Top Banner
1 SEMESTER VII PROGRAM STUDI PAI FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIPDU JOMBANG Dosen Pengampu: Mujianto Sholichin
32

0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

Jun 30, 2015

Download

Documents

Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

1

SEMESTER VII

PROGRAM STUDI PAI

FAKULTAS AGAMA ISLAM UNIPDU

JOMBANG

TAHUN AKADEMIK 2011/2012

Dosen Pengampu: Mujianto Sholichin

Page 2: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

2

SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

Mata Kuliah : Pengembangan Kurikulum PAI– 3 SKS

Program Studi : S-1 Pendidikan Agama Islam (PAI)

Perguruan Tinggi : FAI Unipdu Jombang

Semester : VII/2011-2012

Dosen Pengampu : Mujianto Sholichin

Deskripsi : Pemahaman dan pembahasan hakekat, fungsi dan tujuan

pendidikan, pengertian dasar kurikulum dan prosedur

pengembangannya serta fungsinya dalam pembangunan nasional;

telaah berbagai faktor yang penting di dalam pengembangan

kurikulum terutama yang terkait dengan perkembangan

kehidupan dan perkembangan ilmu dan teknologi.

Tujuan : Meningkatkan pemahaman dan kemampuan mahasiswa dalam

bidang pendidikan dan implikasinya dalam pengembangan kualitas

manusia; serta memahami pengertian dasar kurikulum dan teknik

pengembangannya dengan mempertimbangkan beberapa faktor

yang mendasarinya.

Program Kegiatan

No. Acara Kegiatan dalam tiap pertemuan

1.

2.

Pertemuan ke 1 s.d 2

1) Pembahasan tentang visi bangsa Indonesia dan misi pembangunan

nasional, pengertian dasar pendidikan dan fungsinya bagi

pembangunan manusia dan masyarakat/bangsa.

2) Penjabaran visi dan misi pembangunan menjadi visi dan misi

pendidikan nasional sampai dengan visi dan misi penyelenggaraan

pendidikan secara institusional/kelembagaan.

3) Analisis keterkaitan secara fungsional antara visi/misi

pembangunan nasional, tujuan pendidikan nasional, dan visi/misi

lembaga pendidikan sebagai penyelenggara pendidikan.

4) Tugas: Mahasiswa membuat analisis sebagaimana isi butir (3)

dengan mengambil contoh salah satu lembaga pendidikan.

Pertemuan 3 s.d 4

1) Pembahasan tentang pengertian kurikulum, organisasi kurikulum

dan berbagai komponen yang perlu dipertimbangkan dalam suatu

kurikulum.

2) Pembahasan tentang keterkaitan antara pendidikan, kurikulum,

pendekatan pembelajaran, evaluasi/assessment.

Page 3: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

3

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

3) Pembahasan tentang berbagai kebijakan pendidikan, khususnya

yang terkait dengan penyelenggaraan pendidikan (isi kurikulum dan

berbagai pendekatan pembelajaran yang digunakan) sehubungan

dengan pencapaian tujuan pendidikan nasional.

4) Kurikulum, politik pendidikan dan globalisasi.

5) Tugas: Mahasiswa menulis tentang kurikulum yang dikaitkan

dengan otonomi pendidikan dan otonomi daerah.

Pertemuan 5

1) Kurikulum dan kehidupan manusia: tinjauan dari aspek ekonomi dan

sosial budaya.

2) Perkembangan IPTEK dan kurikulum

3) Tugas: Mahasiswa menulis tentang permasalahan kurikulum

dikaitkan dengan perkembangan IPTEK

Pertemuan 6-7

1) Perencanaan kurikulum dan jenjang pendidikan.

2) Kurikulum dan jenjang pendidikan: analisis psikologis dan tujuan

pendidikan.

3) Paradigma kurikulum.

4) Organisasi kurikulum dan pendekatan pelaksanaannya.

5) Tugas: Mahasiswa membuat analisis tentang keterkaitan

organisasi kurikulum dan otonomi pendidikan dan atau/otonomi

daerah dan jenjang pendidikan.

Pertemuan 8

1) Berbagai problematika/permasalahan pengembangan kurikulum di

Indonesia.

2) Tugas: Mahasiswa menulis tentang berbagai problematika up to date yang berkaitan dengan pengembangan kurikulum di

Indonesia secara institusional/kelembagaan.

Pertemuan 9

KTSP SD/MI

Pertemuan 10

KTSP SMP/MTS

Pertemuan 11

KTSP SMA/MA

Pertemuan 12

1) Kurikulum Madrasah Diniyah

2) Kurikulum Taman Pendidikan Qur‟an (TPQ)

Page 4: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

4

10.

11.

Pertemuan 13

1) Pengembangan Silabus dan Pengembangan Diri

2) Kurikulum PAUD dan Home Schooling Group

Pertemuan 14

1) Kecakapan Hidup

2) Peraturan Pemerintah, Keputusan Menteri. Undang-undang &

Peraturan Pemerintah terkait Pendidikan dan Kurikulum

Sistem Perkuliahan:

Perkuliahan dilakukan dengan penyajian garis besar materi, dilanjutkan

dengan diskusi dan mahasiswa menyajikan hasil analisisnya di dalam diskusi

tersebut.

Evaluasi:

Hasil tugas tiap penggalan/pertemuan, UTS, Presensi kehadiran dan UAS.

Kampung Damai Janti Jogoroto Jombang, 17 Ramadlan 1432 H

Dosen Pengampu Mujianto Sholichin

إذا مل تستطع أن تنظر أمامل ألّن مستقبلل مظلم

ل مؤملومل تستطع أن تنظر خلفل ألّن ماضي

فاوظر إىل األعلى ... فئن ىناك مه

حيبل ... يعتنى بل ... حيميل

ينصرك ... يسمعل ... يراك

اهلل

ما أخر منل إاّل ليعطيل

ليضحكلوما أبكاك إاّل

وما حرمل إاّل ليتفضل عليل

وما إبتالك إاّل ألّوو حيبل

سبحان اهلل وحبمده ... سبحان اهلل العظيم

Page 5: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

5

PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengertian Pengembangan secara Umum

• Kata “pengembangan” secara ethimologi yaitu berarti proses, cara,

perbuatan mengembangkan.

• Secara Istilah, kata “pengembangan” menunjukkan pada suatu kegiatan

menghasilkan suatu alat atau cara yang baru, di mana selama kegiatan

tersebut penilaian dan penyempurnaan terhadap alat dan cara terus

dilakukan (dikembangkan).

• Istilah pengembangan dalam pendidikan menunjukkan suatu proses

perubahan secara bertahap ke arah tingkat yang lebih tinggi dan meluas

serta mendalam. Pada akhirnya secara menyeluruh dapat tercipta suatu

kesempurnaan/kematangan.

• Proses pengembangan terjadi karena adanya faktor “perubahan struktur”.

Struktur secara normal muncul bersamaan dengan fungsi. Struktur

dipahami sebagai suatu pola sosial yang memiliki fungsi, sebagaimana

sebuah pola benar-benar beroperasi pada sebuah sistem.

Pengertian Kurikulum secara Umum

• Kata “kurikulum” berasal dari bahasa Yunani “currere” yang berati “jarak

tempuh lari” mulai start sampai finish. Pada tahun 1955 kurikulum

dipahami dalam bidang pendidikan dengan arti sejumlah mata pelajaran di

suatu perguruan.

• Dalam istilah dunia pendidikan kontemporer, secara umum arti kurikulum

dapat didefinisikan sebagai kumpulan mata pelajaran atau pengetahuan

yang harus dipelajari oleh siswa. Kurikulum merupakan alat yang sangat

penting dalam keberhasilan suatu pendidikan, tanpa adanya kurikulum yang

baik dan tepat maka akan sulit dalam mencapai tujuan dan sasaran tujuan

yang dicita-citakan. Oleh karenanya kurikulum mempunyai kedudukan

sentral dalam seluruh proses pendidikan. Kurikulum mengarahkan segala

bentuk aktifitas pendidikan demi tercapainya tujuan-tujuan pendidikan.

• Kurikulum juga dapat didefinisikan sebagai seperangkat rencana dan

pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk

mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Pengembangan Kurikulum PAI

• Pengembangan Kurikulum PAI adalah pengembangan kurikulum

yg dirancang berdasarkan dalil Al-Qur‟an dan Al-Hadith, yg

bertujuan agar manusia mendapat kesejahteraan di dunia dan

tetap dekat kepada Khaliknya.

• Kurikulum Pend. Islam menyangkut jenis mata pelajaran yg

diberikan kepada siswa yg terhimpun dlm Kurikulum Pendidikan

Islam.

Page 6: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

6

Pijakan Teori Pengembangan dalam bidang ilmu-ilmu Sosial (termasuk

Pendidikan)

• Teori pengembangan dalam ilmu-ilmu sosial termasuk pendidikan yang

dalam konteks ini adalah kurikulum pendidikan dalam manajemen &

pengembangannya menganut madhab voluntarisme (fakultatif/adanya

unsur kesengajaan terhadap pengembangannya).

