Top Banner
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan Tindakan Pelaksanaan PTK dengan judul Peningkatan Pemahaman Tajwid Siswa Kelas VIII D Di SMPN 16 Malang Melalui Teknik “BBM” dilaksanakan pada bulan Juli dengan 2 siklus. Tindakan siklus I dilaksanakan tanggal 22 Juli 2010. Jumlah siswa yang mengikuti pembelajaran 44 anak dengan materi pelajaran Standar Kompetensi menerapkan hukum bacaan Qolqolah dan Ro. Sebelum melaksanakan proses pembelajaran, terlebih dahulu peneliti melaksanakan perencanaan sebagai berikut; (1) Standar Kompetensi berserta Kompetensi Dasar mata pelajaran yang akan disajikan. Karena dalam SK tersebut pada hakekatnya terdapat dua materi yaitu hukum Qolqolah dan Ro’ dengan tingkat kesukaran yang hampir sama maka pada siklus I disampaikan materi hukum Qolqolah dan pada siklus II disampaikan materi hukum Ro’. (2) Perangkat pembelajaran yang disiapkan berupa Program Semester. Pengembangan Silabus dan Sistem Penilaian, Rencana Pembelajaran, Program Pengayaan dan Program Remedial, Buku Nilai dan Buku Jurnal Guru. (4) Media yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak, kartu soal, dan format 24
34

mgmppaismpkotamalang.files.wordpress.com · Web view(4) Media yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak, kartu soal, dan format kendali simulasi. Disamping

Mar 20, 2019

Download

Documents

dangngoc
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: mgmppaismpkotamalang.files.wordpress.com · Web view(4) Media yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak, kartu soal, dan format kendali simulasi. Disamping

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan PTK dengan judul “Peningkatan Pemahaman Tajwid

Siswa Kelas VIII D Di SMPN 16 Malang Melalui Teknik “BBM”

dilaksanakan pada bulan Juli dengan 2 siklus.

Tindakan siklus I dilaksanakan tanggal 22 Juli 2010. Jumlah siswa yang

mengikuti pembelajaran 44 anak dengan materi pelajaran Standar Kompetensi

menerapkan hukum bacaan Qolqolah dan Ro.

Sebelum melaksanakan proses pembelajaran, terlebih dahulu peneliti

melaksanakan perencanaan sebagai berikut; (1) Standar Kompetensi berserta

Kompetensi Dasar mata pelajaran yang akan disajikan. Karena dalam SK tersebut

pada hakekatnya terdapat dua materi yaitu hukum Qolqolah dan Ro’ dengan

tingkat kesukaran yang hampir sama maka pada siklus I disampaikan materi

hukum Qolqolah dan pada siklus II disampaikan materi hukum Ro’.

(2) Perangkat pembelajaran yang disiapkan berupa Program Semester.

Pengembangan Silabus dan Sistem Penilaian, Rencana Pembelajaran, Program

Pengayaan dan Program Remedial, Buku Nilai dan Buku Jurnal Guru. (4) Media

yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak,

kartu soal, dan format kendali simulasi. Disamping itu penulis juga menggunakan

visualisasi materi dalam bentuk slide show tentang hukum Qolqolah dan Ro’.

(5) Alat penilaian yang digunakan adalah lembar angket minat, penguasaan

materi, dan kesulitan hambatan masing-masing berisi pernyataan atau pertanyaan,

dan rubrik penilaian kinerja, soal pre test serta post test. (6) Sumber belajar yang

digunakan adalah bahan ajar dari guru, buku PAI yang relavan dan Juz Amma.

Adapun pelaksanaan proses pembelajaran adalah sebagai berikut.

4.1.1 Pelaksanaan Siklus Pertama

a. Pertemuan pertama 2 x 40 menit

Pendahuluan selama 20 menit

- Guru mengajak siswa berdoa dan membaca juz Amma

24

Page 2: mgmppaismpkotamalang.files.wordpress.com · Web view(4) Media yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak, kartu soal, dan format kendali simulasi. Disamping

25

- Guru menanyakan kabar dan siswa yang tidak hadir

- Guru melakukan pretest selama 10 menit

- Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dalam kegiatan

pembelajaran

- Guru memberikan penjelasan kepada siswa tentang teknik “BBM”

terutama aturan permainan.

- Guru memilih organizer (pengatur) dengan mempertimbangkan

usulan siswa

- Guru membagi kelompok secara acak (4 kelompok putra yang

diberi nama Khulafaur Rosyidin dan 4 kelompok putri yang diberi

nama wanita keluarga Rosululloh)

- Guru memberikan perlengkapan simulasi kepada organizer dan

melakukan briefing

Kegiatan Inti selama 50 menit

- Siswa memulai permainan dalam kelompok

- Guru memutarkan musik melankolis (Asmaul Husnah – Opick)

agar suasana menyenangkan

- Guru memonitor jalannya permainan dengan berpindah dari satu

kelompok ke kelompok yang lain

- Setelah tahap “Bermain”dilanjutkan tahap ”Berdiskusi” dengan

cara siswa berdiskusi dengan temannya dan bertanya kepada guru

untuk hal-hal yang belum dipahami

- Pada tahap diskusi, siswa diminta untuk mengungkapkan apa yang

sudah dipahami dan apa yang belum dipahami melalui kata-kata

- Guru melakukan konfirmasi dari hasil belajar siswa dengan

memberikan penjelasan terhadap hal-hal yang belum dipahami

siswa

Penutup selama 10 menit

- Siswa diminta menyimpulkan hasil pembelajaran

- Guru mengajak siswa melakukan refleksi tentang perasaan mereka

setelah pembelajaran berakhir

- Guru memberi tugas untuk mengerjakan LKS

Page 3: mgmppaismpkotamalang.files.wordpress.com · Web view(4) Media yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak, kartu soal, dan format kendali simulasi. Disamping

26

- Guru menutup dengan salam

b. Pertemuan kedua 1 x 40 menit

Pendahuluan selama 10 menit

- Guru mengajak siswa berdoa dan membaca juz Amma

- Guru menanyakan kabar dan siswa yang tidak hadir

- Guru mengingatkan kembali pelajaran pertemuan yang lalu

- Guru memberikan motivasi tentang pentingnya ilmu tajwid

- Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dalam kegiatan

pembelajaran

- Siswa kembali kedalam kelompok sebelumnya

Kegiatan Inti selama 20 menit

- Guru melanjutkan tahapan “BBM” yang terakhir yaitu

“Melantunkan”

- Guru memberikan rubrik penilaian kinerja kepada masing2

kelompok dan menunjuk salah satu siswa dalam kelompok yang

paling baik bacaannya untuk menjadi tutor bagi temannya.

