Top Banner
1 NASIKH DAN MANSUKH Allah SWT menurunkan Syari‟at As-Samawi kepada para Rasul-Nya untuk memperbaiki umat dalam masalah aqidah, ibadah dan mua‟malah. Oleh karena aqidah semua ajaran samawi itu satu dan tidak mengalami perubahan karena ditegakan atas dasar yang sama yaitu, atas dasar tauhid uluhiyah dan rububiyah, maka da‟wah atau seruan yang disampaikan para rasul adalah sama ( Q.S : al-Anbiya‟ : 25 ). Yaitu bertujuan untuk membersihkan jiwa dan memelihara keselamatan umat serta meningkatkan dengan ikatan kerjasama dan persaudaraan, walaupun demikian tuntutan kebutuhan setiap umat terkadang satu dengan lainnya tidak sama. Dan tidak diragukan lagi, bahwa pembuat tasyri‟ adalah Maha rahmat dan Maha luas ilmuNya, maka tidak heran jika Allah SWT menghapus suatu tasyri‟ dengan tasyri‟ yang lain, untuk menjaga kepentingan hamba. A. Pengertian Nasikh dan Mansukh Definisi naskh secara bahasa, ( menurut Raghib al-Asfahani w. 502 H ), adalah ( menghilangkan sesuatu dengan yang lain yang datang kemudian ). Oleh karena itu terdapat beberapa definisi secara bahasa, yaitu : 1. Naskh berarti al-izalah ( menghilangkan ). Sebagaimana Firman Allah SWT surat al- Hajj : 52. ( و ات اي ء ا م ك ان ط ي ي الش ق ل اي م ا خ نس ي ف) “ Allah SWT menghilangkan apa yang dimasukkan syaithan dan Allah yang menguatkannya “ ( Al -Hajj : 52 ). 2. Nasakh juga at- Tabdil ( mengganti ), sebagaimana disebutkan secara naskh, surat an- Nahl : 101. ( ل ز ن اي م ل ع أ ا و ة اي ء ان ك م ة اي آ ء ن ل د ا ب ذ إ و ) Dan apabila kami meletakan suatu ayat ditempat ayat yang lain, sebagai pengganti, padahal Allah SWT lebih mengetahui apa yang diturunkannya “. Seperti menghapus tilawah dan hukumnya.
20

ِ þِتاَياَء ُللها مُكِْ yُ َثُُ ناَطيْشَلا يقِْلُ امَ ... · Hukum yang mansukh adalah hukum syara‟ 2. Dalil yang menghapus hukum tersebut

Mar 16, 2019

Download

Documents

vokien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: ِ þِتاَياَء ُللها مُكِْ yُ َثُُ ناَطيْشَلا يقِْلُ امَ ... · Hukum yang mansukh adalah hukum syara‟ 2. Dalil yang menghapus hukum tersebut

1

NASIKH DAN MANSUKH

Allah SWT menurunkan Syari‟at As-Samawi kepada para Rasul-Nya untuk memperbaiki

umat dalam masalah aqidah, ibadah dan mua‟malah. Oleh karena aqidah semua ajaran samawi

itu satu dan tidak mengalami perubahan karena ditegakan atas dasar yang sama yaitu, atas dasar

tauhid uluhiyah dan rububiyah, maka da‟wah atau seruan yang disampaikan para rasul adalah

sama ( Q.S : al-Anbiya‟ : 25 ). Yaitu bertujuan untuk membersihkan jiwa dan memelihara

keselamatan umat serta meningkatkan dengan ikatan kerjasama dan persaudaraan, walaupun

demikian tuntutan kebutuhan setiap umat terkadang satu dengan lainnya tidak sama. Dan tidak

diragukan lagi, bahwa pembuat tasyri‟ adalah Maha rahmat dan Maha luas ilmuNya, maka tidak

heran jika Allah SWT menghapus suatu tasyri‟ dengan tasyri‟ yang lain, untuk menjaga

kepentingan hamba.

A. Pengertian Nasikh dan Mansukh

Definisi naskh secara bahasa, ( menurut Raghib al-Asfahani w. 502 H ), adalah

( menghilangkan sesuatu dengan yang lain yang datang kemudian ). Oleh karena itu terdapat

beberapa definisi secara bahasa, yaitu :

1. Naskh berarti al-izalah ( menghilangkan ). Sebagaimana Firman Allah SWT surat al-

Hajj : 52. ( يطان ث يكم اهلل ءاياتو Allah SWT menghilangkan apa “ ( ف ينسخ اهلل ماي لقي الش

yang dimasukkan syaithan dan Allah yang menguatkannya “ ( Al-Hajj : 52 ).

2. Nasakh juga at- Tabdil ( mengganti ), sebagaimana disebutkan secara naskh, surat an-

Nahl : 101. ( زل كان ءاية واهلل أعلم باي ن لنآ ءاية م وإذا بد ) “ Dan apabila kami meletakan

suatu ayat ditempat ayat yang lain, sebagai pengganti, padahal Allah SWT lebih mengetahui apa

yang diturunkannya “. Seperti menghapus tilawah dan hukumnya.