• Teori pengembangan pertama kali diusung oleh Anthony Giddens dalam

bukunya Central Problems in Social Theory yang diterbitkan di London

pada tahun 1979.

• Giddens menyatakan: “Proses pengembangan terjadi karena adanya faktor

perubahan struktur. Struktur secara normal muncul bersamaan dengan

fungsi. Struktur dipahami sebagai suatu pola sosial yang memiliki fungsi,

sebagaimana sebuah pola benar-benar beroperasi pada sebuah sistem”.

• Dikemudian hari teori ini lebih lazim dikenal orang dengan TEORI

STRUKTURASI.

Teori Strukturasi Anthony Giddens • Munculnya teori strukturasi disebabkan tidak adanya "theory of action" (

teori tindakan, perbuatan atau tingkah laku) di dalam ilmu-ilmu sosial

• Dalam literature filsafat kita memang menemukan banyak kajian tentang

tingkah laku dilihat dari sisi tujuan-tujuan (purposes), alasan (reasons)

atau motivasi akan tetapi selama ini tidak berpengaruh pada ilmu-ilmu

sosial. Ini dapat dimaklumi karena filsafat tingkah laku tidak memberikan

perhatian terhadap issu sentral dalam ilmu sosial. Yakni "analisis

institusional, power, ataupun perubahan sosial”.

• Pada sisi lain, madzhab fungsionalisme dan Marxisme Ortodox melihat

tingkah laku dari sudut determinisme sosial dan mengabaikan "social actors" yang tingkah lakunya seyogyanya harus dijelaskan.

• Sebagai lawan determinisme adalah madzhhab voluntarisme, akan tetapi

menggabungkan dua madzhab tersebut tetap tidak memadai untuk

menjelaskan tingkah laku yang menjadi issu sentral ilmu sosial. Kajian

yang memadai menyangkut human agency, manusia sebagai pelaku

perbuatan, harus menempatkan tingkah laku dalam perjalanan waktu yang

terjadi di tempat tertentu.

• Theori strukturasi adalah dualisme antara tipe voluntaristik dan

deterministik, atau dualisme individual dan masyarakat, dualisme subyek-

obyek, dualism agen dan struktur yang secara bersama membentuk social-

practices.

• Pusat perhatian dari teori strukturasi ini pada “duality of structure”.

Yang dimaksud dengan konsep "the duality of structure" adalah bahwa

structural properties dalam sistem sosial dijelaskan sebagai medium dan

sebagai hasil (outcome) dari social-practices yang membentuk sistem itu

sendiri.

Beberapa konsep atau istilah teori strukturasi a. Social structure, duality of structure, structural properties, rules and

resources include wealth, private property; education advantage,

occupational position;

b. Dimenasions of interaction (interaction, modality, structure);

c. interaction (communication, power, sanction);

Page 7: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

7

d. modality (interpretatie scheme, facility, norm).

e. Authorisation, allocation;

f. Contradiction, conflict, interest, ideology, decision-making, class

dominant;

g. Social reproduction, social change, historicity.

Pemahaman Pengembangan secara Luas menurut Teori Strukturasi Anthony Giddens • In analysing the conditions of social reproduction, of stability and

change in society, Giddens suggesses to give attention the essential

importance of tradition and routinisation in social life;

• Change is in principle involved with social reproduction. Change or its

potentiality is thus inherent in all moments of social reproduction.

• Stability means continuity over time. A stable social order is one in which

there is a close similarity between how things are now and how they used

to be in the past;

• Paramaters of change; historicity and deroutinisation.

• Rationalization of action is the fundamental component of social activity

in the historical context.

• Every member of society must know in both practical and discursive

modes, a great deal about the workings of the society by virtue of his

participation in it; such knowledengane is incorporated as an element in

the production and reproduction of that society via the duality of

structure i.e, between individuality and colletivity, agent and structure.

Teori lain tentang fungsionalism-struktural

• Ideolog teori ini adalah Percy S. Cohen dalam bukunya Modern Social

Theory;

• Buku ini lebih memfokuskan pada teori analisis fungsional dan kurang atau

tidak memberikan perhatian pada analisis structural.

Page 8: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

8

PERJALANAN KURIKULUM NASIONAL

(PADA PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH) DI INDONESIA

Selayang Pandang

• Dalam perjalanan sejarah sejak tahun 1945, kurikulum pendidikan nasional

telah mengalami perubahan, yaitu pada tahun 1947, 1952, 1964, 1968,

1975, 1984, 1994, dan direncanakan pada tahun 2004. Perubahan tersebut

merupakan konsekuensi logis dari terjadinya perubahan sistem politik,

sosial budaya, ekonomi, dan iptek dalam masyarakat berbangsa dan

bernegara. Sebab, kurikulum sebagai seperangkat rencana pendidikan perlu

dikembangkan secara dinamis sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang

terjadi di masyarakat. Semua kurikulum nasional dirancang berdasarkan

landasan yang sama, yaitu Pancasila dan UUD 1945, perbedaanya pada

penekanan pokok dari tujuan pendidikan serta pendekatan dalam

merealisasikannya.

Kurikulum 1968 dan sebelumnya

• Awalnya pada tahun 1947, kurikulum saat itu diberi nama Rentjana

Pelajaran 1947.

• Tahun 1947 kurikulum pendidikan di Indonesia masih dipengaruhi sistem

pendidikan kolonial Belanda dan Jepang (pengganti sistem pendidikan

kolonial Belanda).

• Karena suasana kehidupan berbangsa saat itu masih dalam semangat juang

merebut kemerdekaan maka pendidikan sebagai development conformism

lebih menekankan pada pembentukan karakter manusia Indonesia yang

merdeka dan berdaulat dan sejajar dengan bangsa lain.

Kurikulum 1968 dan sebelumnya

• Rentjana Pelajaran 1947, pada tahun 1952 mengalami penyempurnaan &

diberi nama Rentjana Pelajaran Terurai 1952.

• Kurikulum ini sudah mengarah pada suatu sistem pendidikan nasional.

• Ciri dari kurikulum 1952 ini bahwa setiap rencana pelajaran harus

memperhatikan isi pelajaran yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-

hari.

Kurikulum 1968 dan sebelumnya

• Menjelang tahun 1964 kurikulum pendahuluan disempurnakan menjadi

Kurikulum Pendidikan 1964.

• Ciri dari kurikulum 1964 ini adalah bahwa pemerintah mempunyai keinginan

agar rakyat mendapat pengetahuan akademik untuk pembekalan pada

jenjang SD, sehingga pembelajaran dipusatkan pada program

Pancawardhana, yaitu pengembangan moral, kecerdasan, emosional/artistik,

kepribadian, dan jasmani.

Page 9: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

9

Kurikulum 1968 dan sebelumnya

• Kurikulum 1964 diperbaharui dengan Kurikulum 1968.

• Terjadi perubahan struktur kurikulum pendidikan dari Pancawardhana

menjadi pembinaan jiwa pancasila, pengetahuan dasar, dan kecakapan

khusus. Kurikulum 1968 merupakan perwujudan dari perubahan orientasi

pada pelaksanaan UUD 1945 secara murni dan konsekuen.

• Kurikulum 1968 bertujuan bahwa pendidikan ditekankan pada upaya

membentuk manusia Pancasila sejati, kuat, dan sehat jasmani,

mempertinggi kecerdasan dan keterampilan jasmani, moral, budi pekerti,

dan keyakinan beragama.

• Isi pendidikan diarahkan pada kegiatan mempertinggi kecerdasan dan

keterampilan, serta mengembangkan fisik yang sehat dan kuat.

Kurikulum 1975

Kurikulum 1975 sebagai pengganti kurikulum 1968, dengan pendekatan: • Berorientasi pada tujuan

• Menganut pendekatan integrative/terpadu

• Menekankan kepada efisiensi dan efektivitas daya dan waktu.

• Menganut pendekatan sistem instruksional, dikenal dengan Prosedur

Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI).

• Sistem yang senantiasa mengarah kepada tercapainya tujuan yang

spesifik, dapat diukur dan dirumuskan dalam bentuk tingkah laku siswa.

• Dipengaruhi psikologi tingkah laku dengan menekankan kepada stimulus

respon (rangsang-jawab) dan latihan (drill).

Sebab perubahan kurikulum 1975 ke kurikulum 1984: • Beberapa unsur dalam GBHN 1983 yang belum tertampung ke dalam

kurikulum pendidikan dasar dan menengah

• Terdapat ketidakserasian antara materi kurikulum berbagai bidang studi

dengan kemampuan siswa

• Terdapat kesenjangan antara prog kurikulum dan pelaksanaannya di

sekolah

• Terlalu padatnya isi kurikulum yang harus diajarkan hampir di setiap

jenjang.

