Top Banner
ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUP PT SATRIA LESTARI BAB IV RUANG LINGKUP STUDI 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting Pelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotesis) yang terkait dengan rencana kegiatan. Pelingkupan umumnya dilakukan melalui tiga tahap yaitu identifikasi dampak potensial, evaluasi dampak potensial dan klasifikasi dan prioritas dampak penting. A. Identifikasi Dampak Potensial Pada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari rencana kegiatan penambangan batubara PT Satria Lestari. Identifikasi dampak potensial ini merupakan serangkaian hasil dari observasi lapangan, diskusi dengan masyarakat sekitar lokasi rencana kegiatan, diskusi dengan instansi pemerintah, serta hasil dari konsultasi, dan diskusi dengan para pakar. 1. Tahap Prakonstruksi Komponen kegiatan rencana usaha penambangan batubara pada tahap prakonstruksi meliputi kegiatan sosialisasi rencana kegiatan, pembebasan lahan, penerimaan tenaga kerja dan mobilisasi peralatan tambang. Pada rangkaian kegiatan ini diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak terhadap komponen sosekbudkesmas dan fisik-kimia lingkungan. a. Sosialisasi Rencana Kegiatan Dalam kegiatan sosialisasi rencana kegiatan, diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak lingkungan hidup terhadap sikap dan persepsi masyarakat. 1) Sikap dan persepsi masyarakat Dampak lingkungan terhadap sikap dan persepsi masyarakat pada kegiatan sosialisasi adalah munculnya sikap dan persepsi positif masyarakat sekitar terhadap rencana proyek. Kecenderungan dampak positif tersebut muncul karena adanya harapan-harapan dari masyarakat tentang terbukanya peluang berusaha dan terciptanya lapangan pekerjaan bagi penduduk disekitar proyek. b. Pembebasan Lahan Pada kegiatan pembebasan lahan diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak lingkungan hidup terhadap perubahan fungsi lahan dan konflik sosial. 1) Fungsi Lahan RUANG LINGKUP STUDI IV - 1
68

ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

May 20, 2019

Download

Documents

phungkhue
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

BAB IVRUANG LINGKUP STUDI

4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak PentingPelingkupan merupakan suatu proses awal untuk menentukan lingkup permasalahan dan mengidentifikasi dampak penting (hipotesis) yang terkait dengan rencana kegiatan. Pelingkupan umumnya dilakukan melalui tiga tahap yaitu identifikasi dampak potensial, evaluasi dampak potensial dan klasifikasi dan prioritas dampak penting.

A. Identifikasi Dampak PotensialPada tahap identifikasi dampak potensial, dimaksudkan untuk mengidentifikasi segenap dampak lingkungan hidup yang secara potensial akan timbul sebagai akibat dari rencana kegiatan penambangan batubara PT Satria Lestari. Identifikasi dampak potensial ini merupakan serangkaian hasil dari observasi lapangan, diskusi dengan masyarakat sekitar lokasi rencana kegiatan, diskusi dengan instansi pemerintah, serta hasil dari konsultasi, dan diskusi dengan para pakar.1. Tahap Prakonstruksi

Komponen kegiatan rencana usaha penambangan batubara pada tahap prakonstruksi meliputi kegiatan sosialisasi rencana kegiatan, pembebasan lahan, penerimaan tenaga kerja dan mobilisasi peralatan tambang. Pada rangkaian kegiatan ini diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak terhadap komponen sosekbudkesmas dan fisik-kimia lingkungan. a. Sosialisasi Rencana Kegiatan

Dalam kegiatan sosialisasi rencana kegiatan, diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak lingkungan hidup terhadap sikap dan persepsi masyarakat.1) Sikap dan persepsi masyarakat

Dampak lingkungan terhadap sikap dan persepsi masyarakat pada kegiatan sosialisasi adalah munculnya sikap dan persepsi positif masyarakat sekitar terhadap rencana proyek. Kecenderungan dampak positif tersebut muncul karena adanya harapan-harapan dari masyarakat tentang terbukanya peluang berusaha dan terciptanya lapangan pekerjaan bagi penduduk disekitar proyek.

b. Pembebasan LahanPada kegiatan pembebasan lahan diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak lingkungan hidup terhadap perubahan fungsi lahan dan konflik sosial.1) Fungsi Lahan

Perubahan fungsi lahan merupakan salah satu dampak lingkungan hidup yang diprakirakan akan muncul akibat dari aktivitas penambangan batubara dengan sistem open pit mining. Kecenderungan dampak yang akan muncul terhadap fungsi lahan tersebut bersifat negatif. Perubahan fungsi lahan terjadi sejak dilakukannya kegiatan pembebasan lahan yang semula dikuasai oleh masyarakat setempat. Perubahan fungsi lahan yang terjadi pada tahapan ini adalah terjadinya perubahan fungsi lahan yang semula berfungsi sebagai sarana produksi biomassa bagi usaha pertanian masyarakat menjadi lahan marginal dan lahan rehabilitasi bekas penambangan batubara. Dampak lingkungan tersebut bersifat langsung (dampak primer) terhadap komponen sosial.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 1

Page 2: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

2) Konflik sosialDampak lingkungan hidup terhadap konflik sosial pada kegiatan pembebasan lahan cenderung bersifat negatif yaitu terjadi proses dissosiasi dalam masyarakat. Adanya kemungkinan tumpang tindih dalam penguasaan lahan yang akan dibebaskan dan perbedaan persepsi antara pemrakarsa dan masyarakat mengenai nilai lahan yang akan dibebaskan menimbulkan kontradiksi yang dapat berkembang menjadi konflik sosial (proses disosiatif). Dampak tersebut bersifat langsung (dampak primer) terhadap komponen sosial.

c. Penerimaan Tenaga KerjaPada kegiatan penerimaan trenaga kerja untuk operasional PT Satria Lestari diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap lapangan pekerjaan, lapangan usaha dan pendapatan masyarakat serta sikap dan persepsi masyarakat.1) Lapangan Pekerjaan

Dampak lingkungan hidup akibat kegiatan penerimaan tenaga kerja terhadap lapangan pekerjaan cenderung bersifat positif yaitu terbukanya kesempatan kerja bagi masyarakat setempat, terlebih lagi bila didukung oleh adanya prioritas bagi penduduk setempat dalam penerimaan tenaga kerja bagi operasional PT Satria Lestari dan dampak tersebut bersifat langsung terhadap komponen sosial.

2) Lapangan UsahaAdanya konsentrasi pekerja pada aktivitas penambangan batubara PT Satria Lestari diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak terhadap terbukanya lapangan usaha masyarakat. Dampak lingkungan terhadap peluang usaha masyarakat tersebut merupakan dampak turunan (dampak primer). Sektor usaha yang diprakirakan akan tercipta yang terkait dengan aktivitas karyawan PT Satria Lestari adalah usaha jasa dan perdagangan.

3) Pendapatan MasyarakatDampak lingkungan hidup terhadap pendapatan masyarakat pada kegiatan penerimaan tenaga kerja merupakan dampak lanjutan (dampak sekunder) dari terbukanya lapangan kerja dan lapangan usaha bagi masyarakat setempat. Dampak yang berpotensi muncul terhadap pendapatan masyarakat cenderung bersifat positif, dengan tersedianya lapangan kerja bagi penduduk lokal, maka diharapkan terjadi peningkatan pendapatan masyarakat.

4) Sikap dan Persepsi MasyarakatDampak terhadap sikap dan persepsi masyarakat pada kegiatan penerimaan tenaga kerja merupakan dampak lanjutan akibat dari terciptanya lapangan pekerja, dimana semakin besar tenaga kerja lokal yang mampu terserap dalam penerimaan tenaga kerja maka dapat diharapkan munculnya sikap dan persepsi positif masyarakat sekitar.

d. Mobilisasi PeralatanKegiatan mobilisasi peralatan tambang pada rencana penambangan batubara PT Satria Lestari diprakirakan menimbulkan dampak terhadap gangguan lalulintas umum (perairan dan darat), kualitas udara, keselamatan masyarakat, dan Keselamatan dan kesehatan kerja (K3).1) Lalulintas Perairan

Dampak lingkungan hidup terhadap lalulintas perairan akibat adanya mobilisasi alat cenderung bersifat negatif yaitu terjadinya gangguan

RUANG LINGKUP STUDI IV - 2

Page 3: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

kelancaran lalulintas pada jalur sungai Mahakam yang digunakan pada kegiatan mobilisasi peralatan. Dampak ini bersifat langsung (dampak primer) yang berpengaruh terhadap komponen sosial.

2) Lalulintas UmumMobilisasi peralatan tambang dari lokasi pendaratan alat menuju lokasi penambangan diprakirakan berdampak terhadap munculnya gangguan lalulintas umum di sekitar proyek. Hilir mudik kendaraan pengangkut peralatan tambang (trailer) berpotensi menimbulklan gangguan kelancaran lalulintas umum pada ruas jalan umum yang akan digunkan untuk perlintasan kendaraan angkutan peralatan tambang. Dampak lingkungan hidup yang ditimbulkan pada peristiwa ini diklasifikasikan sebagai dampak yang bersifat langsung (dampak primer).

3) Kualitas UdaraDampak lingkungan terhadap kualitas udara pada kegiatan mobilisasi peralatan tambang adalah terjadinya penurunan kualitas udara akibat terjadinya peningkatan kandungan debu udara ambien. Dampak yang terjadi merupakan dampak primer yang bersumber dari tebaran debu yang dihasilkan oleh gesekan roda pengangkut peralatan tambang dengan permukaan badan jalan.

4) Keselamatan MasyarakatDampak lingkungan terhadap keselamatan masyarakat dalam kegiatan mobilisasi peralatan tambang merupakan dampak turunan (sekunder) akibat dari munculnya gangguan lalulintas umum. Mengingat besarnya kendaraan angkutan peralatan tambang yang akan mlintasi jalan umum berpotensi minimbulkan gangguan serius terhadap lalulintas umum. Gangguan lalulintas tersebut selanjutnya berpotensi menimbulkan resiko keselamatan masyarakat, yaitu kemungkinan terjadinya kecelakaan lalulintas.

5) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)Bongkar muat peralatan berat tambang dan pengoperasian unit angkutan alat berat berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja bagi para pekerja yang terlibat langsung dalam kegiatan ini. Dampak lingkungan terhadap K3 pada kegiatan mobilisasi peralatan bersifat langsung (dampak primer).

2. Tahap KonstruksiKomponen kegiatan usaha penambangan batubara PT Satria Lestari pada tahap konstruksi meliputi pembangunan jalan tambang, pembangunan fasilitas penunjang, pembangunan stockpile dan instalasi pengolahan batubara serta kegiatan pembangunan pelabuhan batubara.a. Pembangunan Jalan Tambang

Kegiatan pembangunan jalan tambang diprakirakan menimbulkan dampak lingkungan terhadap vegetasi, habitat satwa liar, erosi, kualitas air, biota perairan, sedimentasi, kualitas udara, tata air permukaan, stabilitas lahan dan K3 (Keselamatan dan kesehatan kerja).1) Vegetasi

Dampak lingkungan hidup terhadap vegetasi pada kegiatan pembangunan jalan tambang adalah terjadinya degradasi vegetasi alami pada areal bukaan lahan untuk jalan tambang. Yang menjadi sumber dampak terhadap vegetasi pada kegiatan ini adalah kegiatan pembersihan lahan (brushing) pada rencana bukaan jalan. Jenis vegetasi yang akan terkena dampak pada peristiwa ini adalah semak belukar pada areal bero perladangan, jenis pohon pada areal kebun campuran, rerumputan dan

RUANG LINGKUP STUDI IV - 3

Page 4: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

tanaman pangan pada areal pertanian masyarakat. Dampak lingkungan terhadap vegetasi merupakan dampak primer pada kegiatan pembangunan jalan tambang.

2) Habitat Satwa LiarDampak lingkungan terhadap satwa liar pada kegiatan pembangunan jalan tambang merupakan dampak lanjutan akibat dari terjadinya degradasi vegetasi. Terjadinya kerusakan vegetasi secara tidak langsung akan merusak habitat satwa liar sehingga terjadi gangguan serius terhadap kehidupan satwa liar pada bukaan lahan untuk jalan tambang.

3) Erosi Kegiatan pembangunan jalan tambang diprakirakan menimbulkan dampak terhadap erosi tanah. Dampak yang ditimbulkan terhadap erosi tersebut adalah terjadinya peningkatan laju erosi tanah permukaan akibat dari hilangnya vegetasi penutup tanah dan terjadinya perapuhan ikatan butiran tanah pada proses pemotongan dan penimbunan tanah (cut & fill).

4) Sedimentasi Butiran tanah yang terangkut pada peristiwa erosi tanah berpotensi menjadi material sedimen pada badan perairan yang terdapat di sekitar bukaan lahan jalan tambang. Fraksi pasir dan fraksi yang lebih kasar merupakan bahan sedimen potensial yang menyebabkan terjadinya peningkatan beban sedimentasi. Dampak lingkungan yang ditimbulkan terhadap sedimentasi pada kegiatan pembangunan jalan tambang merupakan dampak lanjutan (dampak tersier) akibat dari hilangnya vegetasi penutup tanah dan terjadinya peningkatan erosi permukaan.

5) Kualitas airDampak lingkungan terhadap kualitas air pada kegiatan pembangunan jalan tambang adalah terjadinya penurunan kualitas air permukaan yang diakibatkan oleh peningkatan kandungan padatan tersuspensi pada air limpasan yang berasal dari bukaan lahan jalan tambang. Dampak terhadap kualitas air tersebut merupakan dampak lanjutan (dampak tersier) akibat dari hilangnya vegetasi penutup tanah dan terjadinya peningkatan laju erosi.

6) Biota PerairanDampak lingkungan hidup terhadap kualitas biota perairan pada kegiatan pembangunan jalan tambang merupakan dampak yang bersifat lanjutan (dampak kwarter) dari penurunan kualitas air permukaan dan memiliki kecenderungan bersifat negatif yaitu terjadinya gangguan terhadap kehidupan biota perairan.

7) Kualitas UdaraDampak lingkungan terhadap kualitas udara pada kegiatan pembangunan jalan tambang adalah terjadinya penurunan kualitas udara di sekitar proyek akibat dari peningkatan kadar debu udara ambien. Sumber debu pada peristiwa ini adalah akibat gesekan roda alat angkutan material (dump truck) dengan permukaan tanah. Semakin tinggi intensitas pengoperasian alat angkutan material tersebut, mangakibatkan semakin tinggi pula debu yang dihasilkan.

8) Tata Air PermukaanBentangan jalan tambang di permukaan tanah akan memotong alur-alur makro dan mikro alami di permukaan tanah. Pemotongan tersebut akan mengganggu tata aliran permukaan alami dan hal ini umumnya ditunjukkan oleh terjadinya konsentrasi aliran permukaan dan terbentuknya genangan

RUANG LINGKUP STUDI IV - 4

Page 5: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

permanen di sekitar jalan tambang. Dampak lingkungan terhadap tata air permukaan akibat kegiatan pembangunan jalan tambang merupakan dampak yang bersifat langsung (dampak primer).

9) Stabilitas LahanProses cut and fill pada pembuatan jalan tambang akan meningkatkan momen kinetik massa tanah pada bidang kupasan dan urugan. Peningkatan momen kinetik tersebut menyebabkan penampang tanah relatif tidak stabil, dan pada kondisi yang lebih ekstrim berpotensi memicu terjadi tanah longsor. Dampak lingkungan terhadap stabilitas lahan pada kegiatan pembangunan jalan tambang merupakan dampak yang bersifat langsung (dampak Primer).

10)Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)Kegiatan brushing, pengupasan tanah dan penimbunan merupakan komponen utama kegiatan pembangunan jalan tambang yang diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak terhadap K3. Dampak lingkungan terhadap K3 tersebut adalah munculnya potensi kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan pekerja yang terlibat secara langsung dalam kegiatan pembangunan jalan tambang. Beberapa kemungkinan yang dapat menimbulkan resiko terhadap K3 pada kegiatan pembangunan jalan tambang adalah:a) Terjadinya kecelakaan kerja akibat pengoperasian mesin pemotong

pohon dan terkena rebahan pohon sewaktu melaksanakan kegiatan brushing.

b) Munculnya potensi gangguan kesehatan pernapasan para pekerja akibat dari paparan debu.

c) Munculnya resiko kecelakaan kerja akibat dari pengoperasian alat berat.b. Pembangunan Fasilitas Penunjang

Kegiatan pembangunan fasilitas penunjang diprakirakan menimbulkan dampak lingkungan terhadap vegetasi, erosi, sedimentasi, kualitas air, biota perairan, K3, lapangan usaha dan pendapatan masyarakat.1) Vegetasi

Dampak lingkungan hidup terhadap vegetasi pada kegiatan pembangunan fasilitas penujang adalah terjadinya degradasi vegetasi alami pada areal bukaan lahan untuk tapak fasilitas penunjang. Sumber dampak terhadap vegetasi pada kegiatan ini adalah kegiatan penyiapan lahan pada rencana bukaan lahan fasilitas penunjang. Jenis vegetasi yang akan terkena dampak hutan lahan kering sekunder dan semak belukar. Dampak lingkungan terhadap vegetasi merupakan dampak primer pada kegiatan pembangunan fasilitas penunjang.

2) Erosi Kegiatan pembangunan fasilitas penunjang diprakirakan menimbulkan dampak terhadap erosi tanah. Dampak yang ditimbulkan terhadap erosi tersebut adalah terjadinya peningkatan laju erosi tanah permukaan akibat dari hilangnya vegetasi penutup tanah dan terjadinya perapuhan ikatan butiran tanah pada proses pematangan tanah.

3) Sedimentasi

RUANG LINGKUP STUDI IV - 5

Page 6: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

Butiran tanah yang terangkut pada peristiwa erosi tanah berpotensi menjadi material sedimen pada badan perairan yang terdapat di sekitar bukaan lahan fasilitas penunjang. Fraksi pasir dan fraksi yang lebih kasar merupakan bahan sedimen potensial yang menyebabkan terjadinya peningkatan beban sedimentasi. Dampak lingkungan yang ditimbulkan terhadap sedimentasi pada kegiatan pembangunan fasilitas penunjang merupakan dampak lanjutan (dampak tersier) akibat dari hilangnya vegetasi penutup tanah dan terjadinya peningkatan erosi permukaan.

