BIRO KEUANGAN – SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 1. PERKEMBANGAN OPINI LK KEMDIKNAS 2. ROAD MAP PENINGKATAN KUALITAS LK KEMDIKBUD 3. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PELAKSANAAN DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN 4. EVALUASI PELAKSANAAN & LAPORAN KEUANGAN KEMDIKNAS 5. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN 6. KEBIJAKAN IMPLEMENTASI SIMKEU KEMDIKNAS BERBASIS WEB 7. PERMENDIKNAS NOMOR 26/2010 TENTANG UNIT AKUNTANSI DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMDIKNAS
53
Embed
04. Kebijakan Penyusunan Lk Kemdikbud Implementasi Simkeu Sosialisasi Roku 2012
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BIRO KEUANGAN – SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
1. PERKEMBANGAN OPINI LK KEMDIKNAS 2. ROAD MAP PENINGKATAN KUALITAS LK KEMDIKBUD 3. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PELAKSANAAN
DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN 4. EVALUASI PELAKSANAAN & LAPORAN KEUANGAN KEMDIKNAS 5. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PENYUSUNAN
LAPORAN KEUANGAN 6. KEBIJAKAN IMPLEMENTASI SIMKEU KEMDIKNAS BERBASIS WEB 7. PERMENDIKNAS NOMOR 26/2010 TENTANG UNIT AKUNTANSI
DAN PELAPORAN KEUANGAN DI LINGKUNGAN KEMDIKNAS
PENGELOLAAN ANGGARAN
Perencanaan & Penyusunan
Anggaran (RKA-KL/DIPA)
Pelak. Anggaran
1. Pembuatan Kontrak,
2. Pengajuan SPP/SPM);
3. Pelak. Kegiatan pada satker
PERTANGGUNGJAWABAN
Penyusunan LK
1. Melakukan pembukuan terhadap semua dokumen;
2. Penyusunan Laporan sesuai dengan kontrak
2006 • Disclaimer
3
2007 • Disclaimer
2008 • WDP
2009 • WDP
2010 • Disclaimer
2011 • .....?
• PNBP digunakan langsung;
• Penggunaan Rekening yg belum mendapat pengesahan
• Selisih Nilai Aset Tetap SAK & SIMAK-BMN;
• Pelaksanaan Penertiban BMN;
• Pengendalian Pengelolaan Persediaan;
• PNBP digunakan langsung;
• SOP Piutang
• Penggunaan Rekening yg belum mendapat pengesahan
• Selisih Nilai Aset Tetap SAK & SIMAK-BMN;
• Pelaksanaan Penertiban BMN;
• Pengendalian Pengelolaan Persediaan;
• Pengintegrasian LK PKBLU, serta sistem belum memadai;
• PNBP digunakan langsung;
• SOP Piutang;
• Pertanggungjawaban Bansos;
• Penggunaan Rekening yg belum mendapat pengesahan
• Selisih Nilai Aset Tetap SAK & SIMAK-BMN;
• Pengamanan dan Pengelolaan BMN;
• Pengendalian Pengelolaan Persediaan
• Ada perbedaan signifikan antara saldo yang tercatat pada Sistem
Akuntansi Keuangan (SAK) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara
(SABMN)
• Hampir seluruh akun neraca tidak dapat diyakini kewajarannya;
• CaLK belum mengungkapkan informasi penting terkait LK
• Penyusunan LK tidak berjenjang;
• Satker Dekonsentrasi & TP tidak menyampaikan Laporan;
• Ada perbedaan signifikan antara saldo yang tercatat pada Sistem Akuntansi
Keuangan (SAK) dan Sistem Akuntansi Barang Milik Negara (SABMN)
• Hampir seluruh akun neraca tidak dapat diyakini kewajarannya;
• CaLK belum mengungkapkan informasi penting terkait LK
ROAD MAP PENINGKATAN KUALITAS LK KEMDIKBUD
SYARAT
STRATEGI
TUJUAN : LAPORAN KEUANGAN KEMDIKNAS MENDAPAT OPINI WTP
Disusun Berdasarkan Sistem Pengendalian Intern Memadai
Sesuai Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
Kepatuhan Terhadap Perundang-undangan
Pengungkapan Yang Memadai
Tindak Lanjut LHP BPK-RI
TINGKAT KEMENTERIAN TINGKAT UNIT UTAMA TGKT WILAYAH TINGKAT SATKER/KPA
1. Penguatan Task Force
2. Menetapkan :
a. Kebijakan-kebijakan
b. Pedoman dan POS
3. Melakukan Pembinaan ,
asistensi & evaluasi LK
4. Melakukan pembinaan, koordinasi, monitoring dan evaluasi pengelolaan anggaran
5. Integrasi Lap. Keuangan BLU
berbasis SAK ke SAP
6. Melakukan konsultasi dengan
BPK & Kemkeu dalam
menindaklanjuti temuan BPK
7. Menyusun Action Plan tindak
lanjut LHP BPK-RI
8. Mendampingi unit akuntansi dlm
pemeriksaan BPK selama proses
audit s.d. temu akhir;
9. Bekerjasama dengan DJKN
Kemkeu untuk menyelesaikan
permasalahan BMN. 10. Rapat Koordinasi khusus untuk
Laporan Keuangan secara
berkala; Pengungkapan yang
memadai dalam CaLK;
1. Menaati batas waktu Penyelesaiain Laporan Keuangan.
2. Melakukan pembinaan, koordinasi, monitoring dan evaluasi perencanaan, pelaksanaan dan pertanggungjawaban anggaran kantor/satker di bawahnya;