• Pelaksanaan Pendidikan Sejarah Perjuangan Bangsa (PSPB) sebagai bid

pendidikan yang berdiri sendiri mulai dari tingkat kanak-kanak hingga

sekolah menengah tingkat atas & Pendidikan Luar Sekolah.

• Pengadaan program studi baru (seperti di SMA) untuk memenuhi

kebutuhan perkembangan lapangan kerja.

Kurikulum 1984 memiliki ciri: • Berorientasi kepada tujuan instruksional (tujuan apa yang harus dicapai

siswa).

• Menggunakan pendekatan cara belajar siswa aktif (CBSA). CBSA:

pendekatan pengajaran siswa untuk aktif terlibat secara fisik, mental,

intelektual, dan emosional (ranah kognitif, afektif, & psikomotor.

• Materi pelajaran dikemas dengan pendekatan spiral (pengemasan bahan

ajar berdasarkan kedalaman dan keluasan materi pelajaran). Semakin tinggi

kelas dan jenjang sekolah, semakin dalam dan luas materi pelajaran yang

diberikan.

Page 10: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

10

• Menanamkan pengertian terlebih dahulu sebelum diberikan latihan. Konsep-

konsep yang dipelajari siswa harus didasarkan kepada pengertian, baru

kemudian diberikan latihan setelah mengerti.

• Materi disajikan berdasarkan tingkat kesiapan atau kematangan siswa.

Pada jenjang sekolah dasar harus melalui pendekatan konkret,

semikonkret, semiabstrak, dan abstrak dengan menggunakan pendekatan

induktif dari contoh-contoh ke kesimpulan. Dari yang mudah menuju ke

sukar dan dari sederhana menuju ke kompleks.

• Menggunakan pendekatan keterampilan proses (pembentukkan

keterampilan, memperoleh pengetahuan dan mengkomunikasikan

perolehannya).

• Kurikulum 1994 sebagai penyempurnaan kurikulum 1984 dan dilaksanakan

sesuai dengan Undang-undang no. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan

Nasional

Ciri-ciri kurikulum 1994

• Menggunakan sistem caturwulan

• Pembelajaran lebih menekankan materi pelajaran yang cukup padat

(berorientasi kepada materi pelajaran/isi)

• Bersifat populis, yaitu yang memberlakukan satu sistem kurikulum untuk

semua siswa di seluruh Indonesia.

• Menggunakan strategi yang melibatkan siswa aktif dalam belajar, baik

secara mental, fisik, dan sosial.

• Pengajaran yang menekankan pada pemahaman konsep dan pengajaran yang

menekankan keterampilan menyelesaikan soal dan pemecahan masalah.

• Pengajaran dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak, dari hal yang mudah

ke hal yang sulit, dan dari hal yang sederhana ke hal yang komplek.

• Pengulangan-pengulangan materi yang dianggap sulit sebagai pemantapan

pemahaman siswa.

Problem Pelaksanaan Kurikulum 1994

• Beban belajar siswa terlalu berat karena banyaknya mata pelajaran dan

banyaknya materi/substansi setiap mata pelajaran

• Materi pelajaran dianggap terlalu sukar karena kurang relevan dengan

tingkat perkembangan berpikir siswa, dan kurang bermakna karena kurang

terkait dengan aplikasi kehidupan sehari-hari.

Suplemen Kurikulum 1994

• Penyempurnaan kurikulum secara terus menerus sebagai upaya

menyesuaikan kurikulum dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, serta tuntutan kebutuhan masyarakat.

• Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk mendapatkan proporsi yang

tepat antara tujuan yang ingin dicapai dengan beban belajar, potensi siswa,

dan keadaan lingkungan serta sarana pendukungnya.

Page 11: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

11

• Penyempurnaan kurikulum dilakukan untuk memperoleh kebenaran

substansi materi pelajaran dan kesesuaian dengan tingkat perkembangan

siswa.

• Penyempurnaan kurikulum mempertimbangkan berbagai aspek terkait,

seperti tujuan materi, pembelajaran, evaluasi, dan sarana/prasarana

termasuk buku pelajaran.

• Penyempurnaan kurikulum tidak mempersulit guru dalam

mengimplementasikannya dan tetap dapat menggunakan buku pelajaran dan

sarana prasarana pendidikan lainnya yang tersedia di sekolah.

Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) Versi Tahun 2002 dan 2004 • KBK merupakan perangkat rencana dan pengaturan tentang kompetensi dan

hasil belajar yang harus dicapai siswa, penilaian, kegiatan belajar mengajar,

dan pemberdayaan sumber daya pendidikan dalam pengembangan kurikulum

sekolah;

• KBK berorientasi pada: (1) hasil dan dampak yang diharapkan muncul pada

diri siswa melalui serangkaian pengalaman belajar yang bermakna, dan (2)

keberagaman yang dapat dimanifestasikan sesuai dengan kebutuhannya

Ciri Pendidikan berbasis Kompetensi

• Pemilihan kompetensi yang sesuai;

• Spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan

pencapaian kompetensi;

• Pengembangan sistem pembelajaran.

Ciri-ciri KBK ver 2002-2004

• Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual

maupun klasikal;

• Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman;

• Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode

yang bervariasi;

• Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang

memenuhi unsur edukatif;

• Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya

penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

Landasan KBK– Versi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 2006

• Sebagai implementasi Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan ke dalam sejumlah peraturan antara

lain Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan;

Page 12: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

12

• Peraturan Pemerintah ini memberikan arahan tentang perlunya disusun dan

dilaksanakan delapan standar nasional pendidikan, yaitu: (1)standar isi,

(2)standar proses, (3)standar kompetensi lulusan, (4)standar pendidik dan

tenaga kependidikan, (5)standar sarana dan prasarana, (6)standar

pengelolaan, standar pembiayaan, dan (7)standar penilaian pendidikan.

Arah KBK ver KTSP 2006

• Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, pemerintah telah menggiring

pelaku pendidikan untuk mengimplementasikan kurikulum dalam bentuk

kurikulum tingkat satuan pendidikan, yaitu kurikulum operasional yang

disusun oleh dan dilaksanakan di setiap satuan pendidikan.

Ciri KBK – Versi KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) 2006

• Menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual

maupun klasikal.

• Berorientasi pada hasil belajar (learning outcomes) dan keberagaman.

• Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode

yang bervariasi.

• Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi juga sumber belajar lainnya yang

memenuhi unsur edukatif.

• Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya

penguasaan atau pencapaian suatu kompetensi.

Perbedaan KBK ver 2002-2004 dengan KBK ver KTSP

• Sekolah diberi kewenangan penuh menyusun rencana pendidikannya dengan

mengacu pada standar-standar yang telah ditetapkan, mulai dari tujuan,

visi-misi, struktur dan muatan kurikulum, beban belajar, kalender

pendidikan, hingga pengembangan silabusnya.

KEBIJAKAN UMUM PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengembangan kurikulum merupakan proses dinamik dan menyeluruh yang

berkaitan dengan kebijakan nasional di bidang pendidikan, sesuai dengan visi,

misi, dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Kebijakan umum:

• Keseimbangan etika, logika, estetika dan kinestika

• Kesamaan memperoleh kesempatan

• Memperkuat identitas nasional

• Menghadapi abad pengetahuan

• Menyongsong tantangan teknologi informasi & komunikasi

• Mengembangkan keterampilan hidup

• Mengitegrasikan unsur-unsur penting ke dalam kurikulum

Page 13: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

13

• Pendidikan alternatif

• Berpusat pada anak sebagai pembangunan pengetahuan

• Pendidikan multikultur

• Penilaian berkelanjutan

• Pendidikan sepanjang hayat

Masalah-hambatan dan Hambatan Pengembangan Kurikulum

• Masih sering terjadi perbedaan persepsi visi & misi yang hendak dicapai

oleh institusi pendidikan baik di jenjang dasar maupun jenjang sekolah

menengah

• Lahirnya gagasan desentralisasi dalam pengembangan kurikulum sebagai

akibat desentralisasi pend tidak disertai dengan buku acuan yang jelas

• Tim perekayasa kurikulum masih terpusat di tingkat pusat

• Belum berorientasi pada kepentingan siswa sebagai subjek tetapi mereka

sebagai objek.

• Bersifat sentralistik, kurang memberdayakan peran sekolah & partisipasi

masyarakat

• Tidak dilandasi filsafat pendidikan yang memberikan ide dasar dalam

mewujudkan tujuan pendidikan.

• Lebih mengarah pada kepentingan politis dan keinginan administrator

tingkat pusat

• Kurang memperhatikan kesinambungan proses belajar dari tingkat SD

hingga PT

• Guru-guru tidak memiliki dokumen kurikulum yang memadai

• Kurangnya koordinasi antara pusat SLTP/MTs & SMU/MA.