- Siswa dalam kelompok masing-masing diminta untuk

melantunkan QS. Al Lahab

- Guru memonitor jalannya kegiatan dengan berpindah dari satu

kelompok ke kelompok yang lain

- Guru dibantu siswa sebagai tutor melakukan penilaian kinerja

Penutup selama 10

- Guru memberikan komentar terhadap kesalahan siswa dalam

menerapkan hukum bacaan qolqolah dalam Al Qur’an

- Siswa diberi kesempatan untuk menyimpulkan hasil pembelajaran

yang sudah dicapai

- Guru memberikan soal pos test yang instrumennya sama dengan

soal pre-tes

- Guru menutup dengan salam

Page 4: mgmppaismpkotamalang.files.wordpress.com · Web view(4) Media yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak, kartu soal, dan format kendali simulasi. Disamping

27

4.1.2. Refleksi

Pada siklus pertama, ada beberapa kekurangan dalam penerapan

metode sehingga hasil yang diharapkan kurang maksimal. Kekurangan

tersebut antara lain:

a. Siswa kurang bisa komunikatif di dalam proses permainan dan diskusii

hal itu dikarenakan banyak siswa yang tidak menguasai materi dengan

benar,

b. Suasana diskusi dalam simulasi tidak menghasilkan tanggapan-

tanggapan kritis dari temannya, hanya didominasi oleh siswa- siswa

yang tergolong pandai saja padahal penulis menghendaki suasana

hidup dan masing-masing peserta saling menyanggah dan mau

mengungkapkan pendapatnya.

Dari hasil refleksi tadi, ada beberapa tindakan yang peneliti

lakukan pada siklus kedua, yaitu:

a. Sebelum dimulai permainan, terlebih dahulu peserta didik mempelajari

materi pelajaran yang menjadi bagian pembahasannya agar peserta

didik dapat belajar lebih lebih bermakna dan mengkontruksi sendiri

(Kontstruktivisme sebagai filosofi).

b. Guru memberikan reward berupa permen bagi siswa yang mau

menungkapkan apa yang ada dibenaknya, baik yang diketahui maupun

yang tidak dia pahami.

4.1.3 Pelaksanaan Siklus Kedua

a. Pertemuan pertama 2 x 40 menit

Pendahuluan selama 20 menit

- Guru mengajak siswa berdoa dan membaca juz Amma

- Guru menanyakan kabar dan siswa yang tidak hadir

- Guru menyampaikan temuan-temuan berupa kelemahan dan

keunggulan siswa pada pembelajaran sebelumnya dengan tujuan

membangkitkan motivasi siswa dalam meningkatkan pencapaian

ketuntasan belajar

- Guru melakukan pretest

Page 5: mgmppaismpkotamalang.files.wordpress.com · Web view(4) Media yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak, kartu soal, dan format kendali simulasi. Disamping

28

- Guru menjelaskan kompetensi yang harus di capai dalam kegiatan

pembelajaran

- Guru menjelaskan secara global tentang hukum Ro’

- Guru membagikan alat permaian kepada organizer

- Siswa berkelompok sesuai dengan kelompok sebelumnya (4

kelompok putri dan 4 kelompok putra)

Kegiatan Inti selama 50 menit

- Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menelaah

materi dari bahan ajar yang ada

- Siswa memulai permainan dalam kelompok

- Guru memutarkan musik melankolis (Asmaul Husnah – Opick)

agar suasana menyenangkan

- Guru memonitor jalannya permainan dengan berpindah dari satu

kelompok ke kelompok yang lain

- Setelah tahap ”Bermain” dilanjutkan tahap ”Berdiskusi” dengan

cara siswa berdiskusi dengan temannya dan bertanya kepada guru

untuk hal-hal yang belum dipahami

- Pada tahap diskusi siswa diminta untuk mengungkapkan apa yang

sudah dipahami dan apa yang belum dipahami melalui kata-

kata.Untuk memotivasi siswa agar semua mau mengungkapkan

pendapatnya maka guru memberikan permen kepada siswa yang

berhasil pada tahap ini

- Guru melakukan konfirmasi dari hasil belajar siswa dengan

memberikan penjelasan terhadap hal-hal yang belum dipahami

siswa

Penutup selama 10 menit

- Siswa diminta menyimpulkan hasil pembelajaran

- Guru mengajak siswa melakukan refleksi tentang perasaan mereka

setelah pembelajaran berakhir

- Guru memberi tugas untuk mengerjakan LKS

- Guru menutup dengan salam

Page 6: mgmppaismpkotamalang.files.wordpress.com · Web view(4) Media yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak, kartu soal, dan format kendali simulasi. Disamping

29

b. Pertemuan kedua 1 x 40 menit

Pendahuluan selama 10 menit

- Guru mengajak siswa berdoa dan membaca Juz Amma

- Guru menanyakan kabar dan siswa yang tidak hadir

- Guru mengingatkan kembali pelajaran pertemuan yang lalu

- Guru memberikan motivasi yang menarik perhatian siswa

- Guru menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dalam kegiatan

pembelajaran

- Siswa kembali kedalam kelompok sebelumnya

Kegiatan Inti 20 menit

- Guru melanjutkan tahapan “BBM” yang terakhir yaitu

“Melantunkan”

