tapi juga dengan NRTI (khususnya rejimen mengandung d4T)

Biasanya terjadi secara bertahap Baru muncul setelah beberapa bulan dimulai terapi

24

Page 25: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

LipodistrofiLipodistrofi

Temuan klinis meliputi :• Akumulasi lemak sentral (lipohipertrofi)

– Berhubungan dengan PI (terutama IDV)• Wasting lemak perifer (lipoatrofi)

– Berhubungan dengan NRTI (terutama d4T dan ddI) dan PI

25

Page 26: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

26

Lipo-atrofi:•Penipisan wajah •Pipi berlubang

Page 27: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

27

Akumulasi lemak :• pembesaran payudara• Obesitas abdomen

Perhatikan juga:Wasting ekstremitas disertai vena yang menonjol

Page 28: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

28

Akumulasi lemak dorsoservikal :"buffalo hump"

Page 29: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Lipodistrofi: TerapiLipodistrofi: Terapi• Belum ada terapi yang terbukti : hanya sedikit data di anak

– Lipohipertrofi: • Dapat membaik dengan penggantian dari PI ke NNRTI • Diet, exercise

– Lipoatrofi:• Hindari d4T dan ddI, ganti jika memungkinkan• Intervensi dan terapi eksperimen • Metformin, thiazolidiones

– Growth hormone, testosterone– Pembedahan

29

Page 30: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

HepatitisHepatitis• PI dapat menyebabkan hepatitis dengan mekanisme yang belum

jelas• Hepatotoksisitas berat sering dilaporkan pada pasien mendapat

rejimen mengandung RTV • Peningkatan transaminase hati terkait PI dapat terjadi kapan pun

selama terapi • Faktor risiko :

– Ko-infeksi Hepatitis B atau C, – Alkohol– Peningkatan enzim hati dari baseline– Penggunaan zat hepatotoksik– Penggunaan d4T

30

Page 31: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Gangguan tulang :Gangguan tulang :Osteopenia, OsteoporosisOsteopenia, Osteoporosis

• Pembentukan dan resorpsi tulang abnormal dapat mempengaruhi densitas tulang pada anak yang sedang tumbuh

• Mekanisme tidak jelas, kemungkinan multifaktorial

• Kemungkinan berhubungan dengan infeksi HIV• Kemungkinan berhubungan dengan dengan ARV

(PI dan NRTI), asidosis laktat dan lipodistrofi

31

Page 32: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Gangguan tulang: OsteonekrosisGangguan tulang: Osteonekrosis

• Osteonekrosis (avascular necrosis [AVN])• Mekanisme tidak diketahui• Tidak jelas apakah berhubungan dengan ARV• Pada dewasa, berhubungan dengan terapi kortikosteroid,

alhocol abuse, hemoglobinopati, hiperlipidemia • AVN pada panggul dan bahu telah dilaporkan pada anak

terinfeksi HIV • Terapi :

– Gejala dini: penurunan beban berat– Lanjut : terapi pembedahan

32

Page 33: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Overview Toksisitas Spesifik NRTIOverview Toksisitas Spesifik NRTI

33

D4T Neuropati perifer, PankreatitisLipodistrofi, Asidosis laktat

3TC Neutropenia

AZT Anemia, neutropenia, nausea, miopati, nyeri kepala

DDI Pankreatitis, polineuritis

DDC Pankreatitis, Polineuritis, Ulkus oral

ABC Hipersensitivitas

TDF Nefrotoksisitas, intoleransi sal cerna (jarang)

Page 34: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Overview NNRTIsOverview NNRTIs

34

NVPRuamHepatotoksisitas

EFVGangguan neuropsikiatriGangguan tidurDizzinessRuamHepatotoksisitas

Page 35: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Toksisitas NVP : tata laksanaToksisitas NVP : tata laksana

• Ruam:– Dijumpai pada 20% pasien, biasanya dalam 2-8 minggu

pertama penggunaan – Eskalasi dosis dapat menurunkan insidens ruam– Lebih sering ruam ringan sampai sedang, dapat

diterapi secara simtomatik – Kadang berat, memerlukan penghentian pada 5-7%

pasien• “Stop NVP pada ruam basah (berat)”

