BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan PTK dengan judul “Peningkatan Pemahaman Tajwid Siswa Kelas VIII D Di SMPN 16 Malang Melalui Teknik “BBM” dilaksanakan pada bulan Juli dengan 2 siklus. Tindakan siklus I dilaksanakan tanggal 22 Juli 2010. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran 44 anak dengan materi pelajaran Standar Kompetensi menerapkan hukum bacaan Qolqolah dan Ro. Sebelum melaksanakan proses pembelajaran, terlebih dahulu peneliti melaksanakan perencanaan sebagai berikut; (1) Standar Kompetensi berserta Kompetensi Dasar mata pelajaran yang akan disajikan. Karena dalam SK tersebut pada hakekatnya terdapat dua materi yaitu hukum Qolqolah dan Ro’ dengan tingkat kesukaran yang hampir sama maka pada siklus I disampaikan materi hukum Qolqolah dan pada siklus II disampaikan materi hukum Ro’. (2) Perangkat pembelajaran yang disiapkan berupa Program Semester. Pengembangan Silabus dan Sistem Penilaian, Rencana Pembelajaran, Program Pengayaan dan Program Remedial, Buku Nilai dan Buku Jurnal Guru. (4) Media yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak, kartu soal, dan format 24
34
Embed
mgmppaismpkotamalang.files.wordpress.com · Web view(4) Media yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak, kartu soal, dan format kendali simulasi. Disamping
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan PTK dengan judul “Peningkatan Pemahaman Tajwid
Siswa Kelas VIII D Di SMPN 16 Malang Melalui Teknik “BBM”
dilaksanakan pada bulan Juli dengan 2 siklus.
Tindakan siklus I dilaksanakan tanggal 22 Juli 2010. Jumlah siswa yang
mengikuti pembelajaran 44 anak dengan materi pelajaran Standar Kompetensi
menerapkan hukum bacaan Qolqolah dan Ro.
Sebelum melaksanakan proses pembelajaran, terlebih dahulu peneliti
melaksanakan perencanaan sebagai berikut; (1) Standar Kompetensi berserta
Kompetensi Dasar mata pelajaran yang akan disajikan. Karena dalam SK tersebut
pada hakekatnya terdapat dua materi yaitu hukum Qolqolah dan Ro’ dengan
tingkat kesukaran yang hampir sama maka pada siklus I disampaikan materi
hukum Qolqolah dan pada siklus II disampaikan materi hukum Ro’.
(2) Perangkat pembelajaran yang disiapkan berupa Program Semester.
Pengembangan Silabus dan Sistem Penilaian, Rencana Pembelajaran, Program
Pengayaan dan Program Remedial, Buku Nilai dan Buku Jurnal Guru. (4) Media
yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak,
kartu soal, dan format kendali simulasi. Disamping itu penulis juga menggunakan
visualisasi materi dalam bentuk slide show tentang hukum Qolqolah dan Ro’.
(5) Alat penilaian yang digunakan adalah lembar angket minat, penguasaan
materi, dan kesulitan hambatan masing-masing berisi pernyataan atau pertanyaan,
dan rubrik penilaian kinerja, soal pre test serta post test. (6) Sumber belajar yang
digunakan adalah bahan ajar dari guru, buku PAI yang relavan dan Juz Amma.
Adapun pelaksanaan proses pembelajaran adalah sebagai berikut.
4.1.1 Pelaksanaan Siklus Pertama
a. Pertemuan pertama 2 x 40 menit
Pendahuluan selama 20 menit
- Guru mengajak siswa berdoa dan membaca juz Amma
24
25
- Guru menanyakan kabar dan siswa yang tidak hadir
- Guru melakukan pretest selama 10 menit
- Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dalam kegiatan
pembelajaran
- Guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang teknik “BBM”
terutama aturan permainan.
- Guru memilih organizer (pengatur) dengan mempertimbangkan
usulan siswa
- Guru membagi kelompok secara acak (4 kelompok putra yang
diberi nama Khulafaur Rosyidin dan 4 kelompok putri yang diberi
nama wanita keluarga Rosululloh)
- Guru memberikan perlengkapan simulasi kepada organizer dan
melakukan briefing
Kegiatan Inti selama 50 menit
- Siswa memulai permainan dalam kelompok
- Guru memutarkan musik melankolis (Asmaul Husnah – Opick)
agar suasana menyenangkan
- Guru memonitor jalannya permainan dengan berpindah dari satu
kelompok ke kelompok yang lain
- Setelah tahap “Bermain”dilanjutkan tahap ”Berdiskusi” dengan
cara siswa berdiskusi dengan temannya dan bertanya kepada guru
untuk hal-hal yang belum dipahami
- Pada tahap diskusi, siswa diminta untuk mengungkapkan apa yang
sudah dipahami dan apa yang belum dipahami melalui kata-kata
- Guru melakukan konfirmasi dari hasil belajar siswa dengan
memberikan penjelasan terhadap hal-hal yang belum dipahami
siswa
Penutup selama 10 menit
- Siswa diminta menyimpulkan hasil pembelajaran
- Guru mengajak siswa melakukan refleksi tentang perasaan mereka
setelah pembelajaran berakhir
- Guru memberi tugas untuk mengerjakan LKS
26
- Guru menutup dengan salam
b. Pertemuan kedua 1 x 40 menit
Pendahuluan selama 10 menit
- Guru mengajak siswa berdoa dan membaca juz Amma
- Guru menanyakan kabar dan siswa yang tidak hadir
- Guru mengingatkan kembali pelajaran pertemuan yang lalu
- Guru memberikan motivasi tentang pentingnya ilmu tajwid
- Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dalam kegiatan
pembelajaran
- Siswa kembali kedalam kelompok sebelumnya
Kegiatan Inti selama 20 menit
- Guru melanjutkan tahapan “BBM” yang terakhir yaitu
“Melantunkan”
- Guru memberikan rubrik penilaian kinerja kepada masing2
kelompok dan menunjuk salah satu siswa dalam kelompok yang
paling baik bacaannya untuk menjadi tutor bagi temannya.