Page 2: ِ þِتاَياَء ُللها مُكِْ yُ َثُُ ناَطيْشَلا يقِْلُ امَ ... · Hukum yang mansukh adalah hukum syara‟ 2. Dalil yang menghapus hukum tersebut

2

3. Naskh berarti at-tahwil ( memindahkan ) yaitu seperti memindahkan dari nishab yang

satu ke nishab yang lain dalam pembagian warisan.

4. Naskh berarti an-Naql ( memindahkan ), memindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain.

Seperti memindahkan catatan amal. Sebagaimana nash dalam al-Qur‟an QS. Jasiyah : 29. إنا كنا

Sesungguhnya Kami telah menyuruh mencatat apa yang telah kamu )( نستنسخ ماكنتم ت عملون

kerjakan" ).

Sedangkan Naskh menurut istilah ( ulama ) adalah : mengangkat ( menghapus ) hukum

syara‟ dengan dalil hukum syara‟ yang lain, yang datang kemudian. Sehingga kata nasikh ( yang

menghapus ) dapat dimaksudkan adalah Allah, sebagaimana surat Al-Baqarah : 106 ( ماننسخ

هآ أومثلها أل ت علم أن اللو علىكل شيء قد ن ير من ءاية أو ننسها نأت بيم ). Sedangkan

mansukh adalah hukum yang diangkat atau dihapus. Bisa juga ayat yang turun kemudian ayat

nasikh sedangkan yang sebelumnya menjadi ayat mansukh.

Syarat-syarat Nasakh :

1. Hukum yang mansukh adalah hukum syara‟

2. Dalil yang menghapus hukum tersebut adalah khitab syar‟i yang datang kemudian

dari yang hukum yang mansukh.

3. Khitab yang mansukh humkumnya tidak terikat ( dibatasi ), dengan waktu tertentu.

Sebab jika tidak demikian maka hukum akan berakhir dengan berakhirnya waktu, dan

yang demikian tidak dinamakn nasikh.

Ruang lingkup Naskh

Imam as-Suyutti mengatakan ; bahwa naskh hanya terjadi pada perintah ( amr ), dan

larangan ( nahyi ), baik yang diungkap dengan redaksi sharikh ( tegas ) atau yang tidak tegas,

atau yang diungkap dengan kalimat berita ( khabar ), yang bermakna amr ( perintah ), atau yang

bermakna nahy ( larangan ), dan persoalan tersebut tidak berhubungan dengan persoalan, akidah,

Page 3: ِ þِتاَياَء ُللها مُكِْ yُ َثُُ ناَطيْشَلا يقِْلُ امَ ... · Hukum yang mansukh adalah hukum syara‟ 2. Dalil yang menghapus hukum tersebut

3

baik mengenai Dzat Allah dan sifat-sifatNya, Kitab-kitabNya, Rasul-Nya, hari kiamat, janji dan

ancaman, dan tidak bertentangan etika dan akhlaq, serta ibadah dan mua‟malah, karena syari‟at

Allah adalah sama. Qs.Al-Syura‟ : 13.

نا بو إب راىيم ي نآ إليك وماوص ى بو نوحا والذي أوحي ين ماوص ن الد شرع لكم م

ين والت ت فرقوا فيو . وموسى وعيسى أن أقيموا الد

Artinya :

“Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan

apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah

kamu berpecah belah tentangnya. ( QS. As-Syuraa: 13 )

B. Pedoman mengetahui Nasikh dan Mansukh

1. Berupa keterangan dari Nabi SAW, seperti hadits tentang “ larangan ziarah kubur ”,

kemudian rasul membolehkannya.

2. Ijma ulama yang menentukan ayat ini nasikh dan yang itu mansukh.

3. Mengetahui mana yangh lebih dahulu dan mana yang datang kemudian dalam

perspektif sejarah. 1

C. Pendapat Ulama Tentang Nasikh dan Mansukh

1. Orang Yahudi

Mereka tidak mengakui adanya nasakh, karena menurutnya, nasakh mengandung konsef

al-bada’, yaitu nampak jelas setelah kabur ( tidak jelas ). Yang dimaksud mereka adalah naskh

itu adakalanya tampa hikmah, dan itu mustahil bagi Allah, dan adakalahnya karena suatu hikmah

yang sebelumnya tidak nampak. Ini berarti terdapat suatu kejelasan yang didahulukan oleh

ketidakjelasan. Dan inipun mustahil bagi Allah SWT.