35

Page 36: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Tata laksana ruam terkait NVPTata laksana ruam terkait NVP

36

NVP dosis awal

Ruam

Ruam ‘kering’Makula, papula, pengelupasan yang kering

Ruam ‘basah’(Vesikel, ulkus, pengelupasan yang basah,

keterlibatan membran mukosa)atau gejala sistemik (mis demam)

ObservasiBeri anti-histamineLanjutkan NVP dosis awal

Ruam membaik

Ruam kering masih ada setelah 1 bulan

NVP dosis penuh setelah

2 mingguStop NVPGanti NVP ke EFV*

Hentikan semua ARV *Tunggu sampai ruam membaikGanti NVP ke EFV

Observasi ketat untuk

ruam

Ruam berat

*pertama stop NVP, lanjutkan D4T + 3TC selama 3 hari

kemudian stop

Page 37: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

NVP Toksisitas: Tata laksanaNVP Toksisitas: Tata laksana

• Hepatotoksisitas– 10% pasien dengan NVP (lebih banyak jika ko-infeksi Hepatitis B) – Paling sering: beberapa minggu - bulan pertama – Biasanya menyebabkan peningkatan tes fungsi hati, hepatomegali – Sering ringan sampai sedang; dapat berat (potensial fatal) – Hentikan NVP jika toksisitas derajat 3 atau lebih (transaminases

>200) – Awasi pada pasien yang diketahui menderita Hepatitis B – Lain-lain

• Mual, nyeri kepala• Mialgia

37

Page 38: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Toksisitas EFV : tata laksanaToksisitas EFV : tata laksana

• Seperti NVP, EFV dihubungkan dengan :– Ruam pada ~ 20 % pasien– Hepatotoksisitas

• Dapat secara normal melanjutkan EFV meskipun ada ruam

• Terapi dengan antihistamin• Sebagian besar membaik setelah 3-5 hari• 3% harus menghentikan EFV akibat ruam

38

Page 39: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Toksisitas EFV : tata laksanaToksisitas EFV : tata laksana

• Efek samping SSP– Sedasi, mabuk, pusing– Bingung, depersonalisasi– Mimpi yang abnormal

• Biasanya membaik dalam 2-4 minggu • Minum sebelum waktu tidur untuk mengurangi

dampak dari gejala ini • Jika berat (mis pikiran bunuh diri atau gejala

psikotik): stop EFV39

Page 40: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Overview PI

40

IDV Nefrolitiasis, arthralgia, kulit kering, rambut rontok, ↑ bilirubin

RTV Diare, mualParestesia oral

LPV/r Intoleransi sal cernaAsthenia & nyeri kepala

SQV Diare

NFV DiareMeteorismus (perut kembung)

Page 41: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Studi Kasus 1Studi Kasus 1

• Anak laki-laki 12 tahun mulai mendapat NVP+3TC+D4T sejak satu minggu yang lalu. Ia saat ini mendapat dosis awal NVP (200 mg 1X per hari). Ia datang untuk konsultasi dengan ruam kulit

41

Page 42: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Studi kasus 1 (continued)Studi kasus 1 (continued)Hal-hal tentang ruamnya:• Ruam terjadi selama 5 hari• Mengenai seluruh tubuhnya • Ruam kering dan gatal • Tidak ada keterlibatan membran mukosa• Juga terdapat keluhan myalgia dan demam ringan • Tidak meminum obat lain

42

1. Apa penyebab ruam pada pasien tersebut ? 2. Bagaimana tata laksana pasien tersebut ?

Page 43: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Studi Kasus 2Studi Kasus 2 • Seorang anak perempuan usia 11 tahun dengan HIV + datang

untuk konsultasi. Ia direncanakan mendapat ART. – CD4 awal 50 sel/mm³ (3%)– Pemeriksaan awal lainnya termasuk SGPT normal

• Ia mendapat D4T + 3TC + NVP, tetapi 1 bulan setelah mulai terapi SGPT menjadi 300 IU/l. Ia mengeluh nyeri pada palpasi di daerah hati.