Masalah-masalah dan Hambatan Monitoring dan Evaluasi

• Kegiatan monitoring di lapangan oleh pejabat yang berwenang hanya

sebatas mengamati, tanpa instrumen penjaringan informasi yang penting

• Pemahaman terhadap konsep evaluasi kurikulum oleh pihak pelaksana

pendidikan masih kurang baik

• Sistem evaluasi tidak mendukung tercapainya tujuan instruksional

• Evaluasi dilakukan Topdown, seragam kurang memperhatikan keragaman &

potensi yang berbeda

• Evaluasi kurikulum masih belum dipahami sebagai bagian yang penting dalam

sistem kurikulum

• Masih simpang siurnya pemahaman kurikulum antara pelaksana/guru dengan

pihak yang berwenang melakukan monitoring

• Standar evaluasi belum ditetapkan secara jelas dan tegas sehingga kriteria

pencapaian yang harus dicapai oleh setiap lembaga pendidikan maupun

daerah di berbagai wilayah menjadi heterogen

Page 14: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

14

Masalah-masalah dan Hambatan Pelaksanaan Kurikulum

• Strategi pembelajaran tidak relevan dengan tujuan institusional

• Sarana prasarana penunjang minim & kualitas SDM kurang kreatif &

inovatif

• Masih sebatas pd sosialisasi nilai & pola hafalan trhdp materi yang ada

dalam kurikulum

• Dominasi Tatap Muka (TM), siswa kurang aktif, mengabaikan keterampilan

dan pemahaman konsep-konsep yang dibutuhkan untk kehidupan siswa di

masa mendatang

• Guru & Personel sekolah sulit mengubah pola pikir lama ke pola pikir baru

sesuai perkembangan kurikulum

• Tidak semua pihak yang ada di lapangan “Well Come” terhadap kurikulum

baru, bahkan ada yang apatis.

KONSEP PENGEMBANGAN KURIKULUM

Konsep Pengemb Kurikulum meliputi berbagai pengertian kurikulum, perekayasaan kurikulum, dan asas pengemb kurikulum

Pengertian Kurikulum

Program pendidikan yang disediakan oleh sekolah bagi siswa. Kurikulum tidak

terbatas pada sejumlah mata pelajaran namun meliputi segala sesuatu yang

dapat mempengaruhi perkembangan siswa seperti: bangunan sekolah, alat

pelajaran, perlengkapan sekolah, perpustakaan, karyawan tata usaha, gambar-

gambar, halaman sekolah dan lain-lain.

Kurikulum Dikaji dari Berbagai Aspek

• Kurikulum berkenaan dengan fungsi: untuk calon warga negara,

anggota/pembentuk keluarga, anggota masyarakat, anggota profesi dan

lain-lain.

• Kurikulum disediakan untuk siswa, karenanya harus mempertimbangkan

aspek perkembangan, kemampuan, intelegensi, kebutuhan, minat, &

permasalah yang dihadapi siswa (bersumber & sesuai dengan lingkungan

anak).

• Isi kurikulum disusun dalam bentuk prograj pengajaran bidang studi

berdasarkan tujuan yang dilihat dari segi aspek 1) hakikat manusia, 2)

tuntutan dalam pembangunan, 3) tuntutan bagi setiap warga negara dengan

nilai-nilai dasar dalam konstitusi, aspirasi pemerintah, masyarakat &

kebudayaan nasional

• Melaksanakan kurikulum dengan pendekatan metodologi pengajaran/ilmu

tentang metode-metode, seperti metode problem solving, diskusi dan lain-

lain

• Mengetahui hasil kurikulum dengan sistem evaluasi: dilakukan oleh guru

Page 15: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

15

Pokok Pikiran Kurikulum

• Merupakan suatu perencanaan.

• Merupakan pengaturan (sistematika & struktur).

• Berisikan isi & bahan pelajaran.

• Mengandung cara/strategi/metode penyampaian pengajaran.

• Merupakan pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

• Kurikulum dimaksudkan untuk mencapai tujuan pendidikan.

• Kurikulum adalah suatu alat pendidikan.

Perekayasaan Kurikulum

• Perekayasaan kurikulum dilaksanakan dalam situasi nyata di sekolah

melalui proses konstruksi kurikulum, pengembangan kurikulum & implementasi kurikulum.

• Konstruksi Kurikulum: proses pembuatan keputusan yang menentukan

hakikat & rancangan kurikulum.

• Pengemb kurikulum: prosedur pelaksanaan pembuatan konstruksi

kurikulum.

• Implementasi kurikulum: proses pelaksanaan kurikulum yang dihasilkan

oleh konstruksi dan pengembangan kurikulum.

Asas Pengembangan Kurikulum

• Asas keimanan & ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa;

• Asas demokrasi Pancasila;

• Asas Keadilan & Pemerataan pendidikan;

• Asas keseimbangan, keserasian & keterpaduan;

• Asas hukum yang berlaku;

• Asas kemandirian & pembentukan manusia mandiri;

• Asas nilai-nilai kejuangan bangsa;

• Asas pemanfaatan, pengembangan, penciptaan IPTEK

Kesimpulan

• Pengembangan kurikulum merupakan proses dinamik dan menyeluruh yang

berkaitan dengan kebijakan nasional di bidang pendidikan, sesuai dengan

visi, misi, dan strategi pembangunan pendidikan nasional.

• Masalah-masalah dalam proses pengembangan kurikulum (perencanaan,

pelaksanaan, monitoring dan evaluasi) menjadi dasar pemikiran perlunya

manajemen pengembangan kurikulum, baik dalam perencanaan maupun

implementasi kurikulum secara operasional.

• Konsep pengembangan kurikulum meliputi berbagai pengertian kurikulum,

perekayasaan kurikulum, dan asas pengembangan kurikulum

Page 16: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

16

ADMINISTRASI DAN SUPERVISI PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pendahuluan

• Aministrasi dan supervisi adalah dua bidang tugas dalam penyelenggaraan

pendidikan yang saling membutuhkan dalam usaha meningkatkan pelayanan

pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan secara efektif.

• Tujuan utama dari administrasi ialah mengorganisasikan dan

mengoperasikan tugas sekolah sehingga pengajaran dapat berjalan

sebagaimana mestinya. Sedangkan supervisi berkaitan dengan tugas kepala

sekolah dalam memberikan motivasi terhadap perbaikan kurikulum

Administrasi Kurikulum

Konsep-konsep Pokok Rumusan Administrasi

• Administrasi sebagai suatu proses keseluruhan;

• Manusia yang terlibat dalam proses Administrasi;

• Proses Administrasi senantiasa bertujuan;

• Pada prinsipnya Administrasi dilaksanakan dalam bentuk kerjasama;

• Proses Administrasi memerlukan dukungan peralatan dan perlengkapan

(waktu, tempat & materi).

Administrasi dalam Sistem Sekolah

Terdiri 5 (Program) Kegiatan:

• Program instruksional/pembelajaran;

• Personal sekolah;

• Dukungan logistik;

• Perencanaan, seperti rencana tahunan, triwulan, bulanan, mingguan;

• Hubungan dengan pihak luar (external relation), seperti orang tua siswa,

instansi pemerintah, badan usaha swasta, dan masyarakat.

Pendekatan Administrasi Kurikulum

• Pendekatan produktif, demokrasi & humanistik;

• Pendekatan sistemik (klasik), romantik & modern;

• Pendekatan direktif, in service, dan sistemik.

Supervisi Kurikulum

• Suatu sistem, yakni menerapkan berbagai komponen yang saling

berhubungan dalam rangka mencapai tujuan pendidikan yang telah

ditentukan sebelumnya.

Page 17: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

17

Fungsi Supervisi Kurikulum

• Fungsi edukatif: mendidik guru lebih baik kualitasnya & profesional;

• Fungsi kurikuler: pelaksanaan pengajaran menjadi lebih efektif;

• Fungsi kepembimbingan: membantu guru-guru dalam mengatasi

kesulitannya;

• Fungsi administratif: kegiatan kepengawasan & kepemimpinan terhadap

organisasi guru-guru;

• Fungsi pengabdian: pengabdian supervisor/kepala sekolah terhadap

kepentingan sekolah.

Ciri-ciri Supervisi Kurikulum

• Supervisi adalah proses perbaikan pengajaran dengan cara bekerjasama

dengan orang-orang yang bekerjasama dengan para siswa;

• Supervisi memudahkan para siswa belajar;

• Supervisi dan supervisor berpijak pada dasar, membantu situasi belajar

bagi siswa;

• Supervisi merupakan suatu proses penyuluhan orang-orang dengan cara

yang kreatif dalam rangka memecahkan masalah.

Supervisi & Perbaikan Kurikulum

• Titik tolak dari perbaikan kurikulum sekolah bersumber dari “GURU”.

• Usaha perbaikan pengajaran & kurikulum berhubungan dengan pertanyaan:

peranan guru sebagai pendidik profesional, kemampuan guru profesional,

guru & perbaikan kurikulum, dan hubungan antara guru dan administrator,

siswa dan orang tua murid.

