MAKALAH ILMU GIZI “Ramuan untuk Penyakit Vertigo” Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu Gizi Dosen Pengampu : Bp. Guntoro, S.Gz. Disusun oleh : 1. Triyani Kusumastuti P 27241012 059 2. Ukhti Fitria M P 27241012 060 3. Uswatun Khasanah P 27241012 061 4. Vita Nur Fitri H S P 27241012 062 5. Yuliana Kusumawati P 27241012 063 6. Zuyin Maratus S P 27241012 064 7. Agus Susanto P 27241012 065 DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA 1
33
Embed
triyanikusumastuti.files.wordpress.com file · Web viewVertigo dapat digolongkan sebagai salah satu bentuk gangguan keseimbangan atau gangguan orientasi di ruangan. Istilah yang sering
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MAKALAH ILMU GIZI“Ramuan untuk Penyakit Vertigo”
Disusun guna memenuhi tugas Mata Kuliah Ilmu GiziDosen Pengampu : Bp. Guntoro, S.Gz.
Disusun oleh :
1.Triyani Kusumastuti P 27241012 059
2.Ukhti Fitria M P 27241012 060
3.Uswatun Khasanah P 27241012 061
4.Vita Nur Fitri H S P 27241012 062
5.Yuliana Kusumawati P 27241012 063
6.Zuyin Maratus S P 27241012 064
7.Agus Susanto P 27241012 065
DEPARTEMEN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIAPOLITEKNIK KESEHATAN SURAKARTA
JURUSAN DIII JAMU2013
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
atas rahmat-Nya maka penulis dapat menyelesaikan penyusunan
makalah yang berjudul “Ramuan untuk Penyakit Vertigo”.
Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas dan
persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Ilmu Gizi.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan
terima kasih yang tak terhingga kepada pihak-pihak yang
membantu dalam menyelesaikan penelitian ini, khususnya kepada:
1. Bapak Guntoro, S.Gz selaku dosen pembimbing mata kuliah
Ilmu Gizi yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pkiran
dalam pelaksanaan bimbingan, pengarahan, dorongan dalam
rangka penyelesaian penyusunan makalah ini.
2. Rekan-rekan semua di kelas D III Jamu tingkat 2.
3. Secara khusus penulis menyampaikan terima kasih kepada
keluarga tercinta yang telah memberikan dorongan dan
bantuan serta pengertian yang besar kepada penulis.
4. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu,
yang telah memberikan bantuan dalam penulisan makalah
ini.
Dalam Penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak
kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun
materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk
itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Klaten, Desember 2013
Penulis
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 4
C. Tujuan 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6
BAB II PEMBAHASAN 17
BAB III KESIMPULAN 23
DAFTAR PUSTAKA 24
3
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar BelakangVertigo dapat digolongkan sebagai salah satu bentuk
gangguan keseimbangan atau gangguan orientasi di ruangan.
Istilah yang sering digunakan oleh awam adalah: puyeng,
sempoyongan, mumet, pusing, pening, tujuh keliling, rasa
mengambang, kepala terasa enteng, rasa melayang. Vertigo
perlu dipahami karena merupakan keluhan nomer tiga paling
sering dikemukakan oleh penderita yang datang ke praktek
umum, bahkan orang tua usia sekitar 75 tahun 50% datang ke
dokter dengan keluhan vertigo.
Perkataan vertigo berasal dari bahasa Yunani vertere
yang artinya memutar. Pengertian vertigo adalah : sensasi
gerakan atau rasa gerak dari tubuh atau lingkungan
sekitarnya, dapat disertai gejala lain, terutama dari
jaringan otonomik akibat gangguan alat keseimbangan tubuh.
Vertigo (sering juga disebut pusing berputar, atau pusing
tujuh keliling) adalah kondisi di mana seseorang merasa
pusing disertai berputar atau lingkungan terasa berputar
walaupun badan orang tersebut sedang tidak bergerak.
Vertigo adalah keadaan pusing yang dirasakan luar
biasa. Seorang yang menderita vertigo perasaannya seolah-
olah dunia sekeliling berputar (vertigo objektif) atau
penderita sendiri merasa berputar dalam ruangan (vertigo
subjektif). Bagi masyarakat awam vertigo disebut juga
sebagai tujuh keliling.
Perasaan pusing ini selain disertai rasa berputar
kadang-kadang disertai mual dan muntah. Bila gangguan ini
berat, penderita bahkan tak mampu berdiri atau bahkan
terjatuh. Hal ini biasanya disebabkan oleh gangguan
keseimbangan. Vertigo bisa berlangsung hanya beberapa saat
4
atau bisa berlanjut sampai beberapa jam bahkan hari.
