A. Persoalan Turunan Numerik Persoalan turunan numerik adalah menentukan nilai hampiran nilai turunan fungsi f. Meskipun metode numerik untuk menghitung turunan fungsi tersedia, tetapi perhitungan turunan sedapat mungkin dihindari. Alasannya, nilai turunan numerik umumnya kurang teliti dibandingkan dengan nilai fungsinya. Dalam kenyataannya, turunan adalah limit dari hasil bagi selisih: yaitu pengurangan dua buah nilai yang besar ( fx +h)−fx ¿¿ dan membaginya dengan bilangan yang kecil (h). Pembagian ini dapat menghasilkan turunan dengan galat yang besar. B. Tiga Pendekatan dalam Menentukan Turunan Numerik Misal diberikan nilai – nilai x di x 0 −h , serta nilai fungsi untuk nilai – nilai x tersebut. Titik-titik yang diperoleh adalah ( x −1 ,f −1 ) , ( x 0 ,f 0 ) , ( x 1 ,f 1 ) , yang dalam hal ini x −1 =x 0 −h dan x 1 =x 0 +h . 1. Hampiran Selisih Maju (Forward Difference Approximation) f ' x 0 = f ( x 0 +h ) −f ( x 0 ) h = f 1 −f 0 h
27
Embed
fitrianisa92.files.wordpress.com … · Web viewPersoalan Turunan Numerik. Persoalan turunan numerik adalah menentukan nilai hampiran nilai turunan fungsi . f . Meskipun metode
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
A. Persoalan Turunan NumerikPersoalan turunan numerik adalah menentukan nilai
hampiran nilai turunan fungsi f . Meskipun metode numerik untuk menghitung turunan fungsi tersedia, tetapi perhitungan turunan sedapat mungkin dihindari. Alasannya, nilai turunan numerik umumnya kurang teliti dibandingkan dengan nilai fungsinya. Dalam kenyataannya, turunan adalah limit dari hasil bagi selisih: yaitu pengurangan dua buah nilai yang besar ( fx+h)−fx ¿¿ dan membaginya dengan bilangan yang kecil (h). Pembagian ini dapat menghasilkan turunan dengan galat yang besar.
B. Tiga Pendekatan dalam Menentukan Turunan Numerik
Misal diberikan nilai – nilai x di x0−h, serta nilai fungsi untuk nilai – nilai x tersebut. Titik-titik yang diperoleh adalah (x−1 , f −1 ) , (x0 , f 0 ) , (x1 , f 1 ), yang dalam hal ini x−1=x0−h dan x1=x0+h.1. Hampiran Selisih Maju (Forward Difference
C. Penurunan Rumus dengan Deret TaylorMisalkan diberi titik-titik (x i , f i ) ,i=0 ,1 ,2 ,…,n
x i=x0+ih dan f i=f (x i)
a. Hampiran selisih – maju
f (x i+1)=f (x i )+(x i+1−xi )1! f ' (x i )+
(x i+1−x i )2
2 ! f ' ' (xi )+…
f i+1=f i+h f i'+ h2
2f i
' '+…
h f i'=f i+1−f i−
h2
2f i
' '+…
f i'=
f i+1−f ih
−h2f i
' '
f i'=
f i+1−f ih
+O (h )
Yang dalam hal ini, O (h )=h2f i
' ' (t ) , x i<t<x i+ 1
