Top Banner
BEDAH BUKU THE 7 LAWS OF HAPPINESS (SEMINAR MENJADI GURU BAHAGIA) 01 Februari 2009 Kita bahagia karena setiap hari kita berdo’a : Robbana atina fiddunya hasanah wa fil akhiroti hasanah waqina azabannar. Semoga acara ini dapat menjadikan kita bahagia. Semoga ada trik (kiat) yang dapat kita peroleh dan do’a yang kita baca agar benar-benar membuat kita bahagia dunia dan akherat. Betapa bahagianya para ibu bapak guru yang setiap hari bergelut dengan anak-anak selama kurang lebih 8 jam. Semoga bapak ibu sekalian yang mengasuh anak-anak mendapat kebahagiaan bersama anak-anak.
37

06 B E D A H B U K U 7 L A W S H A P P I N E S S

May 12, 2015

Download

Documents

bahrani237
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

BEDAH BUKU THE 7 LAWS OF HAPPINESS

(SEMINAR MENJADI GURU BAHAGIA)

01 Februari 2009

Kita bahagia karena setiap hari kita berdo’a : Robbana atina fiddunya hasanah

wa fil akhiroti hasanah waqina azabannar.

Semoga acara ini dapat menjadikan kita bahagia. Semoga ada trik (kiat) yang

dapat kita peroleh dan do’a yang kita baca agar benar-benar membuat kita

bahagia dunia dan akherat.

Betapa bahagianya para ibu bapak guru yang setiap hari bergelut dengan

anak-anak selama kurang lebih 8 jam. Semoga bapak ibu sekalian yang

mengasuh anak-anak mendapat kebahagiaan bersama anak-anak.

Page 2: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Macam-macam bahagia : Ada yang berbahagia dengan bergelimang harta

Ada yang berbahagia ketika berguna bagi orang lain.

Ada yang berbahagia cukup dengan begini saja, tapi saya bisa memaknai

setiap detik dalam hidup saya

Ada macam-macam ukuran bahagia tapi Pak Arvan punya rahasinya bagaimana

mencapai kebahagiaan dalam bukunya berjudul The 7 Laws of Happiness.

Emotion comes from motion. “Apa kabar”, kemudian dibalas oleh bapak ibu guru dengan “luar biasa”,

kemudian 2 tangan terkepal di atas. Lalu tepuk tangan meriah untuk

semuanya. Kenapa demikian ?

Karena “emotion comes from motion” . Emosi itu bisa lahir dari gerakan-

gerak tubuh kita. Jadi kalau gerakan kita bersemangat, badan tegap,

pandangan ke depan, insya Allah perasaan yang lahir adalah perasaan bahagia.

Tapi kalau badan kita tunduk, lesu, loyo, pandangan ke bawah, pasti akan

melahirkan perasaan tidak antusias, tidak bersemangat.

Seminar ini adalah moment yang sangat penting.

Karena kalau saya bicara dengan 500 orang biasa saja itu nanti efeknya cuma

ke 500 orang saja. Tapi kalau saya bicara ke 500 guru maka nanti efeknya

bisa mencapai 10 – 20 kali lipat, karena bapak ibu setiap hari bertemu dengan

banyak orang.

Buku pertama judulnya “You are a leader”.

Itu sebetulnya dari Hadits : Kullukum roin wa kullukum mashulin ……

Setiap anda adalah pemimpin dan setiap anda pasti diminta tanggung jawab

terhadap apa yang anda pimpin.

Seharusnya judulnya “Kullukum roin”, cuma kalau itu pembacanya terbatas

dan nanti dikira buku agama. Jadi judulnya saya ubah menjadi “You are a

leader” dan alhamdulillah buku ini pada tahun 2005 sudah ditetapkan oleh

Depdiknas menjadi buku pilihan buku wajib untuk para kepala sekolah SMK &

SMA se Indonesia.

Page 3: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Saya tidak tahu apakah bapak ibu yang hadir disini sudah pernah mendengar

(membaca) buku ini “You are a leader” ? Saya akan tunjukkan bukunya. Ini

dari Hadits : “Anda adalah pemimpin”.

Saya diminta untuk mempresentasikan dihadapan konferensi guru nasional di

Jogyakarta. Baik guru dari Indonesia Barat dan Indonesia Timur bersama

buku Pak Rhenald Kasali yang berjudul “Change” untuk level perubahan

organisasinya. Buku “You are a leader” untuk perubahan individunya.

Buku kedua “Life is beautiful”.

Buku kedua “Life is beautiful”, itu dari judul film mungkin bapak ibu sudah

melihat filmnya ? Filmnya sangat indah mengenai seorang ayah yang

menyelamatkan jiwa anaknya dari siksaaan Nazi pada saat itu.

Buku ketiga “Cherish Every Moment”.

Buku ketiga saya berjudul “Cherish every moment”, ini dari judul lagunya

“Cool and the gang”. Kalau kol and the gang itu adalah gado-gado.

Buku keempat “The 7 Laws of Happiness”.

Buku keempat saya ini dari do’a sapu jagat, Robbana atina fiddunya hasanah

wafil akhiroti hasanah waqina azabannar. Cuma judulnya saya ganti dengan

“The 7 laws of happiness” agar pembacanya lebih beragam, lebih banyak,

lintas agama dan sebagainya.

Buku The 7 Laws of Happiness ini merupakan Master Piece saya, sebetulnya

sudah ingin saya buat sejak tahun 2002. Tetapi karena kesibukan bekerja dan

sebagainya karena saya bukan penulis full time. Jadi menulisnya hanya di sela-

sela waktu luang, week end, ketika bersama keluarga. Sebelum tidur ketika

pulang kerja. Dan akhirnya 6 tahun baru bisa menjadi buku The 7 Laws of

Happiness ini.

Kalau buku-buku sebelumnya adalah merupakan percikan-percikan pemikiran

dan banyak juga cerita-cerita seperti buku ”Life is Beautiful”, buku ”The 7

Laws of Happiness” ini dimulai dengan kerangka berpikir atau model

berbentuk rumah kebahagiaan dengan 7 fondasi pembentuknya. Banyak hal

yang dapat membuat kita bahagia.

Page 4: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Born to be a teacher.

Pak Arvan dulu juga pernah bercita-cita menjadi guru, tapi jebolnya malah

jadi dosen. Guru dan dosen hampir sama. Guru untuk jenjang-jenjang tertentu

sedang dosen untuk mahasiswa-mahasiswa dan penanganannya berbeda.

Pak Arvan memang suka mengajar di depan kelas dan menjadi guru memang

cita-citanya sejak kecil. Sejak berumur 7-8 tahun Pak Arvan sudah menjadi

guru di rumah. Pak Arvan anak pertama dari 4 bersaudara. Ketiga adiknya

semuanya perempuan. Di rumah itu beliau mempunyai sebuah kamar kecil

ukuran 3 x 3m dan itu disulap menjadi sekolahan kecil. Kelas kecil dimana Pak

Arvan mengajar pelajaran membaca pada adik-adiknya. Ruangan itu dilengkapi

dengan papan tulis kecil, meja dan kursi guru dan murid. Ketika masuk ke

ruangan itu adik-adik saya memanggil saya “guru”. Bila sudah berada di luar

maka panggilan biasa lagi “Kak Arvan”. Waktu belajar setiap hari + setengah

jam.

Rupanya Pak Arvan ini sudah “born to be a teacher” . Kuliah di jurusan Ilmu

Komunikasi di FISIF UI, sudah mulai jadi asisten dosen ketika tingkat 3.

Senang rasanya bisa berbagi ilmu. Jadi harus belajar terus. Ibarat teko kalau

dituang terus bisa habis juga isinya. Ada sebuah kebanggan, perasaan batin

yang tak bisa dilukiskan dengan kata-kata. Padahal kalau dilihat dari segi

penghasilan sangat jauh, apalagi asisten dosen. Setelah lulus Pak Arvan

diangkat menjadi dosen luar biasa, cuma karena banyak kesibukan di luar

maka namanya diubah menjadi dosen luar biasa yang biasa di luar. Selain

menjadi dosen juga bekerja.

Lentera jiwa.

Dalam buku ini Andy F. Noya mengatakan : “Orang yang berbahagia adalah

mereka yang sudah menemukan lentera jiwa mereka. The 7 Laws of Happiness

menuntun anda menemukan lentera itu.

Sebetulnya lentera jiwa itu adalah penunjuk jalan. Jadi lentera jiwa itu

bukanlah jalannya sendiri, karena jalannya itu sudah ada. Tapi kita perlu

langkah demi langkah seperti kata “New kids on the block” dengan lagunya

“Step by step”.

Page 5: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Jadi buku ini akan menuntun bapak ibu sekalian langkah demi langkah untuk

mencapai kebahagiaan. Makanya Andy F. Noya mengatakan itu lentera, karena

kebahagiaan itu sudah ada, hanya perlu langkah-langkah untuk mencapai

kesana. Itulah fungsinya buku The 7 Laws of Happiness.

Kesenangan berbeda dengan kebahagiaan.

Kesenangan itu berbeda dengan kebahagiaan. Kadang-kadang kita mengira

bahwa kesenangan itu adalah kebahagiaan. Rupanya kita sudah salah persepsi

sejak awal. Banyak orang rancu dengan kesenangan dan kebahagiaan. Padahal

kesenangan dan kebahagiaan itu seringkali berbeda jalan. Yang senang itu ke

arah mana ? Yang bahagia itu ke arah mana ?

Contoh : Orang yang korupsi.

Korupsi itu menyenangkan atau tidak ?

Tentu menyenangkan, karena banyak orang yang korupsi.

Sudah ketahuan masih korupsi lagi.

Itu menunjukkan bahwa korupsi itu menyenangkan.

Karena banyak orang yang melakukannya berulang-ulang.

Tidak mungkin mereka melakukan itu kalau tidak menyenangkan.

Contoh : Orang yang berselingkuh.

Berselingkuh itu menyenangkan atau tidak ?

Banyak orang melakukannya. Bahkan terang-terangan dan kadang-kadang

bangga. Punya anak, ayahnya dirahasiakan. Hamil diluar nikah. Selingkuh,

kumpul kebo, kawin cerai banyak sekali mustahil kalau tidak menyenangkan.

Pertanyaannya : “Apakah itu membahagiakan atau tidak ?”

Tuhan mengatakan : “Walal akhirotu khoirul laka minal ula” …

Dan sesungguhnya akhir (jangka panjang) itu selalu lebih baik dari pada

jangka pendek.