- Guru memberikan rubrik penilaian kinerja kepada masing2

kelompok dan menunjuk salah satu siswa dalam kelompok yang

paling baik bacaannya untuk menjadi tutor bagi temannya

- Siswa dalam kelompok masing-masing diminta untuk

melantunkan QS. At Takaatsur

- Guru memonitor jalannya kegiatan dengan berpindah dari satu

kelompok ke kelompok yang lain

- Guru dibantu siswa sebagai tutor melakukan penilaian kinerja

Kegiatan Penutup selama 10 menit

- Guru memberikan komentar terhadap kesalahan siswa dalam

menerapkan hukum bacaan Ro dalam Al Qur’an

- Siswa diberi kesempatan untuk menyimpulkan hasil pembelajaran

yang sudah dicapai

- Guru memberikan soal pos test yang instrumennya sama dengan

soal pre-tes

- Guru menutup dengan salam

Page 7: mgmppaismpkotamalang.files.wordpress.com · Web view(4) Media yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak, kartu soal, dan format kendali simulasi. Disamping

30

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Hasil Pembelajaran pada aspek penguasaan konsep

Sebelum diterapkan teknik “BBM”, penulis mengadakan pre test tentang

hukum bacaan Qolqolah dan Ra’ yang akan dibahas dalam penelitian. Begitu pula

setelah selesai tindakan, penulis memberikan pos tes yang soalnya sama dengan

pre test. Berikut ini penulis tampilkan hasil pre test dan pos tes dari 44 siswa yang

ada di kelas VIII D.

Tabel 1.Nilai Pre test dan Post test Siklus Kesatu Penguasaan Konsep

No NIS Nama SiswaL/P

NilaiKeteranganPre

TestPost Test

1 5094 ASTRID FAJRINA RAMADHANI P 40 60 tidak tuntas2 5097 DHIMAZ AJENG LARASATI P 50 80 tuntas3 5107 IVAN YUSRIANSYAH L 30 20 tidak tuntas4 5108 KIKI PRADESTY HARI FEBRIYANTI P 50 70 tuntas5 5112 MUSTAIN L 40 50 tidak tuntas6 5138 CYNTHIA SYAHPUTRI P 40 40 tidak tuntas7 5140 DITA AMELIA SETYORINI P 90 90 tuntas8 5149 HASAN BASRI MAULANA F L 20 40 tidak tuntas9 5158 NOVI KRISDAYANTI P 60 60 tidak tuntas10 5162 PHYLIA GITA C.C P 80 90 tuntas11 5172 VEBRYGITTE BAGUS RUBYANTO L 50 80 tuntas12 5181 AJENG PRIHASTUTI BUDI LESTARI P 30 50 tidak tuntas13 5185 AQIDATUL IZA P 60 70 tuntas14 5186 BAGUS JODY PRASOJO L 70 80 tuntas15 5190 DIAH AYU FEBRIYANTI P 20 50 tidak tuntas16 5199 HIKMAH MIFTAKHUL JANNAH P 30 70 tuntas17 5203 MUHAMMAD DIMAS IRFANO L 20 50 tidak tuntas18 5204 MUHAMMAD FARID CHUSAINI L 80 80 tuntas19 5217 SHAFIRA INDRIANASARI P 90 100 tuntas20 5218 SINDA CHUSNA AULIANA P 90 100 tuntas21 5229 ARIS PURWANTO L 40 40 tidak tuntas22 5237 DEVI AYU FAHMI ATIKA P 90 100 tuntas23 5239 EKKY JOHANSYAH BUDIARSONO L 50 70 tuntas24 5247 MOCHAMAD RAFI''I SYARIF L 50 90 tuntas25 5249 MOHAMAD SYAIFUL ANWAR L 80 100 tuntas26 5252 NUR LAILATUL MUFIDA P 90 100 tuntas27 5261 TISSA BELLA ARISKA P 70 80 tuntas

Page 8: mgmppaismpkotamalang.files.wordpress.com · Web view(4) Media yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak, kartu soal, dan format kendali simulasi. Disamping

31

No NIS Nama SiswaL/P

NilaiKeteranganPre

TestPost Test

28 5318 BAGAS MULIA GUNAWAN L 90 100 tuntas29 5337 MIFTAHUL MUFA''IDA P 40 70 tuntas30 5344 PUNGKY PRIYO PRAKOSO L 90 90 tuntas31 5348 SITI JUARIYAH P 40 80 tuntas32 5352 YOGI PRIYO RACHMAN L 60 90 tuntas33 5354 ACHMAD RIZKY SUHERMAN L 10 70 tuntas34 5355 AGNES WILDASARI P 100 100 tuntas35 5356 ALFIAN AULIA SAPUTRA L 70 80 tuntas36 5357 ANDRE WAHYU HERMAWAN L 10 40 tidak tuntas37 5364 DEBRIANSYAH NANDA KUSUMA L 10 20 tidak tuntas38 5365 DIAN PRADANA L 50 60 tidak tuntas39 5367 DINA FEBRI FITRIANA P 80 100 tuntas40 5370 HENI DWI KUSUMAWATI P 50 70 tuntas41 5386 PUGUH PRAYOGO L 50 50 tidak tuntas42 5395 SURYA INDRA NINGTYAS P 70 90 tuntas43 5440 RIZANG MISBAKHUS SHURUR L 70 90 tuntas44   RAYMOND GUNITO F L 80 90 tuntas

RATA-RATA 56,36 72,73  Jumlah siswa yang tuntas 18 30Prosentase siswa yang tuntas 40,91 68,18Jumlah siswa yang tidak tuntas 26 14Prosentase siswa yang tidak tuntas 59,09 31,82

Keterangan : KKM = 70

Data tabel diatas, menunjukkan bahwa dari 44 siswa, sebanyak 14 siswa

(31,82%) tidak tuntas dalam pembelajaran, sedangkan 30 siswa (68,18%) tuntas

dalam pembelajaran materi tadwid pada materi hukum Qolqolah. Persentase

pencapaian rata- rata siswa pada pre test siklus pertama adalah 56,36%, sedangkan

persentase pencapaian rata- rata siswa pada postest siklus pertama adalah 72,73%.

Hasil diatas belumlah memenuhi target mata pelajaran PAI pada penelitian

ini. Oleh karena itu, penulis rasa perlu adanya penelitian pada siklus kedua.