43

1. Apakah kemungkinan penyebab peningkatan SGPT?

2. Pemeriksaan lain yang anda minta?3. Bagaimana tata laksana pasien tersebut?

Page 44: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Studi kasus 3Studi kasus 3

• Seorang anak usia 3 tahun mulai mendapat rejimen ARV AZT+3TC+NVP sejak 6 bulan yang lalu.

• Nilai CD4-nya meningkat dari 4% ke 12%• Namun, ibunya mengeluh bahwa ia sekarang mengalami

nyeri otot pada tungkainya dan kelemahan tungkai, ia harus dibantu untuk berdiri dari posisi duduk.

• Kadar hemoglobin menurun dari 10 mg/dl ke 7 mg/dl, disertai peningkatan mean corpuscular volume (107).

44

Page 45: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Kasus 3 (continued)Kasus 3 (continued)

1. Apakah kemungkinan penyebab dari kelemahan pasien ini ?

2. Mengapa ia menjadi anemi ? 3. Bagaimana tata laksana yang anda rencanakan

mengenai rejimen ARVnya ?

45

Page 46: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

INTERAKSI OBAT ANTIRETROVIRAL

46

Page 47: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Kepentingan interaksi antar obatKepentingan interaksi antar obat• Mengapa sebagian obat tidak boleh diberikan pada waktu

atau periode yang sama dengan obat lain?

• Selain ART, pasien juga bisa mendapat obat lain :– Misalnya terapi untuk:

• TB, IO lain • Gejala terkait HIV • Efek samping dari ARV • Penting untuk mengetahui obat yang dapat

mempengaruhi obat lain di dalam tubuh

47

Page 48: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

PendahuluanPendahuluan

• Pada sebagian rejimen pencegahan, interaksi obat bahkan dapat menyebabkan lebih banyak bahaya dibandingkan kebaikan (misal satu obat dapat menurunkan kadar darah obat lain, menyebabkan resistensi obat)

48

Page 49: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Kepentingan interaksi obatKepentingan interaksi obat

• Berbagai obat tersedia untuk mengobati HIV, serta mencegah atau mengobati OI, sehingga kemungkinan interaksi antar obat menjadi meningkat

• Interaksi obat dapat terjadi dalam berbagai bentuk, terjadi segera atau dalam beberapa minggu

• Beberapa obat tidak boleh diberikan bersamaan, sementara obat lain dapat dikombinasikan hanya dengan pengawasan ketat untuk memonitor masalah emergensi

49

Page 50: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Bagaimana ARV bekerja?

50

Dosis yang diresepkan

Dosis yang diberikan

Kadar obat dalam darah

Efek yang diharapkan

Page 51: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Mengapa beberapa obat tidak bekerja pada sebagian pasien ?

51

Obat yang diresepkan

Obat yang diberikan

Kadar obat dalam darah

Efek yang diharapkan

Compliance

Interaksi dengan makanan dan/atau obat lain

ResistensiToksisitas

Page 52: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Farmakokinetik Interaksi farmakokinetik terjadi jika satu obat mengubah

konsentrasi serum atau jaringan obat lain dengan mengubah absorpsi, distribusi, metabolisme atau eliminasi dari obat lain

52

Absorpsi EliminasiMetabolismeDistribusi

Page 53: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Perubahan pada absorpsi obatPerubahan pada absorpsi obat

Perubahan pH asam lambung :• Jika satu obat mengubah pH asam lambung, hal

tersebut dapat mempengaruhi absorpsi dan konsentrasi obat lain yang memiliki syarat pH tertentu untuk absorpsi – Misalnya ddI menurunkan absorpsi obat seperti

ketokonazole, tetracycline, quinolone, dapsone, IDV, LPV/r, RTV

– Berikan obat-obat tersebut dalam 2 jam terpisah dari ddI

53

Page 54: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

54

Perubahan pada absorpsi obat

Ada atau tidak adanya makanan Makanan dapat meningkatkan atau menurunkan

bioavailabilitas suatu obat (sering disebabkan efeknya pada asam lambung)

Misalnya ddI dan IDV: minum 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan

Misalnya absorpsi EFV dapat diperkuat jika diberikan bersama makanan tinggi lemak

Page 55: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Perubahan dalam distribusiPerubahan dalam distribusi