Karena itu definisi “dosa” dalam pengertian manajemen modern adalah ketika

kita mendahulukan kenikmatan jangka pendek di atas kenikmatan jangka

panjang. Itulah orang yang selingkuh, korupsi.

Contoh, ketika kita makan ada sambal yang pedas. Kita tahu kalau makan

sambal itu, ujung-ujungnya kita sakit perut. Tapi kita tidak bisa menahan diri

untuk tidak makan sambal itu. Masa bodo ah, yang penting enak dulu. Itu

Page 6: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

artinya kita mendahulukan kenikmatan jangka pendek di atas kenikmatan

jangka panjang. Setelah makan sambal kemudian kita harus bolak balik ke

belakang.

Jadi hati-hati dengan hal-hal yang menyenangkan itu. Hal-hal yang

menyenangkan itu seringkali tidak membahagiakan. Sebaliknya hal-hal yang

tidak menyenangkan itu seringkali membahagiakan.

Contoh : minum jamu (pahit), mengurus anak.

Akan menjadi menyenangkan ketika kita mengurus anak dan pekerjaan mulia

lainnya dengan konsep ibadah kepada Allah. Beribadah sama artinya kita

berkomunikasi dengan orang yang kita sayangi.

Contoh lain :

Mau olah raga.

Semua orang tahu bahwa olah raga itu penting untuk kesehatan.

Tidak menyenangkan karena kita harus melawan gaya tarik bantal yang

demikian kuatnya.

Mau diet.

Diet asma, diet kolesterol, diet mengurangi berat badan dan lain-lain.

Diet tidak menyenangkan tapi membahagiakan karena secara jangka panjang

orang yang diet diuntungkan.

Jadi hati-hati karena kesenangan seringkali menyamar sebagai kebahagiaan.

Guru biasa dan guru luar biasa.

Bagaimana nikmatnya menjadi guru atau problem yang harus dihadapi guru.

Seorang guru yang harus bekerja berhadapan dengan anak-anak atau dengan

peserta didik, menciptakan modul-modul, membuat proses belajar agar lebih

menarik. Tentunya punya persoalan.

Yang dirasakan ketika mengajar adalah, ketika hati sedang senang otomatis

ke anak-anak enjoy meskipun ada anak-anak yang bandel (bikin ulah). Karena

hati senang kita menikmati saja.

Suatu ketika karena masih kuliah, sering terjadi bentrok waktu antara tugas

mengajar dengan tugas belajar dan kalau sedang ruwet bawaannya ingin

marah. Bagaimana menyikapi hal ini ?

Page 7: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Hal ini bukan hanya dialami oleh guru saja, bahkan oleh semua orang di segala

situasi. Ketika hati senang, hati sedang berbunga-bunga, maka kita bekerja

dengan baik, mengajar dengan baik. Tapi kalau hati sedang susah maka

bawaannya ingin marah saja.

Orang seperti ini adalah “orang (guru) yang biasa” ini manusiawi.

Katika kita sedang senang, emosi kita naik positif. Misalnya sudah menikah 10

tahun, suatu pagi suami mengucapkan “I love you”, tentu hati anda berbunga-

bunga, maka ketika mengajar, ke semua anak-anak penuh rasa kasih sayang

dan gembira.

Tapi ketika lagi berantem dengan suami atau istri di rumah, kemarahan

dilampiaskan kepada anak-anak. Itu manusiawi, tapi itu disebut “guru yang

biasa”.

Kalau bapak dan ibu ingin menjadi “guru (orang) yang luar biasa” maka

lakukan hal berikut :

- Kalau hati sedang senang, kita membagikan kesenangan kepada

anak-anak didik kita (dengan orang lain).

- Kalau hati sedang susah-pun, kita tetap berusaha membuat senang

anak-anak didik kita (dengan orang lain).

Apa yang dilukiskan dalam film Laskar Pelangi, walaupun kita tidak tahu

apakah itu realitas kamera atau realitas sehari-hari, tetapi anggaplah itu

benar demikian, itulah contoh guru yang bahagia.

Guru yang berbahagia itu ketahuan bila ada masalah.

Kalau tidak ada masalah kita tidak tahu apakah guru itu bahagia atau tidak.

Justru yang membedakan guru itu bahagia atau tidak adalah ketika guru itu

menghadapi banyak masalah. Emas kelihatan tulen 24 karat atau sepuhan

ketika diuji.

Contoh.

Saya punya anak. Anak saya itu kalau disuruh makan dia makan, disuruh mandi

dia mandi, disuruh mengerjakan PR dia mengerjakan PR.

“Kamu tidur sekarang, karena besok kamu ulangan”, dia tidur.

Kalau anak saya seperti itu, yang baik siapa, saya atau anak saya ?

Yang baik tentunya anak saya.

Misal di sekolah anda mengatakan :

Page 8: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

- OK anak-anak coba perhatikan, lalu semua memperhatikan.

- Jangan ribut, lalu semua murid tenang.

- Kerjakan tugas diskusi, lalu mereka berdiskusi.

- Jangan nyontek, lalu semua bekerja sendiri-sendiri.

Yang baik siapa, murid atau guru ?

Tentu saja yang baik adalah murid.

Kapan anda disebut sebagai guru yang baik ?

Kapan anda disebut sebagai suami yang baik ?

Kapan anda disebut sebagai istri yang baik ?

Kapan anda disebut sebagai ayah yang baik ?

Kapan anda disebut sebagai ibu yang baik ?

========� KALAU ADA MASALAH =======

Jadi saya disebut sebagai ayah yang baik kalau anak saya itu nakal sekali,

kemudian ibunya sudah kewalahan. Kalau menghadapi anak itu bawaannya

bete, marah-marah melulu karena anak itu selalu melakukan hal-hal yang

bertentangan dengan apa yang disuruh. Tapi setelah saya dekati ternyata dia

mau menurut. Berarti itu menunjukkan bahwa saya adalah ayah yang baik.

Kalau anda punya murid-murid yang selalu melakukan hal-hal bertentangan

dengan yang anda katakan. Semua guru sudah kewalahan. Kelas itu terkenal

dengan anak-anak bandel semuanya. Tapi kemudian wali kelasnya diganti

dengan anda. Di bawah kepemimpinan anda di kelas ternyata mereka mau

menurut apa yang anda katakan. Itu menunjukkan bahwa anda adalah guru

yang baik atau guru yang luar biasa.

Kalau situasi semuanya bagus (mulus) tidak ketahuan bahwa anda itu guru

yang baik, tidak ketahuan mana tindakan anda yang berkualitas, mana yang

tidak berkualitas.

Dibalik kesulitan ada kemudahan.

”Norman Vincent Peale” dalam bukunya yang sangat menarik :

======����“You can if you think you can” ======,

Page 9: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Anda bisa kalau anda berpikir bahwa anda bisa.

Dia mengatakan :

Kalau Tuhan ingin memberikan rahmatNya kepada anda, apakah Dia akan

memberikannya dalam bentuk hadiah yang dibungkus dengan bagus dalam

nampan perak ? Tentu tidak.

Kalau Tuhan ingin memberikan rahmatNya kepada anda, maka Tuhan akan

membungkusnya dalam bentuk sebuah masalah dan melihat dari kejauhan apa

yang anda lakukan dengan masalah itu. Apakah anda lari dari masalah itu ?

Kalau anda lari, itu menunjukkan bahwa anda lebih kecil dari masalah.

Kalau anda menghadapi masalah itu lalu membuka masalah itu, itulah yang

terbaik.

Mengapa ? Karena Tuhan mengatakan bahwa :

====���� DI BALIK KESULITAN ADA KEMUDAHAN ==== (sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan di dalamnya)

Masing-masing guru berbeda dalam menanggapi masalah, berbeda dalam

pendekatannya. Dalam hal ini tentunya ada ilmu disana (think). Sebetulnya

kesulitan itu ada kemudahan. Kita harus tenang dalam menghadapi masalah.

Jangan panik, jangan marah-marah. Kendalikan emosi.

Dalam Al Qur’an kata (kalimat) itu diulang 2 kali.

Hal itu mengandung makna bahwa kemudahan itu ada di balik kesulitan, tapi

kita sering hanya melihat kesulitannya saja. Padahal kemudahan itu

tersembunyi di balik kesulitan.

Orang beriman dapat melihat kemudahan itu.

Orang tidak beriman tidak dapat melihat kemudahan itu.

Definisi orang beriman adalah :

“Orang yang dapat melihat hal yang tidak terlihat (oleh orang lain)”

Yang tidak terlihat itu adalah kemudahannya.

Page 10: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Jadi kalau anda mendapatkan murid yang susah, itu pertanda bahwa Tuhan

ingin meninggikan tingkat kesabaran anda. Ingin meningkatkan rasa kasih

sayang anda. Karena itu mari kita hadapi dengan penuh rasa syukur.

Dan kalau saya melihat film Laskar Pelangi itu, kalau jaman orde baru dulu ada

film yang diwajibkan ditonton oleh semua murid sekolah (Film Penghianatan

G 30 S PKI), maka film Laskar Pelangi ini sangat-sangat perlu ditonton oleh

semua guru, murid dan masyarakat Indonesia.

Film ini sangat luar biasa, kita bisa menangis menyaksikan adegan-adegannya.

Ini menunjukkan bahwa guru-guru yang ada dalam Laskar Pelangi sudah

menerapkan “The 7 Laws of Happiness”. Mereka sudah menerapkan

bagaimana caranya :

- bersabar (patience)

- bersyukur (gratefulness)

- hidup sederhana (simplicity)

- hidup penuh kasih sayang (love)

- lebih banyak memberi dari pada meminta (giving)

- lebih siap memberi maaf (forgiving)

- tingkat kepasrahan kepada Tuhan sangat tinggi (surrender)

Mudah-mudahan buku ini dapat memberikan sebuah kerangka untuk

berprilaku. Berakhlak yang baik dan terpuji.

Bahagia karena dan bahagia meskipun.

Dalam film itu tergambar bahwa guru-guru itu selalu bahagia setiap saat

bahkan sampai akhir hayatnya (seperti yang dialami oleh Pak Arvan).

Mereka bahagia walaupun sekolahnya reot.

Mereka bahagia meskipun sekolahnya hampir roboh.

Jadi ini namanya bahagia meskipun.

Kita lebih banyak bahagia kerena.

Saya bahagia karena istri saya baik dan memperhatikan saya.

Saya bahagia karena murid-murid saya menurut sama saya.

Saya bahagia karena murid-murid saya pintar-pintar.