Hal itu bisa dimaklumi karena masing-masing siswa mempunyai tingkat

pemahaman yang berbeda. Di samping itu, masing-masing siswa mempunyai

gaya belajar yang berbeda. Akan tetapi, penulis telah melakukan tindakan korektif

terhadap metode pada siklus kedua sehingga hasil belajar bisa meningkat.

Page 9: mgmppaismpkotamalang.files.wordpress.com · Web view(4) Media yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak, kartu soal, dan format kendali simulasi. Disamping

32

Benyamin S. Bloom berpendapat bahwa tingkat keberhasilan (penguasaan

dapat dicapai, kalau pengajaran yang di berikan secara klasikal bermutu baik dan

berbagai tindakan korektif terhadap siswa yang mengalami kesulitan dilakukan

dengan cepat (Martinis Yamin, 2007).

Tabel 2.Nilai pre- test dan pos test Siklus Kedua Penguasaan Konsep

No NIS Nama SiswaL/P

NilaiKeteranganPre

TestPost Test

1 5094 ASTRID FAJRINA RAMADHANI P 80 100 tuntas2 5097 DHIMAZ AJENG LARASATI P 70 90 tuntas3 5107 IVAN YUSRIANSYAH L 50 60 tidak tuntas4 5108 KIKI PRADESTY HARI FEBRIYANTI P 60 80 tuntas5 5112 MUSTAIN L 60 80 tuntas6 5138 CYNTHIA SYAHPUTRI P 50 80 tuntas7 5140 DITA AMELIA SETYORINI P 90 100 tuntas8 5149 HASAN BASRI MAULANA F L 60 70 tuntas9 5158 NOVI KRISDAYANTI P 60 80 tuntas

10 5162 PHYLIA GITA C.C P 90 100 tuntas11 5172 VEBRYGITTE BAGUS RUBYANTO L 60 100 tuntas12 5181 AJENG PRIHASTUTI BUDI LESTARI P 40 50 tidak tuntas13 5185 AQIDATUL IZA P 60 70 tuntas14 5186 BAGUS JODY PRASOJO L 70 80 tuntas15 5190 DIAH AYU FEBRIYANTI P 70 90 tuntas16 5199 HIKMAH MIFTAKHUL JANNAH P 60 80 tuntas17 5203 MUHAMMAD DIMAS IRFANO L 40 70 tuntas18 5204 MUHAMMAD FARID CHUSAINI L 90 100 tuntas19 5217 SHAFIRA INDRIANASARI P 90 100 tuntas20 5218 SINDA CHUSNA AULIANA P 100 100 tuntas21 5229 ARIS PURWANTO L 40 70 tuntas22 5237 DEVI AYU FAHMI ATIKA P 90 100 tuntas23 5239 EKKY JOHANSYAH BUDIARSONO L 70 80 tuntas24 5247 MOCHAMAD RAFI''I SYARIF L 90 100 tuntas25 5249 MOHAMAD SYAIFUL ANWAR L 80 100 tuntas26 5252 NUR LAILATUL MUFIDA P 90 100 tuntas27 5261 TISSA BELLA ARISKA P 70 90 tuntas28 5318 BAGAS MULIA GUNAWAN L 100 100 tuntas29 5337 MIFTAHUL MUFA''IDA P 50 80 tuntas30 5344 PUNGKY PRIYO PRAKOSO L 90 100 tuntas31 5348 SITI JUARIYAH P 70 80 tuntas32 5352 YOGI PRIYO RACHMAN L 70 100 tuntas33 5354 ACHMAD RIZKY SUHERMAN L 70 100 tuntas

Page 10: mgmppaismpkotamalang.files.wordpress.com · Web view(4) Media yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak, kartu soal, dan format kendali simulasi. Disamping

33

No NIS Nama SiswaL/P

NilaiKeteranganPre

TestPost Test

34 5355 AGNES WILDASARI P 100 100 tuntas35 5356 ALFIAN AULIA SAPUTRA L 70 80 tuntas36 5357 ANDRE WAHYU HERMAWAN L 20 40 tidak tuntas37 5364 DEBRIANSYAH NANDA KUSUMA L 20 40 tidak tuntas38 5365 DIAN PRADANA L 60 70 tuntas39 5367 DINA FEBRI FITRIANA P 80 100 tuntas40 5370 HENI DWI KUSUMAWATI P 70 80 tuntas41 5386 PUGUH PRAYOGO L 50 60 tidak tuntas42 5395 SURYA INDRA NINGTYAS P 80 100 tuntas43 5440 RIZANG MISBAKHUS SHURUR L 80 100 tuntas44   RAYMOND GUNITO F L 60 100 tuntas

RATA-RATA 68.64 85.23  Jumlah siswa yang tuntas 26 39Prosentase siswa yang tuntas 59.09 88.64Jumlah siswa yang tidak tuntas 18 5Prosentase siswa yang tidak tuntas 40,91 11,36

Keterangan : KKM = 70

Data diatas menunjukkan bahwa hasil belajar siswa aspek penguasaan

konsep pada siklus kedua mengalami peningkatan. Sebanyak 39 siswa (88,64%)

mengalami ketuntasan dalam pembelajaran materi tajwid materi hukum Ro’,

sedangkan sisanya yang 5 siswa (11,36%) masih belum tuntas walaupun hasil tes

menunjukkan adanya peningkatan.

Pada pre test siklus kedua, persentase pencapaian rata- rata siswa adalah

68.64%, sedangkan persentase pencapaian rata- rata siswa pada pos test siklus

kedua adalah 85,23%.

Penelitian ini penulis anggap cukup karena target pembelajaran PAI yang

diinginkan adalah sebanyak 85% atau lebih dari jumlah siswa mengalami

ketuntasan dalam pembelajaran.

4.2.2. Hasil Pembelajaran pada aspek penerapan

Untuk mengetahui kemampuan siswa pada penerapan materi tajwid dalam

membaca Al Qur’an, maka peneliti melakukan tes kemampuan penerapan materi

Qolqolah dan Ro’ dalam membaca Al Qur’an dengan diberi surat yang sama baik

Page 11: mgmppaismpkotamalang.files.wordpress.com · Web view(4) Media yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak, kartu soal, dan format kendali simulasi. Disamping

34

pada pre test maupun post test. Adapun surat tersebut, penulis ambil dari surat

yang ada dalam papan permainan. Untuk kepentingan ini, penulis paparkan hasil

pre-test dan post test siklus pertama dan kedua.