4) Kualitas airDampak lingkungan terhadap kualitas air pada kegiatan pembangunan fasilitas penunjang adalah terjadinya penurunan kualitas air permukaan yang diakibatkan oleh peningkatan kandungan padatan tersuspensi pada air limpasan yang berasal dari bukaan lahan fasilitas penunjang. Dampak terhadap kualitas air tersebut merupakan dampak lanjutan (dampak tersier) akibat dari hilangnya vegetasi penutup tanah dan terjadinya peningkatan laju erosi.

5) Biota PerairanDampak lingkungan hidup terhadap kualitas biota perairan pada kegiatan pembangunan fasilitas penunjang merupakan dampak yang bersifat lanjutan (dampak kwarter) dari penurunan kualitas air permukaan dan memiliki kecenderungan bersifat negatif yaitu terjadinya gangguan terhadap kehidupan biota perairan.

6) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)Dampak lingkungan terhadap K3 pada kegiatan pembangunan fasilitas penunjang adalah munculnya potensi kecelakaan kerja dan gangguankesehatan pekerja yang terlibat secara langsung dalam kegiatan pembangunan fasilitas penunjang. Beberapa kemungkinan yang dapat menimbulkan resiko terhadap K3 pada kegiatan ini adalah:a) Terjadinya kecelakaan kerja akibat pengoperasian mesin pemotong

pohon dan terkena rebahan pohon sewaktu melaksanakan kegiatan pembersihan lahan area fasilitas penunjang.

b) Terjadinya kecelakaan kerja akibat tertimpa material bangunan.c) Munculnya resiko kecelakaan kerja akibat dari pengoperasian alat berat.d) Munculnya resiko kecelakaan kerja akibat terjatuh dari ketinggian

bangunan.7) Lapangan Usaha

Dampak lingkungan terhadap lapangan usaha masyarakat pada kegiatan pembangunan fasilitas penunjang adalah terbukanya kesempatan berusaha bagi masyarakat setempat dalam penyediaan barang dan jasa. Pembangunan fasilitas penunjang memerlukan jasa pertukangan dan material bangunan yang dapat diperoleh dari penyediaannya oleh masyarakat di sekitar proyek.

8) Pendapatan MasyarakatDampak lingkungan hidup terhadap pendapatan masyarakat akibat kegiatan pembangunan fasilitas penunjang adalah terjadinya peningkatan pendapatan masyarakat setempat. Dampak ini merupakan dampak lanjutan (dampak sekunder) akibat dari terciptanya lapangan usaha bagi masyarakat.

c. Pembangunan Stockpile dan Instalasi Pengolahan

RUANG LINGKUP STUDI IV - 6

Page 7: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

Kegiatan stockpile dan instalasi pengolahan batubara diprakirakan menimbulkan dampak lingkungan terhadap vegetasi, erosi, sedimentasi, kualitas air, biota perairan dan K3. 1) Vegetasi

Dampak lingkungan hidup terhadap vegetasi pada kegiatan pembangunan stockpile dan instalasi pengolahan batubara adalah terjadinya degradasi vegetasi alami pada areal bukaan lahan untuk area stockpile dan instalasi pengolahan batubara. Yang menjadi sumber dampak terhadap vegetasi pada kegiatan ini adalah kegiatan penyiapan dan pematangan lahan pada rencana tapak stockpile. Jenis vegetasi yang akan terkena dampak pada peristiwa ini adalah semak belukar. Dampak lingkungan terhadap vegetasi merupakan dampak primer pada kegiatan pembangunan stockpile dan instalasi pengolahan batubara.

2) Erosi Kegiatan pembangunan stockpile dan instalasi pengolahan batubara diprakirakan menimbulkan dampak terhadap erosi tanah. Dampak yang ditimbulkan terhadap erosi tersebut adalah terjadinya peningkatan laju erosi tanah permukaan akibat dari hilangnya vegetasi penutup tanah dan terjadinya perapuhan ikatan butiran tanah pada proses pemotongan dan penimbunan tanah (cut & fill).

3) Sedimentasi Butiran tanah yang terangkut pada peristiwa erosi tanah berpotensi menjadi material sedimen pada badan perairan yang terdapat di sekitar bukaan lahan stockpile. Fraksi pasir dan fraksi yang lebih kasar merupakan bahan sedimen potensial yang menyebabkan terjadinya peningkatan beban sedimentasi. Dampak lingkungan yang ditimbulkan terhadap sedimentasi pada kegiatan pembangunan stockpile dan instalasi pengolahan batubara merupakan dampak lanjutan (dampak tersier) akibat dari hilangnya vegetasi penutup tanah dan terjadinya peningkatan erosi permukaan.

4) Kualitas airDampak lingkungan terhadap kualitas air pada kegiatan pembangunan stockpile dan instalasi pengolahan batubara adalah terjadinya penurunan kualitas air permukaan yang diakibatkan oleh peningkatan kandungan padatan tersuspensi pada air limpasan yang berasal dari bukaan lahan area stockpile. Dampak terhadap kualitas air tersebut merupakan dampak lanjutan (dampak tersier) akibat dari hilangnya vegetasi penutup tanah dan terjadinya peningkatan laju erosi.

5) Biota PerairanDampak lingkungan hidup terhadap kualitas biota perairan pada kegiatan pembangunan stockpile dan instalasi pengolahan batubara merupakan dampak yang bersifat lanjutan (dampak kwarter) dari penurunan kualitas air permukaan dan memiliki kecenderungan bersifat negatif yaitu terjadinya gangguan terhadap kehidupan biota perairan.

6) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)Kegiatan brushing, pengupasan tanah dan penimbunan pada merupakan komponen utama kegiatan pembangunan stockpile dan instalasi pengolahan batubara yang diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak terhadap K3. Dampak lingkungan terhadap K3 tersebut adalah munculnya potensi kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan pekerja yang terlibat secara langsung dalam kegiatan pembangunan stockpile dan instalasi pengolahan batubara. Beberapa kemungkinan yang dapat menimbulkan

RUANG LINGKUP STUDI IV - 7

Page 8: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

resiko terhadap K3 pada kegiatan pembangunan stockpile dan instalasi pengolahan batubara adalah:a) Terjadinya kecelakaan kerja akibat pengoperasian mesin pemotong

pohon dan terkena rebahan pohon sewaktu melaksanakan kegiatan pembersihan lahan area stockpile.

b) Munculnya potensi gangguan kesehatan mata pekerja akibat pengoperasian peralatan las.

c) Munculnya resiko kecelakaan kerja akibat dari pengoperasian alat berat.d) Munculnya resiko kecelakaan kerja akibat terjatuh dari ketinggian

bangunan instalasi pengolahan batubara.d. Pembangunan Pelabuhan Batubara

Kegiatan pembangunan pelabuhan batubara diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan hidup terhadap K3. 1) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

Dampak linmgkungan hidup terhadap K3 pada kegiatan pembangunan pelabuhan batubara (jetty) adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan atau kecelakaan kaibat kerja. Beberapa kemungkinan yang dapat terjadi pada kegiatan pembangunan pelabuhan batubara yang menimbulkan munculnya resiko gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja bagi pekerja yang terlibat langsung dalam kegiatan tersebut, yaitu :a) Kecelakaan kerja akibat tertimpa material bangunanb) Kecelakaan kerja akibat jatuh dari ketinggian bangunanc) Resiko kecelakaan kerja akibat pengoperasian alat berat.d) Resiko gangguan kesehatan pernapasan akibat tebaran debu di udara.e) Resiko gangguan kesehatan mata akibat pengoperasian mesin las dan

tebaran debu di udara.f) Resiko kecelakaan kerja akibat terjatuhnya pekerja ke sungai.

3. Tahap OperasiKomponen rencana kegiatan penambangan batubara PT Satria Lestari pada tahap operasi meliputi pembersihan lahan, pengupasan dan penimbunan tanah pucuk, pengupasan dan penimbunan tanah penutup, penambangan batubara, pengangkutan batubara, pengolahan dan penimbunan batubara, pemuatan dan pengapalan batubara, operasional bengkel dan genset, pemberdayaan masyarakat serta reklamasi dan revegetasi lahan.

a. Pembersihan LahanPada kegiatan pembersihan lahan tambang diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap vegetasi, habitat satwa liar, erosi tanah, sedimentasi, kualitas air, biota perairan dan K3.1) Vegetasi

Dampak lingkungan terhadap vegetasi pada kegiatan pembersihan lahan tambang memiliki kecenderungan bersifat negatif yaitu terjadinya degradasi vegetasi penutup tanah pada bukaan lahan tambang. Dampak yang ditimbulkan bersifat langsung (dampak primer) terhadap komponen biologi.

2) Habitat Satwa Liar

RUANG LINGKUP STUDI IV - 8

Page 9: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

Dampak lingkungan terhadap satwa liar pada kegiatan pembersihan lahan tambang merupakan dampak lanjutan akibat dari terjadinya degradasi vegetasi. Terjadinya kerusakan vegetasi secara tidak langsung akan merusak habitat satwa liar sehingga terjadi gangguan serius terhadap kehidupan satwa liar pada bukaan lahan untuk areal penambangan.

3) ErosiDampak lingkungan terhadap erosi pada kegiatan pembersihan lahan tambang cenderung bersifat negatif yaitu terjadinya peningkatan erosi tanah pada bukaan lahan tambang. Dampak terhadap erosi tersebut merupakan dampak lanjutan (dampak sekunder) akibat dari terjadinya degradasi vegetasi penutup tanah. Akibat hilangnya vegetasi penutup tanah menyebabkan air hujan dapat langsung memukul permukaan tanah, sehingga terjadi pelepasan partikel-partikel tanah yang menyebabkan peningkatan erosi. Disamping itu, berkurangnya kemampuan infiltrasi penampang tanah sehubungan dengan hilangnya vegetasi penutup tanah akan meningkatkan volume aliran permukaan yang ikut berperan dalam proses terjadinya peningkatan erosi tanah.

4) SedimentasiDampak lingkungan terhadap sedimentasi pada kegiatan pembersihan lahan tambang merupakan dampak lanjutan (dampak tersier) akibat dari degradasi vegetasi penutup tanah dan peningkatan erosi. Material kasar yang menyusun tekstur tanah, seperti pasir dan kerikil yang yang dihasilkan selama peristiwa erosi tanah, apabila memasuki badan perairan berpotensi menjadi sumber terjadinya peningkatan beban sedimentasi.

5) Kualitas airDampak lingkungan terhadap kualitas air pada kegiatan pembersihan lahan tambang adalah terjadinya penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi proyek. Dampak tersebut merupakan dampak lanjutan (dampak tersier) akibat dari degradasi vegetasi dan peningkatan erosi. Sumber dampak penurunan kualitas air adalah kandungan padatan tersuspensi yang terkandung dalam air permukaan yang dihasilkan pada proses erosui tanah permukaan pada bukaan lahan tambang.

6) Biota PerairanDampak lingkungan hidup terhadap kualitas biota perairan pada kegiatan pembersihan lahan tambang merupakan dampak yang bersifat lanjutan (dampak kwarter) dari penurunan kualitas air permukaan dan memiliki kecenderungan bersifat negatif yaitu terjadinya gangguan terhadap kehidupan biota perairan di badan perairan.

7) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)Dampak lingkungan terhadap K3 pada kegiatan pembersihan lahan tambang adalah munculnya resiko kecelakaan kerja bagi para pekerja yang tertlibat langsung pada kegiatan tersebut. Beberapa peluang kecelakaan kerja yang diprakirakan dapat terjadi pada kegiatan pembersihan lahan tambang adalah :a) Terjadi kecelakaan kerja akibat tertimpa rebahan pohon.b) Munculnya resiko kecelakaan kerja akibat pengoperasian mesin

pemotong kayu.c) Resiko kecelakaan kerja akibat pengoperasian alat berat.

b. Pengupasan dan Penimbunan Tanah Pucuk

RUANG LINGKUP STUDI IV - 9

Page 10: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

Kegiatan pengupasan dan pemindahan tanah pucuk diprakirakan menimbulkan dampak lingkungan terhadap kesuburan tanah, kualitas udara, erosi, kualitas air, sedimentasi dan K3.1) Kesuburan Tanah

Tanah pucuk merupakan lapisan tanah atas alami yang berfungsi sebagai media pertumbuhan vegetasi yang ada di atasnya. Pengupasan dan pemindahan tanah pucuk mengakibatkan terjadinya degradasi kesuburan tanah pada areal bukaan lahan tambang, sehingga daya dukung tanah sebagai media pertumbuhan vegetasi akan mengalami penurunan. Dampak lingkungan terhadap kesuburan tanah pada kegiatan pengupasan dan pemindahan tanah pucuk merupakan dampak yang bersifat langsung (dampak primer).

2) Kualitas UdaraDampak lingkungan terhadap kualitas udara pada kegiatan pengupasan tanah pucuk adalah akibat dari terjadinya peningkatan kadar debu udara di sekitar lokasi kegiatan. Pada proses pemindahan tanah pucuk dari lokasi pengupasan menuju lokasi penimbunan sementara diprakirakan mengahasilkan debu yang berpotensi mencemari udara di sekitarnya.

3) ErosiProses pengupasan dan pemindahan tanah pucuk menyebabkan terjadinya gangguan ekstrim terhadap soliditas butiran tanah. Rusaknya soliditas tanah tersebut berimplikasi kepada terjadinya peningkatan kepekaan tanah terhadap erosi. Dampak lingkungan terhadap erosi pada kegiatan pengupasan tanah pucuk adalah terjadinya peningkatan erosi tanah akibat hilangnya vegetasi penutup tanah dan terjadinya perapuhan ikatan antar butiran tanah.

4) SedimentasiDampak lingkungan terhadap sedimentasi pada kegiatan pengupasan dan pemindahan tanah pucuk merupakan dampak lanjutan (dampak sekunder) akibat dari peningkatan erosi. Material kasar yang menyusun tekstur tanah, seperti pasir dan kerikil yang yang dihasilkan selama peristiwa erosi tanah berpotensi menjadi sumber terjadinya peningkatan beban sedimentasi apabila memasuki badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi timbunan tanah pucuk.

5) Kualitas AirDampak lingkungan hidup terhadap kualiutas air pada kegiatan pengupasan dan pemindahan tanah pucuk merupakan dampak lanjutan dari erosi tanah yaitu terjadinya penurunan kualitas air permukaan. Pada timbunan tanah pucuk, apabila terjadi hujan maka akan terdapat aliran air limpasan yang membawa serta padatan tersuspensi. Padatan tersuspensi yang masuk kedalam badan perairan sungai akan menurunkan kualitas air sungai.

6) Biota PerairanDampak lingkungan hidup terhadap kualitas biota perairan pada kegiatan pengupasan dan pemindahan tanah pucuk merupakan dampak yang bersifat lanjutan (dampak kwarter) dari penurunan kualitas air permukaan dan memiliki kecenderungan bersifat negatif yaitu terjadinya gangguan terhadap kehidupan biota perairan di badan perairan.

7) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)Dampak lingkungan yang terjadi terhadap K3 pada kegiatan pengupasan tanah pucuk adalah munculnya potensi kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan para pekerja yang terlibat pada kegiatan ini. Beberapa

RUANG LINGKUP STUDI IV - 10

Page 11: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

kemungkinan yang diprakirakan dapat terjadi sehubungan dengan munculnya resiko keselamatan dan kesehatan pekerja pada kegiatan ini adalah:a) Kemungkinan tergelincirnya alat angkutan tanah pucuk selama

pelaksanaan kegiatan.b) Debu udara yang dihasilkan pada kegiatan pemindahan tanah pucuk

berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan pernapasan dan kesehatan mata para pekerja.

c) Tebaran debu udara pada lokasi kegiatan pengupasan, dan pemindahan tanah pucuk dapat membatasi jarak pandang pengemudi alat angkut tanah pucuk, sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja.

d) Tingginya intensitas pengoperasian alat berat pada kegiatan ini berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja.

c. Pengupasan dan Penimbunan Tanah PenutupKegiatan pengupasan tanah penutup diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan hidup terhadap stabilitas lahan, kualitas udara, getaran, kebisingan, erosi, sedimentasi, kualitas air, biota perairan dan K3.1) Stabilitas Lahan

Dampak lingkungan terhadap stabilitas lahan pada kegiatan pengupasan tanah penutup adalah terjadinya ketidakstabilan lahan pada dinding galian tambang. Perubahan ekstrim morfologi lereng pada kegiatan pengupasan tanah penutup akan meningkatkan momen kinetik penampang tanah pada dinding galian. Peristiwa tersebut akan meningkatkan ketidakstabilan lahan dan pada kondisi tertentu berpotensi menimbulkan tanah longsor (rock fall).

2) Kualitas UdaraTingginya intensitas pengoperasian alat angkut dan alat berat pada kegiatan penggalian dan pemindahan tanah penutup akan menimbulkan dampak terhadap terjadinya penurunan kualitas udara ambien di sekitar lokasi proyek yang bersumber dari peningkatan kadar debu udara dan emisi gas yang dihasilkan oleh pengoperasian alat angkut dan alat berat tambang. Dampak terhadap kualitas udara teresebut bersifat langsung (dampak primer).

3) GetaranDampak lingkungan terhadap getaran pada kegiatan pengupasan tanah penutup adalah terjadinya peningkatan getaran lingkungan di sekitar lokasi kegiatan pengupasan tanah penutup. Sumber dampak terhadap getaran adalah akibat pengoperasian peralatan tambang dan peledakan lapisan tanah penutup. Dampak tersebut diklasifikasikan sebagai dampak primer.

4) KebisinganPeningkatan kebisingan lingkungan diprakirakan akan terjadi di sekitar lokasi penambangan batubara. Sumber kebisingan tersebut adalah suara kejut yang dihasilkan dari aktivitas peledakan lapisan tanah penutup. Kebisingan yang terjadi diprakirakan berpotensi menimbulkan gangguan ketenangan bagi masyarakat yang melakukan aktivitas di sekitar wilayah penambangan serta berpotensi pula menimbulkan gangguan kesehatan pendengaran para pekerja yang berada pada zona front kerja pengupasan tanah penutup.

5) Erosi

RUANG LINGKUP STUDI IV - 11

Page 12: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

Dampak lingkungan terhadap erosi pada kegiatan penggalian dan pemindahan tanah penutup adalah terjadinya peningkatan erosi tanah pada timbunan tanah penutup. Dampak yang ditimbulkan bersifat langsung (dampak primer) dengan sumber dampak utama adalah terjadinya perapuhan soliditas butiran tanah pada tanah disposal.