- Siswa dalam kelompok masing-masing diminta untuk
melantunkan QS. Al Lahab
- Guru memonitor jalannya kegiatan dengan berpindah dari satu
kelompok ke kelompok yang lain
- Guru dibantu siswa sebagai tutor melakukan penilaian kinerja
Penutup selama 10
- Guru memberikan komentar terhadap kesalahan siswa dalam
menerapkan hukum bacaan qolqolah dalam Al Qur’an
- Siswa diberi kesempatan untuk menyimpulkan hasil pembelajaran
yang sudah dicapai
- Guru memberikan soal pos test yang instrumennya sama dengan
soal pre-tes
- Guru menutup dengan salam
27
4.1.2. Refleksi
Pada siklus pertama, ada beberapa kekurangan dalam penerapan
metode sehingga hasil yang diharapkan kurang maksimal. Kekurangan
tersebut antara lain:
a. Siswa kurang bisa komunikatif di dalam proses permainan dan diskusii
hal itu dikarenakan banyak siswa yang tidak menguasai materi dengan
benar,
b. Suasana diskusi dalam simulasi tidak menghasilkan tanggapan-
tanggapan kritis dari temannya, hanya didominasi oleh siswa- siswa
yang tergolong pandai saja padahal penulis menghendaki suasana
hidup dan masing-masing peserta saling menyanggah dan mau
mengungkapkan pendapatnya.
Dari hasil refleksi tadi, ada beberapa tindakan yang peneliti
lakukan pada siklus kedua, yaitu:
a. Sebelum dimulai permainan, terlebih dahulu peserta didik mempelajari
materi pelajaran yang menjadi bagian pembahasannya agar peserta
didik dapat belajar lebih lebih bermakna dan mengkontruksi sendiri
(Kontstruktivisme sebagai filosofi).
b. Guru memberikan reward berupa permen bagi siswa yang mau
menungkapkan apa yang ada dibenaknya, baik yang diketahui maupun
yang tidak dia pahami.
4.1.3 Pelaksanaan Siklus Kedua
a. Pertemuan pertama 2 x 40 menit
Pendahuluan selama 20 menit
- Guru mengajak siswa berdoa dan membaca juz Amma
- Guru menanyakan kabar dan siswa yang tidak hadir
- Guru menyampaikan temuan-temuan berupa kelemahan dan
keunggulan siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan tujuan
membangkitkan motivasi siswa dalam meningkatkan pencapaian
ketuntasan belajar
- Guru melakukan pretest
28
- Guru menjelaskan kompetensi yang harus di capai dalam kegiatan
pembelajaran
- Guru menjelaskan secara global tentang hukum Ro’
- Guru membagikan alat permaian kepada organizer
- Siswa berkelompok sesuai dengan kelompok sebelumnya (4
kelompok putri dan 4 kelompok putra)
Kegiatan Inti selama 50 menit
- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menelaah
materi dari bahan ajar yang ada
- Siswa memulai permainan dalam kelompok
- Guru memutarkan musik melankolis (Asmaul Husnah – Opick)
agar suasana menyenangkan
- Guru memonitor jalannya permainan dengan berpindah dari satu
kelompok ke kelompok yang lain
- Setelah tahap ”Bermain” dilanjutkan tahap ”Berdiskusi” dengan
cara siswa berdiskusi dengan temannya dan bertanya kepada guru
untuk hal-hal yang belum dipahami
- Pada tahap diskusi siswa diminta untuk mengungkapkan apa yang
sudah dipahami dan apa yang belum dipahami melalui kata-
kata.Untuk memotivasi siswa agar semua mau mengungkapkan
pendapatnya maka guru memberikan permen kepada siswa yang
berhasil pada tahap ini
- Guru melakukan konfirmasi dari hasil belajar siswa dengan
memberikan penjelasan terhadap hal-hal yang belum dipahami
siswa
Penutup selama 10 menit
- Siswa diminta menyimpulkan hasil pembelajaran
- Guru mengajak siswa melakukan refleksi tentang perasaan mereka
setelah pembelajaran berakhir
- Guru memberi tugas untuk mengerjakan LKS
- Guru menutup dengan salam
29
b. Pertemuan kedua 1 x 40 menit
Pendahuluan selama 10 menit
- Guru mengajak siswa berdoa dan membaca Juz Amma
- Guru menanyakan kabar dan siswa yang tidak hadir
- Guru mengingatkan kembali pelajaran pertemuan yang lalu
- Guru memberikan motivasi yang menarik perhatian siswa
- Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dalam kegiatan
pembelajaran
- Siswa kembali kedalam kelompok sebelumnya
Kegiatan Inti 20 menit
- Guru melanjutkan tahapan “BBM” yang terakhir yaitu
“Melantunkan”
- Guru memberikan rubrik penilaian kinerja kepada masing2
kelompok dan menunjuk salah satu siswa dalam kelompok yang
paling baik bacaannya untuk menjadi tutor bagi temannya
- Siswa dalam kelompok masing-masing diminta untuk
melantunkan QS. At Takaatsur
- Guru memonitor jalannya kegiatan dengan berpindah dari satu
kelompok ke kelompok yang lain
- Guru dibantu siswa sebagai tutor melakukan penilaian kinerja
Kegiatan Penutup selama 10 menit
- Guru memberikan komentar terhadap kesalahan siswa dalam
menerapkan hukum bacaan Ro dalam Al Qur’an
- Siswa diberi kesempatan untuk menyimpulkan hasil pembelajaran
yang sudah dicapai
- Guru memberikan soal pos test yang instrumennya sama dengan
soal pre-tes
- Guru menutup dengan salam
30
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1. Hasil Pembelajaran pada aspek penguasaan konsep
Sebelum diterapkan teknik “BBM”, penulis mengadakan pre test tentang
hukum bacaan Qolqolah dan Ra’ yang akan dibahas dalam penelitian. Begitu pula
setelah selesai tindakan, penulis memberikan pos tes yang soalnya sama dengan
pre test. Berikut ini penulis tampilkan hasil pre test dan pos tes dari 44 siswa yang
ada di kelas VIII D.