Ibu bahagia karena suaminya setia.

Page 11: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

===���� BAHAGIA KARENA ===

===���� ITU BAHAGIANYA ORANG BIASA ===

Di film Laskar Pelangi, bahagianya bukan bahagia karena tapi bahagia

meskipun. Bahagia meskipun ini jauh lebih susah untuk diterapkan,

Sebuah pepatah dalam bahasa Perancis :

Dibaca :

“lamur neva vaskè me margè

“Cinta itu bukan cinta karena tapi cinta meskipun”

===���� BAHAGIA MESKIPUN ===

===���� ITU BAHAGIANYA ORANG LUAR BIASA ===

Meskipun suami saya begitu, saya tetap mencintainya. Ini orang luar biasa.

Meskipun murid-murid saya bandel-bandel, saya tetap menyayangi mereka.

Meskipun sekolah saya sudah reot tapi saya mencintainya.

Meskipun gaji saya sering terlambat, saya tetap ingin mengajar disana.

Film Laskar Pelangi penuh dengan bahagia meskipun dan itu bisa terjadi

karena menjadi guru adalah sebuah cita-cita. Sebuah dream, sebuah mimpi.

Kalau tantangan yang kita hadapi itu terasa berat sekali dan rasanya susah

sekali, itu menunjukkan bahwa mimpi kita masih kurang besar.

Kalau kita masih tetap mengeluh dan hal-hal kecil masih membuat kita merasa

susah gelisah, maka itu menunjukkan bahwa sebagai guru mimpi kita masih

kurang besar. Kalau mimpinya besar, keluhan itu akan hilang dengan

sendirinya.

Page 12: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Bukankah tantangan menjadi seorang ibu sangat luar biasa beratnya.

Mengandung anak 9 bulan setengah mati. Misalnya istri kita mengandung 3

anak masing-masing selama 9 bulan berarti 27 bulan sama dengan 2 tahun

lebih. Kemudian kalau sikunya sudah tonjok kiri tonjok kanan ngilunya luar

biasa. Tapi walaupun demikian para ibu senang-senang saja menjadi ibu.

Keluhan-keluhan itu rupanya dianggap kecil saja karena mimpinya besar demi

masa depan semuanya. Itulah juga yang ditunjukkan oleh Film Laskar Pelangi

mimpi mereka sangat besar. Baik mimpi para guru maupun mimpi para murid

yang terdiri dari Laskar Pelangi. Ibu-ibu tanpa sadar telah menerapkan The 7

Laws of Happiness. Bu Muslimah dan Pak Arvan terlihat sangat inspiratif

walaupun tidak mengenal The 7 Laws of Happiness.

Ada hal yang sangat penting bahwa :

The 7 Laws of Happiness ini adalah suatu cara untuk membuat pikiran kita

tenang karena hanya dengan pikiran tenang kita dapat berbahagia.

Bahagia itu sebenarnya begini :

Ketika anda suatu pagi tiba di sekolah, bertemu dengan seorang murid yang

sedang sakit perut. Apa yang anda tanyakan kepada murid tersebut ?

• Tadi pagi makan apa ? Salah makan apa ?

• Sudah makan belum ? Salah makan apa ? (Pedas atau kurang higienis)

Kalau sampai di sekolah ada anak yang bermuram durja. Apa yang anda

tanyakan kepada anak tersebut.

Mestinya pertanyaan kepada anak tersebut sama dengan pertanyaan di atas :

• Tadi pagi makan apa ? Salah makan apa ?

• Sudah makan belum ? Salah makan apa ? (Pedas atau kurang higienis)

Kuncinya adalah makanan yang masuk ke dalam kepala kita, makanan yang

masuk ke dalam pikiran kita.

Sakit hati, sedih, berprasangka buruk, kejadian di rumah orang tua bercerai,

broken home menyebabkan kebahagiaan kita dapat menghilang.

Berarti sama kalau anda merasa ceria, gembira karena senang. Kuncinya juga

makanan yang masuk ke dalam kepala kita. Itulah yang harus kita jaga agar

jangan sampai membuat pikiran kita tidak tenang.

Page 13: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Apakah anda selalu menjaga makanan yang masuk ke dalam mulut anda ?

Selalu menjaga karena anda merasa yakin bahwa makanan yang masuk ke

dalam mulut itu akan sangat berpengaruh terhadap kesehatan anda. Bisa

membuat kita sakit perut dan segala macam penyakit. Itulah sumber penyakit

dari apa-apa yang masuk ke dalam mulut kita.

Mengatur makanan yang masuk ke mulut kita juga tidak begitu gampang,

apalagi yang suka ngemil. Tapi itu masih relatif lebih mudah, karena makanan

yang masuk ke dalam mulut kita itu kelihatan jelas. Jadi kita bisa lihat apakah

ini higienis atau tidak ? Ini kolesterol tinggi atau tidak ? Kita juga tahu

berapa banyak makanan yang masuk ke dalam mulut kita berapa banyak ?

Masih dapat kita ukur misalnya :

• Berapa banyak minuman yang masuk ke mulut kita sehari ? > 8 – 10 gls

• Berapa banyak makan besar sehari ? 3 kali

• Berapa banyak snack sehari 2 kali

Kesimpulan : kita bisa mengukur atau menakar makanan yang masuk ke dalam

mulut kita.

Apakah kita bisa mengukur makanan yang masuk ke dalam kepala kita ?

Hal itu tidak bisa kita ukur.

Penelitian mengatakan :

Ada 150.000 jenis makanan yang masuk ke dalam pikiran kita. Betapa

bahayanya makanan itu. Karena makanan itu tidak kelihatan tentu sulit

mengendalikannya. Kita tidak menyadari betapa ketika bangun tidur dan baru

beberapa jam kita telah kemasukan banyak makanan sampah ke dalam kepala

kita. Padahal itu bisa masuk kemana saja dan bisa mempunyai banyak cabang.

Penelitian di dunia kedokteran membuktikan :

Dari sejumlah pasien yang datang ke dokter ternyata 70% masalah mereka

bukanlah diakibatkan makanan yang masuk ke dalam mulut mereka.

Hanya 30% saja dari pasien yang datang ke dokter itu yang penyakitnya

adalah penyakit fisik yang diobati secara medis.

Page 14: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Data 70% yang datang ke dokter itu kalau dicek ternyata masalah mereka

adalah karena makanan yang masuk ke dalam pikiran mereka (masuk secara

psikis).

Penelitian Dr. Gerald Jampopski :

Menemukan bahwa dari 70% yang masuk ke dalam pikiran yang salah itu

adalah karena ke tidak mampuan kita untuk memaafkan. Sehingga akhirnya

dari seorang dokter medis dia beralih profesi menjadi seorang konselor. Dia

punya Healing Center (Pusat Penyembuhan) dengan metode memaafkan.

Artinya yang perlu kita siasati atau perlu kiat-kiat adalah adalah

mengendalikanan makanan yang masuk ke dalam pikiran kita. Itu yang paling

rawan bahaya. Apakah anda yakin bahwa makanan yang masuk setiap hari ke

dalam kepala anda adalah makanan yang sehat ?

Jawabnya tidak yakin, karena makanan itu tidak terlihat sehingga sulit

dikendalikan.

Salah tafsir tentang EQ dan SQ.

EQ dan SQ banyak orang yang salah menafsirkannya.

IQ sudah jelas pusatnya di otak.

EQ dan SQ ada pendapat pusatnya di hati.

Hati itu yang mana ?

Heart itu sama dengan jantung.

Hati bahasa kita, Bahasa Inggrisnya liver.

Perasaan --- perasaan yang mana ?

Tunjukkan yang mana hati itu ?

Apakah jantung atau hati kita pusat kecerdasan emosi ? Tidak.

Disitulah letak kesalahannya.

Sebenarnya dimanakah pusat kecerdasan emosi itu ?

Psikolog, Daniel Goleman, mendalami kecerdasan emosi.

Dia menemukan dari penelitiannya terhadap beberapa nilai sekolah dan saat

mereka telah bekerja.

• Anak-anak yang dulu pintar di sekolah dan mendapat nilai A, ketika

bekerja ternyata banyak yang menjadi peneliti, dosen, guru.

Page 15: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

• Anak-anak yang dulu mendapat nilai B, ternyata setelah bekerja

menjadi karyawan yang baik ada pula yang menjadi manager suatu

perusahaan.

• Anak-anak yang mendapat nilai C, setelah bekerja ternyata menjadi

atasan-atasan kita (jadi bos diperusahaan-perusahaan). Padahal nilai

mereka pas-pasan, suka bekerjasama (saat itu disebut nyontek yang

dilarang). Saat bekerja dia pintar membangun kerjasama dan

membangun networking.

• Anak-anak yang nilainya D, setelah bekerja menjadi pemilik

perusahaan, karena mereka adalah anak-anak orang kaya.

Kesimpulan :

Bahwa kecerdasan di sekolah, anak-anak sekolah yang cerdas setelah

memasuki dunia kerja (karier) belum tentu dia menjadi orang yang berhasil di

tempat kerjanya. Karena untuk berhasil di karier diperlukan rumus yang

berbeda. Bukan hanya kecerdasan intelektual saja, tetapi diperlukan juga

kecerdasan emosional. Kecerdasan emosi yaitu bagaimana dia dapat

menangkap perasaan orang lain, berempati dengan orang. Bagaimana dia

berintraksi dengan orang, bekerjasama dengan orang. Banyak anak-anak di

sekolah dulu berinteraksi hanya dengan buku. Cuma dengan buku saja dia bisa

menjadi anak pintar, bisa menjadi juara kelas.

Pengalaman Pak Arvan, sejak kelas 1 SD sampai mahasiswa selalu juara.

Sempat menjadi mahasiswa teladan UI. Inilah tantangannya. Ketika Pak Arvan

masuk dunia kerja dia mengalami kesulitan, karena waktu sekolah Pak Arvan

tidak merasa bahwa berhubungan dengan orang lain itu penting. Wong saya

belajar sendirian saja sekian tahun bisa sukses dan mejadi juara atau

teladan.

Ketika pertama kali masuk ke dunia kerja, saya banyak menghadapi masalah

dengan rekan kerja saya, dengan rekan kerja satu tim karena saya tidak

punya kecerdasan emosi. Hal itu sering menimpa orang-orang pintar yaitu

tidak memiliki kecerdasan emosi.

Lalu saya berpikir kalau begini terus, bagaimana saya bisa sukses. Akhirnya

saya mengubah diri dengan mempelajari kecerdasan emosi.