6) SedimentasiDampak lingkungan terhadap sedimentasi pada kegiatan penggalian dan pemindahan tanah penutup merupkan dampak lanjutan akibat dari peningkatan erosi tanah yang terjadi pada timbunan disposal yaitu terjadinya peningkatan beban sedimentasi pada badan peraiaran yang terdapat di sekitar lokasi kegiatan. Material tanah yang terangkut bersama air larian yang berasal dari timbunan tanah penutup berpotensi meningkatkan beban sedimentasi pada badan perairan di sekitar areal penambangan batubara.

7) Kualitas AirDampak terhadap kualitas air pada kegiatan pengupasan tanah penutup adalah terjadinya penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi proyek. Material lembut penyusun tekstur tanah (butiran liat) yang terbawa air larian dari timbunan tanah penutup, apabila memasuki badan perairan setempat, maka akan menurunkan kualitas air berupa terjadinya peningkatan kandungan TSS (padatan tersuspensi). Disamping itu tanah penutup merupakan lapisan sub soil yang berpotensi membawa serta mineral pyrite. Terdadahnya mineral ini dengan udara terbuka akan membentuk air asam tambang yang dapat menurunkan pH air dan meningkatkan kelarutan senyawa besi dan mangan.

8) Biota PerairanDampak lingkungan hidup terhadap biota perairan akibat kegiatan pengupasan tanah penutup adalah terjadinya gangguan habitat biota air pada badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi tambang. Beberapa sumber dampak penting terhadap biota air akibat kegiatan ini meliputi :

Penurunan kualitas air permukaan akan berdampak buruk terhadap biota perairan pada badan perairan di sekitar lokasi penambanganPercepatan proses sedimentasi badan perairan setempat secara tidak langsung akan mengganggu kehidupan biota air, karena sedimentasi yang tidak terkendali akan merusak habitat biota secara permanen. Terganggunya tata aliran permukaan akan ikut berperanan penting terhadap terganggunya habitat biota perairan setempat.

9) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)Dampak terhadap K3 pada kegiatan pengupasan tanah penutup adalah muncuknya potensi gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja pada para pekerja yang terlibat langsung pada kegiatan tersebut. Tingginya intensitas pengoperasian alat berat tambang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja. Paparan kebisingan dari suara mesin alat berat tambang dapat mengurangi daya konsentrasi pekerja yang berujung pada peluang terjadinya kecelakaan kerja. Paparan debu dan kebisingan secara terus menerus terhadap pekerja yang berada pada zona front kerja pengelolaan tanah penutup berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan mata, pendengaran dan pernapasan para pekerja tersebut.

d. Penambangan BatubaraKegiatan lanjutan setelah penggalian tanah penutup (over burden) adalah kegiatan penambangan batubara. Pada kegiatan ini diprakirakan berpotensi

RUANG LINGKUP STUDI IV - 12

Page 13: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

menimbulkan dampak lingkungan terhadap kualitas air, biota perairan, Keselamatan dan kesehatan kerja (K3).1) Kualitas Air

Dampak lingkungan terhadap kualitas air akibat dari kegiatan penambangan batubara cenderung bersifat negative yaitu terjadinya penurunan kualitas air permukaan. Peningkatan kemasaman air permukaan secara ekstrim dapat terjadi akibat pencemaran oleh air asam tambang yang berasal dari mineral pyrite yang terdapat pada lapisan tanah pengapit batubara. Pemompaan air hujan yang terakumulasi pada lubang galian tambang berpotensi menyebarkan air asam tambang ke badan perairan yang terdapat di sekitarnya, sehingga dampak peningkatan kemasaman air pada kegiatan penggalian batubara berpotensi menyebabkan penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan yang terdapat disekitar proyek.

2) Biota PerairanDampak lingkungan hidup terhadap kualitas biota perairan pada kegiatan penambangan batubara merupakan dampak yang bersifat lanjutan (dampak sekunder) dari penurunan kualitas air permukaan dan memiliki kecenderungan bersifat negatif yaitu terjadinya gangguan terhadap kehidupan biota perairan di badan perairan.

3) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)Dampak lingkungan terhadap K3 pada kegiatan penambangan batubara adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja para pekerja yang berada pada zona front kerja penggalian batubara. Berberapa kemungkinan yang diprakirakan dapat menyebabkan timbulnya gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja pada kegiatan ini, meliputi :a) Cekungan galian tambang (pit) pada kegiatan penambangan batubara

akan berpotensi memberi efek penguatan kebisingan yang bersumber dari suara mesin alat berat tambang. Kondisi ini berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan pendengaran dan konsentrasi kerja para pekerja yang berada pada zona tersebut.

b) Dinding tanah pada bidang galian tambang relatif tidak stabil sehingga berpotensi menyebabkan longsoran tanah. Beberapa kejadian yang pernah ada pada lokasi galian tambang, longsoran tersebut berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja yang serius.

c) Pengoperasian peralatan berat tambang pada kegiatan penggalian batubara berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja.

e. Pengangkutan BatubaraPengangkutan batubara dari lokasi penambangan menuju lokasi stockpile diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak terhadap kualitas udara, kesehatan masyarakat, lalulintas umum (darat), keselamatan masyarakat dan K3.1) Kualitas Udara

Jalan angkut yang digunakan dalam kegiatan pengangkutan batubara merupakan jalan tanah. Gesekan antara roda alat angkutan batubara dengan permukaan jalan menghasilkan debu yang bertebaran di udara sekitarnya. Peningkatan kadar debu udara selama proses pengangkutan batubara tersebut merupakan indikator terjadinya penurunan kualitas udara di sekitarnya dampak tersebut bersifat langsung (dampak primer).

2) Kesehatan Masyarakat

RUANG LINGKUP STUDI IV - 13

Page 14: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

Dampak lingkungan terhadap kesehatan masyarakat pada kegiatan pengangkutan batubara merupakan dampak lanjutan (dampak sekunder) akibat dari terjadinya penurunan kualitas udara. Pada beberapa bagian ruas jalan angkutan batubara terdapat aktivitas pertanian masyarakat (perladangan berpindah). Petani peladang tersebut merupakan kelompok manusia yang berpotensi terkena dampak pada peristiwa ini.

3) Lalulintas Umum (darat)Bentangan jalan tambang dari lokasi penambangan menuju lokasi stockpile dan pelabuhan batubara, memotong beberapa ruas jalan akses masyarakat sekitar. Aktivitas pengangkutan batubara akan berpotongan dengan aktivitas lalulintas masyarakat tersebut. Oleh karena itu dampak yang ditimbulkan terhadap lalulintas umum pada kegiatan pengangkutan batubara adalah terjadinya gangguan lalulintas umum. Munculnya gangguan lalulintas umum pada kegiatan ini diklasifikasikan sebagai dampak yang bersifat langsung (dampak primer).

4) Keselamatan MasyarakatPotensi dampak lingkungan terhadap keselamatan masyarakat pada kegiatan pengangkutan batubara merupakan dampak turunan akibat dari munculnya gangguan lalulintas umum. Pada intensitas yang terburuk diprakirakan dapat menimbulkan terjadinya kecelakaan lalulintas selama proses pengangkutan batubara.

5) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)Dampak lingkungan terhadap K3 pada kegiatan pengangkutan batubara adalah munculnya peluang terjadinya kecelakaan kerja. Tingginya kadar debu udara di sepanjang jalan angkutan batubara akan mengurangi jarak pandang operator alat angkutan batubara. Kondisi ini berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja. Di samping itu, kecelakaan kerja dapat pula terjadi akibat tergelincirnya kendaraan angkutan. Tingginya intensitas kegiatan pengangkutan batubara dapat menimbulkan resiko kecelakaan kerja.

f. Pengolahan dan Penimbunan BatubaraPada kegiatan pengolahan dan penimbunan batubara diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan hidup terhadap kebisingan, kualitas udara, kualitas air, biota perairan dan K3.1) Kebisingan

Dampak lingkungan hidup terhadap kebisiungan akibat dari kegiatan pengolahan dan penimbunan batubara adalah terjadinya peningkatan kebisingan lingkungan di sekitar lokasi stockpile. Dampak ini bersifat langsung terhadap komponen fisik lingkungan dengan sumber dampak utama adalah suara yang dihasilkan dari kerja unit crushing plant dan peralatan berat pendukungnya.

2) Kualitas UdaraDampak lingkungan terhadap kualitas udara pada kegiatan pengolahan dan penimbunan batubara merupakan dampak yang bersifat langsung dan memiliki kecenderungan bersifat negatif, yaitu terjadinya penurunan kualitas udara ambien disekitar lokasi stockpile. Sumber penurunan kualitas udara tersebut adalah terjadinya peningkatan kadar debu udara yang dihasilkan oleh proses pengolahan batubara dan kerja peralatan berat pendukung di area stockpile.

3) Kualitas Air

RUANG LINGKUP STUDI IV - 14

Page 15: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

Dampak lingkungan terhadap kualitas air pada kegiatan pengolahan dan penimbunan batubara merupakan dampak yang bersifat langsung (dampak primer) dan memiliki kecenderungan bersifat negatif yaitu terjadinya penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan di sekitar lokasi stockpile. Pengolahan batubara menyebabkan perbesaran/perluasan permukaan sentuhan mineral pyrite dengan udara. Apabila terjadi hujan, air tirisan yang berasal dari timbunan batubara akan menghasilkan air asam tambang yang berpotensi menurunkan kualitas air permukaan pada badan perairan di sekitarnya.

4) Biota PerairanDampak lingkungan hidup terhadap biota perairan yang terjadi akibat dari kegiatan pengolahan dan penimbunan batubara adalah munculnya gangguan habitat biota air pada badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi stockpile. Sumber dampak utama yang berpotensi terjadi merupakan sinergi dari akibat penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan setempat.

5) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)Tebaran debu halus batubara di sekitar area stockpile merupakan bahan polutan yang bersifat toksik bagi kesehatan manusia. Akumulasi butiran halus batubara pada organ pernapasan manusia dapat berakibat munculnya penyakit Anthracosis yaitu suatu penyakit yang termasuk dalam kelompok pneumokoniosis. Di samping itu, tebaran butiran halus batubara berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan mata pekerja yang beraktivitas pada zone front kerja crushing plant. Tingginya tingkat kebisingan lingkungan yang ditimbulkan oleh kerja unit crushing plant berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan pendengaran.

g. Pemuatan dan Pengapalan BatubaraKomponen kegiatan pada pengapalan batubara meliputi kegiatan pemuatan batubara ke dalam ponton dan kegiatan kedatangan dan keberangkatan ponton batubara. Kegiatan ini diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap kualitas air permukaan, biota perairan dan keselamatan masyarakat. 1) Kualitas Air Permukaan

Dampak lingkungan terhadap kualitas air pada kegiatan pemuatan dan pengapalan batubara merupakan dampak yang bersifat langsung (dampak primer) dan memiliki kecenderungan bersifat negatif yaitu terjadinya penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan di sekitar lokasi pelabuhan. Hal ini disebabkan adanya batubara yang secara tidak langsung jatuh ke Sungai Mahakam sehingga menghasilkan air asam yang berpotensi menurunkan kualitas air permukaan pada badan perairan.

2) Biota PerairanDampak lingkungan hidup terhadap biota perairan yang terjadi akibat dari kegiatan pemuatan dan pengapalan batubara adalah munculnya gangguan habitat biota air pada badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi pelabuhan. Sumber dampak utama yang berpotensi terjadi merupakan sinergi dari akibat penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan setempat.

3) Keselamatan Masyarakat

RUANG LINGKUP STUDI IV - 15

Page 16: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

Dampak lingkungan terhadap keselamatan masyarakat pada kegiatan pengapalan batubara adalah munculnya resiko gangguan keselamatan masyarakat. Loading conveyor pada pelabuhan batubara melintasi jalan raya Loa Kulu – Tenggarong, pada proses pemuatan batubara ada kemungkinan terjadi jatuhan batubara dari conveyor ke permukaan jalan raya. Jatuhan batubara tersebut berpeluang menimpa kendaraan yang melintasi jalan raya di bawah bentangan conveyor. Dampak yang terjadi terhadap keselamatan masyarakat pada kegiatan ini merupakan dampak yang bersifat langsung (dampak primer).

h. Operasional Bengkel dan GensetAktivitas perbengkelan tambang diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap kualitas udara, kebisingan, kualitas air, biota perairan dan munculnya resiko terhadap Keselamatan dan kesehatan kerja (K3).1) Kualitas Udara

Dampak lingkungan terhadap kualitas udara pada kegiatan operasional bengkel dan genset adalah terjadinya penurunan kualitas udara di sekitar lokasi aktivitas bengkel dan genset. Sumber penurunan kualitas udara pada kegiatan ini adalah emisi gas buangan dari mesin genset dan running mesin peralatan berat tambang yang diperbaiki. Dampak bersifat langsung dengan manusia yang berpotensi terkena dampak adalah para pekerja yang berada pada zona kerja bengkel dan genset tambang.

2) KebisinganSumber kebisingan pada operasional bengkel tambang dan genset adalah suara yang ditimbulkan oleh suara mesin genset dan pengoperasian peralatan bengkel. Peningkatan kebisingan lingkungan yang terjadi pada pengoperasian bengkel dan genset merupakan dampak lingkungan yang bersifat langsung (dampak primer).

3) Kualitas AirDampak lingkungan terhadap kualitas air pada kegiatan perbengkelan dan genset adalah terjadinya penurunan kualitas air permukaan akibat dari pencemaran air oleh limbah minyak pelumas bekas. Limbah minyak pelumas bekas dihasilkan dari aktivitas perawatan peralatan tambang. Dampak yang ditimbulkan terhadap kualitas air merupakan dampak yang bersifat langsung (dampak primer).

4) Biota PerairanDampak lingkungan hidup terhadap biota perairan akibat aktivitas perbengkelan dan genset tambang cenderung bersifat negatif yaitu munculnya gangguan habitat biota perairan pada badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi proyek. Dampak ini merupakan dampak lanjutan akibat penurunan kualitas air permukaan. Pencemaran air sungai oleh limbah pelumas bekas dari aktivitas bengkel berpotensi menimbulkan gangguan serius kehidupan nekton dan jasad renik perairan di sepanjang aliran sungai yang tercemar.

5) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)Pada pengoperasian genset dan aktifitas bengkel terdapat resiko munculnya kecelakaan kerja serta gangguan kesehatan pekerja yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Beberapa kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja pada pengoperasian genset dan perbengkelan adalah :a) Kebisingan yang ditimbulkan peralatan bengkel dan running mesin alat

berat pada operasional bengkel berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan pendengaran pekerja.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 16

Page 17: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

b) Kebisingan yang ditimbulkan suara mesin genset berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan pendengaran.

c) Pengoperasian peralatan bengkel dan operasional genset berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja akibat sengatan listrik.

Dampak lingkungan terhadap K3 pada kegiatan pengoperasian genset dan bengkel tambang merupakan dampak yang bersifat langsung (dampak primer).

i. Pengembangan Masyarakat (Community Development)Kegiatan Comdev merupakan tindakan kepedulian pemrakarsa terhadap kondisi sosial masyarakat di sekitar lokasi proyek. Kegiatan ini diprakirakan menimbulkan dampak lingkungan terhadap sikap dan persepsi masyarakat serta sumber daya manusia.1) Sikap dan Persepsi Masyarakat

Dampak lingkungan terhadap sikap dan persepsi akibat kegiatan pengembangan masyarakat (comdev) cenderung bersifat positif yaitu tumbuhnya sikap dan persepsi positif masyarakat terhadap kegiatan penambangan batubara. Dampak ini bersifat langsung (dampak primer) dengan komponen lingkungan yang berpotensi terkena dampak adalah penduduk di sekitar lokasi rencana proyek.

2) Sumber Daya ManusiaDampak lingkungan terhadap sumber daya manusia akibat kegiatan pengembangan masyarakat (comdev) cenderung bersifat positif. Dampak ini bersifat langsung (dampak primer) dengan komponen lingkungan yang berpotensi terkena dampak adalah penduduk di sekitar lokasi rencana proyek.

j. Reklamasi dan Revegetasi LahanKegiatan reklamasi dan revegetasi lahan bekas galian tambang diprakirakan menimbulkan dampak lingkungan terhadap kesuburan tanah, vegetasi, stabilitas lahan dan lapangan usaha, pendapatan masyarakat dan fungsi lahan.1) Kesuburan Tanah

Kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan diprakirakan akan menimbulkan dampak terhadap kesuburan tanah pada areal bekas bukaan tambang. Beberapa perlakuan yang menyebabkan terjadinya perbaikan kesuburan tanah pada areal reklamasi dan revegetasi lahan meliputi :a) Pengembalian tanah pucuk pada bukaan lahan bekas penambangan

batubara akan mengembalikan fungsi tanah sebagai media perkembangan dan pertumbuhan tanaman.

b) Perlakuan kimiawi (pengapuran dan pemupukan lahan) pada areal reklamasi akan meningkatkan daya dukung tanah bagi kehidupan vegetasi di atasnya.

c) Perkembangan vegetasi pada areal reklamasi akan sangat berperanan besar dalam proses pemulihan kesuburan tanah secara alami dan mandiri yang dikenal dengan istilah siklus hara tertutup.

2) VegetasiDampak lingkungan terhadap vegetasi akibat dari kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan adalah terjadinya proses pemulihan kondisi vegetasi penutup tanah pada areal bukaan bekas penambangan batubara. Kombinasi antara tanaman pioneer dan tanaman penutup tanah (cover crop) yang akan dibudidayakan pada areal bekas penambangan akan mengembalikan keberadaan dan fungsi vegetasi penutup tanah.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 17

Page 18: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

3) Habitat Satwa LiarDampak lingkungan terhadap satwa liar pada kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan merupakan dampak lanjutan akibat pemulihan kondisi vegetasi. Terjadinya pemulihan vegetasi secara tidak langsung akan mengembalikan habitat satwa liar pada bekas bukaan lahan areal penambangan.

4) Stabilitas LahanPerbaikan morfologi lereng akibat back filling pada kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan diprakirakan memberikan pengaruh positif terhadap stabilitas lahan pada areal bekas penambangan batubara. Disamping itu, sistem perakaran tanaman revegetasi berperan sebagai bio mekanik dalam memperkokoh penampang tanah.