Tabel 1.Nilai Pre test dan Post test Siklus Kesatu Penguasaan Konsep
No NIS Nama SiswaL/P
NilaiKeteranganPre
TestPost Test
1 5094 ASTRID FAJRINA RAMADHANI P 40 60 tidak tuntas2 5097 DHIMAZ AJENG LARASATI P 50 80 tuntas3 5107 IVAN YUSRIANSYAH L 30 20 tidak tuntas4 5108 KIKI PRADESTY HARI FEBRIYANTI P 50 70 tuntas5 5112 MUSTAIN L 40 50 tidak tuntas6 5138 CYNTHIA SYAHPUTRI P 40 40 tidak tuntas7 5140 DITA AMELIA SETYORINI P 90 90 tuntas8 5149 HASAN BASRI MAULANA F L 20 40 tidak tuntas9 5158 NOVI KRISDAYANTI P 60 60 tidak tuntas10 5162 PHYLIA GITA C.C P 80 90 tuntas11 5172 VEBRYGITTE BAGUS RUBYANTO L 50 80 tuntas12 5181 AJENG PRIHASTUTI BUDI LESTARI P 30 50 tidak tuntas13 5185 AQIDATUL IZA P 60 70 tuntas14 5186 BAGUS JODY PRASOJO L 70 80 tuntas15 5190 DIAH AYU FEBRIYANTI P 20 50 tidak tuntas16 5199 HIKMAH MIFTAKHUL JANNAH P 30 70 tuntas17 5203 MUHAMMAD DIMAS IRFANO L 20 50 tidak tuntas18 5204 MUHAMMAD FARID CHUSAINI L 80 80 tuntas19 5217 SHAFIRA INDRIANASARI P 90 100 tuntas20 5218 SINDA CHUSNA AULIANA P 90 100 tuntas21 5229 ARIS PURWANTO L 40 40 tidak tuntas22 5237 DEVI AYU FAHMI ATIKA P 90 100 tuntas23 5239 EKKY JOHANSYAH BUDIARSONO L 50 70 tuntas24 5247 MOCHAMAD RAFI''I SYARIF L 50 90 tuntas25 5249 MOHAMAD SYAIFUL ANWAR L 80 100 tuntas26 5252 NUR LAILATUL MUFIDA P 90 100 tuntas27 5261 TISSA BELLA ARISKA P 70 80 tuntas
31
No NIS Nama SiswaL/P
NilaiKeteranganPre
TestPost Test
28 5318 BAGAS MULIA GUNAWAN L 90 100 tuntas29 5337 MIFTAHUL MUFA''IDA P 40 70 tuntas30 5344 PUNGKY PRIYO PRAKOSO L 90 90 tuntas31 5348 SITI JUARIYAH P 40 80 tuntas32 5352 YOGI PRIYO RACHMAN L 60 90 tuntas33 5354 ACHMAD RIZKY SUHERMAN L 10 70 tuntas34 5355 AGNES WILDASARI P 100 100 tuntas35 5356 ALFIAN AULIA SAPUTRA L 70 80 tuntas36 5357 ANDRE WAHYU HERMAWAN L 10 40 tidak tuntas37 5364 DEBRIANSYAH NANDA KUSUMA L 10 20 tidak tuntas38 5365 DIAN PRADANA L 50 60 tidak tuntas39 5367 DINA FEBRI FITRIANA P 80 100 tuntas40 5370 HENI DWI KUSUMAWATI P 50 70 tuntas41 5386 PUGUH PRAYOGO L 50 50 tidak tuntas42 5395 SURYA INDRA NINGTYAS P 70 90 tuntas43 5440 RIZANG MISBAKHUS SHURUR L 70 90 tuntas44 RAYMOND GUNITO F L 80 90 tuntas
RATA-RATA 56,36 72,73 Jumlah siswa yang tuntas 18 30Prosentase siswa yang tuntas 40,91 68,18Jumlah siswa yang tidak tuntas 26 14Prosentase siswa yang tidak tuntas 59,09 31,82
Keterangan : KKM = 70
Data tabel diatas, menunjukkan bahwa dari 44 siswa, sebanyak 14 siswa
(31,82%) tidak tuntas dalam pembelajaran, sedangkan 30 siswa (68,18%) tuntas
dalam pembelajaran materi tadwid pada materi hukum Qolqolah. Persentase
pencapaian rata- rata siswa pada pre test siklus pertama adalah 56,36%, sedangkan
persentase pencapaian rata- rata siswa pada postest siklus pertama adalah 72,73%.
Hasil diatas belumlah memenuhi target mata pelajaran PAI pada penelitian
ini. Oleh karena itu, penulis rasa perlu adanya penelitian pada siklus kedua.
