Top Banner
PEDOMAN PENYUSUNAN KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT PEMBINAANSEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
62

musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

Mar 15, 2019

Download

Documents

duongdat
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

PEDOMAN PENYUSUNANKURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN

DIREKTORAT PEMBINAANSEKOLAH MENENGAH KEJURUANDIREKTUR JENDERALPENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN2017

Page 2: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

DAFTAR ISTILAH (GLOSARIUM)

1. Standar Nasional Pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Badan Standar Nasional Pendidikan yang disingkat BSNP adalah badan mandiri dan independen yang bertugas mengembangkan, memantau pelaksanaan, dan mengevaluasi standar nasional pendidikan.

3. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

4. Struktur Kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan pembelajaran. Susunan mata pelajaran pada Struktur Kurikulum SMK/MAK terbagi dalam 3 (tiga) lima kelompok, yaitu kelompok mata pelajaran Muatan Nasional, Muatan Kewilayahan, dan Muatan Peminatan Kejuruan.

5. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan adalah kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.

6. Satuan Pendidikan adalah kelompok layanan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan pada jalur formal, nonformal dan informal pada setiap jenjang dan jenis pendidikan.

7. Profil Lulusan adalah kinerja lulusan yang menggambarkan penguasaan kompetensi secara utuh sesuai dengan keahliannya.

8. Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) adalah kriteria minimal mengenai kualifikasi kemampuan lulusan PMK yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan bidang dan lingkup kerja masing-masing Kompetensi Keahlian.

9. Standar Isi PMK adalah kriteria minimal mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang PMK.

10. Keunggulan Lokal dan Global adalah potensi unggulan daerah dan atau internasional dalam bentuk sumberdaya alam dan sosial budaya (seni, produk, jasa, kerajinan, bahasa, teknologi dan lain-lain).

11. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.

12. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta didik.

Page 3: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

13. Kompetensi Inti (KI) adalah adalah tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki oleh peserta didik pada setiap mata pelajaran atau program pendidikan.

14. Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik sebagai prasyarat untuk dinyatakan telah menguasai KI mata pelajaran tertentu dan menjadi rujukan untuk menyusun indikator pencapaian kompetensi.

15. Pendidikan Kecakapan Hidup adalah pendidikan yang memberikan kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan intelektual dan kecakapan vokasional untuk bekerja atau usaha mandiri.

16. Beban Belajar adalah rumusan satuan waktu yang dibutuhkan oleh peserta didik dalam mengikuti pembelajaran melalui sistem tatap muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk mencapai standar kompetensi lulusan serta kemampuan lainnya dengan memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.

17. Kegiatan Tatap Muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran, pendidik dan lingkungan.

18. Penugasan Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidik untuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan oleh pendidik. Penugasan terstruktur termasuk kegiatan , pengayaan, dan percepatan.

19. Kegiatan Mandiri Tidak Terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang dirancang oleh pendidikuntuk mencapai standar kompetensi. Waktu penyelesaiannya diatur sendiri oleh peserta didik.

20. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan kompetensi pendidikan yang peserta didiknya diwajibkan mengikuti seluruh kompetensi pembelajaran dan beban belajar yang sudah ditetapkan, untuk setiap kelas sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan. Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem paket dinyatakan dalam satuan jam pembelajaran.

21. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan kompetensi pendidikan, yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan mata pelajaran yang diikuti setiap semester pada satuan pendidikan.Beban belajar setiap mata pelajaran pada sistem kredit semester, dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks).

22. Kalender Pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

23. Permulaan Tahun Ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.

Page 4: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

24. Minggu Efektif Belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

25. Waktu Pembelajaran Efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

26. Waktu Libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal, pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum (termasuk hari-hari besar nasional), dan hari libur khusus.

27. SKK adalah Standar Kompetensi Kerja28. SKKNI adalah Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia yang

merupakan salah satu bentuk dari SKK.29. Sikap spiritual dan sosial merupakan kombinasi reaksi kognitif,

afektif, dan konatif yang bergradasi meliputi menerima, merespon/menanggapi, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.

30. Pengetahuan meliputi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif yang bergradasi mulai dari mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi.

31. Pengetahuan faktual adalah pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora sesuai bidang dan lingkup kerja, dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, negara, dan industri dalam lingkup lokal, nasional, regional, dan internasional.

32. Pengetahuan konseptual adalah pengetahuan tentang terminologi/istilah dan klasifikasi, kategori, prinsip, generalisasi, teori, model, dan struktur yang digunakan terkait dengan pengetahuan teknis dan spesifik, detail dan kompleks berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora sesuai bidang dan lingkup kerja, dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, negara, dan industri dalam lingkup lokal, nasional, regional, dan internasional.

33. Pengetahuan prosedural atau operasional adalah pengetahuan tentang cara melakukan sesuatu atau kegiatan dengan menggunakan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora sesuai bidang dan lingkup kerja.

34. Pengetahuan metakognitif adalah kemampuan berpikir tingkat tinggi yang meliputi memahami, menganalisis, dan mengendalikan proses kognitif khususnya yang berkaitan dengan proses belajar.

35. Keterampilan adalah kemampuan melakukan unjuk kerja dengan menggunakan konsep, teori, metode, bahan, dan/atau instrumen yang diperoleh melalui pembelajaran dan pengalaman kerja yang mencakup keterampilan umum dan keterampilan khusus.

Page 5: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

36. Keterampilan umum adalah kemampuan kerja yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan dalam rangka menjamin kesetaraan kemampuan lulusan program PMK.

37. Keterampilan khusus adalah kemampuan kerja yang wajib dimiliki oleh setiap lulusan sesuai dengan bidang keahlian, program keahlian, dan kompetensi keahlian untuk setiap program PMK.

38. Kualifikasi adalah tingkat penguasaan capaian pembelajaran sesuai dengan kerangka kualifikasi.

39. Kompetensi kerja adalah kemampuan kerja setiap individu yang mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar kompetensi kerja yang ditetapkan.

40. BAN SM singkatan dari Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah.

Page 6: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

DAFTAR ISI

PENGANTARi

DAFTAR ISTILAH(Glosarium) iii

DAFTAR ISIvii

BAB IPENDAHULUANA. RasionalB. Landasan FilosofisC. Landasan TeoritisD. Landasan YuridisE. Tujuan Penyusunan KTSP SMK F. Ruang Lingkup KTSPG. Pengguna Pedoman Penyusunan KTSP SMK/MAK

BAB II KONSEP KTSP SMK/MAKA. Pengertian KTSP SMK/MAK B. Karakteristik KTSP SMK/MAK C. Tujuan KTSP SMK/MAK D. Prinsip-prinsip Pengembangan dan Pengelolaan KTSP

SMK/MAK E. Tata Kelola KTSP SMK/MAK F. Tim Pengembang KTSP SMK/MAK BAB III KOMPONEN DAN PENYUSUNAN KTSP SMK A. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Tingkat Satuan

Pendidikan SMK/MAK B. Profil dan Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK C. Struktur dan Muatan KTSP SMK/MAK D. Beban Belajar di SMK/MAKE. Kalender Pendidikan F. Tahapan Penyusunan KTSP SMK/MAK G. AlurPenyusunan KTSPSMK/MAK H. Outline KTSP SMK/MAK

BAB IVPENGEMBANGAN SILABUSA. Pengertian SilabusB. Prinsip-prinsip Pengembangan SilabusC. Langkah-langkah Pengembangan Silabus D. Unit Waktu Silabus E. Pengembangan Silabus Berkelanjutan F. Komponen dan Format Silabus

LAMPIRAN

Page 7: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

Lampiran 1. Contoh Struktur Kurikulum Lampiran 2. Contoh KTSPLampiran 3. Contoh SilabusLampiran 4. Keputusan Dirjen Mandikdasmen No ........

Page 8: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

BAB IPENDAHULUAN

A. Rasional

Kurikulum merupakan salah satu komponen pokok input pendidikan. Kualitas Kurikulum menentukan kualitas proses pendidikan. Kurikulum adalah keseluruhan program aktivitas pembelajaran baik terstruktur maupun hidden yang terdokumentasi dengan rapi, digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran untuk memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna dan berdampak bagi peserta didik dan diatur oleh sekolah.Pengalaman belajar harus terprogram dan berpusat pada peserta didik “student is the central focus of the curriculum”. Keluasan dan kedalaman level kompetensi sebagai pengalaman dan aktivitas pembelajaran terstruktur dan terukur dengan baik.

Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan (PMK) berisi seperangkat program pencapaian tujuan PMK yaitu terwujudnya Standar Kompetensi Lulusan (SKL), kompetensi dasar dalam setiap Mata Pelajaran, dan bahan pelajaran serta cara-cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran. Definisi ini menunjukkan bahwa setiap satuan pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK) membutuhkan kurikulum implementatif yang relevan dan cocok dengan kebutuhan peserta didik dan seluruh stakeholders serta siap diimplementasikan oleh SMK/MAK guna memberi pengalaman belajar bermakna dan berdampak besar bagi peserta didik.