Dibawah ini disajikan data hasil belajar aspek penerapan siswa pada siklus

pertama.

Tabel 3.Nilai Pre Test dan Pos Test Siklus Pertama

pada Aspek Penerapan

No NIS Nama SiswaL/P

NilaiKeteranganPre

TestPost Test

1 5094 ASTRID FAJRINA RAMADHANI P 85 85 tuntas2 5097 DHIMAZ AJENG LARASATI P 85 100 tuntas3 5107 IVAN YUSRIANSYAH L 65 65 tidak tuntas4 5108 KIKI PRADESTY HARI FEBRIYANTI P 85 100 tuntas5 5112 MUSTAIN L 65 65 tidak tuntas6 5138 CYNTHIA SYAHPUTRI P 65 75 tuntas7 5140 DITA AMELIA SETYORINI P 85 85 tuntas8 5149 HASAN BASRI MAULANA F L 75 85 tuntas9 5158 NOVI KRISDAYANTI P 65 65 tidak tuntas

10 5162 PHYLIA GITA C.C P 85 100 tuntas11 5172 VEBRYGITTE BAGUS RUBYANTO L 50 65 tidak tuntas12 5181 AJENG PRIHASTUTI BUDI LESTARI P 75 85 tuntas13 5185 AQIDATUL IZA P 85 100 tuntas14 5186 BAGUS JODY PRASOJO L 65 65 tidak tuntas15 5190 DIAH AYU FEBRIYANTI P 65 75 tuntas16 5199 HIKMAH MIFTAKHUL JANNAH P 85 100 tuntas17 5203 MUHAMMAD DIMAS IRFANO L 50 65 tidak tuntas18 5204 MUHAMMAD FARID CHUSAINI L 75 85 tuntas19 5217 SHAFIRA INDRIANASARI P 75 85 tuntas20 5218 SINDA CHUSNA AULIANA P 100 100 tuntas21 5229 ARIS PURWANTO L 75 85 tuntas22 5237 DEVI AYU FAHMI ATIKA P 85 100 tuntas23 5239 EKKY JOHANSYAH BUDIARSONO L 50 65 tidak tuntas24 5247 MOCHAMAD RAFI''I SYARIF L 75 85 tuntas25 5249 MOHAMAD SYAIFUL ANWAR L 65 65 tidak tuntas26 5252 NUR LAILATUL MUFIDA P 85 100 tuntas27 5261 TISSA BELLA ARISKA P 75 85 tuntas28 5318 BAGAS MULIA GUNAWAN L 75 85 tuntas29 5337 MIFTAHUL MUFA''IDA P 65 85 tuntas30 5344 PUNGKY PRIYO PRAKOSO L 85 100 tuntas

Page 12: mgmppaismpkotamalang.files.wordpress.com · Web view(4) Media yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak, kartu soal, dan format kendali simulasi. Disamping

35

No NIS Nama SiswaL/P

NilaiKeteranganPre

TestPost Test

31 5348 SITI JUARIYAH P 75 85 tuntas32 5352 YOGI PRIYO RACHMAN L 75 85 tuntas33 5354 ACHMAD RIZKY SUHERMAN L 75 85 tuntas34 5355 AGNES WILDASARI P 85 100 tuntas35 5356 ALFIAN AULIA SAPUTRA L 65 75 tuntas36 5357 ANDRE WAHYU HERMAWAN L 65 65 tidak tuntas37 5364 DEBRIANSYAH NANDA KUSUMA L 50 65 tidak tuntas38 5365 DIAN PRADANA L 50 50 tidak tuntas39 5367 DINA FEBRI FITRIANA P 75 85 tuntas40 5370 HENI DWI KUSUMAWATI P 75 85 tuntas41 5386 PUGUH PRAYOGO L 50 65 tidak tuntas42 5395 SURYA INDRA NINGTYAS P 75 85 tuntas43 5440 RIZANG MISBAKHUS SHURUR L 85 100 tuntas44   RAYMOND GUNITO F L 85 100 tuntas

RATA-RATA 72.84 82.61  Jumlah siswa yang tuntas 28 32Prosentase siswa yang tuntas 63.64 72.73Jumlah siswa yang tidak tuntas 16 36Prosentase siswa yang tidak tuntas 36.36 27.27

Keterangan: KKM = 75

Dari 44 siswa yang mengalami ketuntasan hasil belajar pada aspek

penerapan adalah 28 siswa (63,64%). Sedangkan 16 orang siswa (36.36%)

dinyatakan tidak berhasil dalam pembelajaran materi Qolqolah. Persentase

pencapaian pretest pada aspek penerapan siklus pertama adalah 72,84%,

sedangkan persentase pencapaian postes pada aspek penerapan siklus pertama

adalah 82,61%.

Hasil diatas belumlah memenuhi target mata pelajaran PAI pada penelitian

ini. Oleh karena itu, penulis rasa perlu adanya penelitian pada siklus kedua.

Berikut ini kami sajikan hasil belajar aspek penerapan siswa pada siklus kedua

Tabel 4.Nilai Pre Test dan Pos Test Siklus Kedua

pada Aspek Penerapan

Page 13: mgmppaismpkotamalang.files.wordpress.com · Web view(4) Media yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak, kartu soal, dan format kendali simulasi. Disamping

36

No NIS Nama SiswaL/P

NilaiKeteranganPre

TestPost Test

1 5094 ASTRID FAJRINA RAMADHANI P 85 85 tuntas2 5097 DHIMAZ AJENG LARASATI P 85 100 tuntas3 5107 IVAN YUSRIANSYAH L 65 75 tuntas4 5108 KIKI PRADESTY HARI FEBRIYANTI P 85 100 tuntas5 5112 MUSTAIN L 65 85 tuntas6 5138 CYNTHIA SYAHPUTRI P 75 85 tuntas7 5140 DITA AMELIA SETYORINI P 85 85 tuntas8 5149 HASAN BASRI MAULANA F L 75 85 tuntas9 5158 NOVI KRISDAYANTI P 65 75 tuntas