Penderita kadang merasa lebih baik jika berbaring diam,
tetapi vertigo bisa terus berlanjut meskipun penderita tidak
bergerak sama sekali.
Pada dasarnya keseimbangan tubuh dikendalikan oleh otak
kecil yang mendapat informasi mengenai posisi tubuh dari
organ keseimbangan di telinga tengah dan mata. Vertigo
biasanya timbul akibat gangguan telinga tengah dan dalam
atau gangguan penglihatan.
Gangguan pada otak kecil yang mengakibatkan vertigo
jarang sekali ditemukan. Namun, pasokan oksigen ke otak yang
kurang dapat pula menjadi penyebab. Beberapa jenis obat,
seperti kina, streptomisin, dan salisilat, diketahui dapat
menimbulkan radang kronis telinga dalam. Keadaan ini juga
dapat menimbulkan vertigo.
Gangguan ini diatasi dengan menangani penyebabnya.
Biasanya pemberian vitamin B12, B1, antihistamin, diuretika,
dan pembatasan konsumsi garam dapat mengurangi keluhan.
Ada beberapa jenis vertigo berdasarkan penyebabnya.
Vertigo epileptica yaitu pusing yang mengiringi atau terjadi
sesudah serangan ayan, vertigo laryngea yaitu pusing karena
serangan batuk. Vertigo nocturna yaitu rasa seolah-olah akan
terjatuh pada permulaan tidur, vertigo ocularis yaitu pusing
karena penyakit mata khususnya karena kelumpuhan atau
ketidakseimbangan kegiatan otot-otot bola mata. Vertigo
rotatoria yaitu pusing seolah-olah semua di sekitar badan
berputar-putar.
Benign paroxysmal positional vertigo merupakan penyakit
yang sering ditemukan, dimana vertigo terjadi secara
mendadak dan berlangsung kurang dari 1 menit. Perubahan
posisi kepala (biasanya terjadi ketika penderita berbaring,
bangun, berguling di atas tempat tidur atau menoleh ke
belakang) biasanya memicu terjadinya vertigo ini.
5
Penyakit ini tampaknya disebabkan oleh adanya endapan
kalsium di dalam salah satu kanalis semisirkularis di dalam
telinga bagian dalam. Vertigo jenis ini mengerikan, tetapi
tidak berbahaya dan biasanya menghilang dengan sendirinya
dalam beberapa minggu atau bulan. Tidak disertai hilangnya
pendengaran maupun telinga berdenging.
Penyebab vertigo bermacam-macam. Vertigo bisa
disebabkan karena adanya gangguan pada sistem vestibular
perifer (ganguan pada telinga bagian dalam). Pusing juga
bisa muncul sebagai akibat dari gangguan sistem vestibular
sentral (misalnya saraf vestibular, batang otak, dan otal
kecil). Pada beberapa kasus, penyebab vertigo tidak
diketahui.
Gangguan vestibular perifer meliputi Benign Paroksimal
Positional Vertigo (BPPV) vertigo karena gangguan vestibular
perifer yang paling banyak ditemui), sindrom Cogan (terjadi
karena ada peradangan pada jaringan ikat di kornea, bisa
mengakibatkan vertigo, telinga berdenging dan kehilangan
pendengaran), penyakit Ménière (adanya fluktuasi tekanan
cairan di dalam telinga/ endolimf sehingga dapat
mengakibatkan vertigo, telinga berdenging, dan kehilangan
pendengaran). Ototoksisitas (keracuanan pada telinga),
neuritis vestibular (peradangan pada sel saraf vestibular,
dapat disebabkan karena infeksi virus).
Beberapa obat dan zat kimia (seperti timbal, merkuri,
timah) dapat menyebabkan ototoksitas, yang mengakibatkan
kerusakan pada telinga bagian dalam atau saraf kranial VIII
dan menyebabkan vertigo. Kerusakan dapat bersifat temporer
maupun permanen. Penggunaan preparat antibiotik (golongan
aminoglikosida, yaitu streptomisin dan gentamisin) jangka
panjang maupun penggunaan antineoplastik (misalnya cisplatin
maupun carboplatin) dapat menyebabkan ototoksisitas
permanen. Konsumsi alkohol, meskipun dalam jumlah kecil,
dapat menyebabkan vertigo temporer pada beberapa orang.
6
Gejala vertigo pada umumnya penderita merasa seolah-
olah dirinya bergerak atau berputar; atau penderita
merasakan seolah-olah benda di sekitarnya bergerak atau
berputar dan juga sakit kepala.