3. Melakukan pembinaan, koordinasi, monitoring dan evaluasi Penyusunan Laporan Keuangan unit akuntansi di bawahnya;
4. Mengkompilasi Laporan Keungan unit akuntansi dibawahnya;
5. Pengungkapan yang memadai dalam CaLK.
1. Menaati batas waktu Penyelesaiain Laporan Keuangan.
2. Melakukan pembinaan, koordinasi, monitoring dan evaluasi Penyusunan Laporan Keuangan unit akuntansi di bawahnya;
3. Mengkompilasi Laporan Keungan satker/KPA;
4. Pengungkapan yang memadai dalam CaLK.
1. Pimpinan Satker mengoptimalkan pengawasan dan pengendalian pengelolaan anggaran;
2. Pimpinan Satker mengoptimalkan penatausahaan dan pengamanan Aset;
3. Memastikan Laporan Keuangan selesai tepat waktu; 4. Lap keuangan telah didukung oleh Proses Akuntansi yang Lazim baik
manual maupun melalui aplikasi 5. Memastikan seluruh dokumen sumber telah diinput dlm sistem &
diadministrasikan secara rapi 6. Menjaga tidak timbul masalah baru 7. Memastikan saldo awal TA.2011=saldo akhir TA.2010 (audited BPK) 8. Memastikan Pagu yang ada dalam aplikasi SAKPA, telah sama dgn
dokumen sumbernya (DIPA/POK); 9. Memastikan telah melakukan Rekonsiliasi secara tertib baik internal
maupun eksternal 10.Memastikan bahwa semua rincian anggaran dalam DIPA/POK telah
sesuai dengan BAS; 11.Melakukan stock opname fisik persediaan setiap akhir semester
sebagai dasar penyajian persediaan di neraca; 12.Memastikan bahwa semua rekening yang dikelola telah mendapat ijin
dari Kemkeu. 13.Memastikan bahwa seluruh hasil temuan pemeriksaan BPK-RI telah
ditindaklanjuti. 14.Memastikan bahwa hibah yg diterima telah dikelola sesuai dengan
mekanisme APBN; 15.Memastikan semua pengeluaran anggaran didukung oleh bukti yang
sah dan lengkap; 16.Pengungkapan yang memadai dalam CaLK
1. Membangun komitmen dari seluruh jajaran di lingkungan Kemdiknas mulai dari staf sampai dengan pimpinan; 2. Penerapan SPIP secara bertahap dan berkesinambungan sesuai PP No.60 Tahun 2008; 3. Pelaksanaan anggaran secara akuntabel dan bertanggungjawab serta didukung dengan standar dan sistem akuntansi yang berlaku; 4. Peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM pengelola keuangan 5. Audit reguler oleh Itjen yang fokus pada Laporan Keuangan; 6. Pendampingan penyusunan laporan keuangan baik di pusat maupun di daerah oleh Setjen, Itjen dan BPKP (jika diperlukan) 7. Riviu Laporan Keuangan oleh Inspektorat Jenderal
1. Penetapan pejabat dan staf perbendaharaan
2. Memastikan RKAKL/DIPA telah sesuai dengan ketentuan
jenis belanja (BAS)
3. Menyusun rencana pelaksanaan kegiatan
4. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan DIPA/POK dan memperhatikan ketentuan peraturan keuangan;
5. Menetapkan metoda pelaksanaan :
a. Swakelola;
b. Menggunakan Penyedia barang/jasa
6. Menatausahakan semua dokumen pertanggungjawaban dgn
diadministrasikan dengan baik dan diberikan petugas SAI
(SAK dan SIMAK-BMN);
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PELAKSANAAN
DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (1/3)
6
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PELAKSANAAN
DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (2/3)
8. Tingkatkan koordinasi antara Bagian Perencanaan, Keuangan dan Perlengkapan/Umum baik dalam perencanaan, pelaksanaan maupun pertanggungjawaban anggaran;
9. Dalam pelaksanaannya memerhatikan ketentuan perpajakan yang berlaku;
10.Sebelum melaksanakan pembayaran diharuskan :
a. meneliti kelengkapan pembayaran antara lain
kuitansi/tanda terima, faktur pajak, dan dokumen lainnya
yang menjadi dasar hak tagih;
b. menguji kebenaran perhitungan tagihan yang tercantum
dalam dokumen pembayaran, termasuk perhitungan
pajak dan perhitungan atas kewajiban lainnya yang
berdasarkan ketentuan dibebankan kepada pihak ketiga;
c. menguji ketersediaan dana, meliputi pengujian
kecukupan pagu/sisa anggaran untuk jenis belanja yang
dimintakan pembayarannya.
7
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM PELAKSANAAN
DAN PERTANGGUNGJAWABAN KEUANGAN (3/3)
11. Menyusun laporan pelaksanaan kegiatan baik keuangan maupun
fisik.
12. Pada waktu melaksanakan revisi hendaknya memperhatikan
LRA;
13. Kuasa PA wajib melakukan rekonsiliasi internal antara
pembukuan bendahara dan laporan keuangan UAKPA sekurang-
kurangnya 1 kali dalam sebulan sebelum rekon dengan KPPN.