Hal itu bisa dimaklumi karena masing-masing siswa mempunyai tingkat
pemahaman yang berbeda. Di samping itu, masing-masing siswa mempunyai
gaya belajar yang berbeda. Akan tetapi, penulis telah melakukan tindakan korektif
terhadap metode pada siklus kedua sehingga hasil belajar bisa meningkat.
32
Benyamin S. Bloom berpendapat bahwa tingkat keberhasilan (penguasaan
dapat dicapai, kalau pengajaran yang di berikan secara klasikal bermutu baik dan
berbagai tindakan korektif terhadap siswa yang mengalami kesulitan dilakukan
dengan cepat (Martinis Yamin, 2007).
Tabel 2.Nilai pre- test dan pos test Siklus Kedua Penguasaan Konsep
No NIS Nama SiswaL/P
NilaiKeteranganPre
TestPost Test
1 5094 ASTRID FAJRINA RAMADHANI P 80 100 tuntas2 5097 DHIMAZ AJENG LARASATI P 70 90 tuntas3 5107 IVAN YUSRIANSYAH L 50 60 tidak tuntas4 5108 KIKI PRADESTY HARI FEBRIYANTI P 60 80 tuntas5 5112 MUSTAIN L 60 80 tuntas6 5138 CYNTHIA SYAHPUTRI P 50 80 tuntas7 5140 DITA AMELIA SETYORINI P 90 100 tuntas8 5149 HASAN BASRI MAULANA F L 60 70 tuntas9 5158 NOVI KRISDAYANTI P 60 80 tuntas
10 5162 PHYLIA GITA C.C P 90 100 tuntas11 5172 VEBRYGITTE BAGUS RUBYANTO L 60 100 tuntas12 5181 AJENG PRIHASTUTI BUDI LESTARI P 40 50 tidak tuntas13 5185 AQIDATUL IZA P 60 70 tuntas14 5186 BAGUS JODY PRASOJO L 70 80 tuntas15 5190 DIAH AYU FEBRIYANTI P 70 90 tuntas16 5199 HIKMAH MIFTAKHUL JANNAH P 60 80 tuntas17 5203 MUHAMMAD DIMAS IRFANO L 40 70 tuntas18 5204 MUHAMMAD FARID CHUSAINI L 90 100 tuntas19 5217 SHAFIRA INDRIANASARI P 90 100 tuntas20 5218 SINDA CHUSNA AULIANA P 100 100 tuntas21 5229 ARIS PURWANTO L 40 70 tuntas22 5237 DEVI AYU FAHMI ATIKA P 90 100 tuntas23 5239 EKKY JOHANSYAH BUDIARSONO L 70 80 tuntas24 5247 MOCHAMAD RAFI''I SYARIF L 90 100 tuntas25 5249 MOHAMAD SYAIFUL ANWAR L 80 100 tuntas26 5252 NUR LAILATUL MUFIDA P 90 100 tuntas27 5261 TISSA BELLA ARISKA P 70 90 tuntas28 5318 BAGAS MULIA GUNAWAN L 100 100 tuntas29 5337 MIFTAHUL MUFA''IDA P 50 80 tuntas30 5344 PUNGKY PRIYO PRAKOSO L 90 100 tuntas31 5348 SITI JUARIYAH P 70 80 tuntas32 5352 YOGI PRIYO RACHMAN L 70 100 tuntas33 5354 ACHMAD RIZKY SUHERMAN L 70 100 tuntas
33
No NIS Nama SiswaL/P
NilaiKeteranganPre
TestPost Test
34 5355 AGNES WILDASARI P 100 100 tuntas35 5356 ALFIAN AULIA SAPUTRA L 70 80 tuntas36 5357 ANDRE WAHYU HERMAWAN L 20 40 tidak tuntas37 5364 DEBRIANSYAH NANDA KUSUMA L 20 40 tidak tuntas38 5365 DIAN PRADANA L 60 70 tuntas39 5367 DINA FEBRI FITRIANA P 80 100 tuntas40 5370 HENI DWI KUSUMAWATI P 70 80 tuntas41 5386 PUGUH PRAYOGO L 50 60 tidak tuntas42 5395 SURYA INDRA NINGTYAS P 80 100 tuntas43 5440 RIZANG MISBAKHUS SHURUR L 80 100 tuntas44 RAYMOND GUNITO F L 60 100 tuntas
RATA-RATA 68.64 85.23 Jumlah siswa yang tuntas 26 39Prosentase siswa yang tuntas 59.09 88.64Jumlah siswa yang tidak tuntas 18 5Prosentase siswa yang tidak tuntas 40,91 11,36
Keterangan : KKM = 70
Data diatas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa aspek penguasaan
konsep pada siklus kedua mengalami peningkatan. Sebanyak 39 siswa (88,64%)
mengalami ketuntasan dalam pembelajaran materi tajwid materi hukum Ro’,
sedangkan sisanya yang 5 siswa (11,36%) masih belum tuntas walaupun hasil tes
menunjukkan adanya peningkatan.
Pada pre test siklus kedua, persentase pencapaian rata- rata siswa adalah
68.64%, sedangkan persentase pencapaian rata- rata siswa pada pos test siklus
kedua adalah 85,23%.
Penelitian ini penulis anggap cukup karena target pembelajaran PAI yang
diinginkan adalah sebanyak 85% atau lebih dari jumlah siswa mengalami
ketuntasan dalam pembelajaran.
4.2.2. Hasil Pembelajaran pada aspek penerapan
Untuk mengetahui kemampuan siswa pada penerapan materi tajwid dalam
membaca Al Qur’an, maka peneliti melakukan tes kemampuan penerapan materi
Qolqolah dan Ro’ dalam membaca Al Qur’an dengan diberi surat yang sama baik
34
pada pre test maupun post test. Adapun surat tersebut, penulis ambil dari surat
yang ada dalam papan permainan. Untuk kepentingan ini, penulis paparkan hasil
pre-test dan post test siklus pertama dan kedua.