• Jadi, guru/pendidik disamping memahami dirinya sendiri, siswa &

masyarakat juga harus memiliki kemampuan yang berkenaan dengan fungsi

pengajaran.

Kemampuan Guru Profesional

• Explaining, informing, showing how;

• Initiating, directing, administering;

• Unifying the Group;

• Giving security;

• Clarifying attitudes, beliefs problem;

• Diagnosing learning problems;

• Making curriculum materials;

• Evaluating, recording, reporting:

• Enriching community activities;

• Organizing & arranging classroom;

• Participating in school activities;

• Participating in profesional & civic life.

Page 18: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

18

DASAR-DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM

Konsep Dasar Pengertian Kurikulum:

• Kurikulum sebagai rencana pembelajaran.

• Kurikulum sebagai pengalaman belajar.

• Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan

bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar.

Kurikulum terbagi 4 jenis:

• The Hidden Curriculum (kurikulum tersembunyi): merupakan kurikulum

yang tidak tertulis (the latens curriculum) yang dimunculkan sebagai efek

dari milieu sosial, atau karena tugas sekolah yang mengakibatkan pengaruh

yang tidak diharapkan.

• The Actual Curriculum (kurikulum nyata) yang ditafsirkan sebagai siswa

mengalami secara aktual dan guru guru mengajarkan secara aktual.

• A Whole Curriculum (Kurikulum Keseluruhan) adalah Program sekolah yang

menyeluruh, seimbang, dan koherensi, menyeluruh berarti semua

pengalaman yang direncanakan dan dibimbing oleh sekolah.

• The Public Curriculum adalah yang didasarkan pada kebutuhan mendasar

dan konkrit yang harus diperbuat dan dipelajari oleh siswa di sekolah, yang

dianggap efektif dan bermakna bagi publik luas.

Komponen-komponen Kurikulum:

• Komponen tujuan;

• Materi;

• Metode;

• Evaluasi

Peran Kurikulum:

• Konservatif/kolot/mengikat penuh;

• Evaluatif;

• Kreatif;

Fungsi Kurikulum:

• Penyesuaian;

• Pengintegrasian;

• Deferensiasi;

• Persiapan:

• Pemilihan:

• Diagnostik.

Page 19: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

19

Pendekatan-pendekatan Kurikulum:

• Pendekatan mata pelajaran;

• Pendekatan interdisipliner;

• Pendekatan integratif;

• Pendekatan sistem.

Faktor-faktor yang melandasi Pengembangan Kurikulum

• Filsafat & Tujuan Pendidikan Nasional:

• Sosial Budaya;

• Perkembangan siswa;

• Keadaan lingkungan;

• Kebutuhan pembangunan;

• Perkembangan IPTEK

• Landasan manajerial yakni saling pengaruh mempengaruhi dan keseluruhan

merupakan suatu sistem.

Hambatan-hambatan dalam Pengembangan Kurikulum

• Terletak pada guru yang kurang berpartisipasi dalam pengemb kurikulum,

mungkin karena waktu, beda pendapat dan lain-lain.

• Terletak pada masyarakat yang kurang mendukung baik dukungan materiil

maupun spirituil.

Kajian Lanjut

• Guru diharapkan mampu dan dapat meningkatkan kualitas proses belajar

mengajar, terutama dalam pengembangan kurikulum dalam bentuk: 1)

penetapan tujuan sekolah, 2) penetapan program pendidikan/kurikulum

sekolah, 3) penetapan strategi pelaksanaan.

• Kepala Sekolah harus memiliki kemampuan merumuskan 1) visi dan misi

sekolah, 2) program kurikulum dan kegiatan pendidikan, 3) mengembangkan

sarana pendidikan, 4) mengevaluasi keberhasilan pendidikan yang telah

dilakukan.

• Masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi dengan baik dengan

memberikan dukungan materiil maupun spirituil.

PENGEMBANGAN KOMPONEN-KOMPONEN KURIKULUM

• Pengembangan kurikulum bertalian erat dengan perubahan pola

pendidikan, ialah pendidikan traditional yang berpusat pada mata ajar,

pendidikan progresif yang berproses pada siswa, dan pendidikan yang

berproses pada masarakat.

• Pengembangan komponen-komponen kurikulum, pada umumnya

berdasarkan pada pendekatan tertentu, yakni pendekatan modern,

pendekatan produktif, pendekatan humanistik, pendekatan sistematik

dan sebagainya.

Page 20: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

20

• Komponen tujuan kurikulum berdasarkan pada tujuan pendidikan nasional,

tujuan institusional, tujuan kurikulum. Dalam upaya merumuskan tujuan-

tujuan tersebut pula didasarkan pada kategori kognitif, afektif dan

psokomotorik dari blossom, dkk.

• Komponen siswa dan komponen kemasyarakatan berkembang sari persepsi

bahwa siswa pasif berdasarkan minat dan kebutuhannya. Kebutuhan

masyarakat dan bidang-bidang pekerjaan kemayarakatan juga

berkembangan yang mendasari komponen kurikulum.

• Bentuk dan organisasi kurikulum berkembang dari subject matter curriculum, child centered sampai pada integrated curriculum dan

bentuk-bentuk lainnya.

Kesimpulan

• Komponen siswa dan komponen kemasyarakatan berkembang dari

persepsi bahwa siswa pasif berdasarkan minat dan kebutuhannya.

• Kebutuhan masyarakat dan bidang-bidang pekerjaan kerja

kemasyarakatan juga berkembang yang mendasari komponen kurikulum.

KONSEP MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM

Pengertian Manajemen

• Secara definitif etimologis manajemen berasal dari kata to manage

artinya mengatur

• Manajemen berarti penggunaan sumber daya secara efektif untuk

mencapai sasaran atau pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya

perusahaan atau organisasi.

• Secara etimologis manajemen dalam tataran aplikasi banyak didefinisikan

sebagai proses pengaturan atau pengelolaan untuk pencapain tujuan yang

diharapkan oleh organisasi atau lembaga, dimana dalam pelaksanaannya

tidak bisa dilepaskan dari peran pimpinan sebagai inspirator untuk

mengarahkan sekelompok manusia dalam organisasi atau lembaga.

Fungsi-fungsi Pokok Pimpinan/Manajer

• Dalam proses manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan

oleh seorang manajer atau pimpinan, yaitu : perencanaan (planning),

pengorganisasian (organizing), kepemimpinan (leading), dan pengawasan

(controling).

• Manajemen pengembangan kurikulum merupakan proses sosial yang

berkenaan dengan upaya yang dilakukan dalam rangka pengembangan

kurikulum untuk mencapai tujuan pendidikan. Pembahasan dalam

manajemen pengembangan kurikulum mencakup manajemen dalam

perencanaan kurikulum (curriculum planning) dan manajemen dalam

implementasi kurikulum (curriculum implementation).

Page 21: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

21

• Perkembangan kurikulum merupakan proses dinamika dan menyeluruh

yang berkaitan dengan kebijakan nasional di bidang pendidikan, sesuai

dengan visi, misi, dan strategi pengembangan pendidikan nasional.

Masalah-masalah dalam proses pengembangan kurikulum (perencanaan,

pelaksanaan, monitoring dan evaluasi) menjadi dasar pemikiran perlunya

manajemen pengembangan kurikulum pada dasarnya mencakup konsep-

konsep pengembangan kurikulum.

• Konsep pengembangan kurikulum meliputi berbagai pengertian kurikulum,

perekayasaan kurikulum, dan asas pengembangan kurikulum.

• Konsep manajemen merupakan suatu proses sosial yang berkenaan dengan

keseluruhan usaha manusia dengan bantuan manusia lain serta sumber-

sumber lainnya, menggunakan metode efisien dan efektif untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan sebelumnya. Administrasi sebagai

keseluruhan proses kerjasama antara dua orang manusia atau lebih yang

didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.

• Manajemen pengembangan kurikulum penting berdasarkan berbagai

pertimbangan yang pada gilirannya memerlukan tenaga manejer yang

berkemampuan profesional.

• Ruang lingkup studi/kajian manajemen pengembangan kurikulum

mencakup pokok-pokok dalam proses di mana semua sesuai dengan fungsi-

fungsi manajemen secara komperehensif.

Konsep Sistem Manajemen

• Perilaku manajemen dan peristiwa manajemen berdasarkan pada hukum

sebab akibat. Pendekatan ilmu kealaman memberikan dampak pada

penggunaan teknologi engineering yang pada gilirannya diterapkan dalam

manajemen perusahaan industri.

• Semua tindakan manajemen dan tingkah laku organisasi pada dasarnya

ditentukan dan diatur oleh hukum-hukum normatif. Pelaksanaan fungsi-

fungsi manajemen harus berlandaskan pada hukum normatif tersebut,

yang sekaligus mengatur tatanan hubungan sosial antara manusia dalam

masyarakat.

• Tingkah laku individu dapat berubah sesuai dengan mootivasi dan situasi.