Kurikulum dikembangkan untuk memberi solusi tantangan internal dan eksternal. Tantangan internal yang mendasar adalah: Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas pulau besar dan kecil yang berjumlah sekitar 17.500. Penduduk Indonesia berdasarkan pada Sensus Penduduk tahun 2010 berjumlah lebih dari 238 juta jiwa. Keragaman yang menjadi karakteristik dan keunikan Indonesia antara lain keragaman geografis, keragaman demografis, keragaman potensi sumber daya daerah, keragaman latar belakang dan kondisi sosial budaya, keragaman potensi SMK/MAK, keragaman ketersediaan sarana dan prasarana di SMK/MAK,dan berbagai keragaman lainnya yang ada di setiap daerah. Keragaman tersebut selanjutnya melahirkan perbedaan jenis kebutuhan,tingkatkebutuhan, tingkat kesiapan, peluang dan tantangan pengembangan yang berbeda antar daerah dan antar SMK/MAK. Keragaman tersebut harus diadaptasi dalam rangka

Page 9: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

peningkatan relevansi mutu PMK sebagai upaya mencerdaskan dan meningkatkan kesejahteraan kehidupan masyarakatdi setiap daerah.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, mengamanatkan tersusunnya kurikulum pada tingkat satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah, mengacu kepada Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, dan Standar Penilaian. Terkait dengan pembangunan PMK, masing-masing daerah dan masing-masing SMK/MAK memerlukan kurikulum yang sesuai dengan karakteristik dan potensi daerah atau potensi SMK/MAK. Kurikulum tersebut adalah Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK/MAK implementatif. KTSP SMK/MAK sebagai ”the sum of the learning activities and experiences a student under directions of the school” perlu dikembangkan dan diimplementasikan secara dinamis kontekstual dan auotentik untuk merespon kebutuhan peserta didik,masyarakat dan pemerintah daerah, SMK/MAK, dan dunia kerja. Hal tersebut sesuai dengan ketentuan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional: 1. Pasal 36 ayat (2) menyebutkan bahwa kurikulum pada semua jenjang

dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.

2. Pasal 36 ayat (3) menyebutkan bahwa kurikulum disusun sesuai dengan jenjang pendidikan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia dengan memperhatikan: (a) peningkatan iman dan takwa; (b) peningkatan akhlak mulia; (c) peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat peserta didik; (d) keragaman potensi daerah dan lingkungan; (e) tuntutan pembangunan daerah dan nasional; (f) tuntutan dunia kerja; (g) perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni; (h) agama; (i) dinamika perkembangan global; dan (j) persatuan nasional dan nilai-nilai kebangsaan.

3. Pasal 38 Ayat (2) mengatur bahwa kurikulum pendidikan dasar dan menengah dikembangkan sesuai dengan relevansinya oleh setiap kelompok atau satuan pendidikan dan komite sekolah/madrasah di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor departemen agama kabupaten/kota untuk pendidikan dasar dan provinsi untuk pendidikan menengah.

Dari amanat undang-undang tersebut dapat ditegaskan bahwa: 1. KTSP SMK/MAK dikembangkan dengan prinsip diversifikasi dengan

maksud agar memungkinkan adanya kesesuaian program-program

Page 10: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

pendidikan pada SMK/MAK dengan situasi, kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah dan potensi SMK/MAK serta potensi peserta didik;

2. KTSP SMK/MAK dikembangkan, diterapkan, dimonitor dandievaluasi secara terus menerus oleh SMK/MAK dan Dinas Pendidikan sebagai bentuk penjaminan mutu PMK;

3. KTSP SMK/MAK merupakan salah satu standar akreditasi BAN SM.Tantangan eksternal pengembangan KTSP SMK/MAK adalah adanya

globalisasi industri dan perdagangan modern seperti dapat terlihat di World Trade Organization (WTO), Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) Economic Community (AEC), Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC), dan ASEAN FreeTrade Area(AFTA). Tantangan eksternal juga terkait dengan pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh dan imbas teknosains serta mutu, investasi, dan transformasi bidang pendidikan. Pendidikan Menengah Kejuruan ditantang turut memberi andil menyiapkan modal manusia kompeten untuk bersaing di pasar tenaga kerja global.

Kurikulum implementatif dikembangkan dan dilaksanakan oleh SMK/MAK diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang disebut dengan KTSP SMK/MAK . KTSP SMK/MAK dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) paling rendah setara dengan jenjang 2 KKNI untuk setiap Kompetensi Keahlian Program Pendidikan 3 tahun dan paling rendah setara dengan jenjang 3 KKNI untuk setiap Kompetensi Keahlian Program Pendidikan 4 tahun, Standar Isi (SI), Standar Proses (SPr), Standar Penilaian (SPn) setiap satuan pendidikan SMK/MAK. Semua SMK/MAK diharapkan dapat menyiapkan kurikulum implementatif KTSP SMK/MAK yang digunakan sebagai pedoman atau landasan program-program pembelajaran di SMK/MAK.

Direktorat Pembinaan SMK sesuai dengan tugas dan fungsinya berkewajiban untuk memberikan bimbingan teknis kepada setiap SMK/MAK melalui berbagai strategi dan pendekatan, agar pada saatnya setiap SMK/MAK memiliki kemampuan untuk menyiapkan KTSP SMK/MAK sebagaimana diharapkan.

B. Landasan Filosofis

Landasan filosofis penting kedudukannya dalam pengembangan kurikulum. Landasan filosofis memberi arah ideal dan pemikiran yang mendasar tentang isi suatu kurikulum, konsep pembelajaran yang tepat, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta

Page 11: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

didik dengan masyarakat dan lingkungan kerja serta lingkungan alam di sekitarnya. KTSP SMK/MAK dikembangkan dengan landasan filosofis sebagai berikut. :1. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun

kehidupan bangsa masa kini dan masa mendatang. Pandangan ini menjadikan KTSP SMK/MAK dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk membangun kehidupan masa kini dan untuk membangun dasar-dasar kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan. Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan selalu menjadi tujuan dasar KTSP SMK/MAK . Hal ini mengandung makna bahwa KTSP SMK/MAK adalah rancangan program pembelajaran PMK untuk mempersiapkan kehidupan generasi muda sebagai human capital bangsa. Dengan demikian, tugas mempersiapkan generasi muda bangsa menjadi tenaga kerja menengah yang handal merupakan tugas utama SMK/MAK. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, KTSP SMK/MAK mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai berbagai kompetensi. Kompetensi yang diajarkan dan dilatihkan pada SMK/MAK diprogramkan untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja (labour market), hal ini sejalan dengan pandangan filsafat esensialisme. Di sisi lain dalam pandangan filosofi pragmatisme PMK diselenggarakan untuk maksud memenuhi seluruh kebutuhan individu peserta didik dalam mempersiapkan diri menjalani dan memecahkan permasalahan-permasalahan kehidupan sehari-hari di masyarakat dan keluarga.

2. KTSP SMK/MAK disusun untuk membangun budaya tekno-sain-sosio-kultural yaitu suatu budaya masyarakat yang secara sosial baik di sekolah, dunia kerja, keluarga, maupun di masyarakat secara sinergi tumbuh budaya pemecahan masalah secara terencana, terprogram, produktif, terdesain dan dijelaskan atau diberi eksplanasi melalui proses inkuiri dan diskoveri. Budaya teknologi melakukan rekayasa pemecahan masalah kehidupan dan masalah pekerjaan melalui pengembangan disain dan temuan-temuan baru. KTSP SMK/MAK mengembangkan kemampuan peserta didik sebagai pewaris budaya bangsa dan peduli terhadap permasalahan dunia kerja, masyarakat dan bangsa masa kini dan masa depan.

3. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Peserta didik SMK/MAK belajar membangun pengalaman diri dalam memecahkan permasalahan-permasalahan secara kreatif. Untukitu peserta didik SMK/MAK perlu memiliki pengalaman belajar berpikir

Page 12: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

kreatif, bekerja kreatif sendiri-sendiri maupun dengan orang lain, dan menerapkan inovasi-inovasi dalam setiap pemecahan masalah kerja dan kehidupan. Menurut pandangan filosofi ini, proses pendidikan kejuruan adalah suatu proses pemberian dan fasilitasipengalaman dan kesempatan kepada peserta didik untuk melakukan proses mind on, hands on, dan heart on secara seimbang melalui penguatan kemampuan milihat, mendengar, membaca, bertindak secara matang dan cermat. KTSP SMK/MAK mengunggulkan budaya tekno-sain-sosio-kultural dalam memecahkan masalah-masalah kerja dan sosial dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

4. Pendidikan menengah kejuruan membutuhkan penumbuhan atitude pokok (core attitudes) yaitu disiplin diri (self-discipline), keterbukaan terhadap pengalaman diri dan orang lain (openness to experience), kemampuan pengambilan resiko (risk-taking), toleran terhadap dualisme (tolerance for ambiguity), dan kepercayaan kelompok (group trust).

5. Pendidikan menengah kejuruan mengembangkan kecerdasan emosional-spiritual, sosial-ekologis, intelektual, kinestetis, ekonomika, teknologi, seni-budaya, dan kecerdasan belajar sebagai pusat pengembangan kecerdasan (Sudira, 2015). Filosofi ini menentukan bahwa isi KTSP SMK/MAK mencakup kecerdasan ganda dan bersifat kontekstual. Filosofi ini mensyaratkan KTSP SMK/MAK memberi pengalaman belajar yang utuh dan menyeluruh dalam mengembangkan kecerdasan peserta didik.

6. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan belajar yang cerdas dalam menumbuhkan kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).

Merujuk enam filosofi tersebut,maka KTSP SMK/MAK dikembangkan dengan maksud untuk mengembangkan seluruh potensi kecerdasan peserta didik agar kompeten dalam memecahkan masalah-masalahkerja, masalah-masalahsosial di masyarakat secara kreatif, memiliki kemampuan berpikir kreatif, bekerja kreatif dengan orang lain dan mampu menerapkan inovasi serta dilandasi disiplin diri yang tinggi, keterbukaan terhadap pengalaman diri dan orang lain (openness to experience), kemampuan pengambilan resiko (risk-taking), dan toleran terhadap dualisme untuk membangun kehidupan masyarakat demokratis yang lebih baik.