Dibawah ini disajikan data hasil belajar aspek penerapan siswa pada siklus
pertama.
Tabel 3.Nilai Pre Test dan Pos Test Siklus Pertama
pada Aspek Penerapan
No NIS Nama SiswaL/P
NilaiKeteranganPre
TestPost Test
1 5094 ASTRID FAJRINA RAMADHANI P 85 85 tuntas2 5097 DHIMAZ AJENG LARASATI P 85 100 tuntas3 5107 IVAN YUSRIANSYAH L 65 65 tidak tuntas4 5108 KIKI PRADESTY HARI FEBRIYANTI P 85 100 tuntas5 5112 MUSTAIN L 65 65 tidak tuntas6 5138 CYNTHIA SYAHPUTRI P 65 75 tuntas7 5140 DITA AMELIA SETYORINI P 85 85 tuntas8 5149 HASAN BASRI MAULANA F L 75 85 tuntas9 5158 NOVI KRISDAYANTI P 65 65 tidak tuntas
10 5162 PHYLIA GITA C.C P 85 100 tuntas11 5172 VEBRYGITTE BAGUS RUBYANTO L 50 65 tidak tuntas12 5181 AJENG PRIHASTUTI BUDI LESTARI P 75 85 tuntas13 5185 AQIDATUL IZA P 85 100 tuntas14 5186 BAGUS JODY PRASOJO L 65 65 tidak tuntas15 5190 DIAH AYU FEBRIYANTI P 65 75 tuntas16 5199 HIKMAH MIFTAKHUL JANNAH P 85 100 tuntas17 5203 MUHAMMAD DIMAS IRFANO L 50 65 tidak tuntas18 5204 MUHAMMAD FARID CHUSAINI L 75 85 tuntas19 5217 SHAFIRA INDRIANASARI P 75 85 tuntas20 5218 SINDA CHUSNA AULIANA P 100 100 tuntas21 5229 ARIS PURWANTO L 75 85 tuntas22 5237 DEVI AYU FAHMI ATIKA P 85 100 tuntas23 5239 EKKY JOHANSYAH BUDIARSONO L 50 65 tidak tuntas24 5247 MOCHAMAD RAFI''I SYARIF L 75 85 tuntas25 5249 MOHAMAD SYAIFUL ANWAR L 65 65 tidak tuntas26 5252 NUR LAILATUL MUFIDA P 85 100 tuntas27 5261 TISSA BELLA ARISKA P 75 85 tuntas28 5318 BAGAS MULIA GUNAWAN L 75 85 tuntas29 5337 MIFTAHUL MUFA''IDA P 65 85 tuntas30 5344 PUNGKY PRIYO PRAKOSO L 85 100 tuntas
35
No NIS Nama SiswaL/P
NilaiKeteranganPre
TestPost Test
31 5348 SITI JUARIYAH P 75 85 tuntas32 5352 YOGI PRIYO RACHMAN L 75 85 tuntas33 5354 ACHMAD RIZKY SUHERMAN L 75 85 tuntas34 5355 AGNES WILDASARI P 85 100 tuntas35 5356 ALFIAN AULIA SAPUTRA L 65 75 tuntas36 5357 ANDRE WAHYU HERMAWAN L 65 65 tidak tuntas37 5364 DEBRIANSYAH NANDA KUSUMA L 50 65 tidak tuntas38 5365 DIAN PRADANA L 50 50 tidak tuntas39 5367 DINA FEBRI FITRIANA P 75 85 tuntas40 5370 HENI DWI KUSUMAWATI P 75 85 tuntas41 5386 PUGUH PRAYOGO L 50 65 tidak tuntas42 5395 SURYA INDRA NINGTYAS P 75 85 tuntas43 5440 RIZANG MISBAKHUS SHURUR L 85 100 tuntas44 RAYMOND GUNITO F L 85 100 tuntas
RATA-RATA 72.84 82.61 Jumlah siswa yang tuntas 28 32Prosentase siswa yang tuntas 63.64 72.73Jumlah siswa yang tidak tuntas 16 36Prosentase siswa yang tidak tuntas 36.36 27.27
Keterangan: KKM = 75
Dari 44 siswa yang mengalami ketuntasan hasil belajar pada aspek
penerapan adalah 28 siswa (63,64%). Sedangkan 16 orang siswa (36.36%)
dinyatakan tidak berhasil dalam pembelajaran materi Qolqolah. Persentase
pencapaian pretest pada aspek penerapan siklus pertama adalah 72,84%,
sedangkan persentase pencapaian postes pada aspek penerapan siklus pertama
adalah 82,61%.
Hasil diatas belumlah memenuhi target mata pelajaran PAI pada penelitian
ini. Oleh karena itu, penulis rasa perlu adanya penelitian pada siklus kedua.