10 5162 PHYLIA GITA C.C P 85 100 tuntas11 5172 VEBRYGITTE BAGUS RUBYANTO L 50 65 tidak tuntas12 5181 AJENG PRIHASTUTI BUDI LESTARI P 75 85 tuntas13 5185 AQIDATUL IZA P 85 100 tuntas14 5186 BAGUS JODY PRASOJO L 65 75 tuntas15 5190 DIAH AYU FEBRIYANTI P 65 85 tuntas16 5199 HIKMAH MIFTAKHUL JANNAH P 100 100 tuntas17 5203 MUHAMMAD DIMAS IRFANO L 50 65 tidak tuntas18 5204 MUHAMMAD FARID CHUSAINI L 85 85 tuntas19 5217 SHAFIRA INDRIANASARI P 85 85 tuntas20 5218 SINDA CHUSNA AULIANA P 100 100 tuntas21 5229 ARIS PURWANTO L 75 85 tuntas22 5237 DEVI AYU FAHMI ATIKA P 85 100 tuntas23 5239 EKKY JOHANSYAH BUDIARSONO L 50 65 tidak tuntas24 5247 MOCHAMAD RAFI''I SYARIF L 75 85 tuntas25 5249 MOHAMAD SYAIFUL ANWAR L 65 75 tuntas26 5252 NUR LAILATUL MUFIDA P 85 100 tuntas27 5261 TISSA BELLA ARISKA P 75 85 tuntas28 5318 BAGAS MULIA GUNAWAN L 85 85 tuntas29 5337 MIFTAHUL MUFA''IDA P 75 85 tuntas30 5344 PUNGKY PRIYO PRAKOSO L 85 100 tuntas31 5348 SITI JUARIYAH P 85 85 tuntas32 5352 YOGI PRIYO RACHMAN L 75 85 tuntas33 5354 ACHMAD RIZKY SUHERMAN L 75 85 tuntas34 5355 AGNES WILDASARI P 85 100 tuntas35 5356 ALFIAN AULIA SAPUTRA L 65 75 tuntas36 5357 ANDRE WAHYU HERMAWAN L 65 75 tuntas37 5364 DEBRIANSYAH NANDA KUSUMA L 50 65 tidak tuntas38 5365 DIAN PRADANA L 50 50 tidak tuntas39 5367 DINA FEBRI FITRIANA P 75 85 tuntas40 5370 HENI DWI KUSUMAWATI P 75 85 tuntas41 5386 PUGUH PRAYOGO L 50 65 tidak tuntas

Page 14: mgmppaismpkotamalang.files.wordpress.com · Web view(4) Media yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak, kartu soal, dan format kendali simulasi. Disamping

37

No NIS Nama SiswaL/P

NilaiKeteranganPre

TestPost Test

42 5395 SURYA INDRA NINGTYAS P 75 85 tuntas43 5440 RIZANG MISBAKHUS SHURUR L 85 100 tuntas44   RAYMOND GUNITO F L 85 100 tuntas

RATA-RATA 74.55 84.66  Jumlah siswa yang tuntas 30 38Prosentase siswa yang tuntas 68.18 86.36Jumlah siswa yang tidak tuntas 14 6Prosentase siswa yang tidak tuntas 31,82 13,64

Keterangan : KKM = 75

Hasil belajar siswa kelas VIII D pada aspek penerapan siklus kedua

sebanyak 38 siswa (86,36%) mengalami keberhasilan dalam belajar, sedangkan

sisanya 6 siswa (13,64%) mengalami kegagalan atau tidak tuntas.

Sedangkan persentase pencapaian aspek penerapan siswa pada pretest

siklus kedua adalah 74,55% dan persentase pencapaian rata- rata siswa pada aspek

penerapan saat postest siklus kedua adalah 84,66%.

Dari hasil pre-test dan postest siklus kedua pada aspek penerapan, dapat

disimpulkan bahwa hasil belajar siswa pada aspek penerapan meningkat dengan

persentase ketuntasan 86,36% dan persentase rata- rata pencapaian siswa 84,66%.

Dari hasil tersebut, penelitian ini sudah cukup karena sudah mencapai target

pencapaian pada mata pelajaran PAI yaitu 85%.

4.3 Pembahasan

Sebenarnya, pembelajaran Pendidikan Agama Islam tidak hanya

menekankan pada penguasaan konsep dan nilai- nilai. Yang lebih penting dari itu

adalah penerapan nilai- nilai dalam kehidupan sehari- hari sehingga Pelajaran PAI

baru dikatakan berhasil apabila terjadi perubahan sikap pada diri peserta didik

yang didasari dari kesadaran diri yang tinggi. Dengan adanya perubahan sikap

pada peserta didik, diharapkan akan semakin meningkatkan keimanan dan

ketaqwaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa. Tujuan pengajaran

Agama Islam menurut Dr. Zakiyah Daradjat dkk. (1983) adalah supaya orang

Page 15: mgmppaismpkotamalang.files.wordpress.com · Web view(4) Media yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak, kartu soal, dan format kendali simulasi. Disamping

38

mempunyai pengetahuan tentang ajaran Islam untuk diyakini dan diamalkan

sehingga ia menjadi seorang muslim dan selanjutnya berkepribadian muslim. Hal

ini sejalan dengan tujuan pendidikan Nasional yang akan membentuk manusia

Pancasilais yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Apakah pembelajaran PAI selama ini sudah memenuhi harapan tersebut?

Sebuah fakta yang tidak bisa dipungkiri bahwa selama ini, peserta didik

menganggap bahwa pelajaran PAI merupakan pelajaran yang tidak menarik dan

membosankan. Hal itu mungkin dikarenakan materi PAI kebanyakan berupa nilai,

moral dan norma-norma yang bersifat abstrak dan dogmatis. Esensi dari materi

PAI tersebut mengakibatkan guru PAI merasa bahwa metode penyampaian yang

paling tepat untuk pelajaran PAI adalah metode ceramah.