Page 13: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

C. Landasan Teoritis

Dua tokoh pendidikan kejuruan berbeda aliran sangat kuat mewarnai teori-teori pendidikan kejuruan dunia. Tokoh tersebut adalah Charles Prosser dan John Dewey. Teori Prosser menyatakan bahwa Pendidikan Kejuruan membutuhkan lingkungan pembelajaran menyerupai dunia kerja dan peralatan yang memadai sesuai kebutuhan pelaksanaan pekerjaan di dunia kerja. Agar efektif Pendidikan Kejuruan harus melatih dan membentuk kebiasaan kerja sebagai suatu kebutuhan yang harus dimiliki bagi setiap individu yang mau bekerja. Penguatan kemampuan dan skill kerja dapat ditingkatkan melalui pengulangan cara berpikir dan cara bekerja yang efisien. Pendidikan Kejuruan harus melakukan seleksi bakat dan minat. Guru Pendidikan Kejuruan akan berhasil jika telah memiliki pengalaman sukses dalam menerapkan skill dan pengetahuan sesuai bidang yang diajarkan. Kemampuan produktif sebagai standar performance dikembangkan berdasarkankebutuhan industri sesuai actual jobs. Pendidikan Kejuruan membutuhkan biaya pendidikan dan pelatihan yang harus terpenuhi dan jika tidak sebaiknya tidak diselenggarakan.

Pendidikan Kejuruan dalam pandangan teori John Dewey menegaskan bahwa Pendidikan Kejuruan menyiapkan peserta didik memiliki kemampuann memecahkan permasalahan sesuai perubahan-perubahan dalam cara-cara berlogika dan membangun rasional melalui proses pemikiran yang semakin terbuka dalam menemukan berbagai kemungkinan solusi dari berbagai pengalaman. Dampak pokok dari TVET yang diharapkan oleh Dewey adalah masyarakat berpengetahuan yang mampu beradaptasi dan menemukan kevokasionalan dirinya sendiri dalam berpartisipasi di masyarakat, memiliki wawasan belajar dan bertindak dan melakukan berbagai perubahan sebagai proses belajar sepanjang hayat. Belajar berlangsung selama jiwa masih dikandung badan. Dewey juga mengusulkan agar Pendidikan Kejuruan dapat mengatasi permasalahan diskriminasi pekerjaan, diskriminasi kaum perempuan, dan minoritas. Dewey memberi advokasi modernisasikurikulum Pendidikan Kejuruan menjadi "scientific-technical". Studi ini mengkaitkan cara-cara bekerja yang didukung pengetahuan yang jelas dan memadai.

Dewey berargumen bahwa sekolah tradisional yang tumpul dan mekanistis harus dikembangkan menjadi pendidikan yang demokratis dimanapeserta didik mengeksplorasi kapasitas dirinya sendiri untuk berpartisipasi dalam segala aspek kehidupan masyarakat. Dewey memberi wawasan bahwa sekolah harus mampu melakukan proses transmisi dan transformasi budaya dengan peningkatan dan kesetaraan

Page 14: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

posisi dalam ras, etnik, posisi sosial ekonomi di masyarakat.Setiap individu memiliki pandangan positif terhadap satu sama lain. Pendidikan Kejuruan tidak hanya fokus pada bagaimana memasuki lapangan pekerjaan, tetapi juga fokus pada peluang-peluang pengembangan karir, adaptif terhadap perubahan lapangan kerja dan berbasis pengetahuan atau ide-ide kreatif.

Kurikulum Pendidikan Kejuruan menurut Dewey memuat kemampuan akademik yang luas dan kompetensi generik, skill teknis, skillinterpersonal, dan karakter kerja. Kurikulum Pendidikan Kejuruan mengintegrasikanpendidikan akademik, karir, dan teknik. Ada artikulasi di antara pendidikan dasar, menengah, pendidikan tinggi, dandekat dengan dunia kerja. Sekolah yang baik adalah sekolah yang mampu membangun komunitas masyarakatsecara bersama-sama menjadi anggota masyarakat yang aktifmengembangkan budaya. Menurut Dewey hanya pengalaman yang benar dan nyatayang dapat membuat peserta didik dapat menghubungkanpengetahuan yang dipelajari. Teori pendidikan demokratis Dewey cocok dengan tuntutan Pendidikan Kejuruan Abad XXI.

Selain dua teori induk Pendidikan Kejuruan yaitu Teori Efisiensi Sosial dari Charles Prosser dan Pendidikan Vokasional Demokratis dari John Dewey, adaTeori Tri Budaya sebagai pemikiran awal yang dapat digunakan untuk pengembangan kompetensi kevokasionalan (Sudira, 2011). Teori Tri Budaya menyatakan Pendidikan Kejuruan akan berhasil jika mampu mengembangkan budaya berkarya, budaya belajar, dan budaya melayani secara simultan. Pendidikan Kejuruan dalam melakukan proses pendidikan dan pelatihan harus membangun budaya berkarya, belajar, dan menerapkan hasil-hasil karya inovatif sebagai bentuk-bentuk layanan kemanusiaan. Karya sebagai hasil inovasi belajar harus digunakan untuk kesejahteraan bersama melayani orang lain.

Pendekatan pembelajaran yang diterapkan di SMK/MAK adalah pembelajaran berbasis kompetensi. Pembelajaran yang membangun performa peserta didik “individual ability to perform” mencakup penguasaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap secara terpadu. Pendekatan pembelajaran ini harus menganut pembelajaran tuntas (mastery learning) untuk dapat menguasai sikap (attitude), pengetahuan (knowledge) dan keterampilan (skills) agar dapat bekerja sesuai profesinya. Agar peserta didik dapat belajar secara tuntas, dikembangkan prinsip pembelajaran sebagai berikut.1. Learning by doing (belajar melalui aktivitas/kegiatan nyata, otentik,

kontekstual yang memberikan pengalaman belajar bermakna),

Page 15: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

dikembangkan menjadi pembelajaran berbasis produksi, pembelajaran berbasis pemecahan masalah, pembelajaran berbasis kerja, pembelajaran berbasis inkuiri, pembelajaran berbasis diskoveri;

2. Individualized learning yakni pembelajaran dengan memperhatikan keunikan setiap individu dan dilaksanakandengan sistem modular.

3. Team work learning adalah pembelajaran yang mengembangkan kemampuan bekerja secara tim dengan penguatan kompetensi diri bertanggung-jawab dengan tugas-tugas dan memahami posisi dan fungsinya dalam tim. Pembelajaran kejuruan tidak cukup belajar menguasai kompetensi secara individu tetapi perlu belajar dalam kelompok.

Pendidikan Kejuruan sebagai pendidikan untuk dunia kerja sangat penting fungsi dan posisinya dalam memenuhi tujuan kebijakan ketenagakerjaan. Kebijakan ketenagakerjaan suatu negara diharapkan mencakup lima hal pokokyaitu: (1) memberi peluang kerja untuk semua angkatan kerja yang membutuhkan; (2) pekerjaan tersedia seimbang dan merata di setiap daerah dan wilayah; (3) memberi penghasilan yang mencukupi sesuai dengan kelayakan hidup dalam bermasyarakat; (4) pendidikan dan pelatihan mampu secara penuh mengembangkan semua potensi dan masa depan setiap individu; (5) matching man and jobs dengan kerugian-kerugian minimum, pendapatan tinggi dan produktif. Kebijakan ketenagakerjaan tidak boleh memihak hanya pada sekelompok atau sebagian dari masyarakatnya. Jumlah dan jenis-jenis lapangan pekerjaan tersedia, tersebar merata, seimbang, dan layak untuk kehidupan seluruh masyarakat. Pendidikan kejuruan menjadi tidak efisien jika lapangan pekerjaan tidak tersedia merata dan seimbang bagi lulusannya.

KTSP SMK/MAK dikembangkan atas teoriEfisiensi Sosial dan Pendidikan Demokratis, “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum), pembelajaran berbasis kerja, pembelajaran berbasis produksi, danpembelajaran berbasis pemecahan masalah. Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar nasional sebagai standar minimal warga negara yang dirinci menjadi standar kompetensi lulusan, standar isi, standar proses, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam

Page 16: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.

KTSP SMK/MAK menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru dalam bentuk proses belajar mengajar yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran teori di kelas, pembelajaran pembuktian teori di laboratorium, pembelajaran skill di bengkel/studio/workshop/kebun dsb, pembelajaran ketrampilan kerja di tempat kerja (DU-DI, Teaching factory, Business centre); dan (2) pengalaman belajar langsung di dunia kerja untuk membangun kebiasan kerja. Demikian juga dengan pembelajaran langsung di masyarakat sesuai dengan latar belakang, karakteristik, kompetensi keahlian dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.

D. Landasan Yuridis

Landasan yuridis pengembangan KTSP SMK/MAK antara lain:1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional; 2. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar

Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah kedua kali dengan Peraturan Pemerintah Nomor13 Tahun2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah

4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor ....tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan;

5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor ....tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Menengah Kejuruan;

6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor ....tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Menengah Kejuruan;

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor ....tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan Menengah Kejuruan;

Page 17: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

8. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan;

9. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 130/D/KEP/KR/2017 tentang Struktur Kurikulum Pendidikan Dasar dan Menengah.

E. Tujuan Penyusunan KTSP SMK/MAK

Pedoman Penyusunan KTSP SMK/MAK disusun dengan maksud dapat digunakan sebagaipanduan bagi SMK/MAK dalam menyusun kurikulum implementatif secara lebih baik, terstruktur, efektif, dan efisien. Tujuan penyusunan KTSP SMK antara lain untuk:1. Merevitalisasi SMK/MAK sebagai lembagapendidikan untuk penyiapan

tenaga kerja tingkat menengah;2. Meningkatkan komitmen SMK/MAK, guru, komite sekolah, dunia kerja,

dan Dinas Pendidikan Provinsi dalam peningkatan kualitas layanan, output, dan outcome pendidikan kejuruan di SMK/MAK.

3. Meningkatnya kapasitas kepala sekolah, ketua kompetensi keahlian dan para guru dalam mengembangkan kurikulum implementatif yang sesuai dengan kebutuhaan sekolah dan stake holder.

4. Menyisinkronkan kompetensi-kompetensi yang tertuang dalam standar isi ke dalam silabus dan menstrukturkan menjadi program pembelajaran kejuruan 3 dan 4 tahun.