1 Mahmud Mutawalli, Al Mustanir Fi Ulumil Qur’an, ( Mesir : Syirkah Maktabah Mushthafa al-Halabi ,

1991 ), cet. I, 110-111

Page 4: ِ þِتاَياَء ُللها مُكِْ yُ َثُُ ناَطيْشَلا يقِْلُ امَ ... · Hukum yang mansukh adalah hukum syara‟ 2. Dalil yang menghapus hukum tersebut

4

Cara berdalil mereka ini tidak dapat dibenarkan, sebab masing-masing hikmah itu tetlah

diketahui Allah SWT lebih dahulu. Jadi pengetahuannya tetang hikmah bukan hal yang baru

muncul. Orang Yahudi mengakui syari‟at Musa menghapuskan syari‟at sebelumnya, dan dalam

nas-nas Taurat atau Bani Israil, yang semula dihalalkan. Sebagaimana teks Al-Qur‟an tetang itu

Allah SWT berfirman :

كل الطعام كان حال لبن إسراءيل إال ماحرم إسراءيل على ن فسو من ق بل أن وراة فات لوىآإن وراة قل فأتوا بالت - 93ال عمران : -* كنتم صادقني ت ن زل الت

Artinya :

Semua makanan adalah halal bagi Bani Israil melainkan makanan yang diharamkan

oleh Israil (Ya'qub) untuk dirinya sendiri”. (QS.Ali Imran : 93).

Dan Allah Berfirman dalam ayat yang lain,

” Dan kepada orang-orang Yahudi, kami haramlkan segala binatang yang berkuku ”

( Al-An’am : 146 ).

2. Orang Syi‟ah Rafidah

Mereka sangat berlebihan dalam menetapkan naskh dan memperlusakannya. Mereka

memandang konsef albada' sesuatu hal yang sangat mungkin terjadi bagi Allah. Dengan

demikian posisi pendapat mereka sangat kontrakdisi dengan orang Yahudi. Untuk mendukung

itu merekamengajukan argumentasi dengan ucapan-ucapan yang mereka nisbahkan kepada Ali

Ra. Secara dusta dan palsu. Sebagaimana Allah SWT berfirman :

– 39الرعد : -* يحو اهلل مايشآء وي ثبت وعنده أم الكتاب Artinya :

Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia

kehendaki), dan disisi-Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh). ( QS. Ar-Ra'du:39),

dengan demikian Allah SWT siap untuk menghapuskan dan menetapkan.

Page 5: ِ þِتاَياَء ُللها مُكِْ yُ َثُُ ناَطيْشَلا يقِْلُ امَ ... · Hukum yang mansukh adalah hukum syara‟ 2. Dalil yang menghapus hukum tersebut

5

Paham demikian adalah merupakan sesesatan yang dalam dan peneyelewengan terhadap

al-Qur'an, sebab makna Al-Qur'an tersebut adalah Allah SWT menghapuskan sesuatu yang

dipandang perlu dihapuskan dan menetapkan penggantinya, jika penetapannya mengandung

maslahat. Disamping penghapusan dan penetapan terjadi dalam banyak hal, mislanya menghapus

keburukan dengan kebaikan.

يئات ذل اكرين إن السنات يذىب الس - 111الرعد : -* ك ذكرى للذ

Artinya :

Dan dirikanlah shalat itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian

permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu

menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-

orang yang ingat. (QS. 11:114)

Juga menghapuskan kekafiran dan kemaksiatan orang-orang yang bertaubat dengan

taubatnya, serta menetapan iman dan ketaatan mereka. Hal demikian tidak menuntut adanya,

kejelasan yang didahului dengan kekaburan bagi Allah SWT. Tetapi mereka melakukan itu

semua berdasarkan pengetahuanNya tetang sesuatu sebelum itu terjadi.

3. Abu Muslim al-Asfahani 2

Menurutnya secara logika ansikh dan mansukh dapat saja terjadi, tetapi tidak mungkin

terjadi menurut syara'. Dikatakan pula bahwa ia menolak sepenuhnya terjadi naskh dalam

al-Qur'an berdasarkan Firman Allah SWT :

ن حكيم ح اليأتيو الباطل من ب ني يديو والمن خلفو تن – 42فصلت : -* يد زيل م Artinya :

Yang tidak datang kepadanya (al-Qur'an) kebatilan baik dari depan maupun dari

belakangnya, yang diturunkan dari (Rabb) Yang Maha Bijaksana lagi Maha Terpuji.

(QS. 41:42)

2 Abu Muslim adalah Muhamad bin Bakar, terkenal abu Muslim al-Asfahani, kitabnya

yang terpenting adalah adalah Jami'ut Ta'wil, tetang tafsir, wafat pada tahun 322 H

Page 6: ِ þِتاَياَء ُللها مُكِْ yُ َثُُ ناَطيْشَلا يقِْلُ امَ ... · Hukum yang mansukh adalah hukum syara‟ 2. Dalil yang menghapus hukum tersebut

6

Dengan pengertian bahwa huku-hukum al-Qur'an tidak dibatalkan untuk selama-lamanya.

Dan mengenai ayat-ayat tetang naskh, semua ia ditakhsish.