Berikut ini kami sajikan hasil belajar aspek penerapan siswa pada siklus kedua
Tabel 4.Nilai Pre Test dan Pos Test Siklus Kedua
pada Aspek Penerapan
36
No NIS Nama SiswaL/P
NilaiKeteranganPre
TestPost Test
1 5094 ASTRID FAJRINA RAMADHANI P 85 85 tuntas2 5097 DHIMAZ AJENG LARASATI P 85 100 tuntas3 5107 IVAN YUSRIANSYAH L 65 75 tuntas4 5108 KIKI PRADESTY HARI FEBRIYANTI P 85 100 tuntas5 5112 MUSTAIN L 65 85 tuntas6 5138 CYNTHIA SYAHPUTRI P 75 85 tuntas7 5140 DITA AMELIA SETYORINI P 85 85 tuntas8 5149 HASAN BASRI MAULANA F L 75 85 tuntas9 5158 NOVI KRISDAYANTI P 65 75 tuntas
10 5162 PHYLIA GITA C.C P 85 100 tuntas11 5172 VEBRYGITTE BAGUS RUBYANTO L 50 65 tidak tuntas12 5181 AJENG PRIHASTUTI BUDI LESTARI P 75 85 tuntas13 5185 AQIDATUL IZA P 85 100 tuntas14 5186 BAGUS JODY PRASOJO L 65 75 tuntas15 5190 DIAH AYU FEBRIYANTI P 65 85 tuntas16 5199 HIKMAH MIFTAKHUL JANNAH P 100 100 tuntas17 5203 MUHAMMAD DIMAS IRFANO L 50 65 tidak tuntas18 5204 MUHAMMAD FARID CHUSAINI L 85 85 tuntas19 5217 SHAFIRA INDRIANASARI P 85 85 tuntas20 5218 SINDA CHUSNA AULIANA P 100 100 tuntas21 5229 ARIS PURWANTO L 75 85 tuntas22 5237 DEVI AYU FAHMI ATIKA P 85 100 tuntas23 5239 EKKY JOHANSYAH BUDIARSONO L 50 65 tidak tuntas24 5247 MOCHAMAD RAFI''I SYARIF L 75 85 tuntas25 5249 MOHAMAD SYAIFUL ANWAR L 65 75 tuntas26 5252 NUR LAILATUL MUFIDA P 85 100 tuntas27 5261 TISSA BELLA ARISKA P 75 85 tuntas28 5318 BAGAS MULIA GUNAWAN L 85 85 tuntas29 5337 MIFTAHUL MUFA''IDA P 75 85 tuntas30 5344 PUNGKY PRIYO PRAKOSO L 85 100 tuntas31 5348 SITI JUARIYAH P 85 85 tuntas32 5352 YOGI PRIYO RACHMAN L 75 85 tuntas33 5354 ACHMAD RIZKY SUHERMAN L 75 85 tuntas34 5355 AGNES WILDASARI P 85 100 tuntas35 5356 ALFIAN AULIA SAPUTRA L 65 75 tuntas36 5357 ANDRE WAHYU HERMAWAN L 65 75 tuntas37 5364 DEBRIANSYAH NANDA KUSUMA L 50 65 tidak tuntas38 5365 DIAN PRADANA L 50 50 tidak tuntas39 5367 DINA FEBRI FITRIANA P 75 85 tuntas40 5370 HENI DWI KUSUMAWATI P 75 85 tuntas41 5386 PUGUH PRAYOGO L 50 65 tidak tuntas
37
No NIS Nama SiswaL/P
NilaiKeteranganPre
TestPost Test
42 5395 SURYA INDRA NINGTYAS P 75 85 tuntas43 5440 RIZANG MISBAKHUS SHURUR L 85 100 tuntas44 RAYMOND GUNITO F L 85 100 tuntas
RATA-RATA 74.55 84.66 Jumlah siswa yang tuntas 30 38Prosentase siswa yang tuntas 68.18 86.36Jumlah siswa yang tidak tuntas 14 6Prosentase siswa yang tidak tuntas 31,82 13,64
Keterangan : KKM = 75
Hasil belajar siswa kelas VIII D pada aspek penerapan siklus kedua
sebanyak 38 siswa (86,36%) mengalami keberhasilan dalam belajar, sedangkan
sisanya 6 siswa (13,64%) mengalami kegagalan atau tidak tuntas.
Sedangkan persentase pencapaian aspek penerapan siswa pada pretest
siklus kedua adalah 74,55% dan persentase pencapaian rata- rata siswa pada aspek
penerapan saat postest siklus kedua adalah 84,66%.
Dari hasil pre-test dan postest siklus kedua pada aspek penerapan, dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada aspek penerapan meningkat dengan
persentase ketuntasan 86,36% dan persentase rata- rata pencapaian siswa 84,66%.
Dari hasil tersebut, penelitian ini sudah cukup karena sudah mencapai target
pencapaian pada mata pelajaran PAI yaitu 85%.
4.3 Pembahasan
Sebenarnya, pembelajaran Pendidikan Agama Islam tidak hanya
menekankan pada penguasaan konsep dan nilai- nilai. Yang lebih penting dari itu
adalah penerapan nilai- nilai dalam kehidupan sehari- hari sehingga Pelajaran PAI
baru dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan sikap pada diri peserta didik
yang didasari dari kesadaran diri yang tinggi. Dengan adanya perubahan sikap
pada peserta didik, diharapkan akan semakin meningkatkan keimanan dan
ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tujuan pengajaran
Agama Islam menurut Dr. Zakiyah Daradjat dkk. (1983) adalah supaya orang
38
mempunyai pengetahuan tentang ajaran Islam untuk diyakini dan diamalkan
sehingga ia menjadi seorang muslim dan selanjutnya berkepribadian muslim. Hal
ini sejalan dengan tujuan pendidikan Nasional yang akan membentuk manusia
Pancasilais yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Apakah pembelajaran PAI selama ini sudah memenuhi harapan tersebut?
Sebuah fakta yang tidak bisa dipungkiri bahwa selama ini, peserta didik
menganggap bahwa pelajaran PAI merupakan pelajaran yang tidak menarik dan
membosankan. Hal itu mungkin dikarenakan materi PAI kebanyakan berupa nilai,
moral dan norma-norma yang bersifat abstrak dan dogmatis. Esensi dari materi
PAI tersebut mengakibatkan guru PAI merasa bahwa metode penyampaian yang
paling tepat untuk pelajaran PAI adalah metode ceramah.