5. Dihasilkannya KTSP SMK/MAK implementatif di SMK/MAK sebagai program pembelajaran yang terdokumentasi dengan baik yang berisi antara lain visi, misi, tujuan, strategi pencapaian visi-misi, profil lulusan, SKL, struktur kurikulum, silabus, RPP.

6. Digunakannya KTSP SMK/MAK secara konsisten sebagai acuan program pembelajaraan oleh semua guru.

7. Dihasilkannya lulusan PMK dengan kualifikasi jenjang 2 KKNI untuk kompetensi keahlian SMK/MAK program pendidikan 3(tiga) tahundan jenjang kualifikasi 3 KKNI untuk kompetensi keahlian SMK/MAK program pendidikan 4 (empat)tahun.

F. Ruang Lingkup Penyusunan KTSP SMK/MAK

Penyusunan KTSP SMK/MAK mencakup pengembangan program pembelajaran program pendidikan 3 (tiga) tahun dan 4 (empat) tahun sesuai spektrum pendidikan menengah kejuruan.

Page 18: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

Penyusunan KTSP SMK/MAK memperhatikan jenjang KKNI minimal kualifikasi 2 untuk kompetensi keahlian 3 tahun dan minimal kualifikasi 3 untuk kompetensi keahlian 4 tahun.Deskripsi Jenjang Kualifikasi 2 KKNI:1. Mampu melaksanakan satu tugas spesifik, dengan menggunakan

alat, dan informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan, serta menunjukkan kinerja dengan mutu yang terukur, di bawah pengawasan langsung atasannya;

2. Memiliki pengetahuan operasional dasar dan pengetahuan faktual bidang kerja yang spesifik, sehingga mampu memilih pemecahan yang tersedia terhadap masalah yang lazim timbul;

3. Bertanggungjawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab membimbing orang lain.

Deskripsi Jenjang Kualifikasi 3 KKNI:

1. Mampu melaksanakan serangkaian tugas spesifik, dengan menerjemahkan informasi dan menggunakan alat, berdasarkan sejumlah pilihan prosedur kerja, serta mampu menunjukkan kinerja dengan mutu dan kuantitas yang terukur, yang sebagian merupakan hasil kerja sendiri dengan pengawasan tidak langsung;

2. Memiliki pengetahuan operasional yang lengkap, prinsip-prinsip serta konsep umum yang terkait dengan fakta bidang keahlian tertentu, sehingga mampu menyelesaikan berbagai masalah yang lazim dengan metode yang sesuai;

3. Mampu bekerja sama dan melakukan komunikasi dengan baik dalam lingkup kerjanya;

4. Bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas hasil kerja orang lain.

G. Pengguna Pedoman Penyusunan KTSP SMK/MAK

Pedoman ini digunakan dalam rangka penyusunan dan pengelolaan KTSP SMK oleh: 1. Tim Pengembang Kurikulum PMK;2. Kepala dinas pendidikan;3. Pengawas SMK;4. Kepala sekolahdan wakil kepala sekolah;5. Ketua kompetensikeahlian;6. Guru; dan

Page 19: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

7. Stakeholder terkait (praktisi dunia kerja, akademisi, dewan pendidikan daerah).

Page 20: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

BAB II KONSEPKTSPSMK/MAK

A. Pengertian KTSP SMK/MAK

KTSP SMK/MAK adalah keseluruhan program aktivitas pembelajaran baik terstruktur maupun hidden yang terdokumentasi dengan rapi, digunakan sebagai acuan pelaksanaan pembelajaran di SMK/MAK untuk memberikan berbagai pengalaman belajar bermakna dan berdampak besar bagi peserta didik dalam bekerja, melanjutkan pendidikan atau berwirausaha dan diatur oleh sekolah. KTSP SMK/MAK merupakan kurikulum implementatif yang disusun dan dilaksanakan oleh SMK/MAKyang bersangkutan. KTSP SMK/MAK merupakan program pemberian pengalaman belajar sebagai dokumen terdiri atas visi, misi, tujuan, strategi pencapaian visi-misi, Profil Lulusan, SKL, Struktur kurikulum, kalender pendidikan, Silabus, dan RPP.Silabus adalah kerangka acuan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran untuk setiap mata pelajaran, berisi komponenIdentitas mata pelajaran; Identitas satuan pendidikan, kelas dansemester; Kompetensi inti dan kompetensi dasar; Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK); Materi pembelajaran; Kegiatan pembelajaran; Penilaian; Alokasi waktu; dan Sumber belajar.Silabus merupakan penjabaran kompetensi intidan kompetensi dasar dengan seluruh IPKke dalam materi pokok pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan penilaian.

B. Karakteristik KTSP SMK/MAK

KTSP SMK/MAK dirancang dengan karakteristik sebagai berikut: 1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap

spiritual dan sosial, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik;

2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;

3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

Page 21: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti mata pelajaran yang dirinci lebih lanjut dalam kompetensi dasar;

6. Kompetensi intimenjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti;

7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

C. Tujuan KTSP SMK/MAK

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) SMK/MAK bertujuan menyediakan program pembelajaran untuk mempersiapkan peserta didik agar memiliki kemampuanmulia, produktif, kreatif, inovatif, dan efektif dalam menyelesaikan permasalahan kehidupan serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia. KTSP SMK/MAK diharapkan membangun dampak pendidikan berupa kompetensi untuk dapat melakukan seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu. Luaran hasil pendidikanpada SMK/MAK dinilai oleh sekolah danmasyarakat pemangku kepentingan. Sehingga KTSP SMK/MAK ditetapkan bersama dengan pemangku kepentingan dan kalangan profesi,ditetapkan oleh Kepala SMK/MAK, dan disahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi.

D. Prinsip-Prinsip Pengembangan dan Pengelolaan KTSP SMK/MAK

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SMK/MAK dikembangkan sesuai kebutuhan peserta didik dan kapasitas sekolah sebagai bentuk akuntabilitas SMK/MAK dalam memberi layanan pendidikan kejuruan kepada masyarakat dan pemerintah. KTSP SMK/MAK dibawah koordinasi Dinas Pendidikan Provinsi dikembangkan oleh SMK/MAK secara cermat memperhatikan: visi-misi-tujuan sekolah, Profil Lulusan, SKL, SI, SPr, SPn, KKNIdan ketersediaan sarana prasarana pendidikan di SMK/MAK. KTSP SMK/MAK dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip berikut.1. Peningkatan Iman, Takwa, dan Akhlak Mulia

Iman, takwa, dan akhlak mulia menjadi dasar pembentukan kepribadian peserta didik secara utuh. KTSP SMK/MAK disusun agar

Page 22: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

semua mata pelajaran dapat menunjang peningkatan iman, takwa, dan akhlak mulia.

2. Pengembangan Kompetensi secara KomprehensifKompetensi peserta didik dikembangkan secara seimbang. Keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual, sosial, kerja, rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan psikomotorik. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat dan dunia kerja yang memberikan pengalaman belajar terencana, dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di sekolah ke masyarakat dan dunia kerja, serta memanfaatkan masyarakat dan dunia kerja sebagai sumber belajar. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan di masyarakat. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti mata pelajaran yang dirinci lebih lanjut menjadikompetensi dasar. Kompetensi inti mata pelajaran menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements) kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi inti.

3. Kebutuhan Kompetensi Masa Depan Kemampuan peserta didik yang diperlukan yaitu antara lain kemampuan berkomunikasi, berpikir kritis, berkolaborasi dan kreatif dengan mempertimbangkan nilai dan moral Pancasila agar menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung-jawab, toleran dalam keberagaman, mampu hidup dalam masyarakat global, memiliki minat luas dalam kehidupan dan kesiapan untuk bekerja, kecerdasan sesuai dengan bakatdan minatnya, serta peduli terhadap lingkungan. Kurikulum harus mampu menjawab tantangan ini sehingga perlu mengembangkan kemampuan-kemampuan ini dalam proses pembelajaran.

4. Peningkatan Potensi, Kecerdasan, dan Minat sesuai dengan Tingkat Perkembangan dan Kemampuan Peserta Didik Pendidikan merupakan proses sistematik untuk meningkatkan martabat manusia secara holistik yang memungkinkan potensi diri (afektif, kognitif, psikomotor) berkembang secara optimal. Sejalan dengan itu, KTSP SMK/MAK disusun dengan memperhatikan potensi, tingkat perkembangan, minat, kecerdasan intelektual, emosional, sosial, spritual, dan kinestetik peserta didik.

Page 23: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

5. Keragaman Potensi dan Karakteristik Daerah dan Lingkungan Daerah memiliki keragaman potensi, kebutuhan, tantangan, dan karakteristik lingkungan. Masing-masing daerah memerlukan pendidikan kejuruan yang sesuai dengan potensi, karakteristik daerah dan pengalaman hidup sehari-hari. Oleh karena itu, KTSP SMK/MAK perlu memuat keragaman tersebut untuk menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pengembangan daerah.

6. Tuntutan Pembangunan Daerah dan Nasional Dalam era otonomi dan desentralisasi, kurikulum adalah salah satu media pengikat dan pengembang keutuhan bangsa yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dengan tetap mengedepankan wawasan nasional. Untuk itu, kurikulum perlu memperhatikan keseimbangan antara kepentingan daerah dan nasional.