Page 16: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Untungnya ada seorang pakar bernama Daniel Goleman meneliti kecerdasan

emosi dan dia menemukan bahwa kecerdasan orang di tempat kerja itu 20%

adalah dari IQ dan 80% dari EQ.

Daniel Goleman mengatakan bahwa kecerdasan emosi itu pusatnya ada di

kepala (otak) kita.

Bila kita melihat sesuatu, di otak kita itu ditangkap oleh thalamus (otak yang

ada di depan). Thalamus menangkap stimulus lalu diteruskan ke neokorteks.

Neokorteks adalah otak berpikir yang ada di belakang kepala.

Dalam perjalanan dari thalamus ke neokorteks butuh waktu 6 detik.

Tapi seringkali kita memberikan respon sebelum 6 detik. Sebenarnya respon

itu bukan dari neokorteks tapi oleh amigdala yang membajaknya sebelum

sampai ke neokorteks.

Amigdala adalah sebuah pusat emosi di otak tengah kita (antara thalamus dan

neokorteks).

Kemudian ilmu berkembang lagi, ada yang namanya kecerdasan spiritual.

Dilakukan penelitian oleh Danah Johar.

Otak seseorang di scan lalu diberikan tasbeh atau rosario disuruh menyebut

atau mengingat nama Tuhan. Kemudian diamati. Ketika dia menyebut nama

Tuhan bagian otak yang bercahaya adalah lobus temporal (otak bagian depan).

Berbeda ketika dia tidak menyebut nama Tuhan, lobus temporal tidak

bercahaya. Jadi penelitian ini membuktikan bahwa kecerdasan spiritual (God

Spot) berpusat di otak (kepala) kita yaitu berpusat pada lobus temporal.

Penelitian ini juga dibuktikan pada orang yang sakit epilepsi. Orang epilepsi

yang sedang mengalami ekstase, sedang terjadi sesuatu di lobus temporalnya.

Ketika itu dia dapat merasakan sebuah pengalaman spiritual yaitu pengalaman

bertemu dengan cahaya, bertemu dengan situasi yang membuat dia bahagia

dan lega (ekstase).

Ini mengingatkan kita pada sebuah Hadits Nabi yang sangat terkenal yang

menurut saya ditafsirkan secara berbeda oleh kebanyakan alim ulama.

Di dalam tubuh manusia itu ada segumpal daging yang kalau daging itu sehat,

maka seluruh tubuhnya akan sehat. Dan kalau daging itu sakit maka seluruh

tubuhnya akan sakit. Pertanyaannya dimanakah atau daging apakah itu ?

Page 17: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Orang menterjemahkan itu “hati” . Hati dimana letaknya ?

Kalau tidak jantung berarti liver. Padahal seharusnya tidak keduanya. Justru

hadits nabi itu memberikan sinyal yang sangat kuat bahwa pusat segalanya itu

adalah di daging yang namanya otak yang beratnya 2-3 kg saja.

Buka gambar otak di halaman 38 buku The 7 Laws of Happiness, ternyata

gambar otak seperti gambar orang yang sedang bersujud.

Artinya otak kita itu tunduk kepada Allah. Otak kita itu daging. Maka Pak

Arvan berpendapat bahwa yang dimaksud hadits Nabi itu adalah daging itu

sehat maka semua sehat. Kalau daging itu sakit maka semua sakit. Itu yang

dimaksud adalah otak kita, bukan jantung dan bukan pula liver.

Cangkok Ginjal, jantung, otak.

Bayangkan kalau anda operasi (cangkok) ginjal, pergi ke Cina. Karena di Cina

banyak koruptor yang ditembak maka banyak ginjal gratis. Yang dicangkokkan

adalah ginjalnya koruptor.

Apakah setelah cicangkokkan ginjal anda akan menjadi koruptor ? Tidak.

Berarti walaupun ada daging yang dicangkokkan ke dalam tubuh kita, daging

itu tidak akan mengubah diri kita menjadi seperti orang itu. Tidak

mempengaruhi sehat dan sakitnya orang itu. Jadi ginjal bukan yang dimaksud

oleh Hadits.

Cangkok Jantung :

Begitu juga kalau orang melakukan cangkok jantung. Tentu tidak akan

mengubah kepribadian anda menjadi seperti pendonor jantung itu. Anda tidak

akan menjadi penjahat walaupun pendonor anda seorang penjahat.

Cangkok Otak :

Apa yang terjadi seandainya cangkok otak bisa dilakukan ? Saya yakin

sepenuhnya akan terjadi perubahan sikap, perilaku penerima saat dilakukan

pencangkokan otak sesuai perilaku pendonor.

Jadi saya yakin bahwa daging yang dimaksud oleh Nabi Muhammad saw dalam

Hadits itu adalah otak kita. Maka otak ini harus kita jaga sebaik-baiknya.

Page 18: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Ada bukti lagi. Banyak orang yang jantungnya sehat, tapi sebetulnya dia sakit,

karena otaknya sakit. Contoh Dani Baldi seorang polisi di Padang. Orangnya

ganteng, disenangi di masyarakat, bodi atletis, wajah menarik, tapi dia sudah

membunuh 10 orang (seperti Ryan). Padahal orangnya sehat, tidak ada yang

salah pada organ tubuhnya. Tapi yang salah adalah otaknya.

Jadi pusat kecerdasan itu adanya di otak, bukan dimana-mana.

Itulah sebabnya Tuhan yang Maha Luar Biasa menempatkan organ-organ

tubuh kita sesuai urutan pentingnya. Yang paling penting diletakkan di paling

atas. Yang paling tidak penting diletakkan di paling bawah.

Kita berjalan bukan karena kaki kita, tapi karena pikiran kita mengatakan

saya mau datang ke seminar “Menjadi guru bahagia” hari ini. Kita dituntun

oleh otak (pikiran) kita.

Thinking & feeling.

Saya sudah baca buku Pak Erbe Sentanu, walau saya belum bertemu dengan

beliau. Secara konsep saya dengan Pak Erbe sangat-sangat berbeda.

Pak Erbe mengatakan bahwa segala sesuatu adalah feeling. Kalau menurut

konsep saya segala sesuatu adalah thinking.

Segala sesuatu itu yang penting adalah makanan yang masuk ke dalam kepala

kita. Itulah yang akan melahirkan feeling.

Bayangkan pada hari Minggu yang cerah ini, ketika anda akan mengikuti

seminar di Masjid Salman ITB, anda melihat sebuah kotak berwarna coklat

bertuliskan Kiriman Tetangga Sebelah Rumah. Anda berpikir kok tumben

sekali tetangga kirim-kirim dan perhatian sekali ada apa ini. Jangan-jangan

bom. Anda buka pelan-pelan ternyata anda kaget ketika menemukan sebuah

benda yang bau menusuk hidung adalah kotoran sapi.

Bagaimana perasaan anda melihat itu ? Marah …..

Jadi anda marah itu karena makanan yang masuk ke dalam otak anda. Anda

berpikir bahwa orang itu sedang menghina anda, mengajak berantem.

Kemudian besoknya anda dikirim lagi kotak dgn bonus kotoran anak kecil. Apa

yang terjadi kemudian ? Tentu perang dunia.

Page 19: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Ada kasus yang sama pada orang yang lain (guru B) mendapat kiriman kotak

juga. Tetapi memasukkan makanan ini ke pikirannya dengan cara berbeda yang

melahirkan perasaan yang berbeda.

Pagi-pagi sebelum mengajar ke sekolah anda mendapat kiriman sebuah kotak

dgn isi kotoran sapi dan kotoran anak kecil. Dia berpikir, kalau tetangga saya

ini punya niat jahat tentu dia tidak akan menuliskan namanya di kotak. Justru

dia sangat perhatian kepada saya karena saya sibuk mengajar sehinga

pekarangan saya rumput-rumputnya pada mati. Tetangga saya mau mengasih

pupuk.

Si B tidak marah, malah berterima kasih dan gembira merasa bahwa

tetangganya penuh perhatian. Malah nelpon : Mas terima kasih banyak atas

kirimannya, saya tidak sangka mas baik sekali. Ngomong-ngomong teman-

teman di sekolah juga pengen dikirimi juga. Siapa tahu bisa bisnis pupuk.

Padahal hal yang terjadi sama, kenapa responnya berbeda ?

Karena makanan yang kita masukkan ke kepala kita berbeda.

Makanan yang masuk ke dalam kepala kita (thinking) inilah yang akhirnya akan

melahirkan perasaan kita (feeling).

Berikut sebuah film untuk membuktikan bahwa segala sesuatu itu tergantung

pada makanan yang masuk ke kepala kita yang akan melahirkan perasaan

macam-macam.

Si kembar Selma dan Selmi dikondisikan dengan dua keadaan yang berbeda.

Selma Selmi

Ketika bangun tidur disuguhi berita baik

misalnya tentanghal-hal yang membuat

perasaan senang

Ketika bangun tidur disuguhi berita buruk,

misalnya tentang hal-hal yang tidak enak

membuat hati serasa tersayat sembilu

Diputarkan lagu-lagu gembira Diputarkan lagu-lagu sedih, kacau

Diputarkan film-film yang indah,

gembira, komedi, antusias, menyenangkan

Diputarkan film-film sedih, cengeng, patah hati

Membaca buku-buku yang indah,

menyenangkan

Membaca buku yang seram, kacau.

Perilakunya menyesuaikan apa-apa yang

masuk ke kepalanya yaitu gembira dan

antusias, periang, seolah-olah tanpa

beban

Perilakunya menyesuaikan apa-apa yang masuk ke

kepalanya yaitu sedih, sering melamun, ragu-ragu,

cengeng, pemurung, seolah-olah ada yang

membebani

Page 20: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Film menunjukkan dengan sangat jelas bahwa apa yang kita rasakan (feel)

akan sangat tergantung dari yang kita pikirkan itu. Begitu bangun dia sudah

melihat yang indah-indah, mendengarkan yang menggembirakan, baca buku

yang menyenangkan. Itu makanan yang masuk terus ke dalam pikirannya

sehingga akhirnya melahirkan perasaan bahagia. Itu menunjukkan bahwa otak

kita melakukan penyesuaian. Apapun yang kita terima akhirnya kita jadi

terbiasa.

Sayangnya, kalau pikiran kita kemasukan makanan-makanan sampah seperti

yang satu lagi, apa jadinya Indonesia. Apalagi kalau makanan sampah ini masuk

ke guru, ketimbang orang biasa. Akhirnya kita menjadi manusia yang tumpul.