Pendapat Abu Muslim ini tidak dapat diterima, karena maknanya, adalah bahwa Al-

Qur'an tidak didahului oleh kitab-kitab yang membatalkannya dan tidak datang pula sesudahnya

dan tidak datang pula sesudahnya sesuatu yang membatalkannya.

4. Jumhur Ulama

Merka berpendapat naskh adalah suatu hal yang dapat diteima dengan akal, dan telah

terjadi secara syara‟ telah terjadi.berdasarkan dalil-dalil, sebagai berikut :

1. Perbuatan Allah tidak tergantung kepada alasan dan tujuan, Ia boleh saja

memerintahkan pada suatu waktu dan boleh juga melarang pada suatu waktu yang

lain.

2. Nas-nas dan sunnah menunjukan kebolehan dan telah terjadi diantaranya : Firman

Allah Surat An-Nahl : 101, juga Surat Al-Baqarah : 106. Dan juga ar-Ra‟du : 39

Firman Allah SWT :

آ أنت مفت بل أكث رىم كان ءاية واهلل أعلم باي ن زل قالوا إن لنآ ءاية م - * الي علمون وإذا بد

– 101النحل :

Artinya :

Dan apabila Kami letakkan suatu ayat di tempat ayat yang lain sebagai penggantinya

padahal Allah lebih mengetahui aapa yang diturunkan-Nya, mereka berkata:

"Sesungguhnya kamu adalah orang yang mengada-adakan saja". Bahkan kebanyakan

mereka tiada mengetahui. (QS. 16:101)

Dan Firman Allah :

هآ أومثلها أل ت علم أن اللو علىكل شيء قدير ماننسخ من ءاية أو ننسها ن البقرة -* نأت بيم

:101- Artinya :

Page 7: ِ þِتاَياَء ُللها مُكِْ yُ َثُُ ناَطيْشَلا يقِْلُ امَ ... · Hukum yang mansukh adalah hukum syara‟ 2. Dalil yang menghapus hukum tersebut

7

Apa saja ayat yang kami nasakhkan, atau Kami jadikan (manusia) lupa kepadanya, Kami

datangkan yang lebih baik daripadanya atau sebanding dengannya. Tiadakah kamu

mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. 2:106) Dan Firman

Allah SWT :

– 93الرعد : -* يحو اهلل مايشآء وي ثبت وعنده أم الكتاب Artinya: :

Allah menghapuskan apa yang Dia kehendaki dan menetapkan (apa yang Dia kehendaki), dan disisi-

Nya-lah terdapat Ummul-Kitab (Lauh Mahfuzh). (QS. 13:39)

3. Dalil Sam’iyah, terjadinya naskh yang terdahulu, seperti hukum mengumpulkan

suarada perempuan, yang dibolehkan pada syaria‟at nabi ya‟kub, kemudian

diharamkan pada syari‟at nabi Musa. Dan Thalak disyariatkan pada masa nabi Musa

kemudian dilarang pada masa Nabi Isa. 3

4. Dengan dalil akal, bahwa hukum naskh terjadi dalam hukum syari‟at islam, dan jika

tidak boleh secara akal, dan telah tejadi dalil secara pendengaran ( sam‟an ), jika

tidak, maka tidak ada risalah nabi Muhamad SAW, untuk seluruh umat, tetapi syariat

itu tetap ada hingga sekarang tampa diragukan, maka syariat yang terdahulu terhapus

( dinaskh ) dengan syari‟at yang dibawa oleh nabi SAW sebagai risalah penutup.

Kalau tidak boleh dan telah terjadi secara hukum, maka akan tetap syari‟at yang

terdahulu, kalau demikian maka tidak akan ada risalah yang dibawa Nabi Muhamad

SAW, untuk seluruh umat.

C. Pembagian Nasikh dan Mansukh

Pembagian nasikh dapat diklarifikasikan kepada empat bagian :

1. Naskh Al-Qur‟an dengan Al-Qur‟an

( Nasakh semacam ini disepakati kebolehannya oleh para ulama dan telah terjadi secara

hukum ), seperti ayat tetang idah yang masanya satu tahun menjadi empat bulan sepuluh hari.

QS. Al-Baqarah : 240

3 Ibid, h. 113

Page 8: ِ þِتاَياَء ُللها مُكِْ yُ َثُُ ناَطيْشَلا يقِْلُ امَ ... · Hukum yang mansukh adalah hukum syara‟ 2. Dalil yang menghapus hukum tersebut

8

ر إخراج ف تاعا إل الول غي إن والذين ي ت وف ون منكم ويذرون أزواجا وصية ألزواجهم م

حكيم عروف واهلل عزيز خرجن فال جناح عليكم فيما ف علن ف أنفسهن من م

- 240بقرة : ال –

Artinya :

“Dan orang-orang yang akan meninggal dunia diantaramu dan meninggalkan isteri,

hendaklah berwasiat untuk isteri-isterinya, (yaitu) diberi bafkah hingga setahun lamanya

dengan tidak disuruh pindah (dari rumahnya). Akan tetapi jika mereka pindah (sendiri), maka

tidak ada dosa bagimu (wali atau waris dari yang meninggal) membiarkan mereka berbuat

ma'ruf terhadap diri mereka. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS.Al-Baqarah

2:240)

Dinaskh dengan ayat Al-Baqarah : 234.