7. Tuntutan Dunia Kerja Tuntutan dunia kerja merupakan variabel pokok pengembangan pendidikan kejuruan. Pengembangan KTSP SMK/MAK berbasis tuntutan kompetensi dunia kerja. Kegiatan pembelajaran di SMK/MAK harus dapat mendukung tumbuh-kembangnya:(1) keterampilan kebekerjaan(employability skills)yakni kemampuan individu untuk menyesuaikan diri dengan iklim kerja di dunia kerja; (2) keterampilan teknis (technical skills) adalah kemampuan melakukan pekerjaan sesuai dengan mekanisme, prosedur, cara, serta penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sesuai bidang kerjanya; (3) bertindak produktif, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam melaksanakan tugas dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah kompleks sesuai dengan bidang kerja; (4) menampilkan kinerja mandiri dengan pengawasan tidak langsung atasan dan atau secara mandiri berdasarkan kuantitas dan kualitas terukur sesuai standar kompetensi kerja, serta bertanggung jawab atas hasil kerja orang lain; (5) berjiwa wirausahaan dan mempunyai kecakapan hidup. Oleh sebab itu, KTSP SMK/MAK perlu memuat kecakapan hidup untuk membekali peserta didik memasuki dunia kerja.

8. Perkembangan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Seni Pendidikan perlu mengantisipasi dampak global yang membawa masyarakat berbasis pengetahuan di mana IPTEKS sangat berperan sebagai penggerak utama perubahan. Pendidikan harus terus menerus melakukan adaptasi dan penyesuaian perkembangan IPTEKS sehingga tetap relevan dan kontekstual dengan perubahan.

Page 24: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

Pendekatan sains dan rekayasa penting dijadikan model pendekatan pembelajaran kejuruan di SMK/MAK. Oleh karena itu, KTSP SMK/MAK harus dikembangkan secara berkala dan berkesinambungan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni.

9. Dinamika Perkembangan Global KTSP SMK/MAK dikembangkan untuk menciptakan kemandirian, baik pada individu maupun bangsa, yang sangat penting ketika dunia digerakkan oleh pasar bebas. Pergaulan antarbangsa yang semakin dekat memerlukan individu yang mandiri dan mampu bersaing serta mempunyai kemampuan untuk hidup berdampingan dengan suku dan bangsa lain.

10.Persatuan Nasional dan Nilai-Nilai Kebangsaan Kurikulum diarahkan untuk membangun karakter dan wawasan kebangsaan peserta didik yang menjadi landasan penting bagi upaya memelihara persatuan dan kesatuan bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Oleh karena itu, KTSP SMK/MAK K-13harus menumbuhkembangkan wawasan dan sikap kebangsaan serta persatuan nasional untuk memperkuat keutuhan bangsa dalam wilayah NKRI.

11.Kondisi Sosial Budaya Masyarakat Setempat KTSP SMK/MAK K-13dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik sosial budaya masyarakat setempat dan menunjang kelestarian keragaman budaya. Penghayatan dan apresiasi pada budaya setempat ditumbuhkan terlebih dahulu sebelum mempelajari budaya dari daerah dan bangsa lain.

12.Kesetaraan Jender KTSP SMK/MAK K-13diarahkan kepada pengembangan sikap dan perilaku yang berkeadilan dengan memperhatikan kesetaraan jender.

13.Karakteristik Satuan Pendidikan KTSP SMK/MAK K-13dikembangkan sesuai dengan kondisi dan ciri khas satuan pendidikan.

E. Tata Kelola KTSP SMK/MAK

Penyempurnaan tata kelola KTSP SMK/MAK diarahkan pada peningkatan hal-hal sebagai berikut.1. Tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja

yang bersifat kolaboratif;

Page 25: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

2. Penguatan manajemen sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader);

3. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran;

4. Penguatan kerjasama dengan dunia kerja melalui sharing sumberdaya;

5. Pengelolaan pembelajaran berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari untuk memiliki kompetensi yang sama;

6. Pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam, sumber/media lainnya);

7. Pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);

8. Pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan model pembelajaran pendekatan sains);

9. Belajar kelompok berbasis tim; 10.Pembelajaran berbasis alat nyata dan multimedia; 11.Pembelajaran memperkuat pengembangan potensi khusus yang

dimiliki setiap peserta didik, dan12.Pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidiscipline).

F. Tim Pengembang KTSP SMK/MAK

KTSP SMK/MAK dikembangkan secara tim di bawah koordinasi dan supervisi dinas pendidikan atau kantor wilayah kementerian agama provinsi.

Tim pengembang KTSP SMK/MAK terdiri atas: ketua kompetensi keahlian, kelompok guru kompetensi keahlian, wakil kepala sekolah/madrasah bidang kurikulum, wakil kepala sekolah/madrasah bidang humas, dan kepala sekolah/madrasah sebagai ketua merangkap anggota. Dalam kegiatan pengembangan KTSP SMK/MAK, tim pengembang melibatkan komite sekolah/madrasah, pengawas SMK/MAK, nara sumber ahli pendidikan teknologi dan kejuruan, ahli materi kompetensi keahlian, praktisi dunia kerja terkait,dan pihak lain yang terkait.

Page 26: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

Koordinasi dan supervisi dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi/ Kanwil Kementerian Agama.

Page 27: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

BAB IIIKOMPONEN DAN PENYUSUNAN

KTSP SMK/MAK

A. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Satuan Pendidikan SMK/MAK

1. Visi mendeskripsikan cita-cita yang jelas, realistik, dan terukur yang hendak dicapai oleh satuan pendidikan SMK/MAK dimasa yang akan datang. Batasan waktudi masa datang dinyatakan secara jelas.

2. Misi mendeskripsikan indikator-indikator yang harus dilakukan oleh SMK/MAK melalui rencana tindakan nyata dalam mewujudkan visi satuan pendidikan.

3. Tujuan pendidikan mendeskripsikan hal-hal yang perlu diwujudkan sesuai dengan karakteristik satuan Pendidikan SMK/MAK. Tujuan PMK adalah meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya.

B. Profil dan Standar Kompetensi Lulusan SMK/MAK

Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan bidang dan lingkup kerja. Dalam merumuskan SKL PMK dimulai dengan menentukan profil lulusan PMK, sebagai berikut.1. Beriman, bertakwa, dan berbudi-pekerti luhur;2. Memiliki sikap mental yang kuat untuk mengembangkan diri secara

berkelanjutan;3. Menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni serta memiliki

keterampilan sesuai dengan kebutuhan pembangunan;4. Memiliki kemampuan produktif sesuai dengan bidang keahliannya

baik untuk bekerja pada pihak lain atau berwirausaha, dan5. Berkontribusi dalam pengembangan industri Indonesia yang

kompetitif menghadapi pasar global.Berdasarkan profil lulusan PMK tersebut, maka rumusan Standar

Kompetensi Lulusan Pendidikan Menengah Kejuruan dijabarkan ke dalam tiga dimensi, yaitu dimensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Lulusan SMK/MAK program pendidikan 3 tahun dan SMK/MAK program

Page 28: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

pendidikan 4 tahun memiliki kompetensi pada dimensi sikap sebagaimana pada Tabel 1, Tabel 2, dan Tabel 3.

Tabel 1. SKL PMK Dimensi Sikap

Kompetensi LulusanProgram Pendidikan 3 Tahun

Kompetensi LulusanProgram Pendidikan 4 Tahun

Berperilaku yang mencerminkan sikap: 1. beriman dan bertakwa kepada

Tuhan YME;2. jujur, disiplin, empati, dan

pembelajar sejati sepanjang hayat;

3. bangga dan cinta tanah air, bangga pada profesinya, dan berbudaya nasional;

4. memelihara kesehatan jasmani, rohani, dan lingkungan;

5. berpikir kritis, kreatif, beretika-kerja, bekerja sama, berkomunikasi, dan bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab membimbing orang lainsesuai bidang dan lingkup kerja dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, negara, dan industri lingkup lokal, nasional, regional, dan internasional.

Berperilaku yang mencerminkan sikap: 1. beriman dan bertakwa kepada

Tuhan YME;2. jujur, disiplin, empati, dan

pembelajar sejati sepanjang hayat;

3. bangga dan cinta tanah air, bangga pada profesinya, dan berbudaya nasional;

4. memelihara kesehatan jasmani, rohani, dan lingkungan;

5. berpikir kritis, kreatif, beretika-kerja, bekerja sama, berkomunikasi, dan bertanggung jawab pada pekerjaan sendiri dan dapat diberi tanggung jawab atas kuantitas dan kualitas hasil kerja orang lain sesuai bidang dan lingkup kerja dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah, masyarakat, bangsa, negara, dan industri lingkup lokal, nasional, regional, dan internasional.

Tabel 2. SKL PMK Dimensi Pengetahuan

Kompetensi LulusanProgram Pendidikan 3 Tahun

Kompetensi LulusanProgram Pendidikan 4 Tahun

Berfikir secara faktual, konseptual, operasional dasar, prinsip, dan metakognitif sesuai denganbidang dan lingkup kerjapada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan:1. ilmu pengetahuan,2. teknologi, 3. seni, 4. budaya, dan 5. humanioradalamkonteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat lokal, nasional, regional, dan internasional.

Berfikir secara faktual, konseptual, operasional lanjut, prinsip, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan:1. ilmu pengetahuan,2. teknologi, 3. seni, 4. budaya, dan 5. humanioradalamkonteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat lokal, nasional, regional, dan internasional.

Page 29: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

Tabel 3. SKL PMK Dimensi Keterampilan

Kompetensi LulusanProgram Pendidikan 3 Tahun

Kompetensi LulusanProgram Pendidikan 4 Tahun

Bertindak produktif, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam:1. melaksanakan tugas dengan

menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang kerja, dan

2. menampilkan kinerja mandiri dengan pengawasan langsung atasan berdasarkan kuantitas dan kualitas terukur sesuai standar kompetensi kerja, dan dapat diberi tugas membimbing orang lain.

Bertindak produktif, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif dalam:1. melaksanakan tugas dengan

menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah kompleks sesuai dengan bidang kerja, dan

2. menampilkan kinerja mandiri dengan pengawasan tidak langsung atasan berdasarkan kuantitas dan kualitas terukur sesuai standar kompetensi kerja, serta bertanggung jawab atas hasil kerja orang lain.