Ada yang bilang itu kan hiburan, kita kan cape kerja seharian. Apa salahnya

menghibur diri dan tertawa. Tapi jangan salah, tertawa dengan menertawakan

sangat beda. Yang sering terjadi adalah menertawakan dan itu akan

menumpulkan hati kita. Kalau tertawa mari kita tertawa itu bagus. Tertawa

itu membuat kita sehat.

Kapan kita dibilang sukses ? Nanti setelah berhasil.

Jadi yang namanya sukses itu selalu nanti.

Tapi yang namanya bahagia adalah sekarang.

Maka :

If you wanna be happy, be happy now

Kalau anda mau bahagia, bahagialah sekarang.

Karena bahagia itu, saya berangkat dari Jakarta ke Bandung, belum sampai

Bandungpun saya sudah bahagia. Tidak sampai Bandungpun saya bahagia. Tapi

lebih bahagia lagi kalau saya sampai Bandung dan bertemu dengan para

peserta seminar semuanya.

Jadi dalam hidup itu dasar dari semuanya adalah bahagia dulu.

Dengan kita bahagia, kita dapat mengajar dengan baik, akhirnya kita

mencapai kesuksesan.

Setelah sukses lebih bahagia lagi karena kebahagiaan itu meningkat.

Jadi ini bukan seperti telur dengan ayam, susah menentukan mana yang lebih

dulu.

Yang lebih dulu itu bahagia, baru kemudian sukses. Tapi setelah sukses lebih

bahagia lagi.

Begitu juga pikiran dengan perasaan mana yang lebih dulu ? Tentu pikiran

yang lebih dulu baru kemudian perasaan. Setelah perasaan baru kemudian ada

Page 21: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

pikiran lagi yang berbeda. Jadi awal-awalnya adalah dari pikiran baru

kemudian melahirkan perasaan.

Untuk mengetahui berapa % guru yang bahagia dan yang tidak bahagia di

Indonesia sulit diukur, karena bahagia atau tidak bahagia itu ada di kepala

orang masing-masing. Bahagia atau tidak merupakan sesuatu yang relatif.

Apakah kita harus seperti Umar Bakri ? Ya tidak juga.

Tapi yang patut dicontoh dari Umar Bakri adalah apanya ?

Tentunya adalah keteladanan. Sesuatu yang paling penting, digugu dan ditiru.

Yang namanya guru adalah digugu dan ditiru.

Dan yang nomor satu adalah keteladanan, karena begitu anda tidak

mencontohkan keteladanan maka semua omongan anda menjadi basi.

Contoh – gerakan tangan dan ucapan, mana yang diikuti orang.

Begitu kita tidak mencontohkan keteladanan, seringkali kita lupa di rumah.

Pembantu kebetulan suka berbohong, lalu kita nasehati, kamu jangan suka

bohong.

Suatu ketika, ada banyak tamu lalu bell berbunyi, lalu kita bilang sama

pembantu : ”Bilangin saya nggak ada ! ” Itu berarti tidak memberikan

keteladanan.

Kepada anak-anak, misalnya kamu harus tidur sekarang karena besok mau

ulangan. Ketika mereka tidur saya stel TV, walaupun untuk acara yang

penting. Tapi kemudian anak saya turun. Kemudian bilang, Pah kok stel TV ?

Lalu saya bilang, Papah sudah nggak ada ulangan besok. Tapi kok stel TV. Kan

tidak boleh stel TV ? Akhirnya saya terpaksa mematikan TV, kenapa ? Karena

keteladanan itu nomor satu.

Yang susah saya punya pembantu di rumah, namanya Warso.

Karena umurnya jauh lebih muda dari saya, maka saya panggil dia dengan

sebutan nama saja, WARSO. Yang menarik anak saya semuanya memanggilnya

seperti itu.

Saya bilang kamu itu tidak sopan, umur baru 10 tahun. Kamu memanggil orang

yang umurnya 25 tahun tidak boleh memanggil WARSO, itu tidak sopan.

Anak saya menjawab : Lho, Papah bagaimana ?

Papah kan memanggil dia nama karena umurnya jauh lebih muda dari Papah.

Tapi sama dong berarti nggak sopan juga. Akhirnya terpaksa saya panggil “Pak

Warso.”

Page 22: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Jadi yang harus kita contoh dari Umar Bakri adalah keteladanan.

Karena Tuhan memerintahkan kita untuk menyampaikan sesuatu yang kita

lakukan dan melarang kita menyampaikan sesuatu yang tidak kita lakukan.

Bagaimana caranya bahagia ? Rumusnya ada 7, tetapi intinya adalah

pengendalian. Kendalikan apa yang masuk ke dalam kepala anda.

Role play (bermain peran) cara mengendalikan apa yang masuk ke dalam

kepala.

1. Seorang guru yang saat ini sedang susah, menghadapi banyak

tantangan, anak-anak bandel, orang tua tidak mau tahu cuma

menyalahkan guru, terlilit masalah ekonomi dsb (ibu Oki).

2. Motivator yang baik, memberikan kata-kata yang positif secara

menerus (Ibu Heni)

3. Orang yang selalu meracuni dengan pikiran-pikiran yang negatif.

Menerapkan pesimisme, hal-hal yang negatif, agar ibu Oki berubah

pikiran, pengaruhi semaksimal mungkin.(Pak Agus)

Kesimpulan :

Sebenarnya pemain sinetron tadi hanya satu orang. Sedangkan yang lain itu

adalah pikiran-pikiran yang harus dikendalikan.

Seringkali argumen yang masuk adalah yang short cut (solusi jangka pendek),

karena didorong oleh kebutuhan yang harus cepat terpenuhi. Seringkali

argumentasi yang positif kurang kuat. Kalau ini terjadi berarti kekuatan tidak

seimbang. Apa yang harus kita lakukan ? Kita harus menambah kekuatan

positif agar dapat solusi yang terbaik jangka panjangnya. Happy ending.

Hal-hal seperti ini dapat terjadi setiap hari. Bahkan setiap saat. Kejadian ini

sebetulnya melibatkan hanya satu orang yaitu diri kita sendiri. Kita tidak

menyadari bahwa sudah terjadi dialog di dalam diri kita. Dan di dalam diri

kita selalu ada pikiran negatif dan pikiran positif. Seringkali pikiran negative

ini lebih kuat, maka kita harus menambahkan kekuatan yang positif. Kalau

pikiran negative lebih kuat, tindakan atau solusi yang muncul adalah yang

menghendaki kesenangan bukan kebahagiaan. Kalau argumen kita yang positif

masih belum kuat maka kita perlu mencari teman yang dapat memberikan

masukan yang positif.

Page 23: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Dari kisah nyata di TV, ada seorang pelacur. Dia tahu bahwa melacurkan diri

itu berdosa dan merusak bangsa. Tapi bagaimana, saya perlu makan dan saya

punya beberapa anak yang harus saya beri makan. Itu adalah sangat

manusiawi. Karena kalau semuanya jangka panjang, terus jangka pendeknya

mau makan apa ?

Karena itu kita juga harus menciptakan pikiran-pikiran yang juga masuk akal

yang juga dapat memberikan solusi jangka pendek, bukan hanya jangka

panjang. Bagaimana caranya ?

The 7 Laws of Happiness adalah bagaimana caranya memasukkan makanan-

makanan yang bergizi ke dalam kepala kita supaya melahirkan perasaan

bahagia. Makanan bergizi itulah yang disebut sebagai The 7 Laws of

Happiness.

Kalau ingin bahagia masukkan selalu makanan yang positif ke dalam kepala

anda, kalau ada makanan yang negatif buang. Membuang makanan yang

negative itu tidaklah sesulit kalau kita kemasukan makanan secara fisik yang

harus dimuntahkan lagi.

Kalau makanan yang sudah terlanjur masuk ke dalam kepala kita jauh lebih

mudah membuangnya.

Caranya menjadi bahagia.

1. Kita harus bahagia dengan diri kita sendiri. Itulah yang disebut dengan

intra personal relation. Tapi kita belum dapat mencapai kebahgiaan

yang sejati kalau tidak dengan yang lainnya. Kita tidak hidup dihutan,

kita hidup berinteraksi dengan orang lain.

2. Kita harus berbahagia dengan orang lain (inter personal relation). Kita

harus berhubungan dengan orang lain. Selanjutnya kita masih belum

dikatakan bahagia yang hakiki kalau belum berbahagia dengan Tuhan.

3. Kita harus berbahagia dalam hubungan dengan Tuhan (spirtual

relation).

Intra personal relation.

Sabar, yang saya maksud berbeda dengan sabar yang seringkali kita pahami.

Sabar saja tidak cukup, kita harus gratefulness (bersyukur).

Page 24: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Simplicity (sederhana) adalah kemampuan kita untuk menangkap esensi di

balik kerumitan yang ada. Hidup ini sepertinya rumit sekali. Padahal kalau kita

tangkap esensinya sebenarnya hidup itu simpel.

Seperti kalau kita mau menyelenggarakan pernikahan. Kayanya rumit sekali

dan banyak pernik-perniknya. Harus cari gedung, catering, pelaminan, tari-

tarian, undangan dan banyak sekali yang lainnya hal-hal remeh temeh. Padahal

sebetulnya intinya pernikahan itu sangat simple.

Intinya adalah pada “menemukan pasangan yang tepat”, ijab kobulnya. Untuk

kebahagiaan dunia maupun akherat itu saja.

Tetapi kita seringkali masuk ke dalam pernik-perniknya sehingga terlihat

rumit sekali.

Interpersonal Relation.

Hubungan dengan sesama (interpersonal relation) : kasih, cinta, memberi,

memberi maaf.

Kasih.

Belum beriman seseorang sebelum mengasihi orang lain sebagaimana

mengasihi dirinya sendiri.

Keimanan kepada Tuhan pun disejajarkan dengan kasih kepada orang lain. Tapi

sayangnya kita lebih senang dikasihi, disayangi, disukai, dicintai. Bukan

mengasihi, menyayangi, menyukai, mencintai.

Cinta akan menjadi omong kosong kalau tidak diwujudkan dengan giving

(pemberian). Ada lagi pemberian yang paling sulit yaitu forgiving.

Mengapa forgiving itu jauh lebih sulit dari pada giving ? Mengapa memaafkan

itu jauh lebih sulit dari pada sekedar memberi.

Spiritual Relation.

Dalam hubungan dengan Tuhan rumusnya adalah berserah diri (pasrah) hanya

kepada Tuhan.