Kenyataan diatas merupakan sebuah tantangan dari guru PAI untuk bisa

menampilkan Pelajaran PAI sebagai sebuah pembelajaran yang menarik dan

menyenangkan agar tujuan pengajaran Agama Islam dapat tercapai. Karena,

bagaimana mungkin nilai- nilai yang terkandung dalam PAI tersebut akan

diamalkan apabila pelajaran itu sendiri dianggap tidak menyenangkan dan

membosankan oleh peserta didik?

Penggunaan metode yang tepat akan turut menentukan efektifitas dan

efisiensi pembelajaran. Penggunaan metode yang bervariasi akan sangat

membantu peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran. Pengalaman

belajar di sekolah harus fleksibel dan tidak kaku, serta perlu menekankan ada

kreatifitas, rasa ingin tahu, bimbingan dan pengarahan ke arah kedewasaan.

Dr.E.Mulyasa, M.Pd (2005) mengatakan bahwa kreatifitas peserta didik

sangat tergantung pada kreatifitas guru dalam mengembangkan materi stándar,

dan menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Guru dapat mengadakan

berbagai pendekatan dalam meningkatkan kreatifitas peserta didik

Dari hasil observasi dan perolehan angket yang penulis sebar, dapat ditarik

kesimpulan bahwa siswa kelas VIII D di SMP Negeri 16 Malang membutuhkan

metode yang lebih tepat untuk memahami materi tajwid agar dapat meningkatkan

hasil belajar siswa.

Dalam melakukan proses belajar mengajar, guru harus menggunakan

metode yang bervariasi dan tidak monoton dengan menggunakan satu metode

Page 16: mgmppaismpkotamalang.files.wordpress.com · Web view(4) Media yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak, kartu soal, dan format kendali simulasi. Disamping

39

saja. Dengan menggunakan metode yang bervariasi, siswa akan merasa

termotivasi dan senang mengikuti kegiatan pembelajaran. Disamping itu, metode

yang digunakan juga harus dapat meningkatkan keaktifan siswa di kelas.

Teknik ”BBM” diterapkan oleh peneliti dengan sebuah pendekatan yang

tidak membatasi ruang gerak peserta didik dalam pembelajaran dan

mengembangkan kreatifitas peserta didik untuk mendapatkan pengetahuan-

pengetahuan baru. Teknik ini juga membantu mengembangkan rasa percaya diri

peserta didik dengan membantu mereka mengembangkan kesadaran dirinya

secara positif tanpa menggurui dan mendikte mereka.

Setelah penulis laksanakan teknik ini dalam materi tajwid selama dua

siklus, penulis dapat menyimpulkan bahwa penting sekali bagi guru untuk

mengetahui kecenderungan gaya belajar siswa. Dengan mengetahui

kecenderungan gaya belajar, guru akan dapat menentukan metode dan media apa

yang tepat digunakan dalam proses pembelajaran sesuai dengan karakteristik

materi pelajaran. Apabila metode dan media pembelajaran sudah tepat, maka

siswa akan lebih mudah dan cepat menyerap sebuah informasi.

Teknik ”BBM” terbukti bisa menfasilitasi siswa pebelajar dengan gaya

belajar yang berbeda (visual, auditorial dan kinestetik). Tahapan-tahapan pada

teknik ”BBM” juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk berkembang

sesuai dengan kecerdasan berganda yang dimiliki oleh masing- masing siswa.

Merubah paradigma belajar yang selama ini berakar pada diri siswa, dari

paradigma duduk dan dengar menjadi paradigma lakukan, berfikir dan katakan.

4.3.1 Teknik “BBM” dengan Kemampuan Penguasaan Konsep

Berdasarkan Tabel 1. dan Tabel 2. dapat diketahui perbandingan nilai pre-

test dan post test dipersentasikan sebagai berikut

Tabel 5.

Page 17: mgmppaismpkotamalang.files.wordpress.com · Web view(4) Media yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak, kartu soal, dan format kendali simulasi. Disamping

40

Perubahan Kemampuan Penguasaan Konsep

Siklus % Pre Test

% Post Test Perubahan

Pertama 40,91 68,18 naik 27,27Kedua 59,09 88,64 naik 29,55

Grafik 1. Kemampuan Penguasaan konsep

Dari tabel dan grafik diatas dapat diketahui bahwa penggunaan metode

“BBM” membawa peningkatan hasil belajar pada aspek penguasaan konsep dan

nilai- nilai. Pada siklus pertama terjadi kenaikan 27,27% dari pre-test, sedangkan

pada siklus kedua terjadi kenaikan 29,55% dari pre-test siklus kedua.

Taraf keberhasilan hasil belajar siswa pada siklus pertama adalah 68,18%,

sedangkan ada siklus kedua taraf keberhasilannya adalah 88,64% dengan kategori

baik. Dengan demikian terjadi peningkatan taraf keberhasilan hasil belajar pada

aspek penguasaan konsep dan nilai- nilai siswa pada siklus pertama ke siklus

kedua yaitu sebesar 20,46 %.

Teknik “BBM” bisa menfasilitasi siswa untuk belajar dengan perbedaan

modalitas belajar yang dimiliki oleh siswa (visual, auditorial dan kinestetik).

Tahapan- tahapan pada teknik “BBM” memberikan pengalaman belajar yang

beragam pada siswa dengan melibatkan modalitas belajar yang dimilikinya. Hal

ini menyebabkan siswa lebih memperhatikan materi pelajaran dan lebih mudah

menguasai materi yang diajarkan oleh guru tanpa harus didikte oleh guru.

Page 18: mgmppaismpkotamalang.files.wordpress.com · Web view(4) Media yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak, kartu soal, dan format kendali simulasi. Disamping

41

4.3.2 Teknik “BBM” dengan Hasil Belajar Aspek Penerapan

Berdasarkan Tabel 3. dan Tabel 4. dapat diketahui perbandingan nilai pre-

test dan post test dipersentasikan sebagai berikut

Tabel 6.Perubahan Kemampuan Aspek Penerapan

Siklus % Pre Test

% Post Test Perubahan

Pertama 63,64 72,73 naik 9,09Kedua 68,18 86,36 naik 18,18

Grafik 2. Kemampuan Aspek Penerapan

Dari tabel dan grafik tersebut diatas dapat diketahui bahwa penggunaan

teknik “BBM” membawa peningkatan hasil belajar pada aspek penerapan. Pada

siklus pertama terjadi kenaikan 9,09 % dari pre-test, sedangkan pada siklus kedua

terjadi kenaikan 18,18 % dari pre-test siklus kedua.