Tjuan rekon adalah untuik meneliti kesesuaian antara
pembukuan bendahara dan laporan keuangan UAKPA, dengan
menggunakan data :
a. Saldo UP untuk Bendahara Pengeluaran;
b. Kuitansi yg belum di-SPM/SP2D-kan; c. SPM-LS kepada Bendahara yg belum dibayarkan ke yg berhak;
d. Realisasi anggaran;
e. Penerimaan negara yg belum disetur ke kas negara berupa
Surat Bukti Setor (SBS)
14. Bukti-bukti pengeluaran dibuat sesuai ketentuan yang berlaku
serta dibukukan dan diarsipkan dengan rapi dan baik ….;
9
1. Pencatatan & Pelaporan PNBP belum memadai dan tidak dikelola di
luar mekanisme APBN
a. Tidak seluruh Surat Setoran Bukan Pajak (SSBP) diinput
b. PNBP BLU Belum Disahkan
c. Penerimaan dan belanja yang bersumber dari dana APBN
dilaporkan sebagai realisasi penerimaan dan belanja BLU;
d. Tidak disetorkan ke Kas Negara, tidak dilaporkan dan digunakan
langsung tanpa melalui mekanisme APBN;
e. Penerimaan Jasa Giro dan Pendapatan terlambat diterima
f. Hibah Uang belum dicatat dan Barang Milik Negara yang
bersumber dari Hibah belum diproses Hibah kepada DJPU
2. Realisasi Belanja Negara :
a. berindikasi fiktif;
b. Pertanggungjawaban Belanja tidak lengkap
c. Pembayaran ganda atas belanja honorarium dan perjalanan
dinas, berindikasi kerugian negara dan tidak diyakini
kewajarannya
d. Realisasi belanja Perjalanan Dinas tidak sesuai RKA-KL
EVALUASI LAPORAN KEUANGAN (1/7)
EVALUASI LAPORAN KEUANGAN (2/7)
10
3. BELANJA BANSOS :
a. Pembayaran melebihi standar yang ditetapkan;
b. Lembaga penerima belum menyampaikan laporan
c. Sisa (di pihak ketiga) belum disetor ke Kas Negara
d. Tidak sesuai peruntukannya atau tidak tepat sasaran
e. Belum disalurkan (tertahan pada Bank Persepsi KPPN)
4. Pengadaan Barang/Jasa:
a. tidak selesai dilaksanakan;
b. Kekurangan volume pekerjaan;
c. Kelebihan pembayaran
d. Penyusunan HPS lebih tinggi dari harga pasar/wajar
e. Denda keterlambatan penyelesaian pekerjaan belum
dikenakan dan belum disetor ke kas negara
EVALUASI LAPORAN KEUANGAN (3/7)
11
5. Kesalahan BAS dalam penganggaran antara lain : Penambahan Nilai
Aset Tetap belum dikapitalisasi: (MAK 52 yang menambah masa
manfaat dan/atau fungsi aset, serta belanja pemeliharaan yang
menghasilkan aset tetap namun belum dikapitalisasi)
6. Pencatatan dan Pengelolaan Kas belum memadai:
a. Saldo Kas pada BLU tidak mencerminkan saldo riil
b. Kelemahan dalam pengelolaan dan pengungkapan saldo Dana
Lancar BLU
c. BP dan BPP tidak melakukan penutupan kas akhir tahun atas BKU
BP, serta tidak menuangkan hasil cash opname dalam berita acara
pemeriksaan kas;
d. Pembuatan LPJ bendahara, baik BP maupun BPP tidak dilaksanakan
rutin tiap bulan.
7. Pengelolaan dan Pencatatan Piutang belum memadai:
a. Kemdiknas belum memiliki SOP pengelolaan piutang
b. PTN tidak menyajikan saldo piutang
c. Perlakuan Akuntansi atas piutang/uang muka kepada pihak internal
tidak seragam
EVALUASI LAPORAN KEUANGAN (4/7)
12
8. Sistem Pencatatan & Pelaporan Persediaan lemah:
a. Satker tidak mengadministrasikan persediaan
b. Persediaan yang dilaporkan bukan merupakan saldo hasil
pemeriksaan fisik dan tidak menggambarkan seluruh unit yang
ada di lingkungan satker
c. Perbedaan saldo persediaan dalam Neraca, SIMAK BMN dan
hasil stock opname
d. Pencatatan persediaan pada beberapa satker belum memadai
(satuan berbeda, dicatat dengan kode berbeda)
e. Persediaan berpotensi tidak dimanfaatkan
9. Sistem Pengendalian Intern atas penatausahaan Aset Tetap belum
memadai:
a. Perbedaan nilai aset tetap yang dilaporkan dalam SAK dan
SIMAK-BMN
b. Selisih antara Belanja Modal dengan Penambahan Aset
c. Aset Tetap hasil perolehan belanja dan hibah belum dicatat dalam
neraca
d. Aset yang tidak dikuasai masih tercatat di neraca
EVALUASI LAPORAN KEUANGAN (5/7)
13
10. Pengamanan dan Pengelolaan Barang Milik Negara pada beberapa
Satker belum memadai
a. Adanya beberapa peralatan yang belum diinventarisir dan belum
diberi kode barang.
b. Dokumen kepemilikan kendaraan sebagian tdk dlm penguasaan
c. Bukti kepemilikan aset tetap tidak sesuai dengan kondisi yang
sebenarnya
d. Aset hilang dan tidak diketahui keberadaannya
e. Status kepemilikan tanah tidak jelas
f. Nilai Tanah yang disajikan dalam neraca sebagian telah
dihapuskan dan dialihkan kepemilikannya
g. Gedung dan bangunan dibangun di atas tanah milik pihak lain
11. Kementerian Pendidikan Nasional masih menggunakan rekening yang
tidak memiliki ijin Kementerian Keuangan
12. Aset Tetap Kemdiknas digunakan oleh pribadi dan pihak ketiga tidak
sesuai tugas pokok dan fungsinya
13. Kerjasama pemanfaatan aset dengan pihak ketiga tidak memiliki
perikatan yang jelas dan tidak memberikan kontribusi kepada
penerimaan negara
EVALUASI LAPORAN KEUANGAN (6/7)
14
14. Penghapusan Aset Negara tanpa persetujuan Menteri Keuangan
15. Tanah Milik Kemdiknas belum bersertifikat dan dimanfaatkan oleh
pihak lain tanpa kerjasama yang memadai
16. Pemanfaatan Aset Tanah dan Gedung dan Bangunan berpotensi
terjadi sengketa
17. BMN hasil pengadaan belum dimanfaatkan
18. Tukar menukar Aset Negara tidak mengacu pada prinsip seimbang
19. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Belum Memberikan
Informasi yang Memadai
a. Tidak memuat penjelasan mengenai rincian-rincian atas saldo
suatu pos/akun dan tidak memuat penjelasan mengenai rincian-
perubahan saldo, termasuk pergeseran-pergeseran angka yang
signifikan
b. Tidak mengungkap dana bantuan yg belum diterima oleh pihak
yg berhak
c. Belum seluruhnya mengungkap adanya belanja Bansos yang
direalisasikan menjadi aset
EVALUASI LAPORAN KEUANGAN (7/7)
15
20.Proses Pengintegrasian Laporan Keuangan
Satker PK-BLU belum memadai a. Satker BLU belum menyampaikan LK BLU berdasarkan PSAK;
b. Laporan Keuangan BLU belum direview oleh Satuan Pengawas Internal
c. Proses Pengintegrasian LK BLU belum memadai
d. Sistem akuntansi yang digunakan BLU berdasarkan PSAK belum mendapat
persetujuan dari Menteri Pendidikan Nasional.