5) Lapangan UsahaKegiatan reklamasi dan revegetasi diprakirakan menimbulkan dampak terhadap peluang usaha masyarakat. Masyarakat petani yang mendominasi penduduk di kecamatan-kecamatan wilayah studi merupakan potensi lokal yang dapat diberdayakan dalam pelaksanaan kegiatan reklamasi dan revegetasi. Beberapa peluang usaha masyarakat yang dapat dikaitkan dengan operasional pada kegiatan reklamasi meliputi:a) Pengadaan bibit tanaman revegetasib) Penanaman tanaman revegetasi danc) Pemeliharaan tanaman revegetasi

6) Pendapatan MasyarakatDampak lingkungan hidup terhadap pendapatan masyarakat pada kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan merupakan dampak turunan (dampak sekunder) akibat terbukanya lapangan berusaha bagi masyarakat setempat. Terbukanya lapangan usaha bagi masyarakat akan berimplikasi pada peningkatan pendapatan masyarakat.

7) Fungsi LahanKegiatan reklamasi dan revegetasi lahan bekas penambangan batubara diprakirakan memberikan dampak terhadap perbaikan fungsi lahan. Bersamaan dengan terpulihkannya kondisi vegetasi dan kesuburan tanah pada areal bekas penambangan batubara memberikan implikasi lanjutan terpulihkannya fungsi ekologis lahan dan fungsi lahan sebagai sarana produksi biomassa. Terpulihkannya fungsi ekologis dan ekonomis lahan dapat diharapkan pula terjadi pemulihan fungsi sosiologis lahan.

4. Tahap Pasca-operasiKomponen kegiatan pada tahap pasca operasional penambangan batubara PT Satria Lestari meliputi kegiatan rasionalisasi tenaga kerja, demobilisasi peralatan tambang, reklamasi dan revegetasi lanjutan serta pengembalian lahan. a. Rasionalisasi Tenaga Kerja (PHK)

Pada kegiatan rasionalisasi tenaga kerja diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap lapangan pekerjaan.1) Lapangan Pekerjaan

Dampak lingkungan hidup terhadap lapangan pekerjaan pada kegiatan rasionalisasi tenaga kerja memiliki kecenderungan bersifat negatif yaitu hilangnya lapangan pekerjaan. Dampak trerhadap lapangan pekerjaan tersebut bersifat langsung (dampak primer).

b. Demobilisasi Peralatan

RUANG LINGKUP STUDI IV - 18

Page 19: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

Kegiatan demobilisasi peralatan diprakirakan menimbulkan dampak lingkungan terhadap kualitas udara, lalulintas umum, keselamatan masyarakat dan K3.1) Kualitas Udara

Dampak lingkungan terhadap kualitas udara pada kegiatan demobilisasi peralatan tambang adalah terjadinya penurunan kualitas udara akibat terjadinya peningkatan kandungan debu udara ambien. Dampak yang terjadi merupakan dampak primer yang bersumber dari tebaran debu yang yang dihasilkan oleh gesekan roda pengangkut peralatan tambang dengan permukaan badan jalan.

2) Lalulintas Umum (darat)Kegiatan demobilisasi peralatan tambang dari lokasi penambangan menuju lokasi pelabuhan diprakirakan berdampak terhadap munculnya gangguan lalulintas umum di sekitar proyek. Hilir mudik kendaraan pengangkut peralatan tambang (trailer) berpotensi menimbulkan gangguan kelancaran lalulintas umum pada ruas jalan umum yang akan digunkan untuk perlintasan kendaraan angkutan peralatan tambang. Dampak lingkungan hidup yang ditimbulkan pada peristiwa ini diklasifikasikan sebagai dampak yang bersifat langsung (dampak primer).

3) Lalulintas Umum (Perairan) Dampak lingkungan hidup terhadap lalulintas perairan akibat adanya demobilisasi alat cenderung bersifat negatif yaitu terjadinya gangguan kelancaran dan kecelakaan lalulintas pada jalur sungai yang digunakan pada kegiatan demobilisasi peralatan. Dampak ini bersifat langsung (dampak primer) yang berpengaruh terhadap komponen sosial.

4) Keselamatan MasyarakatDampak lingkungan terhadap keselamatan masyarakat dalam kegiatan demobilisasi peralatan tambang merupakan dampak turunan (sekunder) akibat dari munculnya gangguan lalulintas umum. Mengingat besarnya kendaraan angkutan peralatan tambang yang akan mlintasi jalan umum berpotensi minimbulkan gangguan serius terhadap lalulintas umum. Gangguan lalulintas tersebut selanjutnya berpotensi menimbulkan resiko keselamatan masyarakat, yaitu kemungkinan terjadinya kecelakaan lalulintas.

5) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)Bongkar muat peralatan tambang dan pengoperasian unit angkutan alat berat berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja bagi para pekerja yang terlibat langsung dalam kegiatan ini. Dampak lingkungan terhadap K3 pada kegiatan demobilisasi peralatan bersifat langsung (dampak primer). Komponen yang terkena dampak adalah pekerja yang terlibat langsung dalam kegiatan demobilisasi peralatan tambang.

c. Reklamasi dan Revegetasi Lahan LanjutanKegiatan reklamasi dan revegetasi lahan lanjutan diprakirakan menimbulkan dampak lingkungan terhadap kesuburan tanah, vegetasi, erosi, sedimentasi, kualitas air, stabilitas lahan dan lapangan usaha, pendapatan masyarakat dan fungsi lahan.1) Kesuburan Tanah

Kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan lanjutan diprakirakan akan menimbulkan dampak terhadap kesuburan tanah pada areal bekas bukaan tambang. Beberapa perlakuan yang menyebabkan terjadinya perbaikan kesuburan tanah pada areal reklamasi dan revegetasi lahan meliputi :

RUANG LINGKUP STUDI IV - 19

Page 20: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

a) Pengembalian tanah pucuk pada bukaan lahan bekas penambangan batubara akan mengembalikan fungsi tanah sebagai media perkembangan dan pertumbuhan tanaman.

b) Perlakuan kimiawi (pengapuran dan pemupukan lahan) pada areal reklamasi akan meningkatkan daya dukung tanah bagi kehidupan vegetasi di atasnya.

c) Perkembangan vegetasi pada areal reklamasi akan sangat berperanan besar dalam proses pemulihan kesuburan tanah secara alami dan mandiri yang dikenal dengan istilah siklus hara tertutup.

2) VegetasiDampak lingkungan terhadap vegetasi akibat dari kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan lanjutan adalah terjadinya proses pemulihan kondisi vegetasi penutup tanah pada areal bukaan bekas penambangan batubara. Kombinasi antara tanaman pioneer dan tanaman penutup tanah (cover crop) yang akan dibudidayakan pada areal bekas penambangan akan mengembalikan keberadaan dan fungsi vegetasi penutup tanah.

3) Habitat Satwa LiarDampak lingkungan terhadap satwa liar pada kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan merupakan dampak lanjutan akibat pemulihan kondisi vegetasi. Terjadinya pemulihan vegetasi secara tidak langsung akan mengembalikan habitat satwa liar pada bekas bukaan lahan areal penambangan.

4) Lapangan UsahaKegiatan reklamasi dan revegetasi lahan lanjutan diprakirakan menimbulkan dampak terhadap peluang usaha masyarakat. Masyarakat petani yang mendominasi penduduk di kecamatan-kecamatan wilayah studi merupakan potensi lokal yang dapat diberdayakan dalam pelaksanaan kegiatan reklamasi dan revegetasi. Beberapa peluang usaha masyarakat yang dapat dikaitkan dengan operasional pada kegiatan reklamasi meliputi:a) Pengadaan bibit tanaman revegetasib) Penanaman tanaman revegetasi danc) Pemeliharaan tanaman revegetasi

5) Pendapatan MasyarakatDampak lingkungan hidup terhadap pendapatan masyarakat pada kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan lanjutan merupakan dampak turunan (dampak sekunder) akibat terbukanya lapangan berusaha bagi masyarakat setempat. Terbukanya lapangan usaha bagi masyarakat akan berimplikasi pada peningkatan pendapatan masyarakat.

6) Fungsi LahanKegiatan reklamasi dan revegetasi lahan lanjutan bekas penambangan batubara diprakirakan memberikan dampak terhadap perbaikan fungsi lahan. Bersamaan dengan terpulihkannya kondisi vegetasi dan kesuburan tanah pada areal bekas penambangan batubara memberikan implikasi lanjutan terpulihkannya fungsi ekologis lahan dan fungsi lahan sebagai sarana produksi biomassa. Terpulihkannya fungsi ekologis dan ekonomis lahan dapat diharapkan pula terjadi pemulihan fungsi sosiologis lahan.

d. Pengembalian LahanPada kegiatan pengembalian lahan diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak terhadap fungsi lahan.1) Fungsi lahan

RUANG LINGKUP STUDI IV - 20

Page 21: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

Kegiatan pengembalian lahan diprakirakan akan menimbulkan dampak terhadap fungsi lahan. Lahan bekas penambangan yang telah dikelola melalui kegiatan reklamasi dan revegetasi dengan segala potensi vegetasi yang ada di atasnya akan berubah fungsi sebagai sarana produksi biomassa.

Tabel 4.1. Matrik Identifikasi dampak

RUANG LINGKUP STUDI IV - 21

Page 22: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

B. Evaluasi Dampak PotensialPelingkupan pada tahap ini bertujuan untuk menghilangkan/meniadakan dampak potensial yang dianggap tidak relevan atau tidak penting, sehingga diperoleh daftar dampak penting hipotetik yang dipandang perlu dan relevan untuk ditelaah secara mendalam dalam studi ANDAL.Metode yang digunakan dalam melakukan evaluasi dampak potensial ini adalah interaksi kelompok (rapat, brainstorming) dalam Tim Studi ANDAL, penelaahan pustaka, dengan mempertimbangkan hasil konsultasi dan diskusi dengan para pakar, instansi yang bertanggung jawab serta masyarakat yang berkepentingan. Evaluasi terhadap dampak-dampak potensial yang dihasilkan pada tahap identifikasi dampak potensial berdasarkan tahapan pelaksanaan rencana kegiatan penambangan batubara PT Satria Lestari sebagai berikut :

1. Tahap Pra-konstruksiRangkaian kegiatan pengembangan usaha penambangan batubara PT Satria Lestari pada tahap pra-konstruksi meliputi kegiatan sosialisasi rencana kegiatan, pembebasan lahan, penerimaan tenaga kerja dan mobilisasi peralatan tambang.a. Sosialisasi Rencana Kegiatan

Kegiatan sosialisasi rencana kegiatan pengembangan usaha penambangan batubara PT Satria Lestari berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap sikap dan persepsi masyarakat.1) Sikap dan persepsi masyarakat

Dampak lingkungan terhadap sikap dan persepsi masyarakat akibat kegiatan sosialisasi cenderung bersifat positif yaitu terbentuknya sikap dan persepsi positif masyarakat terhadap rencana kegiatan atau usaha. Dampak tersebut dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih jauh, karena sikap dan persepsi positif masyarakat di sekitar proyek sangat menentukan bagi kelangsungan rencana usaha atau kegiatan.

b. Pembebasan LahanPada kegiatan pembebasan lahan diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap fungsi lahan dan konflik sosial.1) Fungsi lahan

RUANG LINGKUP STUDI IV - 22

Page 23: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

Perubahan fungsi lahan merupakan salah satu dampak lingkungan hidup yang diprakirakan akan muncul akibat dari aktivitas penambangan batubara dengan sistem open pit mining. Kecenderungan dampak yang akan muncul terhadap fungsi lahan tersebut bersifat negatif. Perubahan fungsi lahan terjadi sejak dilakukannya kegiatan pembebasan lahan yang semula dikuasai oleh masyarkat setempat. Perubahan fungsi lahan yang terjadi pada tahapan ini adalah terjadinya perubahan fungsi lahan yang semula berfungsi sebagai sarana produksi biomassa bagi usaha pertanian masyarakat menjadi lahan marginal. Dampak terhadap perubahan fungsi lahan dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih jauh. Tingkat kepentingan dampak yang mendasarinya adalah dampak akan berlanjut kepada munculnya penyempitan cadangan lahan pertanian masyarakat dan berubahnya fungsi ekologis lahan secara mendasar.

2) Konflik sosialDampak lingkungan hidup terhadap konflik sosial pada kegiatan pembebasan lahan cenderung bersifat negatif yaitu terjadi proses dissosiasi dalam masyarakat. Adanya kemungkinan tumpang tindih dalam penguasaan lahan yang akan dibebaskan dan perbedaan persepsi antara pemrakarsa dan masyarakat mengenai nilai lahan yang akan dibebaskan menimbulkan kontradiksi yang dapat berkembang menjadi konflik sosial (proses disosiatif). Dampak yang ditimbulkan terhadap konflik sosial tersebut dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih jauh, karena berpotensi menimbulkan dampak lanjutan berupa munculnya gangguan kamtibmas, di samping itu konflik sosial yang terjadi dapat mencapai intensitas yang tertinggi yaitu munculnya konflik terbuka yang berkepanjangan.

c. Penerimaan Tenaga KerjaAkibat dari kegiatan penerimaan tenaga kerja diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak lingkungan hidup terhadap lapangan pekerjaan, lapangan usaha, pendapatan masyarakat serta sikap dan persepsi masyarakat.1) Lapangan pekerjaan

Dampak lingkungan hidup akibat kegiatan penerimaan tenaga kerja terhadap lapangan pekerjaan cenderung bersifat positif yaitu terbukanya kesempatan kerja bagi masyarakat setempat. Kecenderungan dampak positif yang timbul terhadap lapangan pekerjaan pada kegiatan penerimaan tenaga kerja dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan labih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang dijadikan dasar pertimbangan adalah bahwa dampak yang ditimbulkan bersifat kumulatif dan berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap munculnya sikap dan persepsi positif masyarakat terhadap rencana proyek.

2) Lapangan usahaDampak lingkungan terhadap lapangan usaha masyarakat pada kegiatan penerimaan tenaga kerja merupakan dampak turunan (dampak primer). Sektor usaha yang diprakirakan akan tercipta yang terkait dengan aktivitas karyawan PT Satria Lestari adalah usaha jasa dan perdagangan. Dampak tersebut dihipotesis sebagai dampak penting dan perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut, karena dampak lingkungan yang terjadi terhadap peluang usaha masyarakat tersebut bersifat kumulatif dan akan berimplikasi kepada terciptanya lapangan pekerjaan non formal bagi penduduk di sekitar proyek.

3) Pendapatan masyarakatDampak lingkungan hidup terhadap pendapatan masyarakat pada kegiatan penerimaan tenaga kerja merupakan dampak lanjutan (dampak sekunder)

RUANG LINGKUP STUDI IV - 23

Page 24: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

dari terbukanya lapangan kerja bagi masyarakat setempat. Dampak yang berpotensi muncul terhadap pendapatan masyarakat cenderung bersifat positif, dengan tersedianya lapangan kerja bagi penduduk lokal, maka diharapkan terjadi peningkatan pendapatan masyarakat. Kecenderungan dampak positif yang timbul terhadap pendapatan masyarakat dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan labih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang dijadikan dasar pertimbangan adalah bahwa dampak yang ditimbulkan bersifat kumulatif.

4) Sikap dan Persepsi MasyarakatDampak terhadap sikap dan persepsi masyarakat pada kegiatan penerimaan tenaga kerja merupakan dampak lanjutan akibat dari terciptanya peluang kerja, dimana semakin besar tenaga kerja lokal yang mampu terserap dalam penerimaan tenaga kerja maka dapat diharapkan munculnya sikap dan persepsi positif masyarakat sekitar.Munculnya sikap dan persepsi positif masyarakat akibat kegiatan penerimaan tenaga kerja dihipotesis sebagai dampak penting yang dinilai perlu untuk ditelaah lebih lanjut. Dasar pertimbangan tingkat kepentingan dampak yang ditimbulkan adalah bahwa dampak positif yang terjadi dapat berbalik menjadi sikap dan persepsi negatif masyarakat apabila tidak terakomodasinya aspirasi ketenagakerjaan dari masyarakat di sekitar proyek.

d. Mobilisasi Peralatan Kegiatan mobilisasi peralatan tambang pada rencana pengembangan usaha penambangan batubara PT Satria Lestari diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap gangguan lalulintas umum (perairan dan darat), kualitas udara,keselamatan masyarakat dan Keselamatan dan kesehatan kerja (K3).1) Gangguan lalulintas perairan

Kegiatan mobilisasi peralatan tambang PT Satria Lestari diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak terhadap munculnya gangguan lalulintas perairan. Sesuai dengan perencanaan jalur mobilisasi peralatan tambang yang akan menggunakan jalur air pada sungai Mahakam, maka lalulintas umum yang akan terkena dampak adalah lalulintas perairan di sungai Mahakam. Dampak lingkungan terhadap lalulintas perairan di sungai Mahakam pada kegiatan mobilisasi peralatan dinilai sebagai dampak yang penting, karena lalulintas perairan pada sungai tersebut relatif tinggi sehingga diprakirakan terjadi gangguan yang cukup berarti.

2) Lalulintas Umum (darat)Mobilisasi peralatan tambang dari lokasi pendaratan alat menuju lokasi penambangan diidentifikasi berdampak terhadap munculnya gangguan lalulintas umum di sekitar proyek. Hilir mudik kendaraan pengangkut peralatan tambang (trailer) berpotensi menimbulkan gangguan kelancaran lalulintas umum pada ruas jalan umum yang akan digunakan untuk perlintasan kendaraan angkutan peralatan tambang. Dampak lingkungan hidup yang ditimbulkan pada peristiwa ini diklasifikasikan sebagai dampak yang bersifat langsung (dampak primer).Dampak terhadap munculnya gangguan lalulintas umum dihipotesiskan sebagai dampak penting dan dinilai perlu untuk dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah intensitas dampak yang akan terjadi serta komponen lingkungan lain yang berpotensi terkena dampak yaitu munculnya resiko terhadap keselamatan masyarakat.

3) Kualitas udara

RUANG LINGKUP STUDI IV - 24

Page 25: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

Dampak yang terjadi terhadap penurunan kualitas udara pada kegiatan mobilisasi perealatan tambang merupakan dampak primer yang bersumber dari tebaran debu yang yang dihasilkan oleh gesekan roda pengangkut peralatan tambang dengan permukaan badan jalan.Dampak tersebut dihipotesiskan sebagai dampak tidak penting dan dinilai perlu untuk dilakukan penelaahan lebih jauh, karena kegiatan berlangsung tidak lama sehingga dampak yang muncul terhadap kualitas udara juga bersifat sesaat.