Sebagaimana tertuang pada rumusan SKL, kompetensi yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial. Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian kompetensi yang bersifat generik tersebut diuraikan menjadi empat yaitu kompetensi inti sikap spiritual disebut KI-1, kompetensi inti sikap sosial disebut KI-2, kompetensi inti pengetahuan disebut KI-3, dan kompetensi inti keterampilan disebut KI-4.

Uraian Kompetensi Inti untuk program pendidikan 3 tahun dan 4 tahun pada SMK/MAK disajikan dalam Tabel 4.

Tabel 4. Deskripsi Kompetensi Inti Program PMKKOMPETENS

I INTIDESKRIPSI KOMPETENSI

3 Tahun 4 TahunSikap Spritual Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.

Page 30: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

KOMPETENSI INTI

DESKRIPSI KOMPETENSI3 Tahun 4 Tahun

(KI-1)Sikap Sosial (KI-2)

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong, kerja sama, toleran, damai), bertanggung-jawab, responsif, dan proaktif melalui keteladanan, pemberian nasehat, penguatan, pembiasaan, dan pengkondisian secara berkesinambungan serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.

Pengetahuan (KI-3)

Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional lanjut, dan metakognitif secara multidisiplin sesuai dengan bidang dan lingkup kerja pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan denganilmu pengetahuan,teknologi,seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.

Keterampilan (KI-4)

Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidangkerja.

Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkanketerampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait dengan

Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah kompleks sesuai dengan bidang kerja.

Menampilkan kinerja mandiri dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.

Menunjukkanketerampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.

Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami, sampai dengan tindakan orisinal dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang

Page 31: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

KOMPETENSI INTI

DESKRIPSI KOMPETENSI3 Tahun 4 Tahun

pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.

dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik secara mandiri.

Page 32: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

C. Struktur dan MuatanKTSP SMK/MAK

Struktur dan muatan KTSP SMK ditetapkan melalui Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 130/D/KEP/KR/2017. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah Kejuruan berisi Muatan Umum yang terdiri atas: (A) Muatan Nasional dan (B) Muatan Kewilayahan yang dikembangkan sesuai kebutuhan wilayah dan (C) Muatan Peminatan Kejuruan yang terdiri atas Dasar Bidang Keahlian, Dasar Program Keahlian, dan Kompetensi Keahlian.

Muatan Nasional terdiri atas enam Mata Pelajaran yaitu: (1) Pendidikan Agama dan Budi Pekerti; (2) Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan; (3) Bahasa Indonesia; (4) Matematika; (5) Sejarah Indonesia; (6) Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya. Muatan Kewilayahan berisi dua Mata Pelajaran yaitu: (1) Seni Budaya dan (2) Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan. Muatan Peminatan Kejuruan yang terdiri atas tiga subkelompok, yaitu: (1) Dasar Bidang Keahlian; (2) Dasar Program Keahlian; (3) Kompetensi Keahlian. Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 tentang Spektrum Keahlian PMK menetapkan 9 (Sembilan) Bidang Keahlian dan 48 Program Keahlian sebagaimana pada Tabel 5 berikut. Struktur lengkap Bidang Keahlian, Program Keahlian, dan Kompetensi Keahlian silahkan lihat Spektrum PMK 2016.

Tabel 5. Struktur Bidang dan Program KeahlianSpektrum Keahlian PMK Tahun 2016

No. BIDANG KEAHLIAN PROGRAM KEAHLIAN

1. Teknologi dan Rekayasa 1. Teknologi Konstruksi dan Properti2. Teknik Geomatika dan Geospasial3. Teknik Ketenagalistrikan4. Teknik Mesin5. Teknologi Pesawat Udara6. Teknik Grafika7. Teknik Instrumentasi Industri8. Teknik Industri9. Teknologi Tekstil10. Teknik Kimia11. Teknik Otomotif12. Teknik Perkapalan13. Teknik Elektronika

2. Energi dan Pertambangan 1. Teknik Perminyakan2. Geologi Pertambangan3. Teknik Energi Terbarukan

3. Teknologi Informasi dan Komunikasi

1. Teknik Komputer dan Informatika2. Teknik Telekomunikasi

4. Kesehatan dan 1. Keperawatan

Page 33: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

No. BIDANG KEAHLIAN PROGRAM KEAHLIAN

Kesejahteraan Sosial 2. Kesehatan Gigi3. Teknologi Laboratorium Medik4. Farmasi5. Pekerjaan Sosial

5. Agribisnis dan Agroteknologi

1. Agribisnis Tanaman2. Agribisnis Ternak3. Kesehatan Hewan4. Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian5. Teknik Pertanian6. Kehutanan

6. Kemaritiman 1. Pelayaran Kapal Penangkap Ikan2. Pelayaran Kapal Niaga3. Perikanan4. Pengolahan Hasil Perikanan

7. Bisnis dan Manajemen 1. Bisnis dan Pemasaran2. Manajemen Perkantoran3. Akuntansi dan Keuangan

8. Pariwisata 1. Perhotelan dan Jasa Pariwisata2. Kuliner3. Tata Kecantikan4. Tata Busana

9. Seni dan Industri Kreatif 1. Seni Rupa2. Desain dan Produk Kreatif Kriya3. Seni Musik4. Seni Tari5. Seni Karawitan6. Seni Pedalangan7. Seni Teater8. Seni Broadcasting dan Film

Struktur Kurikulum dan Mata Pelajaran KTSP SMK/MAK dari masing-masing Kompetensi Keahlian dapat dilihat dalam Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 130/D/KEP/KR/2017. Contoh struktur Mata Pelajaran KTSP SMK/MAK dapat dilihat dalam Tabel 6 berikut ini.

Tabel 6. STRUKTURKURIKULUMSEKOLAH MENENGAH KEJURUAN/MADRASAH ALIYAH KEJURUAN

Bidang Keahlian :Teknologi dan RekayasaProgram Keahlian :Teknik Konstruksi dan PropertiKompetensi Keahlian : Konstruksi Gedung, Sanitasi, dan Perawatan (4 Tahun)

Model Blok

MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU

A. Muatan Nasional1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 318

Page 34: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

MATA PELAJARAN ALOKASI WAKTU

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2123. Bahasa Indonesia 3544. Matematika 4245. Sejarah Indonesia 1086. Bahasa Inggris danBahasa Asing Lainnya 488

B. Muatan Kewilayahan7. Seni Budaya 1088. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 144

Jumlah A danB 2.156C. Muatan Peminatan KejuruanC1. Dasar Bidang Keahlian9. Simulasi dan Komunikasi Digital 108

10. Fisika 10811. Kimia 108C2. Dasar Program Keahlian12. Gambar Teknik 14413. Mekanika Teknik 10814. Dasar Konstruksi Bangunan 10815. Teknik PengukuranTanah 108C3. Kompetensi Keahlian16. Konstruksi Bangunan Gedung 76217. Sistem Utilitas Bangunan Gedung 79618. Perawatan Gedung 62219. Estimasi Biaya Konstruksi, Sanitasi, dan Perawatan

Gedung 69020. Produk Kreatif dan Kewirausahaan 622

Jumlah C (C1, C2, dan C3) 4.284Total 6.440

Model Implementatif

MATA PELAJARANKELAS

X XI XII XIII1 2 1 2 1 2 1 2

A.Muatan Nasional1. Pendidikan Agama dan BudiPekerti 3 3 3 3 3 3 - -2. Pendidikan Pancasila dan

Kewarganegaraan 2 2 2 2 2 2 - -3. Bahasa Indonesia 4 4 3 3 3 3 - -4. Matematika 4 4 4 4 4 4 - -5. Sejarah Indonesia 3 3 - - - - - -

Page 35: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

MATA PELAJARANKELAS

X XI XII XIII1 2 1 2 1 2 1 2

6. Bahasa Inggris dan Bahasa Asing Lainnya 3 3 3 3 4 4 4 4B.Muatan Kewilayahan7. Seni Budaya 3 3 - - - - - -8. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

Kesehatan2 2 2 2 - - - -

Jumlah A dan B 24 24 17 17 16 16 4 4C.Muatan Peminatan KejuruanC1.Dasar Bidang Keahlian9. Simulasi dan Komunikasi Digital 3 3 - - - - - -

10. Fisika 3 3 - - - - - -11. Kimia 3 3 - - - - - -C2.Dasar Program Keahlian12. Gambar Teknik 4 4 - - - - - -13. Mekanika Teknik 3 3 - - - - - -14. Dasar-dasar Konstruksi 3 3 - - - - - -15. Teknik PengukuranTanah 3 3C3.Kompetensi Keahlian16. Konstruksi Bangunan Gedung - - 7 7 7 7 8 817. Sistem Utilitas Bangunan Gedung - - 7 7 8 8 8 818. Perawatan Gedung - - 5 5 5 5 8 819. Estimasi Biaya Konstruksi, Sanitasi, dan

Perawatan Gedung - - 5 5 5 5 10 10

20. Produk Kreatif dan Kewirausahaan - - 5 5 5 5 8 8Jumlah C (C1, C2, dan C3) 22 22 29 29 30 30 42 42

Total 46 46 46 46 46 46 46 46

D. Beban Belajar di SMK/MAK

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pelajaran.1. Beban belajar di Sekolah Menengah Kejuruan/Madrasah Aliyah

Kejuruan dinyatakan dalam jam pelajaran per minggu. Beban belajar satu minggu Kelas X, XI, XII, dan XIII adalah 46 jam pelajaran. Durasi setiap satu jam pelajaran adalah 45 menit.

2. Beban belajar di Kelas X dan XIdalam satu semester 18 minggu. 3. Beban belajar di kelas XII dan XIII pada semester ganjil 18 minggu. 4. Beban belajar di kelas XII dan XIII pada semester genap paling sedikit

14 minggu dan paling banyak 16 minggu.Setiap satuan pendidikan SMK/MAK boleh menambah jam belajar

per minggu berdasarkan pertimbangan kebutuhan belajar peserta didik

Page 36: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

dan/atau kebutuhan akademik, sosial, budaya, dan faktor lain yang dianggap penting.