e. Sebagian besar satker BLU belum mengembangkan subsistem akuntansi
keuangan yang mampu menghasilkan LK sesuai dengan SAP.
f. Belum ada satker BLU yang memiliki sistem akuntansi biaya
g. LK Satker BLU berdasarkan PSAK belum diaudit oleh Auditor Eksternal;
h. Penggunaan Bagan Akun Standar (BAS) Belum Sesuai Ketentuan
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN (1/11)
1. SALDO AWAL
a.Saldo awal TA.2011 = Saldo Akhir
TA.2010 (audited BPK), penyesuaian
dilakukan pada TA. 2011 b.Saldo awal harus didukung dgn bukti
pencatatan yg memadai (dapat ditelusuri dari
mana angkanya). c.Saldo awal di level kementerian = kompilasi dari
saldo awal seluruh eselon I & seluruh satker.
2. Pastikan bahwa PAGU yang ada dalam
aplikasi, telah sama dengan dokumen
sumbernya (DIPA/POK / REVISI DIPA/POK)
3. Realisasi belanja tidak boleh melebihi pagu
anggaran
4. Pada waktu melaksanakan revisi hendaknya
memerhatikan LRA;
5. SPM/SP2D/ SSBP/SSPB & dokumen sumber
lainnya dipastikan telah dinput dlm
SAK/SIMAK-BMN dan diadministrasikan
secara rapi.
6. Dokumen pengadaan aset tetap terkait belanja
modal (Kontrak, BAST, dll) agar segera
disampaikan ke petugas SIMAK-BMN.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM LAPORAN KEUANGAN (2/11)
7. REKONSILIASI & PELAPORAN BERJENJANG
a. Lakukan Rekonsiliasi secara tertib: 1) Internal antara SAK dan SIMAK-BMN untuk memasti-
kan nilai aset pada SAK maupun SIMAK-BMN sama;
2) Eksternal :
Antara SAK dan KPPN untuk memastikan Pagu,
LRA, Pendapatan dan Pengembalian Belanja sama;
Antara SIMAK-BMN dengan DJKN/KPKNL,
b. Hasil rekonsiliasi didokumentasikan dengan baik
dan lakukan koreksi sesegera mungkin
c. Review internal dilakukan oleh satker sebelum
ADK, BAR, LK dikirim ke jenjang di atasnya
d. UAPA = ∑ UAPPA-E1 = ∑ UAPPA-W = ∑ UAKPA
e. Pengiriman ADK Laporan Keuangan melalui
SIMKeu
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM LAPORAN KEUANGAN (3/11)
20
8. Pastikan bahwa semua rincian anggaran dalam DIPA/POK telah
menggunakan Akun yang tepat menurut pedoman BAS
Masalah
PERENCANAAN ANGGARAN (RKA_KL & DIPA) BELUM SESUAI
DENGAN BAS
Akibat
a. Adanya belanja
barang yang
menghasilkan
Aset;
b. Adanya belanja
modal yang tidak
menghasilkan
Aset.
Pem
ecah
an M
asal
ah
1. Memberikan Bimbingan teknis kepada petugas penyusunan RKA-KL & DIPA mengenai BAS
2. Pencatatan Mengacu pada Perdirjen Perbendaharaan No. 50/Pb/2008
a. BELANJA BARANG YANG SEHARUSNYA DIALOKASIKAN SEBAGAI
BELANJA MODAL YANG MENGHASILKAN ASET TETAP, DICATAT
DALAM NERACA SEBAGAI ASET TETAP DENGAN MELAKUKAN
PEREKAMAN PADA APLIKASI SIMAK-BMN;
b.BELANJA MODAL YANG SEHARUSNYA DIALOKASIKAN SEBAGAI
BELANJA BARANG:
BELANJA MODAL YANG TIDAK MEMENUHI KRITERIA
PEMBENTUKAN ASET TETAP ATAU TIDAK MEMENUHI KRITERIA
KAPITALISASI TIDAK DIAKUI SEBAGAI ASET TETAP DI DALAM
NERACA. NILAI ASET SEBELUM DISESUAIKAN SEBESAR BELANJA
MODAL YANG TIDAK MEMENUHI KRITERIA, DILAKUKAN JURNAL
PENYESUAIAN;
BELANJA MODAL YANG MENGHASILKAN ASET TETAP YANG PADA
INTINYA AKAN DISERAHKAN KEPADA MASYARAKAT ATAU PIHAK
LAIN TIDAK DIAKUI SEBAGAI ASET TETAP DI DALAM NERACA. NILAI
ASET SEBELUM DISESUAIKAN SEBESAR BELANJA MODAL YANG
TIDAK MEMENUHI KRITERIA, DILAKUKAN JURNAL PENYESUAIAN;
BELANJA MODAL YANG MENGHASILKAN ASET TETAP YANG PADA
INTINYA AKAN DISERAHKAN KEPADA MASYARAKAT ATAU PIHAK
LAIN, APABILA SAMPAI DENGAN AKHIR TAHUN ANGGARAN
TIDAK/BELUM DISERAHKAN KEPADA MASYARAKAT ATAU PIHAK
LAIN, DIAKUI SEBAGAI PERSEDIAAN DI DALAM NERACA.
c. HARUS DIJELASKAN DALAM CALK
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM LAPORAN KEUANGAN (4/11)
9. Persediaan: a.Persediaan disajikan sebesar:
• Biaya perolehan apabila diperoleh dgn pembelian; • Biaya standar jika diperoleh dari produksi sendiri; • Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan;
b.Lakukan stock opname fisik persediaan setiap
akhir semester sebagai dasar penyajian nilai
persediaan di neraca disertai BA Stock Opname
c. CaLK mengungkapkan: •Penjelasan lebih lanjut persediaan seperti barang yang disimpan untuk dijual atau diserahkan kepada masyarakat
•Kondisi persediaan;
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM LAPORAN KEUANGAN (5/11)
22
10.PNBP
a. selain satker BLU harus disetor ke kas negara, tidak
boleh digunakan langsung.
b. Jasa giro, sewa, pengemb.belanja TAYL, dll.
c. Dokumen sumber SSBP.