Itu sebabnya, tingkah laku manusia serba mungkin. Ilmu perilaku

dilandasi oleh hukum serba kemungkinan (law of probability). Panndangan

ini juga turut mempengaruhi ilmu manajemen, karena inti dari ilmu

manajemen adalah faktor manusia itu sendiri. Upaya dan hubungan

kerjasama sosial dapat berubah tergantung pada kebutuhan, motivasi,

dan aspirasi individu dalam situasi tertentu pula.

Page 22: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

22

• Manajemen adalah suatu disiplin ilmu, yang memiliki objek studi,

sistematika, metode, dan pendekatan. Dalam kerangka ini, ilmu

manajemen didukung oleh disiplin-disiplin ilmu lainnya. Seperti filsafat,

psikologi, pendidikan, sosiologi, ekonomi, sosial budaya, teknologi, dan

sebagainya. Ilmu manajemen dipengaruhi dan menggunakan hukum

kausalitas, normatif dan probabilitas.

• Manajemen berlangsung dalam suatu proses berkesinambungan secara

sistematik, yang meliputi pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan,

pengorganisasiaan, staffing, pengarahan dan kontrol. Masing-masing

fungsi manajemen tersebut mencakup berapa sub fungsi yang bekerja

secara bergiliran.

• Prespektif manajemen desain struktural meliputi tiga aliran/pandangan,

yakni aliran prinsip-prinsip manajemen universal yang dikelompokkan

menjadi lima kategori ialah struktur, prinsip koordinatif, prinsip scalar,

pembagian pekerjaan, prinsip fungsional; aliran strukturalis, yang

menggunakan pemikiran induktif untuk menarik kesimpulan tentang

hakekat organisasi berdasarkan pendekatan deskriptif; aliran manajemen

ilmiah yang menitik beratkan pada pengukuran kerja dan berdasarkan

asumsi bahwa manusia bagaikan mesin.

• A work-flow perspective of management yang menitikberatkan pada arus

informasi yang dapat dihitung secara matematis, yang pada giliranya

mendasari hakekat penggunaan komputer dan simulasi. Teori ini

dikembangkan dari riset operasi , yang menggunakan pendekatan sistem.

• Hukum perspektive of management, yang menitikberatkan teorinya pada

kerja kelompok; perspektif ini selanjutnya berkembang menjadi aliran

human relation, dan oleh karenanya perlu dikenali kebutuhan, keinginan

dan perasaan para karyawan.

• Perpektif manajemen integratif, menekankan pandangan bahwa suatu

organisasi adalah suatu sistem, yang memperhitungkan struktur, arus

informasi, teknologi, mekanistik, dan organik dan tingkah laku organisasi.

• Konsep sistem sesuatu yang baru,dengan konsep yangbersifat abstrak.

Teori sistem umum adalah suatu bidang logic a mathematical field yang

bertugas memformulasikan dan mendapatkan prinsip-prinsip umum yang

dapat diterapkan pada sistem-sistem yang pada umumnya.

• Definisi „sistem‟ adalah a series of interelated and interdependent parts, such that the interaction or interlay and interdependent parts affects the whole. Rumusan lainnya (lebih lengkapnya), bahwa suatu sistem adalah

suatu keseluruhan yang terdiri dari bagian-bagian yang saling

berinteraksi, interdepedensi dan interpenetrasi, baik antara bagian-

bagian maupun antara bagian-bagian keseluruhan untuk mencapai tujuuan

yang telah ditentukan sebelumnya.

Page 23: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

23

• Pendekatan sistem (system approach) adalah istilah yang digunakan untuk

menerapkan konsep sistem dalam bidang tertentu (misalkan bidang

pendidikan dan pelatihan), yang terdiri dari komponen-komponen input

(masukan), proses, dan output (keluaran). Suatu sistem pada hakikatnya

adalah system of interest, sehingga dijelaskan hubungan antara sistem

dengan lingkungan (lingkungan-input-proses-output-lingkungan).

• Konsep kotak hitam, untuk mengidentifikasi kebutuhan bagi suatu sistem

baru dengan cara mempelajari hubungan antara lingkungan, input dan

output. Berdasarkan konsep kotak hitam, maka yang dimaksud dengan

„sistem‟ adalah suatu kotak hitam kecil (little black box: lingkungan-input-

proses-output-lingkungan).

• Pendekatan sistem pada tingkat mikro, merupakan penerapan

pendekatan, sistem dalam bidang-bidang, seperti: pendidikan dan

pelatihan,organisasi, dan sistem-sistem manusia-mesin. Langkah-langkah

penerapanya disajikan dalam bagian arus, meliputi: merumuskan masalah,

analisis masalah, pengembangan suatu pemecahan, pelaksanaan

eksperimen, dan menilai serta merevisi.

KONSEP MANAJEMEN PENDIDIKAN

• Konsep umum pendidikan dapat dipahami dengan cara merumuskan

definisi pendidikan, rumusan tujuan pendidikan, penjelasan tentang

sasaran pendidikan, pelaksanaan proses pendidikan, cara dan prosedur

yang ditempuh dalam proses pendidikan.

• Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui

kegiatan bimbingan, pengajaran, dan/atau pelatihan. Sesuai dengan

definisi ini, maka ada sejumlah istilah yang perlu dirumuskan/dijelaskan

lebih lanjut, ialah: usaha sadar, penyiapan sebagai fungsi pendidikan,

peserta didik, bimbingan, pengajaran, pelatihan, hasil pendidikan, dan

sistem pendidikan.

• Manajemen pendidikan sebagai suatu proses/ sistem pengelolaan

mencakup program kurikulum, program ketenagaan, program pengadaan

fasilitas, program pelayanan, dan program hubungan dengan masyarakat.

• Manajemen pendidikan sebagai suatu proses/sistem organisasi dan

pengembangan manusia, membutuhkan sarana (organisasi dan penunjang),

yakni: kelompok pimpinan dan pelaksanaan, fasilitas dan alat pendidikan,

pembiayaan, dan sistem pengelolaan.

• Pendekatan sistem dalam manajemen pendidikan meliputi unsur-unsur

penting, ialah raw input (peserta didik), output (tujuan pendidikan/hasil

pendidikan), instrumental input (kurikulum, evaluasi, pengelolaan,

ketenagaan, bimbingan/pembinaan, pembiayaan, fasilitas dan alat),

lingkungan (organisasi masyrakat dan kultural).

Page 24: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

24

• Tujuan umum manajemen pendidikan adalah penyusunan suatu sistem

pengelolaan yang meliputi administrasi dan organisasi kurikulum,

pengelolaan ketenagaan, pengelolaan sarana dan prasarana, pengelolaan

hubungan dengan masyarakat.

• Fungsi-fungsi manajemen pendidikan meliputi perencanaan, organisasi,

koordinasi, motivasi, dan kontrol. Komponen-komponen srategi sistem

dalam pendidikan terdiri dari sistem perencanaan, sistem pemgraman,

dan sistem manajemen.

PROSEDUR MANAJEMEN PENGEMBANGAN KURIKULUM

• Prosedur pengengembangan kurikulum tidak sederhana yang selama ini

dibayangkan dan dilakukan oelh pengembangan kurikulum amatir,

pengembangan kurikulum ternyata mempunyai rambu-rambu yang harus

dipatuhi dengan seksama. Tidak mengikuti aturan atau prosedur yagn

ditetapkan akan mengakibatkan penyimpangan-penyimpangan yang

berakibat kualitas pendidikan tidak mencapai hasil maksimal.

• Dalam prosedur pengembangan kurikulum dapat diedentifikasi tiga

tahapan, yakni tahap merencanakan, melaksanakan dan menilai.

• Pelaksanaan kurikulum tidak boleh berjalan tanpa control, untuk itu

pengontrolan harus dilakukan dengan seksama. Pelaksanaan kurikulum

yang lepas control akan mengakibatkan tidak berjalanya kurikulum yang

dibuat dengan semestinya.

• Pengambangan kurikulum mempunyai mekanisme, yaitu berupa tahapan-

tahapan dari mulai studi pendahuluan hingga akhirnya penilaian tentang

keberhasilan kurikulum maupun perbaikan-perbaikan atau penyesuaian-

penyesuaian yang harus dilakukan.

• Banyak faktor yang harus diperhatikan dalam prosedur pengembangan

kurikulum. Satu dengan yang lainnya saling terkait dan saling mendukung.

Jika ada faktor tertentu yang tidak diseertakan maka jalannya

pelaksanaan kurikulum akan terganggu.