E. Kalender Pendidikan

1. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun pelajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif dan hari libur.

2. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

3. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

4. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu, meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan ekstrakurikuler.

5. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari libur khusus.

6. Kalender pendidikan ditetapkan oleh sekolah, apabila ada perubahan sekolah melaporkan kepada dinas pendidikan.

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur dan kegiatan lainnya tertera pada Tabel 7.

Tabel 7. Alokasi Waktu pada Kelender Pendidikan

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1. Minggu efektif belajar

Minimum 34 minggu dan maksimum 36 minggu

Digunakan untuk kegiatan pembelajaran efektif pada setiap satuan pendidikan.

2. Jeda tengah semester

Maksimum 2 minggu

Satu minggu setiap semester.

Page 37: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

3. Jeda antarsemester

Maksimum 2 minggu

Antara semester I dan II.

4. Libur akhir tahun pelajaran

Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran.

5. Hari libur keagamaan

2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.

6. Hari libur umum/nasional

Maksimum 2 minggu

Disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah.

7. Hari libur khusus

Maksimum 1 minggu

Untuk satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing.

8. Kegiatan khusus sekolah/madrasah

Maksimum 3 minggu

Digunakan untuk kegiatan yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah/madrasah tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.

F. Tahapan Penyusunan KTSP SMK/MAK

Tahapan penyusunan KTSP SMK/MAK digambarkan seperti Gambar 1 dibawah ini.

Page 38: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

Gambar 1. Tahapan Pengembangan KTSP SMK/MAK Tahapan pengembangan KTSP SMK/MAK berdasarkan Gambar 1

dapat dijelaskansebagai berikut.1. Analisis SWOT potensi SMK/MAK dan wilayah tempat sekolah didirikan

dilakukan untuk menemukan kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan SMK/MAK terkait potensi sekolahnya dan potensi wilayah. SMK/MAK membuat analisis sehingga menemukan strategi bagaimana: (1) menggunakan kekuatan (S) yang dimiliki untuk memanfaatkan peluang (O) yang ada di lingkungannya; (2) menggunakan kekuatan (S) yang dimiliki untuk menghindari ancaman (T); (3) menghilangkan kelemahan (W) dengan memanfaatkan peluang (O); (4) meminimalkan kelemahan (W) dengan menghindari ancaman (T).

2. Need Assessment dilakukan sebagai studi analisis kebutuhan kompetensi kerja tenaga kerja tingkat menengah yang dibutuhkan di suatu daerah dengan mempertimbangkan Standar Kompetensi Kerja yang berlaku baik tingkat nasional, regional dan internasional. Studi ini diperkuat dengan studi pelacakan (tracer study) lulusan yang sudah bekerja dan analisis kebutuhan daerah.

Page 39: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

3. Memperhatikan hasil-hasil analsis SWOT, need analysis, tracer study lulusan, dan analisis kebutuhan wilayah maka dapat selanjutkan dirumuskan profil lulusan. Profil lulusan menggambarkan peran dan fungsi yang diharapkan dapat dijalankan oleh lulusan nantinya setelah memasuki dunia kerja dan berpartisipasi dalam pembangunan di masyarakat selanjutnya disusun deskripsi kompetensi dasar seseuai profil lulusan;

4. Tim pengembang KTSP SMK/MAK pada masing-masing Kompetensi Keahlian, harus mencermati Struktur Kurikulum sesuai Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 130/D/KEP/KR/2017, deskripsi KI/KD setiap mata pelajaran C2 dan C3. Selanjutnya deskripsi KD padan mata pelajaran C2 dan C3 diselaraskan dengan KD profil lulusan.

5. Silabus masing-masing Mata Pelajaran dikembangkan sesuai Standar Proses. Masing-masing KD dideskripsikan indikator-indikatornya, cakupan materi, sumber belajar, waktu yang diperkirakan dibutuhkan.

6. Pengembangan RPP Mata Pelajaran mengacu pada Silabus Mata Pelajaran. RPP dikembangkan untuk setiap pasang KD.

7. RPP dirancang dan dilaksanakan dalam Pembelajaran Teori, Pembelajaran Praktik, dan atau PKL sesuai karakteristik KD pada masing-masing Mata Pelajaran. PKL dilaksnakan secara blok waktu diupayakan sepenuhnya untuk pengembangan kompetensi pada silabus sesuai kebutuhan pengembangan SKL.

Page 40: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

G. Alur penyusunan KTSP SMK/MAK adalah sebagai berikut.

Alur penyusunan digambarkan seperti Gambar 2berikut ini.

Gambar 2. Alur Penyusunan KTSP SMK/MAK

H. Out Line KTSP SMK/MAK i. Coverii. Lembar Penetapaniii. Kata Pengantariv. Daftar Isi

1. Tujuan Pendidikan Menengah Kejuruan2. Visi dan Misi SMK3. Tujuan Sekolah (SMK)4. Profil Lulusan5. SKL Kompetensi Keahlian6. Deskripsi KKNI Level 2 atau 37. Deskripsi Standar Kompetensi PMK 3 dan 4 tahun berdasarkan KI8. Struktur Kurikulum KTSP SMK/MAK9. Kompetensi Mata Pelajaran

a. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Nasional (A)

Ditetapkan oleh Kepala SekolahDisyahkan oleh Kepala Dinas Pendidikan Provinsi

Penyiapan dan Penyusunan Draf KTSP SMK/MAK

K-13(2)

Review dan Validasi KTSP SMK/MAKK-13

(3)

Pembentukan Tim Penyusun

(1)

Naskah KTSP SMK/MAK K-13(5) Revisi (4)

Penetapan dan Pengesahan KTSP SMK/MAK K-13(6)

Page 41: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

b. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Muatan Kewilayahan (B)

c. Deskripsi Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Peminatan Kejuruan (C)1) Dasar Bidang Keahlian (C1)2) Dasar Program Keahlian (C2)3) Kompetensi Keahlian (C3)

10. Program Muatan Lokal ( Muatan Kewilayahan )a. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang dilaksanakan

sesuai dengan kebijakan daerah ( Peraturan Gubernur )b. Jenis dan strategi pelaksanaan muatan lokal yang

dikaksanakan sesuai kebutuhab peserta didik dan karakteristik sekolah

11. Strategi Pelayanan Bimbingan dan Konseling.12. Kegiatan Ekstra Kurikuker13. Pengaturan Beban Belajar14. Peraturan Akademik terdiri

a. Kriteria Ketuntasan Minimalb. Kriteria Kenaikan Kelasc. Kriteria Kelulusan dari Ujian Sekolahd. Kriteria Kelulusan dari Satuan Pendidikan

15. Kalender Pendidikan

I. Silabus

Mencakup seluruh mata pelajaran yang terdapat pada Struktur Kurikulum Kompetensi Keahlian masing-masing. Silabus disusun oleh satuan pendidikan

Page 42: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

J. KALENDER PENDIDIKANBULAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Juli 2017                                                              Agustus 2017                                                              September 2017                                                             x

Oktober 2017                                                              November 2017                                                             xDesember 2017                                                              Januari 2018                                                              Februari 2018                                                         x x xMaret 2018                                                              April 2018                                                             xMei 2018                                                              Juni 2018                                                           xJuli 2018   Tahun Pelajaran 2007 – 2008

Contoh KALENDER PENDIDIKAN SMK TAHUN PELAJARAN 2017 - 2018

Keterangan:

  = Hari Pertama Sekolah / MOS   = Libur Umum  = Hari Ahad / Minggu   = Perkiraan Ujian Nasional  = Libur Semester   = Laporan hasil Belajar   =   = Uji Kompetensi / Project Work Kelas III  = Hari Efektif Belajar   = Perkiraan Ujian Sekolah

Page 43: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

BAB IVPENGEMBANGAN SILABUS

A. Pengertian Silabus

Silabus adalah bagian dari perencanaan pembelajaran pada suatu kelompok kompetensi atau mata pelajaran sebagai acuan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan pelaksanaan pembelajaran. Silabus memuat rumusan kompetensi Bidang Keahlian masing-masing mata pelajaran yang mencakup kompetensi inti, kompetensi dasar, Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK), materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan kajian mata pelajaran.

B. Prinsip-prinsip Pengembangan Silabus

1. IlmiahKeseluruhan materi dan kegiatan pebelajaran yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan.

2. RelevanCakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus masing-masing mata pelajaran sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, spiritual peserta didik, dan level 2 dan 3 KKNI.

3. SistematisKomponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam pencapaian kompetensi inti sikap spiritual (KI-1), sikap sosial (KI-2), pengetahuan (KI-3), dan ketrampilan (KI-4). (Lihat Tabel 1, Tabel 2, Tabel 3, Tabel 4, Tabel 5 di atas).

4. KonsistenAdanya hubungan yang konsisten (ajeg, taat asas) antara kompetensi dasar, indikator, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian.

5. MemadaiCakupan IPK, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian memadai untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar dan KI.

Page 44: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

6. Aktual dan kontekstualCakupan IPK, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi di dunia kerja.

7. FleksibelKeseluruhan komponen silabus dapat mengakomodasi variasi peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat.

8. MenyeluruhKomponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi dimensi sikap spiritual, sosial, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif, afektif, dan psikomotor).

C. Langkah-langkah Pengembangan Silabus

Langkah-langkah pengembangan silabus disajikan pada diagram alir berikut. Gambar 3 menunjukkan Diagram Alir Pengeembangan Silabus Mata Pelajaran.

Page 45: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

Gambar 3. Diagram Alir Pengembangan Silabus Mata Pelajaran

Komponen-komponen pengembangan silabus mencakup unsur-unsur di bawah ini (sistem penomoran yang ada bukan merupakan urutan sedangkan urutan pengembangan silabus disajikan pada diagram alir di atas).