غن الذين ي ت وف ون منكم ويذرون أزواجا ي ت ربصن بأنفسهن أرب عة أشهر وعشرا فإذا ب ل و

-* أجلهن فال جناح عليكم فيما ف علن ف أنفسهن بالمعروف واهلل با ت عملون خبي

- 234بقرة : الArtinya :

“Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri

(hendaklah para isteri itu) menangguhkan dirinya (ber'iddah) empat bulan sepuluh hari.

Kemudian apabila telah habis masa 'iddahnya, maka tiada dosa bagimu(para wali)

memberiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa

yang kamu perbuat. ( QS. Al-Baqarah /2:234)

Page 9: ِ þِتاَياَء ُللها مُكِْ yُ َثُُ ناَطيْشَلا يقِْلُ امَ ... · Hukum yang mansukh adalah hukum syara‟ 2. Dalil yang menghapus hukum tersebut

9

Dan hukum tersebut bagi yang tidak hamil, bagi yang hamil dinaskh denga ayat Al-

Thalaq : 4

ت هن ثالثة أشهر واالئى ل واالئى ي ئسن من المحيض من نسآئكم إن ارت بتم فعد

ضن وأوالت األحال أجلهن أن يضعن حلهن ومن ي تق اهلل يعل لو من أمره يسر ا ي

- 4الطالق : –

Artinya :

Dan perempuan-perempuan yang putus asa dari haid di antara perempuan-

perempuanmu jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya) maka iddah mereka adalah tiga

bulan; dan begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid. Dan perempuan-perempuan

yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya. Dan

barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam

urusannya. (QS. 65:4)

2. Naskh Al-Qur‟an dengan As-Sunnah.

( Dalam hal ini para ulama membatasi hanya denga sunnah mutawatiroh, sebagaimana

menurut imam Maliky, Abu Hanifah, mazhab al-Asy‟ary dan Mu‟tazilah ), dan naskh ini ditolak

oleh mazhab syafi‟ih, dengan alasan ayat Al-Baqarah : 106, bahwa Al-Qur‟an tidak lebih baik

kedudukannya dengan as-sunnah.

3. Naskh As-Sunnah dengan Al-Qur‟an

( Naskh dalam semacam ini disepakati oleh jumhur ulama, dalam hal ini nabi

memrintahkan kaum muslimin dalam menghadap kiblat Baitul Maqdis kemudian dinaskh oleh

Al-Qur‟an dalam surat al Baqarah ; 144 ) atau kewajiban puasa Asyura‟, yang ditetapkan

berdasarkan Sunnah kemudian dinaskh oleh firman Allah QS. Al-Baqarah : 185.

Page 10: ِ þِتاَياَء ُللها مُكِْ yُ َثُُ ناَطيْشَلا يقِْلُ امَ ... · Hukum yang mansukh adalah hukum syara‟ 2. Dalil yang menghapus hukum tersebut

10

لة ت رضاىا ف ول وجهك شطر المسجد مآء ف لن ولي نك قب قد ن رى ت قلب وجهك ف الس

تم ف ولوا وجوىكم شطره وإن الذين أوتوا الكتاب لي علمون أنو الق الرام وحيث ماكن

ا ي عملون – 144البقرة : -* من ربم وما اهلل بغافل عم Artinya :

Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami

akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah Masjidil

Haram. Dan di mana saja kamu berada, palingkanlah mukamu ke arahnya. Dan sesungguhnya

orang-orang (Yahudi dan Nasrani) yang diberi Al-Kitab (Taurat dan Injil) memang mengetahui

bahwa berpaling ke Masjidil Haram itu adalah benar dari Rabb-nya; dan Allah sekali-kali tidak

lengah terhadap apa yang mereka kerjakan. (QS. Al-Baqarah /2:144)

نات من الدى والفرقان فمن شهر رمضان الذي أنزل فيو القرءان ىدى للناس وب ي

ن أيام أخر يريد اهلل ة م هر ف ليصمو ومن كان مريضا أو على سفر فعد شهد منكم الش

روا اهلل على ما ىداكم ولعلكم بكم اليسر ة ولتكب وال يريد بكم العسر ولتكملوا العد

- 185البقرة : -* تشكرون

Artinya :

(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya

diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan

mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa

di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, dan barangsiapa sakit atau

Page 11: ِ þِتاَياَء ُللها مُكِْ yُ َثُُ ناَطيْشَلا يقِْلُ امَ ... · Hukum yang mansukh adalah hukum syara‟ 2. Dalil yang menghapus hukum tersebut

11

dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang

ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak

menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya

yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (QS.Al-Baqarah :185)

4. Naskh as-Sunnah dengan As-Sunnah.

( Dalam katagori ini, ulama membolehkan, a. naskh mutawwatir dengan mutawatir, b.

naskh ahad dengan ahad, c. naskh ahad dengan mutawatir, d. naskh mutawatir dengan ahad ).