Manajemen Perencanaan Kurikulum

• Karakteristik perencanaan kurikulum dalam pengembangan kurikulum

adalah perncanaan kesempatan-kesempatan belajar yang dimaksud untuk

membina siswa kearah perubahan tingkah laku yang diinginkan dan menilai

hingga mana perubahan-perubahan mana yang terjadi pada diri siswa yang

bersangkutan. Perencanaan kurikulum kurikulum berfungsi sebagai

pedoman/alat manjemen, sebagai penggerak roda organisasi dan

tatalaksana pendidikan/pembelajaran, motivasi pelaksanaan system

pendidikan. Perencanaan kurikulum memiliki sifat-sifat strategis,

komprehensif, intregatif, realistik, humanistik, futuralistik, suportif,

kualitas, interdisipliner, penerapan model. Perencanaan kurikulum

berlandaskan asas-asas objektivitas, kesesuaian, keseimbangan,

kemudahan, berkesinambungan, pembakuan dan mutu.

Page 25: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

25

• Perumusan tujuan kemampuan. Kualitas kemampuan tenaga kerja perlu

ditingkatkan agar dapat melaksanakan peran dan tugasnya secara efisien

dan efektif. Kemampuan tersebut meliputi pengetahuan dan

keterampillan tentang masalah-masalah pekerjaan tertentu, pengetahuan

dan keterampilan tentan sistem penyampaian, sikap dan nilai yang

menjiwai kepribadian. Berdasarkan rumusan kualitas kemampuan

selanjutnya dirumuskan tujuan kurikulum dan tujuan-tujuan kemampuan.

• Perumusan isi kurikulum. Isi kurikulum disusun dalam bentuk bidang-

bidang keilmuan, jenis-jenis mata pelajaran, satuan bahasan dan pokok

bahasan. Program studi merupakan keseluruhan-keseluruhan belajar yang

meliputi komponen. Pola komponen dasar, bidang studi, dan penunjang

(tergantung pada jenis program studinya).

• Merancang strategi pembelajaran. Pembelajaran adalah suatu proses

interaksi siswa (belajar) dan guru (mengajar) dalam upaya mencapai

tujuan pembelajaran. Srategi pembelajaran adalah pola umum untuk

mewujudkan proses belajar mengajar, strategi pembelajaran banyak

ragamnya, namun dapat diklasifikasikan Strategi Belajar Mengajar

(SBM) dalam kelas, SBM individual, SBM kelompok kecil, SBM kelompok

besar, SBM laboratory.

• Merancang srategi bimbingan. Kepembimbingan adalah keseluruhan

proses bimbingan untuk membantu siswa memecahkan masalah dan

kesulitan yang dihadapinya. Jenis bimbingan adalah bimbingan belajar,

bimbingan pribadi dan bimbingan jabatan. Metode yang dapat digunakan

adalah metode kelompok, latihan teman sejawat, teknik klinis, dan lain

sebagainya.

• Merancang strategi penilaian. Penilaian adalah bagian dari kurikulum ,

bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang dicapai setelah

pelaksanaan kurikulum. Penilaiaan memiliki fungsi-fungsi instruksional,

kurikuler, adminiistratif dan diagnosis, dan penilaian sumatif, masing-

masing mempunyai tujuan sendiri.

Administrasi Pelaksanaan Kurikulum

• Administrasi pelaksanaan kurikulum berkenaan dengan semua perilaku

yang bertalian dengan semua tugas yang memungkinkan terlaksananya

kurikulum. Dalam administrasi pelaksanaan kurikulum ini bertujuan agar

kurikulum dapat dilaksanakan dengan baik .

• Administrasi bertugas menyediakan/mempersiapkan fasilitas material,

personal dan kondisi-kondisi agar kurikulum dapat dilaksanakan.

• Pokok-pokok kegiatan administrasi kurikulum dapat dikelompokkan

menjadi 9 pokok kegiatan yakni:

o Kegiatan yang berhubungan tugas kepala sekolah.

o kegiatan yang berhubungan tugas guru.

o Kegiatan yang berhungan dengan proses belajar-mengajar.

o Kegiatan ekstra kurikuler.

Page 26: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

26

o Kegiatan pelaksanaan evaluasi belajar.

o Kegiatan pelaksaan pengaturan alat perlengkapan sekolah.

o Kegiatan dalam bimbingan dan penyuluhan.

o Kegiatan yang berkenaan dengan usaha peningakatan mutu profesional

guru.

• Pelaksanaan kurikulum dibagi menjadi 2 tingkatan yaitu pelaksanaan

kurikulum tingkat sekolah dan tingkat kelas.

• Pada pelaksanaan kurikulum tingkat sekolah, kepala sekolah yang

bertanggung jawab untuk melaksanakan kurikulum di lingkungan sekolah

yang dipimpinnya. Dikarenakan:

o Kepala sekolah sebagai pemimpin, termasuk memimpin pelaksanaan

kuriulum.

o Kepala sekolah adalah administrator dalam pelaksanaan kurikulum

yang berperan dalam perencanaan program pengorganisasian staf

pergerakan semua pihak yang perlu dilibatkan dalam pelaksanaan

supervisi, dan penilaian terhadap personal sekolah.

o Kepala sebagai penyusun rencana tahunan dibidang kemuridan,

personal/tenaga kependidikan, sarana kependidikan, ketatausahaan

sekolah, pembiyaan/anggaran pendidikan, pembinaan organisasi

sekolah dan hubungan kemasyarakatan/komunikasi pendidikan.

o Kepala sekolah sebagai pembina organisasi sekolah.

o Kepala sekolah sebagai koordinator pelaksanaan kurikulum.

o Kepala sekolah sebagai pemimpin kegiatan rapat kurikuler.

o Kepala sekolah sebagai pengelola sistem komunikasi dalam pembinaan

kurikulum.

• Pada pelaksanaan kurikulum tingkat kelas, yang berperan besar adalah

guru yang meliputi tiga jenis kegiatan administrasi yaitu: sebagai yang

bertugas dalam melaaksanakannya:

o Kegiatan dalam bidang proses belajar mengajar

o Pembinaan kegiatan ekstra kurikuler

o Pembimbing dalam kegiatan bimbingan belajar

• Dalam bidang proses belajar mengajar, tugas guru terdiri dari:

o Menyusun rencana pelaksanaan program/unit

o Menyuun jadwal pelaksanaan kegiatan dan jadwal pelajaran

o Pengisian daftar penilaian kemajuan belajar dan perkembangan siswa

o Pengisian buku laporan pribadi siswa.

Page 27: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

27

• Kegiatan ekstra kulikuler adalah kegiatan pendidikan diluar ketentuan

kurikulum yang berlaku, akan tetapi bersifat paedagogis dan menunjang

pendidikan dalam rangka ketercapaian tujuan sekolah. Dalam pelaksanaan

kegiatan ini diperlukan tugas guru sebagai penanggung jawab.

• Kegiatan ekstrakurikuler sangat bervariasi yang mengandung nilai

kegunaan tertentu, antara lain:

o Memenuhi kebutuhan kelompok

o Menyalurkan minat dan bakat

o Memberikan pengalaman eksplotorik

o Mengembangkan dan mendorong motivasi terhadap mata ajaran

o Mengikat para siswa di sekolah

o Mengembangkan loyalitas terhadap sekolah

o Mengintegrasikan kelompok-kelompok sosial

o Mengembangkan sifat-sifat tertentu

o Menyediakan kesempatan

o Mengambangkan citra masyarakat terhadap sekolah.

• Tujuan utama bimbingan yang diberikan guru adalah untuuk

mengembangkan semua kemampuan siswa agar mereka berhasil

mengembangkan hidupnya pada tingkat atau keadaan yang lebih layak

dibandingkan dengan sebelumnya. Bimbingan berupa bantuan untuk

menyelesaikan masalahnya sehingga dia mandiri dalam menyelesaikan

masalahnya, bantuan dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan

sekitarnya seperti keluarga, sekolah dan masyarakat.

SUPERVISI PELAKSANAAN KURIKULUM

• Supervisi kurikulum adalah usaha yang dilakukan oleh supervisor dalam

bentuk pemberian bantuan, bimbingan, pergerakan motivasi, nasehat dan

pengarahan yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan professional

guru dalam proses belajar mengajar, yang pada gilirannya meningkatkan

hasil belajar siswa.

• Supervisi kurikulum melaksanakan fungsi-fungsi edukatif, kurikuler,

kepebimbingan, administratif dan pengabdian.

• Cirri-ciri supervisi kurikulum adalah proses perbaikan pengajaran,

memudahkan siswa belajar,kegiatan pelayanan kepada siswa oleh guru,

merupakan proses penyuluhan secara kreatif.

Page 28: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

28

• Kegiatan supervisi kurikulum ditujukan untuk meningkatkan kemampuan

guru dalam rangka pelaksanaan kurikulum. Bentuk kegiatan supervisi

kurikulum adalah membantu guru mengembangkan kemampuan

melaksanakan kurikulum , memilih dan menggunakan material kurikulum,

melayani perbedaan individual siswa, melaksanakan kegiatan ekstra

kurikuler, memecahkan masalah-masalah khusus.