Pengembangan Silabus dilakukan melalui dua langkah yaitu: (1) pengkajian profil lulusan, SKL, KKNI, dan Kompetensi Inti; (2) penyusunan silabus.

Penyusunan silabus dilakukan melalui tahapan-tahapan:1. Mengkaji kompetensi inti dan kompetensi dasar

Page 46: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

Mengkaji kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran sebagaimana tercantum pada Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor ........... tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran SMK/MAK sesuai Kompetnsi Keahlian dengan memperhatikan hal-hal berikut.a. urutan berdasarkan hierarki konsep disiplin ilmu dan/atau tingkat

kesulitan materi, tidak selalu harus sesuai dengan urutan yang ada dalam dokumen SKL;

b. keterkaitan antar kompetensi intidan kompetensi dasar dalam mata pelajaran;

c. keterkaitan kompetensi dasar antar mata pelajaran;d. keselarasan dengan skema sertifikasi yang diacu.

2. Merumuskan indikator pencapai kompetensi

IndikatorPencapaian Kompetensi (IPK)merupakan penanda pencapaian kompetensi dasar yang diwujudkan dalam bentuk perubahan perilaku yang dapat diukur dan diamati, mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang bermuara pada pencapaian KI.IPK dapat juga diartikan sebagai tingkat kinerja yang akan didemonstrasikan untuk setiap kompetensi dasar atau sejauh mana setiap uraian dalam kompetensi dasardapat tercapai dan terukur.IndikatorPencapaian Kompetensi dikembangkan sesuai dengan karakteristik peserta didik, mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah. IPK dirumuskan dalam kata kerja operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. IPK digunakan sebagai dasar untuk menyusun perangkay penilaian.Perumusan IPKharus memperhatikan Kompetensi Dasar yang ingin dicapai, sehingga rumusan indikator tidak lebih tinggi dari KD (berdasarkan prinsip taksonomi Bloom).

3. Penentuan jenis penilaian

Penilaian pencapaian kompetensi dasar oleh peserta didik dilakukan berdasarkan IPK. Penilaian dilakukan dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri.Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan

Page 47: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan.Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian.a. Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi.b. Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang

bisa dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

c. Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan. Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dimiliki dan yang belum, serta untuk mengetahui kesulitan belajar peserta didik.

d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa proses pembelajaran berikutnya, pembelajaran remedi bagi peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah kriteria ketuntasan, dan pembelajaran pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria ketuntasan.

e. Sistem penilaian harus disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran yang ditempuh dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan pendekatan tugas observasi lapangan, maka evaluasi harus diberikan baik pada proses (keterampilan proses) misalnya teknik wawancara, maupun produk/hasil melakukan observasi lapangan berupa informasi yang dibutuhkan.

4. Mengidentifikasi materi pembelajaran

Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian kompetensi dasar dengan mempertimbangkan:a. potensi peserta didik;b. tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan

spiritual peserta didik;c. kebermanfaatan atau dampak bagi peserta didik;d. struktur keilmuan dan ketrampilan;e. aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;f. relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan

lingkungan, khususnya dunia kerja, skema sertifikasi dang. alokasi waktu.Untuk kelompok Muatan Peminatan Kejuruan,penyusunan materi pembelajaran memperhatikan IPK (kriteria kinerja) dan lingkup

Page 48: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

variable/kondisi kinerja yang tertuang dalam SKK/SKKNI atau Skema Sertifikasi yang diacu.

5. Mengembangkan kegiatan pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka pencapaian kompetensi dasar.Kegiatan pembelajaran yang dimaksud dapat terwujud melalui penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta didik. Kegiatan pembelajaran memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik.Atau dengan kata lain,pada kegiatanpembelajaran akan tergambarbahwa peserta didik tidak hanya akan memperoleh pengalaman belajar tentang substansi yang dipelajari tetapi juga tentang kompetensi generik/kompetensi kunci/soft skill.Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran adalah sebagai berikut.a. Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan

kepada para pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran secara profesional.

b. Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan yang harus dilakukan oleh peserta didik secara berurutan untuk mencapai kompetensi dasar.

c. Kegiatan pembelajaran berpusat pada peserta didik sebagai subjek/student center, guru lebih berperan sebagai fasilitator.

d. Penentuan urutan kegiatan pembelajaran harus sesuai dengan hierarki konsep materi pembelajaran.

e. Rumusan pernyataan dalam kegiatan pembelajaran minimal mengandung dua unsur penciri yang mencerminkan pengelolaan kegiatan pembelajaran siswa, yaitu kegiatan siswa dan materi.

f. Praktik Kerja Lapangan Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pengembangan kegiatan pembelajaran mata pelajaran kelompok Matan Peminatan Kejuruan. Kegiatan PKL dirancang dan dilaksanakan dengan mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut.1) PKL bertujuan untuk memberikan pengalaman kerja nyata

bagi peserta didik dalam pembentukan kompetensi secara

Page 49: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

utuh dan lebih bermakna, terutama pembentukan sikap (etos) kerja sesuai dengan tuntutan kebutuhan di lapangan kerja.

2) Waktu pelaksanaan PKL dialokasikan pada semester 5 untuk program pendidikan 3 tahun, sekurang-kurangnya 3 bulan hingga 6 bulan. Untuk program pendidikan 4 tahun dialokasikan pada semester 7 dan 8, sekurang-kurangnya 6 bulan hingga 10 bulan.

3) Kegiatan PKL sebagai bagian dari kegiatan pembelajaran, juga dimanfaatkan sebagai bagian dari penilaian hasil belajar (kompetensi) peserta didik.

4) Ketersediaan sarana dan prasarana/sumber dayayang dimiliki sekolah untuk mendukung proses pencapaian kompetensi lulusan.

6. Menentukan alokasi waktu

Pada dasarnya alokasi waktu untuk setiap pasangan Kompetensi Dasar (KD) Pengetahuan (KD dari KI-3) dan Keterampilan (KD dari KI-4) sudah ditetapkan pada Keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor …….. tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran SMK/MA. Namun SMK/MAK diberi keleluasan untuk menata ulang alokasi tersebut pada saat menyusun Silabus, sesuai dengan kebutuhan nyata di lapangan. Penentuan alokasi waktu untuk setiap pasang KD didasarkan pada jumlah minggu efektif dan alokasi waktu mata pelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. Alokasi waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam.

7. Menentukan sumber belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek, dan/atau alat/bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Sumber belajar dapat berupa media cetak dan elektronik, internet, nara sumber, lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.Penentuan sumber belajar didasarkan pada kompetensi dasar dan materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

D. Pengembangan Silabus Berkelanjutan

Page 50: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

Dalam implementasinya, silabus dijabarkan menjadi rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), dilaksanakan, dievaluasi, dan ditindaklanjuti oleh masing-masing guru.Silabus harus dikaji dan dikembangkan secara berkelanjutan dengan memperhatikan data evaluasi hasil belajar, evaluasi proses (pelaksanaan pembelajaran), dan evaluasi rencana pembelajaran.

E. Komponen dan Format Silabus

1. Komponen Silabus

Silabus berisi tentang hal-hal sebagai berikut.a. Nama SMK/MAK;b. Kompetensi Keahlian:c. Nama Mata Pelajaran;d. Kelas;e. Alokasi waktu;f. Deskripsi Kompetensi Inti;g. Deskripsi Kompetensi Dasar;h. Indikator Pencapaian Kompetensi;i. Materi Pembelajaran, dan j. Kegiatan Pembelajaran.

Silabus pada Kurikulum 2013 yang disempurnakan dan dikembangkan pada tingkat nasional merupakan silabus minimal. Satuan pendidikan SMK/MAK dapat mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan dunia kerja yang menjadi institusi pasangan dan nilai-nilai lokal dimana SMK tersebut berada. Adapun format silabus mata pelajaran yang digunakan pada Kurikulum 2013 sesuai dengan Permendikbud Nomer…. Tahun 2017 tentang Standar Proses PMK dapat dilihat seperti contoh di bawah.

Page 51: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur

Format Silabus KTSP SMK adalah sebagai berikut.

Nama Sekolah : diisi dengan nama SMKKelas/Semester : diisi dengan kelas dan semester berapa mata pelajaran tersebut diberikanKompetensi Keahlian : diisi dengan nama kompetensi keahlian sesuai dengan keputusan Dirjen Dikdasmen Nomor 4678/D/KEP/MK/2016 Mata Pelajaran : diisi dengan mata pelajaran yang tertuang pada struktur kurikulumDurasi Pembelajaran : diisi dengan Jumlah jam yang tertuang pada struktur kurikulumDeskripsi KI : Diisi dengan rumusan kompetensi inti untuk program pendidikan 3 atau 4 tahu

…………………Deskripsi Ki3………………

…………………Deskripsi Ki4………………

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi

Materi Pembalajaran

Kegiatan Pembelajaran

Penilaian Alokasi Waktu

Sumber Belajar

diisi dengan kompetensi dasar sebagaimana tertulis pada Keputusan Dirjen Dikdasmen

diisi dengan penanda pencapaian kompetensi dasar berupa perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan

diisi dengan materi apa yang akan diajarkan agar siswa dapat mencapai IPK yang diharapkan

Diisi dengan aktifitas peserta didik mengikuti sintak model yang dipilih.

diisi dengan teknik penilaian yang akan digunakan baik bentuk tes maupun nontes disesuaikan dengan karakteristik IPK antara lain

diisi dengan estimasi waktu yang dibutuhkan untuk mempelajari 1 pasang KD

diisi dengan rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran, dapat berupa media cetak dan elektronik, narasumber, serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya

Page 52: musyarofah.files.wordpress.com  · Web viewpedoman penyusunan. kurikulum tingkat satuan pendidikan. pendidikan menengah kejuruan. direktorat pembinaansekolah menengah kejuruan. direktur