Dan ulama menyepakati dalam tiga bentuk yang pertama, sedang bentuk keempat dalam silang

pendapat.

D. Macam-macam Nasikh dan Mansukh

Macam-macam naskh dalam katagori ini ada tiga macam, yaitu :

Pertama : Naskh tilawah dan juga hukumnya, seperti apa yang diriwayatkan oleh imam

Muslim dan lainnya, dari Aisyah, ia berkata :

“ diantara yang diturunkan kepada beliau adalah 10 susuan yang ma’lum ……..”

Kedua : Naskh Hukum sedangkan tilawahnya tetap. Contohnya tentang idah selama satu

tahun sedang tilawahnya tetap, yaitu QS. Al-Baqarah : 240

ر إخراج تاعا إل الول غي ون منكم ويذرون أزواجا وصية ألزواجهم م والذين ي ت وف

حكيم عروف واهلل عزيز فإن خرجن فال جناح عليكم فيما ف علن ف أنفسهن من م

– 240البقرة : -* Artinya :

Dan orang-orang yang akan meninggal dunia diantaramu dan meninggalkan isteri,

hendaklah berwasiat untuk isteri-isterinya, (yaitu) diberi bafkah hingga setahun lamanya

Page 12: ِ þِتاَياَء ُللها مُكِْ yُ َثُُ ناَطيْشَلا يقِْلُ امَ ... · Hukum yang mansukh adalah hukum syara‟ 2. Dalil yang menghapus hukum tersebut

12

dengan tidak disuruh pindah (dari rumahnya). Akan tetapi jika mereka pindah (sendiri), maka

tidak ada dosa bagimu (wali atau waris dari yang meninggal) membiarkan mereka berbuat

ma'ruf terhadap diri mereka. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (QS. Al-Baqarah

/2:240)

Dinaskh dengan ayat idah empat bulan sepuluh hari, QS. Al-Baqarah : 234. 4

لغن والذين ي ت وف ون منكم ويذرون أزواجا ي ت ربصن بأنفسهن أرب عة أشهر وعشرا فإذا ب

أجلهن فال جناح عليكم فيما ف علن ف أنفسهن بالمعروف واهلل با ت ع * ملون خبي

– 234البقرة : - Artinya :

Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan isteri-isteri

(hendaklah para isteri itu) menangguhkan dirinya (ber'iddah) empat bulan sepuluh hari.

Kemudian apabila telah habis masa 'iddahnya, maka tiada dosa bagimu(para wali)

memberiarkan mereka berbuat terhadap diri mereka menurut yang patut. Allah mengetahui apa

yang kamu perbuat. (QS. Al-Baqarah /2 : 234)

Ketiga : Naskh tilawah sedangkan hukumnya tetap. Dalam hal ini berkenaan tentang ayat

rajam,

الشيخ والشيخة إذا زنيا فارجومها البتة نكاال من اهلل واهلل عزي ز حكيم . “ Orang tua laki-laki dan perempuan apabila keduanya berzina, maka rajamlah

keduanya itu dengan pasti sebagai siksaan dari Allah SWT, dan Allah Maha kuasa dan Maha

Bijaksana “.

4 Ibid, h. 115

Page 13: ِ þِتاَياَء ُللها مُكِْ yُ َثُُ ناَطيْشَلا يقِْلُ امَ ... · Hukum yang mansukh adalah hukum syara‟ 2. Dalil yang menghapus hukum tersebut

13

Contoh lain dalam hal ini :

1. Tetang diwajibkannya wasiat bagi orang tua yang meninggal, dalam ayat Al Baqarah

: 180, tetapi hal ini dinaskh dengan ayat mawaris

را الوصي ة للوالدين واألق ربني كتب عليكم إذا حضر أحدكم الموت إن ت رك خي

ا على المتقني – 180البقرة : -* بالمعروف حق Artyinya :

Diwajibkan atas kamu, apabila seorang diantara kamu kedatangan (tanda-tanda) maut,

jika ia meninggalkan harta yang banak, berwasiat untuk ibu-bapak dan karib kerabatnya secara

ma'ruf, (ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertaqwa. (QS.Al-Baqarah / 2:180)

“ tidak ada wasiat bagi ahli waris “…..Ijma‟ Ulama.