4) Keselamatan MasyarakatDampak lingkungan terhadap keselamatan masyarakat dalam kegiatan mobilisasi peralatan tambang merupakan dampak turunan (sekunder) akibat dari munculnya gangguan lalulintas umum. Mengingat besarnya kendaraan angkutan peralatan tambang yang akan melintasi jalan umum, berpotensi minimbulkan gangguan serius terhadap lalulintas umum. Dampak lingkungan tersebut dihipotetis sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar adalah intensitas dampak yang akan terjadi diidentifikasi berpotensi mencapai level yang terburuk yaitu terjadinya kecelakaan lalulintas yang menyebabkan kematian.

5) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)Bongkar muat alat-alat berat tambang serta pengoperasian unit pengangkut peralatan tambang (trailer) berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja. Beberapa potensi kecelakaan kerja yang dapat terjadi selama kegiatan mobilisasi peralatan adalah terjadinya slip kendaraan angkutan selama perjalanannya dari lokasi pendaratan menuju lokasi tambang, terjadinya kecelakaan akibat dari sempitnya jalur angkutan yang digunakan serta adanya tebaran debu yang menghalangi jarak pandang operator alat angkutan yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja. Dampak lingkungan terhadap K3 pada kegiatan ini dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah bahwa dampak yang terjadi terhadap K3 dapat mencapai intensitas yang terburuk yaitu terjadinya kecelakaan akibat kerja yang menyebabkan kematian pekerja.

2. Tahap KonstruksiKomponen kegiatan pada tahap konstruksi meliputi kegiatan pembuatan jalan tambang, pembangunan fasilitas penunjang, pembangunan stockpile dan instalasi pengolahan batubara serta pembangunan pelabuhan batubara (jetty).

a. Pembangunan Jalan TambangKegiatan pembangunan jalan tambang diidentifikasi akan menimbulkan dampak lingkungan terhadap vegetasi, satwa liar, erosi, sedimentasi, kualitas air, biota perairan, kualitas udara, tata air permukaan, stabilitas lahan dan K3 (Keselamatan dan kesehatan kerja).1) Vegetasi

Dampak lingkungan hidup terhadap vegetasi pada kegiatan pembangunan jalan tambang adalah terjadinya degradasi vegetasi alami pada areal bukaan lahan untuk jalan tambang. Yang menjadi sumber dampak terhadap vegetasi pada kegiatan ini adalah kegiatan pembersihan lahan (brushing) pada rencana bukaan jalan. Dampak tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting dan perlu dilakukan telaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang dijadikan dasar adalah luas penyebaran dampak dan dampak turunan yang berpotensi muncul.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 25

Page 26: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

2) Habitat Satwa LiarDampak lingkungan terhadap satwa liar pada kegiatan pembangunan jalan tambang merupakan dampak lanjutan akibat dari terjadinya degradasi vegetasi. Terjadinya kerusakan vegetasi secara tidak langsung akan merusak habitat satwa liar sehingga terjadi gangguan serius terhadap kehidupan satwa liar pada bukaan lahan untuk jalan tambang. Dampak ini dihipotesis sebagai dampak penting, karena kegiatan pembersihan lahan untuk pembangunan jalan tambang akan menyebabkan hilangnya hutan/vegetasi yang merupakan tempat tinggal dan sumber makanan dari satwa liar tersebut.

3) Erosi Kegiatan pembangunan jalan tambang diprakirakan menimbulkan dampak terhadap erosi tanah. Dampak yang ditimbulkan terhadap erosi tersebut adalah terjadinya peningkatan laju erosi tanah permukaan akibat dari hilangnya vegetasi penutup tanah dan terjadinya perapuhan ikatan butiran tanah pada proses pemotongan dan penimbunan tanah (cut & fill). Peningkatan erosi tanah yang terjadi pada kegiatan pembangunan jalan tambang bersifat irreversible (tidak berbalik), karena bukaan lahan untuk jalan tambang bersifat permanen, sehingga dampak erosi yang terjadi dihipotesis sebagai dampak penting dan perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut.

4) Sedimentasi Dampak lingkungan terhadap sedimentasi pada kegiatan pembuatan jalan tambang dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut. Dampak terhadap sedimentasi dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap sedimentasi berpotensi menimbulkan dampak lanjutan berupa terjadinya pendangkalan badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi proyek dan dampak tersebut cenderung bersifat irreversible.

5) Kualitas airErosi yang terjadi pada bukaan lahan untuk jalan tambang menimbulkan dampak lanjutan terhadap penurunan kualitas air permukaan. Kandungan padatan yang tersuspensi dalam aliran permukaan yang berasal dari bukaan jalan tambang merupakan parameter penting kualitas air, semakin tinggi kandungan padatan tersuspensi tersebut maka semakin rendah kualitas air permukaan. Dampak tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap kualitas air akan berlangsung lama dan diprakirakan berpotensi menyebar tidak terkendali melalui media air.

6) Biota PerairanDampak lingkungan hidup terhadap bita perairan pada kegiatan pembangunan jalan tambang merupakan dampak yang bersifat lanjutan (dampak kwarter) dari penurunan kualitas air dan memiliki kecenderungan bersifat negatif. Dampak terhadap biota perairan dihipotesis sebagai dampak tidak penting jika ditinjau dari intensitas dan lamanya dampak berlangsung, dimana dampak hanya berlangsung sementara yaitu saat terjadi hujan dan beberapa waktu setelah hujan sehingga intensitas dampak tidak mencapai taraf yang dapat membahayakan kehidupan biota perairan.

7) Kualitas UdaraDampak lingkungan terhadap kualitas udara pada kegiatan pembangunan jalan tambang adalah terjadinya penurunan kualitas udara di sedkitar

RUANG LINGKUP STUDI IV - 26

Page 27: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

proyek akibat dari peningkatan kadar debu udara ambien. Dampak tersebut dihipotesis sebagai dampak yang tidak penting untuk dilakukan penelahaan lebih jauh, karena dampak yang ditimbulkan terhadap kualitas udara pada kegiatan pembangunan jalan tambang bersifat sementara dan segera terpulihkan bersamaan selesainya pembuatan jalan tambang.

8) Tata Air PermukaanDampak lingkungan terhadap perubahan tata air permukaan akibat pembangunan jalan tambang bersifat tidak berbalik, karena sifat permanen dari bangunan jalan tambang. Bentangan jalan tambang di permukaan tanah dapat menghambat suplai air permukaan pada dataran pelebahan. Disamping itu, terbentuknya konsentrasi aliran permukaan akan meningkatkan percepatan pengikisan lapisan tanah permukaan. Dengan alasan tersebut maka dampak lingkungan terhadap tata air permukaan pada kegiatan pembangunan jalan tambang dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut.

9) Stabilitas LahanDampak lingkungan terhadap stabilitas lahan pada kegiatan pembangunan jalan tambang dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih jauh. Beberapa kriteria tingkat kepentingan dampak lingkungan yang mendasarinya adalah :a) Dari segi intensitas dampak, diprakirakan dapat mencapai level terburuk

yaitu terjadinya tanah longsor pada bidang kupasan dan urugan jalan tambang.

b) Dampak terhadap stabilitas lahan berpotrensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap K3, yaitu muncul resiko kecelakaan kerja akibat longsoran tanah pada zona jalan tambang.

10)Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)Kegiatan brushing, pengupasan tanah dan penimbunan pada bukaan jalan tambang merupakan komponen utama kegiatan pembangunan jalan tambang yang diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak terhadap K3. Dampak lingkungan terhadap K3 tersebut adalah munculnya potensi kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan pekerja yang terlibat secara langsung dalam kegiatan pembangunan jalan tambang. Beberapa kemungkinan yang dapat menimbulkan resiko terhadap K3 pada kegiatan pembangunan jalan tambang adalah:a) Terjadinya kecelakaan kerja akibat pengoperasian mesin pemotong

pohon dan terkena rebahan pohon sewaktu melaksanakan kegiatan brushing.

b) Munculnya potensi gangguan kesehatan pernapasan para pekerja akibat dari paparan debu.

c) Munculnya resiko kecelakaan kerja akibat dari pengoperasian alat berat.Dampak lingkungan yang terjadi terhadap K3 pada kegiatan ini dipandang sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut, karena intensitas munculnya resiko terhadap K3 diprakirakan dapat mencapai level yang terburuk yaitu terjadinya kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan pekerja yang menyebabkan kematian atau cacat tubuh permanen.

b. Pembangunan Fasilitas Penunjang

RUANG LINGKUP STUDI IV - 27

Page 28: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

Kegiatan pembangunan fasilitas penunjang diprakirakan menimbulkan dampak lingkungan terhadap vegetasi, erosi, sedimentasi, kualitas air, biota perairan K3, lapangan usaha dan pendapatan masyarakat.

1) VegetasiDampak lingkungan hidup terhadap vegetasi pada kegiatan pembangunan fasilitas penujang diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap erosi, sedimentasi dan penurunan kualitas air permukaan. Dengan alasan bahwa dampak yang ditimbulkan akan menyebabkan beberapa komponen lingkungan lain akan terkena dampak lanjutan, maka dampak lingkungan yang terjadi terhadap vegetasi dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut.

2) Erosi Terbukanya lahan pada tapak fasilitas penunjang menyebabkan terjadinya peningkatan erosi tanah permukaan. Dampak tersebut dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut, karena dampak ini berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap peningkatan beban sedimentasi dan penurunan kualitas air permukaan.

3) Sedimentasi Butiran tanah yang terangkut pada peristiwa erosi tanah berpotensi menjadi material sedimen pada badan perairan yang terdapat di sekitar bukaan lahan fasilitas penunjang. Dampak lingkungan terhadap sedimentasi tersebut dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut, karena terjadinya sedimentasi pada badan perairan merupakan dampak yang bersifat iireversible.

4) Kualitas airDampak lingkungan terhadap kualitas air merupakan dampak lanjutan (dampak tersier) akibat dari hilangnya vegetasi penutup tanah dan terjadinya peningkatan laju erosi. Dampak akan berlangsung lama selama terbukanya lahan pada tapak fasilitas penunjang, sehingga dampak tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut.

5) Biota PerairanDampak lingkungan hidup terhadap bita perairan pada kegiatan pembangunan fasilitas penunjang merupakan dampak yang bersifat lanjutan (dampak kwarter) dari penurunan kualitas air dan memiliki kecenderungan bersifat negatif. Dampak terhadap biota perairan dihipotesis sebagai dampak tidak penting jika ditinjau dari intensitas dan lamanya dampak berlangsung, dimana dampak hanya berlangsung sementara yaitu saat terjadi hujan dan beberapa waktu setelah hujan sehingga intensitas dampak tidak mencapai taraf yang dapat membahayakan kehidupan biota perairan.

6) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)Dampak lingkungan terhadap K3 pada kegiatan pembangunan fasilitas penunjang adalah munculnya potensi kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan pekerja yang terlibat secara langsung dalam kegiatan pembangunan fasailitas penunjang. Intensitas dampak lingkungan terhadap K3 diidentifikasikan berpotensi mencapai level yang terburuk yaitu terjadinya kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian atau cacat tubuh permanen pekerja yang terlibat

RUANG LINGKUP STUDI IV - 28

Page 29: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

langsung dalam kegiatan pembangunana fasilitas penunjang. Dengan alasan ini maka dampak terhadap K3 dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut.

7) Lapangan Usaha Pembangunan fasilitas penunjang memerlukan jasa pertukangan dan material bangunan yang dapat diperoleh dari penyediaannya oleh masyarakat di sekitar proyek. Pemberdayaan potensi lokal pada kegiatan pembangunan fasilitas penunjang merupakan tindakan positif yang perlu ditingkatkan dengan tujuan untuk memeberikan penghasilan kepada penduduk sekitar. Dampak terhadap terbukanya peluang usaha masyarakat berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap terciptanya lapangan kerja nonformal serta terbentuknya sikap dan persepsi positif masyarakat. Dengan alasan tersebut maka dampak terhadap peluang usaha masyarakat dihipotetsis sebagai dampak penting yang perlu dilakukaan telaahan lebih lanjut.

8) Pendapatan Masyarakat Dampak lingkungan hidup terhadap pendapatan masyarakat pada kegiatan pembangunan fasilitas penunjang merupakan dampak lanjutan (dampak sekunder) dari terbukanya lapangan usaha bagi masyarakat setempat. Dampak yang berpotensi muncul terhadap pendapatan masyarakat cenderung bersifat positif, dengan tersedianya lapangan usaha bagi penduduk lokal, maka diharapkan terjadi peningkatan pendapatan masyarakat. Kecenderungan dampak positif yang timbul terhadap pendapatan masyarakat dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan labih lanjut.

c. Pembangunan Stockpile dan Instalasi PengolahanKegiatan pembangunan stockpile dan instalasi pengolahan batubara diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap vegetasi, erosi, sedimentasi, kualitas air, biota perairan dan K3.1) Vegetasi

Dampak lingkungan hidup terhadap vegetasi pada kegiatan pembangunan stockpile dan instalasi pengolahan diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap erosi, sedimentasi dan penurunan kualitas air permukaan. Dengan alasan bahwa dampak yang ditimbulkan akan menyebabkan beberapa komponen lingkungan lain akan terkena dampak lanjutan, maka dampak lingkungan yang terjadi terhadap vegetasi dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut.

2) Erosi Pada kegiatan pembangunan stockpile dan instalasi pengolahan batubara diprakirakan menimbulkan dampak terhadap erosi tanah permukaan. Peningkatan laju erosi pada peristiwa ini disebabkan oleh 2 (dua) hal yang mendasar, yaitu hilangnya vegetasi penutup tanah pada bukaan lahan areal stockpile menyebabkan peningkatan terpaan curah hujan terhadap tanah permukaan sehingga butiran tanah akan lepas dari ikatannya. Proses cut & fill pada kegiatan pembuatan area stockpile dan instalasi pengolahan batubara menyebabkan peningkatan kepekaan tanah terhadap erosi. Dua perubahan kondisi ini saling memperkuat satu sama lain (bersinergi) yang menyebabkan terjadinya peningkatan laju erosi pada bukaan lahan untuk area stockpile dan instalasi pengolahan batubara. Dampak tersebut dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap erosi tanah berpotensi menimbulkan dampak

RUANG LINGKUP STUDI IV - 29

Page 30: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

lanjutan berupa terjadinya peningkatan beban sedimentasi badan perairan di sekitar lokasi proyek.

3) SedimentasiDampak lingkungan terhadap sedimentasi pada kegiatan pembangunan stockpile dan instalasi pengolahan batubara merupakan dampak lanjutan (dampak sekunder) akibat dari peningkatan erosi tanah. Material padatan yang dihasilkan akibat erosi lokasi stockpile berpotensi meningkatkan beban sedimentasi badan perairan sungai Mahakam di sekitar lokasi proyek. Dampak terhadap sedimentasi dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap sedimentasi berpotensi menimbulkan dampak lanjutan berupa terjadinya pendangkalan badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi proyek dan dampak tersebut cenderung bersifat irreversible.

4) Kualitas air Dampak lingkungan terhadap kualitas air pada kegiatan pembangunan stockpile dan instalasi pengolahan batubara merupakan dampak turunan akibat dari peningkatan erosi tanah. Air limpasan yang berasal dari curah hujan pada permukaan tanah bukaan lahan berpotensi membawa serta padatan tersuspensi. Aliran tersebut apabila memasuki badan perairan sungai Mahakam maka akan terjadi peningkatan kandungan padatan tersuspensi air sungai. Dampak tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap kualitas air akan berlangsung lama dan diprakirakan berpotensi menyebar tidak terkendali melalui media air.

5) Biota PerairanDampak lingkungan hidup terhadap bita perairan pada kegiatan pembangunan stockpile dan instalasi pengolahan batubara merupakan dampak yang bersifat lanjutan (dampak kwarter) dari penurunan kualitas air dan memiliki kecenderungan bersifat negatif. Dampak terhadap biota perairan dihipotesis sebagai dampak tidak penting jika ditinjau dari intensitas dan lamanya dampak berlangsung, dimana dampak hanya berlangsung sementara yaitu saat terjadi hujan dan beberapa waktu setelah hujan sehingga intensitas dampak tidak mencapai taraf yang dapat membahayakan kehidupan biota perairan.

6) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)Beberapa kemungkinan yang dapat menimbulkan resiko terhadap K3 pada kegiatan pembangunan stockpile dan instalasi pengolahan batubara adalah:a) Terjadinya kecelakaan kerja akibat pengoperasian mesin pemotong

pohon dan terkena rebahan pohon sewaktu melaksanakan kegiatan pembersihan lahan area stockpile.

b) Munculnya potensi gangguan kesehatan mata pekerja akibat pengoperasian peralatan las.

c) Munculnya resiko kecelakaan kerja akibat dari pengoperasian alat berat.d) Munculnya resiko kecelakaan kerja akibat terjatuh dari ketinggian

bangunan instalasi pengolahan batubara.Dampak lingkungan terhadap K3 pada kegiatan pembangunan stockpile dan instalasi pengolahan batubara dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut, karena intensitas dampak yang muncul dapat mencapai level yang terburuk yaitu terjadinya gangguan kesehatan yang serius atau terjadinya kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian

RUANG LINGKUP STUDI IV - 30

Page 31: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

atau cacat tubuh permanen pekerja yang terlibat langsung dalam kegiatan tersebut.

d. Pembangunan PelabuhanKegiatan pembangunan pelabuhan batubara diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap K3.1) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

Dampak linmgkungan hidup terhadap K3 pada kegiatan pembangunan pelabuhan batubara (jetty) adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan atau kecelakaan kaibat kerja. Beberapa kemungkinan yang dapat terjadi pada kegiatan pembangunan pelabuhan batubara yang menimbulkan munculnya resiko gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja bagi pekerja yang terlibat langsung dalam kegiatan tersebut, yaitu :a) Kecelakaan kerja akibat tertimpa material bangunanb) Kecelakaan kerja akibat jatuh dari ketinggian bangunanc) Resiko kecelakaan kerja akibat pengoperasian alat berat.d) Resiko gangguan kesehatan pernapasan akibat tebaran debu di udara.e) Resiko gangguan kesehatan mata akibat pengoperasian mesin las dan

tebaran debu di udara.Dampak lingkungan terhadap K3 tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap K3 berpotensi mencapai intensitas yang terburuk yaitu terjadinya gangguan kesehatan dan atau kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian pekerja.