Untuk nilai-nilai f di x0danx1 persamaan rumusnya menjadi
f 0'=
f 1−f 0h
+O(h)
b. Hampiran selisih mundur
f (x i−1 )=f (x i )+(x i+1−x i )1 ! f ' (x i )+
( xi+1−x i )2
2! f ' ' (x i )+…
f i−1=f i−h f i'+ h2
2f i
' '+…
h f i'=f i−f i−1+
h2
2f i
' '+…
f i'=
f i−f i−1h
−h2f i
' '+…
f i'=
f i−f i−1h
+O (h )
Yang dalam hal ini, O (h )=−h2
f i' ' ( t ) , x i−1< t<xi+1
Untuk nilai-nilai f di x0danx1 persamaan rumusnya menjadi
f 0'=
f 0−f −1
h+O(h)
c. Hampiran selisih pusatKurangkan persamaan hampiran selisih maju dengan mundur
fi+1−¿ f i−1=2h f i
'+ h3
3 f i' ' '+… ¿
2h f i'= f
i+1−¿ f i−1−h3
3f i
' ' ' ¿
f i'=
f i+1−¿ f i−1
2h−h2
6f i
' ' ' '+…¿
f i'=
f i+1−¿ f i−1
2h+O(h2)¿
Yang dalam hal ini, O (h2 )=−h2
6f i
' ' ' ' (t ) , x i−1<t< xi+1
Untuk nilai-nilai fdi x−1danx1 persamaan rumusnya menjadi :
f 0'=
f i+1−¿ f i−1
2h+O(h2)¿
Rumus untuk Turunan Kedua, f ' ' (x ) dengan bantuan Deret Taylor
a) Hampiran selisih-pusatJumlahkan persamaan hampiran selisih
maju dengan mundur
f i+1+f i−1=2 f i+h2 f i
' '+ h4
12f i
(4 )+…
f i+1−2 f i+ f i−1=h2 f i' '+ h4
12f i
(4)+…
f i' '=
f i+1−2 f i+ f i−1h2
− h2
12f i
(4)
jadi , f i' '=
f i+1−2 f i+ f i−1h2
+O(h2)
yangdalamhal ini, O (h2 )=−h2
12f i
(4 ) ( t ) , x i−1<t<x i+1
Untuk nilai-nilai f di x−1 , x0dan x1 persamaan rumusnya menjadi :
f 0' '=
f 1−2 f 0+ f ih2
+O(h2)
b) Hampiran selisih-mundurDengan cara yang sama seperti hampiran selisih-pusat di atas, diperoleh:
f i' '=
f i−2−2 f i−1+f ih2
+O(h)
yangdalamhal ini, O (h )=h f ' ' (t ) , x i−2< t<xi
Untuk nilai-nilai f di x−2 , x−1dan x0 persamaan rumusnya menjadi :
f 0' '=
f−2−2 f −1+ f 0h2
+O(h)
c) Hampiran selisih-majuDengan cara yang sama seperti hampiran selisih-pusat di atas, diperoleh:
f i' '=
f i+2−2 f i+1+f ih2
+O(h)
yangdalamhal ini, O (h )=−h f ' ' ( t ) , x i<t<x i+2
Untuk nilai-nilai f di x0 , x1danx2 persamaan rumusnya menjadi :
f 0' '=
f 2−2 f 1+ f 0h2
+O(h)
D. Penurunan Rumus Turunan Numerik dengan Polinom InterpolasiMisalkan diberikan titk-titik data berjarak sama,
x i=x0+ih , i=0,1,2 ,…,n ,
dan
x=x0+sh , s∈R
Adalah titik yang akan dicari nilai interpolasinya. Polinom Newton-Gregory yang menginterpolasi seluruh titik data tersebut adalah:
f ( x )≈ pn ( x )=f 0+s ∆ f 01 !
+s (s−1 )∆2 f 02!
+s (s−1 ) (s−2 )∆3 f 03 !
+s (s−1 ) (s−2 )…(s−n+1)∆n f 0n!
¿F (s)
Yang dalam hal ini, s=(x−x0)h
Turunan pertama dari f ( x ) adalah :
f ' ( x )=dfdx
=dFds
dsdx
¿(0+∆ f 0+(s−12 )∆2 f 0+( s22−s+ 13 )∆3 f 0+…)1h
¿ 1h (∆ f 0+(s−12 )∆2 f 0+galat)