2. Tentang Ayat Mawaris, Surat An-Nisa‟ : 11, dengan an-Nisa‟ : 12, juga dinaskh

dengan al Baqarah : 176

يوصيكم اهلل ف أوالدكم للذكر مثل حظ األنث ي ني فإن كن نسآء ف وق اث نت ني ف لهن

دس ما ت رك هما الس ن ث لثا مات رك وإن كانت واحدة ف لها النصف وألب ويو لكل واحد م

و الث لث فإن كان لو إخوة إن كان وورثو أب واه فألم يكن لو ولد فإن ل لو ولد

Page 14: ِ þِتاَياَء ُللها مُكِْ yُ َثُُ ناَطيْشَلا يقِْلُ امَ ... · Hukum yang mansukh adalah hukum syara‟ 2. Dalil yang menghapus hukum tersebut

14

دس من ب عد وصية يوصى بآأودين ءابآؤكم وأب ناؤكم التدرون أي هم أق رب و الس فألم

ن اهلل إن اهلل كان عليما حكيما لكم ن فعا – 11* النساء : فريضة م Artinya :

Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu:

bahagian seorang anak lelaki sama dengan bahagian dua orang anak perempuan; dan jika anak

itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang

ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separo harta. Dan

untuk dua orang ibu-bapak, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang ditinggalkan,

jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan

ia diwarisi oleh ibu bapanya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu

mempunyai beberapa saudara, maka ibunya memperoleh seperenam. (Pembagian-pembagian

tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya.

(Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang

lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah

Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. 4:11)

Surat An-Nisa‟ : 12

ف لكم الربع فإن كان لن ولد ن ولد ولكم نصف مات رك أزواجكم إن ل يكن ل

ما ت ركن من ب عد وصية يوصني بآأودين ولن الربع ما ت ركتم إن ل يكن لكم و لد

ن ب عد وصية توصون بآأودين وإن كان فإن ف لهن الثمن ما ت ركتم م كان لكم ولد

دس فإن كانوا هما الس ن فلكل واحد م ولو أخ أوأخت يورث كاللة أو امرأة رجل

Page 15: ِ þِتاَياَء ُللها مُكِْ yُ َثُُ ناَطيْشَلا يقِْلُ امَ ... · Hukum yang mansukh adalah hukum syara‟ 2. Dalil yang menghapus hukum tersebut

15

ر مضآر أكث ر من ذلك ف هم شركآء ف الث لث من ب عد وصية يوصى بآأودين غي

ن اهلل واهلل عليم حليم – 12النساء : -* وصية م Artinya :

Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang ditinggalkan oleh isteri-isterimu,

jika mereka tidak mempunyai anak. Jika isteri-isterimu itu mempunyai anak, maka kamu

mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah dipenuhi wasiat yang mereka

buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya. Para istri memperoleh seperempat harta yang kamu

tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu mempunyai anak, maka para istri

memperoleh seperdelapan dari harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu

buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. Jika seseorang mati, baik laki-laki maupun

perempuan yang tidak meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi mempunyai

seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang saudara perempuan (seibu saja), maka bagi

masing-masing dari kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-saudara seibu

itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi

wasiat yang dibuat olehnya atau atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi

mudharat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian itu sebagai) syari'at yang

benar-benar dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun. (QS.An-Nisa’ /

4:12)

Surat An-Nisa‟ : 176

ول ف لها يست فتونك قل اهلل ي فتيكم ف الكاللة إن امرؤا ىلك ليس لو ولد و أخت

فإن كان تا اث نت ني ف لهما الث لثان ما ت ر ا ولد ك نصف مات رك وىو يرث هآ إن ل يكن ل

Page 16: ِ þِتاَياَء ُللها مُكِْ yُ َثُُ ناَطيْشَلا يقِْلُ امَ ... · Hukum yang mansukh adalah hukum syara‟ 2. Dalil yang menghapus hukum tersebut

16

اهلل لكم أن تضلوا واهلل وإن كانوا إخوة رجاال ونسآء فللذكر مثل حظ األنث ي ني ي ب ني

– 176النساء : -* بكل شىء عليم

Artinya :

Mereka meminta fatwa kepadamu tentang kalalah. Katakanlah:"Allah memberi fatwa

kepadamu tentang kalalah (yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai anak

dan mempunyai saudara perempuan maka bagi saudaranya yang perempuan itu seperdua dari

harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta saudara

perempuan),jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka

bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh orang yang meninggal. Dan jika

mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bahagian

seorang saudara laki-laki sebanyak bagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan

(hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

(QS. An-Nisa’ / 4:176)

3. Dengan Sunnah, Bahwa Allah SWY telah memberikan bagian bagi yang berhak

menerimanya, tidak ada wasiat bagi ahli waris.

4. Dan kesepakatan ulama ( ijma’ ) tidak wajib wasiat itu bagi orang tua yang akan

meninggal.

Macam-macam naskh berpengganti dan tidak berpengganti.

1. Naskh tampa badal ( pengganti ), contoh penghapusan besedekah sebelum berbicara

kepada rasulullah, sebagaimana diperintahkannya dalam surat Al-Mujadilah : 12.