PNBP KAITANNYA DENGAN SSBP DAN NTPN
a. Pengembalian atas belanja TA.2009 yang disetor TA.2010 diperlakukan sebagai penerimaan kembali belanja tahun anggaran yang lalu (Akun 423911 untuk pengembalian belanja pegawai pusat TAYL, atau akun 423913 untuk pengembalian belanja lainnya RM TAYL), atau akun 423919 untuk penerimaan kembali belanja lainnya TAYL.
b. Pastikan elemen data di SSBP atau SSPB diisi dengan benar dan lengkap.
c. Lakukan rekonsiliasi pendapatan dengan KPPN setempat untuk memastikan bahwa setoran PNBP telah sama dibukukan menurut BUN maupun menurut Satker.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM LAPORAN KEUANGAN (6/11)
23
11. Lakukan Verifikasi dan analisa terhadap elemen laporan maupun antar elemen (LRA dgn Neraca)
12. Perbandingan antara kenaikan aset tetap di neraca dengan realisasi belanja modal tahun berjalan, apabila terjadi perbedaan buatkan rincian perbedaannya dan dijelaskan dalam CALK.
13. Penyusunan CaLK yang komprehensif dan penjelasan yang memadai
14. Jadwal-jadwal pelaporan wajib ditaati
15. Melaporkan semua rekening yang dikelola.
16. Tingkatkan koordinasi & kerjasama antar Bagian Perenc.,
Keuangan & Perlengkapan/Umum baik dlm perencanaan,
pelaksanaan maupun pertanggungjawaban anggaran;
17. Menindaklanjuti seluruh hasil temuan pemeriksaan BPK-RI tahun sebelumnya baik temuan SPI maupun temuan atas kepatuhan terhadap Peraturan Per-UU.
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM LAPORAN KEUANGAN (7/11)
24
18.Kas di bendahara pengeluaran (sisa UP/TUP akhir periode
akuntansi yang belum disetor ke kas negara).
PENYAJIAN KAS PADA BENDAHARAWAN
a. Pembukuan atas kas secara tertib dilaksanakan.
b. Uang pada bendahara dan PUMK (on hand dan in bank) =
saldo kas di neraca
c. Dukungan dokumen sumber SPM/SP2D,
d. Kuasa PA wajib melakukan rekonsiliasi internal antara
pembukuan bendahara dan laporan keuangan UAKPA
sekurang-kurangnya 1 kali dalam sebulan sebelum rekon
dengan KPPN. Tujuan rekon adalah untuk meneliti
kesesuaian antara pembukuan bendahara dan laporan
keuangan UAKPA, dengan menggunakan data : • Saldo UP untuk Bendahara Pengeluaran;
• Kuitansi yg belum di-SPM/SP2D-kan;
• SPM-LS kepada Bendahara yg belum dibayarkan ke yg berhak;
• Realisasi anggaran; • Penerimaan negara yg belum disetor ke kas negara berupa Surat Bukti Setor (SBS)
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN
DALAM LAPORAN KEUANGAN (8/11)
25
17. ;
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN (9/11)
19.Meningkatkan komitmen semua pimpinan satker untuk penyelenggaraan akuntansi dan pelaporan keuangan melalui: a. penetapan pegawai yang khusus
menangani LK. b. Pegawai yang telah dilatih, agar tidak
dimutasikan; c. penyediaan fasilitas/alat kerja yang cukup, d. pemberian pelatihan yang lebih intensif dan
ekstensif. e. Pengalokasian dana yang cukup. f. Dukungan dasar hukum. g. Membangun sistem yang handal.
26
17. ;
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN (10/11)
20.Pelaporan & Pertanggungjawaban Block Grant a. lembaga/organisasi diharuskan menyampaikan laporan kegiatan
sesuai ketentuan dalam kontrak (misalnya paling lambat 2 minggu
setelah dana bantuan diterima dan menyampaikan laporan secara
tertulis berisi progres pelaksanaan kegiatan &
pertanggungjawaban penggunaan dana).
b. Dalam hal terdapat sisa anggaran, harus disetor ke Kas Negara
dengan ketentuan:
1) Pengembalian atas belanja TAYL yang disetor TA. Berjalan
diperlakukan sebagai penerimaan kembali belanja TAYL (SSBP)
dan dicatat dalam LK TAB sebagai PNBP. Sedangkan apabila
disetor pada TA.Berjalan maka dicatat sebagai pengembalian
belanja (SSPB).
2) Elemen data di SSBP atau SSPB diisi dengan benar dan
lengkap,
3) Lakukan rekonsiliasi pendapatan dengan KPPN setempat untuk
memastikan bahwa setoran PNBP telah sama dibukukan
menurut BUN maupun menurut Satker.
c. Jelaskan dalam CaLK
27
HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM
PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN (11/11)
21. LAPORAN KEUANGAN BLU
a. Untuk Konsolidasi dgn Laporan keuangan K/L : 1) Menggunakan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP). 2) Terdiri dari :
Laporan Realisasi Anggaran; Neraca (BMN BLU dikonsolidasikan menjadi BMN K/L); Catatan atas Laporan Keuangan
b.Laporan Keuangan BLU : 1)direvieu terlebih dahulu oleh satuan pemeriksaan intern sebelum
disampaikan kepada entitas pelaporan. 2)Dalam hal tidak terdapat satuan pemeriksaan intern, maka revieu
terhadap laporan keuangan dilakukan oleh aparat pengawasan intern kementerian negara/lembaga.