Kenyataan diatas merupakan sebuah tantangan dari guru PAI untuk bisa
menampilkan Pelajaran PAI sebagai sebuah pembelajaran yang menarik dan
menyenangkan agar tujuan pengajaran Agama Islam dapat tercapai. Karena,
bagaimana mungkin nilai- nilai yang terkandung dalam PAI tersebut akan
diamalkan apabila pelajaran itu sendiri dianggap tidak menyenangkan dan
membosankan oleh peserta didik?
Penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan efektifitas dan
efisiensi pembelajaran. Penggunaan metode yang bervariasi akan sangat
membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pengalaman
belajar di sekolah harus fleksibel dan tidak kaku, serta perlu menekankan ada
kreatifitas, rasa ingin tahu, bimbingan dan pengarahan ke arah kedewasaan.
Dr.E.Mulyasa, M.Pd (2005) mengatakan bahwa kreatifitas peserta didik
sangat tergantung pada kreatifitas guru dalam mengembangkan materi stándar,
dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Guru dapat mengadakan
berbagai pendekatan dalam meningkatkan kreatifitas peserta didik
Dari hasil observasi dan perolehan angket yang penulis sebar, dapat ditarik
kesimpulan bahwa siswa kelas VIII D di SMP Negeri 16 Malang membutuhkan
metode yang lebih tepat untuk memahami materi tajwid agar dapat meningkatkan
hasil belajar siswa.
Dalam melakukan proses belajar mengajar, guru harus menggunakan
metode yang bervariasi dan tidak monoton dengan menggunakan satu metode
39
saja. Dengan menggunakan metode yang bervariasi, siswa akan merasa
termotivasi dan senang mengikuti kegiatan pembelajaran. Disamping itu, metode
yang digunakan juga harus dapat meningkatkan keaktifan siswa di kelas.
Teknik ”BBM” diterapkan oleh peneliti dengan sebuah pendekatan yang
tidak membatasi ruang gerak peserta didik dalam pembelajaran dan
mengembangkan kreatifitas peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan-
pengetahuan baru. Teknik ini juga membantu mengembangkan rasa percaya diri
peserta didik dengan membantu mereka mengembangkan kesadaran dirinya
secara positif tanpa menggurui dan mendikte mereka.
Setelah penulis laksanakan teknik ini dalam materi tajwid selama dua
siklus, penulis dapat menyimpulkan bahwa penting sekali bagi guru untuk
mengetahui kecenderungan gaya belajar siswa. Dengan mengetahui
kecenderungan gaya belajar, guru akan dapat menentukan metode dan media apa
yang tepat digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan karakteristik
materi pelajaran. Apabila metode dan media pembelajaran sudah tepat, maka
siswa akan lebih mudah dan cepat menyerap sebuah informasi.
Teknik ”BBM” terbukti bisa menfasilitasi siswa pebelajar dengan gaya
belajar yang berbeda (visual, auditorial dan kinestetik). Tahapan-tahapan pada
teknik ”BBM” juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang
sesuai dengan kecerdasan berganda yang dimiliki oleh masing- masing siswa.
Merubah paradigma belajar yang selama ini berakar pada diri siswa, dari
paradigma duduk dan dengar menjadi paradigma lakukan, berfikir dan katakan.
4.3.1 Teknik “BBM” dengan Kemampuan Penguasaan Konsep
Berdasarkan Tabel 1. dan Tabel 2. dapat diketahui perbandingan nilai pre-
test dan post test dipersentasikan sebagai berikut
Tabel 5.
40
Perubahan Kemampuan Penguasaan Konsep
Siklus % Pre Test
% Post Test Perubahan
Pertama 40,91 68,18 naik 27,27Kedua 59,09 88,64 naik 29,55
Grafik 1. Kemampuan Penguasaan konsep
Dari tabel dan grafik diatas dapat diketahui bahwa penggunaan metode
“BBM” membawa peningkatan hasil belajar pada aspek penguasaan konsep dan
nilai- nilai. Pada siklus pertama terjadi kenaikan 27,27% dari pre-test, sedangkan
pada siklus kedua terjadi kenaikan 29,55% dari pre-test siklus kedua.
Taraf keberhasilan hasil belajar siswa pada siklus pertama adalah 68,18%,
sedangkan ada siklus kedua taraf keberhasilannya adalah 88,64% dengan kategori
baik. Dengan demikian terjadi peningkatan taraf keberhasilan hasil belajar pada
aspek penguasaan konsep dan nilai- nilai siswa pada siklus pertama ke siklus
kedua yaitu sebesar 20,46 %.
Teknik “BBM” bisa menfasilitasi siswa untuk belajar dengan perbedaan
modalitas belajar yang dimiliki oleh siswa (visual, auditorial dan kinestetik).
Tahapan- tahapan pada teknik “BBM” memberikan pengalaman belajar yang
beragam pada siswa dengan melibatkan modalitas belajar yang dimilikinya. Hal
ini menyebabkan siswa lebih memperhatikan materi pelajaran dan lebih mudah
menguasai materi yang diajarkan oleh guru tanpa harus didikte oleh guru.
41
4.3.2 Teknik “BBM” dengan Hasil Belajar Aspek Penerapan
Berdasarkan Tabel 3. dan Tabel 4. dapat diketahui perbandingan nilai pre-
test dan post test dipersentasikan sebagai berikut
Tabel 6.Perubahan Kemampuan Aspek Penerapan
Siklus % Pre Test
% Post Test Perubahan
Pertama 63,64 72,73 naik 9,09Kedua 68,18 86,36 naik 18,18
Grafik 2. Kemampuan Aspek Penerapan
Dari tabel dan grafik tersebut diatas dapat diketahui bahwa penggunaan
teknik “BBM” membawa peningkatan hasil belajar pada aspek penerapan. Pada
siklus pertama terjadi kenaikan 9,09 % dari pre-test, sedangkan pada siklus kedua
terjadi kenaikan 18,18 % dari pre-test siklus kedua.