3. Tahap OperasiKomponen rencana kegiatan penambangan batubara PT Satria Lestari pada tahap operasi meliputi pembersihan lahan, pengupasan dan penimbunan tanah pucuk, pengupasan dan penimbunan tanah penutup, penambangan batubara, pengangkutan batubara, pengolahan dan penimbunan batubara, pemuatan dan pengapalan batubara, operasional bengkel dan genset, pemberdayaan masyarakat serta reklamasi dan revegetasi lahan. a. Pembersihan Lahan

Kegiatan pembersihan lahan tambang diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak lingkungan hidup terhadap vegetasi, habitat satwa liar, erosi, sedimentasi, kualitas air, biota perairan dan K3.1) Vegetasi

Dampak lingkungan terhadap vegetasi pada kegiatan pembersihan lahan tambang memiliki kecenderungan bersifat negatif yaitu terjadinya degradasi vegetasi penutup tanah pada bukaan lahan tambang. Dampak terhadap vegetasi akibat dari kegiatan pembersihan lahan tambang dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang mendasarinya adalah bahwa dampak terhadap vegetasi berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap gangguan habitat satwa liar, peningkatan erosi tanah, sedimentasi dan penurunan kualitas air permukaan.

2) Habitat Satwa Liar

RUANG LINGKUP STUDI IV - 31

Page 32: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

Dampak lingkungan terhadap satwa liar pada kegiatan pembersihan lahan tambang merupakan dampak lanjutan akibat dari terjadinya degradasi vegetasi. Terjadinya kerusakan vegetasi secara tidak langsung akan merusak habitat satwa liar sehingga terjadi gangguan serius terhadap kehidupan satwa liar pada bukaan lahan tambang. Dampak ini dihipotesis sebagai dampak penting, karena kegiatan pembersihan lahan akan menyebabkan hilangnya hutan/vegetasi yang merupakan tempat tinggal dan sumber makanan dari satwa liar tersebut.

3) ErosiDampak lingkungan terhadap erosi pada kegiatan pembersihan lahan tambang cenderung bersifat negative yaitu terjadinya peningkatan erosi tanah pada bukaan lahan tambang. Dampak terhadap erosi tersebut merupakan dampak lanjutan (dampak sekunder) akibat dari terjadinya degradasi vegetasi penutup tanah. Akibat hilangnya vegetasi penutup tanah menyebabkan air hujan dapat langsung memukul permukaan tanah, sehingga terjadi pelepasan partikel-partikel tanah yang menyebabkan peningkatan erosi. Dampak tersebut dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap erosi tanah berpotensi menimbulkan dampak lanjutan berupa terjadinya peningkatan beban sedimentasi badan perairan di sekitar lokasi proyek.

4) SedimentasiDampak lingkungan terhadap sedimentasi pada kegiatan pembersihan lahan tambang merupakan dampak lanjutan (dampak tersier) akibat dari degradasi vegetasi penutup tanah dan peningkatan erosi. Dampak terhadap sedimentasi dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap sedimentasi berpotensi menimbulkan dampak lanjutan berupa terjadinya pendangkalan badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi proyek dan dampak tersebut cenderung bersifat irreversible.

5) Kualitas airDampak lingkungan terhadap kualitas air adalah terjadinya penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi proyek. Dampak tersebut merupakan dampak lanjutan (dampak tersier) akibat dari degradasi vegetasi dan peningkatan erosi. Sumber dampak penurunan kualitas air adalah kandungan padatan tersuspensi yang terkandung dalam air permukaan yang dihasilkan pada proses erosi tanah permukaan pada bukaan lahan tambang. Dampak terhadap kualitas air tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap kualitas air akan berlangsung lama dan diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap munculnya gangguan habitat hidup biota air pada badan perairan di sekitar lokasi proyek.

6) Biota PerairanDampak lingkungan hidup terhadap bita perairan pada kegiatan pembersihan merupakan dampak yang bersifat lanjutan (dampak kwarter) dari penurunan kualitas air dan memiliki kecenderungan bersifat negatif. Dampak terhadap biota perairan dihipotesis sebagai dampak tidak penting jika ditinjau dari intensitas dan lamanya dampak berlangsung, dimana dampak hanya berlangsung sementara yaitu saat terjadi hujan dan beberapa waktu setelah hujan sehingga intensitas dampak tidak mencapai taraf yang dapat membahayakan kehidupan biota perairan.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 32

Page 33: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

7) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3).Dampak lingkungan terhadap K3 pada kegiatan pembersihan lahan tambang adalah munculnya resiko kecelakaan kerja bagi para pekerja yang tertlibat langsung pada kegiatan tersebut. Beberapa peluang kecelakaan kerja yang diprakirakan dapat terjadi pada kegiatan pembersihan lahan tambang adalah :a) Terjadi kecelakaan kerja akibat tertimpa rebahan pohon.b) Munculnya resiko kecelakaan kerja akibat pengoperasian

mesin pemotong kayu.c) Resiko kecelakaan kerja akibat pengoperasian alat berat. Dampak lingkungan terhadap K3 tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap K3 berpotensi mencapai intensitas yang terburuk yaitu terjadinya gangguan kesehatan dan atau kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian pekerja.

b. Pengupasan dan Penimbunan Tanah PucukPada kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah pucuk diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak lingkungan hidup terhadap kualitas udara, kesuburan tanah, erosi, sedimentasi, kualitas air, biota perairan dan K3.1) Kualitas Udara

Dampak lingkungan terhadap kualitas udara pada kegiatan pengupasan tanah pucuk adalah akibat dari terjadinya peningkatan kadar debu udara di sekitar lokasi kegiatan. Pada proses pemindahan tanah pucuk dari lokasi pengupasan menuju lokasi penimbunan sementara diprakirakan mengahasilkan debu yang berpotensi mencemari udara di sekitarnya. Penurunan kualitas udara pada kegiatan pengupasan tanah pucuk dinilai sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih jauh. Tingkat kepentingan dampak terhadap kualitas udara tersebut didasarkan kepada dampak turunan yang berpotensi ditimbulkannya yaitu munculnya potensi gangguan terhadap Keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Disamping itu dampak dapat menyebar hingga ke pemukiman penduduk terdekat melalui media udara.

2) Kesuburan Tanah.Dampak lingkungan terhadap kesuburan tanah pada kegiatan pengupasan dan pemindahan tanah pucuk merupakan dampak yang bersifat langsung (dampak primer). Tanah pucuk merupakan lapisan tanah atas alami yang berfungsi sebagai media pertumbuhan vegetasi yang ada di atasnya. Pengupasan dan pemindahan tanah pucuk mengakibatkan terjadinya degradasi kesuburan tanah pada areal bukaan lahan tambang, sehingga daya dukung tanah sebagai media pertumbuhan vegetasi akan mengalami penurunan. Dampak lingkungan terhadap kesuburan tanah tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap kesuburan tanah berpotensi mencapai intensitas yang terburuk yaitu terjadinya gangguan kesuburan tanah yang menyebabkan tanah tidak dapat difungsikan bagi media pertumbuhan tanaman.

3) ErosiDampak lingkungan terhadap erosi pada kegiatan pengupasan tanah pucuk adalah terjadinya peningkatan erosi tanah akibat hilangnya vegetasi penutup tanah dan terjadinya perapuhan ikatan antar butiran tanah.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 33

Page 34: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

Dampak tersebut dihipotesis sebagai dampak penting dan perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah bahwa dampak terhadap erosi berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap sedimentasi dan penurunan kualitas air permukaan.

4) SedimentasiDampak lingkungan terhadap sedimentasi pada kegiatan pengupasan dan pemindahan tanah pucuk dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap sedimentasi akan berlangsung lama selama operasional penambangan berlangsung dan cenderung bersifat irreversible.

5) Kualitas airDampak lingkungan hidup terhadap kualitas air pada kegiatan pengupasan dan pemindahan tanah pucuk adalah terjadinya penurunan kualitas air permukaan. Pada timbunan tanah pucuk, apabila terjadi hujan maka akan terdapat aliran air limpasan yang membawa serta padatan tersuspensi. Padatan tersuspensi yang masuk kedalam badan perairan akan menurunkan kualitas air. Dampak lingkungan terhadap kualitas air tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap kualitas air akan berlangsung lama selama operasional penambangan berlangsung.

6) Biota perairanDampak lingkungan hidup terhadap bita perairan pada kegiatan pembersihan merupakan dampak yang bersifat lanjutan (dampak kwarter) dari penurunan kualitas air dan memiliki kecenderungan bersifat negatif. Dampak terhadap biota perairan dihipotesis sebagai dampak tidak penting jika ditinjau dari intensitas dan lamanya dampak berlangsung, dimana dampak hanya berlangsung sementara yaitu saat terjadi hujan dan beberapa waktu setelah hujan sehingga intensitas dampak

7) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3).Dampak lingkungan yang terjadi terhadap K3 pada kegiatan pengupasan dan pemindahan tanah pucuk adalah munculnya potensi kecelakaan kerja dan gangguan kesehatan para pekerja yang terlibat pada kegiatan ini. Beberapa kemungkinan yang diprakirakan dapat terjadi sehubungan dengan munculculnya resiko keselamatan dan kesehatan pekerja pada kegiatan ini adalah:a) Kemungkinan tergelincirnya alat angkutan tanah pucuk selama

pelaksanaan kegiatan.b) Debu udara yang dihasilkan pada kegiatan pemindahan tanah pucuk

berpotensi menyebabkan gangguan kesehatan pernapasan dan kesehatan mata para pekerja.

c) Tebaran debu udara pada lokasi kegiatan pengupasan, dan pemindahan tanah pucuk dapat membatasi jarak pandang pengemudi alat angkut tanah pucuk, sehingga berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja.

d) Tingginya intensitas pengoperasian alat berat pada kegiatan ini berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja.

Dampak lingkungan terhadap K3 tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap K3 berpotensi mencapai intensitas yang terburuk yaitu terjadinya

RUANG LINGKUP STUDI IV - 34

Page 35: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

gangguan kesehatan dan atau kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian pekerja.

c. Pengupasan dan Penimbunan Tanah PenutupKegiatan pengupasan dan penimbunan tanah penutup diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak lingkungan hidup terhadap stabilitas lahan, kualitas udara, getaran, kebisingan, erosi, sedimentasi, kualitas air, biota perairan dan K3.1) Stabilitas lahan

Dampak lingkungan terhadap stabilitas lahan pada kegiatan pengupasan tanah penutup dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut. Pada intensitas dampak yang terburuk berpotensi menimbulkan tanah longsor. Ketidakstabilan lahan pada areal penambangan berpotensi menimbulkan resiko kecelakaan kerja.

2) Kualitas udaraDampak lingkungan hidup terhadap kualitas udara pada kegiatan pengupasan dan penimbunan tanah penutup dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap kualitas udara pada kegiatan ini diprakirakan dapat mencapi intensitas dampak yang terburuk yaitu terjadinya peningkatan kadar debu udara ambien yang melebihi baku mutu lingkungan.

3) GetaranSumber dampak terhadap getaran pada kegiatan pengupasan tanah penutup adalah akibat pengoperasian peralatan tambang dan peledakan lapisan tanah penutup. Dampak yang ditimbulkan terhadap getaran dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut. Pada kondisi tertentu, getaran yang dihasilkan pada kegiatan ini berpotensi merusak konstruksi bangunan yang terdapat di sekitar lokasi kegiatan

4) KebisinganPeningkatan kebisingan lingkungan yang terjadi selama berlangsungnya kegiatan penggalian dan pemindahan tanah penutup merupakan dampak lingkungan yang dinilai sebagai dampak penting dan perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut, karena kebisingan yang terjadi berpotensi melebihi baku mutu lingkungan serta menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan pekerja yang berada pada zona front kerja serta berpotensi mengganggu ketenangan hingga kepemukiman penduduk terdekat.

5) ErosiDampak lingkungan terhadap erosi pada kegiatan penggalian dan pemindahan tanah penutup adalah terjadinya peningkatan erosi tanah pada timbunan tanah penutup. Dampak yang ditimbulkan bersifat langsung (dampak primer) dengan sumber dampak utama adalah terjadinya perapuhan soliditas butiran tanah pada tanah disposal. Dampak tersebut dihipotesis sebagai dampak penting dan perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah bahwa dampak terhadap erosi berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap sediemntasi dan penurunan kualitas air permukaan.

6) SedimentasiDampak lingkungan terhadap sedimentasi pada kegiatan penggalian dan pemindahan tanah penutup merupkan dampak lanjutan akibat dari peningkatan erosi tanah yang terjadi pada timbunan disposal yaitu terjadinya peningkatan beban sedimentasi pada badan peraiaran yang

RUANG LINGKUP STUDI IV - 35

Page 36: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

terdapat di sekitar lokasi kegiatan. Material tanah yang terangkut bersama air larian yang berasal dari timbunan tanah penutup berpotensi meningkatkan beban sedimentasi pada badan-badan perairan di sekitar areal penambangan batubara. Akibat serius dari proses sedimetasi tersebut adalah terjadinya pendangkalan sungai. Dampak lingkungan terhadap sedimentasi pada kegiatan penggalian dan pemindahan tanah penutup dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap sedimentasi akan berlangsung lama selama operasional penambangan berlangsung dan cenderung bersifat irreversible.

7) Kualitas AirDampak terhadap kualitas air pada kegiatan pengupasan tanah penutup adalah terjadinya penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi proyek. Material lembut penyusun tekstur tanah (butiran liat) yang terbawa air larian dari timbunan tanah penutup, apabila memasuki badan perairan setempat, makan akan menurunkan kualitas air berupa terjadinya peningkatan kandungan TSS (padatan tersuspensi). Disamping itu tanah penutup merupakan lapisan sub soil yang berpotensi membawa serta mineral pyrite. Terdadahnya mineral ini dengan udara terbuka akan membentuk air asam tambang yang dapat menurunkan pH air dan meningkatkan kelarutan senyawa besi dan mangan.

8) Biota PerairanDampak lingkungan hidup terhadap biota perairan yang diprakirakan akan muncul terkait dengan pencemaran air asam tambang yang dapat menurunkan pH air dan meningkatkan kelarutan senyawa besi dan mangan pada badan perairan setempat dipandang perlu untuk ditelaah lebih lanjut dalan dokumen ANDAL, karena dampak ini berpotensi berlangsung lama serta akan menyebar tidak terkendali ke beberapa badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi tambang.

9) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)Dampak terhadap K3 pada kegiatan penggalian dan pemindahan tanah penutup adalah munculnya potensi gangguan kesehatan dan kecelakaan akibat kerja terhadap para pekerja yang terlibat langsung pada kegiatan tersebut. Tingginya intensitas pengoperasian alat berat tambang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja. Paparan kebisingan dari suara mesin alat berat tambang dapat mengurangi daya konsentrasi pekerja yang berujung pada peluang terjadinya kecelakaan kerja. Paparan debu dan kebisingan secara terus menerus terhadap pekerja yang berada pada zona front kerja pengelolaan tanah penutup berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan mata, pendengaran dan pernapasan para pekerja.Dampak lingkungan terhadap K3 tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap K3 berpotensi mencapai intensitas yang terburuk yaitu terjadinya gangguan kesehatan dan atau kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian pekerja.

d. Penambangan BatubaraPada Kegiatan penambangan batubara diidentifikasi menimbulkan dampak lingkungan terhadap kualitas air, biota perairan dan K3.1) Kualitas Air

RUANG LINGKUP STUDI IV - 36

Page 37: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

Dampak lingkungan terhadap kualitas air akibat dari kegiatan penambangan batubara cenderung bersifat negative yaitu terjadinya penurunan kualitas air permukaan. Peningkatan kemasaman air permukaan secara ekstrim dapat terjadi akibat pencemaran oleh air asam tambang yang berasal dari mineral pyrite yang terdapat pada lapisan tanah pengapit batubara. Pemompaan air hujan yang terakumulasi pada lubang galian tambang berpotensi menyebarkan air asam tambang ke badan-badan perairan yang terdapat di sekitarnya, sehingga dampak peningkatan kemasaman air pada kegiatan penggalian batubara berpotensi menyebabkan penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan yang terdapat disekitar proyek. Dampak lingkungan terhadap kualitas air tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut, karena berpotensi menyebar luas melaluli aliran permukaan.

2) Biota PerairanDampak lingkungan hidup terhadap biota perairan yang diprakirakan akan muncul terkait dengan pencemaran air asam tambang yang dapat menurunkan pH air dan meningkatkan kelarutan senyawa besi dan mangan pada badan perairan setempat dipandang perlu untuk ditelaah lebih lanjut dalan dokumen ANDAL, karena dampak ini berpotensi berlangsung lama serta akan menyebar tidak terkendali ke beberapa badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi tambang.

3) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3).Dampak lingkungan terhadap K3 pada kegiatan penambangan batubara adalah munculnya resiko gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja para pekerja yang berada pada zona front kerja penggalian batubara. Berberapa kemungkinan yang diprakirakan dapat menyebabkan timbulnya gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja pada kegiatan ini, meliputi :1) Cekungan galian tambang (pit) pada kegiatan penambangan batubara

akan berpotensi memberi efek penguatan kebisingan yang bersumber dari suara mesin alat berat tambang. Kondisi ini berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan pendengaran dan konsentrasi kerja para pekerja yang berada pada zona tersebut.

2) Dinding tanah pada bidang galian tambang bersifat relatif tidak stabil sehingga berpotensi menyebabkan longsoran tanah. Beberapa kejadian yang pernah ada pada lokasi galian tambang, longsoran tersebut berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja yang serius.

3) Pengoperasian peralatan berat tambang pada kegiatan penggalian batubara berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja.

Dampak lingkungan terhadap K3 tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap K3 berpotensi mencapai intensitas yang terburuk yaitu terjadinya gangguan kesehatan dan atau kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian pekerja.

e. Pengangkutan BatubaraPengangkutan batubara dari lokasi penambangan menuju lokasi stockpile diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak terhadap kualitas udara, kebisingan, kesehatan masyarakat, lalulintas umum, keselamatan masyarakat, sikap dan persepsi masyarakat dan K3.1) Kualitas udara

RUANG LINGKUP STUDI IV - 37

Page 38: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

Jalan angkut yang digunakan dalam kegiatan pengangkutan batubara merupakan jalan tanah. Gesekan antara roda alat angkutan batubara dengan permukaan jalan menghasilkan debu yang bertebaran di udara sekitarnya. Peningkatan kadar debu udara selama proses pengangkutan batubara tersebut merupakan indikator terjadinya penurunan kualitas udara di sekitarnya, dampak tersebut bersifat langsung (dampak primer). Penurunan kualitas udara yang terjadi diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap kesehatan masyarakat dan K3, sehingga dampak tersebut dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut.