3)Revieu dilaksanakan secara bersamaan dengan pelaksanaan anggaran dan penyusunan laporan keuangan BLU.
c. Laporan Keuangan Tahunan BLU yang terdiri dari LRA/laporan operasional, neraca, laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan diaudit oleh auditor eksternal (KAP).
PMK no. 76/PMK.05/2008 pasal 15
Pasal 15
28
BIRO KEUANGAN – SEKRETARIAT JENDERAL, KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
1. Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan agar tepat waktu dan dapat dipertanggungjawabkan sebagai upaya Kemdiknas mencapai peningkatan opini laporan keuangan
2. Mendukung efisiensi, efektifitas dan kelancaran Pengiriman ADK laporan keuangan sehingga lebih cepat dan akuntabel
3. Sarana komunikasi antar satuan kerja di lingkungan Kemdiknas 4.Menyediakan sarana untuk seluruh unit akuntansi di lingkungan
Kemdiknas untuk pengiriman laporan secara berjenjang; 5. Informasi anggaran : daya serap/realisasi anggaran lebih cepat 6. Alat bantu bagi pimpinan dalam pengambilan keputusan
SIMKeu Kemdiknas dibangun berbasis web dan diakses melalui jaringan intranet Jardiknas maupun melalui jaringan internet yang menghubungkan satker di lingkungan Kemdikbud
TUJUAN
PERUBAHAN MENDASAR
30
NO U R A I A N SEBELUM SETELAH
1. Pengiriman ADK Laporan
Keuangan
manual melalui pos,
kurir/email
online
2. Informasi Anggaran : Pagu,
Laporan Daya Serap/
Realisasi Anggaran;
Tidak dapat segera
diketahui (tidak
tepat waktu)
Dapat segera
diketahui (tepat
waktu)
3. Pelaporan keuangan belum
sepenuhnya berjenjang
belum optimal Lebih optimal
4. Monitoring dan Evaluasi Belum didukung
sistem yg andal
Dapat dilakukan
secara online
5. Laporan Manajemen untuk
pimpinan
Dibuat secara
manual dan
memerlukan waktu
Otomatis dan
dapat diakses
oleh pimpinan
setiap waktu
31
KONDISI SIM KEUANGAN SEKARANG 1. Telah tersedia sistem Aplikasi Pelaporan Keuangan
versi 2/2009 yang dilengkapi dengan buku manual: a. Aplikasi Pelaporan SAK; b. Aplikasi Pelaporan SIMAK-BMN; c. Aplikasi Management Report;
2. Telah Tersedia Prosedur Operasi Standar (POS): a. POS Pelaporan Keuangan di lingkungan Kemdiknas; b. POS PNBP; c. POS Dana Hibah; d. Pedoman Penggunaan Laporan Managemen SIMKeu
Kemendiknas e. Pedoman Penggunaan Helpdesk SIMKeu Kemdikbud.
3. Telah tersedia Helpdesk SIMKeu Kemdikbud, sebagai sarana komunikasi antara kantor/satker di lingkungan Kemdikbud dengan Biro Keuangan Kemdikbud apabila satker menghadapi permasalahan baik yang berkaitan dengan aplikasi maupun penyusunan laporan keuangan
IMPLEMENTASI SIM KEUANGAN (1/2)
Surat MENDIKNAS Nomor : 44942/A.A3/KU/2009 tanggal 19 Juni 2009 Perihal Implementasi SIM Keuangan di Lingkungan Depdiknas yang antara lain menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
Setiap pemimpin kantor/satuan kerja termasuk dinas pendidikan provinsi/kab./kota yang mengelola dana Dekon/TP memastikan : • Perangkat komputer yang khusus untuk penyusunan
Laporan Keuangan (SAK dan SIMAK-BMN) telah tersedia;
• Komputer telah terkoneksi dengan JARDIKNAS;
• Petugas SAI (Operator, Verifikator dan Validator) telah ditetapkan oleh Mendiknas dan telah mendaftar melalui SIM Keuangan menu Pendaftaran Pengguna untuk mendapatkan user name dan password;
Penggunaan SIM Keuangan, dilakukan dengan mengirimkan ADK laporan
keuangan mulai JANUARI 2010 sampai sekarang, melalui Aplikasi Pelaporan SIM
Keuangan Kemdiknas berbasis Web
Setelah petugas SAI (operator, verifikator dan Validator) menerima user name dan password
agar segera menggunakan aplikasi Pelaporan SIM Keuangan Berbasis Web;
IMPLEMENTASI SIM KEUANGAN (2/2)
Alamat situs SIM Keuangan http://simkeu.depdiknas.go.id/
1. Pengiriman dan penerimaan ADK
2. Laporan Manajemen
Membuat ADK file kirim dari LK yang telah
divalidasi
Membuka aplikasi perambah internet
(disarankan Mozzilla Firefox)
PROSEDUR PENGIRIMAN ADK LAPORAN KEUANGAN MELALUI SIMKEU KEMDIKNAS
Mulai
Selesai
Masuk ke alamat situs SIMKeu http://simkeu.kemdiknas.go.id
Klik BROWSE pada kotak pilih ADK untuk diunggah
Pilih ADK file kirim yang berekstensi *.110 pada kamar data SAKPA > krm, lalu klik OK
Setelah mengisi seluruh kolom keterangan, klik tombol UNGGAH
yang terletak di sebelah kiri bawah
Pastikan ADK file kirim yang sudah diunggah benar, lalu klik tombol
KIRIM yang berada di kolom Perintah
Klik tombol Cetak untuk mencetak bukti pengiriman melalui SIMKeu
PROSEDUR PENGIRIMAN ADK LAPORAN KEUANGAN MELALUI SIMKEU KEMDIKNAS
1. Operator membuat ADK file kirim Laporan Keuangan dan mencetak LK dari Aplikasi SAKPA Kementerian Keuangan dan menyimpan pada kamar data yang telah diketahui oleh Operator
2. Operator melakukan pengiriman minggu ke II (laporan bulan sebelumnya yang telah direkonsiliasi) dan IV (laporan bulan berjalan) setiap bulan melalui SIMKeu dengan cara: a. Membuka aplikasi perambah internet (disarankan Mozzilla Firefox); b. Masuk ke alamat situs SIMKeu http://simkeu.kemdiknas.go.id dan pilih menu
TRANSAKSI; c. Masuk ke dalam menu TRANSAKSI dengan memasukkan Identitas, Kata Sandi, dan
Tahun Anggaran;
3. Pada Menu TRANSAKSI SAK SIMKeu Kemdiknas, Operator melakukan a. unggah ADK file kirim dan berkas pendukung yaitu: Register Pengiriman, Neraca, dan
Jurnal dalam bentuk PDF b. mengisi keterangan yang dibutuhkan, yaitu: Nilai LRA Brutto, Keterangan berkas,
Validasi Laporan, serta Keterangan mengenai Rekonsiliasi Internal dan Eksternal (untuk pengiriman minggu ke II)
c. klik tombol KIRIM, dan memeriksa rincian berkas yang akan dikirim d. bila sudah benar, klik tombol KIRIM yang terletak pada kolom di sebelah kanan berkas
yang dimaksud
4. Untuk Bukti Pengiriman, Operator a. mencetak bukti pengiriman melalui SIMKeu Kemdiknas ini dengan cara klik tombol
CETAK b. Menandatangani bukti pengiriman dan mengarsipkan.