Kalau kita tidak tahu caranya kita akan kemasukan banyak makanan yang tidak

bergizi ke dalam kepala kita. Akhirnya menjadi darah daging dan membuat

kita tidak sadar ketika kita sedang melakukan sesuatu yang tidak pada

tempatnya dan tidak mencerminkan kita sebagai guru yang bahagia.

Page 25: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Bahagia karena cita-cita.

Sangat bahagia karena cita-cita. Ibu Ros, Ibu Eva kalau disekolah merasa

bahagia karena mengajar itu adalah sebuah cita-cita. Kalau sesuatu itu sudah

menjadi cita-cita maka apapun tantangan yang ada di depan kita akan

kelihatan kecil. Karena yang ada di depan kita jauh lebih besar. Apapun batu-

batu rintangan itu kecil. Seperti juga halnya tadi kalau orang yang mempunyai

anak membahagiakan. Jadi ketika punya anak, segala derita melahirkan antara

mati dan hidup, merawat menjadi kecil karena ada sebuah cita-cita yang

besar.

Kalau anda masih suka mengeluh, maka anda harus cari lagi apa yang membuat

anda mengeluh. Jangan-jangan karena cita-cita anda masih kurang besar.

Cita-cita itu bukan hanya di sekolah, tapi juga di rumah. Karena di sekolah

kita punya customer yang harus kita layani yaitu anak-anak dan orang tua

murid. Di rumah customer kita yaitu anak-anak, pasangan kita yang harus kita

layani. Di sekolah kita punya mimpi, di rumah juga kita punya mimpi. Kalau di

sekolah ada hambatan tapi bekerjanya senang berarti mimpinya sudah kuat.

Kalau di rumah ada hambatan dan rasanya susah di atasi berarti mimpinya

belum kuat. Berarti apa yang harus dilakukan adalah diskusi dengan teman

hidup kita dengan pasangan hidup kita untuk menciptakan mimpi bersama.

Ibu Heavy setelah jadi PNS tidak bahagia, karena ada banyak hal yang

bertentangan dengan nilai-nilai. Sudah membayangkan lingkungan yang tidak

nyaman. Ada 3 cara untuk mengatasi lingkungan yang kurang membahagiakan

ini dibahas dalam surrender (berserah diri).

Di dunia ini 3 lingkaran (Hal 401)

Lingkaran pertama yang paling dalam namanya CAN DO (apa yang bisa kita

lakukan). Terdiri dari dua bagian yaitu :

• HAVE CONTROL (dapat kita kendalikan)

• HAVE INFLUENCE (dapat kita pengaruhi)

Lingkaran yang paling luar namanya CAN’T DO (apa yang tidak bisa kita

lakukan). No control, no influence.

Do’a kita :

Ya Tuhan berikan kepadaku keberanian untuk mengubah apa yang bisa aku

ubah. (untuk lingkaran Can do)

Page 26: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Ya Tuhan berikan kepadaku ketenangan untuk menerima apa yang tidak

sanggup aku ubah (untuk lingkaran Can’t do).

Ya Tuhan berikan kepadaku kemampuan untuk membedakan mana yang Can do

, mana yang Can’t do

Dari ke tiga do’a tersebut mana yang lebih penting ?

Yang terakhir yang paling prioritas, karena kita harus mampu dulu

membedakan mana yang dapat dilakukan, mana yang tidak dapat dilakukan.

Untuk menentukan mana yang bisa diubah mana yang tidak bisa diubah.

Kalau kita sudah diberikan kebijaksanaan ini baru kita tahu, ini yang bisa

diubah, ini yang tidak bisa diubah.

Kalau kita sudah tahu mana yang bisa kita ubah, maka kita berdo’a kepada

Tuhan mohon diberikan keberanian untuk mengubah apa yang bisa kita ubah.

Kalau kita sudah tahu mana yang tidak bisa kita ubah, maka kita berdo’a

kepada Tuhan mohon diberikan ketenangan untuk menerima apa yang tidak

bisa kita ubah.

Kalau tadi yang ditanyakan bapak ibu perlu dipilah dulu mana yang bisa diubah

mana yang tidak.

Misalnya : (tp tidak dalam kendali kita, bisa dipengaruhi)

gaji guru ----------- bisa diubah

kepala sekolah ……... bisa diubah

kebijakan depdiknas --- bisa diubah

kebijakan pendidikan --- bisa diubah

anggaran sekolah ------- bisa diubah

Hal yang di dalam control :

Kesehatan kita, cara kita mengajar, nilai-nilai negatif PNS

Bila anda menemukan kemungkaran ubahlah dengan tangan anda : Has control

Kalau anda tidak bisa ubah dgn tangan ubahlah dgn lisan : Has influence. Anda

bisa mempengaruhi. Lingkaran kedua.

Kalau tidak bisa juga ubahlah dengan hati : No control, No influence

(Can’t do) maka mohonlah ketenangan.

Page 27: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Kalau anda menemukan kemunkaran atau ada sesuatu yang salah maka ubahlah

dengan tangan anda. Itu namanya has control atau lingkaran can do yang

paling dalam. Ubah dengan kekuatan tangan kita karena wewenang kita. Nabi

mengatakan “Kalau kita tidak bisa mengubah dengan tangan maka ubahlah

dengan lisan”, itu yang saya sebut dengan has influence. Kalau mengubah

dengan lisan tidak bisa maka ubahlah dengan hati, itu namanya no control no

influence (can’t do). Seringkali kita tidak bisa membedakan mana yang bisa

kita kendalikan dan mana yang tidak bisa kita kendalikan. Karena itu

berdoanya jadi salah. Untuk hal-hal yang sebetulnya bisa kita kendalikan,

kita berdoanya Ya Tuhan mohon diberikan ketenangan dan tentunya kita tidak

akan tenang-tenang, selalu mengurut dada yang tidak mencerminkan

kesabaran. Padahal itu adalah sesuatu yang dapat diubah yang butuh

keberanian. Maka seharusnya doanya adalah mohon keberanian. Seringkali

kita mengatakan ”ini bisa tapi sulit”. Ini menghancurkan mental kita.

Bagaimana kalau sebaliknya, ”ini sulit tapi bisa dilakukan”. Sebetulnya

mentalnya harus seperti itu.

Menurut Goleman, kontribusi IQ untuk kesuksesan di tempat kerja hanya

20%, EQ = 80%. Dimana posisi SQ ?

Pertanyaan ini tidak bisa di jawab oleh Daniel Goleman, karena dia tidak

meneliti mengenai SQ. Pertanyaan ini juga belum bisa dijawab oleh Danah

Johar, karena dia tidak melihat kaitan atau kontribusi SQ di tempat kerja.

Tapi saya ingin mengatakan ”justru SQ inilah yang menjiwai semuanya”.

Karena ada tiga jenis orang yang bekerja. Ada orang yang datang ke tempat

bekerja hanya badannya, pikirannya kemana-mana. Memikirkan anak di rumah,

mikirin ekonomi, mikiran penghasilan tambahan. Ketika ada di depan kelas

badannya ada di kelas tapi pikirannya tidak. Itu namanya ”kerja keras” cuma

badannya saja. Jenis guru yang kedua adalah badan dan pikirannya bersatu di

kelas, namanya ”kerja cerdas atau work smart body and mind”. Yang ketiga

adalah ”kerja ikhlas” yaitu bekerja dengan body, mind and soul. Itu harus

dilatih. Untuk bisa ikhlas itu pertama harus punya cita-cita. Kedua betul-

betul datang dari dalam ingin berbagi cinta kepada semua anak didik yang

hadir.

Page 28: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Konsep kesabaran,

Yang namanya sabar, misalnya menghadapi anak yang nakal dsb, masih banyak

orang yang mengurut dada. Mengurut dada itu bukan sabar, karena masih ada

kejengkelan, kemarahan, kekesalan.

Ada 7 definisi sabar.

Sabar adalah menyatukan badan dan pikiran di satu tempat.

Anda sedang mengikuti seminar, tahu-tahu ada tlp bahwa anak anda sakit,

jatuh, panas, apakah anda masih bisa bersabar ? Tidak, karena badan anda

ada di Salman, pikiran anda ada di rumah.

Sabar sering diartikan sebagai kata kerja pasif, duduk menunggu. Padahal

sebenarnya sabar itu adalah kata kerja aktif. Kalau kita menghadapi anak di

sekolah yang hiper aktif, ADHD, sebenarnya bukan kelainan tapi ini

keistimewaan. Anak tidak bisa diam, ada saja yang dilakukannya. Di sekolah

sering anak itu harus ditunggui gurunya. Begitu gurunya pergi dia mendatangi

bangku tetangga dan bikin ulah. Sering berantem, menusukkan pensil ke rekan

sekelas yang lain. Orang sabar menangani anak seperti ini dengan berusaha

semaksimal mungkin, pakai cara A tidak berhasil, lakukan cara-cara lain

sampai berhasil. Tidak mungkin orang yang tidak sabar dapat melakukan hal

seperti itu. Contoh mengenai Kolonel Sanders. Ketika sudah pensiun berjualan

ayam goreng. Dia bikin resep ayam goreng dia tawarkan ke sebuah restoran

kemudian di tolak. Lalu berikutnya dia tawarkan lagi ke restoran lain dengan

cara yang berbeda dan masih ditolak. Terus lagi sampai berapa ratus kali,

sampai akhirnya kita mengenal ”Kentucki Fried Chikens”. Tidak mungkin

KolonelSanders dapat melakukan itu tanpa memiliki kesabaran yang luar biasa.

Dia melakukan terus sampai berhasil, maka sabar adalah kata kerja aktif.

Sabar itu adalah menikmati proses.

Yang namanya keindahan mengajar adalah bukan keberhasilannya tapi

prosesnya. Ketika ada anak yang menentang kita, tidak percaya kepada kita.

Tidak mau diberikan pelajaran. Tapi anda ingin membuat anak tersebut

bersahabat dengan kita, percaya kepada kita dan mau mengikuti pelajaran

kita. Itu yang kita nikmati. Karena hidup ini indahnya adalah pada prosesnya.

Contoh menonton sepak bola. Mau begadang malam-malam mengikuti piala

eropa. Saking sukanya. Lain lagi dengan orang yang tidak suka nonton, cukup

dengar hasilnya saja dari koran. Bagi yang menggemari sepak bola, mana yang

lebih nikmat lebih indah antara menonton pertandingan dengan hanya melihat

Page 29: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

hasilnya saja ? Menikmati proses sampai gol atau hanya tahu hasilnya. Sabar

adalah menikmati prosesnya, masuk ke dalam prosesnya. Ada yang menonton

satu film lebih dari satu kali. Karena prosesnya, dialog-dialognya, lagunya

dsb. Jadi yang paling indah di dunia ini adalah menikmati prosesnya. Orang

yang sabar adalah orang yang mau menikmati prosesnya.