Berdasarkan persamaan diatas, diperoleh rumus turunan numerik dengan ketiga pendekatan (maju, mundur, pusat) sebagai berikut :
(a)Hampiran selisih-maju Bila digunakan titik-titik x0danx1 :
f ' (x0 )=1h (∆ f 0 )=f 1−f 0h
Bila digunakan titik-titik x0 , x1 , danx2 :
f ' (x0 )=1h (∆ f 0+(s−12 )∆2 f 0)Untuk titik x0→s=
(x0−x0)h
=0, sehingga
f ' (x0 )=1h (∆f 0−12 ∆2 f 0)¿ 1h¿
¿ 1h (32 ∆ f 0−
12∆ f 1)
¿ 1h (32 f 1−32 f 0−12 f 2+ 12 f 1)
f ' (x0 )=−3 f 0+4 f 1−f 2
2h
(b)Hampiran selisih-mundurPolinom interpolasi: Newton-Gregory mundur bila digunakan titik-titik x0danx−1 :
f ' (x0 )=1h (∇ f 0 )=f 0− f−1
h
(c) Hampiran selisih-pusat
digunakan titik-titik x0 , x1 , danx2 :
f ' (x0 )=1h (∆ f 0+(s−12 )∆2 f 0)Untuk titik x1→s=
(x1−x0)h
=hh=1, sehingga
f ' (x1 )=1h (∆ f 0+12∆2 f 0)
¿ 1h¿
¿ 1h (12 ∆ f 0+
12∆ f 1)
¿ 12h (f 1−f 0+ f 2−f 1 )
f ' (x1 )=f 2−f 02h
Untuk titik x−1 , x0 , danx1:
f ' (x0 )=f 1−f−12h
Rumus untuk Turunan Kedua, f ' ' (x ) dengan Polinom InterpolasiTurunan kedua f adalah
d2 fd x2
= dds (dfdx ) dsdx
¿ 1h (0+∆2 f 0+(s−1)∆3 f 0 ) . 1h
¿ 1h2
(∆2 f 0+( s−1 )∆3 f 0)
Misalkan untuk hampiran selisih-pusat, titik-titik yang digunakan x0 , x1 , danx2 :
- Untuk titik x1→s=(x1−x0)
h=hh=1, sehingga
f ' ' (x1)=1h2
(∆2 f 0+(1−1)∆3 f 0 )
¿ 1h2
(∆¿¿2 f 0)¿
¿ 1h2
(∆ f 1−∆ f 0 )
¿ 1h2
( f 0−2 f 1+ f 2 )
Untuk titik x−1 , x0 , danx1:
f ' ' (x0 )=f −1−2 f 0+ f 1
h2-E. Menentukan Orde Galat
Pada penurunan rumus turunan numerik dengan deret Taylor, kita dapat langsung memperoleh rumus galatnya. Tetapi dengan polinom interpolasi kita harus
mencari rumus galat tersebut dengan bantuan deret Taylor.
Contohnya, kita menentukan rumus galat dan orde dari rumus turunan numerik hampiran selisih-pusat :
f ' (x0 )=f 1− f−12h
+E
Nyatakan E (galat) sebagai ruas kiri persamaan, lalu ekspansi ruas kanan dengan deret Taylor di sekitar x0 :
E=f ' (x0 )−f 1−f −1
2h
¿ f 0'− 12h [( f 0+h f 0'+ h2
2f 0
' '+ h3
6f 0
' ' '+…)−( f 0−h f 0'+ h2
2f 0
' '−h3
6f 0
' ' '+…)]¿ f 0−
12h (2h f 0'+ h3
3f 0
' ' '+…)¿ f 0−f 0−
h2
6f 0
' ' '+…
¿−h2
6f 0
' ' '+…
¿−h2
6f ' ' ' (t ) , x−1<t< x1
¿O(h2)
Jadi, hampiran selisih-pusat memiliki galat
E=−h2
6f ' ' ' ( t ) , x−1<t< x1 dengan orde O(h2).
F. Program Menghitung Turunan
Program Menghitung Turunan numerik sangat sederhana. Rumus-rumus turunan dinyatakan sebagai fungsi. Di bawah ini tiga buah fungsi menghitung turunan pertama dengan rumus hampiran selisih-maju,hampiran selisih-mundur dan hampiran selisih-pusat.