Taraf keberhasilan hasil belajar siswa pada siklus pertama adalah 72,73

%, sedangkan ada siklus kedua taraf keberhasilannya adalah 86,36 % dengan

kategori baik. Dengan demikian terjadi peningkatan taraf keberhasilan hasil

belajar pada aspek penguasaan konsep dan nilai- nilai siswa pada siklus pertama

ke siklus kedua yaitu sebesar 13,63 %.

Materi tajwid merupakan materi yang digunakan dalam membaca Al

Qur’an sehingga orang Islam dapat membacanya dengan baik dan benar. Oleh

Page 19: mgmppaismpkotamalang.files.wordpress.com · Web view(4) Media yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak, kartu soal, dan format kendali simulasi. Disamping

42

karena itu, penerapan ilmu tajwid dalam membaca Al Qur’an penting sekali untuk

diperhatikan oleh guru. Mengajar materi tajwid tidak hanya terbatas pada usaha

transfer of knowledge saja, namun juga harus diiringi dengan usaha transfer of

actifity. Transfer of actifity disini bisa berupa pembiasaan membaca Al Qur’an

baik di kelas maupun di rumah atau memotivasi siswa sehingga menjadi senang

membaca Al Qur’an dengan menghadirkan cerita-cerita Islami dalam

pembelajaran. Dengan upaya transfer of actifity dalam pembelajaran tajwid,

diharapkan siswa lebih mencintai Al Qur’an serta timbul kesadaran untuk

membaca dan mengamalkan dalam kehidupan sehari- hari.

4.3.3 Teknik ”BBM” dengan Perubahan Sikap

Belajar merupakan perubahan perilaku seseorang melalui latihan dan

pengalaman, motivasi akan memberi hasil yang lebih baik terhadap perbuatan

yang dilakukan seseorang. Hasil belajar dapat diukur dalam bentuk perubahan

pengetahuan, sikap da ketrampilan, perubahan yang lebih baik dari sebelumnya,

misalnya dari tidak bisa menjadi bisa, dan dari tidak santun menjadi santun

(Martinis Yamin, 2007)

Motivasi merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan kualitas

pembelajaran, karena peserta didik akan belajar dengan sungguh- sungguh apabila

memiliki motivasi yang tinggi. Menurut Howard (1968) Setiap guru sebaiknya

memiliki rasa ingin tahu, mengapa dan bagaimana anak belajar dan menyesuaikan

dirinya dengan kondisi belajar dalam lingkungannya.

Motivasi tidak muncul begitu saja pada diri siswa, perlu ada stimulus atau

dimunculkan. Untuk pelajaran PAI lebih sulit memunculkan motivasi siswa

karena kebutuhan akan pelajaran PAI tidak bisa dirasakan siswa dalam waktu

dekat. Kalau PAI menjadi salah satu mapel UN, kemungkinan memunculkan

motivasi akan lebih mudah. Oleh karena itu, pemilihan metode yang

menyenangkan dan tidak membosankan akan membantu memunculkan motivasi

siswa.

Teknik ”BBM” yang penulis pakai sangat memungkinkan untuk

mengembangkan minat dan motivasi siswa. Terbukti dari sikap antusiame siswa

Page 20: mgmppaismpkotamalang.files.wordpress.com · Web view(4) Media yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak, kartu soal, dan format kendali simulasi. Disamping

43

dalam proses belajar mengajar. Berikut ini penulis paparkan hasil angket siswa

setelah mengikuti proses belajar mengajar menggunakan teknik ”BBM”.

Tabel 7.

Hasil Angket Siswa tentang Penerapan “BBM”

No Instrumen PersentaseYa Tidak

1Apakah pembelajaran dengan menggunakan teknik

“BBM” itu menyenangkan ? 100% -

2 Apakah teknik “BBM” memudahkan dalam

memahami materi pelajaran ? 97,5% 2,5%

3 Apakah teknik “BBM” menumbuhkan motivasi

belajar pada kamu? 100% -

4 Apakah teknik “BBM” dapat mengatasi kesulitan

belajar yang pernah dirasakan selama ini ? 97,5% 2,5%

5 Apakah teknik “BBM” membuat nilai ulangan

meningkat ? 87,5% 12,5%

6 Apakah teknik “BBM”perlu terus diterapkan ? 90% 10%

Dari pengamatan penulis, teknik ”BBM” juga menumbuhkan keberanian

memberikan tanggapan pada komentar yang diberikan oleh temannya pada saat

berdiskusi.Hal ini memberi motivasi kepada siswa untuk berani mengemukakan

komentar karena pada tahap itu masing- masing anak dituntut untuk berani

mengemukakan konsep yang sudah didapat atau pendapatnya.

Teknik ”BBM” juga bermanfaat dalam membantu pembentukan karakter

siswa dan melatih kepekaan sosial siswa. Dalam permainan dan berdiskusi,

mereka belajar berinteraksi dengan orang lain, belajar memperhatikan pendapat

teman serta memberikan komentar- komentar yang bermanfaat. Proses belajar

seperti ini akan sangat membantu melatih rasa sosial siswa serta kepedulian

terhadap orang yang ada di sekitarnya.

Kenyataan diatas sesuai dengan harapan bahwa mata pelajaran yang

diajarkan di sekolah, terutama mata pelajaran PAI hendaknya dapat menyentuh

Page 21: mgmppaismpkotamalang.files.wordpress.com · Web view(4) Media yang digunakan adalah papan permainan 8 set lengkap dengan dadu dan bidak, kartu soal, dan format kendali simulasi. Disamping

44

hati siswa serta bisa melahirkan sikap positif pada siswa (transfer of value)

sehingga akan menumbuhkan rasa cinta terhadap kebenaran dan membenci

kejahatan. Dengan demikian, mereka tidak hanya menjadi generasi muda yang

pintar saja, akan tetapi juga berkarakter dan berakhlakul karimah.