Justru lebih enak mengalami yang sulit-sulit dulu baru kemudian berhasil. Kita

akan lebih bersyukur.

Kenapa Tuhan lebih sering menunda pemberian-Nya ?

Kenapa Tuhan sering menunda mengabulkan permohonan seseorang.

Seseorang meminta bertahun-tahun, berikan saya rumah yang lebih layak dari

yang saya tempati sekarang. Belum dapat-dapat sudah 5 tahun.

Berikan saya kendaraan yang lebih baik dari yang saya pakai sekarang.

Kenapa Tuhan sering menunda ? Karena Tuhan ingin pemberian-Nya dihargai.

Karena manusia itu punya kecenderungan, kalau begitu minta langsung dikasih

selanjutnya penghargaannya kurang. Begitu sudah dapat Avanza kemudian

menengok tetangga punya mobil Kijang Innova, menjadi kurang bahagia lagi.

Kok dia bisa beli mobil bagus ? Padahal pekerjaannya tidak jauh beda dengan

saya. Itulah rahasianya mengapa Tuhan menunda mengabulkan ?

Karena ketika ditunda, pengharapan kita kepada Tuhan menjadi lebih besar.

Ketika diberikan maka rasanya menjadi lebih nikmat.

Segelas air bagi kita sekarang rasanya biasa saja. Tapi bagaimana ketika kita

sedang berpuasa. Ketika akan berbuka puasa. Setelah puasa 14 jam kemudian

berbuka cuma ada segelas air. Rasanya tentu jauh lebih nikmat, karena ada

penundaan. Penundaan itu juga merupakan ciri dari orang yang mempunyai

kecerdasan emosi yang tinggi. Dia bisa menunda kesenangan jangka pendek

untuk mendapatkan kenikmatan jangka panjang. Itu juga termasuk kategori

”bersabar”.

Suara hati ada dimana ?

Suara hati itu adanya di qolbu.

Persoalannya untuk mencapai qolbu itu kita harus melalui yang namanya

”pikiran”.

Jadi kalau AA Gym mengatakan manajemen qolbu, menurut saya sangat tepat.

Yang harus dikelola adalah qolbu.

Tapi yang seringkali jadi miss-interpretasi adalah karena qolbu diartikan

menjadi hati. Itu totally fraud kalau qolbu itu diartikan menjadi hati.

Lagunya kemudian menjadi .... jagalah hati jangan kau kotori .......

Mestinya lagunya juga .... jagalah qolbu jangan kau kotori ..............

Page 30: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Qolbu itu bentuknya bagaimana ? Bukan dalam bentuk daging itu.

Qolbu itu tidak ada bentuknya.

Qolbu itu adalah bagian yang spiritual.

Qolbu itu tidak ada bentuknya.

Qolbu itu bisa berbolak-balik.

Tapi tidak ada bentuk daging.

Inti dari suara hati manusia itu di qolbu.

Tapi untuk mencapai qolbu itu caranya bagaimana ?

Harus melalui yang namanya pikiran.

Contoh saya mempunyai nenek berumur 80 tahun, sangat rajin shalat malam,

tahajud sangat bagus, tapi dia tidak mampu menjaga hati dan pikirannya.

Karena punya anak 10 anak dan masalahnya macam-macam. Sehingga dia

seringkali stres dan putus asa memikirkan 10 anaknya. Dia tidak bisa bahagia

juga walaupun sudah melakukan shalat malam, tidak menggosipkan orang,

selalu berbuat baik tapi tidak bahagia juga. Kenapa ? Karena dia tidak

menjaga pikirannya dari makanan-makanan yang masuk berkaitan dengan ke

10 anaknya.

Suara hati adalah qolbu.

Tapi cara menjaga hati adalah dengan mengelola pikiran kita dan melakukan

”mind management”. Dengan cara seperti apa ?

Dengan ”THE 7 LAWS OF HAPPINESS”. Inilah makanan-makanan yang selalu

harus kita masukkan ke dalam pikiran atau kepala kita sehingga ”serotomin”

yang diproduksi oleh otak kita menjadi meningkat dan menghasilkan perasaan

yang bahagia.

Kebahagiaan yang semu dan hakiki.

Ketika orang lain susah, kita merasa senang. Itu kebahagiaan semu.

Pernahkah anda mempunyai musuh di dalam hidup ini ?

Pernahkah anda mempunyai seorang yang tidak anda sukai dalam hidup anda ?

Pernah menghina anda.

Mengatakan sesuatu yang menyakitkan hati anda ?

Apa yang terjadi kalau orang itu menderita kesusahan, melakukan kesalahan,

namanya tercemar, apakah anda merasa senang ?

Itu namanya kebahagiaan semu.

Kebahagiaan semu adalah kebahagiaan yang dihasilkan karena alasan yang

salah. Sebetulnya itu bukan kebahagiaan tapi hanya merupakan kesenangan.

Page 31: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Orang yang sudah menghina kita, suatu ketika dalam suatu rapat salah

ngomong sehingga akhirnya kredibilitasnya menjadi rusak. Pasti di dalam hati

merasa senang. Itu manusiawi. Tapi ketahuilah itu bukan kebahagiaan.

Bagaimana orang bahagia ?

Orang bahagia adalah orang yang mempunyai energi yang banyak.

Kemudian dia berbagi energi. Ketika kita bertemu seseorang ngobrol dan

selanjutnya rasa sedih, putus asa kita menjadi hilang. Itu berarti orang itu

punya banyak energi yang kemudian dia bagikan kepada kita.

Definisi orang yang bahagia adalah orang yang mempunyai banyak energi

sehingga orang yang bertemu dengan dia menjadi bahagia juga.

Ada pula orang yang ketika kita bertemu dia menjadi ruwet atau ketika ada

kabar buruk tentang dia orang menjadi lega atau plong atau bilang

alhamdulillah. Orang ini selalu membawa energi negatif.

Sehingga orang yang mau ngajar semangat lalu ketika ketemu dia menjadi

lemas dan bete. Karena orang seperti ini menyerap energi kita.

Ada lagi orang yang suatu ketika akan pensiun atau akan dipindahkan ke

tempat lain. Rekan kerjanya bilang nggak pengaruh. Ada atau tidak ada dia

tidak pengaruh. Karena orang ini tidak memberikan energi positif maupun

negatif. Biasa-biasa saja.

Orang ketiga, yang ketika kita mendengar dia akan dipindahkan ke tempat lain

kita merasa sedih. Kita merasakan ada sesuatu yang hilang. Posisinya sendiri

sebagai guru atau kepala sekolah bisa digantikan oleh banyak orang, tetapi

orangnya itu yang tidak bisa digantikan oleh orang lain. Kita merasa ada

energi yang akan hilang ketika orang tersebut akan pindah.

Inginkah anda sebegai seorang guru dikenang baik oleh teman maupun oleh

murid anda ? Murid-murid anda masih mengingat anda, betapa bahagianya

anda.

Ketika saya menyiapkan bahan workshop atau seminar hari ini tadi malam,

saya mengingat-ingat guru saya mulai dari SD, SMP, SMA sampai kemudian

kuliah. Tiba-tiba saya teringat seorang guru saya di madrasah. Dulu pagi saya

sekolah umum, sore saya sekolah di madrasah ibtidaiyah. Guru ngaji

Page 32: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

merangkap kepala sekolah Pak Abdul Ma’ad Lubis. Saya terharu teringat dia

telah membantu murid-muridnya sampai bisa menulis huruf arab dengan baik.

Setiap kali di kelas selalu bercerita bersambung tentang nabi-nabi dan

pengetahuan agama lainnya. Lagu yang selalu diulang-ulang tentang Rukun

Islam.

Rukun Islam ada lima.

Satu baca sahadat.

Dua mengerjakan shalat.

Tiganya berzakat.

Keempat berpuasa di bulan Ramadan.

Nomor lima pergi haji bagi orang yang kuasa.

Ketika mengingat itu energi saya berlimpah ruah. Artinya setelah orang itu

meninggal dalam usia yang belum terlalu tua, orangnya sudah tidak ada lagi,

tapi energinya masih saya rasakan sampai saat ini. Inginkah anda menjadi

guru yang seperti itu ?

Kalau anda ingin itu jadikan sebuah mimpi. Buat cita-cita anda, anda akan

sampai kesana.

Ketika anda bisa membuat murid-murid anda dapat mengingat anda seperti

saya ini mengingat guru saya, pahalanya akan tetap mengalir karena manfaat

ilmu yang diajarkan kepada murid anda. Kalau dia ingat kepada anda, lalu dia

mentransfer lagi kepada orang lain, maka pahalanya akan mengalir lagi kepada

anda. Yang mengalir adalah energi kebaikan.

Sebagai guru ketika akan mengajar selalu berangkat dengan energi. Tapi

masalah kita, kita selalu low bad seperti hand phone. Kenapa kita sering low

bad ? Karena hand phone-nya jarang di charge. Karena kita banyak memberi,

menelpon kesana kemari tidak di charge. Bagaimana cara men-charge-nya ?

Hubungan dengan diri sendiri di charge dengan sabar, syukur, sederhana

Hubungan dengan orang lain di charge dengan kasih, memberi, memaafkan

Hubungan dengan Tuhan di charge dengan pasrah

Banyak orang yang shalat hanya gerak badan.

Orang Indonesia dikenal rajin shalat, tapi maksiat jalan terus = STMJ.

Mesjid-mesjid, gereja pada ramai didatangi, tapi korupsi jalan terus.

Yang berangkat haji, banyak.

Page 33: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Bahkan kita, di dunia

Narkoba nomor satu

Korupsi nomor satu

Film porno nomor dua

Kita harus selalu charge dengan nilai-nilai spiritual itu.

Supaya hand phone kita itu selalu terkoneksi dengan Tuhan.

Ketika jarang kontak Tuhan, lalu kita mencoba mengontak setelah sekian

lama, maka yang keluar message .... error in connection .....

Datanglah ke sekolah dengan penuh semangat.

Nomor satu menyembah Allah

Nomor dua berbakti kepada orang tua.

Mestinya ketiga adalah berbakti kepada guru karena orang sering lupa kepada

peran guru. Karena guru itu punya potensi sangat besar untuk menggantikan

peran orang tua disaat produktif kita disaat kita membutuhkan makanan yang

bergizi untuk pikiran kita.