Ikatan dengan protein : • Berapa banyak suatu obat terikat pada protein,

akan mempengaruhi jumlah obat bebas yang tersedia untuk menimbulkan efek teurapeutik

• Mis, warfarin terikat pada protein sampai 99%, dan jika diberi bersama EFV, warfarin dapat dilepaskan dari ikatan dengan proteinnya, sehingga pasien akan berisiko terjadi perdarahan

55

Page 56: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Perubahan pada metabolismePerubahan pada metabolisme

• Induksi atau inhibisi enzim cytochrome P450 hati oleh satu obat dapat secara bermakna mengubah konsentrasi serum dari obat lain yang juga dimetabolisme oleh enzim P450 yang sama

• Misalnya :– PI ( inhibitor )– NNRTI ( inducer )

56

Page 57: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Perubahan pada eliminasiPerubahan pada eliminasi

• Fungsi ginjal : inhibisi sekresi tubular oleh satu obat yang dieliminasi di ginjal oleh obat lain dapat menyebabkan perubahan konsentrasi obat

• Misalnya probenicid dapat meningkatkan kadar ZDV

57

Page 58: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Rifampisin dan ARVRifampisin dan ARV

Rifampisin: kadar NVP dalam darah (meningkatkan hepatotoksisitas,

tidak boleh digunakan bersama) kadar EFV dalam darah sampai 26% kadar AZT sampai 47% (perlu mendapat dosis AZT yang

lebih tinggi) kadar LPV sampai 75%, dan RTV sampai 35% (tidak boleh

digunakan bersama) kadar NFV sampai 82% (tidak boleh digunakan bersama)

58*Anti-HIV Drugs Interactions. August 2004. Project Inform

Page 59: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Flukonazol and ARVsFlukonazol and ARVs

Flukonazol• Meningkatkan kadar AZT sampai 74% dan AZT

dapat meningkatkan kadar flukonazole dalam darah ( periksa kemungkinan toksisitas)

• Meningkatkan kadar EFV sampai 16% ( belum dianjurkan penyesuaian dosis)

59

Page 60: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Ketokonazol dan ARVKetokonazol dan ARV

• ddI: diberikan terpisah 2 jam (krn dapat menurunkan kadar keto. dalam darah)

• Kaletra: kadar Keto. sampai 3 kali lipat dalam darah (dosis Keto. tidak boleh melebihi 200mg/hari)

• NFV: kadar NFV sampai 35% (tidak direkomendasikan penyesuaian dosis)

60

Page 61: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

TMP/SMX dan ARVTMP/SMX dan ARV

• 3TC: kadar 3TC dalam darah sampai 44%. Tidak ada rekomendasi penyesuaian dosis, periksa kemungkinan efek samping 3TC

• AZT: jika diberikan bersama harus dengan hati-hati (dapat menurunkan jumlah eritrosit dan neutrofil)

• ddI: sedikit menurunkan kadar TMP dan meningkatkan kadar ddI dalam darah. Tidak direkomendasikan penyesuaian dosis

• NVP: sebaiknya tidak dimulai bersama selama 4-6 minggu pertama (dapat meningkatkan risiko ruam)

61

Page 62: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Klaritromisin dan ARVKlaritromisin dan ARV

• AZT: kadar AZT dalam darah sampai 25%. Pertimbangkan untuk meminum secara terpisah selama 2 jam.

• NVP: kadar NVP sampai 26%; kadar klaritromisin sampai 30%.

• EFV: sedikit meningkatkan Efavirenz, tapi klaritromisin sampai 39%

• LPV/r: klaritromisin? (Dosis klaritromisin harus diturunkan untuk pasien dengan gangguan ginjal)

62

Page 63: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Ciprofloxacin dan ARVCiprofloxacin dan ARV

• ddI atau ddI EC:

– Ciprofloxacin harus diminum 2 jam sebelum atau 6 jam setelah meminum tablet ddI buffered, karena ddI dapat menurunkan kadar ciprofloxacin dalam darah.

– Ciprofloxacin dapat diberikan bersamaan dengan kapsul ddI EC.

63

Page 64: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Sedatif dan ARVSedatif dan ARV

• Triazolam; diazepam; zolpidem; dan midazolam juga dapat mematikan jika dicampur dengan PI.