G. Ringkasan Rumus-Rumus Turunan1. Turunan pertama
2. Turunan kedua
f 0'=
f 1−f 0h
+O (h ) (selisih-maju)
f 0'=
f 0−f −1
h+O (h ) (selisih-mundur)
f 0'=
f 1−f−12h
+O (h2 ) (selisih-pusat)
f 0'=
−3 f 0+4 f 1−f 22h
+O (h2 ) (selisih-maju)
f 0'=
−f 2+8 f 1−8 f −1+ f −2
12h+O (h4 ) (selisih-pusat)
f 0' '=
f 2−2 f 1+ f 0h2
+O (h ) (selisih-maju)
f 0' '=
f−2−2 f −1+ f 0h2
+O (h ) (selisih-mundur)
f 0' '=
f 1−2 f 0+ f−1h2
+O (h2 ) (selisih-pusat)
(selisih-maju)
3. Turunan ketiga
4. Turunan keempat
H. Contoh Perhitungan Turunan
x f (x)1.3 3.6691.5 4.4821.7 5.474
f 0' '=
f 2−2 f 1+ f 0h2
+O (h ) (selisih-maju)
f 0' '=
f−2−2 f −1+ f 0h2
+O (h ) (selisih-mundur)
f 0' '=
f 1−2 f 0+ f−1h2
+O (h2 ) (selisih-pusat)
(selisih-maju)
f 0' ' '=
f 3−3 f 2+3 f 1−f 0h3
+O (h ) (selisih-maju)
f 0' ' '=
f 2−2 f 1+2 f−1−f −2
2h3+O (h2 ) (selisih-pusat)
f 0(4 )=
f 4−4 f 3+6 f 2−4 f 1+ f 0h4
+O ( h ) (selisih-maju)
f 0(4 )=
f 2−4 f 1+6 f 0−4 f −1+ f−2h4
+O (h2 ) (selisih-pusat)
1.9 6.6862.1 8.1662.3 9.9742.5 12.182
a) Hitunglah f 1 (1.7) dengan rumus hampiran selisih-pusat orde O
(h¿¿2)danO(h4)¿
b) Hitunglah f 1 (1. 4) dengan rumus hampiran selisih-pusat orde
O(h¿¿2)¿
c) Rumus apa yang digunakan untuk menghitung f 1 (1.3 ) dan f 1 (2.5) ?
Penyelesaian :
a) Orde O(h¿¿2) :¿
f 01=f 1−f −1
2h
Ambil titik-titik x−1=1.5dan x1 = 1.9 yang dalam hal ini x0 = 1.7 terletak ditengah keduanya dengan h=0.2
f 1 (1.7 )=6.686−4.4822 (0.2 )
=5.510 ( empat angkabena )
Orde O ¿) :
fo1=−f 2+8 f 1−8 f −1+ f 2
12h
Ambil titik-titik x−2=1.3dan x−1=1.5,x1=1.9dan x2=2.1 yang dalam hal ini x0=1.7terletak dipertengahannya.
f 1 (1.7 )=−8.166+8 (6.686 )−8 (4.482 )+3.66912(0.2)
= 5.473 (empat angka bena)b) Orde O(h¿¿2)¿
Ambil titik-titik x−1=1.3dan x1 = 1.5 yang dalam hal ini x0 = 1.4 terletak ditengah keduanya dengan h=0.1
f 1 (1.4 )=4.482−3.6692 (0.1 )
=4.065 (empat angkabena )
c) Untuk menhitung
f 1 (1.3 )digunakanrumushampiran selesih−maju , sebab x=¿ 1.3 i hanya
mempunyai titik-titik sesudahnya(maju), tetapi tidak memiliki titik-
titik sebelumnya.sebaliknya untuk nilai
f 1 (2.5 )digunakanrumushampiran selisih−mundur sebab x=2.5hanya mempunyaititik−titik sebelumnya (mundur )
Hampiran selisih-maju :
f 01= f 1−f 0h
+O(h)
f 1 (1.3 )=4.482−3.6690.2
=4.065
hampiran selisih−mun dur :
f 01=f 0−f 1
h+O (h )
f 1 (2.5 )=12.182−9.9740.2 = 11.04
I. Ekstrapolasi Richardson
Ekstrapolasi Richardson juga dapat diterapkan pada turunan numerik untuk memperoleh solusi yang lebih teliti. Misalkan D(h) dan D(2h) adalah hampiran f '( x0) dengan mengambil titik-titik masing-masing
sejarak h dan 2h. Misalkan untuk menghitung f '( x0) digunakan rumus
Ekstrapolasi Richardson dapat diperluas penggunaannya untuk mendapatkan nilai turunan fungsi yang lebih baik (improve). Berdasarkan persamaan diatas dapat ditulis aturan:
Yang dalam hal ini n adalah orde galat rumus yang dipakai. Misalnya digunakan rumus hampiran selisih-pusat orde O(h¿¿2)¿ dalam menghitung D (h )dan D (2h ), maka n=2, sehingga rumus ekstrapolasi Richardsonnya adalah seperti persamaan
Catatan juga bahwa setiap perluasan ekstrapolasi Richardson akan menaikkan orde galat dari O(h¿¿n)¿ menjadi O(h¿¿n+2)¿.
Contoh Soal :
Diberikan data dalam bentuk tabel sebagai berikut :