Orang tua kita sering ketemu. Sedang guru, setelah lulus kita jarang ketemu

guru. Dalam acara reuni kita sering hanya ketemu teman, tapi jarang kita

bertemu dengan guru.

Beda 7 Habits dengan 7 Laws.

7 Habits for Highly Effective People adalah suatu ilmu dengan 7 kebiasaan

untuk menjadi orang efektif, untuk menjadi orang yang sukses.

Tapi persoalannya sukses itu tidak selalu berarti bahagia.

Sukses dan bahagia itu beda.

Sukses itu adalah sebuah tahapan awal ketika kita mendapatkan apa yang kita

inginkan. Sukses itu terjadi karena kita bisa memilih tindakan.

Bahagia itu terjadi karena kita bisa memilih pikiran.

Contoh sukses :

Anda bayangkan sedang mengemudi mobil, tiba-tiba anda disalip orang.

Anda marah sekali lalu anda klakson habis-habisan. Itu namanya tidak sukses.

Tindakannya adalah reaktif.

Ada orang jenis kedua, setelah disalip dia marah, sebel. Ini orang mau

mempermainkan saya. Tapi ngapain sih saya balas cuma akan bikin susah saya

sendiri. Sehingga dia memendam kemarahannya. Memendam kekesalannya.

Page 34: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Tapi dia tidak mengklakson, marah juga tidak, dia hanya membatin saja.

Orang ini sudah bisa memilih tindakan. Tindakan orang ini adalah tindakan

yang proaktif. Habit pertama adalah be proactive. Dengan memilih tindakan

yang proaktif ini berarti anda sukses. Tapi anda masih memendam kemarahan.

Ini menunjukkan bahwa anda tidak bahagia.

7 Laws of Happiness melanjutkan lagi tahapan itu. Anda sudah sukses tapi

masih tidak bahagia. Lantas untuk bahagia caranya bagaimana ?

Bahagia baru didapat bila kita tidak membalas dan sama sekali tidak

memendam kemarahan atau kekesalan. Bagaimana tidak menahan marah

padahal orang tersebut benar-benar mempermainkan kita. Maka kita harus

kontrol pikiran kita. Pikiran kita harus kita kelola.

Coba kita pikirkan : mungkin saja orang yang menyalip atau mau menabrak kita

itu di dalam mobilnya ada istrinya yang mau melahirkan. Kemungkinan itu 50%

dan mungkin juga salah 50%. Dan banyak orang yang mengalami istri mau

melahirkan sudah pembukaan 7 atau 8 tentu mengejar rumah sakit dengan

ngebut tidak karu-karuan karena istrinya meronta-ronta di belakang.

Jadi kalau ada orang yang menyalip bahkan hampir menabrak, kalau

sebelumnya saya marah atau membatin menahan kekesalan, sekarang saya

berpikir jangan-jangan di dalam mobil itu ada istrinya yang mau melahirkan.

Atau kemungkinan ke dua orang tersebut ingin buru-buru buang air atau

kebelet. Bisa jadi juga orang itu sudah ditunggu oleh atasannya di kantor dan

takut kena marah. Sudah ditelepon berkali-kali, ada customer yang penting

datang. Kalau tidak datang kamu saya pecat. Akhirnya dia jadi gugup dan

buru-buru. Ketika saya berpikir seperti itu, ketika saya memilih pikiran itu,

maka saya akan merasa kasihan. Kita tidak tahu apakah yang terjadi dengan

orang itu. Maka ketika kita mengambil atau memilih yang 50% kemungkinan

istrinya melahirkan, kebelet pipis atau dipanggil atasan, kita akan merasa

kasihan. Sehingga membawa perasaan bahagia kepada diri kita.

Memilih tindakan akan menghasilkan kesuksesan.

Memilih pikiran akan menghasilkan kebahagiaan.

Contoh lagi :

Ada orang minta sumbangan, saya gengsi karena ada peserta seminar yang

memperhatikan saya. Maka saya mengambil uang Rp. 500 ribu dan memberi

orang tersebut. Apakah saya sukses atau bahagia ?

Page 35: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Sukses, karena malu tidak memberikan teladan lalu saya memberi sumbangan.

Tapi saya tidak bahagia, karena pikiran yang saya pilih adalah pikiran yang

salah.

Pikiran yang saya pilih : ”wah kurang ajar orang ini, sudah tahu saya bicara di

depan para guru dan harus memberikan teladan, dia memanfaatkan

kesempatan sehingga saya juga harus JAIM (jaga image) Rp 500 ribu hilang.

Disini bukan keikhlasan dalam memberi. Padahal inti dari memberi adalah

ikhlas. Dan ikhlas itu rumusnya simpel sama seperti ketika kita buang air.

Kalau kita buang air :

1. Ada perasaan lega

2. Kita tidak menghitung-hitung apa yang sudah kita buang

Think dan feel.

Kita tidak terlalu berteori. Kita perlu yang praktis bagaimana caranya.

7 Laws adalah bagaimana caranya.

Segala sesuatu itu kuncinya adalah apa yang masuk ke dalam pikiran. Itu

mempengaruhi perasaan. Dan kalau bapak dan ibu merasa sesuatu yang kurang

nyaman dengan diri anda pada hari ini itu sebetulnya tanda apa ?

Tanda bahwa ada sesuatu yang salah masuk ke dalam pikiran.

Kalau suatu pagi anda bangun pagi. Mau berangkat mengajar kok berat sekali

rasanya hati tidak enak.

Itu adalah perasaan. Perasaan itu adalah barometer dan termometer yang

luar biasa diberikan Tuhan kepada kita. Karena perasaan itu menunjukkan

bahwa ada sesuatu yang salah yang masuk ke dalam kepala (pikiran) kita

kemarin atau semalam. Mungkin kemarin waktu berangkat ke sekolah lihat

tetangga sebelah kok mobilnya baru. Tanpa disadari itu masuk ke dalam

pikiran anda. Tapi itu tidak didiskusikan dengan suami atau istri anda. Masuk

ke dalam pikiran dan terbawa tidur. Besok pagi terpikir sesuatu yang nelongso

:”waduh saya ini jadi guru kok penghasilannya kecil sekali, sering diomelin

sama orang tua murid yang anaknya bandel orang tuanya sibuk dengan

pekerjaan masing-masing. Tahunya ngomel saja. Padahal perhatiannya dia

pada anaknya apa sih. Aduh kok saya tidak beruntung banget ya”.

Sebetulnya kuncinya bukan disitu. Tapi kuncinya ketika kemaren sore melihat,

mengintip rumah tetangga mobilnya, tv-nya baru.

Page 36: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Jadi kalau anda merasa tidak nyaman itu sebetulnya menunjukkan bahwa ada

sesuatu yang salah yang sudah masuk ke dalam pikiran anda.

Aku berpikir maka aku ada. (Filsafat).

Tapi yang pasti adalah we are what we think.

Kita adalah apa yang kita pikirkan.

Kalau kita pikir kita bisa – kita pasti bisa.

Kalau kita pikir kita tidak bisa – kita pasti tidak bisa.

Kalau kita pikir kita tidak beruntung – kita pasti tidak beruntung.

Karena definisi syukur itu adalah bagaimana caranya supaya kita bisa

menikmati apapun yang datang kepada kita. Karena bersyukur itu seringkali

seringkali disalah artikan.

Banyak orang bersabar ketika mendapat susah.

Kalau lagi senang syukur.

Makna bersabar.

Yang namanya sabar adalah ketika anda sedang susah, anda sabar

Waktu anda senang juga harus sabar.

Banyak orang yang sedang senang juga tidak bersabar.

Seorang teman saya baru ada isyu-isyu naik haji dia langsung selamatan. Itu

namanya tidak sabar. Ternyata tidak jadi naik haji. Jadi anda harus hati-hati

kadang-kadang kalau kita sedang senang kesabaran itu tidak muncul.

Baru dengar-dengar kabar, anda akan dipromosikan menjadi kepala sekolah

misalnya. Gaya anda langsung berubah menjadi gaya kepala sekolah. Kemana-

mana petantang-petenteng. Handphone ganti handphone baru. Padahal baru

isyu-isyunya. Itu sebuah kabar baik tapi belum pasti. Justru disitulah kita

harus bersabar. Jadi sabar itu bukan hanya kalau lagi susah. Banyak juga

orang pemilu, baru dengar quick count saja sudah pesta. Saya sudah menang.

Tahunya masih harus pemilihan ulang. Dia tidak sabar.

Sebuah cerita mengenai seorang petani, tentang bersyukur.

Berkaitan dengan kata syukur, seringkali kita mengatakan bahwa syukur itu

hanya kalau kita senang. Padahal lagi susahpun kita harus bersyukur. Karena

sebetulnya Tuhan tidak pernah menurunkan kesulitan kepada umatnya.

Page 37: 06  B E D A H  B U K U 7  L A W S  H A P P I N E S S

Seorang petani yang sangat miskin dengan satu-satunya harta seekor kuda

putih. Suatu ketika kudanya hilang pergi entah kemana.

Karena petani ini orang yang sangat baik kepada tetangga, maka tetangga

datang mengucapkan turut berbela sungkawa kepada si petani. Tapi si petani

bilang ”alhamdulillah, kabar buruk kabar baik siapa yang tahu.”

Ternyata tidak lama setelah itu kuda putihnya pulang dengan membawa

serombongan kuda liar. Si petani menjadi orang kaya. Orang sekampung

datang menemui si petani untuk mengucapkan selamat karena si petani sudah

jadi orang kaya. Tapi petani hanya bilang ”alhamdulillah, kabar buruk kabar

baik siapa yang tahu.”

Tidak lama setelah itu anak si petani yang ingin menjinakkan kuda liar jatuh

dari kuda. Kaki dan tangannya patah. Orang-orang sekampung datang untuk

mengucapkan turut berbela sungkawa membezuk anak si petani. Tapi si petani

hanya bilang ”alhamdulillah, kabar buruk kabar baik siapa yang tahu.”

Ternyata setelah itu ada tentara yang datang dari kota mencari pemuda yang

berbadan sehat untuk mengikuti wajib militer karena keamanan negara

sedang siaga tiga. Sampai di rumah si petani, tentara berkesimpulan kalau

anak petani itu dimasukkan wajib militer hanya akan merepotkan. Mendengar

itu petani hanya mengatakan ”alhamdulillah, kabar buruk kabar baik siapa

yang tahu.” Itulah yang namanya bersyukur.