• Pada dosis tinggi, obat-obat tersebut dapat menghentikan napas– RTV (Norvir): memiliki efek negatif terbesar– Oxazepam dan temazepam aman diberi bersama

Norvir

64

Page 65: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Interaksi Obat-MakananInteraksi Obat-Makanan

65+

- Mengapa obat perlu dimakan saat perut Mengapa obat perlu dimakan saat perut kosong/bersama makan?kosong/bersama makan?

- Mengapa obat perlu diberikan bersama makanan?Mengapa obat perlu diberikan bersama makanan?

Page 66: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Absorpsi ObatAbsorpsi Obat

• Di lambung, terdapat asam lambung yang membantu mencerna makanan. Kadang-kadang cairan tersebut lebih asam daripada waktu-waktu lain.

• Beberapa obat memerlukan lambung yang sangat asam untuk dapat diabsorpsi secara efisien ke dalam darah (IDV, LPV/r)

• Obat lain memerlukan lambung yang tidak asam (ddI)

66

Page 67: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

67

• Makanan memiliki pengaruh pada keasaman lambung, dan juga terhadap seberapa baik obat dapat diserap

• Penting untuk mengetahui obat mana yang dapat diminum bersama makanan, dan obat mana yang memerlukan lambung yang kosong

• Beberapa jenis makanan juga mempengaruhi absorpsi obat (misalnya makanan tinggi lemak)

MakananMakanan

Page 68: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Instruksi untuk pemberian ARV-Instruksi untuk pemberian ARV-makananmakanan

AZT/ZDV, d4T, 3TC

ABC

Tidak ada interaksi makanan

Dapat diberikan tanpa dipengaruhi makanan

ddI Makanan menurunkan absorpsi

Formula buffered harus diminum >1/2 jam sebelum atau >2 jam setelah makan

NVP Tidak ada interaksi makanan

Dapat diberikan tanpa dipengaruhi makanan

EFV Hindari pemberian bersamaan dengan makanan tinggi lemak (meningkatkan absopsi)

Harus diminum dengan perut kosong

68

Page 69: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Instruksi untuk pemberian ARV- makanan Instruksi untuk pemberian ARV- makanan

RTV Bersama makanan

Pemberian bersama makanan meningkatkan absorpsi dan membantu menurunkan efek samping saluran cerna

LPV/r Berikan bersama makanan

Makanan tinggi lemak meningkatkan absorpsi, terutama sediaan bentuk cair

69

Page 70: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Pesan Penting!!!Pesan Penting!!!

• Sebelum mulai terapi baru, pertimbangkan kemungkinan interaksi obat dan efek samping

• Interaksi obat dapat diterapi dengan pengawasan ketat, penyesuaian dosis, atau penghentian terapi jika diperlukan

70

Page 71: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Pesan Penting!!!Pesan Penting!!!

• Sangat penting untuk menjelaskan pada pengasuh bahwa anak tsb tidak boleh meminum obat lain tanpa berkonsultasi dengan dokter yang memberikan ART

• Selalu tanyakan pada pasien/pengasuh jika mereka meminum obat lain

71

Page 72: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Penatalaksanaan dari interaksi obatPenatalaksanaan dari interaksi obat • Pengetahuan tentang interaksi antar obat dapat dilihat

a.l. di www.hiv-druginteractions.org atau www.HIVinsite.org

• Interaksi yang berakibat buruk dapat terjadi pada sejumlah kecil pasien.

• Riwayat obat yang rinci termasuk obat bebas & obat alternatif/tradisional harus ditanyakan pada setiap kunjungan kontrol.

• Waspada terhadap interaksi obat pada pasien dengan gagal terapi dan efek toksisitas yang berat.

Page 73: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt

Informasi dapat diperoleh di:Informasi dapat diperoleh di:

• http://www.hiv-druginteractions.org/• http://www.medscape.com/px/hivscheduler• http://clinicaloptions.com/hiv/• http://www.upToDate.com• http://www.drugs.com• http://hivinsite.ucsf.edu (“Medical” “Drug

interaction database”)• http://www.tthhivclinic.com

Page 74: 06. Interaksi dan ESO ART.ppt