Page 17: ِ þِتاَياَء ُللها مُكِْ yُ َثُُ ناَطيْشَلا يقِْلُ امَ ... · Hukum yang mansukh adalah hukum syara‟ 2. Dalil yang menghapus hukum tersebut

17

موا ب ني يدي نواكم صدقة ذلك ياأي ها الذين ءامنوا إذا ناجيتم الرسول ف قد

رحيم دوا فإن اهلل غفور لكم وأطهر فإن ل ت ر 12ادلة : اجمل -* خي

Artinya :

Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu mengadakan pembicaraan khusus dengan

Rasul hendaklah kamu mengeluarkan sedekah (kepada orang miskin) sebelum pembicaraan

itu.Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu dan lebih bersih; jika kamu tiada memperoleh

(yang akan disedekahkan) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

(QS. Al-Mujadilah /58:12)

Ayat ini dinaskh dengan ayat al-Mujadilah : 13.

موا ب ني يدي نواكم صدقات فإذ ل ت فعلوا وتاب اهلل عليكم ءأشفقتم أن ت قد

الة وءاتوا الزكاة وأطيعوا اهلل ورسولو واهلل خبي با ت عملون -* فأقيموا الص

– 13اجملادلة : Artinya :

Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum

pembicaraan dengan Rasul Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah

memberi taubat kepadamu maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatlah kepada

Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan. ( QS.

58:13)

Page 18: ِ þِتاَياَء ُللها مُكِْ yُ َثُُ ناَطيْشَلا يقِْلُ امَ ... · Hukum yang mansukh adalah hukum syara‟ 2. Dalil yang menghapus hukum tersebut

18

2. Naskh dengan badal akhaf ( lebih ringan ), contohnya puasa masa dahulu, dalam

Surat Al-Baqarah : 183 dinaskh dengan ayat Al-Baqarah : 187

يام الرفث إل نسائكم لة الص – 187البقرة : -* أحل لكم لي Artinya :

Dihalalkan bagi kamu pada malam hari puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu

( Al-Baqarah / 2 : 187 )

3. Naskh dengan badal mumatsil ( sebanding ), misalnya menghapus menghadap bail

maqdis dengan menghadap kiblat ke ka‟bah. Dengan firman Allah surat Al-Baqarah :

144

لة ت رضاىا ف ول وجهك شطر مآء ف لن ولي نك قب قد ن رى ت قلب وجهك ف الس

– 144البقرة : - المسجد الرام Artinya :

Sungguh Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami

akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu ke arah

Masjidil Haram. ( Al-Baqarah / 2 : 144 )

4. Naskh dengan badal astqal ( lebih berat ), contohnya menghapus hukuman penahanan

di rumah pada awal islam, dalam ayat an Nisa‟ : 15-16, dinaskh dengan An Nur : 2

atau dengan didera 100 kali dan diasingkan bagi yang belum menikah ( gadis ), dan di

dera 100 kali dan dirajam, bagi yang telah menikah, sebagaimana disebutkan dalam

firman Allah SWT :

Page 19: ِ þِتاَياَء ُللها مُكِْ yُ َثُُ ناَطيْشَلا يقِْلُ امَ ... · Hukum yang mansukh adalah hukum syara‟ 2. Dalil yang menghapus hukum tersebut

19

“ orang tua laki-laki dan perempuan apabila berzina, maka rajamlah keduanya dengan

pasti … „

هما مائة جلدة ن – 2النور : - الزانية والزان فاجلدوا كل واحد م“ Permpuan yang berzina dan laki-laki yang berzina, maka deralah keduanya

seratus kali dera “. ( an-Nur : 2 )

E. Faedah Mengetahui Nasikh dan Mansukh

Pengetahuan tentang nasikh dan mansukh mempunyai fungsi dan manfa‟at bagi para ahli

ilmu, fuqaha, mufassir, ahli ushul, agar pengetahuan tidak kacau dan kabur. Dalam hal ini

diceritakan ketika suatu hari Ali melewati seorang Hakim, lalu bertanya : apakah kamu

mengetahui tetang nasikh dan mansukh ?, tidak, jawab hakim itu, maka Ali berkata : Celakalah

kamu, dan kamu mencelakan orang lain. 5

Dan diantara faedah mengetahui nasikh dan mansukh adalah :

1. Memelihara kepentingan hamba

2. perkembangan tasyri‟ menuju tingkat kesempurnaan, sesuai dengan perkembangan

kondisi umat.

3. Cobaan dan ujian bagi umat islam mukallah, apakah mengikuti atau tidak.

4. Menghendaki kebaikan dan kemudahan bagi umat.***

5 Ibid. h. 123

Page 20: ِ þِتاَياَء ُللها مُكِْ yُ َثُُ ناَطيْشَلا يقِْلُ امَ ... · Hukum yang mansukh adalah hukum syara‟ 2. Dalil yang menghapus hukum tersebut

20