Penerimaan dan Pencatatan Penerimaan Dokumen Sumber
Verifikasi Dok. Sumber
T
Dikembalikan ke bagian terkait untuk dilengkapi
Input Data Transaksi pada SAKPA
Membuat ADK file kirim dan Hasil Cetak LK
Verifikasi Hasil Cetak LK
Verifikasi Hasil Cetak LK
Rekonsiliasi Internal dan External
Validasi
Perintah PengirimanLK
Unggah dan Kirim ADK pada SIMKeu Kemdiknas
Pengiriman dan Pengarsipan LK Cetak
Verifikasi Dok. Sumber
T
Selesai
Bagan Arus Rinci Penyusunan dan Pengiriman Laporan Keuangan Pada tingkat UAKPA/Satker
Y
Y
Y
T Perbaikan input data transaksi pada SAKPA
Y
T
Y
LAPORAN MANAJEMEN
1. MONITORING PENGIRIMAN ADK LK SETIAP JENJANG UNIT AKUNTANSI (SAK DAN SIMAK-BMN
2. LAPORAN REALISASI ANGGARAN & NERACA (SAK)
3.5. Aset Rusak Berat;
3.6. Realisasi Belanja Modal Yang Menghasilkan Aset
3.7. Perbandingan Neraca SAK & SIMAK
3.1. Neraca SIMAK-BMN
3.2. Luas Tanah;
3.3. Jumlah Rumah Negara
3.4. Penghapusan
2.1. UAPA (TKT KEMENTERIAN) 1) Per Jenis Kewenangan 2) Per Jenis Pengeluaran 3) Per Unit Utama 4) Per Unit Utama/Jenis kewengn/Satker /Belanja 5) Per Program 6) Per Kegiatan 7) Per Klasifikasi Belanja 8) Per Akun 9) Per Provinsi 10) Perbandingan Rencana Cair &Realisasi (grafik) 11) Perbandingan Target dan Realisasi PNBP
12) Neraca SAK & Banding SIMAK-BMN
2.2. UAPPA-E1 (TINGKAT ESELON-1) 1) Per Satker 2) Per Jenis Kewenangan 3) Per Jenis pengeluaran 4) Per Program 5) Per Kegiatan 6) Per Klasifikasi Belanja 7) Per Akun 8) Per Provinsi 9) Perbandingan Rencana Cair &Realisasi (grafik) 10) Perbandingan Target dan Realisasi PNBP 11) Neraca SAK & Banding SIMAK-BMN
2.3. UAPPA-W (TINGKAT WILAYAH) 1) Per Satker 2) Per Jenis pengeluaran 3) Per Program 4) Per Kegiatan 5) Per Klasifikasi Belanja 6) Per Akun 7) Perbandingan Rencana Cair &Realisasi (grafik) 8) Perbandingan Target dan Realisasi PNBP 9) Neraca SAK & Banding SIMAK-BMN
2.4. UAKPA (TINGKAT SATKER) 1) Per Jenis pengeluaran 2) Per Program 3) Per Kegiatan 4) Per Klasifikasi Belanja 5) Per Akun 6) Perbandingan Rencana Cair &Realisasi (grafik) 7) Perbandingan Target dan Realisasi PNBP 8) Neraca SAK & Banding SIMAK-BMN
a. Arsip Data Komputer file backup dikirim melalui SIMKeu;
b. Hardcopy Laporan Keuangan yang berisi Laporan Realisasi
Anggaran, Neraca dan Catatan atas Laporan Keuangan disampaikan
sesuai ketentuan sebagaimana lampiran Peraturan Menteri ini.
5) Pengiriman Arsip Data Komputer Laporan Keuangan oleh setiap unit
akuntansi kepada unit akuntansi jenjang di atasnya mengikuti tata waktu
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor
16 Tahun 2008 Tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan di
Lingkungan Departemen Pendidikan Nasional,
6) Pengiriman Arsip Data Komputer File Kirim melalui SIMKeu dilakukan
dengan ketentuan sebagai berikut :
a. Pengiriman minggu II adalah Arsip Data Komputer bulan lalu yang
telah direkonsiliasi;
b. Pengiriman minggu IV adalah Arsip Data Komputer bulan berjalan
yang belum direkonsiliasi.