Sebelum memulai pengobatan, harus ditentukan sifat dan
penyebab dari vertigo. Gerakan mata yang abnormal
menunjukkan adanya kelainan fungsi di telinga bagian dalam
atau saraf yang menghubungkannya dengan otak. Nistagmus
adalah gerakan mata yang cepat dari kiri ke kanan atau dari
atas ke bawah. Arah dari gerakan tersebut bisa membantu
dalam menegakkan diagnosa. Nistagmus bisa dirangsang dengan
menggerakkan kepala penderita secara tiba-tiba atau dengan
meneteskan air dingin ke dalam teling.
Pengobatan tergantung kepada penyebabnya. Obat untuk
mengurangi vertigo yang ringan adalah meklizin,
dimenhidrinat, perfenazin dan skopolamin. Skopolamin
terutama berfungsi untuk mencegah motion sickness, yang
terdapat dalam bentuk plester kulit dengan lama kerja selama
beberapa hari. Semua obat di atas bisa menyebabkan kantuk,
terutama pada usia lanjut. Skopolamin dalam bentuk plester
menimbulkan efek kantuk yang paling sedikit. Untuk obat
alami atau jamu biasanya menggunakan ramuan yang terdidi
dari temulawak, pala, pegagan, minyak sereh dan jahe merah.
B. Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan vertigo?
2. Apa saja penyebab dan gejala vertigo?
3. Ramuan apa saja yang digunakan untuk penyembuhan penyakit
vertigo?
4. Bagaimana cara pembuatan ramuan untuk penyakit vertigo?
5. Bagaimana aturan minum ramuan vertigo?
7
C. Tujuan Penulisan Makalah1. Mahasiswa mampu mengetahui apa yang disebut dengan
vertigo.
2. Mahasiswa mampu mengetahui penyebab dan gejala vertigo.
3. Mahasiswa mampu mengetahui ramuan yang digunakan untuk
pengobatan penyakit vertigo.
4. Mahasiswa mampu mengetahui cara pembuatan ramuan untuk
penyakit vertigo.
5. Mahasiswa mampu mengetahui aturan minum ramuan untuk
penyakit vertigo.
8
BAB IITINJAUAN PUSTAKA
A. TemulawakRimpang berbau aromatik tajam, rasanya pahit agak pedas.
Temulawak mempunyai khasiat laktagoga, kolagoga,
antiinflamasi, tonikum dan diuretik. Minyak asiri temulawak,
juga berkhasiat fungistatik pada berbagai jenis jamur dan
bakteriostatik pada mikroba Staphyllococcus sp. dan Salmonella
sp.
Kandungan Kolagoga dari temulawak berfungsi sebagai
meningkatkan produksi dan sereksi empedu yang bekerja
kolekinetik dan koleretik, dibantu dengan kerja kolekinetik
dilakukan oleh fraksi kurkuminoid, sedangkan kerja kolerotik
dilakukan oleh komponen dari fraksi minyak asiri. Alhasil
dengan meningkatnya pengeluaran cairan empedu maka partikel
padat dalam kandung empedu berkurang. Keadaan ini akan
mengurangi kolik empedu, perut kembung akibat gangguan
metabolisme lemak, dan menurunkan kadar kolesterol darah yang
tinggi.
Peranan temulawak sebagai obat diketahui dan
pemanfaatannya sudah dilakukan sejak dulu hingga sekarang
berdasarkan pengalaman turun temurun. Umumnya temulawak
terutama bagian rimpangnya dijadikan sebagai salah satu bahan
ramuan untuk membuat jamu tradisional. Jamu temulawak ini
diyakini dapat mengatasi pegal linu, rhematik, rasa lelah,
diare, wasir, disentri, pembengkakan akibat infeksi, cacar,
jerawat, eksim, sakit kuning, sembelit, kurang nafsu makan,
radang lambung, kejang kejang, kencing darah, kurang darah dan
ayan.
Penelitian lebih lanjut dilakukan oleh institusi
kesehatan untuk mengetahui lebih jauh tentang manfaat tanaman
ini bagi manusia. Dari beberapa penelitian didapatkan bahwa
9
kandungan kimia dalam rimpang temulawak seperti flavonida
berkhasiat dalam menyembuhkan radang, kandungan minyak atsiri
berkhasiat fungistatimk pada beberapa jenis jamur dan
bakteriostatik pada mikroba Staphylococcus sp. Dan Salmonella
sp.
Laporan penelitian lainnya menyebutkan bahwa rimpang
temulawak bisa dijadikan sebagai obat jerawat, anti
kolesterol, meningkatkan nafsu makan, anemia, anti-inflamasi,
anti mikroba dan pencegah kanker.
Rimpang temulawak juga diketahui sebagai obat
fitofarmaka, berkhasiat dalam mengatasi gangguan pada saluran