• Program supervisi kurikulum meliputi;

o Tujuan untuk menghasilkan berbagai program kurikuler, seperti:

program pengajaran, pembinaan kemampuan profesional, program

khusus.

o Berfungsi melaksanakan pembinaan keppemimpinan, pembinaan dan

peningkatan kemampuan guru, dan pengawasan.

o Ruang lingkup meliputi aspek-aspek perencanaan dan pelaksanaan

pengajaran, pengelolaan sekolah, pembinaan dan peningkatan

kemampuan guru dan staf lainnya.

o Operasionalisasi program, dilaksanakan sesuai dengan tujuan, fungsi

dan ruang lingkup program supervisi kurikulum.

PEMANTAUAN KURIKULUM

• Sistem pemantauan kurikulum adalah suatu sistem pengumpulan dan

penerimaan informasi berdasarkan data yang tepat, akurat dan lengkap

tentang pelaksanaan kurikulum yang dilaksanakan melalui langkah-langkah

yang tepat

• Ciri-ciri pemantauan kurikulum adalah:

o Pemantauan berdasarkan multi indicator.

o Pelaksanaan secara bertahap & evaluatif.

o Dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu secara terus menerus di

lapangan.

o Pemantauan adalah tenaga yang berpengalaman dalam bidangnya.

• Tujuan pemantauan kurikulum bertujuan untuk mempercepat

pengumpulan dan penerimaan informasi yang diperlukan untuk

pengambilan keputusan dalam mengatasi permasalahan pemantauan

kurikullum.

• Aspek yang dipantau meliputi: indicator input: target populasi, peserta

diklat, tenaga pengajar atauu pelatih, media pengajaran, prosedur

penilaian; bimbingan kepada peserta, dan indikator output, meliputi:

jumlah lulusan; kualitas kemampuan lulusan; produk benda/barang.

• Program kegiatan pemntauan kurikulum, adalah kegiatan pemantauan yang

direncanakan sesuai dengan program pendidikan pada masing-masing

kategori.

Page 29: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

29

• Pelaksanaan pemantauan kurikulum dapat dilaksanakan dengan cara :

o Cara-cara rutin, yaitu dengan mempelajari dan menelaah laporan-

laporan tertulis yang telah diterima sebelumnya.

o Cara langsung, yakni dengan cara mengirimkan petugas kelembaga yang

sedang melaksanakan kurikulum.

o Pertemuan melalui wahana komunikasi social yang ada.

PENILAIAN KURIKULUM

Penilaian kurikulum memiliki tujuan sebagai berikut :

• Secara umum memperoleh informasi mengenai pelaksanaan kurikulum di

sekolah, dimana informasi ini akan bermanfaat sebagai dasar

pertimbangan bagi pengambil keputusan untuk memecahkan masalah yang

dihadapi dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah.

• Secara khusus memperoleh jawaban atas kelengkapan komponen

kurikulum di sekolah, efektifitas pelaksanaan kurikulum, efektifitas

penggunaan sarana penunjang, tingkat pencapaian hasil belajar ditinjau

dari kesesuaian dengan tujuan, dan dampak pelaksanaan kurikullum baik

positif atau negatif.

Ruang lingkup yang dikaji dalam penilaian kurikulum meliputi:

• Tersedianya dan kelengkapan komponen kurikulum

• Pemahaman buku kurikulum, yang berkenaan dengan:

o Prinsip pengembangan dan pelaksanaan kurikulum

o Tujuan lembaga sekolah

o Struktur program kurikulum

o Garis besar program pengajaran

o Sistem penyampaian

o Sistem penilaian

o Sistem bimbingan siswa

o Sitem administrasi dan supervisi

• Pelaksanaan kurikulum sekolah yang meliputi:

o Struktur program

o GBPP

o Sistem penyampaian

o Sistem penilaian

o Sistem bimbingan siswa

o Sistem administrasi dan supervisi.

Page 30: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

30

• Pemanfaatan sarana penunjang, yang meliputi:

o Buku sumber

o Alat-alat pelajaran

o Perpustakaan

o Laboratorium

o Pembiayaan

o Fasilitas lainnya seperti lapangan olahraga, ruang UKS, dan lain-lain.

LANDASAN PERBAIKAN KURIKULUM

Penilaian kurikulum memiliki tujuan sebagai berikut:

• Secara umum memperoleh informasi mengenai pelaksanaan kurikulum di

sekolah, dimana informasi ini akan bermanfaat sebagai dasar

pertimbangan bagi pengambilan keputusan untuk memecahkan masalah

yang dihadapi dalam pelaksanaan kurikulum di sekolah.

• Secara khusus memperoleh jawaban atas kelengkapan-kelengkapan

komponen kurikulum di sekolah, efektifitas pelaksanaan kurikulum,

efektifitas penggunaan sarana penunjang, tingkat pencapaian hasil

belajar ditinjau dari kesesuaian dengan tujuan, dan dampak ppelaksanaan

kurikulum baik positif atau negatif.

Ruang lingkup yang dikaji dalam penilaian kurikulum meliputi:

• Tersedianya dan kelengkapan komponen kurikulum

• Pemahaman buku kurikulum, yang berkenaan dengan

o Prinsip pengembangan dan pelaksanaan kurikulum

o Tujuan lembaga sekolah

o Struktur program kurikulum

o Silabus (garis besar program pengajaran)

o Sistem penyampaian

o Sistem penilaian

o Sistem bimbingan siswa

o Sistem administrasi dan supervisi.

• Pelaksanaan kurikulum sekolah yang meliputi

o Struktur program

o Silabus (GBPP)

o Sistem penyampaian

o Sitem penilaian

o Sistem bimbingan siswa

o Sistem administrasi dan supervisi.

• Pemanfaatan sarana penunjang, yang meliputi:

o Buku sumber

o Alat-alat pelajaran

Page 31: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

31

o Perpustakaan

o Laboratorium

o Pembiayaan

o Fasilitas lainnya seperti lapangan olahraga, ruang UKS, dan lain-lain.

SUMBER KEPUSTAKAAN PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI

1. Oemar Hamalik. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2006.

2. Nana Syaodih Sukmadinata. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek.

Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006.

3. Nana Sudjana. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah.

Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2005.

4. Team Depag Pusat. Kurikulum 2004: Kerangka Dasar. Jakarta: Depag

Pusat, 2004.

5. S. Nasution. Kurikulum dan Pengajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2006.

6. Abd Allah Idi. Pengembangan Kurikulum Teori dan Praktek. Jogjakarta:

Ar-Ruzz, 2007.

7. Enco Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2007.

8. Depag RI. Kerangka Dasar Kurikulum 2004. Jakarta: Depag Pusat, 2003.

9. E. Mulyasa. Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK). Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2005.

10. Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara, 2001.

11. Oemar Hamalik. Pengembangan Kurikulum Lembaga Pendidikan dan

Pelatihan. Bandung: Trigenda Karya, 1993

12. Mohammad Ali. Pengemb.Kurikulum di Sekolah. Bandung: Sinar Baru, 1984

13. Hendyat Sutopo dan Wasty Soemanto. Pembinaan dan Pengembangan

Kurikulum sebagai Subtansi Problem Administrasi Pendidikan. Jakarta:

Bumi Aksara, 1993.

14. Subandiyah. Pengemb.dan Inovasi Kurikulum. Jakarta: Grafindo Persada,

1996.

15. Iskandar Wiryokusumo dan Usman Mulyadi. Dasar-dasar Pengembangan

Kurikulum. Jakarta: Bina Aksara, 1988.

16. A. Hamid Syarief. Pengenalan Kurikulum Sekolah dan Madrasah. Bandung:

Citra Umbara, 1995.

17. Kurikulum Pendidikan Dasar tahun 1994.

18. Kurikulum Pendidikan Menengah tahun 1994.

19. UU. No. 20 tahun 2003.

20. D. Tanner dan L. Tanner. Curriculum Development. New Yersey: Prentice

Hall, 1981.

21. R.S. Zais. Curriculum: Principles and Foundation. New York: Harper & Row,

1976.

22. Robert M. Diamond. Desingning and Improving Courses and Curricula in

Higher Education. London: Jossey-Bass, 1989.

23. Anthony Giddens. Central Problems in Social Theory. London: The

Macmillan Press Ltd, 1979.

Page 32: 0 materi pengembangan kurikulum s1 pai smt vii unipdu jbg

32

STRUKTUR SEKOLAH/ MADRASAH/ PT DAN KETERKAITANNYA

DENGAN DUNIA KERJA/ HIDUP DI MASYARAKAT

Dunia Kerja/ Hidup di Masyarakat

TINGGI

Universitas/ Sekolah Tinggi/

Akademi/ Politeknik

MENENGAH

XII XI X

SMA dan MA

SMK dan MAK

SMLB

Paket C

18 17 16

DASAR

IX VIII VII

SMP dan MTs SMPLB

Paket B

15 14 13

VI V IV III II I

SD dan MI SDLB

Paket A

12 11 10 9 8 7

USIA DINI

TK dan RA TKLB

Taman Penitipan Anak & Kelompok

Bermain

6 5 4 3 2 1

Lahir