Taraf keberhasilan hasil belajar siswa pada siklus pertama adalah 72,73
%, sedangkan ada siklus kedua taraf keberhasilannya adalah 86,36 % dengan
kategori baik. Dengan demikian terjadi peningkatan taraf keberhasilan hasil
belajar pada aspek penguasaan konsep dan nilai- nilai siswa pada siklus pertama
ke siklus kedua yaitu sebesar 13,63 %.
Materi tajwid merupakan materi yang digunakan dalam membaca Al
Qur’an sehingga orang Islam dapat membacanya dengan baik dan benar. Oleh
42
karena itu, penerapan ilmu tajwid dalam membaca Al Qur’an penting sekali untuk
diperhatikan oleh guru. Mengajar materi tajwid tidak hanya terbatas pada usaha
transfer of knowledge saja, namun juga harus diiringi dengan usaha transfer of
actifity. Transfer of actifity disini bisa berupa pembiasaan membaca Al Qur’an
baik di kelas maupun di rumah atau memotivasi siswa sehingga menjadi senang
membaca Al Qur’an dengan menghadirkan cerita-cerita Islami dalam
pembelajaran. Dengan upaya transfer of actifity dalam pembelajaran tajwid,
diharapkan siswa lebih mencintai Al Qur’an serta timbul kesadaran untuk
membaca dan mengamalkan dalam kehidupan sehari- hari.
4.3.3 Teknik ”BBM” dengan Perubahan Sikap
Belajar merupakan perubahan perilaku seseorang melalui latihan dan
pengalaman, motivasi akan memberi hasil yang lebih baik terhadap perbuatan
yang dilakukan seseorang. Hasil belajar dapat diukur dalam bentuk perubahan
pengetahuan, sikap da ketrampilan, perubahan yang lebih baik dari sebelumnya,
misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dan dari tidak santun menjadi santun
(Martinis Yamin, 2007)
Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas
pembelajaran, karena peserta didik akan belajar dengan sungguh- sungguh apabila
memiliki motivasi yang tinggi. Menurut Howard (1968) Setiap guru sebaiknya
memiliki rasa ingin tahu, mengapa dan bagaimana anak belajar dan menyesuaikan
dirinya dengan kondisi belajar dalam lingkungannya.
Motivasi tidak muncul begitu saja pada diri siswa, perlu ada stimulus atau
dimunculkan. Untuk pelajaran PAI lebih sulit memunculkan motivasi siswa
karena kebutuhan akan pelajaran PAI tidak bisa dirasakan siswa dalam waktu
dekat. Kalau PAI menjadi salah satu mapel UN, kemungkinan memunculkan
motivasi akan lebih mudah. Oleh karena itu, pemilihan metode yang
menyenangkan dan tidak membosankan akan membantu memunculkan motivasi
siswa.
Teknik ”BBM” yang penulis pakai sangat memungkinkan untuk
mengembangkan minat dan motivasi siswa. Terbukti dari sikap antusiame siswa
43
dalam proses belajar mengajar. Berikut ini penulis paparkan hasil angket siswa
setelah mengikuti proses belajar mengajar menggunakan teknik ”BBM”.
Tabel 7.
Hasil Angket Siswa tentang Penerapan “BBM”
No Instrumen PersentaseYa Tidak
1Apakah pembelajaran dengan menggunakan teknik
“BBM” itu menyenangkan ? 100% -
2 Apakah teknik “BBM” memudahkan dalam
memahami materi pelajaran ? 97,5% 2,5%
3 Apakah teknik “BBM” menumbuhkan motivasi
belajar pada kamu? 100% -
4 Apakah teknik “BBM” dapat mengatasi kesulitan
belajar yang pernah dirasakan selama ini ? 97,5% 2,5%
5 Apakah teknik “BBM” membuat nilai ulangan
meningkat ? 87,5% 12,5%
6 Apakah teknik “BBM”perlu terus diterapkan ? 90% 10%
Dari pengamatan penulis, teknik ”BBM” juga menumbuhkan keberanian
memberikan tanggapan pada komentar yang diberikan oleh temannya pada saat
berdiskusi.Hal ini memberi motivasi kepada siswa untuk berani mengemukakan
komentar karena pada tahap itu masing- masing anak dituntut untuk berani
mengemukakan konsep yang sudah didapat atau pendapatnya.
Teknik ”BBM” juga bermanfaat dalam membantu pembentukan karakter
siswa dan melatih kepekaan sosial siswa. Dalam permainan dan berdiskusi,
mereka belajar berinteraksi dengan orang lain, belajar memperhatikan pendapat
teman serta memberikan komentar- komentar yang bermanfaat. Proses belajar
seperti ini akan sangat membantu melatih rasa sosial siswa serta kepedulian
terhadap orang yang ada di sekitarnya.
Kenyataan diatas sesuai dengan harapan bahwa mata pelajaran yang
diajarkan di sekolah, terutama mata pelajaran PAI hendaknya dapat menyentuh
44
hati siswa serta bisa melahirkan sikap positif pada siswa (transfer of value)
sehingga akan menumbuhkan rasa cinta terhadap kebenaran dan membenci
kejahatan. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi generasi muda yang
pintar saja, akan tetapi juga berkarakter dan berakhlakul karimah.