2) Kesehatan masyarakatDampak lingkungan terhadap kesehatan masyarakat pada keghiatan pengangkutan batubara merupakan dampak lanjutan akibat dari terjadinya penurunan kualitas udara. Pada beberapa bagian ruas jalan angkutan batubara terdapat aktivitas pertanian masyarakat (perladangan). Petani peladang tersebut merupakan kelompok manusia yang berpotensi terkena paparan debu yang dihasilkan selama kegiatan pengangkutan batubara berlangsung. Dampak lingkungan terhadap kesehatan masyarakat pada kegiatan pengangkutan batubara tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah bahwa dampak yang muncul akan berlangsung lama dan berpotensi mencapai intensitas terburuk yaitu terjadinya gangguan kesehatan pernapasan bagi petani peladang yang beraktivitas di sekitar jalan angkutan batubara.

3) Lalulintas umum (darat)Dampak lingkungan hidup terhadap lalulintas darat pada kegiatan pengangkutan batubara dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap lalulintas umum akan berlangsung lama dan berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap keselamatan masyarakat.

4) Keselamatan masyarakatPotensi dampak lingkungan terhadap keselamatan masyarakat pada kegiatan pengangkutan batubara merupakan dampak lanjutan akibat dari munculnya gangguan lalulintas umum. Dampak lingkungan terhadap keselamatan masyarakat tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap keselamatan masyarakat berpotensi mencapai intensitas yang terburuk yaitu terjadinya kecelakaan lalulintas yang menyebabkan kematian.

5) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)Dampak lingkungan terhadap K3 pada kegiatan pengangkutan batubara adalah munculnya peluang terjadinya kecelakaan kerja. Tingginya kadar debu udara di sepanjang jalan angkutan batubara akan mengurangi jarak pandang operator alat angkutan batubara. Kondisi ini berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja. Di samping itu, kecelakaan kerja dapat pula terjadi akibat tergelincirnya kendaraan angkutan. Tingginya intensitas kegiatan pengangkutan batubara dapat menimbulkan resiko kecelakaan kerja. Dampak lingkungan terhadap K3 tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap K3 berpotensi mencapai intensitas yang terburuk yaitu terjadinya gangguan kesehatan dan atau kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian pekerja.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 38

Page 39: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

f. Pengolahan dan Penimbunan BatubaraKegiatan pengolahan dan penimbunan batubara diidentifikasi menimbulkan dampak lingkungan terhadap kualitas udara, kualitas air dan K3.1) Kualitas Udara

Dampak lingkungan terhadap kualitas udara pada kegiatan pengolahan dan penimbunan batubara merupakan dampak yang bersifat langsung dan memiliki kecenderungan bersifat negatif, yaitu terjadinya penurunan kualitas udara ambien disekitar lokasi stockpile. Sumber penurunan kualitas udara tersebut adalah terjadinya peningkatan kadar debu udara yang dihasilkan oleh proses pengolahan batubara dan kerja peralatan berat pendukung di area stockpile. Dampak terhadap kualitas udara tersebut dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaah lebih lanjut, karena dampak ini dapat mencapai intensitas yang buruk yaitu twerjadinya penurunan kualitas udara ambien yang melebihi ambang batas kadar debu ambien yang diperkenankan.

2) KebisinganSuara yang berasal dari aktivitas alat berat tambang dan proses pemecahan batubara dengan menggunakan crussing plant pada kegiatan pengolahan batubara diprakirakan menimbulkan dampak terhadap kebisingan lingkungan. Kebisingan yang terjadi berpotensi mengganggu ketenangan masyarakat di sekitar lokasi proyek dan para pekerja yang berada pada zona front kerja. Dampak terhadap kebisingan tersebut dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaah lebih lanjut.

3) Kualitas AirDampak lingkungan terhadap kualitas air pada kegiatan pengolahan dan penimbunan batubara merupakan dampak yang bersifat langsung (dampak primer) dan memiliki kecenderungan bersifat negatif yaitu terjadinya penurunan kualitas air permukaan pada badan perairan di sekitar lokasi stockpile. Dampak lingkungan terhadap kualitas air tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap kualitas air akan berlangsung lama serta berpotensi menyebar melalui media air.

4) Biota PerairanDampak lingkungan hidup terhadap biota perairan yang diprakirakan akan muncul terkait dengan pencemaran air asam tambang yang dapat menurunkan pH air dan meningkatkan kelarutan senyawa besi dan mangan pada badan perairan setempat dipandang perlu untuk ditelaah lebih lanjut dalan dokumen ANDAL, karena dampak ini berpotensi berlangsung lama serta akan menyebar tidak terkendali ke beberapa badan perairan yang terdapat di sekitar lokasi pengolahan batubara.

5) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)Tebaran debu halus batubara di sekitar area stockpile merupakan bahan polutan yang bersifat toksik bagi kesehatan manusia. Akumulasi butiran halus batubara pada organ pernapasan manusia dapat berakibat munculnya penyakit Anthracosis yaitu suatu penyakit yang termasuk dalam kelompok pneumokoniosis. Di samping itu, tebaran butiran halus batubara berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan mata pekerja yang beraktivitas pada zone front kerja crushing plant. Tingginya tingkat kebisingan lingkungan yang ditimbulkan oleh kerja unit crushing plant berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan pendengaran. Dampak lingkungan terhadap K3 tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting

RUANG LINGKUP STUDI IV - 39

Page 40: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap K3 berpotensi mencapai intensitas yang terburuk yaitu terjadinya gangguan kesehatan dan atau kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian pekerja.

g. Pemuatan dan Pengapalan BatubaraKomponen kegiatan pada pengapalan batubara meliputi kegiatan pemuatan batubara ke dalam ponton. Kegiatan ini diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap keselamatan masyarakat. 1) Keselamatan Masyarakat

Dampak lingkungan terhadap keselamatan masyarakat pada kegiatan pengapalan batubara adalah munculnya resiko gangguan keselamatan masyarakat. Loading conveyor pada pelabuhan batubara melintasi jalan Loa Kulu – Tenggarong, pada proses pemuatan batubara ada kemungkinan terjadi jatuhan batubara dari conveyor ke permukaan jalan raya. Jatuhan batubara tersebut berpeluang menimpa kendaraan yang melintasi jalan raya di bawah bentangan conveyor. Dampak yang terjadi terhadap keselamatan masyarakat pada kegiatan ini dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang dijadikan dasar pertimbangan adalah bahwa dampak akan berlangsung lama.

h. Operasional Bengkel dan GensetOperasional bengkel dan genset tambang diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap kualitas udara, kebisingan, kualitas air, biota perairan dan munculnya resiko terhadap Keselamatan dan kesehatan kerja (K3).1) Kualitas Udara

Sumber penurunan kualitas udara pada kegiatan operasional bengkel dan genset tambang adalah emisi gas buangan dari mesin genset dan running mesin peralatan berat tambang yang diperbaiki. Dampak tersebut dikategorikan sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut, karena berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan pekerja.

2) KebisinganSumber kebisingan pada operasional bengkel tambang dan genset adalah suara yang ditimbulkan oleh kerja mesin genset dan pengoperasian peralatan bengkel. Peningkatan kebisingan lingkungan yang terjadi pada pengoperasian bengkel dan genset merupakan dampak penting yang dinilai perlu ditelaah lebih lanjut, karena berpotensi menimbulkan dampak turunan terhadap munculnya gangguan kesehatan pekerja.

3) Kualitas air Dampak lingkungan terhadap kualitas air pada operasional genset dan aktivitas bengkel tambang cenderung bersifat negatif. Dampak yang akan muncul terhadap kualitas air bersifat langsung (dampak primer) dengan sumber utama adalah ceceran BBM dan pelumas bekas yang dihasilkan pada kegiatan perbengkelan dan operasional genset. Dampak lingkungan terhadap kualitas air tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap kualitas air berpotensi menyebar luas tak terkendali melalui media air.

4) Biota perairanDampak lingkungan hidup terhadap biota perairan pada kegiatan operasional bengkel dan genset merupakan dampak yang bersifat lanjutan

RUANG LINGKUP STUDI IV - 40

Page 41: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

(dampak sekunder) dari penurunan kualitas air dan memiliki kecenderungan bersifat negatif. Dampak terhadap biota perairan dihipotesis sebagai dampak penting jika ditinjau dari intensitas dampak, dimana intensitas dampak dapat mencapai taraf yang mengakibatkan kematian biota perairan.

5) Keselamatan dan kesehatan kerja (K3).Pada pengoperasian genset dan aktifitas bengkel terdapat resiko munculnya kecelakaan kerja serta gangguan kesehatan pekerja yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Beberapa kemungkiunan terjadinya kecelakaan kerja pada pengoperasian genset dan perbengkelan adalah :a) Kebisingan yang ditimbulkan peralatan bengkel dan running mesin alat

berat pada operasional bengkel berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan pendengaran pekerja.

b) Pengoperasian peralatan bengkel dan operasional genset berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja akibat sengatan listrik.

Dampak lingkungan terhadap K3 tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap K3 berpotensi mencapai intensitas yang terburuk yaitu terjadinya gangguan kesehatan dan atau kecelakaan kerja yang menyebabkan kematian pekerja.

i. Pemberdayaan Masyarakat (Community Development)Kegiatan pemberdayaan masyarakat merupakan tindakan kepedulian pemrakarsa terhadap kondisi sosial masyarakat di sekitar lokasi proyek. Kegiatan ini diprakirakan menimbulkan dampak lingkungan terhadap sumber daya masyrakat serta sikap dan persepsi masyarakat.1) Sumber Daya Manusia (SDM)

Dampak lingkungan hidup terhadap sumberdaya manusia (SDM) pada kegiatan comdev adalah terjadinya peningkatan kualitas sumberdaya manusia bagi penduduk setempat. Sumber dampak utama terhadap SDM tersebut adalah adanya program pemberdayaan masyarakat, pengembangan pendidikan serta pelatihan tenaga kerja lokal dalam pelaksanaan kegiatan comdev. Dampak ini dihipotesis sebagai dampak penting yang perlu ditelaah labih jauh dengan tingkat kepentingan dampak yang mendasarinya adalah dampak akan berlangsung lama serta terdapat sejumlah manusia yang berpotensi terkena dampak secara langsung.

2) Sikap dan persepsi masyarakatDampak lingkungan hidup terhadap sikap dan persepsi masyarakat pada kegiatan pengembangan masyarakat di sekitar tambang cenderung bersifat positif yaitu terbentuknya sikap dan persepsi positif masyarakat terhadap keberadaan dan kelangsung kegiatan penambangan batubara PT Satria Lestari. Dampak lingkungan terhadap sikap dan persepsi masyarakat tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap sikap dan persepsi masyarakat akan berlangsung lama selama berlangsungnya operasional penambangan batubara PT Satria Lestari.

j. Reklamasi dan Revegetasi LahanKegiatan reklamasi dan revegetasi lahan diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap vegetasi, kesuburan tanah, erosi, sedimentasi kualitas air, stabilitas lahan, fungsi lahan, lapangan usaha dan pendapatan masyarakat.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 41

Page 42: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

1) Kesuburan TanahKegiatan reklamasi dan revegetasi lahan diidentifikasi akan menimbulkan dampak terhadap kesuburan yaitu terjadinya perbaikan kesuburan tanah pada areal bekas bukaan tambang batubara. Dampak terhadap kesuburan tersebut tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap kesuburan berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap vegetasi dan fungsi lahan.

2) Vegetasi Dampak lingkungan terhadap vegetasi penutup tanah pada kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan adalah terjadinya perbaikan dan perkembangan kondisi vegetasi pada areal bekas penambangan batubara. Dampak lingkungan terhadap vegetasi tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap vegetasi berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap perbaikan habitat satwa liar.

3) Habitat Satwa LiarDampak lingkungan terhadap satwa liar pada kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan merupakan dampak lanjutan akibat pemulihan kondisi vegetasi. Terjadinya pemulihan vegetasi secara tidak langsung akan mengembalikan habitat satwa liar pada bekas bukaan lahan areal penambangan. Dampak lingkungan terhadap vegetasi tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut.

4) Stabilitas LahanPerbaikan morfologi lereng akibat back filling pada kegiatan reklamasi lahan diprakirakan memberikan pengaruh positif terhadap stabilitas lahan pada areal bekas penambangan batubara. Disamping itu, sistem perakaran tanaman revegetasi berperan sebagai bio mekanik dalam memperkokoh penampang tanah. Dampak tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut, karena dampak terhadap stabilitas lahan akan berlangsung lama serta akan mempengaruhi pemulihan fungsi ekonomis lahan.

5) Fungsi LahanKegiatan reklamasi dan revegetasi lahan bekas penambangan batubara diprakirakan memberikan dampak terhadap perbaikan fungsi lahan. Bersamaan dengan terpulihkannya kondisi vegetasi dan kesuburan tanah pada areal bekas penambangan batubara memberikan implikasi lanjutan terpulihkannya fungsi ekologis lahan dan fungsi lahan sebagai sarana produksi biomassa. Terpulihkannya fungsi ekologis dan ekonomis lahan dapat diharapkan pula terjadi pemulihan fungsi sosiologis lahan. Dengan alasan ini maka dampak lingkungan terhadap fungsi lahan dikategorikan sebagai dampak penting dan perlu dilakukakan telaahan lebih lanjut.

6) Lapangan UsahaDampak lingkungan terhadap lapangan usaha masyarakat pada kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan adalah terbukanya kesempatan berusaha bagi masyarakat setempat. Dampak yang timbul memilki kecenderungan bersifat positif. Terbukanya lapangan usaha bagi masyarakat dalam penyediaan bibit tanaman, penanaman dan pemeliharaan tanaman revegetasi terkait kegiatan ini merupakan hal yang positif dalam rangka pemberdayaan dan pengembangan potensi masyarakat setempat. Dampak

RUANG LINGKUP STUDI IV - 42

Page 43: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

lingkungan terhadap lapangan usaha masyarakat tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap lapangan usaha masyarakat berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap munculnya sikap dan persepsi positif masyarakat.

7) Pendapatan MasyarakatDampak lingkungan hidup terhadap pendapatan masyarakat pada kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan merupakan dampak turunan (dampak sekunder) akibat terbukanya kesempatan berusaha bagi masyarakat setempat. Terbukanya lapangan usaha bagi masyarakat akan berimplikasi pada peningkatan pendapatan masyarakat. Dampak lingkungan terhadap pendapatan masyarakat akibat kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan dihipotesis sebagai dampak penting dan dilakukan penelaahan lebih lanjut, karena lapangan usaha pada kegiatan reklamasi dan revegetasi merupakan usaha alternatif bagi masyarakat selain usaha bertani sehingga terjadi tambahan sumber pendapatan yaitu semula dari usaha pertanian ditambah dengan upah kerja borongan kegiatan reklamasi dan revegetasi.

4. Tahap Pasca OperasiKomponen kegiatan pada tahap operasi usaha penambangan batubara PT Satria Lestari meliputi kegiatan rasionalisasi tenaga kerja, demobilisasi peralatan, reklamasi dan revegetasi lahan lanjutan serta pengembalian lahan.a. Rasionalisasi Tenaga Kerja

Pada kegiatan rasionalisasi tenaga kerja diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap lapangan pekerjaan.1) Lapangan Pekerjaan.

Dampak lingkungan hidup terhadap lapangan pekerjaan pada kegiatan rasionalisasi tenaga kerja memiliki kecenderungan bersifat negatif yaitu hilangnya lapangan pekerjaan. Dampak terhadap lapangan pekerjaan tersebut dihipotesis sebagai dampak penting dan perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah bahwa dampak terhadap hilangnya lapangan pekerjaan akan berlangsung lama.

b. Demobilisasi PeralatanKegiatan demobilisasi peralatan tambang diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap kualitas udara, gangguan lalulintas umum, keselamatan masyarakat dan K3. 1) Lalulintas umum (darat)

Kegiatan demobilisasi peralatan tambang dari lokasi penambangan menuju lokasi pengangkutan alat diprakirakan berdampak terhadap munculnya gangguan lalulintas umum di sekitar proyek. Hilir mudik kendaraan pengangkut peralatan tambang (trailer) berpotensi menimbulkan gangguan kelancaran lalulintas umum pada ruas jalan umum yang akan digunakan untuk perlintasan kendaraan angkutan peralatan tambang. Dampak lingkungan hidup yang ditimbulkan terhadap lalulintas umum dipandang sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut, karena berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap keselamatan masyarakat.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 43

Page 44: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

2) Lalulintas PerairanKegiatan demobilisasi peralatan akan dilakukan melalui jalur perairan sungai Mahakam, diprakirakan berpotensi menimbulkan dampak terhadap munculnya gangguan lalulintas umum. Sesuai dengan perencanaan jalur demobilisasi peralatan tambang yang akan menggunakan jalur air pada sungai Mahakam, maka lalulintas umum yang akan terkena dampak adalah lalulintas perairan di sungai Mahakam. Dampak lingkungan terhadap lalulintas perairan di sungai Mahakam pada kegiatan demobilisasi peralatan dinilai sebagai dampak yang penting, karena lalulintas perairan pada sungai tersebut relatif tinggi sehingga diprakirakan terjadi gangguan yang cukup berarti.

3) Kualitas UdaraDampak lingkungan hidup terhadap kualitas udara pada kegiatan demobilisasi merupakan dampak yang bersifat langsung (dampak primer) yaitu terjadinya penurunan kualitas udara sekitar. Sumber dampak utama terhadap kualitas udara tersebut adalah terjadinya peningkatan kadar debu udara selama berlangsungnya kegiatan demobilisasi. Dampak terhadap kualitas udara pada kegiatan ini dihipotesis sebagai dampak tidak penting dan tidak perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut, karena dampak yang akan terjadi bersifat sesaat.

4) Keselamatan MasyarakatDampak lingkungan terhadap keselamatan masyarakat dalam kegiatan demobilisasi peralatan tambang merupakan dampak turunan (sekunder) akibat dari munculnya gangguan lalulintas umum. Mengingat besarnya kendaraan angkutan peralatan tambang yang akan mlintasi jalan umum berpotensi minimbulkan gangguan serius terhadap laulintas umum. Gangguan lalulintas tersebut selanjutnya berpotensi menimbulkan resiko keselamatan masyarakat, yaitu kemungkinan terjadinya kecelakaan lalulintas. Dengan alasan tersebut maka dampak lingkungan terhadap keselamatan masyarakat dihipotesiskan sebagai dampak penting dan perlu ditelaah lebih lanjut.

5) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3)Bongkar muat peralatan tambang dan pengoperasian unit angkutan alat berat berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja bagi para pekerja yang terlibat langsung dalam kegiatan ini. Dampak lingkungan terhadap K3 pada kegiatan demobilisasi peralatan bersifat langsung (dampak primer). Komponen yang terkena dampak adalah pekerja yang terlibat langsung dalam kegiatan demobilisasi peralatan tambang. Dampak lingkungan yang terjadi terhadap K3 dikategorikan sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah bahwa gangguan kesehatan dan kecelakaan kerja yang terjadi berpotensi mencapai level yang terburuk.

c. Reklamasi dan Revegetasi Lahan LanjutanKegiatan reklamasi dan revegetasi lahan lanjutan diidentifikasi berpotensi menimbulkan dampak lingkungan terhadap vegetasi, kesuburan tanah, erosi, sedimentasi kualitas air, stabilitas lahan, fungsi lahan, lapangan usaha dan pendapatan masyarakat. 1) Kesuburan tanah

Kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan lanjutan diidentifikasi akan menimbulkan dampak terhadap kesuburan yaitu terjadinya perbaikan kesuburan tanah pada areal bekas bukaan tambang batubara. Dampak terhadap kesuburan tersebut tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan

RUANG LINGKUP STUDI IV - 44

Page 45: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap kesuburan berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap vegetasi dan fungsi lahan.

2) Vegetasi Dampak lingkungan terhadap vegetasi penutup tanah pada kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan lanjutan adalah terjadinya perbaikan dan perkembangan kondisi vegetasi pada areal bekas penambangan batubara. Dampak lingkungan terhadap vegetasi tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap vegetasi berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap erosi, sedimentasi dan kualitas air.

3) Habitat satwa liarDampak lingkungan terhadap satwa liar pada kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan lanjutan merupakan dampak lanjutan akibat pemulihan kondisi vegetasi. Terjadinya pemulihan vegetasi secara tidak langsung akan mengembalikan habitat satwa liar pada bekas bukaan lahan areal penambangan. Dampak lingkungan terhadap vegetasi tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut.

4) Stabilitas lahanPerbaikan morfologi lereng akibat back filling pada kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan lanjutan diprakirakan memberikan pengaruh positif terhadap stabilitas lahan pada areal bekas penambangan batubara. Disamping itu, sistem perakaran tanaman revegetasi berperan sebagai bio mekanik dalam memperkokoh penampang tanah. Dampak tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu ditelaah lebih lanjut, karena dampak terhadap stabilitas lahan akan berlangsung lama serta akan mempengaruhi pemulihan fungsi ekonomis lahan.

5) Fungsi lahanKegiatan reklamasi dan revegetasi lahan lanjutan bekas penambangan batubara diprakirakan memberikan dampak terhadap perbaikan fungsi lahan. Bersamaan dengan terpulihkannya kondisi vegetasi dan kesuburan tanah pada areal bekas penambangan batubara memberikan implikasi lanjutan terpulihkannya fungsi ekologis lahan dan fungsi lahan sebagai sarana produksi biomassa. Terpulihkannya fungsi ekologis dan ekonomis lahan dapat diharapkan pula terjadi pemulihan fungsi sosiologis lahan. Dengan alasan ini maka dampak lingkungan terhadap fungsi lahan dikategorikan sebagai dampak penting dan perlu dilakukakan telaahan lebih lanjut.

6) Lapangan usahaDampak lingkungan terhadap lapangan usaha masyarakat pada kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan lanjutan adalah terbukanya kesempatan berusaha bagi masyarakat setempat. Dampak yang timbul memilki kecenderungan bersifat positif. Terbukanya lapangan usaha bagi masyarakat dalam penyediaan bibit tanaman, penanaman dan pemeliharaan tanaman revegetasi terkait kegiatan ini merupakan hal yang positif dalam rangka pemberdayaan dan pengembangan potensi masyarakat setempat. Dampak lingkungan terhadap lapangan usaha masyarakat tersebut dihipotesiskan sebagai dampak penting yang perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut. Tingkat kepentingan dampak yang menjadi dasar pertimbangan adalah dampak yang muncul terhadap

RUANG LINGKUP STUDI IV - 45

Page 46: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

lapangan usaha masyarakat berpotensi menimbulkan dampak lanjutan terhadap munculnya sikap dan persepsi positif masyarakat.

7) Pendapatan masyarakatDampak lingkungan hidup terhadap pendapatan masyarakat pada kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan lanjutan merupakan dampak turunan (dampak sekunder) akibat terbukanya kesempatan berusaha bagi masyarakat setempat. Terbukanya lapangan usaha bagi masyarakat akan berimplikasi pada peningkatan pendapatan masyarakat. Dampak lingkungan terhadap pendapatan masyarakat akibat kegiatan reklamasi dan revegetasi lanjutan dihipotesis sebagai dampak penting dan dilakukan penelaahan lebih lanjut, karena lapangan usaha pada kegiatan reklamasi dan revegetasi merupakan usaha alternatif bagi masyarakat selain usaha bertani sehingga terjadi tambahan sumber pendapatan yaitu semula dari usaha pertanian ditambah dengan upah kerja borongan kegiatan reklamasi dan revegetasi lahan lanjutan.

d. Pengembalian Lahan Bekas TambangPada kegiatan pengembalian lahan diidentifikasi menimbulkan dampak terhadap fungsi lahan.1) Fungsi lahan

Lahan bekas penambangan batubara dengan segala potensi yang ada di dalamnya akan diserahkan kepada Negara melalui Pemerintah Daerah setempat. Potensi vegetasi dan kesuburan tanah pada areal reklamasi lahan akan menjadikan lahan bekas penambangan berubah fungsi menjadi lahan sebagai sarana produksi biomassa. Infrastruktur bekas penambangan batubara seperti jalan, pelabuhan dan fasilitas penunjang lainnya merupakan potensi yang dapat difungsikan bagi kepentingan umum. Areal reklamasi lahan bekas penambangan batubara dengan keberadaan vegetasi yang terdapat padanya akan berfungsi sebagai areal penyangga bagi keseimbangan ekosistem yang terdapat di sekitarnya. Dampak terhadap fungsi lahan pada kegiatan pengembalian lahan dipandang sebagai dampak penting dan perlu dilakukan penelaahan lebih lanjut.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 46

Page 47: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

4.2. Matrik Evaluasi dampak penting

RUANG LINGKUP STUDI IV - 47

Page 48: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

C. Klasifikasi dan Prioritas Dampak PentingSebagai langkah akhir dari proses pelingkupan adalah klasifikasi dan prioritas dampak penting. Tujuan dari tahap klasifikasi dan prioritas dampak penting adalah mengelompokan atau mengorganisir dampak penting yang telah dirumuskan pada tahapan sebelumnya (identifikasi dan evaluasi dampak) dengan maksud agar diperoleh prioritas dampak penting hipotetik yang akan dikaji lebih lanjut.1. Klasifikasi Dampak Penting

Klasifikasi dampak penting hipotetik dari rencana usaha penambangan batubara PT Satria Lestari adalah :a. Kelompok dampak penting yang bersifat langsung terhadap komponen sosial

dan ekonomi meliputi : terciptanya lapangan pekerjaan, terbukanya lapangan usaha masyarakat, munculnya konflik sosial, munculnya gangguan lalulintas darat dan perairan, terjadinya perubahan fungsi lahan serta munculnya resiko gangguan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

b. Kelompok dampak penting yang bersifat langsung terhadap komponen sosial yang kemudian menimbulkan dampak penting turunan terhadap komponen sosial lainnya, meliputi:1) Terciptanya lapangan pekerjaan dan lapangan usaha masyarakat

menimbulkan dampak turunan terhadap pendapatan masyarakat.2) Munculnya gangguan lalulintas darat menimbulkan dampak turunan

terhadap keselamatan masyarakat.c. Kelompok dampak penting yang bersifat langsung terhadap komponen fisik-

kimia yang kemudian menimbulkan dampak penting turunan terhadap komponen sosekbudkesmas, meliputi :1) Terjadinya penurunan kualitas udara ambien menimbulkan

dampak penting turunan terhadap kesehatan masyarakat dan kesehatan kerja (K3).

2) Peningkatan kebisingan lingkungan menimbulkan dampak penting turunan terhadap munculnya gangguan kesehatan pekerja (K3).

d. Kelompok dampak penting yang bersifat langsung terhadap komponen biologi yang kemudian menimbulkan rangkaian dampak penting turunan terhadap komponen fisik-kimia, yaitu terjadinya degradasi vegetasi menimbulkan dampak turunan berturut-turut terhadap peningkatan laju erosi tanah, peningkatan beban sedimentasi dan penurunan kualitas air permukaan.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 48

Page 49: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

e. Kelompok dampak penting yang bersifat langsung terhadap komponen fisik-kimia, meliputi stabilitas lahan, gangguan tata aliran permukaan dan pencemaran air permukaan oleh limbah minyak pelumas bekas dan air asam tambang.

2. Prioritas Dampak Penting HipotetikPriroritas dampak penting hipotetik rencana kegiatan usaha penambangan batubara PT Satria Lestari dari tahap persiapan hingga pasca-operasi, sebagai berikut :a. Kepentingan aspek sosial dan ekonomi.

1) Terbentuknya sikap dan persepsi masyarakat2) Munculnya konflik sosial3) Terbukanya lapangan kerja4) Terbukanya lapangan usaha5) Peningkatan pendapatan masyarakat6) Munculnya resiko gangguan Keselamatan dan kesehatan kerja7) Munculnya gangguan kesehatan masyrakat8) Munculnya gangguan lalulintas darat9) Munculnya gangguan lalulintas perairan10) Munculnya gangguan Keselamatan masyarakat11) Perubahan fungsi lahan12) Peningkatan sumber daya manusia

b. Kepentingan aspek ekologi1) Penurunan kualitas udara2) Peningkatan Erosi Tanah3) Penurunan Kualitas Air 4) Peningkatan beban sedimentasi5) Penurunan kesuburan tanah6) Peningkatan getaran7) Peningkatan kebisingan8) Terhambatnya tata aliran permukaan9) Penurunan stabilitas lahan10) Degradasi Vegetasi11) Gangguan Habitat Satwa Liar12) Gangguan biota perairan

Secara keseluruhan alir proses pelingkupan dampak penting rencana kegiatan penambangan batubara PT Satria Lestari dapat dilihat pada gambar 4.1.

RUANG LINGKUP STUDI IV - 49

Page 50: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

4.1. bagan alir pelingkupan

RUANG LINGKUP STUDI IV - 50

Page 51: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

Gambar 4.2. Bagan Alir Identifikasi Dampak Potensial Penambangan Batubara PT Satria Lestari

RUANG LINGKUP STUDI IV - 51

Page 52: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

4.2. Lingkup Wilayah Studi dan Batas Waktu KajianBerdasarkan hasil pelingkupan dampak penting rencana kegiatan penambangan batubara PT Satria Lestari terhadap komponen lingkungan hidup, maka ditetapkan lingkup wilayah studi dan batas waktu kajian ANDAL rencana kegiatan penambangan batubara PT Satria Lestari sebagai berikut :4.2.1. Lingkup wilayah studiLingkup wilayah studi bertitik tolak pada ruang dimana rencana kegiatan akan berlangsung yang diperluas ke ruang ekosistem, ruang sosial dan ruang administrasi yang lebih luas. Dengan memperhatikan batasan-batasan diatas serta keterbatasan lain yang dijadikan bahan pertimbangan, lingkup wilayah studi AMDAL PT Satria Lestari adalah sebagai berikut :A. Batas proyek

Batas proyek adalah ruang dimana suatu rencana usaha dan/atau kegiatan akan melakukan kegiatan mulai dari tahap persiapan hingga pasca operasi. Berdasarkan kriteria tersebut, maka batas proyek dari rencana kegiatan PT Satria Lestari adalah wilayah yang meliputi areal tambang, jalan, fasilitas penunjang, stockpile dan pelabuhan batubara.

B. Batas ekologisBatas ekologis adalah ruang persebaran dampak dari suatu rencana usaha dan/atau kegiatan menurut media air dan udara, dimana proses alami yang berlangsung di dalam ruang tersebut diprakirakan akan mengalami perubahan yang mendasar. Dalam hal ini, batas ekologis akan ditentukan berdasarkan kondisi hidrologi, arah dan kecepatan angin di sekitar lokasi kegiatan. Sebagai batas ekologis untuk media udara adalah 50 m tapak proyek PT Satria Lestari ditambah di kiri dan kanan jalan dari rencana lokasi jalan dan disekeliling lokasi pengolahan batubara, stockpile dan pelabuhan (jetty). Sedangkan batas ekologis untuk media air adalah daerah aliran sungai yang berada di sekitar lokasi proyek yaitu anak Sungai Tenggarong, Sungai Sentuk dan Sungai Mahakam.

C. Batas sosialBatas sosial adalah ruang disekitar rencana kegiatan yang merupakan tempat berlangsungnya berbagai interaksi sosial yang mengandung norma dan nilai tertentu yang sudah mapan (termasuk sistim dan struktur sosial), sesuai dengan proses dinamika sosial suatu kelompok masyarakat, yang diperkirakan akan mengalami perubahan mendasar akibat suatu rencana usaha dan/atau kegiatan. Berdasarkan hal tersebut batas sosial studi AMDAL rencana kegiatan PT Satria Lestari mencakup Desa Margahayu, Jonggon Jaya, Jahab, Sungai Payang dan Loa Kulu Kota.

D. Batas administratifBatas administrasi adalah batas wilayah pemerintahan Kelurahan, Kecamatan dan Kabupaten Kutai Kartanegara dimana lokasi proyek PT Satria Lestari melakukan aktifitasnya. Secara administrasi kegiatan PT Satria Lestari akan berlangsung di

RUANG LINGKUP STUDI IV - 52

Page 53: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

wilayah Kecamatan Tenggarong dan Kecamatan Loa Kulu Kabupaten Kutai Kartanegara.Resultante dari keempat batas wilayah di atas merupakan wilayah studi AMDAL. Gambaran mengenai batas wilayah studi AMDAL, yang sekaligus merupakan resultante dari batas proyek, ekologis, sosial dan administrasi dapat dilihat pada Peta Batas Wilayah Studi (Gambar 4.3).

4.2.2. Lingkup batas waktu kajianBatas waktu kajian merupakan batas waktu yang akan digunakan dalam melakukan prakiraan dan evaluasi dampak dalam studi ANDAL rencana kegiatan PT Satria Lestari. Batas waktu tersebut disesuaikan dengan rangkaian kegiatan PT Satria Lestari mulai dari tahap pra-konstruksi, konstruksi, operasi sampai dengan pasca-operasi. Dalam kaitannya dengan studi ANDAL ini batas waktu kajian dalam kegiatan proyek PT Satria Lestari selama 6 tahun ditambah reklamasi dan revegetasi lahan 3 tahun. Selanjutnya mengingat diseluruh areal belum seluruhnya dilakukan eksplorasi, maka apabila dilakukan eksplorasi lanjutan kemudian ditemukan batubara, maka umur tambang akan bertambah sesuai dengan jumlah cadangan batubara yang ditemukan.Dalam memprakirakan dampak dari rencana kegiatan penambangan batubara PT Satria Lestari digunakan metoda perhitungan matematis, metoda analogi dan metoda professional judgement. Metoda ini dilakukan dengan cara membandingkan nilai parameter/komponen lingkungan antara kondisi rona awal dengan kondisi ling-kungan setelah adanya kegiatan.Metoda-metoda yang digunakan tersebut antara lain :1. Metoda Perhitungan Matematis

Metode formal digunakan untuk memprakirakan dampak dari parameter-para-meter yang sifatnya dapat diukur atau diestimasi menggunakan model matematik atau statistik.

2. Metoda AnalogiMelalui metode ini masalah-masalah lingkungan yang timbul di suatu lokasi sebagai akibat beberapa kegiatan akan dikaji guna dijadikan dasar dan pertim-bangan untuk memprakirakaan dampak yang akan timbul di lokasi lain yang mempunyai prilaku ekosistem yang sama. Dengan cara ini dampak yang telah terjadi di daerah sejenis dikaji dan digunakan sebagai analogi untuk memprakira-kan dampak pada studi ini.

3. Metode Penilaian Para Ahli (Professional Judgement)Prakiraan dampak ditetapkan berdasarkan penilaian para ahli/pakar (professional judgement). Metode ini diterapkan bila data dan informasi yang diperoleh di lapangan sangat terbatas serta kurang dipahami gejala yang diprakirakan akan terjadi.

Prakiraan besaran dampak lingkungan yang mungkin terjadi dilakukan dengan cara menilai besaran perubahan skala kualitas lingkungan dari kondisi sebelum adanya kegiatan dengan kondisi akan datang tanpa dan dengan adanya kegiatan, selanjutnya besar perubahan skala kualitas lingkungan tersebut dikonversikan ke dalam skala besaran dampak.Tabel 5.1. Besaran dampak lingkungan

No.Selisih

Skala Kualitas Lingkungan

SkalaBesaran Dampak Tingkat Dampak

(1) (2) (3) (4)1. 0 0 Tidak Ada Dampak2. +1 / -1 +1 / -1 Positif Kecil / Negatif Kecil

RUANG LINGKUP STUDI IV - 53

Page 54: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

3. +2 / -2 +2 / -2 Positif Sedang / Negatif Sedang4. +3, +4 / -3, -4 +3 / -3 Positif Besar / Negatif Besar

Skala kualitas parameter komponen lingkungan yang akan ditelaah dalam studi ANDAL rencana usaha kegiatan penambangan batubara PT Satria Lestari disajikan pada Tabel 5.2.

Gambar 4.3. Peta Batas Wilayah Studi

RUANG LINGKUP STUDI IV - 54

Page 55: ainkdikki.files.wordpress.com  · Web viewBAB IV. RUANG LINGKUP STUDI. 4.1. DAMPAK PENTING YANG DITELAAH. 4.1.1. Proses Pelingkupan Dampak Penting. Pelingkupan merupakan suatu proses

ANALISIS DAMPAK LINGKUNGAN HIDUPPT SATRIA LESTARI

RUANG LINGKUP STUDI IV - 55