7) UAKPA/B Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan, mengirimkan laporan
keuangan ke unit Eselon I yang mengalokasikan dana Dekonsentrasi/
Tugas Pembantuan dan ke UAPPA/B-W Dekonsentrasi/Tugas
Pembantuan.
Pasal 6
1) Setiap Unit Akuntansi Keuangan dan Unit Akuntansi
Barang Milik Negara di lingkungan Kementerian
secara berjenjang dapat melakukan pembinaan dan
monitoring penyusunan laporan keuangan di satuan
kerja, untuk kesinambungan dalam penyusunan dan
keandalan laporan keuangan.
2) Dalam melaksanakan pembinaan dan monitoring
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), setiap Unit
Akuntansi Keuangan dan Unit Akuntansi Barang
Milik Negara dapat bekerja sama dengan
Sekretariat Jenderal Kementerian dan/atau unit
kerja Kementerian Keuangan setempat.
Pasal 7 1) Setiap Unit Akuntansi Keuangan di lingkungan Kementerian wajib
melakukan rekonsiliasi eksternal sebagai berikut :
a. UAKPA dengan KPPN setiap bulan.
b. UAPPA-W dengan Kanwil Direktorat Jenderal Perbendaharaan
setiap triwulan.
c. UAPPA-E1 dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q.
Direktorat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan setiap semester.
d. UAPA dengan Direktorat Jenderal Perbendaharaan c.q. Direktorat
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan setiap semester.
2) Setiap Unit Akuntansi Keuangan dan Unit Akuntansi Barang Milik
Negara di lingkungan kementerian wajib melakukan rekonsiliasi internal
antara petugas SAK dan Petugas SIMAK-BMN dengan ketentuan sbb.:
a. Tingkat UAKPA/B dilakukan :
1. setiap bulan sebelum tanggal penyampaian laporan keuangan
ke KPPN dan ke unit akuntansi keuangan di atasnya untuk
pengiriman minggu II;
2. Setiap semester sebelum penyampaian laporan keuangan ke
jenjang unit akuntansi di atasnya dan Laporan Barang Kuasa
Pengguna (LBKP) kepada KPKNL.
Pasal 7 b. Tingkat UAPPA/B-W dilakukan setiap semester sebelum
penyampaian laporan keuangan ke jenjang unit akuntansi di
atasnya dan Laporan Barang Pengguna Wilayah (LBP-W) kepada
Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
c. Tingkat UAPPA/B-E1 dilakukan setiap semester dilakukan setiap
semester sebelum penyampaian laporan keuangan ke jenjang unit
akuntansi di atasnya dan Laporan Barang Pengguna Eselon-1
(LBP-E1) kepada Kantor Pusat Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara.
d. Tingkat UAPA/B dilakukan setiap semester dilakukan setiap
semester sebelum penyampaian laporan keuangan ke Ditjen
Perbendaharaan dan Laporan Barang Pengguna (LBP) kepada
Kantor Pusat Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
3) Setiap Unit Akuntansi Barang Milik Negara di lingkungan Kementerian
wajib melakukan rekonsiliasi eksternal setiap semester antara:
a. UAKPB dengan KPKNL.
b. UAPPB-W dengan Kanwil Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
c. UAPPB-E1 dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
d. UAPB dengan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara.
Pasal 8
KPA di lingkungan Kementerian yang tidak menyampaikan
laporan keuangan secara berjenjang dan tepat waktu, dikenai
sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pasal 9
Pasal 10
UAPPA/B Wilayah untuk dana dekonsentrasi/tugas pembantuan
menjalankan tugas dan fungsinya sampai dengan UAPPA/B
Wilayah dana dekonsentrasi/tugas pembantuan yang menjadi
tugas dan tanggung jawab gubernur/bupati/walikota terbentuk.
Pada saat Peraturan Menteri ini mulai berlaku, Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 31 Tahun 2006 tentang Unit
Akuntansi dan Pelaporan Keuangan di Lingkungan Departemen
Pendidikan Nasional sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 3 Tahun 2011
dinyatakan tidak berlaku.
PENGIRIMAN LAPORAN KEUANGAN SEMESTER DAN TAHUNAN
1. Laporan Semester I
Unit Organisasi Diterima Proses dan Dikirim dari Waktu
Rekonsiliasi Pengiriman
UAKPA/B - - 10 Juli 2XX1 2 hari
UAPPA/B-W 12 Juli 2XX1 3 hari 15 Juli 2XX1 2 hari
UAPPA/B-E1 17 Juli 2XX1 3 hari 20 Juli 2XX1 2 hari
UAPA/B 22 Juli 2XX1 3 hari 26 Juli 2XX1
Menkeu cq. 26 Juli 2XX1 - - -
Dirjen PBN/KN
2. Laporan Tahunan
Unit Organisasi Diterima Proses dan Dikirim dari Waktu
Rekonsiliasi Pengiriman
UAKPA/B - - 20 Januari 2XX2 3 hari
UAPPA/B-W 23 Januari 2XX2 6 hari 29 Januari 2XX2 3 hari
UAPPA/B-E1 02 Februari 2XX2 6 hari 08 Februari 2XX2 2 hari
UAPA/B 10 Februari 2XX2 17 hari Tanggal terakhir Februari 2XX2
Menkeu cq. Tanggal terakhir - - -
Dirjen PBN/KN Februari 2XX2
Keterangan :
Laporan Keuangan yang disampaikan ke Unit Akuntansi di atasnya adalah Laporan Keuangan yang telah direkonsiliasi dengan KPPN/KPKNL, Kanwil Ditjen PBN/DJKN dan Direktorat Jenderal PBN/KN.
Proses dan Rekonsiliasi termasuk kegiatan penggabungan, rekonsiliasi dan pengiriman.
Tahun 2XX1 adalah untuk tahun anggaran berjalan.
Tahun 2XX2 adalah 1 (satu) tahun setelah tahun anggaran berjalan.